Panduan Virtual Racing Tahap Intermediate 2: Mengoptimasi Grafis dan Performa 

Anda telah memilih untuk bermain racing game secara lebih fokus dan Anda telah memiliki PC untuk memainkannya. PC Anda memiliki komponen yang lumayan baru tetapi bukan yang terbaik. Anda ingin bermain judul game balap mobil seperti Assetto Corsa Competizione dengan PC budget yang dilengkapi video card seperti GTX 1650 atau RX 570, pertanyaannya adalah, apakah memungkinkan memainkan game dengan spesifikasi seperti ini?

Jawaban singkatnya adalah: bisa. Jawaban yang lebih detail adalah, Anda bisa memainkan game dengan pengaturan grafis yang cukup tinggi dengan video card gaming entry level, tetapi tidak akan optimal. Mengapa? Karena tergantung dari game engine yang digunakan oleh game tersebut. 

Game yang dijalankan dengan perangkat berspesifikasi rendah bisa mempengaruhi respon input dan bisa merugikan Anda karena tidak memberikan pengalaman mengemudi yang baik. Terutama bagi Anda yang ingin masuk ke ranah kompetisi online dengan pemain lain.

Anda memang tidak perlu pengaturan grafis tinggi dalam permainan untuk bisa menjalankan game balapan mobil. Di sinilah peran optimasi grafis dan performa akan berguna. 

“Frames win Games”

Ada sebuah jargon dari pabrikan prosesor grafis populer yang berbunyi, “Frames win games”. Saat ini, angka FPS yang menjadi standar umum adalah 60FPS. Dengan angka ini performa gaming untuk kasual bisa diterima. Untuk ranah kompetitif angkanya akan lebih tinggi, tergantung dari game engine yang digunakan game. 

Judul game seperti Counter-Strike, sebagai contoh, akan bisa dimainkan secara baik di 120FPS ke atas. Pengaturan di bawah angka ini akan memberikan efek buruh pada bidikan pemain. Hal yang sama juga bisa diterapkan pada game balapan pada level kompetitif. Namun ini tetap akan bergantung pada game engine yang digunakan pada game, karena tidak semua game balapan mendapatkan pengaruh dari frame rata yang sangat tinggi ketika balapan online. 

Input lag on a gaming wheel

Judul game seperti seri Project CARS dan versi asli Assetto Corsa, akan mendapatkan efek yang cukup sedikit bahkan tidak ada jika dimainkan di 60FPS dengan Vsync. Namun, judul seperti RAceroom, the rFactor Series dan Assetto Corsa Competizione akan ‘menderita’ ketika menggunakan 60FPS, akan terjadi input lag. Oleh karena itu, jika Anda ingin menggeluti balapan mobil virtual secara kompetitif dengan judul yang disebutkan tadi frame rate yang tinggi akan direkomendasikan. 

Pengalaman mulusnya bermain virtual racing akan lebih terlihat ketika menggunakan gaming wheel. Untuk melakukan uji apakah Anda akan merasakan input lag yang cukup tinggi, terapkan pengaturan yang bisa memunculkan kemudi Anda di layar, lalu gerakan gaming wheel Anda secara bergantian ke kiri dan ke kanan saat mobil dalam keadaan diam. Jika Anda melihat kemudi di game Anda tidak berpindah arah bersamaan dengan ketika Anda menggerakan gaming wheel, maka Anda merasakan input lag. Jika Anda mengalami masalah ini maka yang perlu dilakukan adalah men-disable Vsync. Ini adalah masalah yang umum dihadapi yang menyebabkan input lag di berbagai judul game. 

Screen tearing on the right side of the monitor.

 

Kelemahan dari mematikan Vsync adalah Anda akan melihat ‘screen tearing’ pada layar ketika berpindah dari satu arah ke arah lain – kecuali Anda menggunakan monitor dengan refresh rate yang tinggi dan atau yang memiliki low response time. Jika Anda ingin membatasi frame rate untuk menghindari screen tearing, agar komputer Anda tetap dingin dan game juga bisa berjalan secara mulus, Anda bisa melakukan pengaturan batas frame yang ada dalam permainan. Atau cara lain adalah melakukan pengaturan frame rate yang ada di driver perangkat grafis jika tersedia. 

Optimisasi

Beberapa judul game balap mobil akan bisa berjalan dengan baik ketika FPS dibatasi hanya 60 FPS, namun jika memang dibutuhkan untuk mendapatkan FPS lebih maka yang bisa dilakukan adalah melakukan pengaturan pada tampilan grafis pada game. Ini dilakukan untuk mendapatkan respon dan pengalaman yang lebih baik saat bermain. 

Secara ideal, Anda memang bisa mendapatkan pengalaman penuh dengan mengatur FPS ke angka yang paling tinggi tanpa ada limitasi atas frame. Namun ada beberapa hal yang bisa Anda perhatikan. 

Pengaturan grafis tinggi atau ultra secara umum hanya berguna untuk mengambil foto dan video dengan kualitas tinggi sebagai bahan untuk pamer. Tetapi dalam balapan dengan kecepatan tinggi, Anda tidak akan sempat untuk melihat berbagai detail dalam game karena konsentrasi pada mengemudi. Ketika balapan beberapa pengaturan, seperti shadows, rumput, detail mobil, lingkungan dalam game serta bayangan mobil dan detail untuk lintasan tidak diperlukan untuk diatur pada pengaturan tinggi atau ultra. 

Di setiap game balap, biasanya akan ada pengaturan umum untuk grafis yang bisa diatur sesuai keinginan pengguna, untuk contoh di artikel ini kita akan menggunakan pengaturan yang ada pada game Assetto Corsa Competizione. 

Di bawah ini adalah pengaturan pada game Assetto Corsa Competizione yang berjalan di PC dengan spesifikasi GTX 1650 untuk video card dan prosesor Ryzen 5 2600.

Low settings on Project CARS 3, but is it really that “low” at racing speed?

Pengaturan grafis paling umum yang bisa ditemukan dalam kebanyakan game balap adalah ‘shadows’. Pengaturan ini adalah pengaturan yang paling banyak membutuhkan resource di banyak game balap. Dan biasanya pengaturan ini bisa diatur ke maksimal di medium atau minimal di rendah sampai dengan off. Secara ideal Anda ingin melihat bayangan standar untuk mobil di dekat Anda dan tidak perlu memperhatikan dari bayangan pada objek di lintasan. 

Antialiasing tidak terlalu memberikan efek di banyak permainan baru, tetapi jika Anda harus mengatur agar performa dan kualitas bisa seimbang maka rekomendasi pengaturannya adalah bereksperimen dengan berbagai pilihan antialiasing yang berbeda pada setiap game. Dan lihat mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Beberapa judul masih menyediakan kualitas yang baik bahkan tanpa antialiasing yang diatur ke pilihan aktif. Namun banyak judul lain yang punya opsi antialiasing yang tidak memiliki implikasi pada performa. Tetapi tentu saja tidak ada salahnya untuk Anda mencoba berbagai pengaturan yang ada. 

