Google Assistant Go Kini Tersedia di Play Store

Sudah menjadi rahasia umum apabila sistem operasi Android cukup rakus dalam hal penggunaan RAM, dan ini pada akhirnya memunculkan masalah tersendiri di saat sebagian besar penggunanya memakai perangkat dengan RAM hanya 1 GB. Lebih parah lagi, sering kali versi Android yang dijalankan sudah berusia di atas dua tahun dan tidak ada tanda-tanda bakal menerima update.

Dari situ Google mencoba menawarkan solusi melalui inisiatif bernama Android Go, yang sederhananya bisa dianggap sebagai versi ringan Android Oreo untuk smartphone kelas budget, smartphone yang berspesifikasi rendah dan mengemas RAM tidak lebih dari 1 GB. Menemani sistem operasi khusus tersebut adalah sejumlah aplikasi yang juga diikuti oleh embel-embel “Go”.

Salah satu yang paling populer adalah YouTube Go. Kemudian ada juga Files Go, yang ternyata bermanfaat juga untuk melegakan memori ponsel, Google Maps Go dan Google Go. Aplikasi-aplikasi ini secara umum menawarkan fitur-fitur esensial yang ada pada versi standarnya, minus sejumlah fitur tertentu.

Google Assistant Go

Yang paling baru, Google juga merilis aplikasi Google Assistant Go. Versi ringannya ini bisa menyampaikan informasi seputar prakiraan cuaca, agenda pengguna maupun pengetahuan-pengetahuan umum. Mengirim pesan teks, melakukan panggilan telepon, memutar video musik di YouTube maupun menavigasikan peta di Google Maps juga dapat dilakukan bersama Assistant Go.

Yang absen di sini adalah kemampuan membuat reminder, mengontrol perangkat smart home dan dukungan fitur Actions on Google, yang bisa dikatakan tidak terlalu penting untuk sebagian besar konsumen. Tidak seperti versi standarnya, Assistant Go juga hanya mendukung bahasa Inggris saja (untuk sekarang). Namun yang terpenting, aplikasi tak akan menghabiskan begitu banyak RAM dan membuat ponsel jadi lambat bukan main.

Sumber: Android Police.

Application Information Will Show Up Here

Google Bersiap Luncurkan Smartphone Android Go dengan Harga $30?

Di tahun 2017 lalu, Google resmi memperkenalkan iterasi terbaru Android yang dinamai Android Go, sistem operasi berbasis Oreo yang dirancang untuk perangkat murah dengan RAM 1GB atau bahkan kurang. Inisiasi ini tak lain adalah untuk memperluas jangkauan Android ke pasar-pasar berkembang yang identik dengan perangkat dengan spek minimalis dan harganya yang murah meriah.

Sebagai permulaan, Google dikabarkan sedang bersiap-siap untuk memulai proyek Android Go di pasar India dengan menggandeng sejumlah pabrikan, salah satunya adalah Micromax yang cukup tenar di sana. Lebih ekstrim dari Android One, ponsel dengan bekal OS Android Go dijual seharga $30, paling murah dalam sejarah ponsel pintar Android. Smartphone disebut bakal debut di bulan ini.

Di India, ponsel feature masih merajai pasar di tier harga $25 sampai dengan $35. Dan bila pabrikan lain seperti Intex, Lava, dan Karbonn bergabung bersama Micromax, maka gelombang smartphone super murah ini akan sulit dibendung oleh pabrikan lain yang masih ngeyel fokus di ponsel-ponsel jadul.

Sementara itu di tempat berbeda, Nokia yang kini dimotori oleh HMD Global juga dikabarkan sedang menguji perangkat berbasis Android Go bernama Nokia 1. HMD Global disebut akan meluncurkan ponsel paling murahnya ini pada bulan Maret mendatang, meskipun perusahaan berbasis di Finlandia itu belum memberikan konfirmasi resmi.

screenshot-www.android.com-2018-01-04-09-16-23

Kembali ke topik. Selain mengusung sistem operasi yang diracik lebih ringan dari versi Android 8.0 Oreo standar, iterasi terbaru ini juga bakal dipersenjatai sejumlah aplikasi populer seperti YouTube, Google Maps, Gmail dan Play Store yang ke semuanya diracik ulang dari nol agar optimal di perangkat berspesifikasi minimalis tersebut. Sayang belum ada bocoran spesifikasi yang bakal disematkan.

Jika kabar ini benar, ke mana lagi Android Go akan berlabuh? Berkaca pada program Android One yang sampai saat ini masih bergulir, saya yakin Google sangat tertarik untuk kembali membidik Indonesia untuk peluncuran smartphone Android Go berikutnya.

