Victim Reality Wakili Indonesia ke Ajang PUBG Terbesar di Asia

23 Desember 2018 kemarin, Victim Reality berhasil mendapatkan satu-satunya slot untuk bertanding kembali di ajang kompetitif PUBG terbesar di Asia, NVIDIA GeForce Pacific Cup. Tim ini berhasil lolos setelah menjadi juara kualifikasi Indonesia yang diselenggarakan di berbagai NVIDIA iCafe terpilih yang digelar pada tanggal 24-29 November 2018 untuk babak penyisihan dan 1-2 Desember 2018 untuk babak final.

Babak penyisihan tadi diikuti oleh 300 tim yang menyusut jadi 20 tim di babak final. Victim Reality yang beranggotakan Angga “Raeylk” Maulana, Irham “Vandal9” Fikri, Septianto “BuckyJn0”, dan Alvin “Miseryy” Sahri Ramadhan berhasil mengalahkan tim-tim lain yang mungkin lebih diunggulkan sebelummnya seperti Aerowolf Team 1, 7, dan 8, RRQ, Aura Esports, BOOM ID, The Prime, dan yang lainnya.

Victim Reality sendiri berhasil mendapatkan 1x Chicken Dinner dan 12 kill dalam delapan game berbeda. Atas konsistensi mereka, tim ini pun berhasil mendapatkan poin tertinggi dan memenangkan kualifikasi. “Kami sangat bersyukur atas apa yang kami capai di tahun ini, mengingat tim ini baru berdiri. Kami berharap akan tampil lebih baik lagi di tahun mendatang.” Ungkap Hafiz Rachman, sang manajer PUBG Victim Esports dalam rilis yang kami terima.

Untuk main event nanti, NVIDIA akan menggelar NVIDIA GeForce PUBG Pacific Cup di ChangSha, Hunan, Tiongkok pada tanggal 4-7 Januari 2018. Di babak ini, tim Indonesia akan bertanding melawan tim-tim terkuat dari berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, dan delapan tim yang lolos dari kualifikasi regional Tiongkok.

Mampukah Victim Esports mengukir prestasi yang membanggakan tanah air di Tiongkok nantinya?

India, Jepang, dan Korea Selatan akan Turut Serta di Legion of Champions III di Thailand

15 Desember 2018 kemarin, Legion of Champions (LoC) III telah merampungkan kualifikasi untuk Indonesia di Britama Arena alias Mahaka Square, Jakarta Utara. 2 tim yang berlaga di final kualifikasi Indonesia turnamen League of Legends milik Lenovo Legion ini adalah Headhunters dan ZHR.

Tim Headhunters yang digawangi oleh Bayu “Cruzher” Putra Sentosa pun berhasil menaklukkan lawannya. Menariknya, ini adalah kali kedua tim Headhunters berhasil mewakili Indonesia di LoC. Selain mendapatkan tiket untuk berjuang di tingkat yang lebih tinggi mewakili Indonesia, Headhunters juga mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta.

Nantinya, Headhunters akan bertanding lagi di main event LoC III 2019 di Thailand melawan tim-tim dari Hong Kong / Macau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan 3 negara lainnya yang untuk pertama kalinya bergabung di LoC (India, Jepang, dan Korea Selatan). Gelaran tersebut akan diadakan di Central Plaza Ladprao, Bangkok, pada tanggal 25-27 Januari 2019.

Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia
Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia

“LoC merupakan perwujudan komitmen Lenovo untuk mengembangkan komunitas gaming di Asia. Dengan meningkatnya keabsahan dan pengaruh eSports di wilayah Asia Pasifik ini, inisiatif kami adalah menghubungkan sesama gamer dan memberdayakan generasi gamer berikutnya,” kata Ken Wong, President, Lenovo Asia Pacific dalam rilis yang diberikan. “Lenovo Legion didesain dengan memikirkan kebutuhan gamer, dan kami akan terus menyediakan pengalaman serta perangkat gaming yang seru dan relevan.”

“LoC menjadi agenda tahunan di kalendar gaming Asia, dan kami senang menjadi bagian dari turnamen ini untuk ketiga kalinya. Kami melihat dukungan yang besar dari para mitra dan gamer. Dan kami bangga bisa mendukung tim Indonesia dalam perjalanan mereka untuk menjadi juara eSports, serta menyediakan platform bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan serta pengalaman.” Kata Diantika, Consumer Marketing Lead, Indonesia, dalam rilis yang sama.

Tahun lalu, pihak Lenovo mengklaim bahwa ada 7000 gamer dan 20 ribu pengunjung yang hadir di acara puncak mereka. Tahun ini, para peserta di main event nanti akan berebut total hadiah sebesar US$35 ribu atau setara dengan Rp472 juta. Sang pemenang turnamen ini nantinya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar US$7000 dan laptop Lenovo Legion Y530 yang bernilai US$5000.