Pada game Assetto Corsa Competizione, pengaturan TAA/KTAA tinggi akan memberikan kualitas gambar yang cukup baik dengan pengaruh yang sedikit bahkan tidak sama sekali pada performa. 

Untuk pengaturan special effects dan post processing Anda bisa memilih untuk mengaturnya di level minimum untuk balapan reguler dan ubah ke pengaturan maksimal hanya untuk foto atau produksi video. Hal yang sama bisa Anda aplikasikan untuk pengaturan atas tekstur. Dalam pengaturan di atas, pengaturan dedaunan diatur ke minimum (dan dimatikan untuk game lain). Beberapa pengaturan terkait dedaunan atau rumput juga diatur minimum. 

Assetto Corsa Competizione juga memiliki pengaturan grafis yang cukup detail untuk pandangan lewat spion, Anda bisa mengaturnya di antara 50-100 meter sehingga Anda setidaknya bisa melihat mobil di belakang Anda agar bisa bersiap untuk mempertahankan posisi jika mereka ingin menyalip.

Pengaturan lain yang bisa dipertimbangkan adalah visibilitas lawan main. Assetto Corsa Competizione, rFactor and iRacing adalah beberapa contoh judul game balap yang memiliki pengaturan ini. Anda tidak perlu melihat 10-12 mobil yang ada di depan atau belakang Anda, jadi pengaturan pilihannya bisa di angka 20-24 mobil.

Untuk pengaturan akhir, ada beberapa pengaturan advance yang bisa Anda coba. Beberapa pengaturan ini hanya sebatas efek tambahan yang sebetulnya bisa Anda matikan dan beberapa lainnya berpengaruh pada performa. Satu pengaturan yang bisa berpengaruh pada performa adalah ‘Car Level of Detail (LOD) Quality’. Semakin tinggi pengaturannya maka semakin tinggi kualitas mobil yang bisa terlihat dari jarak jauh. Anda bisa mengatur di pengaturan bawah yaitu 25% untuk ACC agar mobil sekitar masih bisa terlihat meski pengaturan rendah. 

Anda juga tidak akan bisa melihat detail dari mobil dalam jarak 150m ke depan ketika menyetir. Detail mobil sekitar hanya bisa terlihat ketika Anda melakukan zoom, dan ini hanya berguna untuk memamerkan foto atau video.

Pengaturan grafis bisa Anda atur secara berbeda untuk berbagai game, namun yang perlu diperhatikan adalah pengaturan ini mungkin akan berbeda efeknya ke performa frame rate. Jika Anda memiliki berbagai macan judul game balap mobil maka Anda perlu bermain lebih banyak di area pengaturan grafis untuk bisa mencapai performa FPS sesuai target Anda dan secara bersamaan tetap bisa memberikan tampilan visual yang baik. 

Kesimpulan 

Secara singkat, Anda tidak memerlukan pengaturan tinggi atau ultra untuk memainkan game balap. Pengaturan ini hanya untuk keperluan foto dan video. Banyak judul game balap yang tersedia dewasa ini telah dikembangkan dengan sedemikian rupa agar bisa dimainkan dengan pengaturan rendah dan masih bisa dinikmati. Yang paling penting adalah, mencapai frame rate tinggi tidak hanya akan memberikan pengalaman bermain yang mulus tetapi juga akan memberikan keuntungan pada Anda ketiga berkompetisi secara online. 

Terakhir, jika Anda memiliki video card high end yang mampu mencapai 3 digit angka FPS, pengaturan yang maksimal dengan target frame rate tertentu akan membantu untuk memperpanjang umum kartu grafis Anda dan membuat PC Anda lebih dingin karena video card tidak bekerja berlebihan terus menerus. 

Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Memulai Virtual Racing Bagian 3: Gamepads dan Gaming Wheels

Di bagian lain tulisan tentang memulai balapan virtual bagi pemula sebelumnya, kita sudah membahas tentang bagaimana caranya memilih sistem game yang ingin digunakan untuk balapan, apakah itu PC atau konsol. Nah sekarang, setidaknya Anda telah mempunyai pilihan sistem yang akan digunakan untuk bermain. Langkah selanjutnya adalah, nyalakan perangkat dan mulai bermain,

Ketika semakin sering bermain, Anda akan sampai pada titik bahwa Anda ingin lebih mahir menyetir dalam balapan. Kendala dalam menyetir mobil dalam game racing bisa terjadi karena beberapa hal, mungkin Anda merasa kurang maksimal mendapatkan waktu terbaik di lintasan atau bisa juga mengalami kendala dalam mendapatkan poin di mode balapan khusus. Dalam kondisi ini, Anda berpikir untuk melakukan upgrade alat kontrol mobil Anda agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Nah, pada bagian artikel ketiga ini, kita akan membahas tentang gamepads atau gaming wheels yang bisa Anda pilih untuk memainkan virtual racing.

Gamepads

(L-R) Logitech F310, Logitech F710

Gamepads, joysticks, controllers, atau apapun namanya adalah perangkat paling sering digunakan sebagai perangkat input/kontrol dalam game video. Gamepads terkini biasanya hadir dengan dua stik analog untuk mengemudi yang ada di bagian depan serta di bagian belakang terletak analog triggers untuk mengatur pandangan kamera. Di game balapan saat ini, trigger yang ada di kontroler biasanya digunakan untuk mengerem (bagian kiri) dan akselerasi (bagian kanan). Hal ini memungkinkan pemain untuk menancap gas atau mengerem secara progresif. Hal ini berbeda dengan kontroler pada awal-awal kehadiran perangkat konsol.

Perangkat konsol biasanya sudah memiliki gamepads bawaan dalam paket pembelian. Namun untuk perangkat PC, kontroler biasanya harus dibeli terpisah. Kecuali Anda membeli paket promo khusus. Dengan kondisi ini, biasanya sebagai awal, pemain game balap akan menggunakan keyboard sebagai alat mengemudi mereka.

Game balapan dengan gaya arcade bisa dimainkan secara seru dengan keyboard, tetapi untuk permainan simulasi balap yang memiliki level lebih tinggi akan membutuhkan kontrol mengemudi yang lebih presisi, agar mobil bisa bergerak dengan mulus di lintasan balap. Karena input dari keyboard adalah digital bukan analog, maka ketika Anda memencet tombol kemudi dengan keyboard, maka akan memberikan input 100% – kecuali Anda mengatur speed sensitivity dalam game. Melepaskan kemudi ketika bermain dengan keyboard juga akan mengembalikan kemudi ke tengah secara langsung atau secara lambat – tergantung game-nya. Efek dari kemudi dengan keyboard juga akan sama untuk akselerasi gas serta rem.

