Media Sosial Penyumbang Informasi Terbanyak di Indonesia

Dewasa ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi umat manusia. Hal ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet dalam periode 2021-2022 sebesar 210.026.796 jiwa dari total populasi 272.682.600 jiwa. Jumlah tersebut meningkat 3,32% dari hasil survei pengguna internet dalam negeri periode 2019-2020.

Dalam hasil survei Kominfo pada tahun 2022, mayoritas penggunaan internet terjadi secara signifikan pada pukul 19.01 – 21.00. Walaupun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di jam tersebut lebih sedikit, tetapi secara keseluruhan waktu dalam sehari jam tersebut merupakan jam paling padat masyarakat menggunakan internet. Penggunaan internet di jam tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat menggunakan internet saat di luar jam aktivitasnya.

Dalam menggunakan internet, tentunya banyak tujuan yang ingin dicapai. Salah satu hal pokok dalam menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi. Media sosial merupakan sumber informasi terbesar dari tahun ke tahun. Dalam 3 tahun terakhir ini, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menggunakan media sosial sebagai sumber informasinya walaupun mengalami penurunan.

Dari banyaknya jenis media sosial yang ada di Indonesia, WhatsApp merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, disusul oleh Facebook dan YouTube. Media sosial pun diyakini membantu masyarakat dalam mengikuti dan mengetahui keadaan, aktivitas, berita dari teman atau orang yang dikenalnya. Utamanya, penggunaan media sosial ini adalah untuk membantu dalam komunikasi dan interaksi dengan pengguna media sosial lainnya.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Anggit Nur Dwiastuti, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkah Pandemi, Literasi Digital Kembali Meningkat 5%

Arus penggunaan teknologi tidak dapat dipungkiri berkembang begitu pesat pada era digital masa kini terutama pada masa pandemic Covid-19. “Ada tambahan 21 juta pengguna aktif di ruang digital selama pandemic Covid-19. Penggunaan internet di Indonesia rata-rata 8 jam, 36 menit dalam 1 hari atau melebihi rata-rata dunia (6 jam 37 menit)”, ungkap Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo pada Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 Rabu (1/2/2023).

Masyarakat Indonesia perlu secara bijak dalam menyikapi arus penggunaan tersebut. Adanya kemudahan digital pasti juga akan ada timbul resiko seperti dari segi keamanan yaitu adanya penipuan online. Inilah penting untuk memahami literasi digital dengan tidak mengesampingkan budaya Indonesia.

Menurut hasil riset antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan Katadata Insight Center (KIC), Rabu (1/2/2023) diketahui indeks literasi digital Indonesia pada tahun 2022 sebesar 3,54 poin mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yaitu tahun 2021 sebesar 3,49 poin dan tahun 2020 sebesar 3,46 poin yang dihitung berdasarkan skala 1-5. Adanya kenaikan 0,05 poin pada literasi digital Indonesia tahun 2022 dan kenaikan 0,03 pada tahun 2021. Hal ini juga menandakan adanya peningkatan literasi digital masyarakat Indonesia setiap tahunnya dalam tiga tahun terakhir.

Peluncuran status Literasi Digital 2022 ada setelah dilakukan survei pada 34 provinsi dan 514 kota di seluruh Indonesia dengan responden sejumlah 10 ribu. Adapun tolak ukur indeks literasi digital Indonesia melalui empat pilar yang mengacu pada kerangka kerja Kominfo dalam Road Map Literasi Digital 2020-2024 yaitu Digital Skills (3,52), Digital Ethics (3,68), Digital Safety (3,12), dan Digital Culture (3,84). Terlihat Digital Culture menjadi pilar skor tertinggi dan Digital Safety yang pilar skor terendah.

Sumber: Website Survei Literasi Digital Kominfo

Berada pada pilar skor tertinggi, Digital Culture justru mengalami penurunan 0,06 dari tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu untuk diperhatikan lebih lanjut disaat adanya kenaikan pada status Literasi Digital tahun 2022. Pasalnya, Digital Culture juga amatlah penting guna mendukung Literasi Digital selanjutnya.