Saat konferensi pers yang digelar di Hiveworks, Jakarta Pusat, 17 Desember 2018 kemarin, kami sempat menanyakan soal pemilihan tiga negara baru yang akan turut serta di LoC III 2019 di Thailand nanti. Diantika pun menjelaskan bahwa acara LoC ini mendapatkan respons yang sangat positif dari banyak negara karena itulah Lenovo melebarkan sayapnya untuk mengajak lebih banyak negara lagi untuk ikut serta.

Lalu bagaimana dengan respons Headhunters dengan masuknya tim Korsel ke LoC III 2019 nanti? Di kesempatan yang sama, Bayu menjelaskan bahwa strategi yang ia gunakan akan sama dengan strategi untuk menghadapi tim-tim dari negara lainnya. “Cari tahu lawan kita siapa saja, bagaimana permainannya, META apa yang sering mereka pakai. Kita juga merubah gaya latihan kita agar lebih ke quality over quantity. Percuma kalau latihan 12 jam tapi tidak banyak yang bisa didapat.” Ujar Bayu.

Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia
Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia

Setelah konferensi pers, kami pun mendatangi Bayu untuk berbincang lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa targetnya di sana memang untuk meraih posisi 4 besar. Ia juga menyebutkan 3 negara yang berpeluang besar untuk jadi juara, yaitu Hong Kong, Korea Selatan, dan Thailand.

Terakhir, kami sebenarnya sedikit bingung dengan masuknya Vietnam dan Korea Selatan karena mereka punya liga profesionalnya di negaranya masing-masing sehingga mungkin akan menyulitkan jadwal tim-tim dari sana. Ternyata menurut pengakuan Headhunters, tim-tim Vietnam dan Korea Selatan yang bertanding di sini bukanlah tim-tim yang berlaga di liga profesional negaranya masing-masing. Jadi, bukan tim-tim setingkat SKT T1 ataupun Gen.G yang akan berlaga di sini.


Maka dari itu, peluang Indonesia merebut posisi 4 besar mungkin memang realistis untuk dicapai oleh Bayu dan kawan-kawannya nanti. Apalagi The Headhunters juga bahkan sampai mendatangkan pelatih baru dari Thailand, Iyakup “z0ey” Promboot Korn, untuk membantu mereka mempersiapkan diri untuk Grand Final LoC III 2019. Selamat berjuang ya buat The Headhunters!

Pemain-Pemain Unggulan Tumbang, Huginn Juara FIFA 19 Kaskus Battleground

Dalam gelaran KASKUS Battle Ground: Mobile Games Festival yang mengusung PUBG Mobile sebagai game utamanya, turnamen yang didukung oleh AXIS, Tencent, Bluehole, dan diorganisir oleh RevivalTV ini juga mengangkat turnamen FIFA 19, selain Tekken 7 yang dimenangkan oleh R-Tech.

Menariknya, jika Tekken masih didominasi dengan orang yang sama sejak beberapa turnamen silam karena Christian “R-Tech” Samuel juga menjuarai turnamen Tekken 7 di Technofest 2018, peta kekuatan FIFA 19 di Indonesia lebih merata.

Tekken 7 KASKUS Battleground
Para juara Tekken 7 di KASKUS Battleground. Dokumentasi: Advance Guard

Pasalnya, Abdul “Huginn” Rozak mungkin tidak dijagokan juara sebelumnya karena ada Eggsy dari RRQ, Fadhkarim dari Elite8, Chanks dari XcN, ataupun Icanbutsky dari PG BarracX. Icanbutsky adalah sang juara dari turnamen FIFA 19 sebelumnya di Serba Serbi Gamers besutan RevivalTV. Chanks juga sebelumnya sempat menjadi pemenang di turnamen FIFA 19 beberapa waktu silam. Fadhkarim sendiri adalah salah satu pemain FIFA paling senior di Indonesia yang juga banyak melatih pemain-pemain yang lebih muda. Sedangkan Eggsy dari RRQ bahkan sempat jadi juara di PlayStation League Asia 2018 di Malaysia untuk FIFA 18.

Eggsy tumbang cukup awal oleh Kenny Sugita. Sedangkan Fadhkarim juga tersandung di awal saat melawan TariganF dari Capcorn. Icanbutsky gagal di babak yang sama dengan 2 pemain tadi saat harus bertemu dengan DenisP dari TEAMnxl> yang berhasil menjadi Runner-Up di turnamen kali ini.

Sumber: Challonge
Bracket FIFA 19 KASKUS Battleground. Sumber: Challonge

Pertarungan antara Huginn dan DenisP di partai final juga cukup menarik. Huginn sebenarnya berhasil memimpin kemenangan dengan skor 1-0 di game pertama. Namun DenisP memenangkan game kedua dengan skor 3-2. Dengan demikian, skor agregat antara keduanya pun berakhir di 3-3. Di babak adu penalti, Huginn berhasil menorehkan kemenangannya.