Dengan menggunakan gamepad akan memungkinkan kontrol yang lebih progresif atas input di game balap, ini memungkinkan kontrol kemudi saat balapan yang lebih mulus. Kontrol kemudi yang lebih mulus berarti pembalap bisa mendapatkan lap yang lebih cepat dan pemakaian ban yang lebih hemat. Sebagai bonus, beberapa game juga memiliki fitur vibrasi yang menjadi indikasi bahwa mobil yang dikemudikan menyentuh batas grip-nya.

Untuk game balapan yang hadir di konsol, telah dikembangkan dengan mindset kemudi oleh kontroler. Jadi hampir tidak ada pengaturan yang diperlukan untuk memainkannya. Namun untuk PC, pengguna mungkin akan butuh untuk melakukan pengaturan perihal Speed Sensitivity untuk mengatur sudut input kemudi pada kecepatan tinggi (kurang lebih 50-60% Speed Sensitivity akan cukup untuk memberikan efek serupa konsol). Beberapa game balap yang tersedia di PC akan secara otomatis mendeteksi gamepad yang terpasang, ini memungkinkan pengalaman yang lebih mudah (plug and play) ketika bermain.

Beberapa kontroler yang murah namun berkualitas baik untuk PC antara lain Logitech F310 (wired) dan F710 (wireless). Dua kontroler ini juga telah didukung cukup banyak judul game balapan di PC sehingga hanya membutuhkan sedikit bahkan tidak ada dari sisi pengaturan.

Pengguna konsol yang ingin mencoba game balap di PC juga bisa menggunakan kontroler konsol mereka untuk bermain, dengan mengkoneksikannya ke PC lewat receivers yang tepat, drivers atau kabel. Bagi pengguna Playstation, mereka harus melakukan pengaturan terlebih dahulu untuk bisa menggunakan gamepad PS di PC, sedangkan untuk pengguna Xbox 360, Xbox One dan Xbox Series X/S, bisa dengan mudah mengkoneksikan kontroler mereka ke PC berbasis Windows karena Microsoft memberikan dukungan native untuk kontroler Xbox.

Gaming Wheels

(L-R) Logitech G29, Logitech G923

Layaknya mobil betulan, tentu saja untuk mendapatkan pengalaman mengemudi yang terbaik, rekomendasi paling pas adalah menggunakan gaming wheels. Alat input ini memungkinkan pemain mendapatkan kontrol yang presisi dan respon kontrol yang baik dari mobil dalam permainan.

Dalam beberapa judul game, penggunaan gamepads tidak akan maksimal untuk melaju di tikungan tajam dalam kecepatan rendah, karena tikungan seperti ini membutuhkan input kontrol yang responsif. Dengan menggunakan gaming wheel pembalap akan bisa mendapatkan lap time yang lebih konsisten, karena lebih banyak muscle memory yang terlibat lewat tangan dan kaki pengguna yang terkoneksi dengan stir dan pedal di gaming wheel. Selain itu, gaming wheels dengan sudut rotasi yang tinggi, memungkinkan input yang luas dalam melibas semua tipe tikungan.

Namun, berbeda seperti gamepads, tidak semua gaming wheels dibuat sama untuk balapan virtual. Sering kali, perangkat yang dijual seharga $80 USD atau di bawahnya tidak memiliki ‘force feedback’ dan memiliki limitasi atas sudut rotasi. Hal ini akan berpengaruh buruk pada tikungan jaman. Selain itu, gaming wheels juga memiliki dukungan yang terbatas di berbagai judul game balap. Oleh karenanya, menjadi penting untuk mendapatkan gaming wheels yang memberikan pengalaman yang optimal.

Untuk balapan virtual (virtual racing) baik di PC atau konsol, Anda sebaiknya mempunyai perangkat dengan sudut rotasi 900 derajat serta fitur force feedback. Gaming wheel terbaru dari Logitech, Logitech G923, yang dihargai $399 USD, telah mendukung versi terbaru dari konsol ataupun PC. Perangkat ini memiliki varian yang berbeda dua ekosistem konsol, varian Xbox (One/Series X/Series S) serta vairan untuk PlayStation (PS4 and PS5), namun kedua varian ini kompatibel untuk PC.

Logitech G923 hadir dengan teknologi TRUEFORCE yang bisa memberikan vibrotactile haptic feedback serta respon yang lebih baik, serta umpan balik yang presisi. Dengan teknologi ini Anda akan bisa merasakan dan ‘mendengar’ suara mesin Anda lewat wheel base, tidak hanya itu pengguna juga bisa merasakan interaksi mobil dalam permainan dengan permukaan lintasan di game. Untuk game yang mendukung teknologi ini, salah satunya adalah Gran Turismo Sport, judul ini termasuk game awal yang mendukung teknologi TRUEFORCE.

Logitech juga memiliki produk lain untuk segmen gaming wheels selain G923. Tipe lama seperti G29 (PS3, PS4, PS5 dan PC) dan G920 (Xbox One dan PC) menyediakan kualitas force feedback yang baik meski perangkat ini tidak memiliki fitur TUREFORCE. Karena G29 merupakan model lama, harga jualnya pun lebih rendah dari G923. Memungkikan untuk mereka yang ingin bermain virtual racing menggunakan gaming wheels tapi dengan dana terbatas. Harga jualnya antara $299 and $349 tergantung penjual.

Lebih lanjut, G29/G920 memiliki dukungan yang luas untuk berbagai game di PC dengan sedikit bahkan tidak perlu ada penyesuaian sama sekali. Sampai dengan April 2021, G29 masih tersedia secara luas di toko baik online atau offline.

Mereka yang tertarik virtual racing dan memiliki budget yang cukup terbatas bisa juga membeli perangkat gaming wheels second atau bekas. Salah satu perangkat yang bisa dipilih adalah Logitech G27 yang kompatibel untuk PC dan PS3. Selain itu sebagai bonus, G27 juga hadir dengan perangkat tambahan yaitu H Shifter di paket standarnya. Harga G27 secara umum di bawah G29, namun harus diberi catatan karena harganya mungkin akan bervariasi tergantung penjual. Ini dikarenakan G27 sudah jarang dijual yang versi baru tetapi yang versi second. Sampai dengan tulisan ini dibuat, G27 masih didukung oleh berbagai game balap modern di PC. Ini menjadikan perangkat gaming wheels yang bisa jadi pilihan untuk pemula dengan budget terbatas.

Kesimpulan

Pada akhirnya, tujuan untuk menelaah perangkat kontrol di game balapan atau virtual racing adalah untuk menemukan input kontrol yang paling luas. Kita bisa menikmati belajar bermain dasar-dasar game balap dengan gamepad ataupun gaming wheels, bahkan ada juga yang bisa bermain dengan baik dengan keyboard dan mouse.