Digital Culture adalah sesuatu yang membentuk cara pengguna dalam berinteraksi, berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku pada lingkungan yang sarana penggunaannya berupa teknologi internet. Dari survei, persentase pengguna yang tidak mencantumkan nama penulis saat repost sebesar 89,9%. Nilai yang cukup tinggi dalam tolak ukur Digital Culture.

Sumber: Report Survei Status Literasi Digital Indonesia 2022

Indeks Digital Culture juga dapat dilihat dari frekuensi Whatsapp yang paling banyak dan lama digunakan per harinya pada skala nasional sebesar 56,42 persen. Rata-rata masyarakat Indonesia mengakses internet pada pagi hari dan malam hari.

Diketahui pula dari hasil survei sebesar 73.71%, masyarakat pada umumnya menggunakan teknologi dalam hal ini media sosial karena sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ada faktor ikutan teman yang telah menggunakan media sosial sebesar 50.32%.

“Media sosial masih lebih banyak digunakan untuk bersosialisasi, sedangkan untuk productivity masih kurang, pemanfaatan digital untuk akses pelayanan masih kurang.” Kata Vivi Zabkie yang turut serta pada Talkshow peluncuran status Literasi Digital 2022.

Penurunan pilar Digital Culture menandakan adanya budaya digital yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dari para penggunanya. Namun, upaya peluncuran status Literasi Digital oleh KemKominfo bersama KataData tak terlepas dari usaha meningkatkan segi keamanan, etika, budaya, dan kemampuan digital para pengguna dengan berbagai segmentasi baik masyarakat umum, pemerintah, hingga pendidikan.

Hal ini menandakan pentingnya masyarakat untuk melek akan Literasi Digital pada era kini dengan memperhatikan keamanan, etika, budaya, dan kemampuan digital dalam penggunaannya. Suatu kecakapan dan pengetahuan pengguna secara tepat dalam pemanfaatan media digital. Harapannya Literasi Digital agar menciptakan masyarakat yang paham atau mampu memiliki komunikasi dan interaksi yang bijak hingga positif dalam penggunaan teknologi yang ada.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Ayu Kurniati Kusumaningrum, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

PHK Besar-besaran Perusahaan Teknologi Dunia, Didominasi AS?

Pemutusan Hubungan Kerja atau biasa disebut PHK telah meresahkan hampir ratusan ribu karyawan di berbagai perusahaan teknologi dunia, khususnya di Amerika Serikat. Pasalnya, secara total (sampai tulisan ini dibuat), ada lebih dari 140.000 karyawan yang telah di PHK sepanjang tahun 2022 kemarin.

PHK yang dilakukan tidak lain karena kondisi perekonomian yang semakin tidak menentu dan terjadinya inflasi serta harga pasar saham yang semakin kacau.

Berdasarkan data yang dikutip dari Gizmodo, Senin, 6 Februari 2023, dari total 140.000 karyawan yang di PHK, sekitar 40.000 diantaranya berasal dari perusahaan teknologi di bidang ritel dan dan konsumen, kemudian 11.000 karyawan berasal dari perusahaan teknologi di bidang kesehatan

Dilansir dari Crunchbase.news setidaknya ada lebih dari 500 perusahaan teknologi berbasis di AS yang telah melakukan PHK massal terhadap karyawannya dengan lebih dari 60.000 karyawan, dan akan terus berlanjut sepanjang tahun 2023 ini.

Sementara itu, perusahaan sebesar PayPal juga ikut mem-PHK karyawannya dengan total 2.083 karyawan dan Groupon dengan 1000 orang karyawannya. Pengumuman mengenai kabar PHK PayPal sendiri disampaikan oleh CEO PayPal dan telah diunggah ke laman resmi PayPal. Dengan beragam alasan salah satunya seperti perekrutan yang berlebihan, perusahaan sebesar Qualtrics, Verily, dan Carta juga ikut mem-PHK karyawannya.

Adapun perusahaan global yang telah melakukan PHK sejak tahun 2022 kemarin, adalah perusahaan Meta dengan angka 11000 karyawan, Amazon dengan 18.000 karyawan dan ada Twitter dengan 3740 karyawan. Kabarnya, pemecatan karyawan Twitter dilakukan sejak dua minggu setelah Elon Musk mengambil alih perusahaan tersebut. Twitter diduga sudah melakukan PHK massal sejak Juni 2022 kemarin dengan memberhentikan sekitar 30% karyawan dari tim akuisisi bakatnya.

