Netflix Dikabarkan Tengah Menggarap Serial Animasi Scott Pilgrim

Menyebut judul Scott Pilgrim mungkin akan mengingatkan kita ke film layar lebar tahun 2010 yang dibintangi oleh Michael Cera. Namun sebenarnya film ini merupakan adaptasi dari komik milik Bryan Lee O’Malley.

Sejak dari komiknya, Scott Pilgrim memang banyak mengambil pengaruh dari video game. Dan bahkan membuat Scott Pilgrim mendapatkan video game adaptasi bergaya beat-em-up setelah film layar lebarnya keluar.

Dua belas tahun setelahnya, kini di tahun 2022 Netflix dan Universal Content Productions mengabarkan bahwa mereka tengah mengembangkan serial animasinya. Kabar tersebut datang dari laporan eksklusif milik The Hollywood Reporter.

Image Credit: Ubisoft

Serial animasi ini nantinya akan dikerjakan oleh Studio Jepang Science SARU, yang sebelumnya mengerjakan animasi Devilman Crybaby untuk Netflix. Dua nama penting dari studio tersebut, Eunyoung Choi akan bertindak sebagai produser dan Abel Gongora akan menjadi direktur untuk serinya.

Sang kreator Bryan Lee O’Malley dipastikan untuk menjadi penulis sekaligus executive producer untuk seri ini. Bryan akan dibantu oleh BenDavid Grabinski, showrunner untuk seri Are You Afraid of the Dark milik Nickelodeon juga akan bertanggung jawab untuk keberlangsungan serial animasi ini nantinya.

Hal tersebut tentunya kabar baik karena keikutsertaan sang kreator dapat menjamin otentitas dan juga feel yang dibawa oleh serial animasinya. Terutama karena sejak dari komik originalnya, Scott Pilgrim memiliki visual design yang cukup eksentrik yang terinspirasi dari anime dan juga game retro.

Masuknya Scott Pilgrim ke dalam Netflix tentunya menambah daftar serial yang terinspirasi atau bertema game yang ada di dalamnya, sebut saja Black Mirror: Bandersnatch, The Witcher, Castlevania, Dota: Dragon’s Blood, dan juga Arcane.

Melihat bahwa judul-judul di atas mendapatkan sukses besar di Netflix, maka tidak menutup kemungkinan bahwa serial baru Scott Pilgrim ini nantinya juga akan menjadi kesuksesan lain bagi Netflix.

Sayangnya, detail mengenai serial animasi ini masih sangat minim dan kelihatannya masih berada di tahap yang masih sangat awal. Dan kemungkinan serial animasinya baru akan dirilis paling cepat pada 2023 mendatang.

Pokémon Legends: Arceus Bawa Teaser Terbaru, Tunjukkan Detail Gameplay

Dengan waktu perilisan Pokémon Legends: Arceus yang tinggal menghitung hari, Nintendo kembali menghadirkan teaser terbaru. Ada beberapa hal yang ditunjukkan pada teaser berdurasi 6 menit tersebut.

Selain kegiatan utamanya yaitu menangkap Pokemon, ada banyak hal unik yang diberikan oleh Nintendo. Salah satu hal yang tidak ditemukan di judul game Pokemon lain adalah sistem Pokemon agresif yang terus mengejar Anda untuk waktu yang sangat lama.

https://legends.pokemon.com/assets/home/home_features_2.jpg
Sumber: Pokemon

Lokasi yang digunakan pada game Pokémon Legends: Arceus adalah Hisui, yang terinspirasi dari budaya Jepang tempo dulu. Habitat yang digambarkan pada regional Hisui cukup tenang dengan nuansa bukit, hamparan rumput, berbagai musim, hingga laut yang luas.

Anda juga bisa menangkap beberapa Pokemon eksklusif dari regional Hisui. Tentunya, ada beberapa proses yang harus dilalui untuk mendapatkan Pokemon, tidak lain yaitu mengalahkannya terlebih dahulu.

Pada teaser tersebut, Anda bisa langsung menyaksikan beberapa fitur-fitur unik dan NPC yang hadir di game tersebut. Untuk detail lebih lengkapnya Anda bisa langsung menyaksikan teaser di bawah ini.

