IBM Caplok Pembuat Linux, Pecahkan Rekor Akuisisi

IBM Corp dilaporkan telah setuju untuk mengakuisisi perusahaan pembuat open source Linux, Red Hat sebesar $34 miliar atau Rp 517 triliun, sebagai upaya untuk mendiversifikasi perangkat keras dan teknologi dan tentu mendorong pencapaian margin laba yang ditargetkan.

Sepanjang sejarah IBM, ini adalah akuisisi terbesar yang pernah mereka lakukan. Untuk mendapatkan Red Hat, International Business Machines Corp yang memiliki kapitalisasi pasar senilai $114 miliar, akan membayar $190 per saham secara tunai untuk Red Hat dan premi 63 persen dari harga penutupan saham pada hari Jumat.

Pembelian Red Hat dari segi finansial akan membantu IBM tumbuh dengan lebih baik, mendorong pendapatan secara langsung dan peluang lebih besar di sektor produk perangkat lunak yang telah terbukti diminati melalui kanal penjualan globalnya. Akuisisi akan mengubah peta persaingan di industri cloud, di mana IBM akan menjadi perusahaan penyedia teknologi komputasi cloud terbesar di dunia berkat dukungan komputasi cloud bersama Red Hat.

Red Hat menjual perangkat lunak dan layanan berbasis sistem operasi Linux yang berstatus open source dengan pendapatan mencapai $3 miliar untuk pertama kalinya di tahun ini. Pendapatan sebesar ini dikarenakan divisi Red Hat Enterprise Linux sukses menggaet pelanggan besar dari level korporasi dunia. Di kuartal terakhir, Red Hat dilaporkan berhasil mendapatkan 11 kontrak senilai lebih dari $5 juta untuk masing-masing proyek dan 73 proyek dengan nilai lebih dari $1 juta.

Jim Whitehurst, CEO Red Hat mengatakan bahwa bergabungnya perusahaan dengan IBM akan memberi mereka skala, sumber daya, dan kemampuan yang lebih besar untuk mempercepat dampak dari open source sebagai dasar untuk transformasi digital dan membawa Red Hat ke pasar yang lebih luas.

Di tahun 2000-an, Oracle, Microsoft, dan tentu saja IBM sudah menunjukkan ketertarikannya untuk membeli Red Hat. Tapi tak ada satupun yang benar-benar mewujudkan keinginan itu, sampai saat Linux menjadi salah satu pemain vital di industri piranti lunak yang secara otomatis membuat harga Red Hat ratusan kali lipat lebih mahal dari sebelumnya.

Sumber berita RedHat, CNBC, NYTimes dan gambar header Arstechnica.

Bhinneka Resmikan Store di Ratu Plaza, Suguhkan Seamless Shopping Experience

Bagi saya, belanja online telah menjadi gaya hidup – bahkan mungkin suatu kebutuhan. Bukan hanya untuk membeli suatu produk, pesan tiket kereta api, hingga top up dan pembayaran tagihan saya lakukan di marketplace atau e-commerce.

Namun gaya hidup masyarakat tentu berbeda-beda, ada yang masih nyaman belanja offline, ada yang suka mencoba dulu barangnya (offline) dan belinya secara online, atau sebaliknya belanja online tetapi diambil sendiri ke toko (offline).

Singkatnya bisnis online perlu didukung oleh aktivitas offline, pun demikian sebaliknya – bisnis offline juga perlu didigitalkan. Nah salah satu e-commerce yang konsisten dengan strategi omnichannel melalui implemetasi online-to-offline (O2O) adalah Bhinneka.

Bhinneka

Bhinneka telah menerapkan integrasi O2O sejak 2001 dan sekarang mereka memiliki delapan toko offline di Jakarta dan Surabaya. Yang terbaru, mereka telah meresmikan Bhinneka Store di Ratu Plaza Jakarta Pusat.

Bhinneka Store di Ratu Plaza ini diharapkan mampu menyuguhkan seamless shopping experience. Pengunjung dapat merasakan keterkoneksian antara transaksi di toko secara offline maupun secara online melalui situs Bhinneka.com – dari segi harga dan promo yang berlaku akan sama.

Bhinneka

“Dengan belanja offline di Bhinneka Store, pengunjung akan mendapatkan bantuan dari personal shopping assistant dan mendapatkan kualitas pelayanan lebih baik. Bisa juga sebagai tempat untuk pickup barang yang dibeli secara online, serta drop point dan pickup point untuk servis.” Ungkap Vensia Tjhin selaku Chief Omni Channel Bhinneka.