Pada akhirnya, setiap input kontrol akan menemukan titik batasnya. Salah satu yang perlu dicatat adalah, beberapa game balap dikembangkan dengan skenario bahwa tidak ada perbedaan mencolok menggunakan kontrol apapun, mau menggunakan gamepad atau gaming wheels. Salah satu contohnya adalah seri game Forza. Semuanya akan tergantung pada game apa yang dipilih serta gaya balapan pemainnya masing-masing. Di atas segalanya, yang terpenting ketika belajar adalah, bersenang-senang saat menjalaninya.


Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Memulai Virtual Racing Bagian 2: Konsol dan Perangkat Keras untuk PC

Pada artikel sebelumnya, telah dibahas tentang judul game balapan mobile terbaik yang bisa dipilih untuk para pemula, baik untuk perangkat PC atau konsol. Pilihan game balap mobil yang ada pada artikel tersebut didasarkan pada asumsi bahwa pemain sudah memiliki setidaknya satu sistem untuk bisa bermain. Lalu bagaimana jika mereka belum memiliki perangkat PC atau konsol?

Nah, di artikel ini akan dibeberkan panduan pemula tentang bagaimana menentukan kebutuhan gaming system paket hemat alias untuk pemula yang sesuai dengan pilihan judul game yang akan dimainkan.

Konsol

Untuk mereka yang memainkan judul Gran Turismo, Playstation adalah pilihan perangkat yang paling pas untuk seri game ini. Salah satu alasannya karena game ini eksklusif hanya tersedia untuk platform milik Sony. Gran Turismo Sport dirilis pada bulan Oktober 2017 untuk PS4, namun next gen console seperti PS5 bisa memainkan game ini tanpa ada masalah.

Bagi mereka yang ingin memainkan versi terbaru, yaitu Gran Turismo 7, maka PlayStation 5 adalah perangkat pilihan jangka panjang yang pas untuk memainkan game ini. Anda bisa memiliki PS5 dengan menyiapkan dana $399 USD untuk yang versi digital dan $499 USD untuk yang versi dics. Namun karena keterbatasan stock yang menjadikan cukup sulit untuk memiliki PS5 dengan harga normal, maka PS4 tetap bisa jadi pilihan. Terutama bagi mereka yang hanya memiliki Gran Turismo Sport sebagai judul game balap mobil di koleksi mereka. PS4 bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah (sekitar $399 untuk yang versi standar dan slim).

Sedangkan untuk mereka yang menggunakan Xbox Series X/S, yang saat ini belum memiliki judul game balap mobil eksklusif, Anda bisa memilih untuk mendapatkan perangkat Xbox One versi standar (dihargai kurang lebih sama dengan PS4 versi slim). Konsol ini juga cocok terutama bagi mereka para fans game Forza. Namun dikarenakan berbagai game balap yang bisa dimainkan di Xbox juga tersedia untuk PC, maka akan lebih baik jika Anda memilih untuk menyiapkan perangkat PC sebagai perangkat untuk bermain sim racing.

PC Gaming

Ketika membangun PC gaming, Anda akan dihadapkan dengan sisi teknikal yang lebih banyak, karena Anda harus memilih perangkat yang berbeda dari berbagai manufaktur di pasaran dan menyusunnya menjadi satu PC yang utuh.

Untuk menjamin dukungan sampai beberapa waktu, Anda bisa memilih untuk membangun PC gaming menengah-atas dengan menggunakan Intel i7 atau AMD Ryzen 7 serta video card kelas atas. Namun demikian, dengan berkembangnya teknologi saat ini, komponen PC menengah atau yang ramah di kantong juga sudah cukup baik untuk menghasilkan performa yang cukup baik. Hal ini didukung pula oleh perkembangan game itu sendiri yang semakin bisa dioptimasi dan mendukung perangkat keras yang cukup luas.

Jika Anda tidak berniat untuk melakukan streaming dengan PC Anda, setup entry level gaming PC standar akan cukup untuk bermain game sim racing, setidaknya dengan menggunakan 4 core 8 thread processor (contohnya Intel i3 9100f atau Ryzen 3 3100, keduanya memiliki harga ritel sekitar $99 USD) yang dikombinasikan dengan entry level video card, seperti Nvidia GTX 1650 atau AMD’s RX 570 (keduanya punya harga ritel $149 USD). Lalu setidaknya 16GB DDR4 untuk RAM akan cukup untuk mencapai kurang lebih 60 FPS pada pengaturan grafis secara medium di sebagian besar permainan balapan PC.

Prosesor Ryzen yang telah memiliki built in graphics seperti Ryzen 5 3400G (seharga $149 USD) akan sanggup memainkan berbagai game seperti Assetto Corsa dan RaceRoom (keduanya adalah contoh game balap untuk pemula), namun prosesor ini akan cukup kesulitan jika tidak ada video card khusus yang disandingkan dengan CPU, karena konten di game ini akan mendapatkan pembaruan dari sisi grafis.

Anda sebenarnya bisa menggunakan PCIe video card yang ada di motherboard, namun motherboard-nya sendiri akan tergantung dari pilihan prosesor yang Anda pilih. Kalau Anda memilih prosesor dari Intel maka Anda harus juga memperhatikan pilihan generasi Intel CPU Anda:

  • Untuk Intel i# 9100/9100f (Intel Generasi 9 – “Coffee Lake”), Anda akan membutuhkan setidaknya motherboard dengan chipset B360 atau B365.
  • Untuk i3 10100/10100f (Intel Generasi 10 – “Comet Lake”), Anda akan membutuhkan setidaknya motherboard dengan chipset B460.

Sedangkan pilihan motherboard untuk prosesor dari AMD lebih mudah. Untuk Ryzen 3 3100, motherboard dengan chipset B450 jadi rekomendasi yang bisa diandalkan. Saat tulisan ini dibuat, baik Intel atau AMD belum merilis pilihan produk entry level dari Intel Core generasi 11 atau jajaran Generasi Ryzen 5.

Komponen lain yang harus diperhatikan

Untuk RAM, setidaknya Anda membutuhkan spesifikasi RAM sebesar 16GB. Besaran RAM ini jadi pilihan paling aman karena versi terbaru Windows bisa dengan mudah mengambil 3GB RAM saat tidak digunakan. Untuk penggunaan prosesor dari Intel, memilih DDR4 RAM dengan clock speed manapun akan jadi pilihan yang aman. Sedangkan untuk prosesor AMD Ryzen, pilihan paling baik adalah minimal RAM dengan clock speed setidaknya 2400 MHz. Jika memungkinkan, Anda juga sebaiknya menginstal RAM dengan konfigurasi dual channel, agar lebih stabil.

Catatan penting, jangan gunakan power supply murahan. Pilih minimal power supply 650W dari brand ternama dengan rating setidaknya 80 Plus White atau Bronze. 650W adalah pilihan terbaik terutama jika Anda akan melakukan upgrade di kemudian hari.

