Kisah Sukses Brookies.co Jalani Bisnis Kuliner Melalui Platform Digital

Pandemi COVID-19 menjadi momen pahit bagi hampir semua orang. Namun bagi Salsa Wigati, pandemi yang terjadi di tahun 2020 ini menjadi peluang manis untuk mendirikan bisnis kukisnya, Brookies.co.

Melalui platform digital, perempuan asal Bandung ini mampu meraup hingga puluhan juta tiap bulannya. Bagaimana kisah sukses salsa Wigati membangun Brookies.co di tengah pandemi? Simak ceritanya di sini!

Bisnis yang Dimulai dari Hobi

Pekerjaan terbaik adalah pekerjaan yang berawal dari hobi. Mungkin itu yang saat ini dilakukan oleh Salsa Wigati, sosok dibalik suksesnya toko soft cookies, Brookies.co.

Ia menceritakan bahwa kisah manis Brookies.co diawali dari hobinya yang memang menggemari aktivitas baking yang hasil kreativitasnya dibagikan kepada teman-temannya.

“Awalnya emang suka baking salah satunya soft cookies ini. Hasilnya pun Saya kirim ke teman-teman dan dapet respon positif. Mereka juga coba encourage Saya untuk berjualan”, katanya.

Tidak takut gagal karena melihat banyaknya bisnis yang mulai bertumbangan karena pandemi, Salsa melihat hal tersebut dari sudut pandang berbeda dan menjadikannya sebagai peluang.

Akhirnya di Maret 2020, artisan soft cookies ini pun memberanikan diri untuk membuka toko pertamanya melalui media sosial yang diawali dengan sistem pra-pesan atau pre-order.

Respon positif pun tidak hanya diterima dari teman-temannya. Soft cookies buatannya juga mendapatkan respon positif dari banyak pelanggan dan membuat Brookies.co mejadi sesukses saat ini.

Terus Berinovasi dan Kembangkan Branding

klepon brookies

Tidak bisa dipungkiri, pandemi membuka banyak jalan bagi beberapa orang untuk menciptakan produk homemade salah satunya adalah produk-produk makanan dan minuman.

Makanan ringan seperti kue pun menjadi produk makanan yang paling banyak dijual saat pandemi. Meski begitu, hal tersebut tidak menghalangi Salsa untuk menurunkan tensinya dalam mengembangkan bisnisnya.

Ia mengatakan, bahwa branding dan inovasi menjadi salah satu cara Brookies.co bertahan di tengah kompetisi bisnis F&B saat pandemi.

Salsa mengatakan bahwa salah satu branding soft-cookies buatannya adalah berada pada kualitas produk. Ia bercerita bahwa bahan yang digunakan untuk membuat soft-cookies nya menggunakan produk lokal premium.

Lanjutnya, Ia ingin menunjukkan bahwa kukis terbaik dapat dibuat dengan produk-produk lokal serta sebagai bentuk dukungannya terhadap produk lokal itu sendiri.

Selain dari segi kualitas bahan, keamanan dan sanitasi menjadi kunci penting dalam membangun branding Brookies.co.

Menyadari bahwa saat pandemi orang-orang sangat berhati-hati dan memperhatikan sanitasi, Brookies.co memiliki packaging ekstra di setiap paketnya. Sebelum dibungkus dengan box, setiap cookies dalam paket dibungkus lagi oleh plastik.

Tidak sampai di situ, Salsa mengaku bahwa Ia terus berinovasi dengan rasa. Misalnya, pada musim lebaran dimana saat itu Ia membuat inovasi kukis dengan rasa klepon.

Selain kukis rasa klepon, Salsa juga berinovasi dengan tren di luar kukis. Salah satunya adalah kukis dengan citarasa goguma ppang, roti ubi khas Korea Selatan yang saat itu tengah populer di Indonesia.

“Intinya sih fokus Kita saat ini gimana ketika orang-orang inget soft cookies, terus kepikirannya Brookies, gitu” ujar Salsa.

Manfaatkan Platform Digital jadi Kunci Utama

Salah satu alasan mengapa banyak produk makanan rumahan yang dibuat oleh pelaku UMKM berkembang saat pandemi adalah adanya platform digital.