Lalu bagaimana dengan PHK Perusahaan Teknologi di Indonesia? Simak Penjelasannya

Dilansir dari Tempo.co penghujung tahun 2022 merupakan ancaman terbesar bagi beberapa karyawan perusahaan teknologi di Dunia tak terkecuali di Indonesia. Kondisi ekonomi menjadi salah satu dari alasan utama mengapa perusahaan ini melakukan PHK besar-besaran terhadap beberapa karyawannya.

Berikut 5 daftar perusahaan teknologi rintisan di Indonesia yang telah melakukan PHK besar-besaran sepanjang tahun 2022-2023:

1. JD.ID

JD.ID salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia yang dikabarkan akan resmi tutup permanen pada 31 Maret 2023 mendatang. Sebelumnya, JD.ID juga telah melakukan PHK besar-besaran terhadap sejumlah karyawannya pada Desember 2022 kemarin sejumlah 200 orang karyawan. Diduga JD.ID kalah saing dibanding perusahaan e-commerce lainnya yang ada di Indonesia seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

Sebagai Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Chelios), Bhima Yudhistira berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor tutupnya JD.ID. salah satunya yaitu pasar Indonesia, terutama e-commerce B2C (Business to Consumer) yang mengandalkan loyalitas temporer dengan promo dan diskon, sementara JD.ID kurang memberikan promo atau diskon dibanding para pesaing lainnya.

2. Binar Academy

Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang edukasi ini diketahui telah melakukan pemangkasan karyawannya sejak Oktober 2022 kemarin. Hampir 20% dari total karyawannya sudah di PHK akibat mengalami ketidakpastian kondisi ekonomi global.

3. GoTo

Kali ini giliran PT.GoTo Gojek Indonesia Tbk (GOTO) yang telah mengambil kebijakan untuk memangkas karyawannya sejumlah 1.300 karyawan atau sekitar 12% dari total karyawan tetapnya.

Menurut Direktur Utama GOTO, Andre Soelistyo menjelaskan, kebijakan pemangkasan karyawan sebelumnya telah diperhitungkan secara matang sebagai bagian dari efisiensi dan optimalisasi keseluruhan beban perseroan.

Kebijakan ini juga diharapkan mampu memaksimal pertumbuhan monetisasi bisnis grup, dimana akan berimbas pada ketahanan pendapatan GOTO saat ongkos karyawannya berkurang.

4. Link Aja

Sebagai layanan keuangan digital, perusahaan Link Aja baru-baru ini mengaku mendapati beban operasional perusahaan turun lebih dari 50%. Sehingga terpaksa dilakukan pemangkasan karyawan dengan tujuan untuk reorganisasi sumber daya manusia (SDM) yang efisien agar perusahaan dapat tumbuh optimal. Dikutip dari tempo.co, kurang lebih ada 200 orang karyawan yang harus terdampak perampingan organisasi ini.

5. Ruangguru

Diposisi terakhir, ada perusahaan Ruangguru. Sama halnya seperti Binar Akademi, perusahaan yang bergerak di bidang edukasi online ini terpaksa masuk kedalam daftar perusahaan yang telah melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya sepanjang tahun 2022 hingga saat ini tahun 2023. Dikabarkan hampir 50% karyawannya dengan sengaja diminta untuk angkat kaki dari perusahaan mulai November 2022 kemarin.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Andi Engku Putribuan, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial

PHK Massal Startup Indonesia Pasca Pandemi, Karena Kurang Modal?

Setelah pandemi berakhir, masa kejayaan startup telah usai. Banyak startup yang mulai bangkrut dan melakukan PHK. Dikutip dari CNN Indonesia, ada 19 startup yang melakukan PHK selama tahun 2022, yaitu JD.ID, Glints, Sayurbox, OYO, Ajaib, Ruangguru, Ula, GoTo, Shopee, LinkAja, Tokocrypto, TaniHub, SiCepat, Mamikos, Zenius, Xendit, Lummo, Pahamify, dan Mobile Premier League.

