Luminosity Gaming Melebarkan Sayap ke R6S

Setelah TSM (Team SoloMid) masuk ke esports R6S, kali ini giliran Luminosity Gaming (LM) yang turut meramaikan esports FPS besutan Ubisoft. Sama seperti TSM yang mengakuisisi tim yang sudah jadi (Excelerate Gaming), LM juga mengakuisisi tim jagoan asal Amerika Utara; 92 Dream Team.

Roster tim ini saat dibeli terdiri dari Muteeb “PiXeL” Chaudary, Tom “Tomas” Kaka, Richie “Rexen” Coronado, Kian “Hyena” Mozayani, Coal “awD” Phillips, dan coach Anthony “ViiRuS” Ybarra.

PiXeL adalah pemain yang sudah bermain NA Challenger League selama 3 musim. Sedangkan Tomas adalah pemain R6S sejak Season 1 (sekarang Season 10) yang sebelumnya melatih untuk TSM. ViiRuS juga sudah bermain R6S dari Season 1 di console sebelum hijrah ke PC. Hyena adalah sang kapten tim yang sebelumnya bermain CS:GO. Rexen merupakan sang entry fragger untuk LM saat ini. Bersama dengan Hyena, Rexen berhasil memanjat rank T3 ke tingkat Pro League hanya dalam waktu 6 bulan. Terakhir ada awD, pemain R6S yang sebelumnya jadi atlit atletik saat ia masih sekolah.

Di artikel yang dirilis oleh LM di situs mereka sendiri, Steve Maida, President of Luminosity Gaming, sempat memberikan komentarnya. “Kami sangat kagum melihat perkembangan Pro League R6S. Tak hanya soal jumlah penontonnya tapi juga bagaimana pendekatan Ubisoft dalam menciptakan ekosistem esports yang stabil. Ekosistem adalah satu aspek yang mendukung pertumbuhan sehat bagi para pemain dan organisasinya. Kami sungguh tidak dapat menemukan tim yang lebih baik dari 92 Dream Team. Mereka adalah sekumpulan anak muda yang hebat yang berhasil meraih pencapaian dengan sumber daya yang sangat terbatas. Kami tak sabar melihat mereka terbang dan menjulang tinggi membawa bendera Luminosity Gaming.”

Dengan demikian, LM otomatis turut meramaikan Pro League R6S wilayah NA (North America) bersama dengan EG dan TSM. Untuk tambahan informasi, tim Indonesia sendiri juga ada yang turut meramaikan Pro League R6S, yaitu Team Scrypt, di wilayah APAC (Asia Pacific).

Sumber: ESL
Sumber: ESL

Buat yang belum tahu, Luminosity Gaming sendiri merupakan organisasi esports yang mengawali perjalanan mereka di CS:GO dan cukup berprestasi di scene ini. LM sendiri juga pernah menjadi rumah bagi streamer dan pemain Fortnite paling populer di dunia, Tyler “Ninja” Blevins.

LM juga baru-baru ini melakukan ekspansi ke Apex Legends sebelum ke R6S.

Napak Tilas Perjuangan Bigetron Membela Indonesia di PMCO SEA 2019

Circle semakin mengecil, Bigetron berada di posisi yang sangat prima untuk membantai musuh-musuhnya yang tak berdaya, mengambang di pinggir danau. Masuk fase 8, tim lain sudah terpecah belah, tersisa satu sampai dua orang dari masing-masing tim. Bigetron? Keempatnya masih sehat walafiat. Ketika ruang gerak semakin sempit, tim lain kalang kabut, Bigetron menyambut momentum. Semua dibantai habis, Chicken Dinner didapatkan, poin dikumpulkan.

Potongan momen tersebut menjadi cerita heroik Bigetron membela Indonesia di gelaran PUBG Mobile Club Open SEA Finals 2019. Perjuangan Bigetron merebut Chicken Dinner di map Vikendi, berhasil membuat mereka merapatkan perolehan poin klasemen dengan RRQ.Athena, sang pemuncak klasemen. Sayang, di map terakhir, Bigetron malah kurang beruntung. Akhirnya mereka harus puas berada di posisi kedua pada akhir turnamen. Walau begitu, mereka tetap lolos ke tahap selanjutnya, PMCO Global Finals 2019 yang diselenggarakan di Berlin, Jerman.

Sumber: PUBG Official Page
Sumber: PUBG Official Page

“Strategi RRQ.Athena memang sulit dibaca dan sulit dianalisis. Pemahaman medan yang sangat baik, menjadi salah satu kelebihan dari tim RRQ.” Robby “Natic” Mahardika Saputra menceritakan tentang tantangannya melawan RRQ.Athena. Memang, Pachachai “G9” Han dan kawan-kawan RRQ.Athena, masih jadi lawan terberat bagi para pejuang esports PUBG Mobile Indonesia.

Kendati demikian, PMCO SEA Finals 2019 ini merupakan peningkatan besar bagi Bigetron, tim yang bisa dibilang jagoan PUBG Mobile Indonesia. Padahal, Bigetron tertinggal cukup jauh dari jagoan-jagoan PUBG Mobile Thailand saat bertanding di gelaran PUBG Mobile Star Challenge 2018. Mereka harus puas berada di posisi 9, dengan perolehan sebesar 2745 poin.

