OPPO A16 Disingkap, Unggulkan Bodi yang Stylish Sekaligus Tipis Meski Baterainya Besar

Reno6 bukan satu-satunya smartphone baru yang bakal OPPO rilis di Indonesia dalam waktu dekat. OPPO juga baru saja memperkenalkan OPPO A16, penerus langsung dari OPPO A15 yang ditujukan untuk segmen entry-level.

Meski duduk di kelas bawah, A16 tetap mengunggulkan desain yang stylish sekaligus ergonomis. Penutup atasnya terbuat dari bahan aluminium, menjadikannya tak hanya terkesan premium, tapi juga lebih efektif dalam membuang hawa panas yang dihasilkan. Guna memberikan kesan metalik yang berkilau, OPPO tak lupa menyematkan material berlapis vakum yang diukir dengan laser.

Dari segi dimensi, A16 tergolong ringkas meski layarnya berukuran cukup besar. Perangkat memiliki panjang 16,3 cm, lebar 7,56 cm, dan tebal hanya 8,4 mm, sedangkan bobotnya berada di kisaran 190 gram. Secara keseluruhan, fisik A16 tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Untuk layarnya, A16 hadir membawa panel LCD 6,52 inci dengan resolusi 1600 x 720 pixel. Fitur Eye Care Display memastikan mata pengguna tidak mudah lelah setelah menggunakan perangkat dalam waktu lama, demikian pula fitur Sunlight Screen dan Moonlight Screen yang akan memastikan tampilan layar tetap optimal sepanjang hari. Di kondisi gelap misalnya, layar A16 dapat meredup hingga serendah 2 nit.

Perihal spesifikasi, A16 dibekali chipset MediaTek Helio G35, RAM 3 GB, dan penyimpanan internal 32 GB yang dapat diperluas lagi hingga 256 dengan bantuan kartu micro SD. Meski tipis, A16 dilengkapi baterai berkapasitas 5.000 mAh. Secara default, A16 sudah menjalankan sistem operasi ColorOS 11.1, yang berarti pengguna bisa langsung menikmati fitur-fitur inovatif seperti Flexdrop, Three Finger Translate with Google Lens, Game Assistant, maupun Bullet Notification.

Beralih ke kameranya, A16 dilengkapi tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 13 megapixel, kamera bokeh 2 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel. Kamera depannya mengandalkan sensor 8 megapixel, dan OPPO pun tak lupa menyertakan fitur AI Beautification pada kamera belakang sekaligus depannya.

OPPO A16 rencananya akan segera dijual secara online maupun offline pada bulan Juli ini juga dengan harga Rp1.999.000. OPPO menyediakan dua varian warna untuk A16: Crystal Black yang memancarkan kilau kristal transparan dengan rona biru dalam tekstur hitam pekat, dan Space Silver yang tampak berkilau tapi bebas sidik jari berkat lapisan material AG frost matte.

Huawei Nova 8i Dirilis, Unggulkan Bezel yang Amat Tipis dan Dukungan Fast Charging 66W

Huawei menggelar acara APAC Summer Product Launch pada tanggal 6 Juli kemarin, dan di situ mereka menyingkap enam perangkat baru yang bakal segera mereka pasarkan di kawasan Asia Pasifik. Salah satu produk baru yang cukup mencuri perhatian adalah Huawei Nova 8i. Pasalnya, seperti yang kita tahu, seri Huawei Nova dulunya sempat cukup populer di Indonesia berkat keseimbangan antara harga dan spesifikasi yang ditawarkan, tidak ketinggalan pula hasil kameranya yang tergolong mengesankan.

Dari segi spesifikasi, Nova 8i mungkin bisa dibilang tidak terlalu menggugah selera. Perangkat mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 662, lengkap beserta RAM 8 GB dan penyimpanan internal sebesar 128 GB. Melihat spesifikasinya, performa Nova 8i semestinya tidak akan jauh berbeda dari Poco M3. Padahal, keduanya punya selisih harga yang cukup lumayan (sekitar dua jutaan rupiah).

Yang menarik dari Nova 8i justru adalah desainnya yang terkesan premium. Wajahnya nyaris dipenuhi layar, dengan rasio layar ke bodi sebesar 94,7%. Hal itu dapat diwujudkan berkat bezel setipis 1,3 mm di sisi kiri dan kanan, serta 1,35 mm di sisi atas. Alhasil, bezel bawahnya jadi kelihatan cukup tebal karena sisi-sisi lainnya begitu tipis.