Untuk ruang penyimpanan, kombinasi Solid State Drive (SSD) + Hard Disk Drive (HDD) adalah pilhan paling standar untuk desktop gaming. Setidaknya gunakan 128GB SSD, yang nantinya akan jadi tempat sistem operasi berjalan. Besaran HDD yang bisa Anda pilih akan tergantung jadi berapa banyak game yang akan Anda install. Untuk setup racing game paling hemat, 1TB akan cukup. Jika dana cukup terbatas, Anda sebenarnya bisa juga memilih untuk hanya menggunakan HDD saja. Namun pilihan ini akan memberikan dampak pada loading yang lama saat menyalakan komputer.

Oh ya, jangan lupa untuk membeli monitor. Jika Anda berencana untuk lebih serius menekuni sim racing di kemudian hari, pilihan paling pas minimal monitor atau TV 24 inci. Tidak perlu pusing dengan kemampuan refresh rate atau response times dari perangkat layar Anda karena budget Anda cukup terbatas.

Komponen di atas sudah cukup untuk memberikan pengalaman balapan yang lancar, bahkan untuk beberapa judul seperti Project CARS 3 dan Assetto Corsa Competizione, serta judul lain yang akan dirilis dalam 2 tahun ke depan. Jika Anda punya tambahan budget, Anda bisa meng-upgrade menggunakan prosesor yang lebih tinggi performanya atau dengan kombinasi video card.

Harga komponen desktop akan memiliki harga pabrik dan harga retail yang berbeda, pastikan Anda mengecek harga di toko komputer terdekat atau langganan Anda untuk harga terbaru.

Optimasi sederhana untuk pengalaman balapan yang mulus

Ketika perangkat PC dan pilihan game Anda sudah siap, Anda juga perlu untuk mengatur tampilan grafis Anda yang akan disesuaikan dengan perangkat keras PC yang dimiliki. Saat bermain game balap, akan cukup sulit untuk melihat perbedaan detail grafis dari mobil, jalur balap dan lingkungan sekitar karena Anda melaju dengan cepat. Saat melaju di lintasan balap, Anda tidak akan bisa melihat bagian kecil/detail, tetapi lebih ke tampilan yang lebih ‘berat’ seperti rumput atau dedaunan, bayangan detail mobil, refleksi mobil dan lingkungannya, serta objek di pinggir lintasan balap.

Melakukan optimasi saat bermain game balap adalah salah satu kunci untuk memberikan pengalaman balap yang mulus dan responsif. Pengaturan detail tinggi atau maksimal, hanya dibutuhkan untuk mengambil foto atau membuat konten video.

Jika Anda mengalami kendala berupa frame drop untuk game yang Anda pilih, pengaturan yang paling direkomendasikan adalah menurunkan fitur ‘shadows’ ke pengaturan paling rendah (cukup untuk menampilkan hanya bayangan dari mobil saja). Lalu atur juga tampilan detail rumput ke ‘off’ atau pengaturan paling rendah. Pengaturan yang sama juga bisa dilakukan untuk fitur refleksi mobil dan jalanan (nama pengaturan atau fitur mungkin akan berbeda untuk setiap game).

Selain itu pengaturan ‘special effect’ juga bisa diatur serupa, karena tampilan efek ini biasanya hanya akan muncul ketika mobil bertabrakan. Untuk pengaturan tekstur dan detail lintasan balap, bisa diatur ke level medium.

Sebagai pembalap pemula, saat balapan kasual, target FPS yang bisa dicapai adalah 30-60 FPS. Sedangkan FPS yang lebih tinggi ideal untuk balapan kompetitif. Optimasi pengaturan ini bisa jadi bahan pembelajaran lain karena akan berbeda dari satu game ke game lain.

Kesimpulan

Tips pemilihan perangkat keras di atas seharusnya sudah cukup untuk para pemula dengan budget terbatas yang ingin memulai game balap mobil. Apakah itu bermain menggunakan PC atau konsol, tujuan akhirnya adalah memiliki perangkat yang mampu menjalankan secara mulus dari game pilihan Anda. Ketika perangkat telah mendukung, yang perlu Anda lakukan adalah bersenang-senang.

Baik bermain game balap mobil di konsol atau PC, tentunya Anda akan membutuhkan setidaknya satu perangkat input (keyboard untuk PC atau gamepad untuk konsol) sebagai alat navigasi atau pengaturan awal.

Ketika sudah bisa menikmati balapan mobil dengan lancar, suatu saat Anda akan merasa perlu untuk menaikkan performa serta merasakan pengalaman balapan yang lebih nyata. Ini bisa didapat dengan kontroler yang lebih baik atau bahkan perangkat gaming wheel. Nah, pembahasan tentang ini akan dituliskan pada artikel bagian ketiga, yang akan jadi bagian final seri tulisan panduan virtual racing ini.

Image sources:

1. PlayStation 4 image (official PlayStation website)
2. Gaming PC
3. Intel and Ryzen box
4. Assetto Corsa graphics settings – self made screenshots

Artikel ini ditulis oleh Luis Moreno dan pertama kali dimuat di Legion of Racers. Publikasi di Hybrid.co.id telah dengan izin, dan kami bekerja sama dengan Legion of Racers untuk menghadirkan berbagai artikel terkait Sim Racing. 

Balapan Perdana GT World Challenge Asia Esports Bakal Diadakan di Sirkuit Monza

Balapan pertama dari GT World Challenge Asia Esports akan diadakan di sirkuit Monza, Italia, pada hari ini, Selasa, 6 Oktober 2020. Kompetisi tersebut akan menggunakan platform Assetto Corsa Competizione. Kali ini, ada dua balapan yang diadakan. Masing-masing balapan akan berlangsung selama satu jam.

Balapan pertama akan mempertemukan sim racer profesional dengan pembalap amatir yang telah lolos babak kualifikasi. Salah satu sim racer profesional yang akan bertanding hari ini adalah Joseph De Jesus IV. Setelah mendominasi balapan Charity Cup yang diadakan pada 29 Agustus 2020 lalu, dia mendapatkan kontrak dengan Tarmac eMotorsports. Karena itu, tidak heran jika dalam balapan kali ini, dia masuk dalam kategori sim racer profesional. Dua peserta lain yang masuk ke dalam kategori profesional antara lain Andrew Laurenson dan Yat Lam Law.

GT World Challenge Asia Esports
Beberapa bulan belakangan kompetisi sim racing memang tengah marak.

Dalam balapan kali ini, Zheng Yinsim racer Mercedes-AMG yang berhasil memenangkan Charity Cup — juga akan ikut berlaga. Dua peserta lain yang akan bertanding kali ini adalah Li Kin Lonsim racer Mercedes-AMG lain yang juga berhasil naik podium pada Charity Cup — dan perwakilan Ferrari, Yuki Shirakawa. Balapan ini juga diikuti oleh para sim racer amatir yang telah lolos babak kualifikasi terbuka, menurut Auto Mobil Sports.

