Seberapa Berpengaruh Nano Influencer Terhadap Pertumbuhan UMKM?

Fenomena pemanfaatan influencer di media sosial sebagai salah satu strategi marketing bisnis semakin marak di Indonesia. Terdapat berbagai jenis influencer yang dikategorikan berdasarkan jumlah followers-nya di media sosial. Mulai dari nano influencer, mikro influencer, hingga makro influencer yang memiliki media sosial dengan jutaan followers.

Di antara ketiga influencer tersebut, nano influencer dapat dikatakan sebagai jenis yang paling cocok untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang baru saja memulai bisnisnya dan ingin memanfaatkan bantuan influencer untuk mempromosikan produknya.

Namun, sebenarnya apa itu nano influencer?

Mengulik lebih dalam seputar nano influencer

Nano influencer merujuk pada istilah yang digunakan untuk menyebut individu di media sosial yang memiliki jumlah followers relatif kecil, biasanya berkisar antara 1.000 hingga 10.000 pengikut.

Meski begitu, influencer ini memiliki keterlibatan yang tinggi dalam komunitas mereka. Nano influencer biasanya merupakan ahli dalam topik tertentu, seperti gaya hidup, kecantikan, review makanan, atau travelling, dan memiliki pengaruh yang signifikan di antara pengikut mereka.

Nano influencer membangun hubungan yang dekat dan autentik dengan pengikut mereka. Oleh karena itu, lama-kelamaan mulai terdapat merek atau bisnis tertentu yang ingin bekerja sama dengan mereka untuk mempromosikan produk atau layanan dengan cara yang lebih personal dan relevan. Tingkat kepercayaan yang kuat dari followers mereka membuat nano influencer dapat menjadi aset berharga dalam strategi pemasaran untuk mencapai audiens yang lebih tersegmentasi dan terlibat.

Tanggung jawab dan cara kerja nano influencer dalam strategi pemasaran bisnis

Dalam konteks strategi marketing bisnis, tanggung jawab nano influencer meliputi pembuatan konten yang asli, khas, dan menarik, serta membagikannya secara konsisten di berbagai platform media sosial yang mereka punya. Media sosial yang biasanya digunakan antara lain seperti Instagram, TikTok, YouTube, atau blog pribadi mereka. Konten yang dibuat dapat berupa ulasan produk, tutorial penggunaan, atau pengalaman pribadi dengan produk atau layanan tertentu.

Nano influencer juga bertanggung jawab untuk mempromosikan bisnis dengan cara yang alami dan tidak memaksakan. Hal ini mencakup product placing yang dimasukkan secara halus dalam konten mereka, atau penyisipan link afiliasi dalam keterangan dan deskripsi konten. Nano influencer memanfaatkan social relationship dengan followers mereka untuk memengaruhi keputusan pembelian calon customer dan memperluas jangkauan bisnis.

Seberapa besar pengaruh nano influencer terhadap pertumbuhan UMKM yang ada di Indonesia?

Pengaruh nano influencer pada pertumbuhan UMKM di Indonesia dapat menjadi sangat signifikan. Nano influencer memiliki kemampuan untuk membangun hubungan dekat dan autentik dengan audiens mereka.

Hal yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa audiens nano influencer biasanya terdiri dari para konsumen yang sangat terlibat dalam komunitas mereka. Dengan demikian, ketika nano influencer merekomendasikan produk atau layanan dari suatu UMKM, hal ini dapat menciptakan kesan yang kuat dan memengaruhi keputusan pembelian pelanggan potensial.

Lebih dari itu, kerja sama dengan nano influencer juga dapat membantu UMKM meningkatkan brand awareness mereka. Selain itu, manfaat lainnya yang diperoleh dari penggunaan nano influencer untuk promosi UMKM antara lain yaitu memperluas jangkauan digital dan membuat UMKM tersebut memperoleh lebih banyak followers atau pelanggan baru.

Dengan keterlibatan yang tinggi dan kepercayaan yang kuat dari followers mereka, nano influencer dapat menjadi mitra pemasaran yang efektif bagi UMKM untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar yang semakin kompetitif.

Mengapa nano influencer paling cocok untuk UMKM dibandingkan jenis influencer lainnya?

Nano influencer biasanya memiliki jumlah followers sebesar 1.000 sampai 10.000 di media sosial. Hal ini membuat rate card mereka lebih rendah dari jenis influencer lainnya. Dilansir dari LEMON Indonesia Influencer Platform, rate card nano influencer yang memiliki kurang lebih seribu followers biasanya dimulai dari harga Rp100.000. Minimnya biaya yang harus dikeluarkan ini tentunya menjadi solusi yang baik bagi UMKM dengan anggaran marketing terbatas.

Selain itu, nano influencer juga memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam memilih mitra untuk bekerja sama. Nano influencer cenderung lebih fleksibel dalam menjalin kemitraan dengan UMKM. Mereka biasanya bersedia untuk berkolaborasi dalam pertukaran produk atau layanan dengan bayaran yang lebih rendah dibandingkan dengan influencer yang lebih besar.

Eksplorasi nano influencer di Indonesia

Terdapat banyak sekali nano influencer yang sering mempromosikan UMKM di Indonesia. Namun, salah satu contohnya yaitu @ifanaamor, seorang nano influencer yang memiliki jumlah pengikut di bawah 10 ribu di Instagram. Ia dikenal karena kontennya yang berfokus pada gaya hidup sehari-hari, fashion, dan kecantikan.

Ifa sering berbagi tips make up, skin care, dan ulasan produk melalui platform media sosialnya. Selain itu, ia juga sering berkolaborasi dengan UMKM lokal, mempromosikan produk-produk fashion dan kecantikan dari merek-merek lokal yang berbakat.

Tips memilih nano influencer untuk UMKM

Memilih nano influencer yang tepat untuk UMKM memerlukan pertimbangan yang cermat. Pertama, penting untuk memahami audiens dari nano influencer tersebut dan memastikan bahwa mereka sesuai dengan target pasar yang dituju.

Selanjutnya, perhatikan keterlibatan pengikut dan tingkat interaksi dalam konten yang di-posting, sebab hal ini menunjukkan seberapa efektif konten mereka dalam memengaruhi pengikutnya. Pastikan juga bahwa nilai yang dimiliki oleh nano influencer tersebut sejalan dengan merek UMKM yang ingin dipromosikan.

Selain itu, evaluasi rekam jejak dan reputasi nano influencer dalam hal kerja sama dengan merek sebelumnya, serta apakah mereka memiliki pengalaman dalam mempromosikan produk atau layanan sejenis. Terakhir, komunikasi yang jelas tentang tujuan dan harapan dari kerja sama dengan nano influencer adalah kunci untuk memastikan kolaborasi yang sukses dan saling menguntungkan.