Salsa mengaku, langkah awal Brookies.co bisa berkembang adalah melalui platform media sosial Instagram, TikTok, layanan pesan-antar makanan daring dan juga e-commerce marketplace.

“Di awal Kita jual soft-cookies itu dari Instagram dan langsung dapet antusias yang lumayan gede”, katanya.

Ia pun mengaku memanfaatkan berbagai fitur yang ada di media sosial seperti Instagram Ads dan rajin membuat konten melalui media sosial tersebut.

Melalui Instagram dan TikTok, Salsa kerap bercerita pembautan di balik soft-cookies nya. Ia pun kerap membagikan visual produknya dan bercerita terkait rasa baru, bahan, hingga hal-hal relate yang berhubungan dengan audiens media sosialnya.

Sadar usahanya semakin berkembang, akhirnya pada Juli 2020 Brookies.co bergabung dengan salah satu e-commerce marketplace dan bergabung ke dalam kampanye yang dikembangkan platform tersebut. 

Melalui kampanye itu, Salsa mengaku sempat menerima 70 paket pesanan dalam 1 jam.

Baginya, menjalankan bisnis dengan merambah platform digital merupakan langkah terbaik yang bisa dilakukan bagi siapa pun yang ingin memulainya.

“Dulu modal yang dikeluarin bahkan gak banyak, di bawah Rp5 juta. Dari situ Kita bisa manfaatin modal yang ada dan coba fitur-fitur yang dikasih sama platform digital”, ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa dengan teknologi saat ini, siapa pun bisa memulai bisnis dengan modal yang kecil.

Bahkan dengan memanfaatkan fitur-fitur dari media sosial dan platform digital lain, bisnis pun masih bisa dimulai tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.

Ingin Merambah Pasar Offline

Meski dimulai dengan bisnis online, Salsa pun memiliki keinginan untuk merambah pasar offline. “Dimana-dimana kan saat ini orang dari offline ke online, Kita sebaliknya” Ujarnya.

Keinginan Salsa pun perlahan mulai terwujud. Saat ini Brookies.co mulai merambah pasar offline dengan mengikuti event-event atau membuka stand di beberapa tempat di kota Bandung.

Pandemi dan Geliat Bisnis F&B Rumahan secara Daring

Usaha makanan dan minuman di tengah pandemi merupakan anomali yang wajar saja terjadi. 

Menurut salah satu peneliti makanan di Indonesia, Kevindra Soemantri, maraknya bisnis makanan dan minuman saat pandemi muncul karena ada kekosongan waktu ketika bekerja dari rumah atau bahkan di-PHK.

Orang cenderung menemukan hobi baru salah satunya memasak. Bisnis makanan juga dianggap lebih mudah dikerjakan dan merupakan cara tercepat untuk mendapatkan penghasilan.

Ditambah, karena orang cenderung di dalam rumah, keinginan Mereka untuk mengonsumsi sesuatu jadi lebih besar.

Selain itu, karena Mereka tidak bisa membeli bahan makanan sendiri karena tidak bisa keluar, Mereka pun akan membeli makanan yang siap disajikan melalui layanan daring. Oleh karena itu, Kevindra menyebut fenomena ini sebagai Recreational Food Branding.

Seakan mendukung argumen tersebut, peneliti UGM Center of Economic Democracy Studies, Prof. Catur Sugiyanto menyatakan bahwa bisnis makanan dan minuman UMKM memang memiliki peluang bertahan yang lebih besar dibanding bisnis lain.

Menurutnya, penghasilan masyarakat yang menurun akibat pandemi membuat orang-orang beralih ke pasar yang lebih kecil salah satunya UMKM.

Selain itu, menurutnya ada dua poin penting yang harus diperhatikan oleh para pelaku UMKM makanan dan minuman agar bisa berkembang ketika pandemi yaitu pemasaran digtial dan juga sanitasi.

Pernyataan tersebut pun didukung oleh penelitan yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM UI). Menurut laporan tersebut digitalisasi membuat 7 dari 10 UMKM merasakan adanya peningkatan volume penjualan. Melalui digitalisasi, nilai transaksi produk makanan dan minuman meningkat hingga 106%

Meski begitu, tidak semua pelaku UMKM mampu memanfaatkan peluang dari digitalisasi ini. Menurut sebuah penelitian, terdapat 34% pelaku UMKM belum mampu menggunakan internet dan kurang memiliki pengetahuan untuk menjalankan usaha secara online.