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 6,67 inci dengan resolusi FHD+. Entah apa alasannya, Huawei sama sekali tidak merincikan refresh rate yang dimiliki layarnya. Pada ujung kiri atas layar, kita bisa melihat lubang berbentuk kapsul yang dihuni oleh kamera 16 megapixel. Berhubung layarnya bukan AMOLED, sensor sidik jarinya terpaksa harus ditanamkan ke tombol power-nya.

Beralih ke belakang, pengguna akan berjumpa dengan empat kamera dalam modul yang membulat. Sistem kamera belakangnya ini terdiri dari kamera utama 64 megapixel f/1.9, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.4, kamera macro 2 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel.

Fitur unggulan Nova 8i yang terakhir adalah dukungan fast charging 66W. Dengan output sebesar ini, baterai 4.300 mAh miliknya dapat terisi penuh dalam waktu 38 menit saja. Andai pengguna terburu-buru, charging selama 17 menit saja sudah bisa mengisi sekitar 60% dari total kapasitasnya.

Sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei Nova 8i bakal masuk ke pasar Indonesia atau tidak. Di Malaysia, ponsel ini bakal segera dijual dengan harga 1.299 ringgit, atau kurang lebih sekitar 4,5 jutaan rupiah.

Sumber: GSM Arena dan Huawei.

Evolusi Teknologi OPPO Reno dari Generasi ke Generasi

Dalam waktu dekat, OPPO Indonesia bakal meluncurkan Reno6 secara resmi. Sebagai suksesor Reno5, Reno6 sudah pasti bakal menghadirkan sejumlah peningkatan yang signifikan, sama seperti ketika Reno5 menggantikan posisi Reno4 pada awal 2021 kemarin.

Menariknya, seri OPPO Reno sebenarnya baru eksis selama sekitar dua tahun. Namun dalam kurun waktu yang singkat itu, OPPO Reno sudah berhasil merevolusi sejumlah aspek penting di dunia smartphone, khususnya fotografi dan videografi.

Fokus pada aspek fotografi dan videografi ini memungkinkan konsumen seri Reno untuk mengeksplorasi sekaligus mengekspresikan kreativitasnya secara leluasa tanpa dihambat oleh keterbatasan perangkat. Di artikel ini, kita akan melihat bagaimana evolusi teknologi seri Reno dari generasi ke generasi.

OPPO Reno, Reno 5G, dan Reno 10x Zoom

April 2019 menandai lahirnya seri Reno sebagai hasil peleburan seri F dan seri R. Di saat produsen saling berlomba untuk menciutkan ukuran bezel layar smartphone, Reno generasi pertama membuat gebrakan lewat layar yang nyaris tidak ber-bezel berkat penggunaan kamera depan model pop-up dengan bentuk menyerupai sirip hiu.

Sebulan setelahnya, OPPO merilis Reno 5G sebagai smartphone pertamanya yang mendukung teknologi jaringan seluler generasi kelima. Menggunakan jaringan milik Swisscom, Reno 5G kala itu berhasil mencatatkan kecepatan download hingga setinggi 1,86 Gbit/s.

Lompat ke bulan Juni 2019, OPPO mulai memasarkan Reno 10x Zoom, yang berhasil tercatat dalam sejarah sebagai smartphone pertama dengan kamera periskop, memungkinkan pengguna untuk melakukan perbesaran gambar hingga 10x dengan memanfaatkan teknik hybrid zoom. Dipadukan dengan spesifikasi yang sangat mumpuni, Reno 10x Zoom merupakan flagship tulen pada zamannya.

OPPO Reno FC Barcelona Edition

Dengan jargon “The Color of Miracles”, OPPO merilis Reno FC Barcelona Edition pada bulan Juli 2019, yang merupakan hasil kolaborasi langsungnya bersama sang klub sepak bola asal Spanyol tersebut. Kerja sama ini sekaligus menandai komitmen OPPO dalam hal desain melalui sejumlah edisi khusus seri Reno ke depannya.

OPPO Reno2

Memasuki bulan Agustus 2019, OPPO menyingkap Reno2. Ponsel ini memperkenalkan dua fitur yang pada akhirnya menjadi unggulan banyak ponsel OPPO hingga sekarang, yaitu Ultra Steady Video dan Ultra Dark Mode. Reno2 juga menjadi yang pertama menitikberatkan pada kemampuan videografi, mengindikasikan bahwa OPPO peduli terhadap aspek kamera secara keseluruhan.