Untuk video sendiri memang hanya tersedia dengan bahasa Jepang, namun fitur dan sistem yang diberikan bisa jelas dipahami. Karakter Anda akan mengawali kehadirannya di Hisui dengan bertemu pemimpin desa dan diminta mengoleksi Pokemon di sekitar regional tersebut.

Beberapa monster akan lebih mudah didapatkan dengan mengalahkannya terlebih dahulu, bahkan bisa meminta bantuan teman. Saat bertualang juga Anda bisa berkemah, membuka akses lokasi baru, dan mengendarai Pokemon untuk mengunjungi lokasi yang sulit diraih.

Namun untuk fitur membuat, membeli, dan menjual item tetap harus dilakukan di kota. Selain itu Anda juga bisa mengambil misi untuk mendapatkan hadiah serta item.

https://legends.pokemon.com/assets/home/home_features_3.jpg
Sumber: Pokemon

Tentu pada game Pokémon Legends: Arceus juga ada tipe Pokemon shiny. Meski begitu, menemukannya akan sangat sulit dan tentu saja akan ada monster agresif yang siap mengganggu petualangan Anda.

Meski begitu, sosok Arceus yang menjadi daya jual dari judul game kali ini belum menunjukkan perannya secara langsung.

Untuk waktu perilisan, Pokémon Legends: Arceus siap Anda mainkan pada 28 Januari mendatang di platform Nintendo Switch.

Hadir di Mobile Legends, Xavier akan Jadi Mage dengan Serangan Ulti Global

Setelah sebelumnya Moonton menghadirkan Marksman baru yakni Melissa ke dalam Advance Server Mobile Legends, kini giliran Mage baru yang didatangkan bernama Xavier. Xavier akan menjadi Mage di dalam tim yang memiliki gameplay konvensional seperti Valir atau Vexana. Hero Mage ini akan berada di belakang pertahanan tim sembari memberikan damage yang besar.

Perbedaannya adalah pada skill yang dimiliki Xavier. Nantinya Xavier akan berfokus pada memberikan buff kepada dirinya sendiri maupun debuff kepada para musuhnya. Sementara itu skill ultimatenya yang bersifat global dapat menjadi senjata rahasia untuk menghabisi musuhnya dari jarak jauh.

Berikut ini Skill Ability yang dimiliki Xavier:

Sumber Gambar: MLBB

Pasif: Transcendence

Transcendence – Setiap kali serangan skill yang dikeluarkan oleh Xavier mengenai lawannya akan memberikan stack kepada Xavier. Setelah mendapatkan 3 stack, Xavier akan mendapatkan buff dari skill-nya.

Domain – Xavier mempunyai protection domain yang akan memberikan debuff kepada musuh yang di dekatnya berupa pengurangan movement speed.

Skill 1: Infinite Extension

Xavier menembakan Mystic Bullet yang akan memberikan Magic Damage kepada musuh yang terkena.

Skill 2: Mystic Field

Xavier mengeluarkan sebuah barier yang akan membuat musuh melambat jika melewatinya. Sementara itu apabila teman 1 tim yang melewatinya maka akan mendapatkan tambahan movement speed. Mystic Field yang terkena Mystic Bullet akan membuatnya berubah menjadi area lingkaran dari sebelumnya barier.

Ultimate: Drawing Light

Xavier menembakan Mystic Bolt yang bersifat global dan memberikan Magic Damage kepada semua target yang melewatinnya.

Dengan kemampuan ini maka Xavier dapat menjadi alternatif Hero Mage yang yang menarik. Keunggulan Xavier terdapat pada potensi Magic Damage serta serangan global yang dapat dia berikan. Selain itu, Xavier juga dapat memberikan buff maupun debuff yang akan membantu dalam teamfight. Sayangnya, Xavier tidak mempunyai kemampuan mobilitas seperti dash atau blink membuatnya rawan terhadap serangan dari lawannya.

Xavier sangat cocok dikombinasikan dengan hero-hero Tank Fighter yang kokoh berada di depan saat teamfight terjadi. Selain itu, Xavier juga cocok diduetkan dengan support-support bertipe heal ataupun protector.

South Park Siap Hadirkan Game Multiplayer Bersama Studio Question

Serial animasi South Park kembali kedatangan seri video game terbarunya yang dikabarkan membawa sistem multiplayer. Untuk game kali ini datang dari Question, studio independen yang memiliki rekam jejak membuat game sistem First-Person.