“Sebetulnya kalau bicara soal PMSC 2018, saya mengakui memang kawan-kawan Bigetron kurang siap. Ketika itu peraturan soal pelarangan penggunaan iPad untuk kompetisi baru dikeluarkan. Alhasil, kami harus adaptasi lagi, adaptasi bermain menggunakan smartphone dalam gelaran PMSC 2018. Tapi sekarang regulasinya sudah ditetapkan, kami tentunya akan lebih siap lagi menghadapi PMCO Global Finals 2019 di Berlin nanti.” Natic menilik kenangannya dari PMSC menuju PMCO Global Finals 2019.

Proses PMCO SEA Finals 2019 ini terbilang cukup panjang. Sebelum akhirnya bertanding di ICE BSD, Tangerang, mereka sebelumnya harus menjalani liga rutin selama 5 pekan di Shanghai, Tiongkok. Satu bulan berada di Tiongkok, kawan-kawan Bigetron mengaku bahwa hal tersebut adalah proses yang cukup melelahkan, namun juga menyenangkan, karena mengembangkan kemampuan mereka.

Sumber: PUBG Official Page
Sumber: PUBG Official Page

“Kami suka dengan format liga seperti ini, karena sangat melatih permainan kita. Bisa belajar strategi dari lawan yang lebih hebat, sambil juga menajamkan permainan kami. Jadi hasilnya kamip bisa bermain dengan lebih baik setelahnya” Salah satu dari si kembar Bagas “Zuxxy” Bagus “Luxxy” menjawab. Tetapi memang kenyataannya, permainan Bigetron berkembang cukup pesat setelah 5 pekan PMCO SEA League berjalan.

Bicara soal perjuangan yang melelahkan, Natic juga cerita sedikit soal ini. Menurut ceritanya, salah satu masalah terbesar berada di negara orang selama kurang lebih 5 pekan adalah soal makanan di sana yang menurutnya, tidak karuan rasanya.

“5 pekan di Tiongkok sih….capek ya….makanannya yang paling bikin nggak tahan. Makanannya nggak jelas semua…haha.” Jawab Natic. “Tetapi semisal nanti liga PMCO diadakan di negara lain yang nggak kalah aneh dari Tiongkok, kita nggak apa apa sih, yang penting dapet duit…hahaha.” Natic menjawab pertanyaan lanjutan dari saya seraya berseloroh.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Kalau mengutip dari PUBG Liquidpedia, PMCO Global Finals 2019 akan diadakan pada 26-28 Juli 2019 mendatang. Akankah Bigetron bisa menjadi juara? Salah satu dari si kembar kembali menjawab. “Kalau kemarin di Shanghai (PMCO SEA League) kita bisa dapat posisi 3, sekarang dapat posisi 2 (PMCO SEA Finals), nanti di PMCO Global Finals kita kepingin jadi juara tentunya.”

“Seburuk-buruknya posisi 2” Natic menambahkan. “Soalnya menurut pandangan kami, kualifikasi SEA adalah salah satu yang paling berat. Jadi kalau sudah bisa lolos di sini, kami cukup yakin akan bisa dapat posisi yang baik saat di Global Finals nanti.”

Mari kita doakan agar Indonesia bisa mendapatkan prestasi yang terbaik pada saat Bigetron bertanding di Berlin, Jerman, saat gelaran PMCO Global Finals nanti. Jaya terus Indonesia! Maju terus esports Indonesia!

Indofood Mantapkan Langkah Dukung Esports Indonesia

Indofood (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk) kembali memeriahkan pameran Jakarta Fair Kemayoran (JFK) yang digelar mulai tanggal 22 Mei-30 Juni 2019. Keikutsertaan mereka, yang kali ini bertajuk “Satukan Rasa di Rumah Indofood”, menandai bahwa Indofood tidak pernah absen dalam 10 tahun terakhir untuk memeriahkan pameran terbesar se-Asia Tenggara ini.

Selain menggelar Rumah Indofood, mereka juga menggelar Area Gaming Corner ‘Good Luck Have Fun (GLHF Corner) sebagai wujud manifestasi dukungan Indofood melalui brand Pop Mie terhadap perkembangan esports Indonesia.

Gaming Corner ini tidak hanya bisa digunakan untuk menonton tapi juga bermain bersama dengan para pemain profesional EVOS Esports (16 Juni 2019) dan RRQ (23 Juni 2019).

“Kami melihat saat ini esports semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Oleh karena itu, Pop Mie menjadikan esports sebuah wadah untuk menyatukan rasa kebersamaan melalui Rumah Indofood di JFK 2019, yang diharapkan mampu menciptakan keseruan saat bermain serta menjadi teman makan andalan yang mudah dikonsumsi serta dikonsumsi.” Ujar Vemri Junaidi, Senior Brand Manager Pop Mie di rilis yang kami terima.

Dokumentasi: Hybrid
Dokumentasi: Hybrid

Saat Meet&Greet dan Mabar bersama RRQ (23 Juni 2019), Vemri juga sempat berbincang seputar Indofood dan esports bersama dengan Andrian Pauline (CEO RRQ) dan Febrianto Genta Prakarsa (Pro Player PUBGM dari RRQ).