Tiga di antaranya, yaitu LinkAja, TaniHub, dan Mamikos, belum memberikan data akurat terkait jumlah karyawan yang di-PHK. Sementara Pahamify memutuskan untuk gulung tikar dari dunia startup Indonesia pada akhir Juni 2022.

Terlihat bahwa Ruangguru memiliki tingkat PHK yang paling tinggi yaitu 50%, disusul oleh JD.ID dengan persentase PHK sebesar 30% dan Zenius sebesar 25%. Hal ini ternyata disebabkan oleh faktor eksternal berupa kondisi ekonomi global yang memburuk, terlihat dari tingginya angka inflasi dan kenaikan suku bunga, sehingga membuat iklim investasi memburuk secara signifikan.

Dilansir dari CNN Indonesia, CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, mengaku gagal mengantisipasi perkembangan ekonomi yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.

“Di awal pandemi, layanan Ruangguru mengalami peningkatan yang besar yang berujung pada rekrutmen yang terlalu banyak dan terlalu cepat dalam dua tahun terakhir,” tulisnya di Instagram pada November 2022.

Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, pihak JD.ID mengungkapkan alasan operasional e-commerce dihentikan permanen adalah karena JD.com akan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

“Ini adalah keputusan strategis dari JD.com untuk berkembang di pasar internasional dengan fokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara, dengan logistik dan pergudangan sebagai intinya,” kata Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara, dalam keterangan resminya, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, pernyataan dari CEO Zenius yang dilansir oleh CNN Indonesia, Rohan Monga berdalih PHK dilakukan karena kondisi perekonomian dan perilaku konsumen yang berubah. Karena perubahan itu, pihaknya mengambil beberapa kebijakan penghematan untuk memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang, termasuk rasionalisasi jumlah tenaga kerja.

Pandemi memberi dorongan sementara pada perkembangan ekosistem startup

Masa pandemi memang membuat masyarakat mau tidak mau mengikuti perkembangan teknologi. Bagaimana tidak, berbagai aktivitas yang awalnya dilakukan secara langsung atau tatap muka, harus dilakukan secara daring. Kegiatan yang mengharuskan teknologi menjadi media perantara di antaranya adalah bidang kesehatan, pendidikan, keuangan, e-commerce, dan hiburan atau video game.

Banyak startup bermunculan untuk menyelesaikan masalah pelayanan kesehatan yang praktis dan dapat diakses dengan mudah. Dengan menyediakan jasa pemeriksaan atau diagnosis, konsultasi kesehatan, serta pembelian obat-obatan secara online, startup dapat menjadi solusi bagi permasalahan di kala pandemi.

Sementara itu, pendidikan juga harus terus berjalan. Hal ini membutuhkan banyak perangkat komunikasi yang bisa digunakan secara real-time dan oleh banyak pengguna sekaligus. Contohnya adalah Ruangguru, yang memberikan akses pembelajaran di mana saja dan kapan saja. Aktivitas jual-beli pun juga dilakukan jarak jauh, sehingga membutuhkan banyak e-commerce.

Perubahan pada masyarakat tersebut memberikan dampak pada perkembangan perekonomian dengan mempercepat transformasinya secara digital. Salah satunya tren perkembangan startup yang telah mengalami peningkatan.

Dikutip dari GoodStats, Masyarakat Industri Kreatif Teknologi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) merilis laporan yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki 1.190 startup. 39,59% di antaranya berada di Jabodetabek, 10,01% berada di Malang, 7,87% berada di Bandung, 7,05% berada di Yogyakarta, dan 6,06% berada di Makassar.

Untuk mempertahankan eksistensinya, startup perlu memberikan fitur terbaiknya kepada pengguna atau user. Pemberian layanan maksimal dilakukan dengan terlebih dahulu menganalisis budaya masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sebuah platform akan memiliki banyak pengguna apabila memberikan keuntungan berupa diskon besar-besaran yang sering ditawarkan di e-commerce, atau bisa juga melalui penawaran gratis ongkir pada jasa atau layanan kirim paket. Untuk bidang kesehatan, bisa juga memberikan konsultasi gratis kepada pengguna baru, dan masih banyak lagi metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah pengguna.