Meski saat ini Huginn bertanding tanpa dukungan organisasi, ia sebelumnya bergabung bersama Louvre, yang cukup dikenal di dunia persilatan Mobile Legends: Bang Bang. Jadi, Huginn sendiri juga bukan pemain baru di esports FIFA Indonesia. Oh iya, kabarnya Huginn juga sedang mencari organisasi esports baru untuk ia berlabuh. Ada yang berminat meminangnya?

Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV
Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV

Dengan demikian, berikut ini adalah jajaran juara turnamen FIFA 19 KASKUS Battleground: Mobile Games Festival beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: Huginn (Rp5 juta)
  2. Juara 2: DenisP dari TEAMnxl> (Rp2,5 juta)
  3. Juara 3: ANDIE dari EVOS Esports (Rp1,3 juta)

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Rainbow 6 Siege Indonesia Series League 4 Temukan Sang Jawaranya!

Setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di pekan ketiga untuk Lower Division, Indonesia Series League 4 kembali digelar di akhir pekan lalu (15-16 Desember 2018) sebagai pekan terakhir dan menyelesaikan babak Upper Division – Playoffs.

Turnamen yang mendapat dukungan langsung dari Ubisoft, sebagai publisher dan developer Rainbow Six Siege (R6S), ini pun telah menemukan para juaranya untuk Upper Division. Berikut ini adalah jajaran para jawaranya beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: LIMITLESS Gaming (Rp2,5 juta)
  2. Juara 2: 1z eSports (Rp2 juta)
  3. Juara 3: Expect (Rp1,5 juta)

Perjalanan LIMITLESS sendiri menjadi juara memang tidak mudah. Pertarungan pertama mereka di perempat final memang cukup mulus dengan memukul telak dReborn 2-0. Namun mereka harus bertemu dengan GGS (Good Gaming Squad) yang punya pemain R6S Indonesia papan atas di semifinal. Berkat tekad kuat para pemain LIMITLESS, mereka berhasil memutarbalik keadaan meski sempat tertinggal dan memenangkan pertandingan terberat mereka sepanjang event ini.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Di final, LIMITLESS harus berhadapan dengan 1z. 1z yang memang punya umur tak jauh berbeda dengan LIMITLESS cukup berhasil membuat sang juara kewalahan. Namun LIMITLESS tetap berhasil menutup kemenangan dengan skor akhir 2-1.

Selain perjalanan LIMITLESS tadi, ada beberapa tim lain yang juga layak untuk dibahas singkat kali ini. GGS yang dibentuk atas kerjasama dengan Good Gaming Shop sebenarnya berhasil memberikan kejutan di babak perempat final dengan mengalahkan salah satu tim paling senior di sejarah esports R6S Indonesia, Ferox e-Sports yang jadi juara di turnamen Run ‘N’ Gun Indonesia. Namun GGS justru tumbang dari LIMITLESS yang baru dibentuk pertengahan tahun 2018 ini. Secara mengejutkan, mereka juga kembali kalah di perebutan juara 3 melawan Expect.

1z eSports, sang runner-up, juga tak kalah menarik dibahas. Mereka berhasil memberikan yang terbaik setelah sekian lama berlatih dan mengikuti semua turnamen yang diadakan oleh komunitas R6S Indonesia. Tim ini berhasil mengalahkan iNation e-Sports yang cukup senior di dunia persilatan R6S Indonesia di babak perempat final.

Tim terakhir yang cukup menarik di turnamen kali ini adalah sang juara ketiga, yaitu Expect. Padahal, tim ini bisa dibilang tim baru namun mereka benar-benar punya tekad baja dan berhasil melaju ke Upper Division. Meski berhasil mengalahkan Healthy Veggies di perempat final, mereka harus takluk ke 1z di semifinal. Namun demikian, mereka tak terlarut dalam kekalahan dan berhasil menjadi juara ketiga melawan GGS.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Selamat untuk LIMITLESS atas perjuangannya di ISL4 kali ini! Apakah mereka bisa mempertahankan gelar juara bertahan mereka di ISL yang selanjutnya?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six Indonesia Community

Cerita Jagoan FIFA Indonesia tentang Pengalamannya Bertanding di London

Tanggal 12-16 Desember 2018 kemarin salah satu gamer profesional asal Indonesia untuk FIFA 19, Kenny Prasetyo dari SFI Esports, mendapatkan undangan untuk turut berlaga di FUT Champions Cup #2 yang digelar di London, Inggris.