Ultra Dark Mode di sisi lain memungkinkan pengguna untuk memotret kapan pun jiwa kreatifnya terpicu, sehingga mereka bisa bebas berkreasi tanpa terhambat oleh keterbatasan perangkat di kondisi pencahayaan yang buruk.

OPPO Reno3 Pro

Lanjut ke bulan Maret 2020, OPPO memperkenalkan Reno3 Pro yang menggabungkan kapabilitas fotografi kelas atas dengan desain yang ringkas dan bodi yang tipis. Berbekal kamera utama 64 megapixel, Reno3 Pro turut mengunggulkan fitur bernama Ultra Clear 108MP Image untuk menghasilkan foto beresolusi ekstrem yang siap dicetak dalam ukuran besar.

OPPO Reno4 Pro

Pada bulan Juli 2020, OPPO mengungkap Reno4 Pro yang semakin menonjolkan keunggulan-keunggulan generasi sebelumnya. Bodinya semakin tipis, tapi di saat yang sama kinerjanya justru meningkat, demikian pula fitur-fitur fotografinya yang kian lengkap.

Salah satu fitur favorit konsumen seri Reno, AI Color Portrait, pertama kali hadir di generasi keempat ini. Reno4 Pro juga menjadi Reno pertama yang mengusung layar high refresh rate, dan ia turut menawarkan teknologi pengisian cepat 65W SuperVOOC 2.0 yang kala itu hanya tersedia di lini smartphone flagship OPPO (Find X2 Series).

OPPO Reno5 5G

Kalau seri Reno4 membebaskan penggunanya untuk menciptakan foto-foto yang kreatif dengan bantuan AI, seri Reno5 pada dasarnya menerapkan prinsip yang sama untuk video. Selain mendorong eksperimen lewat berbagai efek video yang menarik, Reno5 juga menjanjikan hasil video yang lebih baik lagi berkat kehadiran fitur-fitur seperti AI Highlight Video dan Full Dimension Fusion Portrait Video System.

Di Indonesia, OPPO tidak lupa menghadirkan Reno5 5G meski di awal 2021 kemarin kabar mengenai komersialisasi jaringan 5G di Indonesia masih simpang siur. Namun seperti yang kita tahu sekarang, upaya ekstra itu rupanya tidak sia-sia sama sekali, dan sekarang produsen pun berlomba-lomba merilis smartphone 5G.

OPPO Reno6 5G

Lewat Reno6, OPPO sekali lagi ingin membuat terobosan di bidang fotografi sekaligus videografi. Beberapa bocoran fiturnya sudah dibeberkan, dan salah satunya adalah Bokeh Flare Portrait, yang pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk menghasilkan rekaman video dengan efek bokeh sinematik.

Pembaruan lain, baik dari segi desain maupun spesifikasi, tentu juga menunggu untuk disingkap satu per satu, dan kalau melihat riwayat seri Reno selama dua tahun terakhir ini, semua itu pasti sangat layak untuk dinanti.

 

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

OnePlus Bakal Sinergikan OxygenOS dengan ColorOS

Pertengahan Juni lalu, OnePlus mengumumkan keputusannya untuk merger dengan OPPO. Sebelumnya, relasi di antara kedua perusahaan ini memang sudah cukup dekat, terutama jika melihat fakta bahwa keduanya berada di bawah satu konglomerasi yang sama. Namun dengan adanya keputusan resmi seperti ini, OnePlus pada dasarnya jadi bisa menyinergikan banyak hal dengan OPPO.

Dalam pengumumannya, Pete Lau selaku CEO OnePlus menjelaskan bahwa salah satu dampak positif dari keputusan merger ini adalah kemudahan untuk menghadirkan pembaruan perangkat lunak yang lebih stabil secara lebih cepat bagi OnePlus. Hal itu rupanya bakal diwujudkan dengan cara melebur OxygenOS dan ColorOS.

Menurut OnePlus, proses peleburannya bakal terjadi di belakang layar. Kedua sistem operasi pada dasarnya masih akan hadir sebagai sebuah entitas tersendiri — OxygenOS untuk perangkat OnePlus (kecuali di Tiongkok), ColorOS untuk perangkat OPPO — hanya saja keduanya bakal menggunakan satu codebase atau fondasi yang sama.