Saat berbincang, muncul sebuah pertanyaan, apakah Pop Mie juga akan mendukung atau menjalin kerja sama dengan tim-tim lain selain RRQ dan EVOS? Vemri pun menjawab bahwa mungkin saja akan ada tim-tim lain yang akan didukung, selama hal tersebut dapat mendukung ekosistem esports Indonesia.

Selain itu, mengingat saat ini Pop Mie dan Indofood sudah menjadi sponsor tim dan event (ESL National Championship dan Clash of Nations), saya pun menanyakan apa perbedaannya mendukung 2 aspek esports yang berbeda tadi. Vemri pun menjawab, “mendukung tim adalah soal branding, bagaimana Pop Mie selalu eksis di kalangan anak muda. Sedangkan untuk event, yang mereka cari di sana adalah soal engagement. Jadi, memang berbeda kebutuhannya.”

Dokumentasi: Indofood
Dokumentasi: Indofood

Berbicara soal event, saya pun menggali lebih jauh tentang pemilihan game-nya antara PC atau mobile. Menurut Vemri, pemilihan game-nya memang lebih baik disesuaikan dengan pasar Indonesia yang lebih dominan di platform mobile.

Jadi, kira-kira tim mana lagi yang menyusul RRQ dan EVOS digandeng Pop Mie? Bagaimana dengan event esports dengan dukungan Indofood yang selanjutnya?

Jagoan Tekken Pakistan Arslan Ash Gondol Gelar Thaiger Uppercut x SEA Major 2019

Akhir pekan lalu, tepatnya tanggal 22 – 23 Juni 2019, ajang Thaiger Uppercut x SEA Major Thailand 2019 resmi digelar. Acara yang merupakan wadah kompetisi fighting game terbesar di Thailand tersebut mempertandingkan sembilan cabang permainan, termasuk di antaranya Tekken 7, Street Fighter V: Arcade Edition, Dragon Ball FighterZ, dan banyak lagi. Beberapa turnamen di dalamnya juga merupakan bagian dari sirkuit turnamen resmi, seperti Capcom Pro Tour Ranking Event dan Tekken World Tour Challenger Event.

Cabang Tekken 7 cukup spesial karena dihadiri oleh empat pemain asal Indonesia, yaitu R-Tech, SbyRazor, Abel, serta What’s My Name?? yang sekaligus berperan sebagai caster. Lebih menarik lagi, karena turnamen ini merupakan sebuah Challenger Event, banyak pemain top dari berbagai belahan dunia yang ikut berpartisipasi. Knee, Rangchu, Jeondding, serta LowHigh hanya sebagian kecil dari nama-nama besar yang ikut menjajal kemampuan di sini.

Kejadian menarik terjadi di babak penyisihan ketika R-Tech berhadapan dengan Arslan Ash, sang juara dunia Tekken 7 yang berasal dari Pakistan. Pertarungan memang didominasi oleh Arslan namun R-Tech sempat menunjukkan perlawanan kuat dengan Jack-7 andalannya. Ia sempat mencuri ronde dari Arslan Ash, namun pada akhirnya harus menyerah oleh Arslan Ash yang memainkan Geese Howard dengan sangat apik. Anda dapat menyaksikan pertandingan R-Tech versus Arslan Ash lewat video di bawah, pada timestamp 59:26.

“Akhirnya penasaran sudah terjawab, ‘mencoba’ Arslan sampai benar-benar ga gerak saat lomba. Sayang tidak sempat (bermain) casual. Dan saat 16 besar pun itu sudah terasa TWT Final karena monster semua, didominasi Korea dan Jepang,” kata R-Tech ketika ditanya Hybrid tentang pengalamannya bertanding di Thailand, “Tapi hebatnya Pakistan yang menjadi juara.”

Arslan Ash memang pada akhirnya keluar sebagai juara, tapi lawannya di babak final pun bukan orang sembarangan. Ia bertemu dengan Knee, salah satu “dewa Tekken” dunia yang beberapa waktu lalu baru saja juara turnamen Combo Breaker 2019. Pertemuan kedua orang ini punya sejarah karena keduanya sudah cukup sering beradu di turnamen. Tanpa basa-basi, kedua pemain langsung memulai final dengan karakter andalan masing-masing—Knee dengan Devil Jin dan Arslan Ash dengan Kazumi Mishima.

Knee yang datang dari Losers’ Bracket sempat memunculkan momen menegangkan ketika ia nyaris melakukan reset. Namun Arslan Ash bertahan kuat, dan akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor ketat 3-2. “Memang ini membuktikan, kalau ‘Tekken God’ yang biasanya didominasi oleh Korea, mulai dipatahkan oleh Arslan dari Pakistan ini,” komentar Bram Arman dari Advance Guard.