Memaksimalkan Branding Bisnis dengan Media Sosial

Pentingnya branding bagi kesuksesan bisnis tidak bisa diabaikan. Identitas merek yang kuat tidak hanya menciptakan kesan yang tahan lama di benak konsumen, tetapi juga membantu membedakan bisnis Anda dari pesaing sejenis. Citra merek yang baik akan membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen, juga membuka pintu untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Namun, dalam menghadapi dunia yang terus berubah, penting bagi bisnis untuk menyesuaikan strategi branding mereka dengan perkembangan tren dan teknologi terkini. Salah satu platform yang semakin mendominasi kehidupan digital adalah media sosial.

Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, media sosial bukan lagi sekadar sarana hiburan atau interaksi sosial, melainkan sebuah panggung utama di mana bisnis dapat memainkan peran kunci dalam membangun dan memperkuat identitas merek mereka.

Mengapa Penting untuk Melakukan Branding di Media Sosial?

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, media sosial menawarkan akses yang luas dan cepat kepada audiens potensial secara global.

Melalui platform ini, bisnis dapat secara langsung berinteraksi dengan konsumen, membangun citra dan identitas, meningkatkan brand awareness, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Anda dapat merangkai cerita, memasukkan nilai-nilai perusahaan, hingga kegiatan yang relevan dalam konten yang dibagikan di media sosial. Hal itu untuk membangun citra positif merek Anda.

Bagaimana Media Sosial Menjadi Platform Branding untuk Bisnis?

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mulai melakukan branding di media sosial menurut Forbes. Pertama-tama, hal yang harus dilakukan adalah memilih saluran media sosial yang sesuai dengan target konsumen Anda. Misalnya, brand kecantikan perlu untuk menonjolkan visual.  Karenanya dapat memilih media sosial Facebook atau Instagram daripada LinkedIn atau Twitter.

Selanjutnya, tentukan konten yang ingin dibagikan di media sosial. Pastikan konten harus selaras dengan pesan dan nilai merek. Konsistensi ini menciptakan identitas merek yang kuat di benak konsumen.

Interaksi di media sosial, mulai dari membalas komentar konsumen, menanggapi keluhan hingga memberi apresiasi atas ulasan positif konsumen dapat memperkuat citra merek Anda.

Seberapa cepat Anda untuk menanggapinya juga akan berpengaruh pada penilaian konsumen tentang merek Anda di media sosial. Karenanya, penting untuk menjaga kualitas interaksi ini.

Branding media sosial yang terencana dengan baik tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menciptakan keterlibatan langsung dengan konsumen. Dengan pendekatan ini, reputasi dan citra merek dapat berkembang dengan kuat.

Dalam era di mana konsumen semakin terkoneksi secara digital, kehadiran bisnis di media sosial menjadi suatu keharusan. Dengan memahami pentingnya branding untuk kesuksesan bisnis dan mengenali peran strategis media sosial dalam proses ini, bisnis dapat mengoptimalkan potensi platform ini untuk membangun identitas merek yang kuat.

Dengan interaksi langsung, pembentukan citra yang konsisten, dan pemanfaatan jumlah pengguna yang terus meningkat, media sosial bukan hanya sekadar alat, tetapi menjadi fondasi kuat dalam mencapai kesuksesan branding bisnis.

Tips Branding Menggunakan Media Sosial

Menggunakan media sosial untuk branding dapat sangat efektif jika dilakukan dengan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk memanfaatkan media sosial secara efektif dalam upaya branding:

  • Konsistensi Identitas Brand: Pastikan profil media sosial Anda mencerminkan identitas dan nilai brand Anda secara konsisten. Ini termasuk logo, skema warna, dan suara atau tone yang Anda gunakan dalam komunikasi.
  • Konten Berkualitas dan Relevan: Buat dan bagikan konten yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan audiens target Anda. Konten harus memberikan nilai, baik itu informatif, menghibur, atau menginspirasi.
  • Interaksi dengan Audiens: Media sosial adalah tentang pembangunan komunitas. Responsif terhadap komentar, pertanyaan, dan umpan balik. Interaksi ini membangun hubungan dan meningkatkan loyalitas terhadap brand.
  • Penggunaan Hashtag yang Tepat: Gunakan hashtag untuk meningkatkan jangkauan postingan Anda. Hashtag yang relevan dan populer dapat membantu konten Anda ditemukan oleh audiens yang lebih luas.
  • Konsistensi Posting: Jaga agar akun Anda tetap aktif dengan jadwal posting yang teratur. Ini membantu mempertahankan keterlibatan audiens dan membuat brand Anda tetap relevan.
  • Analisis dan Adaptasi: Gunakan alat analitik yang disediakan oleh platform media sosial untuk memantau performa konten Anda. Pelajari apa yang berhasil dan sesuaikan strategi Anda berdasarkan data tersebut.
  • Kolaborasi dan Influencer Marketing: Bermitra dengan influencer atau brand lain dapat membantu menjangkau audiens baru dan menambah kredibilitas pada brand Anda.
  • Konten Visual yang Menarik: Gunakan gambar, video, dan grafik yang menarik untuk menarik perhatian. Konten visual sering kali lebih efektif dalam menyampaikan pesan dibandingkan teks saja.
  • Promosi Berbayar: Pertimbangkan untuk menggunakan iklan berbayar di media sosial untuk meningkatkan jangkauan ke audiens yang lebih spesifik.
  • Storytelling: Ceritakan kisah di balik brand Anda. Orang cenderung terhubung lebih baik dengan brand yang memiliki cerita atau misi yang jelas.

Mengimplementasikan tips ini dapat membantu Anda memaksimalkan potensi media sosial dalam membangun dan memperkuat brand Anda. Penting untuk selalu up-to-date dengan tren terbaru dan menyesuaikan strategi Anda sesuai dengan perubahan dalam preferensi audiens dan algoritma platform media sosial.

Langkah Awal Menyusun Strategi Konten Media Sosial – Panduan Konten Medsos untuk UMKM Bagian I

Konten yang Anda bagikan di media sosial dapat mengubah merek Anda menjadi nama yang dikenal luas dan mengubah pengikut Anda menjadi penggemar setia. Untuk mencapai dampak seperti ini, Anda memerlukan strategi konten media sosial yang kokoh.