Tujuan yang hendak dicapai adalah meningkatkan efisiensi sekaligus menciptakan semacam standardisasi atas software yang digunakan oleh kedua perusahaan. Saya tidak akan terkejut apabila ke depannya OxygenOS bakal menghadirkan fitur-fitur unggulan milik ColorOS, demikian pula sebaliknya.

Meski demikian, OnePlus memastikan bahwa konsumennya kemungkinan besar tidak akan menemukan adanya perbedaan pasca peleburan OxygenOS dan ColorOS. Hal ini bisa diartikan bahwa OnePlus tidak berniat mengubah tampilan OxygenOS menjadi seperti ColorOS.

Lebih penting lagi, OnePlus juga menjanjikan dukungan software update yang lebih baik lagi berkat perubahan ini. Untuk ponsel-ponsel flagship-nya, OnePlus menjanjikan tiga pembaruan besar Android dan rentetan security update sampai 4 tahun lamanya, tidak kalah dibanding komitmen yang diberikan Samsung. Sayangnya ini cuma berlaku untuk seri OnePlus 8 ke atas.

Produk-produk kelas mid-range dan entry-level OnePlus pun juga bakal terkena imbas positif. Seri Nord bakal menerima dua pembaruan besar Android, sedangkan seri Nord N bakal kebagian setidaknya satu pembaruan besar Android, plus security update hingga 3 tahun untuk keduanya.

Sumber: Engadget dan OnePlus.

Jelang Peluncuran, OPPO Bocorkan Fitur-Fitur Unggulan Reno6

OPPO Indonesia tengah bersiap untuk meluncurkan smartphone seri Reno baru dalam waktu dekat, yaitu Reno6. Tidak percaya? Silakan kunjungi sendiri official store OPPO di Shopee, maka Anda pasti akan langsung disambut oleh banner besar Reno6 di halaman utamanya.

Menjelang peluncurannya, OPPO membocorkan sejumlah fitur yang bakal diunggulkan oleh Reno6. Seperti yang kita tahu, seri Reno selama ini memang selalu menitikberatkan pada kinerja dan fitur kamera, baik untuk fotografi maupun videografi. Pada Reno6, yang akan menjadi fokus utama adalah terkait videografi.

Buktinya bisa kita lihat pada video yang diunggah OPPO Indonesia ke channel YouTube-nya. Video singkat berdurasi 15 detik itu menyoroti fitur Bokeh Flare Portrait yang akan menjadi unggulan Reno6. Sesungguhnya OPPO pernah mengenalkan fitur serupa pada Reno4 dengan nama Night Flare Portrait, yang memanfaatkan algoritma Low Light HDR dan algoritma bokeh untuk menghasilkan efek lampu artistik pada bagian latar belakang subjek foto. Efeknya akan terlihat lebih jelas ketika pengambilan foto dilakukan saat kondisi mulai gelap dan pada lokasi yang sarat dengan lampu.

Di Reno6, fitur ini telah berevolusi menjadi Bokeh Flare Portrait untuk digunakan selama perekaman video. Secara prinsip fitur Bokeh Flare Portrait ini hampir sama dengan Night Flare Portrait. Jadi ketika Reno6 mengambil video pada kondisi latar belakang yang sarat dengan lampu, secara otomatis melalui algoritma kecerdasan buatan perangkat akan menampilkan bokeh yang dinamis yang kaya warna, namun tetap membuat subjek pada video dalam kondisi yang terang dan juga jelas.

Meski videografi bakal menjadi fokus utama, OPPO tetap tidak lupa menghadirkan penyempurnaan dari sisi fotografi. Berdasarkan pengakuan fotografer profesional Rio Motret yang sudah berkesempatan mencoba langsung Reno6, perangkat ini membawa peningkatan kamera yang sangat signifikan dibanding pendahulunya.

OPPO Reno6 akan dipasarkan secara eksklusif melalui Shopee / OPPO Indonesia

Rio memberikan contoh bagaimana Reno6 mampu mengambil foto portrait pada kondisi backlight dengan hasil yang bagus tanpa bantuan reflektor. Menurutnya, bokeh yang diciptakan Reno6 telah disempurnakan dan bulat, dan pemisahan antara subjek dengan latar belakangnya pun benar-benar terlihat rapi.

