Tim INTZ Asal Brazil Membuka Diri untuk Seri Pendanaan

Organisasi esports asal Brazil, INTZ mengumumkan bahwa dirinya membuka seri pendanaan. Inisiatif yang diambil adalah usaha pencarian dana untuk mendukung operasi dan ekspansi bisnis INTZ di masa depan.

Penawaran yang diumumkan baru-baru ini masih terbuka sampai dengan akhir bulan Agustus 2020. Adapun besarnya kepemilikan saham yang ditawarkan oleh INTZ adalah sejumlah 10 persen.

Melalui pernyataan Lucas Almeida, CEO INTZ kepada The Esport Observer, “alasan kami membuka seri pendanaan adalah kebutuhan kami untuk mengamankan slot Brazilian Championship League of Legends, serta untuk proyek lain yang direncanakan di tahun 2021.”

via: intz.com.br
via: intz.com.br

Sebelumnya INTZ dikenal dengan nama INTZ e-sports dan berdiri di tahun 2014. Hanya dalam waktu 6 bulan saja sejak didirikan, INTZ berhasil mencapai BEP (Break Even Point. Lebih jauh lagi INTZ sudah berkembang pesat dengan menjadi tempat bernaung bagi hampir 70 atlet esports dari berbagai divisi dan 30 karyawan lainnya.

Meninjau skena esports di Brazil, pembukaan seri pendanaan oleh organisasi esports bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Simplicity Esports juga mendapatkan pendanaan senilai 500.000 Dolar Amerika di awal tahun 2020. Dana yang didapat akan dipakai untuk mengamankan franchise slot di Brazilian Championship League of Legends musim 2021.

via: intz.com.br
via: intz.com.br

Lebih jauh lagi, membuka seri pendanaan melalui venture capital adalah pilihan terbaik bagi organisasi esports untuk memperoleh dana segar dan melakukan ekspansi bisnis. Proses mendaftarkan diri untuk menjadi perusahaan publik dan melakukan penawaran saham perdana bagi perusahaan di Brazil terbilang sulit. Selain dari sisi biaya yang tinggi, banyak juga persyaratan yang harus dipenuhi.

Sesuai dengan bagian dari perjanjian, daftar penyandang dana yang sudah bergabung ke dalam seri pendanaan INTZ tidak dapat diumumkan ke publik. Namun demikian, bagi siapapun yang berminat melakukan investasi, INTZ juga bisa dihubungi secara langsung.

via: intz.com.br
via: intz.com.br

Rencananya Riot Games akan mengubah sistem penyelanggaraan liga ke dalam model franchise di tahun kompetisi 2021. Perubahan dari sistem liga sebelumnya menjadi franchise menandakan bahwa ekosistem esports Brazil sudah cukup stabil. Di sisi lain untuk bisa mengamankan  franchise slot dibutuhkan jumlah dana yang tidak sedikit.

Berkaca dari perkembangan industri esports global, Brazil adalah region yang potensial. Dengan adanya pertumbuhan per tahun yang signifikan, INTZ merasa yakin dengan prospek yang ditawarkannya. Nilai tukar mata uang lain ke dalam Real Brazil adalah salah satu faktor yang sangat menarik ketika ditawarkan bagi investor dari luar Brazil.

 

Microsoft Tutup Layanan Mixer dan Jalin Kerja Sama dengan Facebook Gaming

Mixer adalaah layanan streaming konten gaming yang dibesut oleh Microsoft. Semuanya bermula saat Microsoft mengakuisi Beam di pertengahan tahun 2016 dan mengganti namanya menjadi Mixer. Tidak sampai di situ saja, Mixer kemudian diintegrasikan kedalam ekosistem Xbox milik Microsoft.

Setelah 4 tahun berselang, baru-baru ini Microsoft menyatakan akan menutup layanan Mixer di tanggal 22 Juli 2020 mendatang. Setelahnya, seluruh akses ke Mixer akan dialihkan ke Facebook Gaming. Banyak tanda tanya yang mengiring penutupan layanan streaming Mixer. Kompetisi yang kian kencang di antara streaming platform mungkin penyebab utama ditutupnya layanan Mixer.

via: Instagram watchmixer
via: Instagram watchmixer

Sedari awal Mixer terlihat menjanjikan dari segi teknologi. Salah satu teknologi yang ditawarkan oleh engine Mixer adalah fitur FTL (Faster Than Lightspeed). Fitur FTL yang dimilik memungkinkan adanya interaksi antara penonton dan streamer terjadi nyaris secara real-time. Dengan begitu penonton bisa terlibat dalam interaksi yang mempengaruhi jalannya permainan dan stream.