Ia juga menambahkan, aspek omnichannel dari Bhinneka Store bukan sekedar toko untuk jual beli, melainkan perpanjangan layanan yang terintegrasi sampai ke purnajual.

Bhinneka

Sebenarnya Bhinneka Store di Ratu Plaza telah hadir sejak lama, tapi kini pindah lokasi ke lantai dasar dan tempatnya lebih luas. Saya menghadiri opening ceremony-nya, di sana menampilkan laptop, office equipment, termasuk gadget seperti smartphone dan smartwatch. Pengalaman yang cukup menyenangkan, karena bisa mencoba atau setidaknya melihat lebih dulu sebelum membelinya.

Bhinneka

Bicara gadget, Bhinneka juga sebentar lagi akan mendatangkan smartwatch Fitbit Versa 2 edisi spesial warna ‘merlot‘ secara eksklusif. Rencananya pre-order akan dibuka mulai tanggal 1 November dan ketersediaan offline mungkin beberapa pekan setelah itu.

(Update: saya meng-edit terkait informasi ROG Phone)

Tutorial Snapseed Bagian 2: Cara Memotret dan Edit Foto Hitam Putih

Jika Anda ingin mem-posting foto yang mengundang decak kagum di Instagram dan membekas kuat di benak orang yang melihatnya. Mungkin sudah saatnya Anda mempelajari teknik foto black & white atau hitam putih.

Dalam tutorial kali ini saya akan mengandalkan mode pengaturan kamera manual atau profesional yang ada di smartphone dan aplikasi edit foto Snapseed untuk mengkonversi foto berwarna menjadi foto hitam putih. Ada beberapa yang harus kita diperhatikan, berikut langkah-langkahnya:

1. Pengaturan Mode Kamera Manual

cara-memotret-dan-edit-foto-hitam-putih-di-snapseed-1

Kebanyakan smartphone saat ini sudah dilengkapi dengan mode manual yang memungkinkan kita mengatur ISO, shutter speed, exposure, white balance, ​​dan focus. Yang harus kita lakukan adalah atur ISO serendah mungkin agar pada saat foto diproses noise yang muncul bisa diminimalkan.

Selain itu, simpan foto Anda dalam mode RAW jika smartphone Anda dilengkapi fungsi ini. File RAW mengandung semua informasi warna dari tangkapan foto Anda, dengan begitu Anda bisa lebih leluasa melakukan editing foto.

Jika pengaturan di atas sudah siap, saatnya pergi keluar untuk mengambil foto dan mengasah kemampuan Anda. Pikirkan komposisi, manfaatkan suasana, dan teknik fotografi lainnya, pengalaman akan mengajarkan Anda.

2. Editing dengan Snapseed

cara-memotret-dan-edit-foto-hitam-putih-di-snapseed-2

Ini adalah artikel tutorial Snapseed ke dua, sebelumnya saya membahas cara meningkatkan kualitas hasil foto smartphone.

Snapseed sendiri sudah menyediakan cukup banyak efek hitam putih. Pertama Anda bisa mengaksesnya melalui menu styles, ada empat efek yang tersedia yaitu fine art, push, structure, dan silhouette. Bagi saya structure adalah yang paling menarik, efek ini lebih natural dalam mempertegas detail foto.

Kedua, Anda bisa akses melalui tools dan black & white. Total ada enam efek yaitu neutral, contrast, bright, dark, film, dan darken sky. Masing-masing efek yang ada bisa disesuaikan lebih lanjut.

cara-memotret-dan-edit-foto-hitam-putih-di-snapseed-3

Ketiga adalah efek HDR hitam putih yang dramatis dengan mengkombinasikan beberapa fitur. Caranya:

  • Buka tools dan pilih HDR scape, pada filter strength, sesuaikan brightness ke level 89.
  • Berikutnya buka tools dan klik details, lalu naikkan structure ke level 100.
  • Terakhir, buka tools dan menu black & white.

Biar Anda bisa menghasilkan foto hitam putih putih yang estetis dan menarik ala fotografer profesional, tentu Anda harus rajin pergi keluar, dan asah kemampuan teknik fotografi Anda.

Application Information Will Show Up Here

Validasi dan Matangkan Konsep Aplikasi INA dalam Dev Code Jam

Setelah melaksanakan workshop di berbagai kota dalam gelaran INA 4.0, Samsung kembali akan menghadirkan rangkaian acara melalui codenight. Rangkaian acara codenight bertujuan untuk memfasilitasi para pengembang dalam mematangkan serta mengembangkan ide aplikasinya dengan basis teknologi Samsung.