Sebelum lanjut, perlu saya sampaikan dulu bahwa ini adalah bagian pertama dari rangkaian series Panduan Konten Medsos untuk UMKM yang nantinya akan serara lengkap membahas step-step membuat konten untuk kebutuhan promosi media sosial Anda, dimulai dari pengetahuan umum hingga panduan konkrit mencari ide, mengedit konten, membuat poster, dan lain sebagainya.

Baik, sekarang mari kita masuk ke pembahasan bagian pertama dahulu.

1. Menentukan dan Menetapkan Tujuan

Langkah pertama dalam merancang strategi media sosial jangka panjang adalah menentukan tujuan konten Anda. Dengan memiliki tujuan yang jelas, Anda dapat merencanakan jenis konten yang harus dibuat.

Proses ini melibatkan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai merek Anda dan penelitian tentang audiens Anda.

Berikut adalah beberapa tujuan bisnis yang bisa jadi patokan:

  • Meningkatkan kesadaran merek.
  • Mengidentifikasi prospek baru.
  • Meningkatkan pelayanan pelanggan.
  • Meningkatkan lalu lintas ke toko online Anda.
  • Meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan.

2. Meneliti Audiens Anda

Anda tidak dapat membuat konten yang hebat tanpa mengetahui siapa targetnya. Memiliki persona pembeli untuk media sosial akan membantu Anda dalam merencanakan konten.

Sebelum Anda mulai merumuskan ide untuk konten dan strategi keterlibatan, Anda hanya perlu melakukan pekerjaan rumah dan menangani penelitian audiens.

Periksa demografi dari audiens target ideal Anda, seperti usia, jenis kelamin, minat, lokasi, bahasa, dan faktor relevan lainnya.

Walaupun ada banyak laporan, survei, kompilasi tren, dan studi industri yang dapat Anda gunakan, tetapi akan lebih baik untuk mendapatkan masukan dan insight dari pengikut Anda yang ada dan menganalisis data demografi audiens Anda sendiri.

Kemudian, kumpulkan wawasan tentang bagaimana pelanggan potensial Anda berbicara tentang merek, industri, dan produk Anda.

3. Menganalisis Kompetitor Media Sosial Anda

Untuk memahami bagaimana strategi konten media sosial Anda bekerja, Anda perlu melihat lebih jauh dari data Anda sendiri. Analisis kompetitif dapat memberikan ide konten dan menciptakan patokan yang lebih baik untuk strategi Anda.

Dalam menganalisis persaingan di media sosial, kita perlu mengetahui:

  • Jenis konten apa yang dibuat oleh pesaing?
  • Tema apa yang sering mereka angkat?
  • Apakah mereka hanya aktif di satu platform atau tersebar di beberapa media sosial?
  • Bagaimana cara mereka melibatkan pengikut dengan strategi kontennya?
  • Adakah keteraturan dalam jadwal mereka memposting di media sosial?

4. Mengaudit Konten Media Sosial Anda Saat Ini

Setelah memahami audiens dan tujuan Anda, saatnya untuk melakukan audit konten media sosial yang telah Anda buat. Audit konten adalah salah satu cara terbaik untuk mengetahui bagaimana menciptakan strategi konten media sosial yang sesuai dengan merek Anda.

Mengkaji ulang saluran media sosial Anda mencakup:

  • Mengonfirmasi strategi konten dan keterlibatan yang pernah diterapkan
  • Mengukur efektivitas dari pendekatan tersebut
  • Mengetahui platform mana yang paling efisien dalam menjangkau audiens
  • Mengidentifikasi tren yang bisa diterapkan dalam aktivitas media sosial
  • Menemukan jenis konten dan tema yang paling diminati

Dengan kata lain, saat melakukan kajian media sosial, Anda tanpa ampun menilai saluran Anda untuk mengetahui apa yang efektif dan apa yang perlu ditingkatkan.

Semakin jujur penilaiannya, semakin baik – jangan abaikan kelemahan, dan hindari membuat strategi media sosial berdasarkan asumsi.

Anda juga perlu menentukan langkah-langkah ini:

  • Tinggalkan platform yang tidak mendukung tujuan Anda.
  • Perbaiki kesalahan, informasi usang, dan grafik lama.
  • Kembangkan platform di mana Anda mendapatkan respon yang baik.
  • Hapus konten dan asumsi yang tidak relevan atau salah.
  • Tulis ulang profil dan aset lain yang mungkin tidak akurat.

5. Membuat Kalender Konten

Setelah mengetahui apa yang paling efektif dan menentukan tujuan utama Anda, saatnya untuk membuat kalender konten media sosial. Kalender ini akan membantu Anda memvisualisasikan ide dan mengorganisasikannya.

Kalender konten media sosial Anda sebaiknya memiliki bagian-bagian ini:

  • Saluran media sosial – platform media sosial mana yang akan Anda gunakan untuk memposting.
  • Jadwal posting – kapan dan konten apa yang harus diposting.
  • Jenis konten – format apa yang akan digunakan (misalnya GIF, video, foto, teks).
  • Audiens sasaran – siapa yang ingin Anda jangkau dengan postingan ini?
  • Pelacakan kinerja – apakah Anda telah mencapai tujuan yang diinginkan?
  • Tema – Anda mungkin ingin memisahkan konten edukatif dari konten video yang menarik atau iklan.

6. Menetapkan KPI

Di atas tadi kita sudah berbicara tentang pemasaran media sosial. Meskipun keduanya terdengar mirip, namun sebenarnya berbeda.

Tujuan pemasaran media sosial lebih ke arah visi besar: apa yang ingin kita capai. Sementara KPI adalah alat ukur yang menunjukkan apakah kita berhasil menuju tujuan tersebut atau tidak.

Sebagai contoh, memiliki visi “Meningkatkan jangkauan di media sosial” itu bagus, tapi kurang spesifik. Lebih baik jika kita mengatakan “Meningkatkan jangkauan di media sosial untuk kelompok target sebesar 10% pada Kuartal 1 2023”.

Beberapa KPI yang bisa Anda pertimbangkan dalam strategi media sosial Anda antara lain:

  • Tingkat interaksi pada konten video Anda.
  • Seberapa luas konten Anda dilihat oleh audiens target (misalnya pengguna Twitter atau Facebook).
  • Berapa banyak prospek yang didapatkan dari kampanye media sosial Anda.
  • Biaya per prospek untuk setiap saluran pemasaran media sosial.
  • Pertumbuhan pelanggan baru di saluran YouTube Anda.

7. Mengukur Hasil

Langkah terakhir dalam strategi konten media sosial yang efektif adalah mengukur hasilnya. Pelacakan yang tepat sangat penting untuk menciptakan strategi dengan daya tahan. Dengan memantau metrik dengan detail, Anda dapat menyesuaikan dan mengoptimalkan rencana Anda dari waktu ke waktu.