User statistic |via: streamelements.com
User statistic |via: streamelements.com

Sekalipun dinyatakan tutup, Microsoft akan bekerja sama dengan Facebook melalui layanan Facebook Gaming. Dalam hitungan kasar, Facebook Gaming masih bisa mengugguli komunitas streamer maupun penikmat konten di layanan streaming Mixer.

Phil Spencer, sebagai Pimpinan Microsoft Gaming dalam sebuah pernyatan kepada The Verge, “kami memulainya dengan cukup tertinggal, jika dibandingkan dengan beberapa pemain besar di luar sana.”

via: Instagram watchmixer
via: Instagram watchmixer

Berbicara tentang nasib streamer, seluruh steramer yang terikat kontrak dengan Mixer diberikan kebebasan untuk memilih. Streamer bisa melanjutkan kerja sama  dengan ikut bermigrasi ke Facebook Gaming atau berhenti bekerja sama dengan Microsoft.

Pengumuman ini terbilang mengejutkan karena Mixer sendiri di tahun lalu berhasil ‘membajak’ streamer kenamaan seperti Shroud, Ninja dan beberapa influencer lainnya. Penutupan layanan streaming Mixer sepertinya tidak akan memberi banyak pengaruh bagi streamer yang sudah memiliki basis penggemar.

Project xCloud | via: xbox.com
Project xCloud | via: xbox.com

Jika ditinjau dari sisi bisnis, Mixer adalah percobaan yang dilakukan Microsoft untuk mulai berkecimpung ke dalam pasar layanan streaming untuk konten gaming. Namun pada kenyataannya Mixer seperti sudah terlambat masuk ke dalam arena pertempuran layanan streaming.

Bahkan sebelum Beam diakuisisi dan dikembangkan oleh Microsoft, Twitch dan YouTube sudah terlebih dahulu menjadi platform yang disenangi streamer maupun penikmat konten gaming.

Dengan gugurnya Mixer dari medan laga, sejauh ini Twitch masih bisa tampil mendominasi di antara streaming platform lainnya. Bersama dengan penutupan layanan Mixer, Microsoft juga memberikan sinyal akan membawa projek xCloud ke dalama Facebook Gaming. Hal ini bisa saja menjadi calon pesaing dari Stadia yang dikembangkan Google.

Point Blank King of Day & Night Dimenangkan 7th DX13 ESPORT SAKURA

Secara sepintas gamers Point Blank atau yang sering disebut troopers dapat dibagi sebagai berikut: mereka yang aktif di siang hari atau day troopers dan mereka yang aktif di malam hari atau night troopers. Dengan mempertemukan kedua kelompok troopers, Zepetto menggelar turnamen bertajuk Point Blank King of Day and Night.

Menyusul dari pembatalan Point Blank World Championship 2020, untuk terus mendukung skena esports Point Blank di tanah air, turnamen King of Day & Night diselenggarakan. Sebagai salah satu game FPS yang diklaim terpopuler di region Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, jumlah pendaftar turnamen ini membeludak.

via: pointblank.id
via: pointblank.id

Menurut keterangan Rangga mewakili Zepetto, “melihat kondisi di Indonesia saat ini, kami akan terus fokus untuk tetap menyelenggarakan event kompetisi bergengsi yang sementara ini harus diselenggarakan secara online agar tetap bisa diikuti para troopers selama masa pandemi.”

Sejak 8 April 2020 yang lalu turnamen sudah berlangsung selama beberapa pekan. Sesuai pengaturan jadwal, day troopers bermain di waktu 13.00-15 WIB sedangkan night troopers di waktu 19.00-21.00 WIB. Di dalam waktu sepekan ada 3 hari pertandingan yakni di hari Rabu, Kamis, dan Jumat. Gelaran turnamen ini terbuka untuk troopers level pemula maupun profesional.

Setelah bertempur di grup masing-masing, 2 tim tampil sebagai pemuncak grup day dan night. Grup Day diwakilkan oleh tim TRUE DAMAGE sedangkan grup Night diwakilkan oleh tim 7th DX13 ESPORT SAKURA.

via: pointblank.id
via: pointblank.id

Babak final Point Blank King of Day & Night dilakukan dengan sistem home dan away. Tanggal 14 Juni 2020 yang lalu adalah giliran bagi TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu siang. Map SAFEHOUSE dipilih menjadi map pertama untuk pertandingan babak final. Dari awal permainan dari tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sanggup mendominasi lawan mainnya. Pertandingan babak pertama diakhiri dengan skor 8-3 untuk kemenangan 7th DX13 ESPORT SAKURA.