Dari segi desain, Reno6 masih akan mempertahankan desain ringkas dan stylish seperti pendahulu-pendahulunya. Desain 3D Curve di bagian tepian bingkai juga tetap dihadirkan demi menyajikan kenyamanan ekstra selagi perangkat berada dalam genggaman. Untuk warnanya, bisa kita lihat bahwa OPPO masih melakukan pendekatan teknik warna Reno Glow dengan finishing matte, hanya saja kini dengan perpaduan antara gradasi biru muda kehijauan dan warna peach terang.

Untuk tampilan depannya, di video Bokeh Flare Portrait tadi sekilas kita juga bisa melihat layar berjenis single punch-hole dengan jarak tepian frame yang tipis. Lebih lengkapnya mengenai desain Reno6 bakal segera OPPO beberkan melalui acara khusus. Nantikan saja liputan dari tim DailySocial.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Samsung Galaxy A22 5G Ramaikan Pasar Smartphone 5G Murah

Salah satu topik bahasan teknologi yang paling hangat belakangan ini adalah 5G. Wajar apabila kemudian pabrikan-pabrikan smartphone tidak ingin melewatkan momentum ini. Satu demi satu smartphone 5G dengan harga terjangkau diluncurkan, tidak terkecuali yang berasal dari Samsung.

Lewat sebuah acara virtual, Samsung Indonesia secara resmi memperkenalkan Galaxy A22 5G. Ponsel ini merupakan model 5G termurah yang Samsung jual di Indonesia saat ini. Dengan banderol resmi Rp3.299.000, ia bahkan lebih terjangkau lagi daripada A32 5G yang juga diluncurkan belum lama ini.

Urusan spesifikasi, A22 5G mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 700, chipset yang sama persis seperti yang digunakan oleh Realme 8 5G, yang juga dijual di kisaran harga yang setara. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 6 GB, storage internal 128 GB, serta baterai 5.000 mAh yang mendukung fast charging 15 W.

Menurut Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, A22 5G memerlukan waktu sekitar 90 sampai 100 menit untuk mengisi baterainya dari kosong hingga penuh. Cukup disayangkan A22 5G tidak dilengkapi NFC. Jadi kalau memang benar-benar membutuhkan NFC, konsumen harus ‘naik kelas’ ke A32 5G.

Untuk layarnya, A22 5G mengemas panel 6,6 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz. Lalu untuk kameranya, A22 5G mengandalkan kamera depan 8 megapixel dan tiga kamera belakang: kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel.

Samsung Galaxy A22 / Samsung Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Samsung Indonesia rupanya turut menyingkap Galaxy A22 versi standar alias non-5G. Perangkat ini dibanderol seharga Rp2.999.000 dan ada sejumlah perbedaan pada spesifikasinya.

Perbedaan yang paling utama tentu adalah chipset yang digunakan, yakni MediaTek Helio G80. Layarnya pun juga sangat berbeda. Bukan sebatas bentuk poninya saja, melainkan juga jenis panel yang digunakan: Super AMOLED 6,4 inci, dengan resolusi 1600 x 720 pixel dan refresh rate 90 Hz. Resolusinya lebih rendah, tapi sudah AMOLED dengan tingkat kecerahan maksimum 600 nit.

Konfigurasi kamera yang tertanam pun juga tidak sama. A22 mengandalkan kamera depan 13 megapixel dan empat kamera belakang: kamera utama 48 megapixel dengan OIS, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kenapa kamera A22 justru terkesan lebih superior daripada A22 5G, terutama dengan adanya OIS? Irfan menjelaskan bahwa pertimbangannya adalah supaya harga jual A22 5G tidak terlampau mahal dan terpaut terlalu jauh dari A22. Dengan begitu, konsumen jadi bisa menentukan prioritasnya masing-masing; kalau yang dipentingkan adalah kamera, maka bisa memilih A22, tapi kalau dukungan 5G dirasa wajib, maka A22 5G adalah pilihan yang lebih ideal.

Saya pribadi melihat Samsung sebenarnya bisa saja menyematkan spesifikasi kamera yang identik, atau malah menyematkan panel AMOLED pada A22 5G, tapi harganya otomatis tidak akan semurah itu. Ketika selisih harga kedua perangkat terlalu jauh, konsumen mungkin bakal jadi lebih sulit menentukan prioritas, dan keputusan membeli pun sepenuhnya ditentukan oleh ketersediaan budget.

