Bocoran Info Indikasikan Tengah Digarapnya Game Open World Harry Potter

Kesuksesan buku dan film Harry Potter mendorong ekspansi franchise ini ke bentuk hiburan lain, misalnya drama panggung lewat The Cursed Child, dibuatnya seri ‘prekuel’ Fantastic Beast, hingga dibukanya taman bermain The Wizarding World. Harry Potter juga berkali-kali diadopsi ke video game: ada delapan permainan tie-in film serta tak kurang dari enam judul spin-off.

Sebagai upaya untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada ranah produksi game Harry Potter, Warner Bros. Interactive mendirikan Portkey Games di tahun 2017. Kiprah tim publisher ini dimulai beberapa bulan silam melalui peluncuran Harry Potter: Hogwarts Mystery di perangkat bergerak. Dan bersama Niantic, Portkey Games berencana untuk merilis permainan augmented reality mobile  Harry Potter: Wizards Unite.

Dalam pengumumannya tahun lalu, Warner Bros. juga menyingkap agenda untuk menggarap permainan Harry Potter di console. Perusahaan itu memang tak banyak membahasnya, tapi sebuah bocoran info baru mengindikasikan ke arah mana game tersebut dikembangkan dan siapa yang dipercayakan buat mengerjakannya. Laporan itu datang dari pengguna Reddit yang diperkuat oleh rekaman video.

Sang narasumber menjelaskan bahwa Warner Bros. menunjuk developer Avalanche Software untuk menciptakan permainan action-role playing berformula open world yang mengambil latar belakang dunia Harry Potter. Status video sudah dinonaktifkan atas permintaan Warner Bros., namun mereka yang telah menyaksikannya menyampaikan bagaimana game diisi oleh sejumlah hal familier: penyihir, tongkat sihir, troll dan goblin, serta lokasi-lokasi seperti Hogwarts dan Diagon Alley.

Game kabarnya di-setting pada abad ke-19, sebelum petualangan Harry Potter dimulai. Tokoh utamanya adalah seorang pemuda yang bergabung di sekolah sihir Hogwarts di tahun kelima berkat kekuatan unik yang dimilikinya. Game disuguhkan dalam perspektif orang ketiga dan berdasarkan videonya, juga mempersilakan kita menciptakan serta mengustomisasi penampilan karakter.

Selain itu, game turut menghidangkan pernak-pernik khas RPG, misalnya sistem crafting ramuan dan kesempatan mempelajari jenis sihir baru. Selanjunya, Anda dipersilakan memilih salah satu dari empat asrama di Hogwarts, membangun pertemanan, hingga menentukan baik-buruknya karakter. Sang tokoh utama bisa diarahkan menjadi jenis penyihir tertentu – developer sudah menyiapkan delapan opsi.

Perlu diketahui bahwa meski namanya mirip, Avalanche Software berbeda dari Avalanche Studios. Avalanche Software adalah tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan seri Disney Infinity, sedangkan Avalanche Studios ialah developer dari Just Cause. Informasi dan bocoran video terkait game Harry Potter ini sendiri terlihat cukup autentik, namun eksistensinya sama sekali belum dikonfirmasi oleh Warner Bros. Interactive Entertainment.

Via Polygon. Header: Pottermore.

Disney Hentikan Pengembangan Disney Infinity, Berikut Dampaknya

Digarap oleh Avalanche Software, Disney Infinity mencoba menggabungkan penyajian video game dan mainan figurine yang bisa dikoleksi. Dengan set terbaru bertajuk Infinity 3.0, publisher fokus pada franchise Star Wars, lalu disusul playset Inside Out, Tron, Zootopia sampai The Jungle Book. Namun sayang sekali, perjalanan mereka harus terhenti secara permanen.

Dalam sebuah pengumuman yang dilakukan di tanggal 10 Mei kemarin, Disney menginformasikan agenda penghentian line up Infinity. Beberapa orang mungkin sudah memprediksinya melihat dari gerak-gerik Disney Interactive belakangan. Di bulan Maret silam, publisher mengungkapkan bahwa mereka tidak berpartisipasi di E3 2016 sekaligus mengabari tidak akan merilis Disney Infinity 4.0 di tahun ini.

Via blog resmi, GM sekaligus vice president franchise Infinity John Blackburn menyampaikan bahwa penghentian tersebut merupakan keputusan berat. Sejak awal, tujuan mereka menciptakan Disney Infinity ialah untuk menyuguhkan cerita khas Disney ke rumah-rumah, dan menurut publisher, mereka cukup sukses dalam melakukannya. Kemudian Blackburn mengucapkan terimakasih pada semua orang yang membantu pengembangannya serta seisi komunitas.

Efek dari perubahan ini adalah ditutupnya studio Avalanche Software, merumahkan hampir 300 karyawan, juga mengakhiri kiprah Disney sebagai publisher. Tentu saja akan ada video game dengan IP milik Disney: developer game Dead Space kabarnya sedang menggodok permainan Star Wars, lalu Electronic Arts sudah mengonfirmasi keberadaan sekuel Star Wars Battlefront. Namun Disney sendiri tidak lagi memublikasikan game.

Chairman consumer products and interactive media Disney, Jimmy Pitaro, menjelaskan alasan di balik langkah ini kepada Gamespot, “Setelah evaluasi menyeluruh, kami mengubah pendekatan bisnis di ranah console gaming dan beralih pada model lisensi. Pergeseran strategi ini artinya kami harus mengakhiri produksi Disney Infinity, akibat minimnya pertumbuhan pasar toys-to-life serta tingginya ongkos pengembangan, membuatnya jadi model bisnis yang menantang.”

Selanjutnya, Disney masih akan meluncurkan tiga karakter baru dari set Alice Through the Looking Glass (Alice, Mad Hatter, Time) di akhir bulan ini, kemudian disusul oleh Finding Dory (berisi Nemo dan Dory) buat menemani penayangan kedua film di layar lebar. Mereka berjanji untuk melepas empat playset baru, masing-masing mempunyai gameplay unik.

Disney belum memberi tahu rencana mereka lebih rinci terkait dukungan selepas masa produksi Infinity berakhir. Publisher cuma bilang, tidak ada perubahan signifikan dalam waktu dekat.

Via Polygon.