Berlanjut ke tanggal 17 Juni 2020, adalah giliran tim TRUE DAMAGE menjadi tuan rumah di waktu malam. Map kedua untuk pertandingan babak final adalah MIDTOWN. Melalui pertandingan yang sengit dan sempat melalui fase tie breaker, tim TRUE DAMAGE membalaskan kekalahannya di map sebelumnya. Skor 9-8 mengakhiri babak kedua dan membawa pertandingan memasuki map ketiga.

Akhirnya, takhta Point Blank King of Day & Night ditentukan melalui pertempuran di map DOWNTOWN. Dengan strategi yang solid tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mampu menguasai map dan jalannya pertandingan. Sekalipun tim TRUE DAMAGE berusaha mengejar, tim 7th DX13 ESPORT SAKURA mengakhiri permainan dengan skor 7-4. Selamat bagi tim 7th DX13 ESPORT SAKURA sebagai pemenang Point Blank King of Day & Night season pertama.

Berekspansi ke Rusia, Alliance Perkenalkan Skuad PUBG Mobile Mereka

Seri game PUBG Mobile saat ini memang menjadi salah satu fenomena esports global. Kesuksesan game PUBG Mobile mulai menarik perhatian beberapa organisasi esports dari Eropa dengan turnamen berskala global dan jumlah pemain yang tidak kalah banyak dari seri yang dirilis di PC.

Melalui rilis resminya, tim Alliance memperkenalkan skuad PUBG Mobile mereka. Baru-baru ini, tim yang dipimpin Alesandr “sunrise” Yurkovskiy bergabung menjadi bagian dari organisasi tim asal Swedia tersebut.

Inisiatif yang dilakukan organisasi epsorts Alliance diambil dalam rangka ekspansi ke region CIS. Selain ingin lebih mendekatkan diri dengan fans dari Rusia, secara historis memang region CIS adalah tempat bertumbuhnya banyak atlet esports berprestasi.

via: Instagram thealliancegg
via: Instagram thealliancegg

Berikut adalah roster line up dari tim Alliance:

Aleksandr “sunrise” Yurkovskiy (captain)
Klim “diskrim” Galitskiy
Aleksandr “rud3r” Alhovik 
Roman “headache” Dolgih
Colleen “Aura” Allyson (manager)

Memasuki pertengahan tahun ini, tim PUBG Mobile Alliance mungkin akan kekurangan panggung untuk menunjukkan kemampuan bermain mereka. Meskipun demikian skena mobile esports di region CIS dan Eropa tengah bergeliat.

Lebih jauh lagi tentang tim yang baru bergabung, sebelumnya mereka sudah menjadi formasi yang stabil selama satu tahun secara kompetitif. Chemistry sebagai tim tentunya sudah terbentuk bagi sunrise dan kawan-kawan. Dalam perjalanan setahun juga, mereka juga sudah memiliki basis penggemar.

Sebagai debutnya, beberapa waktu yang lalau juga mereka bisa tampil sebagai juara dari turnamen minor yang diadakan PUBG Corporation dan perusahaan telekomunikasi asal Rusia Altel.

The Hunger Games |via:liquipedia
The Hunger Games |via: liquipedia

Jika ditilik dari segi bisnis, strategi akuisisi tim memang terlihat sebagai pola yang dilakukan beberapa organisasi esports untuk melakukan ekspansi divisi game ataupun region. Investasi awal untuk melakukan proses scouting, training, dan kebutuhan operasional lainnya sangat mungkin memakan biaya yang tidak sedikit.

Selain itu masih ada juga risk tim yang dibentuk tidak memberikan performa yang diinginkan. Dengan akuisisi, biaya investasi membentuk dan mengembangkan tim esports dari awal bisa dikurangi sedemikian rupa.

Secara sekilas skena PUBG Mobile di Eropa memang sedang bertumbuh. Hal ini dapat terlihat dengan disiapkannya stadion baru khusus PUBG Mobile di Katowice, Polandia. Stadion itu adalah buah kerja sama antara PUBG Corporation dan ESL.