FUT Champions Cup sendiri merupakan salah satu turnamen dalam rangkaian FIFA 19 Global Series. Di musim 2018-2019 ini, akan ada 6 kali FUT Champions Cup yang digelar langsung oleh EA ataupun rekanannya setiap bulan dari November 2018 sampai April 2019.

Sumber: SFI Esports
Sumber: SFI Esports

Di FUT Champions Cup #2 kemarin, Kenny atau Rainesual masuk ke dalam Grup C bersama jagoan dari Brazil (Victor “SPQR TORE” Dos Santos Coelho) untuk platform PlayStation. Pemain dari Brazil tadi merupakan salah satu pemain yang paling berbahaya karena ia berhasil melaju ke final (untuk platform PlayStation) di FUT Champions Cup pertama yang digelar di Bucharest.

Sangat disayangkan, Kenny tak berhasil lolos ke babak selanjutnya karena hanya mengantongi 2 kemenangan dan 5 kali kekalahan. Kala itu, ia hanya bisa menang melawan Lukas “T9Laky” Pour dari Cekoslovakia dan Cihan “RBL Cihan” Yasarlar dari Jerman.

Dari platform PlayStation sendiri, Gonzalo “FCB NICOLAS99FC” Nicolas Villalba yang disebut Kenny sebagai pemain yang ingin sekali ia lawan saat wawancara sebelumnya berhasil menjadi sang juara.

Buat yang belum tahu, di sistem FUT Champions Cup, pertandingan pun dipisahkan antar platform; yaitu PlayStation dan Xbox. Namun, di pertandingan pamungkasnya, juara dari kedua platform itu tadi diadu lagi untuk mencari sang pemenang sejati. Karena itu, Nicolas99 pun harus berhadapan dengan pemenang dari platform Xbox, Mosaad “Rogue Msdossary” Saud dari Arab Saudi. Msdossary sendiri merupakan sang juara dunia saat 2018 FIFA eWorld Cup. Ia pun berhasil mengalahkan Nicolas dan menjadi juara FUT Champions Cup kali ini.

Lalu bagaimana cerita Kenny tentang pengalamannya kali ini?

Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity
Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity

Ia pun bercerita bahwa awalnya memang cukup optimis karena berhasil mengalahkan salah satu pemain unggulan dari Jerman. Namun setelah itu, keberuntungan pun seakan tak berada di pihaknya. 3 kali kekalahannya hanya selisih satu gol dan terjadi di saat perpanjangan waktu (extra time). “Benar-benar ketat banget sih level permainannya…” Ujarnya.

Kenny pun melanjutkan dengan analisa untuk permainannya kemarin. “Aku rasa kebanyakan dari mereka sangat bagus counter attack-nya. Dan karena aku mainnya possession yang mana hampir semua pemainnya maju, jadi ya kelemahanya memang di-counter… Aku ga ada masalah untuk nge-golin tapi problem utamanya adalah stopping my opponent from scoring.”

MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA
MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA

Ia pun bercerita lebih jauh tentang salah satu pertandingannya saat melawan John “xbleU” Garcia. Ia benar-benar ingin memenangkan pertandingan tersebut karena ia bisa lolos ke playoff jika menang. Di menit 110 (extra time), Kenny sebenarnya berhasil mencetak gol dan mengubah skor jadi 4-3 untuknya. Namun, setelah kick-off gol tadi, xbleU berhasil memberikan umpan terobosan. Meski pemain bertahan Kenny berhasil menghadang umpan tersebut, bola justru terlempar ke belakang yang mengakibatkan striker lawan berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Lawannya pun berhasil menyamakan kedudukan 4-4. Di menit 120, lawannya pun menambah skor dari tendangan jarak jauh dan Kenny harus terhenti langkahnya.

https://twitter.com/i/status/1074057762672402434

Meski hasilnya tak maksimal di turnamen ini, Kenny tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Ia justru mengaku mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga dari sini. “Next pasti harus latihan dan bangkit lagi… Next week udah mulai online qualifications lagi untuk event di bulan Februari. Jadi harus fokus dan siap untuk bisa lolos main event lagi.” Cerita Kenny bersemangat.”

Itu tadi obrolan singkat kami bersama pemain dari SFI Esports ini. Bagaimana perjalanan Kenny selanjutnya ya? Semoga pengalamannya di London kemarin benar-benar bisa berbuah manis di waktu mendatang!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Indonesia Kirim 2 Perwakilan ke Main Event WESG 2018 di Tiongkok

World Electronic Sports Games (WESG) 2018 sudah menyelesaikan kualifikasi untuk regional Asia Tenggaranya hari Minggu (16 Desember 2018) kemarin. Dari hasil kualifikasi tersebut, Indonesia berhasil mendapatkan 2 slot untuk mengirimkan perwakilannya ke ajang utama yang rencananya akan digelar di bulan Maret 2019.