Sumber berita Gizmochina dan header ilustrasi Android.

HMD Global Godok Smartphone Android Go Bernama Nokia 1?

HMD Global dikabarkan sedang menggodok satu lagi ponsel paling murah di jajarannnya dengan nama Nokia 1 yang secara default menggunakan Android Go, sistem operasi versi ringan dari Android 8.0 Oreo. Dihembuskan oleh situs Winfuture, bahwa Nokia 1 bakal digulirkan untuk pasar global namun dengan fokus yang tertuju pada pasar-pasar berkembang terlebih dahulu, salah satunya India. Banderolnya pun dipastikan sangat terjangkau, di kisaran kurang dari $100 per unitnya.

Nokia 1 disebut menampilkan layar HD IPS dengan resolusi layar 1280 x 720 piksel. Jeroannya hanya memiliki RAM sebesar 1GB dan penyimpanan internal 8GB. Tidak ada informasi terkait prosesor pilihannya. Tapi HMD Global bisa saja memilih Qualcomm atau MediaTek karena kedua perusahaan tersebut telah mengumumkan dukungan mereka untuk Android Go Edition.

Pada saat mengumumkan versi Android Go, Google mengatakan bahwa sistem operasi ini dimaksudkan untuk perangkat dengan RAM 512MB sampai dengan 1GB. Google juga sudah secara resmi mengonfirmasi bahwa akan ada banyak ponsel Android Oreo Go Edition yang akan diluncurkan pada awal tahun 2018.

Tahun depan, bersamaan dengan Nokia, Huawei yang berbasis di Tiongkok kabarnya juga akan meluncurkan ponsel Android Go. Smartphone dari Huawei ini disebut hadir dengan spesifikasi yang mirip dengan Nokia 1 dan diperkirakan dibandrol di kisaran $85.

Saat ini, smartphone termurah HMD Global adalah Nokia 2, yang diluncurkan pada bulan Oktober 2017 lalu. Ponsel ini dilepas seharga 99 Euro, dilengkapi layar 5 inci HD LTPS dan didukung oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 212.

Sumber berita Ubergizmo dan header ilustrasi Nokia 2.

Google Umumkan Android Go, Versi Ringan Android untuk Smartphone Kelas Budget

Semua orang tahu kalau Android merupakan sistem operasi mobile paling populer. Mulai dari smartphone yang harganya paling murah sampai yang setara dengan DP mobil sama-sama menjalankan Android. Kendati demikian, pengalaman yang tersaji jelas berbeda, dimana pengguna smartphone kelas budget umumnya harus tabah dengan versi Android yang sudah bisa dibilang antik.

Google tampaknya ingin mengubah anggapan tersebut mulai Android O nanti. Di ajang Google I/O 2017, mereka mengumumkan sebuah inisiatif baru yang secara internal mereka sebut dengan istilah Android Go.

Android Go bisa dianggap sebagai Android O yang telah dimodifikasi supaya bisa berjalan optimal di smartphone berspesifikasi rendah, khususnya yang memiliki kapasitas RAM kurang dari 1 GB. Dari penjelasan ini saya langsung teringat dengan inisiatif Project Svelte yang Google luncurkan bersama Android KitKat empat tahun silam.

Di Android Go, Google Play Store memiliki seksi khusus yang menampilkan aplikasi-aplikasi versi ringan / Google
Di Android Go, Google Play Store memiliki seksi khusus yang menampilkan aplikasi-aplikasi versi ringan / Google

Dalam menu pengaturan Android Go, akan ada opsi khusus untuk memonitor konsumsi data. Fitur Data Saver pada browser Chrome juga akan diaktifkan secara default, dan dalam Google Play Store akan ada seksi khusus yang berisikan aplikasi-aplikasi versi ringan macam YouTube Go, Facebook Lite dan lain sebagainya.

Lewat Android Go, Google juga berkomitmen untuk mengoptimalkan aplikasi-aplikasi buatannya supaya tidak terlalu rakus resource dan kuota data. Kendati demikian, pengguna tetap memiliki akses penuh ke koleksi aplikasi standar Android pada Google Play Store.

Ke depannya, semua smartphone dengan RAM kurang dari 1 GB otomatis akan menjalankan Android Go. Jadwal rilisnya sendiri mengikuti Android O yang rencananya bakal diluncurkan mulai musim semi mendatang – kemungkinan besar bersama versi baru smartphone Google Pixel.

Sumber: Ars Technica dan Google.