Kalahkan Dominasi BOOM Esports, Geek Fam Juarai BTS Pro Series 2

Organisasi esports asal Malaysia, Geek Fam patut berbangga karena sudah memenangkan BTS Pro Series 2 baru-baru ini. Hal ini seolah dapat menebus kekalahan mereka di seri turnamen sebelumnya.

Gabungan roster asal Filipina dan Indonesia berhasil mengungguli tim lainnya dalam gelaran turnamen BTS Pro Series 2. Draft dan permainan yang tepat adalah kunci dari strategi yang diterapkan tim Geek Fam sepanjang berlangsungnya turnamen.

via: YouTube
via: YouTube

Performa yang cukup baik ditunjukkan tim Geek Fam di fase qualifier. Tercatat tim Geek Fam hanya mengalami 1 kali kekalahan dari tim Fnatic. Selanjutnya secara berurutan, tim Geek Fam menang dan seri sebanyak 4 kali. Finis di posisi 4, perjalanan Geek Fam berlanjut ke upper bracket.

Mengawali upper bracket, kembali tim Geek Fam bertemu dengan tim Fnatic. Melalui aksi saling membalas, tim Fnatic harus gugur setelah game kedua dan ketiga berhasil dimenangkan oleh tim Geek Fam.

Berlanjut ke upper bracket final, tim Geek Fam harus menghadapi tim BOOM Esports. Meskipun sempat kewalahan dan kalah di game pertama, tim Geek Fam kembali berhasil membangun momentum. Tim BOOM Esports tersisih ke lower bracket dengan hasil akhir 2-1 untuk kemenangan tim Geek Fam.

Meskipun sudah turun ke lower brakcet, tim BOOM Esports kembali menantang tim Geek Fam di babak final setelah mengalahkan tim Fnatic. Di atas kertas, sebenarnya tim BOOM Esports diprediksi dapat memenangkan turnamen ini, hanya saja hal itu belum terbukti. Tim Geek Fam berhasil keluar sebagai pemenang, tiga game langsung tanpa balas.

Bermula dari game pertama, tim BOOM Esports seolah sudah kehilangan momentum. Raven dan Karl yang menggunakan Spectre dan Ember Spirit dengan sukses mendominasi tim BOOM Esports. Game pertama usai dengan kemenangan tim Geek Fam.

Berlanjut ke game kedua, justru tim Geek Fam tertinggal 6 kill lebih dulu. Lewat aksi gank dari Mikoto, tim BOOM Esports banyak mendapatkan kill. Menjelang late game justru BOOM Esports seringkali membuat kesalahan dalam kesempatan gank. Morphling yang sudah terlanjut fat menjadi kekuatan yang tidak terbendung di game kedua dan membawa kemenangan bagi tim Geek Fam.

via: Instagram geekfammy
via: Instagram geekfammy

Game penentuan menjadi game yang tidak kalah sengit. Beberapa kali Roshan pit menjadi tempat berebut Aegis bagi kedua tim. Di sebuah kesempatan, Dreamocel berhasil melakukan Roshan dan Aegis Steal sekalipun harus langsung terbuang percuma di bawah gempuran tim Geek Fam. Setelah beberapa kali high ground push dan menghancurkan barrack, tim BOOM Esports mengakui keunggulan dari tim Geek Fam dan mengetikkan GG.

Dengan memenangkan BTS Pro Series 2 tim Geek Fam membuktikan kemampuan mereka tetap harus diperhitungkan di skena esports di region Asia Tenggara.

[Opini] 10 Tim Dota 2 Terbaik di Dunia di 2020

Esports perlahan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari lifestyle. Lebih dari satu dasawarsa yang lalu, gelaran turnamen esports secara global perlahan memperkenalkan ide bermain game secara serius dan profesional. Turnamen Dota 2 dengan hadiah yang fantastis tidak dapat dinafikan turut memberikan pengaruh pada ide tersebut. Dengan mencermati beberapa hal, berikut adalah urutan tim Dota 2 terbaik versi saya.

10. Team Liquid

via: Instagram
via: Instagram teamliquid

Team Liquid bermula dari clan StarCraft 2 yang kemudian bertransformasi menjadi powerhouse di Eropa. Di tahun 2016, tiga tahun berselang sejak didirikan barulah Team Liquid bisa menunjukkan dirinya pantas berlaga di The International. Setahun kemudian, Team Liquid keluar sebagai pemenang The International dengan roster yang lebih solid dari tahun sebelumnya. Hengkangnya seluruh roster pemenang The international 2017 menjadikan performa Team Liquid tidak stabil dan masih terseok di skena region Eropa.