Codenight sendiri lebih fokus terhadap bimbingan dan konsultasi teknis kepada para peserta yang berpartisipasi dalam INA 4.0 yang akan langsung dilaksanakan oleh tim dari Samsung Research and Development Institute Indonesia (SRIN). Jika para pengembang memiliki kendala dalam melakukan pengembangan aplikasi, maka codenight adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan penjelasan seputar Tizen OS dan Samsung SDK serta mendiskusikan secara langsung kepada tim SRIN terkait kesulitan dalam proses pengembangan aplikasi di platform Tizen.

Untuk dapat berpartisipasi dalam codenight ini, para pengembang diharapkan sudah memiliki aplikasi. Sehingga melalui codenight ini, isu-isu dalam pengembangan dapat terselesaikan dan aplikasi menjadi lebih siap untuk diikutsertakan dalam kompetisi INA 4.0.

Berikut adalah jadwal lengkap codenight yang akan diadakan di delapan kota Indonesia.

  • Semarang, 21 Agustus 2017, Hotel Horison
  • Yogyakarta, 22 Agustus 2017, Hotel Saphir
  • Surabaya, 24 Agustus 2017, Gunawangsa Merr
  • Malang, 25 Agustus 2017, Aria Gajayana Hotel
  • Bandung, 28 Agustus 2017, Grand Tjokro Hotel
  • Jakarta, 30 Agustus 2017, Merlyn Park
  • Medan, 7 September, 2017, Garuda Plaza Hotel
  • Makassar, 5 September 2017, Best Western

Jangan sampai kelewatan! Karena melalui codenight INA 4.0 ini, kamu berksempatan mendapatkan tips dan trik seputar Tizen OS dan Samsung SDK. Selain itu, kamu juga berksempatan mendapatkan konsultasi secara langsung kepada tim SRIN terkait kesulitan dalam proses pengembangan aplikai di platform Tizen. Sebagai tambahan, kamu dapat melakukan coding bersama pengembang lain yang langsung dibantu oleh tim dari SRIN.

Daftarkan diri kamu ke codenight INA 4.0 sekarang juga di www.indonesianextapps.com!

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

Merangkul Talenta IT untuk Masa Depan Digital Banking

Revolusi teknologi yang sedang kita hadapi saat ini berada pada masa pertumbuhannya. Keterjangkauan teknologi dan aksesibilitas memungkinkan munculnya inovasi baru yang juga turut mempengaruhi industri perbankan.

Pada tahun 2016, penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta dari total populasi 256,2 juta jiwa. Sementara perangkat yang digunakan untuk mengakses internet dari smartphone sebanyak 63,1 juta. Hal inilah yang mendorong berkembangnya dunia digital serta munculnya inovasi-inovasi baru yang memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari hanya melalui smartphone yang terkoneksi dengan internet.

Mengacu pada fakta tersebut, maka preferensi nasabah akan produk dan layanan perbankan kini tidak lagi terpaku pada kehadiran kantor cabang. Artinya bahwa agar perbankan dapat terus memberikan layanan serta produk terbaik kepada nasabah, perbankan harus inovatif dalam menciptakan produk dan layanan sejalan dengan kemajuan teknologi salah satunya dengan digital banking.

Sejak tahun 2011, digital banking di Asia mengalami peningkatan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh McKinsey menunjukkan bahwa pelanggan jasa keuangan kini telah beralih ke komputer, smartphone, tablet dalam menjalankan aktivitas perbankan dibandingkan harus mengunjungi cabang atau menghubungi hotline layanan.

Maraknya digital banking di Asia juga didorong dengan adanya ekosistem yang jauh lebih kuat untuk memungkinkan terwujudnya digital banking, yang mencakup peningkatan pesat dalam adopsi internet dan smartphone serta pertumbuhan e-commerce yang mengakibatkan permintaan akan digital banking dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi.

Dalam Survei yang dilakukan McKinsey di tahun 2014 menunjukkan bahwa 92 persen responden menggunakan internet banking jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 52 persen. Selain itu, 61 persen responden telah mengakses layanan perbankan dengan menggunakan smartphone, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun 2011. McKinsey mengungkapkan bahwa di seluruh Asia, terdapat lebih dari 700 juta pelanggan menggunakan digital banking dan diperkirakan akan menjadi 1,7 miliar pada tahun 2020.

Indonesia adalah salah satu negara yang masuk dalam daftar 10 besar negara Asia dengan peningkatan penetrasi digital banking. Hasil survei yang dilakukan McKinsey pada 2014 lalu menunjukkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan penetrasi digital banking sebesar 36 persen dan diprediksi akan terus mengalami peningkatan.