Sementara itu menurut R-Tech, Arslah Ash bahkan bukan pemain nomor 1 di Pakistan. Jadi sebetulnya negara Asia Selatan itu masih punya potensi lebih besar lagi di dunia Tekken. Hanya saja kendalanya adalah banyak pemain di sana yang masih kesulitan untuk bepergian dan bertanding di luar negeri. R-Tech sendiri pada akhirnya berhasil mencapai peringkat Top 25, sejajar dengan pemain-pemain seperti Dimeback, Loveneet, dan Gen. “Skill saya masih sangat jauh dari Arslan. 1 ronde (menang) saya ga itung sih, judulnya kalah tetap kalah. Semoga ke depannya lebih baik,” ujarnya.

Berikut ini adalah peringkat Top 25 Tekken 7 di Thaiger Uppercut x SEA Major Thailand 2019:

  • Juara 1: VS|Arslan Ash (Kazumi, Geese)
  • Juara 2: ROX|Knee (Geese, Kazumi, Steve, Devil Jin)
  • Juara 3: Fate|Ulsan (Kazumi, Dragunov, Bob)
  • Juara 4: Tasty|Rangchu (Panda, Katarina, Lucky Chloe)
  • Juara 5: Yamasa|Nobi (Steve, Dragunov)
  • Juara 5: UYU|Jeondding (Eddy, Lucky Chloe)
  • Juara 7: Talon|Book (Jin)
  • Juara 7: UYU|LowHigh (Law, Devil Jin, Shaheen, Steve)
  • Juara 9: ShinAkuma (Akuma)
  • Juara 9: THY|Chikurin (Geese)
  • Juara 9: COOASGAMES|Noroma (JACK-7)
  • Juara 9: UYU|Double (Law)
  • Juara 13: BREN Maru (Kazumi, Feng, Josie)
  • Juara 13: GG|Saint (JACK-7)
  • Juara 13: MVP|Pekos (Geese, Katarina)
  • Juara 13: Yamasa|Take (Geese, Steve)
  • Juara 17: DoToRing (Gigas)
  • Juara 17: PBE|Doujin (Claudio, Kazumi, Shaheen)
  • Juara 17: Fate|Khan (Geese)
  • Juara 17: LordBear (JACK-7)
  • Juara 17: ReaperRabbit182 (Jin)
  • Juara 17: Tejan (Asuka, Alisa)
  • Juara 17: PBE|AK (Shaheen)
  • Juara 17: ROX|Chanel (Julia, Eliza)
  • Juara 25: AE|R-Tech (JACK-7)
  • Juara 25: Juiestorm (Nina)
  • Juara 25: UncleBen (Geese)
  • Juara 25: EQNX|Dimeback (Asuka)
  • Juara 25: Isada (Feng)
  • Juara 25: NCB|Kurt Scorcho (Josie)
  • Juara 25: Loveneet (JACK-7)
  • Juara 25: Liquid|Gen (Shaheen)

Untuk daftar peringkat cabang-cabang pertandingan lainnya, Anda dapat mengakses lewat tautan berikut.

Disclosure: Hybrid adalah media partner Advance Guard.

3 Pemain Indonesia Berlaga di Emirates Stadium untuk PES League 2019 World Finals

Babak puncak kompetisi esports Pro Evolution Soccer segera digelar! Setelah melalui berbagai tahapan mulai dari kompetisi tingkat nasional (Liga1PES di Indonesia), tingkat regional Asia Tenggara, serta tingkat regional Asia, para pemain Indonesia yang diwakili oleh tim WANI akan segera berlaga di ajang PES League 2019 World Finals. Acara ini akan digelar pada tanggal 28 – 29 Juni 2019, dan yang seru adalah lokasinya bertempat di Emirates Stadium, London, markas klub sepak bola Arsenal FC.

Tim WANI yang terdiri dari Rizky Faidan (ZEUS_FAIDAN), Muchamad Lucky Ma’arif (luckymaarif), dan Rio Dwi Septiawan (RIO_ds) tergolong mencolok di kompetisi ini karena sepanjang musim mereka selalu menunjukkan performa gemilang. Mereka telah menumbangkan berbagai tim kuat Asia, termasuk tim Beginners yang berasal dari negara asal Pro Evolution Soccer yaitu Jepang.

PES League 2019 World Finals - WANI
Tim WANI saat menjuarai PES League Asia Finals 2019 | Sumber: Konami

Mirip seperti kompetisi-kompetisi regionalnya, PES League 2019 World Finals juga terbagi ke dalam 2 kategori berbeda. Pertama yaitu kategori 1v1 alias individual, diikuti oleh 16 pemain yang terbagi ke dalam 4 grup. Selain Rizky, kategori ini juga diikuti perwakilan-perwakilan Asia lain yaitu Verysutton dan Kalok.c dari Hong Kong, Mayageka dari Jepang, ditambah BRUTD_Jezus dari Vietnam. Berikut ini daftar lengkap partisipan PES League 2019 World Finals untuk kategori 1v1:

  • PMestre (Juara Regional Amerika Season 1)
  • Henrykinh0 (Runner-Up Regional Amerika Season 1)
  • GuiFera (Juara Regional Amerika Season 2)
  • LuKerZeven (Runner-Up Regional Amerika Season 2)
  • Allisson Black (Juara Amerika Last Chance Qualifier)
  • Ettorito97 (Juara Regional Eropa Season 1)
  • Venom (Runner-Up Regional Eropa Season 1)
  • Usmakabyle (Juara Regional Eropa Season 2)
  • Christopher PW (Runner-Up Regional Eropa Season 2)
  • The Palma 2 (Juara Eropa Last Chance Qualifier)
  • ZEUS_FAIDAN (Juara Regional Asia)
  • Mayageka (Runner-Up Regional Asia)
  • Verysutton (Semi Finalis Regional Asia)
  • Kalok.c (Semi Finalis Regional Asia)
  • Alemao Pesbr (Runner-Up WESG)
  • BRUTD_Jezus (Juara Toyota E-League)

Kategori kedua yaitu kategori co-op, diikuti oleh 8 tim yang terbagi ke dalam 2 grup. Perwakilan Asia selain tim WANI adalah tim Beginners dari Jepang, ditambah dengan tim Buriram United dan tim Ratchaburi Mitr Phol yang masuk dari jalur kualifikasi Toyota E-League. Berikut daftar lengkap tim-tim partisipan kategori co-op:

  • eLigaSul Stars (Juara Regional Amerika Season 1)
  • TIGERS ESPORTS #RESPECT (Juara Regional Amerika Season 2)
  • Broken Silence (Juara Regional Eropa Season 1)
  • #QueDesShlags (Juara Regional Eropa Season 2)
  • WANI (Juara Regional Asia)
  • Beginners (Runner-Up Regional Asia)
  • Buriram United (Juara Toyota E-League)
  • Ratchaburi Mitr Phol (Runner-Up Toyota E-League)

“Kebanyakan pemain top di dunia bermain dengan gaya ofensif, dan saya sebaliknya lebih suka defensif. Karena itu saya ingin membuktikan bahwa gaya bermain non-mainstream pun bisa memberi hasil yang superior. Meskipun perkembangan esports Hong Kong lebih lambat dari wilayah-wilayah lain, pada kenyataannya masih ada banyak pemain lokal bagus yang mampu bersaing di tingkat dunia. Saya juga berharap lebih banyak orang bisa mengenal dan memahami PES lewat World Finals,” demikian ujar Verysutton, wakil Hong Kong yang dikenal langganan juara di negaranya, dalam siaran pers Konami.

Selain Verysutton, Rizky juga merupakan pemain yang banyak menjadi sorotan, karena ia memiliki usia termuda di antara partisipan lainnya—hanya 16 tahun. Menghadapi persiapan World Finals, Lucky Maarif sang ketua tim WANI berkata, “Saya dan tim saya WANI lebih fokus membangun chemistry dan teamwork agar lebih kompak. Gaya main kami yaitu Possession Game akan kami lanjutkan di World Finals.” Menurutnya, kunci kemenangan terletak pada kemampuan pemain untuk bersikap tenang dan tidak tegang saat pertandingan.

Selamat berlaga para jagoan PES Indonesia! Semoga bisa pulang dari London dengan membawa prestasi dan mengharumkan nama bangsa!

Bertarung Keras dengan Bigetron, RRQ.Athena Menjadi Juara PMCO SEA Finals 2019

Berakhir sudah gelaran panjang PUBG Mobile Club Open 2019 untuk regional Asia Tenggara. Setelah liga sepanjang 5 pekan, dan 2 hari gelaran LAN event di ICE BSD, Tangerang, Banten, RRQ.Athena akhirnya keluar sebagai juara pertama.

Memang RRQ.Athena masih merupakan tim terkuat di Asia Tenggara atau malah di dunia. Mereka bersama beberapa punggawa asal Thailand lainnya seperti ILLUMINATE The Murder dan Purple Mood E-Sports, masih jadi beberapa tim tangguh yang cukup sulit untuk dikalahkan. Bahkan wakil terkuat Indonesia, Bigetron Esports, juga mengakui hal tersebut.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Sebelumnya, pada fase liga, RRQ Athena juga cukup menguasai pertandingan PMCO SEA League 2019. Ketika itu RRQ.Athena menduduki posisi kedua dengan selisih poin yang sangat tipis dari sang pemuncak klasemen, ILLUMINATE The Murder. Saat gelaran PMCO SEA Finals 2019 sendiri, RRQ.Athena sempat saling berdesakan perolehan poin dengan Bigetron.

Momen menegangkan sempat terjadi bagi keduanya saat pertandingan memasuki ronde 9. Dalam sebuah pertarungan di Miramar, entah kenapa RRQ.Athena ketika itu tersungkur terlalu dini. Bigetron yang ketika itu berada di peringkat 4 pada total rankings, bermain gila, membantai 10 orang lebih dan mendapat chicken dinner. Langsung saja, setelah ronde itu Bigetron menyodok ke posisi 2. Perolehan poin total antara kedua tim jadi sangat tipis, hanya terpaut sekitar 30 poin saja, senilai dengan satu kali Chicken Dinner.

“Memang menurut kami Bigetron adalah salah satu lawan yang paling tangguh. Kemampuan aim mereka sangat baik dan merata antar satu anggota dengan anggota yang lainnya.” RRQ.Athena mengatakan kepada Hybrid dalam satu sesi konfrensi pers. Meski demikian, mereka pada akhirnya mendapat kesempatan untuk mengalahkan Bigetron di saat-saat terakhir.