Di ajang besutan Alisports (Alibaba) yang memiliki total hadiah sampai US$5,5 juta ini, ada 7 cabang esports yang diperlombakan. Berikut ini adalah 7 cabang tersebut beserta para juaranya di kualifikasi Asia Tenggara WESG 2018:

Hearthstone (Wanita)
2nd runner up: Sookwan (Malaysia), Caracute (Philippines)
1st runner up: Wolfsbanee (Singapore)
Champion: Yukiusagi (Indonesia)

Hearthstone
2nd runner up: Nammon (Thailand), Sequinox (Singapore)
1st runner up: Staz (Philippines)
Champion: Lalasong (Malaysia)

Starcraft II
2nd runner up: Lobo (Singapore), StrikE (Thailand)
1st runner up: Meomaika (Vietnam)
Champion: Enderr (Philippines)

CS:GO (Wanita)
2nd runner up: Sphynx (Malaysia), Felis Catus (Vietnam)
1st runner up: Phoenix (Singapore)
Champion: ArkAngel (Philippines)

Vainglory
2nd runner up: Soda Chanh (Vietnam), Phoenix (Malaysia)
1st runner up: Elite 8 (Indonesia)
Champion: Impunity (Singapore)

Dota 2
2nd runner up: BOOM ID (Indonesia), Veteran (Myanmar)
1st runner up: WG Unity (Malaysia)
Champion: TNC Predator (Philippines)

CS:GO
2nd runner up: Frostfire (Malaysia), Revolution (Vietnam)
1st runner up: TNC Predator (Philippines)
Champion: Alpha Red (Thailand)

Tim Vainglory dari E8. Sumber: Unipin Esports
Tim Vainglory dari E8. Sumber: Unipin Esports

Dari hasil tersebut, 2 perwakilan Indonesia yang akan berlaga di babak selanjutnya adalah Yukiusagi dan BOOM ID. BOOM ID mungkin memang sudah dapat diprediksi untuk bisa lolos ke babak selanjutnya mengingat tim tersebut boleh dibilang termasuk ke 4 tim terbaik (di atas kertas) di tingkat Asia Tenggara.

Di Dota 2, BOOM ID memang sudah semestinya lolos mengingat mereka juga terakhir berhasil jadi juara di kualifikasi Asia Tenggara untuk The Bucharest Minor. Ditambah lagi, tak ada Fnatic di turnamen ini karena peraturan WESG yang mengharuskan satu tim harus berasal dari negara yang sama.

Sumber: WESG SEA
Sumber: WESG SEA

Hasil yang mengejutkan justru datang dari Hearthstone untuk wanita. Yukiusagi justru menjadi juara setelah mengalahkan Wolfsbane dari Singapura. Padahal ia merupakan satu-satunya pemain Hearthstone wanita yang datang saat kualifikasi Indonesia untuk WESG 2018, yang digelar saat SEACA 2018.

Fun fact, Indonesia juga dulu mengirimkan perwakilannya di Hearthstone wanita di WESG 2017. Kala itu, Carolina Florida Edjam alias Littleaurora yang menjadi perwakilan Indonesia setelah menjadi juara 3 di kualifikasi APAC (Asia Pacific) untuk WESG 2017.

Bagaimana dengan perwakilan Indonesia lainnya yang berlaga di sini?

Perwakilan Vainglory dari Indonesia, Elite8 sebenarnya punya capaian yang lebih baik dari yang lain yang tidak lolos karena mereka bisa sampai ke partai final namun kalah melawan Impunity. Sayangnya, untuk Vainglory, hanya juara pertama yang berhak melenggang ke panggung utama.

Divisi CS:GO BOOM ID bahkan tak lolos babak grup karena hanya mampu meraih 2 kemenangan dan 2 kekalahan. Untuk CS:GO wanita, FF.Gaming juga harus gagal dengan raihan yang sama, 2x kalah dan 2x menang di babak grup. Sedangkan perwakilan Indonesia untuk Starcraft II, LegendofZerg, juga tak mampu melaju ke babak playoff.

Satu lagi divisi yang tak berhasil melaju ke babak playoff adalah untuk Hearthstone, yang diwakili oleh DouAhou. Padahal, faktanya, tahun kemarin capaian Indonesia terbaik di main event WESG 2017 datang dari Novan “Nexok40” Kristanto di Hearthstone yang sampai ke babak 8 besar (perempat final).

Novan Kristanto (kiri) bersama Yukiusagi (kanan). Sumber: Unipin Esports
Novan Kristanto (kiri) bersama Yukiusagi (kanan). Sumber: Unipin Esports

Kami sempat berbincang dengan 2 orang pemain Hearthstone profesional asal Indonesia mengenai hal tersebut. Novan Kristanto, yang sebelumnya berhasil membawa nama Indonesia di WESG 2017 tadi (dan juga pelatih Yukiusagi), mengatakan, “Ya Rama (DouAhou) sekarang udah main bagus sih, cuma hokinya aja kali; lagi ngga dia… Dia kalah 2x di grup dan kedua orang itu yang bermain di final.”