Setiap hari, Anda harus memastikan beberapa hal:

  • Konten yang Anda publikasikan menarik atau perlu ditingkatkan.
  • Postingan media sosial Anda efektif atau tidak.
  • Kampanye media sosial Anda membuahkan hasil atau tidak.

Anda dapat melacak dan menganalisis hampir semua data terkait kinerja media sosial, namun, Anda sebaiknya fokus pada aspek yang paling krusial untuk strategi media sosial Anda.

Namun, analitik hanyalah langkah awal – Anda perlu menggunakan data tersebut sebagai masukan dan mengoptimalkan strategi media sosial Anda sesuai dengan itu.

Anda tidak akan memperbaiki semuanya dalam semalam, karena ini memerlukan waktu dan eksperimen.

Rencanakan ke depan, tinjau hasilnya, pelajari dari hasil tersebut, coba berbagai format media sosial, dan sesuaikan strategi media sosial Anda untuk kinerja yang lebih baik.

Twitter Vs Thread, Perbedaan dan Persamaan yang Harus Kamu Tahu

Dewasa ini penggunaan media sosial semakin masif dilakukan oleh para pengguna jaringan internet. Media sosial saat ini digunakan juga sebagai media pencari informasi dan update pada perkembangan berita nasional maupun internasional.

Maraknya media sosial yang semakin banyak juga menyebabkan persaingan antar bisnis tiap media mengembangkan fiturnya. Sebagaimana hal ini terjadi pada platform media sosial Instagram dan facebook yang memunculkan fitur baru berupa thread.

Thread memiliki arti sebagai sebuah unit CPU yang menjalankan suatu tugas dalam satu waktu sehingga program dapat berjalan. Sedangkan dalam media sosial, istilah thread digunakan untuk mengacu pada serangkaian tweet atau cuitan yang memiliki keterhubungan atau keberlanjutan satu sama lain.

Thread banyak dikenal dan dilakukan di media sosial Twitter, dimana setiap pengguna akun dapat memposting sebuah tulisan dan melanjutkan tulisannya pada tweet selanjutnya sehingga akan merangkai sebuah cerita atau ulasan panjang dan lengkap.

Beberapa waktu lalu Instagram juga memunculkan fitur baru dengan nama Thread, dimana pengguna akun dapat memposting tweet pribadi mereka dalam fitur tersebut layaknya seperti di media sosial twitter.

Perbedaan Twitter Vs Thread

Berikut ini perbedaan penggunaan thread pada media sosial Twitter Vs Thread:

  • Cara Akses 

Pengguna media sosial twitter dapat segera menggunakan thread secara langsung pada platform twitter, tetapi juga bisa membuat thread dengan akses layanan diluar platform utama seperti, Hootsuite, TweetDeck dan lain sebagainya. Sedangkan para pengguna thread hanya bisa mengaksesnya dengan menggunakan platform utama pada Playstore ataupun App store.

  • Views dan Verified

Media sosial twitter menyediakan layanan thread yang dapat melampirkan foto, gif, link dan video dalam setiap tweet miliknya. Untuk mendapatkan centang biru atau verified pengguna twitter juga perlu berlangganan Blue, setiap tweet juga akan memunculkan berapa kali tweet telah dilihat.

Berbeda dengan thread dimana pengguna tidak bisa melihat berapa banyak pengikut yang telah melihat tweet miliknya, centang biru juga didapatkan melalui proses verifikasi. Thread bisa mengunggah foto, video, link tetapi belum sampai pada gif.

  • Penggunaan Jumlah Karakter

Twitter menyediakan pengguna tanpa centang biru maksimal karakter adalah 280 kata, sedangkan bagi yang berlangganan bisa memiliki jumlah kata mencapai 10.000. Thread `menyamaratakan semuanya dimana setiap pengguna maksimal hanya dapat menggunakan 500 kata.

  • Metrik Views 

Twitter menyediakan layanan bagi pengguna agar bisa melihat berapa banyak jumlah like, retweet hingga views pada tiap satu tweet sedangkan thread tidak ada.

  • Trending Topik

Penulisan tweet  di twitter dengan kata yang sama dapat menjadi sebuah trending topic pada bagian trending for you karena banyak disebutkan oleh pengguna twitter, sedangkan thread tidak melibatkan tweet pengguna menjadi trending topic.

Persamaan Twitter Vs Thread

Meskipun begitu twitter dan thread juga memiliki persamaan dalam penggunaannya di media sosial, berikut ini persamaan antara twitter vs thread:

  • Unggahan Cuitan

Twitter maupun thread memiliki persamaan dalam memberikan batas maksimal atau limitasi penggunaan jumlah kata pada setiap kali cuitan dilakukan. Dimana pesan twitter pada akun biasa hanya mencapai 280 karakter dan thread mencapai 500 karakter.

  • Sistem Teks

Twitter vs thread memiliki persamaan dalam apa yang diposting, yaitu sebuah teks. Dimana fitur ini saling menyediakan kebutuhan pengguna dalam membagikan sebuah tulisan singkat ke media sosial.

  • Privacy Pengguna

Twitter vs thread juga memberikan privacy pada penggunanya, dimana terdapat pengaturan apakah konten yang dibuat dapat dilihat oleh orang lain atau tidak melalui fitur private.

  • Share Konten

Persamaan lainnya yang dimiliki oleh twitter maupun thread adalah kemampuannya untuk share konten yang telah dipublish, Dimana twitter menyebutnya dengan retweet dan thread menyebutnya dengan repost.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa twitter vs thread memiliki berbagai perbedaan dan persamaan. Penggunaan fitur pada media sosial twitter maupun thread jelas terdapat sedikit perbedaan.

Bagi pengguna media sosial yang ingin melihat reaksi audiens atau followers secara aktif maka akan lebih cocok menggunakan twitter, karena media sosial ini dilengkapi dengan sejumlah fitur seperti metrik views.

Sedangkan bagi pengguna media sosial yang ingin memposting teks yang lebih panjang, maka akan lebih cocok menggunakan thread. Karena platform ini menyediakan batas maksimal mencapai 500 karakter.

Demikian informasi mengenai perbedaan dan persamaan antara twitter vs thread, beserta rekomendasi bagi kalian para pengguna media sosial. Semoga informasi tersebut bermanfaat.

Buzzer Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Dampak Keberadaan Buzzer

Kata buzzer adalah salah satu kata yang sering kita temukan dalam percakapan di jejaring sosial. Istilah buzzer biasanya muncul saat membahas suatu topik yang sedang trending atau viral di media sosial.