Pada ronde 12, dalam pertarungan di map Erangel, RRQ.Athena akhirnya mendapatkan positioning yang cukup prima. Sementara di sisi lain, Bigetron, cukup apes terjebak di tengah map, dan ditembaki dari berbagai sisi. Si kembar Zuxxy Luxxy dan kawan-kawannya akhirnya terpaksa tumbang terlalu dini, dan kesempatan tersebut langsung disambut oleh tim RRQ.Athena.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Sudah menjadi juara di PMSC 2018, lalu kini mereka juga akan berangkat ke PMCO Global Finals 2019 di Berlin, Jerman. Seberapa percaya diri RRQ.Athena untuk dapat mempertahankan titel juara dunia PUBG Mobile? “Untuk PMCO Global Finals 2019, kami percaya diri kami bisa kembali menjadi juara dunia.” Bawonchai “RRQ.D2E” Han mengatakan pada Hybrid.

Dengan ini, maka 4 besar dari gelaran PMCO yang akan melaju secara langsung ke PMCO Global Finals 2019 pada bulan Juli mendatang adalah:

  1. Team RRQ dari Thailand mendapatkan total 305 points
  2. Team Bigetron dari Indonesia mendapatkan total 270 points
  3. Team Purple Mood dari Thailand mendapatkan total 205 points
  4. Team Secret dari Malaysia mendapatkan total 193 points

Selamat bagi tim yang sudah lolos ke PMCO Global Finals! Mari kita doakan untuk Bigetron Esports dan juga RRQ.Athena agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

 

PUBG Nations Cup Segera Digelar di Seoul, Tandingkan Tim dari 16 Negara

Satu lagi kompetisi level internasional akan segera diselenggarakan untuk para pecinta battle royale. PUBG Corporation selaku penerbit game PUBG baru saja mengumumkan penggelaran turnamen esports berjudul PUBG Nations Cup yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan. Disebut-sebut sebagai ajang all-star pertama di PUBG Esports, turnamen ini mendatangkan tim dari berbagai penjuru dunia untuk mengibarkan kebanggaan bangsa serta memperebutkan hadiah senilai total US$500.000 (sekitar Rp7,08 miliar).

Terdapat 16 negara yang berpartisipasi dalam PUBG Nations Cup, yaitu Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Finlandia, Jerman, Jepang, Rusia, Korea Selatan, Thailand, Turki, Inggris Raya, Amerika Serikat, Vietnam, serta Tionghoa Taipei (Taiwan). PUBG Corporation membebaskan setiap negara untuk memilih perwakilannya, apakah itu berdasarkan kesepakatan atau cara lain yang ditetapkan bersama. Jadi bisa saja setiap negara mengadakan turnamen lokal sendiri-sendiri untuk menentukan siapa tim yang akan menjadi wakil.

PUBG Nations Cup - Countries
Negara-negara partisipan PUBG Nations Cup | Sumber: PUBG Corporation

PUBG Nations Cup adalah turnamen penutup musim panas dalam dunia PUBG Esports. Sebelum turnamen ini, juga digelar dua turnamen lain yaitu GLL Grand Slam: PUBG Classic di Stockholm, Swedia, dan MET Asia Series: PUBG Classic di Bangkok, Thailand. Kedua event PUBG Classic tersebut juga menawarkan hadiah besar senilai masing-masing US$300.000, dan memberikan slot kualifikasi pada juaranya untuk maju ke turnamen PUBG Global Championship di akhir tahun nanti.

GLL Grand Slam: PUBG Classic akan digelar pada tanggal 19 – 21 Juli 2019 di venue Stockholmsmässan (Stockholm International Fairs). Disusul MET Asia Series: PUBG Classic beberapa hari setelahnya, yaitu tanggal 26 – 28 Juli dengan lokasi di gedung BITEC (Bangkok International Trade & Exhibition Centre) Bang Na.

Sementara PUBG Nations Cup sendiri akan diselenggarakan pada tanggal 9 Agustus, berlokasi di Jangchung Arena Seoul. Nations Cup juga menjadi turnamen terakhir sebelum PUBG Esports memasuki periode Phase 3, yaitu periode terakhir yang berjalan dari pertengahan Agustus hingga pertengahan Oktober 2019. Setelah Phase 3, PUBG Esports akan mulai bersiap-siap menyambut turnamen puncak dan paling prestisius, yaitu PUBG Global Championship di bulan November.

“Tidak ada istirahat bagi mereka yang bertalenta di PUBG Esports,” demikian kata PUBG Corporation di situs resminya. Dengan banyak event internasional, dan masih ditambah lagi oleh pertandingan-pertandingan regular season, PUBG Corporation tampaknya benar-benar ingin mencari para pemain dengan keahlian dan ketahanan terbaik. Jadwal yang padat artinya lebih banyak hiburan bagi para pecinta PUBG Esports. Akan tetapi PUBG Corporation juga harus berhati-hati jangan sampai jadwal demikian berdampak buruk bagi kesehatan para atlet akibat kegiatan yang terlalu banyak.