Question sendiri sudah melakukan ancang-ancang untuk menjalan proyek game South Park, salah satunya dengan membuka beberapa posisi pekerjaan full-time.

Pada salah satu posisi yang dibuka tertulis, “sebelumnya berpengalaman desain di level multiplayer” yang menjadi indikasi sistem game South Park kali ini.

Sejarah Video Game dari Animasi South Park

Sumber: Steam

South Park merupakan serial animasi terkenal dari Amerika Serikat. Sejak debutnya di tahun 1997, sudah banyak game-game South Park yang dibuat untuk memanjakan para penggemarnya.

Untuk pengembang game sendiri, South Park sudah menggunakan jasa para perusahaan ternama seperti Obsidian Entertainment, Ubisoft, dan berbagai perusahaan game berlisensi.

Pemilihan Question sendiri menjadi pertanyaan, mengingat studio ini baru memiliki dua game yaitu The Magic Circle dan The Blackout Club.

Namun rupanya beberapa karyawan studio Question merupakan figur-figur yang menghadirkan beberapa game dari South Park seperti South Park: The Stick of Truth dan South Park: The Fractured But Whole.

Baik dari game South Park: The Stick of Truth dan South Park: The Fractured But Whole bisa dimainkan di platform Steam (PC) dan PlayStation 4.

Sekilas Tentang Studio Question

https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/538e42b7e4b038079b6cfbe8/1588971491908-ZEN4T2BB2WAR05OJ4LM8/TheBlackoutClub_NightPatrol.png?format=1500w
The Blackout Studio. Sumber: Question

Kemunculan studio baru memang bukan hal yang aneh mengingat pasar video game yang sudah sangat luas. Dari karya sendiri Question baru menghadirkan dua game yaitu The Magic Circle dan The Blackout Club.

The Magic Circle sendiri merupakan video game dengan sistem single player yang bercerita tentang seorang pahlawan dari game fantasi yang tidak selesai karena pihak pengembang mengabaikan game tersebut.

Sedangkan The Blackout Club merupakan pusat perbincangan para pecinta game horor sistem first-person di beberapa bulan terakhir. Game satu ini menceritakan seorang remaja yang kedapatan menyaksikan sebuah fenomena misterius di tempat tinggalnya.

Dengan kepercayaan yang diberikan untuk membuat game South Park terbaru, rasanya ini waktu yang tepat bagi studio Question untuk mengembangkan karyanya.

Laporan Hardware Steam Tunjukkan Beberapa Standar Baru bagi Gamer

Selain sebagai platform yang menjual game-game digital, Steam juga menjadi salah satu platform analisa yang mendata banyak aspek dari para gamer yang menggunakan layanannya.

Salah satunya adalah pendataan hardware yang digunakan para gamer untuk PC/laptop gamingnya. Dan Steam juga akan merilis data yang mereka kumpulkan tersebut setiap bulannya dalam laporanSteam Hardware & Software Survey.

Dalam laporan bulan Desember 2021 yang baru dirilis, Steam menunjukkan beberapa data dan juga pergerakan tren yang terjadi pada para gamer dibandingkan 6 bulan sebelumnya.

Image Credit: Steam

Salah satu data yang menarik dalam survei tersebut adalah fakta bahwa persentase pengguna Steam yang menggunakan prosesor quad-core terus menurun sejak Oktober 22021. Sebaliknya, popularitas prosesor enam core atau lebih meningkat hingga hampir 50% dari total pengguna.

Hal ini menunjukkan bahwa para gamer mulai meninggalkan prosesor empat core dan beralih ke prosesor 6 core atau bahkan lebih untuk dapat menangani game-game baru yang lebih berat dari sebelumnya.

Image Credit: Steam

Penurunan masif juga terjadi pada kapasitas RAM pada semua besaran di bawah 16 GB. Sedangkan penggunanaan RAM 16 GB atau lebih kini meningkat meskipun dengan total hanya satu digit persen saja.

Hal ini menunjukkan bahwa ke depannya RAM 16 GB akan menjadi standar baru bagi gaming PC mengingat mayoritas game sekarang memang cukup rakus untuk masalah RAM.