Jika kamu bermain media sosial, kamu mungkin menemukan topik yang sedang hangat diperdebatkan. Jadi trending topik ini mungkin memang sengaja dibuat oleh sekelompok buzzer dengan minat tertentu.

Artikel ini menjelaskan apa itu buzzer dan cara kerjanya. Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut, yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu Buzzer?

Secara umum, buzzer adalah individu atau sekelompok individu yang dibayar atas jasanya untuk mengiklankan, mengkampanyekan, atau mengekspresikan sesuatu. Pada dasarnya buzzer digunakan sebagai alat pemasaran atau periklanan, sebagai strategi bisnis untuk mempromosikan produk.

Istilah buzzer mulai populer di Indonesia sejak pemilihan umum 2019. Buzzer digunakan sebagai layanan yang selalu terkait dengan pengungkapan isu politik, promosi tokoh atau kelompok politik di media sosial, dan memenangkan kontes politik. Bahkan buzzer dapat dijadikan sebagai layanan untuk menurunkan kredibilitas lawan partai politik lainnya.

Selain digunakan untuk mencoblos politik, buzzer juga digunakan sebagai jasa periklanan di dunia entertainment. Misalnya saat artis baru merilis album baru, biasanya artis tersebut membutuhkan buzzer untuk meningkatkan brand awareness di masyarakat melalui akun media sosial terkait perilisan album baru artis tersebut. Saat topik album baru ini ramai di media sosial, album baru ini menjadi trending atau topik viral di media sosial.

Fungsi Buzzer

Fungsi utama buzzer adalah menciptakan fenomena sosial sebagai alat periklanan di media sosial. Buzzer menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap produk.

Dengan terus-menerus mempromosikan sesuatu, buzzer dapat memperluas jangkauan merek. Selain itu, dengan bantuan jejaring sosial yang dapat diakses tanpa henti dalam ruang dan waktu.

Selain itu, buzzer dapat mempengaruhi opini publik melalui berbagai kampanye yang mereka hadirkan di jejaring sosial. Layanan buzzer ini biasa digunakan dalam pemasaran bisnis, pemasaran politik, dan banyak bidang lainnya.

Dampak Buzzer

• Dampak Positif

Buzzer media sosial memiliki dampak positif pada media sosial. Buzzer merupakan salah satu pilihan untuk meningkatkan pemasaran produk. Masyarakat mengetahui bahwa produk tersebut diiklankan atau viral melalui buzzer sehingga meningkatkan penjualan produk tersebut.

• Dampak Negatif

Selain dampak positif, keberadaan buzzer tentunya juga dapat menimbulkan dampak negatif. Buzzers bisa menjatuhkan citra lawan politik atau melawannya di media sosial. Buzzer dapat merugikan orang lain dengan mengirimkan informasi atau opini yang salah. Oleh karena itu, pengguna media sosial harus berhati-hati dalam memilih informasi media sosial.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa buzzer adalah seseorang yang tugasnya mengangkat suatu masalah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran publik tentang suatu topik.

Social Bread Peroleh Pendanaan 6 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures

Social Bread, marketplace untuk digital marketing, memperoleh pendanaan sebesar $400 ribu atau sekitar 6 miliar Rupiah yang dipimpin oleh East Ventures dan partisipasi dari Living Lab Ventures. Menyusul perolehan dana segar ini, Social Bread resmi meluncurkan layanannya.

Disampaikan dalam keterangan resminya, Social Bread akan memanfaatkan pendanaan tersebut untuk mengembangkan platform teknologi yang dapat memberdayakan ekosistem merchant dan mendukung pelaku UKM. Pihaknya juga telah meluncurkan fitur live shopping agar dapat mendongkrak penjualan merchant hingga sepuluh kali lipat dalam kurun satu tahun.

“Kami percaya Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dengan memanfaatkan media sosial untuk menjangkau para pelanggan. Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, kami memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif,” kata Co-Founder dan CEO Social Bread Edho Zell pada acara peluncurannya di Social Bread Hub, Tangerang.

Pendanaan ini disebut menjadi bukti kuat terhadap misi Social Bread untuk membawa kemajuan dan dampak ke para pelaku bisnis dan konten kreator dengan memaksimalkan digital marketing dan media sosial.

“Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan konten kreator, tetapi juga membantu UKM, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk mengembangkan bisnisnya. Kami berharap untuk terus merasakan keseruan dan dampak positif yang akan dihadirkan oleh Edho dan tim,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures.

Social Bread didirikan oleh Edho Zell (CEO), Lydia Susanti (Chief Operating Officer), Ester Jeanette (Chief Marketing Officer), dan Messiah Richardo (Chief Technology Officer) pada 2020. Berbekal pengalaman serupa di bidang pemasaran digital dan media sosial, para pendiri melihat potensi besar media sosial dalam memengaruhi keputusan pembelian pelanggan, terutama karena media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang.

Sejak 2020, Social Bread mengklaim telah mendukung lebih dari 500 UKM dari Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lainnya di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial. Social Bread telah mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar.

Layanan Social Bread

Lebih lanjut, pihaknya menuturkan bahwa banyak pebisnis dan UKM kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka karena keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial. Di samping itu, tidak semua UKM tim khusus atau mampu memekerjakan agensi digital karena butuh modal besar.

“UKM telah menjadi landasan pertumbuhan dari setiap negara maju, dan kita perlu memberdayakan UKM untuk mencapai ‘Indonesia Emas 2045’. Kami akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik,” kata Herman Widjaja, Commissioner Social Bread.

Untuk mengatasi dua masalah di atas, Social Bread mengembangkan platform yang mempertemukan UKM dengan konten kreator dan influencer lokal. Social Bread akan menganalisis dan memahami tujuan atau kebutuhan UKM sehingga memungkinkan mereka untuk memberikan rekomendasi berdasarkan kategori industri, jenis platform, konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan jumlah konten kreator atau pengikut.

Setelah itu, UKM akan dihubungkan dengan konten kreator (disebut mitra kreator) di Social Bread. Mitra kreator tidak hanya memproduksi konten berdasarkan arahan yang telah disepakati, tetapi juga akan menjadi pihak yang mengelola akun media sosial para UKM. Dengan begitu, pelaku usaha dapat lebih fokus dalam menjalankan bisnis mereka sembari membiarkan konten kreator memaksimalkan potensi akun media sosial.

Selain itu, Social Bread juga telah merilis fitur live shopping yang kini tengah berkembang pesat di Indonesia, terutama bagi pelaku UMKM. Melalui fitur “Live Shopping,” Social Bread berupaya memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis dan menghubungkan live streamer untuk mengelola live shopping mereka.