Padahal, skala kualifikasi untuk WESG 2018 sendiri memang menurun dari tahun sebelumnya. Pasalnya, di kualifikasi untuk WESG 2017, tidak ada kualifikasi untuk Asia Tenggara karena digabung dengan wilayah APAC. Meski demikian, slot yang diperebutkan di sini juga menurun jadi cuma 4 kursi.

Jothree (kiri) bersama DouAhou (kanan). Sumber: Unipin Esports
Jothree (kiri) bersama DouAhou (kanan). Sumber: Unipin Esports

Hendry “Jothree” Handisurya yang menjadi perwakilan Indonesia untuk ekshibisi Asian Games 2018 cabang Hearthstone dan berhasil menjadi juara kedua di sana (yang juga jadi coach DouAhou di sini) juga sempat kami tanyakan pendapatnya mengenai penampilan DouAhou di kualifikasi ini. Ia mengatakan bahwa DouAhou mungkin tegang karena jarang bertanding di event kelas internasional. “Jadi he’s playing not to win. He’s playing not to lose. Semacam begitu. Harusnya sih level Dou ga kalah kok ama pemain-pemain SEA lain.” Ujar Hendry.

Hendry dan Novan sendiri memang yang lebih sering mewakili Indonesia di event kompetitif Hearthstone tingkat internasional. Meski memang mereka bertiga (Jothree, Nexok40, DouAhou), bersama dengan Rezdan, mewakili Indonesia di salah satu turnamen Hearthstone paling bergengsi di dunia, Hearthstone Global Games 2018.

Dibanding dengan tahun lalu yang mengirimkan lebih banyak kontingen (CS:GO, Dota 2, Hearthstone, Hearthstone wanita), tahun ini kita kehilangan banyak. Lalu bagaimana nasib 2 perwakilan Indonesia ini nantinya ya di Tiongkok? Kita doakan saja semoga mereka semua meraih hasil yang terbaik!

Mineski Siapkan Rp30 Miliar untuk Garap Esports Indonesia

Hari Kamis, 13 Desember 2018 kemarin, Mineski Event Team (unit usaha dari Mineski yang bergerak di bidang event organizer) menggelar peluncuran mereka di Indonesia.

Mineski Event Team sendiri sebenarnya sudah cukup lama punya kantor di Indonesia, menurut cerita Agustian Hwang, Country Manager MET Indonesia pada presentasi di acara yang sama, yakni dari 2017. Namun kala itu, timnya masih belum sebesar sekarang.

Dari kiri ke kanan:Danny Chang - General Manager MET Indonesia. Agustian Hwang - Country Manager MET Indonesia. Ronald Robins - President of Mineski Corporation. Auliya Ilman Fadli - General Manager Games and Apps Telkomsel. Rezaly Surya Afhany - Manager Local Developer Telkomsel. Dokumentasi: MET Indonesia
Dari kiri ke kanan: Danny Chang – General Manager MET Indonesia, Agustian Hwang – Country Manager MET Indonesia, Ronald Robins – President of Mineski Corporation, Auliya Ilman Fadli – General Manager Games and Apps Telkomsel, Rezaly Surya Afhany – Manager Local Developer Telkomsel. Dokumentasi: MET Indonesia

Seiring waktu, Mineski Event Team (MET) berkembang begitu cepat. Saat ini, buat yang tahu dengan orang-orang di belakang layar ekosistem esports Indonesia, MET boleh dibilang berisikan ‘all-star‘ dari para penggiat esports tanah air. Salah satunya adalah Tribekti Nasima yang kami wawancarai beberapa waktu lalu soal event esports.

MET juga mengaku telah menyiapkan investasi sebesar Rp30 miliar untuk menggarap esports Indonesia di tahun 2019.

“Dengan melihat potensi industri esports di Indonesia, kami akan melakukan investasi yang agresif dalam beberapa tahun ke depan untuk mempercepat pertumbuhan esports di tanah air dan mengejar negara-negara lain yang telah mapan. Dengan berbekal pengetahuan dan 14 tahun pengalaman Mineski di ekosistem esports, besar harapan kami dapat meningkatkan standar industri esports di Indonesia,” ujar Agustian Hwang, Country Manager MET Indonesia.