Selebihnya, Samsung Galaxy A22 5G dan Galaxy A22 cukup identik, baik dari segi kapasitas RAM, penyimpanan internal, maupun baterai. Untuk membedakan fisiknya, selain bisa ditinjau dari bentuk poninya, juga bisa dengan menyentuh bagian belakangnya; A22 5G memiliki permukaan bertekstur matte, sedangkan A22 hadir dengan finish glossy.

Flash sale dengan bonus menarik

Tidak seperti Galaxy A32 5G yang cuma dipasarkan secara online, Galaxy A22 5G dan A22 bakal tersedia melalui jalur online sekaligus offline. Pun begitu, Samsung juga menggelar program flash sale selama tiga hari (28-30 Juni 2021) dengan value yang cukup tinggi. Banderolnya memang sama — Rp3.299.000 untuk A22 5G, Rp2.999.000 untuk A22 — akan tetapi bonus-bonusnya bisa menjadi daya tarik tersendiri.

Untuk Galaxy A22 5G, konsumen yang membeli selama periode flash sale bakal mendapat bonus berupa perangkat Galaxy Fit2 dan layanan Samsung Care+ selama 2 tahun, dengan nilai total mencapai hampir 1,5 juta rupiah. Program ini hanya tersedia di samsung.com/id serta official store Samsung di Tokopedia.

Untuk Galaxy A22, bonus selama periode flash sale-nya adalah Galaxy Fit2 dan paket data IM3 180 GB selama 12 bulan, dengan nilai total sekitar 700 ribu rupiah. Program ini bisa diikuti lewat samsung.com/id serta official store Samsung di Shopee.

Samsung dan Vivo Adalah Vendor Smartphone 5G dengan Pertumbuhan Paling Pesat di Q1 2021

Berdasarkan riset terbaru yang dipublikasikan oleh Strategy Analytics (SA), total pengapalan smartphone secara global mencapai angka 136 juta unit pada kuartal pertama tahun 2021 kemarin (Q1 2021). Jumlah ini naik sekitar 6% jika dibandingkan dengan angka pengapalan di kuartal sebelumnya (Q4 2020).

Dari lima pabrikan, Samsung dan Vivo keluar sebagai dua vendor smartphone 5G dengan pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Samsung, dengan lineup keluarga Galaxy S21 5G yang diperkenalkan pada Q1 2021, berhasil mengapalkan 17 juta unit smartphone 5G, naik sekitar 79% dibanding kuartal sebelumnya.

Menyusul di belakang Samsung adalah Vivo dengan angka pertumbuhan per kuartal sebesar 62%. Menurut SA, Vivo berhasil mengapalkan 19,4 juta smartphone 5G di Q1 2021, sebagian besar adalah iQOO U3 5G dan U7 5G. Kalau dua ponsel tersebut kedengaran asing, itu karena Vivo memang tidak menjualnya di Indonesia, dan sejauh ini pasar 5G terkuat mereka terpusat di dataran Tiongkok serta Eropa.

Selanjutnya, ada OPPO dan Xiaomi yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 55% dan 41% dibanding kuartal sebelumnya. Satu-satunya yang mengalami penurunan adalah Apple, turun sekitar 23% dari 52,2 juta unit di Q4 2020 menjadi 40,4 juta unit di Q1 2021. Namun ini tidak terlalu mengagetkan mengingat iPhone 12 dirilis di Q4 2020, dan ponsel 5G pertama Apple itu memang merupakan salah satu opsi paling populer yang dijadikan hadiah selama musim liburan di berbagai negara.

Satu catatan menarik yang SA tambahkan adalah bagaimana pertumbuhan pesat Samsung tidak diimbangi dengan popularitasnya di Tiongkok. Menurut SA, tingkat kehadiran Samsung sangatlah kecil di Tiongkok, yang notabene merupakan pasar 5G terbesar, dan ini yang pada akhirnya menghambat laju pertumbuhannya lebih jauh lagi. Sebaliknya, vendor asal Tiongkok seperti Vivo, OPPO, maupun Xiaomi nyaris tidak punya andil di pasar Amerika Serikat, dan ini menurut SA berdampak terhadap besaran laba yang bisa dihasilkan.

SA melihat bahwa permintaan atas smartphone 5G terus bertambah kuat, terutama di Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa Barat. Diprediksi bahwa total pengapalan smartphone 5G secara global selama tahun 2021 bakal mencapai angka 624 juta unit, naik drastis dari 269 juta unit di sepanjang tahun 2020.

Sumber: Strategy Analytics.