Sementara itu, balapan kedua dari GT World Challenge Asia Esports akan mengadu para pembalap sebenarnya dengan para pembalap amatir. Salah satu pembalap yang akan turun kali ini adalah Evan Chen dari Porsche. Balapan ini juga akan diikuti oleh sejumlah pembalap amatir asal Asia, seperti Leona Chin dan Tengku Djan Ley.

GT World Challenge Asia Esports terdiri dari 5 balapan. Berikut jadwal dari empat balapan lainnya:

  • Balapan ke-2: 27 Oktober 2020, di Laguna Seca, Amerika Serikat
  • Balapan ke-3: 10 November 2020 di Silverstone, Inggris
  • Balapan ke-4: 24 November 2020 di Spa-Francorchamps, Belgia
  • Balapan ke-5, 8 Desember 2020 di Suzuka, Jepang

Beberapa bulan belakangan, kompetisi esports memang semakin populer. Tidak heran, pandemi COVID-19 memaksa banyak pertandingan olahraga dibatalkan. Hal ini mendorong para penyelenggara untuk mengadakan turnamen esports sebagai pengganti. Sim racing merupakan salah satu ekosistem yang tumbuh pesat selama pandemi.

Tawarkan Hadiah Rp744,5 Juta, VCO ProSIM Series Pasangkan Pembalap Pro dengan Sim Racer

Virtual Competition Organisation (VCO) akan menyelenggarakan turnamen balapan virtual bernama VCO ProSIM Series. Kompetisi yang akan memasangkan pembalap profesional dengan sim racer tersebut akan diadakan mulai November 2020 sampai Februari 2021.

Total hadiah yang ditawarkan mencapai US$50 ribu (sekitar Rp744,5 juta). Beberapa pembalap profesional yang sudah pasti akan ikut serta dalam VCO ProSIM Series antara lain pembalap Formula 1 Rubens Barrichello dan Timo Glock, serta pemenang Formula E, Antonio Felix da Costa.

“Saya merasa, ekosistem sim racing sangat menarik,” kata Timo Glock, Pro Ambassador dari VCO, menurut laporan The Race. “Selama karantina, saya melibatkan diri dalam sim racing. Saya bahkan mencoba untuk ikut serta dalam balapan virtual. Platform ini punya potensi besar. Banyak pembalap yang menyukai sim racing dan menghabiskan banyak waktu untuk beradu balap virtual.”

VCO Pro SIM Series
VCO Pro SIM Series akan menggunakan Dallara Formula 3 untuk Championship Race.

Glock menceritakan, dia menjadi sangat tertarik dengan sim racing setelah dia ikut serta dalam sebuah balapan virtual bersama Rubens Barrichello. Setelah itu, dia lalu bekerja sama dengan VCO. “Bersama, kami mendapatkan ide untuk membuat kompetisi campuran agar pembalap profesional dan sim racer sama-sama merasa puas,” ujarnya.

VCO ProSIM Series terdiri dari 8 pertandingan. Dalam masing-masing ronde, akan ada “Fun Race” yang hanya akan diikuti oleh para pembalap profesional. Lintasan serta mobil yang digunakan dalam balapan tersebut akan dirahasiakan dari para peserta. Setelah Fun Race, akan diadakan Championship Race. Semua peserta dalam balapan tersebut akan menggunakan mobil Dallara Formula 3. Dalam balapan ini, seorang pembalap profesional akan dipasangkan dengan seorang sim racer. Keduanya akan saling bergantian untuk beradu balap.

Untuk menentukan sim racer yang pantas ikut, VCO meminta bantuan Esports Racing Team Association (ERTA). ERTA akan menominasikan sejumlah sim racer untuk ikut dalam VCO ProSIM Series. Untuk mengisi slot sim racer yang tersisa, akan diadakan babak kualifikasi terbuka di kalangan komunitas iRacing pada akhir Oktober 2020.

Memang, di tengah pandemi, ekosistem balapan virtual berkembang pesat. Tidak heran, mengingat ada banyak balapan yang harus dibatalkan dan diganti dengan kompetisi esports, seperti Formula 1, Formula E, dan NASCAR.

Adakan Ferrari Hublot Esports Series, Ferrari Cari Talenta Muda

Ferrari mengumumkan bahwa mereka akan membuat turnamen esports sendiri, yaitu Ferrari Hublot Esports Series. Pada awalnya, turnamen simulasi balapan ini hanya terbuka untuk warga Eropa yang berumur 18 tahun ke atas. Namun, ke depan, Ferrari berencana untuk mengadakan kompetisi tersebut di kawasan lain. Pendaftaran untuk Ferrari Hublot Esports Series akan dibuka pada 7 Agustus 2020. Pemenang dari turnamen tersebut akan bisa bergabung dengan tim akademi Ferrari.

Ferrari Hublot Esports Series terbagi dalam dua kategori, yaitu AM Series untuk sim racer amatir dan Pro Series untuk sim racer profesional. Balapan pertama untuk kategori amatir dan profesional akan diadakan pada September 2020. Sebanyak 12 pemain tercepat dari masing-masing kategori akan ikut serta dalam 4 balapan yang diadakan pada Oktober 2020. Sementara itu, babak final akan diadakan pada November 2020. Dalam babak final, para finalis harus mengikuti tiga balapan.

Ferrari Hublot Esports Series
Ferrari memutuskan untuk mengadakan turnamen esports sendiri. | Sumber: Ferrari

Dalam Ferrari Hublot Esports Series, para peserta akan beradu menggunakan platform simulasi racing Assetto Corsa. Sementara mobil yang harus mereka gunakan adalah Ferrari 488 Challenge Evo. Perusahaan pembuat jam asal Swiss, Hublot, menjadi title sponsor dari turnamen esports ini. Selain itu, Ferrari juga akan bekerja sama dengan perusahaan aksesori gaming, Thrustmaster, yang menjadi rekan teknis Ferrari dalam kompetisi simulasi balapan ini.

Ferrari cukup lambat untuk memasuki dunia esports. Mereka menjadi tim F1 terakhir yang memutuskan untuk mengikuti F1 Esports Series pada 2019. Meskipun begitu, mereka berhasil memenangkan turnamen tersebut berkat sim racer David Tonizza, menurut laporan ESPN.

“Setelah ikut serta dalam F1 Esports Series, masuk akal jika kami maju ke langkah berikutnya dan menyelenggarakan turnamen esports sendiri, yaitu Ferrari Hublot Esports Series,” kata Nicola Boari, Chief Brand Diversification Officer, Ferrari, seperti dikutip dari Esports Insider. “Turnamen ini ditujukan untuk para penonton muda. Kompetisi tersebut juga membuka kesempatan bagi para sim racer untuk menjadi pembalap simulasi profesional.”