Hal ini diperkuat dari laporan Cube Asia di 2022 yang menyebutkan Indonesia sebagai pasar live shopping dan community group buy terbesar di Asia Tenggara dengan estimasi nilai Gross Merchandise Value (GMV) masing-masing sebesar hampir $5 miliar dan $2 miliar. 

Menurut CEO and Head of Data Cube Asia Sarabjit Singh, besarnya angka transaksi live shopping tersebut turut didorong engagement pengguna media sosial di Asia Tenggara yang termasuk tertinggi di dunia. Sebanyak 90% pengguna internet di Asia Tenggara terhubung di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan TikTok.

Mau Tahu Performa Konten Anda? Yuk, Pelajari Cara Menghitung Engagement Rate!

Engagement rate adalah metrik yang dapat menentukan keberhasilan postingan konten media sosial. Jika Anda ingin meningkatkan brand awareness bisnis melalui media sosial, maka Anda perlu mempelajari cara menghitung engagement rate.

Sebelumnya, yuk cari tahu pengertian, faktor, manfaat, cara menghitung hingga tools untuk menghitung engagement rate di bawah ini.

Apa itu Engagement Rate?

Melansir dari Hootsuite, engagement rate atau tingkat keterlibatan adalah metrik social media marketing yang mengukur jumlah interaksi suatu konten (atau kampanye, atau keseluruhan akun) dan membandingkannya dengan jangkauan atau pengikut atau ukuran pemirsanya.

Dalam hal analitik media sosial, pertumbuhan pengikut itu memang penting, tetapi akan menjadi menjadi masalah bila pengikut Anda tidak tertarik dengan konten Anda. Maka, Anda memerlukan keterlibatan orang lain dengan comments, shares, likes, dan tindakan lain pada postingan konten.

Selain itu, metrik ini dapat menjadi indikator tingkat brand awareness pada publik. Sebab, peningkatan brand awareness bisa diperoleh dari postingan konten yang mendapat banyak perhatian dari pengikutnya.

Faktor yang Mempengaruhi Engagement Rate

Menurut Sprout Social, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi engagement berdasarkan platform yang digunakan, antara lain : 

  • Website : scroll depth, lama rata-rata pengguna di sebuah halaman, tampilan halaman rata-rata, bounce rate, jumlah shares dan beragam bentuk konversi
  • Media sosial : berbagai media sudah menyertakan metrik untuk menghitung jumlah likes, shares, dan komentar untuk masing-masing konten
  • Facebook : reaksi, klik, komentar, dan shares
  • LinkedIn : interaksi, klik, pengikut diperoleh, dan posts
  • Instagram : likes dan komentar
  • Twitter : retweet, komentar, dan likes
  • Pinterest : likes, komentar, dan pins
  • Email campaign : open rates dan click-through rates

3 Manfaat Menghitung Engagement Rate

Engagement rate membawa manfaat tersendiri untuk akun media sosial bisnis Anda, lho. Berikut penjelasannya!

Menilai User Experience

Dalam konteks situs web, engagement rate yang tinggi menandakan pengguna dapat berinteraksi dengan baik pada konten Anda. Artinya, tujuan kampanye Anda tercapai.

Sedangkan, engagement rate yang rendah menandakan bahwa Anda harus memperbaiki CTA atau konten agar lebih menarik di mata pengguna.

Meninjau Efektivitas Kampanye

Banyak marketer yang menjalankan campaign di akun media sosial. Lalu, untuk menilai tingkat kesuksesan campaign tersebut, biasanya dengan menghitung engagement rate.

Sebab, Anda bisa menghitung jumlah audiens yang berpartisipasi dalam campaign yang sedang berlangsung sehingga mereka melakukan tindakan CTA di kontennya.

Memantau Kinerja Kompetitor

Selain memantau kinerja pribadi, engagement rate juga dapat membantu Anda mengevaluasi kinerja kompetitor Anda, lho. Dari situ Anda bisa mempelajari strategi social media marketing dari kompetitor.

Nah, Anda bisa menggunakan tools, seperti Analisa.io, karena dapat mengevaluasi kinerja akun Instagram dan TikTok Anda serta kompetitor.

6 Cara Menghitung Engagement Rate

Engagement based on Reach (ERR)

ERR digunakan untuk mengukur persentase jumlah orang yang berinteraksi dengan konten Anda setelah melihatnya. Terlepas dari apakah orang tersebut adalah salah satu pengikut Anda atau tidak.

Berikut adalah rumus dari engagement rate pertama ini :

ERR : (Jumlah engagement per post / reach per post) x 100

Lalu, untuk menentukan rata-rata, jumlahkan semua ERR dari postingan yang ingin Anda ratakan, dan bagi dengan jumlah postingan : 

Average ERR : Total ERR / Total Postingan

Misal : [Konten 1 (3.4%) + Konten 2 (3.5%)] / 2 = 3.45%

Engagement based on Post (ERP)

Seperti sebelumnya, rumus ini juga mengukur jumlah orang yang berinteraksi dengan konten Anda. Tetapi bedanya, Anda menggunakan jumlah pengikut Anda alih-alih reach sebagai pembagi.

Berikut adalah rumus dari ERP :

ERP : (Jumlah engagement dalam satu post / Jumlah followers) x 100

Sedangkan, untuk menentukan rata-ratanya dengan rumus :

Average ERP : Total ERP / Total post

Misal : [Konten 1 (4.0%) + Konten 2 (3.5%)] / 2 = 3.75%

Engagement based on Impressions (ER Impression)

Impression rate mengukur seberapa sering konten tersebut tampil di beranda audiens. Berikut adalah rumusnya :

 ER Impressions : (Jumlah engagement dalam satu post / Jumlah impression) x 100

Average ER Impressions : Total ER Impressions / Total post

Daily Engagement Rate (DER)

Seperti namanya, rumus ini berguna untuk mengukur tingkat engagement harian di akun Anda. Dengan DER, Anda bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana pengikut Anda berinteraksi setiap hari.

Berikut adalah rumus DER beserta rata-ratanya :

DER : (Jumlah engagement dalam satu hari / Jumlah pengikut) x 100

Average DER : [Total engagement selama X hari / ( X hari x jumlah pengikut)] x 100

Engagement based on View (ERV)

Rumus ini ideal digunakan saat mengukur tingkat engagement pada konten video. Hanya saja, views di sini bersifat generik. Artinya, 1.000 jumlah views yang diperoleh bisa berasal dari 250 pengguna yang melihat postingan Anda berulang kali.