Digital banking dianggap sebagai cara baru melakukan transaksi perbankan terutama berkat potensinya untuk menghemat biaya. Bank sebaiknya melihat bahwa hal tersebut bukan sekedar men-digitalisasi produk yang sudah ada, tapi merubah pola pikir dan solusi menjadi digital sesuai perilaku dan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan laporan Indonesian Tech Startup 2016, DailySocial.id melakukan survei kepada sejumlah investor mengenai sektor apa saja yang menjadi primadona dan fokus mereka tahun 2017 dimana terdapat empat sektor yang diperkirakan akan menjadi pusat perhatian yaitu fintech (financial technology), e-commerce, Software-as-a-Service (SaaS) dan on-demand atau layanan marketplace.

Fintech merupakan pengembangan industri jasa keuangan yang sangat bergantung dengan internet dan inovasi digital. Fintech hadir karena ada segmen layanan keuangan konvensional yang belum bisa menjangkau berbagai kalangan masyarakat.

Peluang inilah yang mampu ditangkap dengan baik oleh PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA) dengan menyelenggarakan BCA Finhacks (Financial Hackathon). Berbekal ide-ide terbaru dan kerja sama antara pelaku industri dan developer IT, melalui Finhacks diharapkan akan hadir inovasi-inovasi digital dan menjadi solusi bagi dunia keuangan, khususnya perbankan.

Finhacks sendiri telah diselenggarakan pada 2016 lalu. Hampir 500 ide inovasi dari developer TI di seluruh Indonesia telah berhasil dijaring oleh Finhacks dan menghasilkan inovasi-inovasi sistem pembayaran menggunakan e-wallet. Mengusung konsep #Codescape, BCA kembali menggelar Finhacks 2017 yang mengajak para developer atau praktisi TI berkolaborasi dan berlomba menghasilkan inovasi yang dapat menjawab tantangan dalam menciptakan inovasi teknologi layanan perbankan yang lebih mudah, aman dan menyenangkan bagi gaya hidup nasabah sehari-hari.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama BCA dan DailySocial sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Finhacks 2017

Big Data Bisa Jadi Solusi Optimasi Layanan Pelanggan

Salah satu bagian yang bisa dioptimalkan dengan hadirnya teknologi big data di perusahaan adalah layanan pelanggan, atau biasa kenal dengan istilah customer service. Dengan kemampuan analisis dari big data customer service bisa lebih optimal dan lebih canggih dalam memberikan layanannya. Seperti identifikasi masalah dan pencegahan masalah lebih dini.

Dengan memanfaatkan kemampuan analisis big data, perusahaan, terutama bagian customer service, bisa mengidentifikasikan dengan pasti faktor permasalahan dari pengguna, kemudian ditindaklanjuti dengan solusi yang efektif agar permasalahan serupa tidak terulang bagi pengguna lainnya.

Kemampuan analisis big data juga memberikan customer service kemampuan mempersonalisasi pengalaman pengguna. Seperti pada kebanyakan kasus, penggunaan big data pada customer service juga memungkinkan penggunaan data personal pengguna untuk meningkatkan pengalaman pengguna tersebut. Dengan demikian pengguna bisa mendapatkan pengalaman terbaik sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti rumus:

transaksi + kebiasaan + data sosial = kepuasan tinggi pengguna

Data yang bisa diolah dengan analisis big data itu adalah umpan balik. Wawasan dari analisis data dari saluran-saluran yang ada akan memberikan customer service dan perusahaan pertimbangan yang baik dalam hal menarik pengguna. Ini membuka peluang optimasi strategi omnichannel.

Identifikasi masalah, kemampuan personalisasi dan umpan balik dari analisis big data juga bisa berperan sebagai awal yang baik untuk produk yang baru dan lebih baik. Dengan data dari pengguna mulai dari keluhan hingga umpan balik melalui customer service perusahaan bisa memperbaiki produk atau layanan yang ada. Bahkan bisa menjadi ide untuk produk atau layanan baru yang lebih baik.