Image Credit: Steam

Statistik yang cukup bervariasi ternyata muncul pada pilihan GPU. Dengan tren bahwa seri mainstream dari NVIDIA dengan kode xx60 dari generasi apapun mengalami peningkatan pengguna.

Bahkan NVIDIA GTX 1060 yang sudah berumur empat tahunan malah mengalami peningkatan kembali setelah sempat turun sejak Agustus 2021 hingga November 2021.

Seri xx60 lain yang mengalami peningkatan antara lain GTX 1660 Super yang naik 0,14%, RTX 2060 yang naik sebesar 0,40%, RTX 3060 Ti sebesar 0,30%, dan juga RTX 3060 yang mengalami peningkatan tertinggi sebesar 0,57%.

Image Credit: Steam

Terakhir untuk masalah sistem operasi atau OS kini mendapat penantang baru yaitu Windows 11 yang baru diumumkan tahun ini dan langsung digunakan sebanyak 10,15% pengguna — membuat semua OS Windows lainnya mengalami penurunan.

Namun hasil tadi juga menunjukkan bahwa tidak sedikit gamer di Steam yang sudah beralih ke Windows 11 dan meninggalkan Windows 10, terlepas dari berbagai sambutan negatif yang diberikan para fans saat Windows 11 diluncurkan pada awal Oktober 2021 lalu.

Sejumlah Kejuaraan Esports Racing yang akan Digelar di Tahun 2022

Memasuki tahun 2022, banyak turnamen esports yang akan digelar di tahun yang baru ini, khususnya racing esports. Situasi pandemi saat ini, tidak menghalangi pengadaan kejuaraan balapan, yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Berikut ini beberapa event racing esport yang sudah terkonfirmasi bakal dilaksanakan di tahun ini:

eNASCAR Coca-Cola iRacing Series

sumber: NASCAR

Turnamen yang diselenggarakan oleh iRacing ini akan memasuki musim ke-12 mereka. Turnamen yang menjadi salah satu seri premier sim racing milik iRacing ini merupakan salah satu yang paling lama keberadaannya. Kompetisi ini akan menghadirkan 40 pembalap sim racing ternama dari seluruh dunia.

Mereka akan berkompetisi melewati 20 sirkuit, untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$300 ribu (Rp 4,2 miliar). Pembalap yang berhasil menduduki peringkat teratas akan membawa pulang US$100 ribu (Rp 1,4 miliar). Turnamen ini akan disiarkan langsung melalui Twitch, YouTube, dan Facebook.

Porsche TAG Heuer Esports Supercup

sumber: iRacing

Masih dari iRacing, turnamen ini akan melanjutkan musim keempatnya di tahun ini. Setelah menggunakan prosedur kualifikasi yang baru, 35 pembalap terbaik dunia akan bertarung pada tur global, yang dimulai pada bulan Januari. Total hadiah yang diperebutkan mencapai US$200 ribu (Rp 2,8 miliar).

Juara bertahan tahun lalu, Joshua K. Rogers, bakal absen di turnamen ini, menjadikan peluang bagi pembalap lain untuk memperebutkan kemenangan di turnamen ini.

VERSUS ULTRA

sumber: versusultra.gg

Kompetisi balapan unik, VERSUS ULTRA, dipastikan berlangsung tahun ini. Veloce dan Codemasters akan bekerja sama mewujudkan liga racing esport dengan sistem multi-title ini. Selain itu, format yang dipakai di turnamen ini adalah pertandingan antar tim, dengan pilihan mobil yang bervariasi. Nantinya akan ada enam tim yang akan diumumkan.

Saat berita ini ditulis, penyelenggara belum mengumumkan tanggal pertandingan, maupun siapa saja peserta yang berpartisipasi.

Esports Racing World Cup

sumber: VCO

Esports Racing World Cup atau ERWC, adalah kejuaraan balapan yang diusung oleh Virtual Competition Organisation (VCO). Turnamen ini bakal digelar mulai dari tanggal 21-30 Januari 2022, dengan tiga platform sim, dan diikuti oleh 30 tim organisasi dari seluruh dunia.

Untuk hadiahnya, VCO berencana untuk mengadakan fundraising, dengan mengundang komunitas untuk berpartisipasi, sebelum kompetisi dimulai. VCO akan memberikan US$ 50 ribu (Rp 715 miliar) sebagai base prizepool.