Apple Kecolongan, App Store Sempat Disinggahi Aplikasi Streaming Film Bajakan

Sejak pertama diluncurkan, Apple App Store dikenal sangat ketat dalam hal pemilihan aplikasi bikinan developer. Sederet kebijakan Apple terapkan sampai-sampai terkesan seperti ingin memonopoli pasar, dan inilah yang pada akhirnya menjadi salah satu topik bahasan utama dalam perseteruan legal antara Apple dan Epic Games. Namun seketat apapun benteng pertahanan App Store, sesekali mereka rupanya juga bisa kecolongan.

Berdasarkan laporan 9to5Mac, belum lama ini ada sebuah aplikasi streaming film bajakan yang berhasil menyusup ke App Store. Nama aplikasinya Zoshy+, dan ia sempat bertahan selama sekitar tiga minggu di dalam App Store. Namun saat artikel ini diterbitkan, Apple sudah menghapusnya dari App Store.

Yang menjadi pertanyaan tentu adalah bagaimana aplikasi tersebut bisa lolos dari tinjauan tim App Store. Usut punya usut, Zoshy+ menyamar sebagai aplikasi permainan Sudoku gratisan. Deretan screenshot-nya di App Store menunjukkan tampilan permainan Sudoku standar tanpa ada sesuatu yang mencurigakan, dan aplikasinya pun tercantum dalam kategori Puzzle di App Store.

Screenshot aplikasi Zoshy+ di App Store, sekaligus tampilannya saat awal dibuka / SlashGear

Saat aplikasinya dibuka, pengguna juga akan dihadapkan dengan permainan Sudoku seperti pada umumnya. Namun setelah beberapa detik, akibat semacam trik yang diaktifkan dari sisi server oleh sang developer, tampilan aplikasinya berubah drastis menjadi seperti aplikasi streaming film, lengkap dengan katalog film dan serial TV bajakan, termasuk halnya beberapa konten orisinal dari layanan Apple TV+.

Kalau bukan karena artikel yang dipublikasikan 9to5Mac, kemungkinan Zoshy+ masih akan tetap eksis di App Store hingga sekarang. Pasalnya, ulasan pengguna yang tercantum di App Store atas aplikasi tersebut pun tidak mempan dan tidak terdeteksi oleh radar Apple. Pada tanggal 4 Juni misalnya, sempat ada ulasan pengguna yang membahas ‘fitur tersembunyi’ sang aplikasi secara terang-terangan.

Di ulasan lainnya, pengguna mengaku mengetahui soal aplikasi ini melalui sebuah video TikTok yang sejauh ini telah mendulang sebanyak 2,6 juta view. Sejauh ini memang tidak bukti kalau Zoshy+ sempat melakukan hal yang membahayakan pengguna secara langsung, seperti misalnya menginjeksi malware, tapi tetap saja ia berhasil membuktikan kalau kebijakan ketat yang Apple terapkan demi menjaga keamanan dan kualitas konten di App Store itu tidak sepenuhnya benar.

Via: SlashGear.

Dirilis di Pasar Global, Realme GT Adalah Smartphone Flagship dengan Harga Mid-Range

Realme bukanlah nama brand yang kita ingat saat membahas tentang smartphone flagship. Namun sesekali mereka rupanya juga ingin membuat gebrakan dengan ‘merusuhi’ segmen tersebut. Yang terbaru, mereka baru saja memperkenalkan Realme GT, smartphone yang digadang-gadang sebagai “flagship killer“, ke pasar global.

Tentunya ini bukan pertama kali kita mendengar istilah flagship killer. Agar bisa disebut demikian, sebuah ponsel haruslah menawarkan spesifikasi flagship di harga yang lebih murah ketimbang mayoritas kompetitornya. Dalam kasus Realme GT, hal itu diwujudkan lewat banderol harga cuma 369 euro saja (harga early bird di AliExpress pada tanggal 21-25 Juni).

Apa yang konsumen dapat dengan modal setara 6,4 jutaan rupiah tersebut? Chipset Snapdragon 888, RAM LPDDR5 8 GB, storage UFS 3.1 128 GB, baterai 4.500 mAh dengan dukungan fast charging 65 W, dan layar Super AMOLED 6,43 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 120 Hz. Alternatifnya, konsumen juga bisa menggaet varian 12 GB/256 GB seharga 499 euro (± 8,6 jutaan rupiah).