9. Evil Geniuses

via: Instagram
via: Instagram evilgeniuses

Evil Geniuses adalah salah satu tim esports tertua yang ada di region Amerika Utara. Tim yang pernah menjuarai The International di tahun 2016 bersama SumaiL, belakangan ini mengalami penurunan performa setelah beberapa kali pergantian roster. Evil Geniuses pernah fenomenal karena aksi echo slam yang membuat mereka berhak membawa pulang piala Aegis of The Immortal. Rumor yang beredar seakan Evil Geniuses dikutuk untuk menjadi juara 3 di berbagai turnamen.

8. Virtus.pro

via: Instagram
via: Instagram virtuspro

Tim Virtus.pro atau yang sering disingkat VP adalah salah satu organisasi esports yang berpengaruh di region CIS. Dari beberapa kali gelaran The International, capaian VP belum pernah meraih level tertinggi. Meskipun begitu, performa tim VP sangat konsisten dalam memenangkan beberapa turnamen tier 1 dan major. Kemungkinan besar hal yang berpengaruh juga pada performa VP adalah seringnya rosternya berpindah ke tim lain.

7. Vici Gaming

via: Instagram vicigaming
via: Instagram vicigaming

Vici Gaming adalah salah satu tim teratas asal Tiongkok. Vici Gaming pernah berlaga dengan tim Newbee di all chinese final The International 2014. Sambil tetap menjuarai seri turnamen di tingkat internasional, secara total tim Vici Gaming sudah tampil sebanyak 3 kali pada gelaran The International dan mencatatkan prestasi yang cukup baik. Belakangan ini tim Vici Gaming masih berusaha mempertahankan diri di skena lokal sekalipun tanpa perubahan roster yang berarti.

6. Invictus Gaming

via: liquipedia
via: liquipedia

Invictus Gaming mencatatkan sejarah sebagai pemenang The International pertama dari Tiongkok di tahun 2012. Sekalipun begitu, perjalanan Invictus Gaming kembali ke gelaran The International di tahun-tahun berikutnya tidak berjalan mulus. Pergantian roster yang cukup sering mempengaruhi capaian mereka di skena Dota 2 internasional. Tahun 2018 adalah masa yang berat bagi Invictus Gaming karena performa yang tidak baik. Di tahun 2020 barulah secara perlahan tim Invictus Gaming dapat mencatatkan kembali kemenangan di kompetisi lokal Tiongkok.

5. Alliance

via: alliance.gg
via: alliance.gg

Alliance terbentuk dari gabungan roster Swedia di pertengahan 2013. Berlawanan dengan anggapan bahwa region Skandinavia adalah gudang pemain FPS, Alliance hadir dan memberikan gebrakan dengan all Swedish roster sebagai juara di gelaran The International tahun 2013. Sekalipun begitu, hasil yang semenjana menghantui capaian tim Alliance sampai saat ini. Organisasi yang tidak stabil kerap kali berujung performa tim yang tidak maksimal. Dengan berpindahnya Loda ke sisi manajemen, kini Alliance memulai kembali tren positif di skena Dota 2 Eropa.

4. PSG.LGD

via: Instagram
via: Instagram psgesports

PSG.LGD adalah talenta yang menjanjikan dari Tiongkok. Sekalipun belum pernah keluar sebagai pemenang gelaran The International, PSG.LGD adalah tim yang konsisten melaju sampai ke babak final. Di tahun 2018 LGD menerima sponsor dari tim sepak bola asal Prancis, Paris Saint-Germain F. C. dan kemudian merubah namanya menjadi PSG.LGD. Penampilan PSG.LGD di skena lokal Tiongkok juga terbilang stabil dan baru-baru ini memenangkan ESL One Birmingham Online.

3. Team Secret

via: Instagram
via: Instagram teamsecret

Performa tim yang tidak baik membuat Clement “Puppey” Ivanov mengumpulkan beberapa pemain setelah gelaran The International tahun 2013, dan lahirlah Team Secret. Sekalipun berganti roster dan dilanda kontroversi, bersama Puppey Team Secret bisa memberikan performa yang cukup maksimal. Raihan yang membuat team Secret naik dalam daftar ini adalah kemenangan beruntun yang mereka catatkan di skena Dota 2 internasional baru-baru ini.