Inovasi dan kegigihan Salsa dalam menjalankan usaha Brookiesnya bisa jadi inspirasi Anda untuk memulai bisnis. Kapan giliran Anda?

 

4 Langkah Mudah Cara Daftar dan Menggunakan Aplikasi Cashlez

Cashlez adalah perusahaan financial technology (fintech) yang berfokus pada payment aggregator yang memberikan solusi bagi pelaku usaha untuk mengatur dan menumbuhkan bisnisnya dengan lebih baik.

Saat ini Cashlez memiliki sistem layanan mobile Point of sale (mPOS) yang memungkinkan Anda merekam penjualan secara otomatis langsung melalui smartphone.

Aplikasi kasir Cashlez juga bisa Anda unduh secara gratis di Appstore dan Google Play. Lalu bagaimana cara daftar dan menggunakan aplikasi Cashlez? Simak artikel berikut ini.

Cara Daftar Aplikasi Kasir Cashlez

Langkah awal untuk menggunakan aplikasi kasir online Cashlez adalah dengan mengunduh aplikasi melalui Google Playstore dan Appstore.

Setelah terinstall, buka aplikasi kasir online Cashlez dan kemudian muncul halaman log-in. Pada halaman tersebut, klik Sign Up.

cara daftar cashlez

Setelah melakukan Sign Up, kemudian akan muncul page Syarat dan Ketentuan. Di tahap ini, sebaiknya Anda perhatikan dan baca seluruh syarat dan ketentuan yang diberikan.

Screenshot com cashlez android garuda

Jika sudah dibaca dengan seksama dan menyetujui syarat-syarat yang diberikan, centang I have read and agree to the terms and condition. kemudian klik tombol NEXT.

Selanjutnya, Anda akan diminta mengisi data usaha. Mulai dari Nama lengkap, email, nomor telepon, jenis kelamin, username, nama usaha, alamat usaha, kota, dan referral code jika ada. Kemudian klik submit.

cashlez

Setelah itu akan muncul laman verification. Di sini Anda diminta untuk melakukan verifikasi akun melalui nomor telepon yang Anda cantumkan sebelumnya. Sistem nantinya akan mengirim kode OTP melalui Whatsapp maupun SMS.

Setelah Anda menerima kode OTP, masukkan 6 digit kode OTP yang Anda terima. Setelah berhasil, sistem akan mengirim informasi akun ke email terdaftar.

Di saat yang bersamaan akan muncul  pop up dialogue yang bertuliskanI have received my email with PIN”. Jika email diterima, klik tulisan I have received my email with PIN tersebut.

cara daftar cashlez

Selanjutnya, Anda diminta untuk mengganti PIN dengan PIN yang Anda tentukan sendiri. Selesai, Anda kini telah terdaftar untuk bisa menggunakan aplikasi kasir Cashlez.

cara daftar cashlez

Selain itu, Anda juga bisa mengganti password yang tertera pada email dengan password sendiri.

Cara Menggunakan Aplikasi Cashlez

Setelah terdaftar, saatnya Anda siap menggunakan aplikasi kasir Cashlez. Lantas, bagaimana cara menggunakan aplikasi Cashlez?

Cara Menambahkan Produk

Untuk menambahkan produk, Anda klik Management pada menu toolbar. Kemudian klik product apabila Anda ingin langsung menambahkan produk atau klik Category apabila Anda ingin membuat Category terlebih dahulu.

tutorial

Setelah itu, klik ikon (+) yang ada di pojok kanan bawah.

tutorial

Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Di bagian ini, Anda diminta untuk mengunggah foto produk, Unique Production Code (UPC) jika ada, nama produk, kategori, harga, dan deskripsi, juka sudah klik Save.

cara daftar cashlez

Cara Merekam Transaksi pada Aplikasi Cashlez

Setelah Anda menambahkan produk, secara otomatis di dashboard Payment akan muncul beberapa produk tadi. 

Apabila terdapat transaksi, Anda tinggal klik produk yang dibeli dan secara otomatis akan terhitung  ke dalam perhitungan. Untuk produk yang dibeli dua kali, Anda tinggal klik dua kali. Dibeli tiga kali, klik tiga kali, dan seterusnya.