Di tahun 2018 ini, MET Indonesia juga telah menggelar berbagai kompetisi besar berskala besar. Event-event garapan MET Indonesia di 2018 termasuk Grand Final PINC 2018, berbagai liga milik Telkomsel, Tokopedia Garuda Cup 2018, dan yang lainnya. Di tahun 2019 nanti, MET Indonesia juga akan kembali menggelar event esports berskala besar seperti Garuda Cup, Indonesia Professional Gaming League (IPGL), dan Jakarta Masters. Jakarta Masters sendiri akan termasuk dalam serangkaian kompetisi The Masters yang diadopsi dari event Manila Masters di Filipina.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Selain MET, Mineski di Indonesia juga punya unit usaha lain yang berkecimpung di industri warnet alias, bahasa kerennya, cyber cafe. Dalam peluncuran kemarin, Mineski juga memperkenalkan divisi baru mereka yang berkutat soal talent management. Lalu, apakah mereka juga nantinya akan membuat divisi tim profesional juga di Indonesia mengingat Mineski mulai menanjak namanya berkat tim Dota 2 mereka di Filipina?

Agustian menjawab Mineski berencana untuk memiliki tim gamer profesionalnya sendiri di Indonesia nanti, saat kami tanyakan di sesi tanya jawab acara ini.

Mineski mungkin memang boleh dibilang sebagai organisasi esports profesional terbesar di Asia Tenggara. Selain Indonesia, Mineski juga sudah punya kantor di Malaysia, Thailand, dan Filipina. Selain itu, sampai hari ini mereka juga sudah punya partner office di Vietnam, Hongkong, Taiwan, Myanmar, Kamboja, dan India.

JD High School League Sudah Temukan Para Juaranya

JD High School League 2018 sudah merampungkan babak grand final mereka dan menemukan 2 tim yang jadi juara untuk 2 game yang dipertandingkan (MLBB dan Dota 2).

SMA Negeri 7 Bandung menjadi tim Dota 2 terbaik di tingkat pelajar. Sedangkan SMK Telkom Makassar menjadi tim MLBB terbaik di tingkat yang sama. Babak grand final ini digelar kemarin (13 Desember 2018) di Britama Arena, Kelapa Gading.

Selain kedua tim tersebut, berikut ini adalah daftar lengkap para juaranya:

JD HSL 2018 Dota 2:

  • Juara 1: SMAN 7 Bandung
  • Juara 2: SMAN 23 Bandung
  • Juara 3: SMA MARSUDIRINI Bekasi

JD HSL 2018 MLBB:

  • Juara 1: SMK TELKOM Makassar
  • Juara 2: SMAK 1 PETRA Surabaya
  • Juara 3: SMAN 1 Purwodadi

“Jalan masih panjang untuk mencapai (tingkat) profesional. Namun turnamen ini bisa jadi landasan yang bagus dan dapat menunjukkan nilai-nilai positif esports ke orang tua dan guru.” ungkap Gisma Priayudha Assyidiq, Project Director dari JD HSL.

Kompetisi yang ditujukan untuk para pelajar ini juga memiliki standar nilai akademik buat para pemainnya untuk tetap dapat berpartisipasi namun standar nilai tersebut ditentukan oleh sekolahnya masing-masing.

20 tim terbaik yang berlaga di JD HSL 2018 ini akan kembali lagi bertanding dalam bentuk liga yang rencananya akan digelar dari bulan Maret 2019.

Turnamen yang disponsori oleh JD.ID, Lenovo, dan Corsair ini memperebutkan total hadiah sampai dengan Rp1,2 miliar dengan pembagian hadiah sebagai berikut:

Sumber: IHSL
Sumber: IHSL

Kira-kira bagaimana kelanjutan para pelajar dalam berkompetisi di sini? Apakah SMAN 7 Bandung berhasil mempertahankan gelar juaranya nanti? Bagaimana dengan tim MLBB? Apakah para pelajar ini nantinya dapat terus melanjutkan karirnya sebagai para gamer profesional?

Rekap Rainbow 6 Siege Indonesia Series League 4 Week 3

Rainbow Six Siege Indonesia Series League (ISL) 4 sudah menyelesaikan semua pertandingan pekan ketiganya. Turnamen yang digarap oleh komunitas Rainbow Six Siege (R6S) Indonesia dan didukung langsung oleh Ubisoft ini telah menemukan juara untuk Lower Division-nya.

Gacha Esprot berhasil menjadi juara setelah mengalahkan TOS Team di partai final. Pertandingan Grand Final Lower Division antara Gacha Esprot dan TOS Team memang berjalan cukup sengit namun sang juara berhasil memenangkan pertandingan dengan skor akhir 2-0.

Hasil akhir Lower Division Playoffs. Credits: R6 IDN
Hasil akhir Lower Division Playoffs. Credits: R6 IDN

Selain pertandingan penghujung tadi, ada beberapa pertandingan lain yang cukup menarik untuk dibahas. Di pertandingan pertama Gacha Esprot di Lower Division – Playoffs, sang juara ini nyaris kehilangan kesempatan untuk melaju ke babak final gara-gara Mesin Tempoer yang merupakan tim pendatang baru.