2. Team Nigma

via: Liquipedia
via: Liquipedia

Di penghujung tahun 2019 roster Team Liquid Dota 2 mengundurkan diri dan membentuk Team Nigma. Sosok Kuro Salehi “KuroKy” Takhasomi sebagai kapten adalah kunci dari performa stabil selama perjalanan di Team Liquid maupun Team Nigma. Roster yang memiliki sejarah kemenangan dari masa Team Liquid dengan mudah menyapu rangkaian turnamen di region Eropa.

1. Team OG

via: og.gg
via: og.gg

Sampai saat ini mungkin belum ada capaian tim lain yang bisa menandingi dominasi Team OG. Raihan 4 gelar Major dan 2 gelar The International mampu mengukuhkan Team OG sebagai tim dengan posisi teratas di dunia. Di bawah pimpinan Johan “N0tail” Sundstein Team OG menuliskan sejarah baru di skena Dota 2 dunia.

BOOM Esports CS:GO Juarai Gamers Club Redragon Challenge

Beberapa waktu yang lalu BOOM Esports baru saja memenangkan turnamen CS:GO bertajuk Gamers Club Redragon Challenge. Gamers Club adalah tournament organizer yang aktif menyelenggarakan turnamen di skena esports Amerika. Sepanjang jalannya turnamen BOOM Esports mampu menampilkan permainan yang mengesankan dan keluar sebagai pemenang.

Sekalipun sempat harus turun ke lower bracket, BOOM Esports mampu kembali menantang tim Isurus di babak final. Jika memang BOOM Esports tidak memiliki mental juara, mereka bisa saja gagal menjuarai turnamen Gamers Club Redragon Challenge.

via: YouTube
via: YouTube

Kisah tim berjulukan hungry beast di skena CS:GO Amerika bermula dari ekspansi BOOM Esports mengakuisisi roster INTZ. Dinamika dan performa BOOM Esports di region Amerika tampaknya seperti luput dari perhatian kita yang ada di Indonesia.

Meskipun begitu, seiring waktu BOOM Esports CS:GO sanggup memberikan performa yang cukup konsisten. Roster INTZ yang diakuisisi oleh BOOM Esports pada Februari 2020 perlahan mencatatkan kemenangan. Performa yang baik dipengaruhi juga dari chemistry tim yang sudah terbangun baik di bawah pimpinan Gustavo “Yel” Knittel.

Mencermati sepak terjang BOOM Esports CS:GO di skena Amerika, pertemuan dengan tim Isurus asal Argentina, seperti menjadi pertemuan musuh bebuyutan. Mereka kerap kali saling berhadapan  partai final skena kompetitif CS:GO di region Amerika.

Lebih jauh tentang jalannya turnamen, mengawali dua hari pertama, perjalanan BOOM Esports dimulai dari kualifikasi grup D. Dengan skor sempurna BOOM Esports mengalahkan tim DETONA dan tim Cream Real Betis Latam. Dominasi di paruh pertama permainan menjadi pola permainan yang dilancarkan BOOM Esports.

Berlanjut ke babak playoff, di upper bracket, laga dimulai dengan pertemuan melawan tim 9z. Tanpa sanggup berbuat banyak tim 9z dikalahkan nyaris tanpa balas. Keesokan harinya tim paiN Gaming bisa merebut kemenangan di map pertama dari BOOM Esports, tetapi 2 map berikutnya dapat dimenangkan oleh BOOM Esports sekalipun harus melalui fase tie breaker.

Lebih jauh ke upper bracket final, BOOM Esports bertemu dengan tim Isurus. Sayangnya, BOOM Esports kalah telak 2-0 secara berturut-turut di map Inferno dan Mirage. Setelah terdegradasi ke lower bracket, sekali lagi BOOM Esports menghadapi tim paiN Gaming dan melibas sekaligus map Train dan Dust 2.

via: Instagram boomesportsid
via: Instagram boomesportsid

Babak final menjadi puncak keseruan karena pemenang harus ditentukan lewat permainan 4 map secara penuh. Keunggulan di babak final langsung dimiliki oleh tim Isurus karena 1 map advantage. Posisi sulit tidak mengendurkan semangat tim BOOM Esports dan membalas 2 map secara beruntun. Agregat menjadi seimbang selepas map ketiga karena tim Isurus keluar sebagai pemenangnya. Map Inferno yang menjadi penentuan berakhir dengan skor ketat 13-16 bagi kemenangan BOOM Esports.