Big data juga memberikan kemampuan customer service untuk pencegahan penipuan. Sistem tradisional mendeteksi penipuan dengan mencari faktor-faktor seperti alamat IP yang tidak dikenal dan catatan login sistem yang asing. Penggunaan big data bisa mengubah pendekatan tradisional dengan kemampuan memberikan pola penipuan dari data-data yang sudah tercatat sebelumnya. Cara yang lebih proaktif untuk melindungi pengguna.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk penulisan artikel ini

Huawei dan Kemenkominfo Resmikan Pusat Inovasi di Jakarta

PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) dan Kemenkominfo baru saja meresmikan Pusat Inovasi Kominfo-Huawei di Jakarta. Dengan hadirnya Pusat Inovasi tersebut diharapkan mampu melahirkan lebih banyak inovator muda lokal yang hasil karyanya dapat memberikan kontribusi langsung terhadap tingkat kandungan dalam negeri pada produk telematika di Indonesia.

Dalam sambutan Rudiantara mengungkapkan akan menargetkan 200 technopreneur baru setiap tahunnya.

“Pada tahun 2020, value dari e-commerce Indonesia diharapkan mencapai angka minimal 130 miliar dolar AS dan dengan lahirnya 200 technopreneur baru setiap tahun, ini akan meningkatkan aktivitas e-commerce di Indonesia, sehingga diharapkan e-commerce dapat menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia,” ujarnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar menambahkan bahwa dibangunnya Pusat Inovasi Kominfo-Huawei ini diperuntukkan sebagai wadah bagi para calon technopreneur muda untuk bergabung dalam sebuah ekosistem dan meningkatkan kemampuan sehingga mereka dapat mengeksplorasi ide untuk menjadi sebuah inovasi yang siap diserap oleh pasar.

Pusat Inovasi ini nantinya akan memiliki beberapa program, mulai dari pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama, hingga menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneur muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei.

CEO Huawei Indonesia Sheng Kai mengharapkan dengan kerja sama ini bisa membuka akses bagi lebih banyak talenta lokal untuk mengasah kemampuan mereka, khususnya di bidang konten dan aplikasi.

“Pusat Inovasi dan berbagai program di dalamnya merupakan bentuk komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujarnya.

Sheng Kai menambahkan Huawei sudah sejak tahun 2013 bekerja sama dengan Kemenkominfo melalui program Student Training. Program tersebut memberikan kesempatan bagi 450 mahasiswa berkesempatan mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi standar internasional dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

ICT Training Pusat Inovasi Kominfo-Huawei akan menggandeng para ahli di bidangnya untuk mendorong setiap calon technopreneur dengan memberikan motivasi melalui testimoni orang-orang yang berhasil. Selain mengajarkan teori, pusat onovasi Kominfo-Huawei juga diajarkan aturan di bidang HAKI agar mereka memahami pentingnya melindungi merek dan produk yang telah diciptakan. Di Pusat Inovasi tersebut juga akan diadakan kelas regulasi dan etika bisnis.

Pusat Inovasi Kominfo-Huawei memiliki empat materi edukasi untuk membentuk para calon technopreneur dengan modul yang telah disesuaikan dengan SKKNI. Empat silabus tersebut adalah E-Commerce, Mobile Application, Networking dan Virtual Reality. Setiap pelatihan berdurasi dua pekan kecuali Virtual Reality yang akan berlangsung selama tiga pekan.

Melalui pelatihan tersebut, peserta diharapkan dapat mempelajari berbagai hal seperti pembuatan program (programming) e-commerce, HAKI terkait produk yang akan dipasarkan, serta dukungan inkubasi untuk mengembangkan platform.

“Hak atas kekayaan intelektual yang dihasilkan dari Pusat Inovasi ini bukan milik Kemenkominfo atau Huawei, namun milik pribadi atau kelompok. Kami juga akan mengadakan kompetisi di mana pemenangnya akan kami bantu untuk mendaftarkan HAKI atas karya mereka,” tambah Sheng Kai.

Bersamaan dengan dibukanya Pusat Inovasi ini, Kemenkominfo dan Huawei juga membuka pelatihan e-commerce bagi 100 orang yang dibagi dalam dua batch, 19 Januari – 2 Februari 2016 dan 15 – 26 Februari 2016. Sebanyak 1.270 orang mendaftar untuk mengikuti pelatihan berdurasi dua pekan ini. Mereka adalah para pemilik atau pengelola toko online yang berjualan melalui akun di media sosial dan blog. Proses seleksi dilakukan dengan melihat ide bisnis.

Huawei secara terpisah juga menyiapkan Pusat Solusi TIK bernama Customer Solution Innovation and Integration Experience Center (CSIC) untuk memberikan inspirasi teknologi yang memungkinkan para pengunjung dapat merasakan berbagai pengalaman di bidang TIK dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diharapkan bisa memberi ide bagi peserta pelatihan maupun pengunjung lainnya untuk melahirkan inovasi baru di bidang TIK.