Anda juga bisa melakukannya dengan cara scan kode QR yang tertera pada produk apabila Anda menggunakan UPC kodebar atau kode QR.

Di sini Anda juga bisa menambahkan data konsumen yang membeli produk itu untuk merekam data-data konsumen.

tutorial
Dashboard Cashlez

Jika produk yang dibeli konsumen sudah dipilih, klik tombol biru yang berisi informasi item yang dibeli dan jumlah harga.

tutorial

Selanjutnya akan muncul, informasi pembelian atau checkout information. Di bagian ini, Anda bisa menambahkan potongan diskon dan catatan. Jika sudah dicek kesesuaian produk yang dibeli, klik PAY.

Sebagai catatan, untuk versi lite Anda hanya memiliki media pembayaran QRIS e-Wallet, Cashlez Link, dan cash.

cashlez payment

Sedangkan untuk fitur pembayaran lain seperti debit and credit card, OVO, Kredivo, Virtual Account, ShopeePay, Installment bank, Atome, Indodana, dan VOSPAY, Anda harus melakukan upgrade akun dengan cara melakukan verifikasi data melalui KTP, NPWP, dan selfie.

Daftar Fitur Lainnya dari Cashlez

Cashlez merupakan aplikasi kasir online freemium. itu artinya Anda bisa mengakses fungsi utama kasir secara gratis dan harus membayar untuk mengakses fitur tambahan.

Fitur tambahan dari Cashlez berupa inventory management untuk memantau stok barang yang masuk dan keluar. Kemudian ada fitur report  dan cash flow  untuk melihat laporan kinerja transaksi.

Selain itu, pada fitur berbayar, Anda bisa menggunakan metode pembayaran lain selain dari layanan yang disediakan oleh Cashlez.

Cashlez juga memiliki mesin pembayaran yaitu CashlezONE untuk menerima pembayaran dari kartu. Seperti kartu kredit atau debit atau e-Money. Lalu ada Cashlez Reader Printer yang berfungsi juga untuk mencetak struk.

Itulah cara mudah daftar aplikasi pembayaran Cashlez. Saatnya Anda kembangkan bisnis Anda saat ini dengan aplikasi kasir online yang kini sudah banyak tersedia di Indonesia.

Kisah Pengrajin Kostum “Cosplay” Asal Banyuwangi yang Sukses Juarai Kompetisi

Geliat komunitas budaya populer Jepang di Indonesia ternyata bukan hanya sekedar hobi. Namun juga mampu menghasilkan ekosistem bisnis. Salah satunya Nuril Firdaus yang menguji peruntungannya melalui kerajinan kostum atau cosplay.

Pria asal Banyuwangi ini sukses menjadi pengrajin cosplayer. Bukan hanya itu, Nuril juga berhasil mengirim karyanya hingga Amerika Serikat!

Bagaimana kisah perjalanan Nuril Firdaus mengembangkan hobinya menjadi sebuah usaha yang sukses hingga saat ini?

Awal Mula Ide jadi Pengrajin Cosplay

Nuril Firdaus mengawali hobinya sebagai pengrajin cosplay ketika Ia berkuliah di Malang di tahun 2014. Di sana, Ia bertemu dengan komunitas cosplayer yang dijadikannya wadah untuk belajar tentang cosplay.

Gak sampai setahun di Malang, Saya ikut komunitas, dan belajar tentang bahannya apa, terus liat kostum robot dan penasaran bahannya pake apa, akhirnya tahu basic-nya dan dikembangin lagi pas balik ke Banyuwangi”, ujar Nuril.

Nuril juga melanjutkan bahwa awalnya membuat cosplay hanya untuk sekedar hobi yang hasilnya Ia posting di Facebook. Namun respon dari audience Facebook yang cukup positif dan bahkan beberapa ada yang meminta dibuatkan kostum.

“Awalnya gak kepikiran buat buka bisnis cosplay, cuma karena sering upload Facebook dan banyak yang nanya dan akhirnya mesen”, lanjut Nuril.

Fokus Berbisnis di Tahun 2017

Seiring banyaknya orang yang tertarik dengan hasil tangan dinginnya, Nuril akhirnya memutuskan untuk berfokus membangun usaha pembuatan kostumnya atau cosplay di tahun 2017.