Dengan kemenangan ini BOOM Esports berhak atas 1 seed pada turnaman tier B, Gamers Club Masters V yang direncanakan digelar di bulan Juli mendatang.

Tim OG Seed Dibubarkan karena Masalah Multi Tim

Beberapa waktu yang lalu melalui sebuah pernyataan resmi, Tim OG membubarkan roster Dota 2 kedua mereka, OG Seed. Keputusan berat yang harus diambil tentu saja sudah melalui proses pertimbangan yang panjang.

Kalender turnamen hampir di seluruh dunia mengalami perubahan dan ketidakpastian seperti pada kasus penundaan The International 2020. Tidak saja gelaran pemuncak game Dota 2, turnamen dalam lingkup global lain yang sebelumnya dijalankan secara offline, terpaksa beradaptasi dengan skema regional dan online.

OG Seed di Dota 2 Summit 12 Grand Final | via: YouTube
OG Seed di Dota 2 Summit 12 Grand Final | via: YouTube

Adapun demikian, perihal kepemilikan multi tim dalam satu divisi esports yang sama adalah penyebab utama OG Seed dibubarkan. Sebagai contoh pembanding, tim Virtus.pro juga mempunyai tim akademi bernama VP.Prodigy. Faktanya, kedua tim akademi tersebut bisa juga berbarengan dengan tim utama mereka berkompetisi dalam gelaran WePlay! Pushka League Season 1.

Dalam pernyataan resmi tim OG disampaikan, “ketika kami mengetahui bahwa OG Seed tidak akan dapat bersaing dengan OG, kami duduk bersama dan memutuskan bahwa kami memberikan OG Seed waktu 30 hari sebelum melepaskan mereka.”

OG versus OG Seed | via: YouTube
OG versus OG Seed | via: YouTube

Menimbang kembali bahwa turnamen top tier Dota 2 tidak mungkin untuk diwakilkan oleh 2 tim, tim OG seolah menemukan jalan buntu. Integritas turnamen akan diragukan saat sebuah organsiasi dapat mengirimkan lebih dari satu perwakilan.

Sejak didirikan di akhir tahun 2019, catatan prestasi OG Seed bisa dibilang cukup memuaskan. Pengetahuan dan pengalaman yang sudah pernah dirasakan tim OG kemudian diturunkan kepada tim OG Seed. Keberhasilan tim OG memenangkan gelaran The International 2 kali berturut-turut bukanlah hal yang bisa disepelekan.

Berbicara lebih jauh mengenai OG Seed, capaian yang patut menjadi perhatian adalah keberhasilan tim OG Seed dalam mengalahkan tim besar sekalipun. Pada gelaran WePlay! Pushka League Season 1, OG Seed bisa tampil unggul dari tim utama mereka, OG. Tim pemenang The International 2015, Evil Geniuses juga harus merasakan kekalahan dari OG Seed pada gelaran Dota 2 Summit 12.

Selamat jalan tim OG Seed, semoga dapat menemukan tim baru dan kembali ke skena kompetitif Dota2.

Fnatic Bekerja Sama dengan Loco dalam Ekspansinya di India

Baru-baru ini Fnatic mengumumkan kerja samanya dengan aplikasi layanan streaming asal India, Loco. Langkah yang diambil baru-baru ini menunjukkan keseriusan tim esports tersebut untuk berekspansi di pasar esports Asia Selatan.

Belakangan ini memang region Asia Selatan seakan menjadi hemisfer baru di skena esports internasional. Fnatic memulai langkah ekspansi di India dengan mengakusisi tim PUBG Mobile XSpark di akhir tahun 2019.

via: Instagram fnatic_pubgm
via: Instagram fnatic_pubgm

Tentu saja ekspansi Fnatic ke India bukan tanpa sebab. Skena esports India memang terbilang cukup menarik dan potensial. Selain dari jumlah demografi, penggemar esports di India memiliki antusiasme yang tinggi. Hal ini terlihat dari perkembangan mobile esports di India.

Mengutip pernyataan dari Nimish Raut, Pimpinan Fnatic India, “Fnatic akan berdedikasi untuk menghibur para penggemar dengan konten gaming yang baru dan segar.”

via: instagram fnatic_pubgm
via: instagram fnatic_pubgm

Adapun Loco adalah aplikasi layanan stream yang berfokus pada konten esports. Loco merupakan salah satu lini produk yang dibesut oleh perusahaan media dan digital entertainment Pocket Aces. Semenjak didirikan di tahun 2013, Pocket Aces sudah mempunyai pengalaman membangun audiens digital India melalui konten.