Ferrari bukanlah perusahaan otomotif pertama yang memutuskan untuk membuat turnamen esports sendiri. Pada Juni 2020, Lamborghini bekerja sama dengan Assetto Corsa Competizione untuk mengadakan kompetisi simulasi balapan The Real Race. Memang, selama pandemi virus corona, esports balapan tumbuh dengan pesat. Semakin banyak turnamen simulasi balapan yang diadakan. Sebagian dari kompetisi itu juga disiarkan di televisi.

Afrika Selatan Punya Sim Driver Muda Berbakat, Junior McColl

Di tengah pandemi virus corona, semakin banyak turnamen balapan virtual yang diadakan. Jadi, tidak heran jika muncul bintang baru dalam dunia sim racing. Ialah Junior McColl, sim driver berumur 12 tahun yang berhasil masuk tiga besar dalam berbagai balapan virtual di Afrika Selatan.

Ketika ditanya oleh RedBull tentang apa yang Junior sukai dari sim racing, dia menjawab, “Semuanya.” Dia lalu menjelaskan bahwa ada banyak hal yang dia sukai tentang balapan virtual. Dia berkata, dia senang menonton Formula 1 dan Lewis Hamilton adalah pembalap favoritnya. Dia berharap, dia akan bisa menjadi pembalap F1 untuk Mercedes Benz. Setiap hari, dia bercerita, dia berlatih selama sekitar 2 jam. Terkadang, dia menghabiskan waktu latihan hingga 5 jam pada akhir pekan.

Junior memiliki kakak, Morgan McColl, yang juga merupakan pembalap muda yang kini ada di bawah naungan Toyota/Castrol Development Team. Junior yakin, dia akan bisa mengalahkan kakaknya pada akhir tahun. Saat ini, Junior dan Morgan masih harus saling berbagi simulator yang sama. Untungnya, sang ayah, Robert McColl mengatakan, Junior akan mendapatkan simulatornya sendiri dalam waktu dekat.

Junior McColl
Ilustrasi balapan virtual F1. | Sumber: F1.com

White Rabbit Gaming Sim Driver, Jason Absmeier mengaku bahwa Junior memiliki potensi. “Saya rasa, membiarkan anak 12 tahun beradu dengan kami para pembalap ‘tua’ adalah hal yang menarik. Melihat potensinya, saya merasa senang karena itu berarti, masa depan sim racing akan aman selama beberapa tahun atau mungkin beberapa dekade ke depan,” kata Absmeier, dikutip dari RedBull. “Saya berharap, akan ada perusahaan yang tertarik untuk membelikan simulator untuknya. Saat ini, Junior masih harus berbagi dengan kakaknya. Saya bisa membayangkan jika keduanya berebut simulator tersebut.”

Absmeier bukan satu-satunya pembalap Afrika Selatan yang mengakui bakat Junior. Pembalap White Rabbit Gaming lainnya, Bruno Cadilhe juga melihat bahwa Junior memiliki potensi. “Fakta bahwa Junior McColl masih sangat muda memang mengagumkan. Dia cukup dewasa walau masih ada banyak hal yang harus dia pelajari,” katanya. “Dia akan menjadi salah satu pembalap terbaik jika dia mau mencoba mengerti bagaimana caranya dia bisa berkendara dengan lebih cepat. Dia punya potensi. Dia akan memerlukan pelatih yang tepat agar dia bisa merealisasikan potensinya.”

Ketika diberitahu bahwa banyak orang menaruh perhatian padanya, Junior tampak agak terkejut. Sambil tertawa, dia mengaku bahwa dia tidak mengerti kenapa banyak orang yang tertarik dengan apa yang dia lakukan. Namun, dia tetap senang. Selain aktif dalam balapan virtual, Junior juga senang untuk bermain game NBA di PlayStation. Meskipun begitu, fokus utamanya tetaplah sim racing.

Sumber header: RedBull

Balapan Khusus Perempuan Adakan W Series Esports League

Seri balapan khusus perempuan W Series bakal mengadakan kompetisi balapan virtual untuk menggantikan balapan yang dibatalkan karena virus corona. Kompetisi yang dinamai W Series Esports League ini akan diselenggarakan pada 11 Juni 2020. Balapan tersebut akan diikuti oleh 18 pembalap profesional yang telah lolos kualifikasi untuk bertanding di W Series.

W Series Esports League terdiri dari 10 balapan. Para peserta akan menggunakan mobil virtual yang sama, yaitu Tatuus Formula Renault 2.0. Pasalnya, mobil tersebut memiliki performa serupa mobil balap W Series Tatuus Formula 3. Untuk mengadakan turnamen balapan virtual tersebut, W Series bekerja sama dengan perusahaan aksesori komputer Logitech G, perusahaan media dan komunitas esports milik Logitech, Beyond Entertaiment, dan software sim racing iRacing.

W Series Esports League
W Series Esports League ditujukan untuk 18 pembalap perempuan.

“Saat ini, tidak ada balapan yang dilangsungkan. Jadi. tujuan dari W Series Esports League adalah untuk membantu para pembalap kami mengasah kemampuan mereka dan menghibur para fans kami,” kata CEO W Series, Catherine Bond Muir, dikutip dari Motorsport. “Kami ingin menyediakan lingkungan yang kompetitif bagi para pembalap kami. Sekarang, semakin banyak pembalap yang merasa frustasi karena tidak bisa ikut serta dalam balapan. Saya tidak yakin balapan menggunakan sim racing akan memberikan pengalaman yang sama dengan balapan bisaa. Namun, saya rasa, memastikan para pembalap kami tetap bisa bersaing dengan satu sama tetaplah penting.”

Selama pandemi virus corona, esports balapan memang tumbuh pesat. Ada banyak turnamen balapan virtual yang diadakan, termasuk oleh Formula 1, Formula E, dan NASCAR. Belum lama ini, Lamborghini juga mengadakan turnamen esports sendiri.

“Saat ini, balapan virtual adalah satu-satunya balapan yang ada. Menurut saya, sebagian besar pembalap juga senang ikut serta dalam sim racing, walau balapan virtual tentu saja berbeda dari balapan sebenarnya,” kata runner-up W Series tahun lalu, Beitske Visser pada The Esports Observer. “Jauh lebih menyenangkan untuk mengendari mobil sebenarnya. Meskipun begitu, sejauh ini, saya juga menikmati sim racing. Saya pikir, hal ini dapat membantu kami untuk tetap aktif balapan di kala kita tidak bisa mengadakan balapan sebenarnya. Kami menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari lintasan yang ada.”

Lamborghini Terjun ke Esports, Adakan Turnamen Balapan Virtual The Real Race

Mobil Lamborghini biasanya identik dengan dua hal, yaitu kemewahan dan kecepatan. Memang, tidak semua orang bisa membeli mobil buatan Lamborghini, yang dihargai mulai dari US$200 ribu sampai US$5 juta. Namun, itu tidak menghentikan perusahaan Italia tersebut untuk masuk ke dunia esports demi marketing.