Berikut adalah rumus dari ERV beserta rata-ratanya : 

ERV : (Jumlah engagement dalam post video / Jumlah views video) x 100

Average ERV : Total ERV / Total post

Factored Engagement Rate

Rumus terakhir ini hanya mengukur tingkat engagement berdasarkan salah satu faktornya, seperti jumlah komentar atu likes

Misal, jika Anda ingin mengukur komentar, maka rumusnya akan menjadi seperti :

ER-komentar : [(Jumlah komentar x 2) + engagement lainnya] x 100

3 Tools Menghitung Engagement Rate

Jika Anda sedang malas menghitungnya secara manual, Anda bisa menggunakan tools berikut ini :

Phlanx.com

Phlanx adalah platform marketing yang bisa Anda gunakan untuk mengukur engagement Instagram, TikTok, YouTube, Facebook, Twitch dan Twitter. Selain mengukur engagement, Phlanx juga memiliki fitur competitor tracking dan social media auditors.

Platform ini menyediakan paket free trial selama sebulan dan paket berbayar dimulai dari $49 per bulannya.

Analisa.io

Platform kali ini dapat mengukur tingkat engagement Instagram dan TikTok. Selain itu, Anda bisa mendapatkan laporan tentang hashtag yang sering dipakai dan juga demografinya.

Analisa.io bisa digunakan secara gratis walau tidak semua fitur bisa Anda pakai. Untuk mengakses semua fiturnya, setidaknya Anda harus membayar minimal $69 tiap bulannya.

Hootsuite

Hootsuite adalah platform social media tools yang terkenal. Hootsuite memang menyediakan free trial, tetapi untuk bisa mengakses semua fitur yang ada, Anda harus membayar mulai dari $99 per bulannya. 

Selain mengukur engagement, Anda juga dapat melihat postingan mana yang mendapatkan keterlibatan paling banyak, berapa banyak orang yang telah mengunjungi situs Anda, serta melihat kapan kemungkinan besar audiens Anda melihat postingan Anda.

Bagaimana dengan artikel kali ini? Semoga setelah mengetahui cara menghitung engagement rate, Anda bisa mengukur kinerja kampanye media sosial Anda dengan benar.

Header Photo by Janoon028 on Freepik

Media Sosial: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Media sosial membantu kamu untuk terhubung dengan orang yang kamu kenal maupun tidak. Memungkinkan kamu berbagi minat dan hobi, sehingga dunia dapat melihat apa yang penting bagi kamu.

Namun yang terpenting, media sosial adalah saluran untuk ekspresi diri. Kamu dapat menggunakannya untuk menunjukkan kepada dunia siapa kamu: apa yang membuat kamu unik, bagaimana perasaan kamu tentang berbagai hal, mengapa sesuatu penting bagi kamu.

Dan ketika kita semua mengekspresikan diri secara online dengan bebas, lebih mudah bagi kita untuk mengidentifikasi satu sama lain—dan itu juga membantu membangun komunitas dalam kehidupan nyata.

Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sarana komunikasi dan pemasaran di mana orang dapat berbagi pemikiran, ide, dan pengalaman mereka dengan orang lain. Ini adalah bentuk media elektronik yang memungkinkan orang membuat konten dan membagikannya kepada publik.

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan teman dan anggota keluarga yang jauh dari kita. Ini juga membantu kita terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan kita.

Selain itu, media sosial juga membantu kita untuk mempromosikan bisnis atau merek kita dengan cara yang efektif karena menyediakan platform bagi bisnis untuk menjangkau target audiens dengan mudah tanpa harus menghabiskan terlalu banyak uang untuk kampanye iklan.

Sejumlah besar orang menggunakan media sosial setiap hari sehingga memudahkan bisnis untuk memasarkan produk atau layanan mereka melalui platform ini dengan mudah tanpa mengalami kesulitan apa pun.

Penting untuk memahami cara kerja media sosial sehingga kamu dapat memanfaatkan semua manfaatnya sambil menghindari kemungkinan masalah yang mungkin timbul dari penggunaan yang tidak tepat (seperti spamming).

Fungsi Media Sosial

Media sosial adalah platform yang memungkinkan kamu terhubung dengan orang dan bisnis lain. Tujuan media sosial adalah untuk membantu kamu menemukan hal-hal yang kamu minati, membagikan pemikiran dan ide kamu dengan orang lain, dan mempelajari lebih lanjut tentang apa yang terjadi di dunia sekitar kamu.

Media sosial dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain:

  • Berbagi informasi tentang diri atau bisnis kamu dengan orang lain
  • Menciptakan koneksi antara orang-orang yang memiliki minat yang sama
  • Membantu orang menemukan bisnis lokal dan sumber daya lainnya
  • Memberi akses informasi tentang peristiwa yang terjadi di dekat tempat tinggal atau di seluruh dunia

Jenis Media Sosial

Ada banyak jenis media sosial — yang paling populer adalah Facebook, Twitter, Instagram, Linkedin, dan Discord. Setiap situs memiliki fitur uniknya sendiri, tetapi semuanya memungkinkan kamu terhubung dengan orang lain di seluruh dunia dengan cara baru.

Berikut ini adalah penjelasan terkait media sosial terpopuler:

Facebook

Facebook adalah media sosial untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan kenalan. Kamu dapat memposting gambar dan video, berbagi artikel dan situs web, bergabung dengan grup, dan mengobrol dengan orang lain. Kamu juga dapat mencari tahu tentang peristiwa yang terjadi di daerah kamu.

Banyak orang menggunakan Facebook sebagai buku harian online tempat mereka memposting pikiran dan perasaan mereka secara teratur. Beberapa bahkan menggunakannya sebagai platform untuk berbagi pandangan politik atau mempromosikan tujuan yang mereka yakini.

Twitter

Twitter adalah media sosial tempat pengguna dapat berbagi dan melihat konten dalam format singkat. Ini adalah umpan berita online tempat pengguna dapat memposting pemikiran dan pendapat mereka tentang berbagai topik, termasuk hiburan, olahraga, politik, dan lainnya.

Twitter telah menjadi media yang populer untuk digunakan bisnis karena memungkinkan mereka untuk terhubung dengan pelanggan secara real time melalui hashtags (#). Tagar digunakan untuk mengkategorikan tweet ke dalam topik yang sedang tren di Twitter pada saat tertentu.

Instagram

Instagram membantu untuk berbagi kehidupan mereka melalui gambar dan video, yang dapat dibagi dengan teman, keluarga, dan bahkan orang asing di seluruh dunia. Instagram juga media yang cocok untuk bisnis karena membantu terhubung dengan pelanggan dan klien potensial dengan cara yang menarik.