Sang Runner-Up, TOS Team juga nyaris tersandung saat melawan Eternal Flame di babak Semifinal namun mereka berhasil membuktikan diri dan memenangkan 2 game sekaligus. Sedangkan Gacha Esprot, di Semifinal, berhasil mengalahkan INVADERS yang kabarnya salah satu pemainnya adalah wanita…

Dengan semua hasil pertandingan di pekan ketiga, berikut ini adalah urutan para juara di Lower Division beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: Gacha Esprot – Rp1 juta
  2. Juara 2: TOS Team – Rp700 ribu
  3. Juara 3: INVADERS – Rp300 ribu

Di pekan keempat nanti (15-16 Desember 2018), ISL4 akan menggelar babak terakhir yaitu Upper Division – Playoffs. Di babak penentuan juara Upper Division ini, ada 2 tim yang sudah cukup ternama, yaitu Ferox e-Sports dan iNation. Keduanya merupakan 2 dari 4 tim perwakilan Indonesia di Run ‘N’ Gun 4 Nations yang mempertarungkan tim-tim R6S dari 4 negara Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Singapura, dan Filipina). Meski demikian, tim-tim lain di Upper Division yang lebih baru juga diprediksi mampu mengimbangi permainan 2 tim tadi.

Jadwal Upper Division Playoffs. Credits: R6 IDN
Jadwal Upper Division Playoffs. Credits: R6 IDN

Untuk Upper Division sendiri, ISL4 akan memberikan hadiah buat para juaranya dengan pembagian seperti berikut ini:

  1. Juara 1: Rp2,5 juta
  2. Juara 2: Rp1,5 juta
  3. Juara 3: Rp1 juta

Kira-kira tim manakah yang berhasil menyandang gelar tim R6S terbaik di Indonesia nanti ya? Untuk menonton babak terakhir ISL4 nanti ataupun semua pertandingan gelaran komunitas R6S Indonesia, Anda bisa langsung mengunjungi kanal YouTube R6 IDN.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six Indonesia Community

Astralis Menangkan Rp18 Miliar dari Final ESL Pro League S8

Tim CS:GO papan atas asal Denmark, Astralis, baru saja mendapatkan ‘uang saku’ terbesar dalam sejarah CS:GO berkat kemenangan mereka di final ESL Pro League Season 8 dan, dengan kemenangan itu juga, Intel Grand Slam.

Intel Grand Slam merupakan gelar (sekaligus hadiah uang sebesar US$1 juta) bagi tim yang berhasil memenangkan 4 kejuaraan bergengsi yang diorganisir oleh ESL atau DreamHack Masters dalam kurun waktu 10 event yang berurutan.

Jadi, misalnya satu tim berhasil memenangkan salah satu kejuaraan ESL atau DreamHack Masters, tim tersebut harus memenangkan 3 turnamen dari 9 event yang berlangsung setelah kemenangan pertama tadi.

Astralis sendiri berhasil memperoleh Intel Grand Slam berkat kemenangan mereka di DreamHack Masters Marseille, ESL Pro League Season 7, Intel Extreme Masters Chicago, dan ESL Pro League Season 8.

Di ESL Pro League Season 8 sendiri, Astralis memang menang cukup dramatis dengan skor 3-1 atas Team Liquid di partai final. Tim yang disponsori oleh Audi ini memang berhasil membukukan 11 kemenangan tanpa kalah sebelum final melawan Liquid namun mereka sempat dibuat kewalahan oleh tim asal Amerika tadi.

Device
Nicolai “dev1ce” Reedtz. Sumber: ESL

Namun untungnya, Astralis hanya kecolongan di game pertama, di Mirage. Selepas kekalahan tadi, Astralis bermain lebih stabil meski Liquid memberikan perlawanan yang begitu alot.

Selama 2018, tim ini berhasil mendapatkan 9 piala, dengan tingkat kemenangan sampai dengan 50% dari semua event yang mereka ikuti. Total hadiah yang mereka dapatkan tahun ini bahkan mencapai US$3,5 juta (silakan hitung sendiri kalau jadi Rupiah), termasuk hadiah dari ESL Pro League dan Intel Grand Slam.

Dengan ini, Astralis seolah menegaskan bahwa mereka memang layak disebut sebagai tim CS:GO nomor 1 di dunia.

Intel Grand Slam sendiri akan memulai musim barunya di 2019 dengan segala capaian tim sebelumnya dihapuskan. Event pertama yang akan masuk dalam Intel Grand Slam musim kedua adalah IEM Katowice (Major).

Roster pemain Astralis saat memenangkan Intel Grand Slam tadi adalah:

  • Nicolai “dev1ce” Reedtz
  • Peter “dupreeh” Rasmussen
  • Andreas “Xyp9x” Højsleth
  • Lukas “gla1ve” Rossander
  • Emil “Magisk” Reif