ADAC GT Masters Esports Championship

sumber: Raceroom

Salah satu turnamen terbesar, ADAC GT Masters Esports Championship, akan kembali lagi di tahun ini. Turnamen ini akan dimulai pada bulan Februari, yang dihadiri oleh para pembalap terkenal dari seluruh dunia. Total hadiah akan mencapai €70,000 (Rp 1,1 miliar) dengan dua belas kali balapan di enam musim.

Serial TV Fallout Akhirnya Akan Mulai Diproduksi Tahun Ini

Meskipun Fallout 5 hingga kini masih belum memiliki kabar baru apapun, untungnya serial TV adaptasi dari game post-apocalyptic ini kini mendapatkan beberapa detail baru.

Setelah diumumkan oleh Amazon pada bulan Juli 2020 lalu, proyek ini memang belum memberikan informasi baru apapun. Namun untungnya menurut laporan yang diunggah oleh Deadline kini diketahui bahwa serial TV ini masih tetap dikerjakan.

Serial TV Fallout ini dikabarkan akan mulai dikerjakan pada tahun ini, dan episode pilotnya akan ditangani langsung oleh co-creator serial Westworld milik HBO, Jonathan Nolan. Baik Fallout dan Westworld memang berbagi konsep dunia distopia post-apocalyptic yang akan dieksekusi dengan baik oleh Nolan.

Jonathan Nolan (kanan). Image Credit: HBO

Adik dari sutradara kenamaan Christopher Nolan ini bahkan memuji Fallout sebagai “seri game terbaik yang pernah ada”. Nolan bahkan memuji bahwa setiap chapter dari cerita imajinatif yang gila ini telah menghabiskan banyak waktu yang seharusnya dihabiskan untuk keluarga dan teman.

“Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan Todd Howard dan juga orang-orang jenius lainnya di Bethesda untuk membawa semesta yang masif, subsersif, dan juga penuh komedi gelap ini ke dalam Amazon Studios.” ungkap Nolan

Nantinya, tanggung jawab showrunner untuk serial ini akan diserahkan pada penulis film Captain Marvel, Geneva Robertson dan penulis serial Sillicon Valley, Graham Wagner. Sayangnya hingga sekarang, serial adaptasi Fallout ini tidak mengumumkan pemeran dalam filmnya sama sekali.

Selain dikerjakan oleh para sineas profesional yang telah lama berkecimpung di dunia film dan serial TV, serial adaptasi Fallout ini juga akan tetap dikerjakan oleh para developer dari Bethesda Game Studios.

Bahkan Direktur Bethesda, Todd Howard disebut juga akan masuk ke dalam proyek ini sebagai Executive Producer. Kehadiran Todd Howard ini tentunya dapat menjadi jaminan bahwa film adaptasi ini tetap mempertahankan tone original dari video game-nya.

Bethesda sendiri kelihatannya ingin mempertahankan otentisitas video game-nya sebanyak mungkin. Karena sebelumnya, Direktur Desain untuk Bethesda Emil Pagliarulo juga telah menyatakan bahwa Bethesda telah membuat informasi mengenai sejarah dan juga pedoman untuk para penulis serial TV-nya.

Sayangnya, belum ada kepastian kapan proses produksi ini akan dimulai sehingga belum diketahui juga kapan serial adaptasi Fallout ini akan dirilis. Namun setidaknya kita mengetahui bahwa proyek ini telah berada di jalan yang benar.

Akuisisi Monster Games, iRacing Optimis Tingkatkan Kualitas Game serta Jangkau Pasar Konsol

iRacing Motorsport Simulations atau iRacing baru saja resmi mengakuisisi Monster Games Inc. (MGI) pada 4 Januari 2022 lalu. Pembelian ini diharapkan akan meningkatkan kualitas game mereka selanjutnya di bawah naungan iRacing, serta membuka peluang baru di pasar yang lebih luas, termasuk konsol.