Ia pun membuka peluang bagi orang lain untuk mempelajari cara membuat kostum kepada orang-orang di sekitarnya. Hingga pada tahun 2018, Nuril akhirnya memiliki karyawan yang membantu usahanya.

Meski begitu, memiliki karyawan pun tidak cukup bagi Nuril. Pesanan kostum yang begitu banyak tidak bisa dikerjakan sekaligus sehingga Ia pun menerapkan sistem indent atau daftar tunggu.

Kalo dari segi pesanan banyak, mas. Tapi sebulan Kita cuma bisa kerjakan 2 sampe 3 kostum saja, sisanya Kita terapin sistem daftar tunggu”, Ujar Nuril.

Dari bisnis kerajinan kostumnya ini, Nuril mengaku bahwa konsumen terbanyak ada di Jakarta dengan kostum termahal yang pernah Ia buat seharga Rp8 juta.

Memenangkan Beberapa Kompetisi Cosplay Hingga Pesanan ke Luar Negeri

cosplay

Selama perjalanannya sebagai pengrajin cosplay, Nuril mengaku bahwa karya-karyanya sering Ia pamerkan dalam event jejepangan dan beberapa kali sering memenangkan kompetisi.

Terakhir di tahun 2019, kostum buatannya memenangkan juara kedua dalam ajang Indonesia Cosplay Grand Prix dimana juara pertamanya akan dikirim sebagai peserta World Cosplay Summit.

Selain mengikuti beberapa kompetisi, cosplay buatannya kini dipesan oleh orang dari luar negeri seperti Singapura dan Amerika Serikat.

“Sekarang, lagi work in progress kostum pesanan dari Amerika Serikat”, Nuril dengan antusias.

Bagi pria yang saat ini juga bekerja di bidang notaris, semakin sulit cosplay yang Ia kerjakan, maka semakin menyenangkan untuk dibuat dan menjadi tantangan tersendiri baginya.

Rencana ke Depan ingin Berinovasi

pengrajin kostum cosplay

Selama pandemi, Ia mengaku bahwa permintaan pembuatan cosplay tidak berpengaruh sama sekali. Meski begitu, pandemi memengaruhi sistem internal usahanya.

Bahan kostum yang kebanyakan diperoleh dari luar Banyuwangi pun sulit didapat ketika pandemi sehingga secara tidak langsung memengaruhi bisnisnya.

“Selama pandemi, dari segi pesanan tetap banyak. Cuma karena bahannya sulit di dapat pas pandemi akhirnya ngaruh ke produksi. Karena itu Saya sering pindah-pindah workshop dan kerja sendiri. Gak ada karyawan. Akhirnya Saya berusaha menekan jumlah pesanan”, kata Nuril.

“Saat itu Saya beralih usaha. Sempat budidaya tanaman hidroponik dan Alhamdulillah membuahkan hasil. Tapi karena sekarang udah bisa lagi buat akses vendor dan kondisi mulai membaik, jadi bakal fokus lagi ke cosplay”, Lanjutnya antusias.

Di tahun 2021 pun, Nuril berniat untuk kembali lagi fokus untuk membuat kostum dan berencana melakukan inovasi pada bisnisnya dengan menginvestasikan bisnisnya ke dalam alat 3D printing.

“In syaAllah kalo tidak berhalangan mulai di akhir tahun ini (2022)”, Ujarnya semangat. Dengan adanya 3D printing, Ia percaya usaha kostum cosplay-nya ini bisa mempermudah dalam hal produksi.

Selain itu, usaha yang berhasil mengumpulkan omzet 6 hingga 15 juta per bulan ini juga berencana untuk membuat sistem ready stock.

“Jadi Kita buat kostum yang sudah jadi, nanti orang tinggal pilih mau kostum yang mana”, lanjut Nuril.

Digitalisasi pada Bisnis Cosplay-nya Menurut Nuril: Perbaiki Sistem Terlebih Dahulu

Kalo ditanya digitalisasi sebenarnya dari awal sudah merambah digital sih, karena awalnya Saya upload hasil kostum Saya, kemudian akhirnya banyak yang tertarik”, Kata Nuril.

Namun ketika ditanya, apakah bisnisnya akan merambah iklan digital, Pria kelahiran Banyuwangi ini memiliki jawaban yang berbeda.