Kamu juga dapat menggunakan Instagram untuk tujuan pemasaran dengan mengadakan kontes atau memberikan kupon yang mendorong orang untuk mengunjungi situs web kamu atau melakukan pembelian dari toko kamu.

Linkedin

LinkedIn adalah salah satu platform media sosial paling populer yang digunakan untuk jaringan profesional dan mencari pekerjaan. Ini adalah tempat di mana kamu dapat terhubung dengan orang-orang yang bekerja di industri kamu, menemukan pekerjaan baru, dan bahkan dipekerjakan.

Kamu dapat berjejaring dengan profesional lain untuk mempelajari pengalaman mereka dan mengembangkan karier kamu sendiri. Situs ini juga memiliki bagian grup aktif di mana pengguna dapat bergabung dengan grup berdasarkan minat atau lokasi mereka.

Discord

Discord memiliki banyak fitur yang menjadikannya ideal untuk bisnis, termasuk saluran pribadi, panggilan suara dan video, berbagi layar, dan lainnya. Dan kamu dapat mengirim pesan ke banyak orang sekaligus, cocok untuk tim yang perlu berkomunikasi secara teratur.

Komunitas game telah memainkan peran besar dalam kebangkitan Discord. Banyak gamer menggunakannya sebagai cara untuk terhubung dengan pemain lain yang memiliki minat dan tujuan yang sama.

Demikianlah penjelasan terkait media sosial, semoga bermanfaat.

Media Sosial Penyumbang Informasi Terbanyak di Indonesia

Dewasa ini, internet telah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi umat manusia. Hal ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yang menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet dalam periode 2021-2022 sebesar 210.026.796 jiwa dari total populasi 272.682.600 jiwa. Jumlah tersebut meningkat 3,32% dari hasil survei pengguna internet dalam negeri periode 2019-2020.

Dalam hasil survei Kominfo pada tahun 2022, mayoritas penggunaan internet terjadi secara signifikan pada pukul 19.01 – 21.00. Walaupun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di jam tersebut lebih sedikit, tetapi secara keseluruhan waktu dalam sehari jam tersebut merupakan jam paling padat masyarakat menggunakan internet. Penggunaan internet di jam tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat menggunakan internet saat di luar jam aktivitasnya.

Dalam menggunakan internet, tentunya banyak tujuan yang ingin dicapai. Salah satu hal pokok dalam menggunakan internet adalah untuk mengakses informasi. Media sosial merupakan sumber informasi terbesar dari tahun ke tahun. Dalam 3 tahun terakhir ini, masyarakat memiliki kecenderungan untuk menggunakan media sosial sebagai sumber informasinya walaupun mengalami penurunan.

Dari banyaknya jenis media sosial yang ada di Indonesia, WhatsApp merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, disusul oleh Facebook dan YouTube. Media sosial pun diyakini membantu masyarakat dalam mengikuti dan mengetahui keadaan, aktivitas, berita dari teman atau orang yang dikenalnya. Utamanya, penggunaan media sosial ini adalah untuk membantu dalam komunikasi dan interaksi dengan pengguna media sosial lainnya.

Gambar header: Pixabay.

Artikel ini ditulis oleh Anggit Nur Dwiastuti, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.

Engagement: Matrik, Definisi, Tips Meingkatkan dan Cara Membangunnya

Dalam konteks digital marketing, engagement adalah istilah yang mengacu pada interaksi antara brand dan konsumen.

Keterlibatan terkait erat dengan strategi yang berfokus pada peningkatan keterlibatan sekaligus membangun hubungan baik dengan pengguna, prospek, dan pelanggan.

Engagement dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti Click, Likes, Comments dan Shares.

Saat ini, penggunaan istilah engagement lebih banyak diasosiasikan dengan social media marketing.

Definisi Engagement

Engagement adalah alat tolok ukur yang digunakan untuk mempelajari keterlibatan audiens dengan media sosial bisnis online.

Istilah ini secara historis menjadi metrik umum yang digunakan untuk mengukur efektivitas pemasaran media sosial, tetapi tidak selalu berarti penjualan.

Untuk menentukan jumlah akhir retensi pemirsa, pemasar biasanya harus memeriksa beberapa aspek, seperti jumlah saham, suka, pengikut, dan komentar. Nah, tolok ukur tunggal itu kini menjadi bagian penting dari upaya pemasaran perusahaan.

Ini karena keterlibatan dan keterlibatan audiens sangat penting untuk membangun pengalaman merek yang positif untuk platform sosial apa pun. Selain itu, perusahaan memerlukan perbandingan ini untuk membangun hubungan bisnis yang bermakna dengan pelanggan dan prospek baru.

Jadi, engagement berarti hadir sebagai metrik yang dapat melacak laba atas investasi yang diterima perusahaan dari angka keterlibatan pelanggan.

Hal yang Diukur dalam Menentukan Engagement

Dalam media sosial engagement diukur menggunakan metrik, antara lain:

• Shares atau retweets

• Comments

• Likes

• Followers dan audience growth

• Click-throughs atau clicks

• Mentions (tagged maupun untagged)

• Hashtag

• Saves

• Profile visits

• Direct messages atau replies

Tips Meningkatkan Engagement

• Analisis Engagement Secara Rutin

Lacak semua aspek media sosial kamu seperti jumlah pengikut, berapa banyak komentar dan bagikan yang kamu dapatkan per posting, dan item terukur lainnya. Kemudian pastikan untuk secara teratur memantau kemajuan item tersebut untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.

• Tentukan Strategi yang Memadai

Sejatinya bahwa tidak ada satu solusi yang tepat untuk semua bisnis. Karena tujuan bisnis masing-masing perusahaan berbeda. Strategi media sosial yang mereka gunakan jelas tidak sama. Makanya, buatlah strategi yang akan diterapkan yang sejalan dengan kebutuhan perusahaan dan audiens.

• Buatlah Konten Interaktif

Membuat konten interaktif adalah tips terakhir yang dapat kamu gunakan untuk meningkatkan engagement. Ya sebab seiring berjalannya waktu, pelanggan tidak akan lagi puas dengan konten informasi semata.

Contoh Engagement

Contoh cara meningkatkan engagement di media sosial adalah giveaway. Umumnya animo masyarakat meningkat ketika mereka ingin mendapatkan produk secara gratis. Kemungkinan untuk berpartisipasi dalam giveaway adalah publik harus membagikan produk di cerita Instagram, memberi tag dan menyebutkan serta mengomentari publikasi.

Nah, itulah penjelasan mengenai engagement dari pengertian hingga tips membangun engagement di media sosial. Semoga bermanfaat!