Seperti yang sudah disebutkan, banderol tersebut hanya berlaku untuk beberapa hari saja di awal peluncurannya. Harga normal Realme GT di pasar Eropa adalah 449 euro (± 7,8 jutaan rupiah) untuk varian 8 GB/128 GB, atau 599 euro (± 10,3 jutaan rupiah) untuk varian 12 GB/256 GB. Tetap saja sangat terjangkau untuk ukuran ponsel dengan chipset terkencang Qualcomm saat ini.

Guna semakin memaksimalkan performanya, Realme turut menyematkan sistem pendingin yang memanfaatkan material stainless steel ketimbang tembaga. Menurut Realme, sistem pendingin generasi baru ini mampu menurunkan suhu prosesor sampai 15° C. Semua itu dikemas dalam bodi setebal 8,4 mm, dengan bobot tidak lebih dari 186 gram — kecuali varian yang berwarna kuning, yang sedikit lebih tebal dan berat karena panel belakangnya dilapisi material kulit sintetis.

Mengenai kameranya, Realme GT mengemas tiga kamera belakang: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel. Di depan, lubang kecil pada layarnya dihuni oleh kamera 16 megapixel. Tidak ada yang kedengaran istimewa, tapi smartphone ini memang lebih menjual performa ketimbang kualitas kameranya.

Sejauh ini belum diketahui kapan Realme GT bakal dijual di pasar tanah air. Realme Indonesia saat ini tampaknya sedang sibuk menyiapkan Realme 8 5G, yang disebut-sebut sebagai ponsel 5G termurah. Tentunya akan sangat menarik seandainya Realme Indonesia melanjutkan manuvernya dengan menyingkap Realme GT sebagai ponsel flagship termurah.

Sumber: PR Newswire.

OnePlus Nord CE 5G Dirilis, Unggulkan Snapdragon 750G dan Harga yang Lebih Terjangkau

Sekitar setahun yang lalu, OnePlus meluncurkan Nord 5G sebagai langkah awalnya mendiversifikasi lineup smartphone yang ditawarkannya. Inisiatif tersebut nampaknya mengundang respon yang cukup positif, sebab hanya beberapa bulan setelahnya, OnePlus lanjut merilis Nord N Series guna merambah kalangan konsumen yang lebih luas lagi.

Tahun ini, OnePlus sudah menyiapkan smartphone baru lagi untuk kelas mid-range. Ponsel yang dimaksud adalah Nord CE 5G, yang pada dasarnya bermaksud untuk menyuguhkan pengalaman yang serupa seperti Nord 5G, tapi dengan harga yang lebih terjangkau lagi. CE sendiri merupakan singkatan dari “Core Edition”, bukan “Cheaper Edition” seperti dugaan saya pada awalnya.

Satu faktor pembeda yang paling utama adalah chipset yang digunakan. Nord CE 5G mengemas chipset Snapdragon 750G, yang posisinya berada di bawah Snapdragon 765G milik Nord 5G. Kendati demikian, spesifikasi layar milik kedua perangkat nyaris identik: AMOLED 6,43 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel, lengkap dengan refresh rate 90 Hz dan sensor sidik jari di baliknya.

Yang agak berbeda, kamera depan Nord CE 5G cuma ada satu dengan sensor 16 megapixel. Beralih ke belakang, pengguna bakal menjumpai tiga kamera: kamera utama 64 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Konfigurasi kameranya ini berbeda dari Nord 5G yang mengemas kamera macro dan depth ketimbang kamera monokrom.

Satu hal yang sangat dibanggakan OnePlus dari Nord CE 5G adalah terkait desainnya. Tebal bodinya cuma 7,9 mm, alias lebih tipis ketimbang Nord 5G, tapi di saat yang sama ia masih bisa mengemas headphone jack dan baterai berkapasitas lebih besar di angka 4.500 mAh. Baterainya ini pun juga tetap mendukung fast charging 30 W; dapat terisi hingga 70% dari kapasitas totalnya dalam kurun waktu hanya 30 menit saja.

OnePlus Nord CE 5G kabarnya akan segera dijual di negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Ada tiga kombinasi RAM dan storage yang ditawarkan: 6 GB/128 GB seharga €299, 8 GB/128 GB seharga €329, dan 12 GB/256 GB seharga €399. Pilihan warnanya pun juga ada tiga, yakni Charcoal Ink, Silver Ray, dan Blue Void.

Sumber: GSM Arena dan OnePlus.