Berbeda dengan BMW yang bekerja sama dengan 5 organisasi esports, Lamborghini memilih untuk mengadakan turnamen balapan bersama game Assetto Corsa Competizione. Kompetisi itu akan berlangsung selama 5 minggu, mulai 29 Mei 2020 sampai Agustus 2020. Pada babak final, yang diadakan di Italia pada September, pemenang akan melawan para pembalap terbaik Lamborghini. Semua orang boleh ikut serta dalam kompetisi esports itu, yang mengharuskan semua pesertanya menggunakan satu tipe mobil.

“Menyelenggarakan turnamen balapan virtual sesuai dengan strategi Lamborghini untuk mendekatkan diri dengan generasi muda,” kata Katia Bassi, Chief Marketing Officer, Lamborghini, seperti dikutip dari The Washington Post. “Kami menjual 8 ribu mobil setiap tahun. Faktanya, kompetisi esports ini akan membantu kami meningkatkan brand awareness… Dan sejujurnya, turnamen itu juga akan membantu kami mendapatkan data untuk marketing. Semakin banyak data yang kami kumpulkan dari fans kami, semakin baik, karena kami ingin bisa melakukan marketing yang akurat.”

Lamborghini esports
Lamborghini bekerja sama dengan Assetto Corsa Competizione untuk mengadakan The Real Race.

Lamborghini bukan perusahaan mobil pertama yang mengadakan turnamen esports yang mengharuskan para pembalanya menggunakan satu tipe mobil. Pada 2018, Nissan bekerja sama dengan Gran Turismo untuk mengadakan Nissan GT Sport Cup. Sementara BMW dan Porsche masing-msaing mmenggandeng iRacing untuk mengadakan turnamen esports. Meskipun begitu, hal itu bukan berarti tidak ada ruang untuk kompetisi esports Lamborghini, menurut Joern A. Buss, konsultan perusahaan otomotif global Oliver Wyman.

“Turnamen dari satu manufaktur mobil sebenarnya lebih baik,” kata Buss. “Kompetisi tersebut akan memberikan banyak eksposur pada esports. Saya tidak keberatan melihat mobil yang sama saling beradu dengan satu sama lain. Elemen kompetitif turnamen lebih penting dari elemen-elemen lainnya.” Selain itu, dia menyebutkan, menyelenggarakan turnamen dengan satu tipe mobil menarik bagi perusahaan manufaktur mobil karena mereka bisa mendapatkan untung dengan mudah.

Buss mengungkap, dengan menjual lisensi merek perusahaan ke developer game balapan, sebuah perusahaan bisa mendapatkan keuntungan di atas 10 persen. “Perusahaan bisa mendapatkan untung dengan mudah. Mereka cukup memberikan logo dan hasil scan dari mobil mereka,” kata Buss. Selain keuntungan, alasan lain perusahaan mobil tertarik untuk bekerja sama dengan platform sim racing adalah karena mereka bisa membatasi siapa saja yang mendapatkan scan atas mobil mereka.

Melalui esports, sebuah perusahaan memang bisa mendekatkan diri dengan generasi milenial dan gen Z. Apalagi, esports balapan tumbuh pesat di tengah pandemi virus corona. Namun, keputusan perusahaan mobil untuk terjun ke esports tidak menjamin bahwa generasi muda akan membeli mobil mereka. Beberapa analis percaya, generasi milenial dan gen Z memiliki minat rendah untuk membeli mobil, terutama mobil mewah seperti Lamborghini. Buss mengakui, belum diketahui seberapa efektif marketing melalui esports bagi perusahaan mobil.

“Mengadakan turnamen balapan virtual adalah pedang bermata dua bagi perusahaan mobil,” kata Buss. “Anda bisa ikut serta dari rumah. Jadi, Anda mungkin tidak perlu membeli mobil itu dan bisa menikmati pengalaman menyetir menggunakan teknologi virtual reality. Namun, kesempatan untuk melakukan marketing dengan esports tetap menggiurkan.”

Sergio Aguero Ikut Virtual Grand Prix di Spanyol

Banyak kegiatan olahraga yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan karena pandemi virus corona, termasuk balapan. Untuk mengatasi masalah ini, sejumlah penyelenggara balapan memutuskan untuk beralih ke balapan virtual, mulai dari Formula 1, NASCAR, sampai Formula E. Menariknya, balapan virtual tersebut tidak hanya diikuti oleh para pembalap profesional, tapi juga gamer, influencer, sampai atlet dari bidang olahraga lain.

Dalam virtual Grand Prix yang diadakan di Spanyol, ada beberapa atlet sepak bola yang ikut serta. Salah satunya adalah Sergio Aguero, striker Manchester City. Selain itu, balapan yang diadakan di Circuit de Catalunya virtual itu juga diikuti oleh kiper Real Madrid, Thibaut Courtois dan midfielder Barcelona, Arthur Melo.

Dari ketiga pesepak bola yang ikut dalam Grand Prix di Spanyol, Courtois mendapatkan peringkat paling tinggi. Dia berhasil menyabet posisi ke-12 setelah beradu dengan para pembalap lain selama 33 putaran. Sementara itu, Aguero duduk di posisi ke-14. Dia menganggap, untuk balapan pertamanya, posisinya itu tidak buruk. Dan Melo ada di peringkat terakhir. Selain tiga pesepak bola itu, virtual Grand Prix ini juga diikuti oleh atlet golf, Ian Poulter, yang duduk di posisi ke-18, menurut laporan Sport Star.

sergio aguero grand prix
Sergio Aguero ikut serta dalam virtual grand prix yang diadakan di Spanyol. | Sumber: Instagram

Dengan balapan di Spanyol, telah ada 5 Grand Prix yang diadakan. Meskipun diikuti oleh non-pembalap, seluruh balapan virtual ini didominasi oleh pembalap sebenarnya. Gelar juara dari Grand Prix virtual pertama dimenangkan oleh pembalap tester Renault, Guanyu Zhou. Charles Leclerc dari tim Ferrari memenangkan Grand Prix virtual ke-2 dan ke-3 berturut-turut. Sementara Grand Prix virtual ke-4 dimenangkan oleh Alex Albon, yang mewakili Red Bull. Dalam balapan virtual yang diadakan di Interlagos tersebut, Albon harus bersaing ketat dengan Leclerc. Pada akhirnya, dia berhasli keluar sebagai juara dan mematahkan kemenangan berturut-turut dari Leclerc. Sementara Grand Prix di Spanyol dimenangkan oleh pembalap Inggris George Russell, yang bertanding mewakili tim Williams.

Selain Courtois, sejauh ini, atlet dari cabang olahraga lain yang berhasil mendapatkan posisi tertinggi dalam balapan virtual adalah Ben Stokes, atlet cricket asal Inggris. Menurut laporan Sky Sports, dia berhasil menduduki posisi ke-13.

Sumber header: Planet F1