“Ingin ke arah sana, cuma belum siap. Saya ingin memperbaiki sistem dahulu, baru mau merambah ke iklan digital”, Jawab Nuril.

Gak pake iklan aja pesanan sudah banyak mas, apalagi pake iklan, Saya gak kebayang bisa handle atau tidak”, lanjut Nuril.

Untuk itu, Nuril berfikir untuk memperbaiki sistem produksinya. Misal, dari segi Sumber Daya Manusia-nya, alat penunjang, hingga dari manajemen produksi.

Proses Panjang Digitalisasi dan Masalah yang Dihadapi UMKM

Apa yang dialami oleh Nuril merupakan contoh kecil dari ribuan kasus yang dialami oleh pelaku UMKM sebelum beradaptasi dengan ekosistem digital.

Melansir Forbes, Tony Saldanha selaku presiden dari sebuah perusahaan agensi digital, Transformant menuturkan bahwa digitalisasi merupakan proses panjang. Perubahan itu tidak hanya berada di permukaan, namun juga DNA bisnis itu sendiri. Banyak perusahaan yang gagal bertransformasi digital karena tidak ada tujuan yang jelas serta proses yang tidak matang.

Apa yang dilakukan oleh Nuril dengan bisnis cosplay nya adalah langkah tepat. Ia menyadari bahwa bisnisnya saat ini belum memerlukan transformasi digital mengingat sistem yang ada dalam bisnisnya belum memiliki kerangka dan tujuan yang jelas.

Meski begitu, jika Nuril ingin mengembangkan bisnisnya agar bisa menjangkau produksi yang lebih baik dari sebelumnya, mau-tidak-mau pria asal Banyuwangi ini harus bisa berinovasi. Terutama dalam hal tata kelola faktor produksi.

Masalah bisnis cosplay yang dialami Nuril sejatinya juga diamini oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Menurutnya ada dua faktor yang menghambat usaha mikro di Indonesia, yaitu faktor produksi dan daya saing.

Menurut Menteri Teten Masduki, masalah faktor produksi yang masih dialami oleh pengusaha mikro di Indonesia adalah minimnya sumber daya manusia. Masih banyak pelaku usaha yang menjalankan bisnisnya secara mandiri, tidak ada karyawan, tidak ada partner kerja, dan juga minim kolaborasi.

Bisnis cosplay yang dimiliki oleh Nuril mengalami masalah pertama, yaitu faktor produksi. Dimana Pria asal Banyuwangi ini belum bisa mengelola faktor-faktor produksinya dengan baik.

Selain itu, jika melihat dari sisi tahapan perkembangan bisnis yang diprakarsai oleh Neil Churchil dan juga Virginia Lewis, bisnis cosplay yang dimiliki Nuril masih berada di tahapan ketiga yaitu success atau delegasi pekerjaan.

Seperti yang diketahui menurut Neil Churchil dan Virginia Lewis, setidaknya sebuah bisnis kecil mengalami 5 tahapan penting; existance yaitu adanya kreatifitas, survival diraih dari perencanaan yang benar, success diraih dari delegasi yang baik, take-off, pencapaian diraih melalui koordinasi, dan maturity diraih melalui kolaborasi.

Lantas, apa yang harus dilakukan pelaku UMKM dalam mengatasi masalah ini?

Pertama, identifikasi masalah. Apa yang menjadi penghambat usaha sulit menjangkau konsumen yang lebih luas? Apa yang dibutuhkan untuk itu? Bagian apa yang membutuhkan pengembangan dan perbaikan?

Langkah selanjutnya adalah pemilihan sistem yang tepat, apa yang harus dilakukan, siapa saja yang harus terlibat, bagaimana cara mengelolanya. Setelah sistem sudah dipilih, langkah berikutnya adalah pemilihan SDM dan internalisasi sistem kepada SDM yang ada.

Terakhir, jika sistem yang direncanakan berjalan lancar setidaknya 3-6 bulan, pengusaha bisa mempertimbangkan untuk optimalisasi bisnis secara digital.

Itulah kisah sukses Nuril dalam membangun usaha cosplay- nya yang sudah berjalan sedari tahun 2017 hingga apa saja masalah yag dialami hingga strategi yang harus dilakukan.