Dengan adanya jalinan kerja sama antara Fnatic dan Loco, mereka berharap dapat mengembangkan konten esports yang lebih variatif dan menyenangkan bagi pasar India. Seluruh roster tim Fnatic India secara otomatis bergabung menjadi streamer di aplikasi Loco bersama dengan deretan gaming personalities kenamaan India.

Rencananya, konten eksklusif Fnatic dan turnamen akan menjadi proyek yang segera dikerjakan keduanya. Inovasi yang ingin dilakukan Fnatic bersama Loco adalah untuk mendekatkan esports menjadi bagian dari lifestyle di India.

via: YouTube
via: YouTube

Dalam pernyataannya, Anirudh Pandita and Ashwin Suresh, pendiri Pocket Aces, “Fnatic dan Pocket Aces memiliki visi yang sama untuk membangun ekosistem esports yang berkelanjutan di India.”

Lebih jauh lagi tentang pencapaian Loco, sebagai salah satu efek dari pandemi yang terjadi, jumlah streamers gaming dan esports mengalami penambahan yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa Loco menjadi platform pilihan yang dapat mempertemukan kreator konten gaming dan esports dengan penggemarnya.

FACEIT dan VISA Luncurkan Program Esports di Rusia

FACEIT dan VISA, baru saja mengumumkan kerja sama untuk mendukung skena esports di Rusia. Kerja sama FACEIT dan VISA sudah pernah dibicarakan keduanya akhir tahun lalu (2019), kali ini dibuktikan melalui penggelontoran dana untuk turnamen CS:GO dan Dota 2.

Mengutip dari penyampaian Niccolo Maisto, Co-Founder & CEO, FACEIT, “kami sangat senang dapat meluncurkan program bersama VISA dan Gazprombank dalam kolaborasi yang pertama di dunia.”

FACEIT bukan sekadar platform tournament management, tetapi juga hadir dan mengedepankan fitur penting seperti anti-cheat, matchmaking, dan stats. Baik untuk casual gamer sampai pro player, sebuah match yang adil adalah hal yang penting. Untuk setiap match yang dilakukan di platform FACEIT, dapat terlihat juga data statistik untuk memantau progres secara mandiri.

FACEIT London Major | via: faceitmajor.com
FACEIT London Major | via: faceitmajor.com

Eksistensi platform turnamen FACEIT sudah tumbuh dan berkembang di komuntas esports internasional hingga komunitas grassroot. Tidak terbatas pada turnamen amatir, FACEIT juga sudah sering dipercaya menjadi platform pendukung turnamen skala besar.

Sedangkan PUBG, CS:GO, dan Dota 2 menjadi deretan game teratas di platform FACEIT dari sisi jumlah pengguna. Berdasarkan data terbaru FACEIT, CS:GO dan Dota2 sudah menembus angka masing-masing 1.300.000 dan 800.000 concurrent players.

FACEIT Dota2 Invitational | via: faceit twitter
FACEIT Dota2 Invitational | via: faceit twitter

Tidak hanya dalam bentuk distribusi prizepool, Gazprombank, yang menjadi rekanan, akan meluncurkan kartu debet khusus edisi esports. Salah satu keunikan dari produknya adalah penggunaan in-game name pada kartu debet Gazprombank.

Berbicara lebih jauh lagi, benefit yang bisa didapatkan antara lain: turnamen eksklusif di berbagai level, in-game item edisi terbatas, dan kemudahan transaksi digital. Adanya kerjasama dengan pihak bank, bisa memberikan jaminan proses transaksi yang lebih nyaman bagi player yang berkompetisi dan memenangkan hadiah uang.

via: ecs.faceit.com
via: ecs.faceit.com

Menurut pengakuan Alexey Popovich, First Vice President dan Board Management Gazprombank, “saya yakin produk ini akan diminati, karena audiens esports di Rusia mencapai 10-12 juta dan diprediksi bertumbuh 20% per tahun.”

Demografi usia muda produktif bisa jadi salah satu pendorong masuknya produk layanan finansial ke dalam industri gaming dan esports. Seiring berjalannya waktu, esports terlihat menjanjikan karena dapat memberikan pemasukan dengan mengikuti kompetisi di berbagai level. Di tengah situasi pandemi, esports seolah menjadi aktivitas olah raga yang menyenangkan dan pilihan yang lebih aman daripada olah raga konvensional.