Monster Games merupakan sebuah Developer video game, yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat. Berdiri sejak November 1996, perusahaan ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan game balapan. Mereka dikenal dari game seperti seri NASCAR Heat dan Tony Stewart’s Sprint Car Racing game.

sumber: iracing.com

Pemilik dari Monster Games, Rich Garcia, merasa senang dan optimis, dengan bergabungnya dirinya ke dalam tim pengembang iRacing. Pasalnya, ia akan kembali bekerjasama dengan Dave Kaemmer, CEO & CTO dari iRacing. Keduanya pernah bekerja pada Papyrus Racing Games, sebuah perusahaan yang menjadi cikal bakal dari iRacing pada hari ini.

Garcia bersama timnya akan melanjutkan pengerjaan dari sebuah project, yang direncanakan bakal rilis di tahun 2022. Proses pengembangan ini nantinya akan memanfaatkan teknologi dan konten dari resources, yang berasal dari Monster Games, iRacing, dan Orontes Games, yang telah diakuisisi pada Desember 2021.

Pada masa pandemi ini, salah satu perusahaan video game yang memiliki pertumbuhan yang pesat adalah iRacing. Perusahaan ini menyediakan sim racing service yang mendetail dan realistis, dengan sistem subscription berbayar.

Dengan minimnya liga balapan di dunia olahraga konvensional, iRacing mampu tumbuh dan meraup banyak keuntungan. Basis pemain mereka saat ini telah mencapai lebih dari 20 ribu pemain, dari yang sebelumnya sekitar 110 ribu pemain per Januari 2020.

sumber: iracing.com

“Kami sangat bahagia untuk bisa mengumumkan berita ini,” ujar presiden iRacing Tomy Gardner. “Rich dan timnya merupakan studio yang teruji, dengan kemampuan unik, yang benar-benar akan membantu tim kami di iRacing. Kami akan menambahkan produk-produk dari MGI, termasuk asset, grafis, dan teknologi. Kami juga melihat sebuah sinergi yang baik, yang dapat dimanfaatkan oleh setiap studio,” tambahnya. “Walaupun demikian, strategi utama kami, nilai dan kultur kami akan tetap utuh, untuk membangun game balapan terbaik dan seralistis mungkin.”

Dying Light 2 Pamerkan Gameplay Baru dengan Sistem Skill Tree

Game tembak-tembakan zombi yang dikombinasikan dengan parkour “Dying Light 2” memang menjadi salah satu game yang sangat dinantikan perilisannya. Meskipun beberapa kali perilisannya sempat ditunda, para penggemar masih saja antusias menunggu sekuel dari Dying Light ini.

Kali ini, pengembang dari Dying Light 2, Techland sepertinya sudah sangat siap meluncurkan game besutan mereka ini pada 4 Februari nanti. Kabar ini diperkuat dengan beberapa cuplikan gameplay yang dipamerkan oleh studio game asal Polandia itu.

Menariknya, cuplikan gameplay Dying Light 2 terbaru memamerkan sistem skill tree yang memuat berbagai ability yang dapat dikuasai oleh Aiden. Selain sistem skill tree-nya, ada beberapa ability yang ikut ditunjukkan pada trailer tersebut.

Beberapa ability yang terdapat di skill tree meliputi Block Charge yang memungkinkan pemain untuk menyerang musuh dengan mendorongnya sampai jatuh. Ada Perfect Parry yang bisa menangkis sambitan musuh dan membuat mereka tidak berdaya untuk waktu yang singkat. Terakhir, ada Ground Pound yang bisa membuat Aiden menumbuk tanah dan mengeluarkan area damage ke sekitarnya.

Image Credit: Techland

Selain tentang combat, pemain juga bisa menjelajahi sejumlah skill parkour baru seperti Far Jump (lompat jauh), Bash (lari melalui rintangan maupun musuh tanpa berhenti), dan Tic Tac (lari menempel ditembok atau wall-run).

Melihat cuplikan-cuplikan dari Dying Light 2 membuat saya sebagai penggemar game horor menjadi tidak sabar. Beberapa hal dari Dying Light yang tetap dibawa ke Dying Light 2 seperti siklus siang dan malamnya juga membuat game zombie ini ikonik. Apalagi gameplay serta grafis dari Dying Light 2 diberikan banyak peningkatan dibanding pendahulunya.