Hal ini tentunya membutuhkan biaya yang besar, sehingga sebagian besar startup berusaha untuk melakukan IPO. Initial Public Offering atau IPO adalah kondisi ketika perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat untuk pertama kali. Melalui IPO, masyarakat umum bisa membeli saham dan perusahaan dapat memperoleh dana tambahan. Setelah terdaftar IPO, startup mendapatkan balik modal, dan keuntungan ini dapat diputar untuk tujuan pengembangan bisnis.

Namun tidak semudah itu mengambil keuntungan dari IPO. ‘Pembakaran uang’ yang dilakukan sebelumnya dalam rangka memberikan benefit ke pengguna melalui berbagai promo dan diskon menjadi penghambat perputaran uang di dalam sistem startup.

Alasan mengapa terjadi PHK besar-besaran adalah karena setelah melakukan IPO, startup tidak dapat mempertahankan kualitas pelayanan serta biaya operasional yang tinggi. Hal ini dapat menjadi akibat dari kegagalan startup apabila manajemen bisnisnya tidak baik dan berujung pada PHK besar-besaran.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Zuhra Mumtazah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkenalan dengan Riliv, Aplikasi Kesehatan Mental yang Sedang Naik Daun

Indonesia memiliki jumlah populasi yang besar dengan sekitar 270 juta penduduk, dan peningkatan masalah kesehatan mental di antara masyarakat menjadi perhatian serius. Kesehatan mental adalah faktor penting dalam menentukan kualitas hidup individu dan kinerja mereka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, aplikasi kesehatan mental menjadi solusi yang tepat bagi masyarakat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan mental mereka.

Salah satu aplikasi kesehatan mental yang sedang populer di Indonesia adalah RIliv. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim profesional kesehatan mental dan teknologi untuk membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental mereka secara efektif. Riliv menawarkan solusi individual dan interaktif bagi penggunanya, seperti konsultasi online dengan profesional kesehatan mental, sesi terapi virtual, dan program latihan kesehatan mental.

Rating aplikasi kesehatan mental Februari 2023

Perusahaan Jasa Kesehatan Jumlah Unduhan Ulasan
Kalm Mental Health 10.000+ 4.2
Halodoc Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.8
Riliv Mental Health 500.000+ 4.7
Bicarakan.id Mental Health 10.000+ 4.4
Sahabatku Mental Health 50.000+ 4.1
Alodokter Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.6
Psikologimu Mental Health 10.000+ 4.2
My Doctor Umum & Mental Health 500+
Curhad Mental Health 50.000+ 3.6
Klik Dokter Umum & Mental Health 1.000.000+ 4.7
Sehatku Umum & Mental Health 1.000+ 5
Good Doctor Umum & Mental Health 10.000.000+ 4.1

 

Menurut studi yang dilakukan oleh Riliv, sebanyak 77% pengguna mengatakan bahwa aplikasi ini membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental mereka dengan lebih efektif. Aplikasi ini juga membantu mengurangi stigma yang terkait dengan masalah kesehatan mental dan membuat layanan terapi lebih mudah diakses bagi masyarakat.

Di samping itu, Riliv juga menawarkan kemampuan untuk mengakses layanan terapi secara anonim dan pribadi. Ini membuat individu merasa lebih nyaman untuk membuka diri dan berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka tanpa takut akan diskriminasi atau diskredit.

Menurut laporan dari eHealth Indonesia, aplikasi kesehatan mental seperti Riliv sangat berguna bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Aplikasi ini membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental mereka dengan cara yang mudah, efektif, dan anonim.

Artikel ini ditulis oleh Athallah Rangga Allifiandi K., alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Berkenalan dengan Aplikasi SATU SEHAT, Layanan Kesehatan di Era Digital

Setelah cukup lama hidup berdampingan dengan pandemi, pastinya kita tidak asing dengan aplikasi layanan kesehatan seperti Peduli Lindungi. Namun, apakah Anda tahu, aplikasi peduli lindungi ini nanti akan bertransformasi? Kementerian Kesehatan Indonesia memiliki rencana untuk mengubah Peduli Lindungi menjadi aplikasi layanan masyarakat bernama SATU SEHAT.