Sumber: PUBG Corporation

Riot Games Gelar League of Legends World Championship 2019 di 3 Negara

Setelah tahun lalu menghadirkan kompetisi internasional League of Legends World Championship 2018 (alias Worlds 2018) di kota Seoul, Korea Selatan, di tahun 2019 ini Riot Games akan membawa turnamen Worlds kembali ke Eropa. Uniknya, Worlds 2019 tidak hanya digelar di satu kota atau satu negara, tapi di tiga kota dari tiga negara berbeda! Kota-kota yang ditunjuk menjadi tuan rumah itu adalah Paris (Perancis), Madrid (Spanyol), dan Berlin (Jerman).

Puncak tertinggi dunia kompetisi League of Legends ini sejak tahun 2011 memang selalu diadakan secara bergiliran di wilayah-wilayah kompetisi dunia. Tahun lalu Asia (Korea Selatan), tahun ini Eropa, kemudian Riot Games juga sudah mengungkap rencana Worlds untuk tahun 2020 dan 2021 yaitu di Tiongkok dan Amerika Utara. Dalam penyelenggaraannya, Riot Games didukung oleh beberapa sponsor global seperti Mastercard, Alienware, juga Secretlab.

Worlds 2019 - Schedule
Jadwal Worlds 2019 | Sumber: LOL Esports

Worlds 2019 akan berjalan selama kurang lebih 1 bulan, dimulai dari fase Play-In Stage pada tanggal 2 Oktober dan berakhir pada babak Finals yang berlangsung di tanggal 10 November 2019. Anda bisa melihat dalam jadwal di atas bahwa setiap fase akan berlangsung di tempat-tempat berbeda, yaitu:

  • Play-In Stage digelar di LEC Studio, Berlin
  • Group Stage digelar di Verti Music Hall, Berlin
  • Quarterfinals dan Semifinals digelar di Palacio Vistalegre, Madrid
  • Finals digelar di AccorHotels Arena, Paris

Worlds 2019 memiliki berbagai jalur kualifikasi yang ditentukan dari prestasi tim-tim esports League of Legends selama satu tahun terakhir. 12 tim dengan performa terbaik di liga-liga tertinggi langsung berhak maju ke babak Group Stage, termasuk di antaranya tim yang menjadi juara LPL 2019 Summer, LCK 2019 Summer, LEC 2019 Summer, dan seterusnya. Sementara itu 12 tim dengan prestasi di bawahnya harus melalui fase Play-In Stage terlebih dahulu.

AccorHotels Arena
Penampakan venue AccorHotels Arena | Sumber: AccorHotels Arena

Tim-tim yang masuk ke Play-In Stage terdiri dari tim-tim juara Regional Finals LEC, LCK, LCS, dan LMS, juara turnamen-turnamen dari wilayah kompetisi minor seperti Jepang, Brazil, Australia, atau Asia Tenggara, dan lain-lain. Di akhir Play-In Stage, akan diambil 4 tim terbaik yang berhak maju ke Group Stage bersama tim-tim yang sudah lolos lebih awal tadi. Kemudian dari Group Stage akan tersisa 8 tim untuk maju ke babak Quarterfinals. Dari Quarterfinals ke atas, kompetisi menggunakan sistem knockout.

Tim yang berhasil menjadi juara pada tanggal 10 November nanti akan membawa pulang trofi Summoner’s Cup, gelar World Champion, serta sejumlah uang hadiah. Sayangnya Riot Games belum mengumumkan secara resmi berapa besaran total prize pool yang ditawarkan, tapi tentu kita berharap jumlahnya akan lebih tinggi dari Worlds 2018 yang mencapai US$6.450.000. Tim manakah yang berhak mengklaim titel terkuat di dunia tahun ini?

Sumber: LOL Esports

Tyler “Ninja” Blevins Berencana Terbitkan Tiga Buku Sepanjang Tahun 2019

Tyler Blevins alias Ninja mungkin sudah punya cukup banyak uang dari penghasilannya sebagai salah satu streamer tersukses (malah mungkin yang paling sukses) di dunia. Tapi itu tak lantas membuatnya malas mengeksplorasi hal-hal baru. Seperti yang belum lama ini terungkap, rupanya Ninja sedang bersiap-siap untuk menerbitkan tiga buku berbeda sepanjang tahun 2019.

Ninja menjalin kerja sama dengan perusahaan penerbit buku ternama Amerika Serikat, Penguin Random House, yang telah berpengalaman menerbitkan buku-buku best seller dari penulis ternama. Termasuk di antaranya Paulo Coelho, John Grisham, hingga Carrie Fisher. Dalam prosesnya, Ninja diwakilkan oleh perusahaan manajemen Loaded yang juga menangani beberapa influencer terkenal seperti Michael “Shroud” Grzesiek, Ben “DrLupo” Lupo, dan Jack “CouRage” Dunlop.