Menurut cuplikan di atas, Dying Light 2 terlihat sangat realistik sekaligus cantik. Di sisi lain, saya sedikit terbayang bagaimana menyeramkannya Dying Light 2 saat malam hari dengan grafik seperti itu. Sedikit cerita pengalaman pribadi di Dying Light pertama, saya paling tidak bisa menjelajah pada malam hari. Tidak hanya menyeramkan, resiko untuk meninggal juga sangat tinggi.

Terlepas semua itu, Dying Light merupakan salah satu game paling seru dan intens yang pernah saya mainkan. Semoga saja Dying Light 2 bisa melanjutkan kejayaan yang dibawa oleh pendahulunya dan memenuhi ekspektasi saya hehe…

Dying Light 2 Stay Human akan rilis resmi pada 4 Februari 2022 mendatang di platform PC, PS4, PS5, Xbox One, serta Xbox Series X. Techland juga sudah membuka pre-order dengan harga Rp849 ribu.

Jika Anda mungkin tidak familiar dengan Dying Light 2, Anda dapat membaca artikel yang kami terbitkan beberapa waktu lalu mengenai cerita lengkap dari game zombi ini.

Feat image credit: Techland

VALORANT Akhirnya Tunjukkan Skill dari NEON

Setelah sebelumnya sempat dibocorkan oleh Amazon Game Prime dan akhirnya dikonfirmasi resmi oleh Riot Games, kehadiran agent Baru VALORANT yaitu NEON kini kian terang benderang.

Bahkan hanya berselang satu hari, Riot Games langsung mengeluarkan trailer baru yang menjelaskan lebih detail mengenai cerita dan juga kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh NEON.

Dalam trailer berdurasi 2 menit 44 detik tersebut VALORANT tidak lagi menutup-nutupi detail mengenai karakter asal Filipina ini. Ada sedikit backstory juga ketika NEON bergabung dengan VALORANT Protocol.

Setelahnya, trailer tersebut menunjukkan aksi NEON secara sinematik dalam pertempuran. Dan dari beberapa kemampuan yang ia tunjukkan terlihat bahwa ia memiliki kekuatan yang berhubungan dengan kecepatan dan juga kekuatan listrik.

Seperti yang telah banyak ditebak sebelumnya, salah satu kemampuan yang dimiliki NEON adalah melakukan slide dan juga berlari kencang untuk menghindari serangan atau bahkan kabur dari pertempuran.

Kemampuan kedua yang diperlihatkan adalah NEON dapat melemparkan sebuah bola listrik yang akan memantul di dinding dan akhirnya akan memberikan damage ketika mendarat.

Selanjutnya, NEON juga memiliki kemampuan untuk membuat dinding layaknya Phoenix Wall. Namun bedanya dinding milik NEON berjumlah dua buah yang membentuk sebuah terowongan yang akan melindungi NEON untuk kabur.

Sedangkan untuk kemampuan ultimate-nya NEON adalah berupa serangan listrik yang dapat NEON tembakkan ke musuh melalui tangannya. Serangan ini terlihat sangat mematikan hingga dapat membunuh musuh hanya dalam beberapa detik saja.

Sayangnya Riot Games masih belum memberikan informasi lebih mendetail tentang kemampuan-kemampuan dari NEON ini, termasuk berapa damage-per-second (DPS) yang akan dikeluarkan oleh ulti listriknya tersebut.

Image credit: Riot Games

NEON diperkirakan akan memiliki role sebagai Duelist dan kemungkinan bertindak sebagai counter untuk agent seperti Jett. Selain itu dari beberapa bocoran dikatakan bahwa NEON akan membawa tempo baru ke dalam pertarungan VALORANT.

Banyak fans yang menyebut bahwa NEON merupakan karakter yang mengambil inspirasi dari game-game first person shooter (FPS) dengan tempo cepat seperti Apex Legends dan Warzone.

Hal tersebut dikarenakan Riot Games terlihat mulai memasukkan karakter-karakter eksperimental. Seperti yang sebelumnya mereka lakukan dengan KAY/O yang memiliki gaya bertempur layaknya karakter Counter Strike: Global Offensive.

Tidak kalah unik, Neon seperti membawa gaya yang sama dengan Zeri — Champion baru yang akan dirilis untuk LoL di awal tahun 2022. Keduanya sama-sama menggunakan kekuatan listrik dan punya mobilitas tinggi. Anda bisa melihat trailer Zeri di bawah ini.