Aplikasi ini sudah mulai diresmikan sejak Selasa (26/7/2022) oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Diketahui, SATU SEHAT merupakan sebuah layanan kesehatan yang akan bisa menyimpan rekam medis pasien ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS). 

Indonesia Health Service (IHS) sendiri merupakan wadah penampung informasi digital yang menyediakan konektivitas data, analisis, hingga layanan yang mendukung. Selain itu, Indonesia Health Service (IHS) juga dapat berfungsi sebagai penghubung berbagai aplikasi kesehatan di Indonesia.

Ingin mengetahui lebih lanjut? Yuk, simak pembahasan menarik di bawah ini mengenai hal hal menarik pada aplikasi SATU SEHAT.

  1. Menghubungkan seluruh pelaku industri kesehatan

Dalam pengembangannya, SATU SEHAT memiliki model infrastruktur Platform-as-a-service (PAAS) yang mana PAAS sendiri merupakan penghubung antara seluruh pelaku industri kesehatan. Gunanya adalah untuk menciptakan kesetaraan data kesehatan yang valid dan dapat diandalkan. Contohnya, semua aplikasi atau layanan kesehatan seperti RS vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik hingga apotek harus mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah melalui aplikasi SATU SEHAT.

  1. Memiliki beberapa transformasi sistem

Aplikasi ini memiliki beberapa transformasi kesehatan, seperti transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan dan transformasi pelaku industri kesehatan. 

  1. Fungsinya tidak hanya untuk vaksinasi

Setelah adanya transformasi dari PeduliLindungi terhadap aplikasi SATU SEHAT, nantinya aplikasi ini tidak hanya dapat memeriksa informasi seputar vaksinasi ataupun scanning. Melainkan masyarakat bisa menggunakannya untuk menyimpan data seputar imunisasi anak hingga riwayat cek darah. Tidak hanya itu, Budi Gunadi, selaku Menteri Kesehatan Indonesia juga menjelaskan bahwa apabila masyarakat melakukan pembelian obat di apotek, data pembelian obat tersebut akan tercatat di aplikasi SATU SEHAT.

  1. Memiliki keuntungan dari berbagai kalangan
  • Dalam bidang kesehatan, SATU SEHAT dapat memudahkan dokter melihat rekam medis yang dimiliki oleh pasiennya. Sebab, setiap dokter membutuhkan data 5 tahun terakhir mengenai riwayat penyakit pasiennya.
  • Dalam pemerintahan, SATU SEHAT juga berfungsi sebagai pemudah pemerintah memahami kesehatan populasi di daerahnya. Dengan begitu, pemerintah dapat mengambil keputusan yang lebih efektif. 
  1. Bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN)

Melalui  peraturan Kemenkes, SATU SEHAT bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan data masyarakat hingga meningkatkan rasa percaya masyarakat kepada aplikasi SATU SEHAT. Dengan begitu, masyarakat dapat menggunakan aplikasi ini dengan rasa aman, nyaman, dan tanpa rasa khawatir.

  1. Sebagai wujud kemajuan perkembangan digital di bidang kesehatan

Apabila zaman dahulu masyarakat harus membawa berkas untuk melakukan rujukan atau perpindahan rumah sakit, dengan adanya aplikasi SATU SEHAT, masyarakat tidak perlu membawa berkas rekam medis fisik ketika akan melakukan rujukan atau berpindah rumah sakit. Semua data rekam medis sudah tercatat secara digital dalam aplikasi SATU SEHAT yang terintegrasi dengan PeduliLindungi. 

  1. Dapat diakses di ponsel

Sama seperti PeduliLindungi, aplikasi SATU SEHAT juga dapat dengan mudah untuk diakses kapan saja dan dimana saja. Aplikasi ini dapat diakses melalui ponsel kesayangan. 

Itulah informasi menarik mengenai aplikasi SATU SEHAT. Dengan membaca artikel ini, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam dunia kesehatan digital.

Artikel ini ditulis oleh Nur Fitriani, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.