Sebagai seorang streamer, tema buku-buku yang dibuat oleh Ninja pun tak jauh-jauh dari kehidupannya dan video game. Tiga buku itu terdiri dari:

  • Ninja: Get Good. Buku untuk anak-anak berisi tips memulai karier sebagai seorang streamer, meningkatkan kemampuan bermain game, serta mengembangkan komunitas di internet.
  • Ninja Notebook. Jurnal berisi ide-ide kepenulisan (writing prompts), tips dan trik, serta berbagai stiker.
  • Ninja: The Most Dangerous Game. Novel grafis hasil kerja sama antara Ninja dengan penulis komik Justin Jordan (Superboy, Green Lantern: New Guardians) dan ilustrator Felipe Magaña (ilustrator resmi Team Liquid). Cerita fiksi tentang Ninja yang terlempar ke dalam dunia battle royale digital, judul ini direncanakan akan menjadi novel grafis berseri, dan ditujukan untuk remaja serta dewasa muda.

Dua buku pertama Ninja akan terbit di bawah brand buku lifestyle milik Penguin Random House, yaitu Clarkson Potter. Sementara buku ketiga akan terbit di bawah bendera Ten Speed Press yang merupakan brand untuk buku-buku nonfiksi.

“Dengan setiap kerja sama brand yang kami buat, kami ingin memastikan bahwa klien kami bisa berkomunikasi secara efektif dengan fanbase mereka, baik online dan offline. Clarkson Potter dan Ten Speed Press memungkinkan kami untuk bekerja bersama Ninja untuk memanfaatkan keahlian serta kreativitas miliknya dengan cara yang autentik,” ujar Brandon Freytag, founder sekaligus CEO Loaded, dilansir dari The Esports Observer, “Kami gembira bisa memberikan buku-buku ini kepada para penggemar Ninja dan pecinta gaming, menawarkan mereka kesempatan untuk belajar dari salah satu buku how-to bertema gaming terbaik yang pernah ditulis, serta masuk ke dalam dunia gaming yang fantastis.”

Melalui Twitter, Ninja telah mengumumkan bahwa buku pertamanya yaitu Ninja: Get Good akan terbit pada bulan Agustus dan sudah dapat dipesan mulai sekarang. Sayangnya belum ada informasi untuk dua buku sisanya. Akankah penciptaan karya seperti ini menjadi tren di kalangan streamer dan influencer lainnya?

Sumber: The Esports Observer, Ninja, ESPN

Bandai Namco Umumkan Detail Dragon Ball FighterZ World Tour 2019/2020

Dragon Ball FighterZ World Tour adalah nama sirkuit kompetisi resmi Dragon Ball FighterZ berskala global yang digelar oleh Bandai Namco sejak tahun 2018 lalu. Setelah melalui musim pertama (2018/2019) yang cukup sukses dengan Kazunoko (Ryota Inoue) sebagai juaranya, kali ini Bandai Namco meluncurkan Dragon Ball FighterZ World Tour musim kedua untuk periode 2019/2020 dengan berbagai perubahan.

Perubahan yang paling mencolok adalah jumlah turnamen yang digelar. World Tour musim lalu mengadopsi sistem kualifikasi yang terinspirasi dari cerita komik Dragon Ball, di mana para pemain harus mengumpulkan tujuh bola naga dengan cara menjuarai tujuh turnamen besar yang disebut Saga Event. Selain itu ada juga turnamen lebih kecil dengan nama Dragon Radar Tournament, di mana pemenangnya akan memperoleh hadiah berupa transportasi dan akomodasi ke Saga Event. Kemudian turnamen ditutup dengan pertarungan puncak di event bernama World Tour Finals.

Dragon Ball FighterZ - Kazunoko
Kazunoko, juara Dragon Ball FighterZ World Tour 2018/2019 | Sumber: Bandai Namco

Kali ini sistemnya berbeda. Untuk World Tour 2019/2020, Bandai Namco mengumumkan bahwa bukan ada tujuh, tetapi hanya akan ada tiga Saga Event sepanjang tahun, terdiri dari:

  • EVO 2019
  • Dragon Ball FighterZ – World Tour Red Bull Saga Spain
  • Dragon Ball FighterZ – World Tour Red Bull Saga Japan

Masing-masing juara Saga Event di atas akan langsung memperoleh kesempatan untuk bertanding di turnamen puncak, Dragon Ball FighterZ – World Tour Red Bull Finals. Mereka akan ditemani oleh 12 pemain lain, ditentukan dari jumlah poin yang diraih dari prestasi turnamen sepanjang World Tour 2019/2020, dan 1 slot terakhir dari turnamen Last Chance Qualifier. World Tour Finals itu sendiri tahun ini akan digelar di negara Perancis.

Selain tiga Saga Event di atas, Bandai Namco juga menyediakan satu tier turnamen di bawahnya, dengan nama Tenkaichi Event. Yaitu turnamen offline di berbagai penjuru dunia yang diakui sebagai bagian resmi dari Dragon Ball FighterZ World Tour. Baik Saga Event maupun Tenkaichi Event sama-sama akan memberikan poin bagi para pesertanya, namun belum ada detail mengenai pembagian jumlah poin yang didapat.

Saat ini baru ada satu turnamen Tenkaichi yang diumumkan, yaitu CEO 2019 pada tanggal 28 – 30 Juni nanti. Juga belum ada informasi apakah Bandai Namco akan kembali menggelar turnamen serupa Dragon Radar Tournament tahun lalu. Kita tunggu saja bersama informasi resmi selanjutnya.

Sumber: Bandai Namco, EventHubs