Cara Menambah Rekening Bank dan Tarik Saldo di Sejasa Wallet untuk Mitra

Adanya perubahan pola perilaku masyarakat ke era digital yang dirasa lebih praktis ketimbang konvensional. Hal ini mencakup dalam melakukan pembayaran yang seringnya dilakukan secara non-tunai.

Jika Anda pengguna aplikasi Sejasa, pastinya Anda akan mengikuti sistem pembayaran pada aplikasi tersebut. Terdapat pilihan pembayaran digital pada aplikasi Sejasa yang dapat digunakan oleh pelanggan ketika membayar penggunaan jasa.

Sejasa Wallet adalah fitur rekening virtual milik aplikasi Sejasa untuk mempermudah transaksi bagi penyedia jasa. Saldo rekening di Sejasa Wallet dapat digunakan untuk membeli poin, membayar media pemasaran, atau melakukan penarikan ke rekening bank milik penyedia jasa. Simak cara menambahkan rekening dan tarik saldo di Sejasa Wallet berikut ini.

Cara Daftar Rening Bank di Sejasa

Apabila Anda ingin menarik kembali saldo Sejasa Wallet Anda ke saldo rekening bank Anda, maka Anda harus mendaftarkan rekening bank anda terlebih dahulu. Berikut langkah – langkah untuk menambahkan rekening bank Anda:

  • Masuk ke akun Sejasa pada aplikasi Sejasa di handphone Anda.
  • Pada menu Tarik Saldo, Anda dapat menambahkan informasi rekening bank dengan klik Tambah.

  • Selanjutnya, isi informasi rekening bank Anda dan klik Simpan.

Cara Menarik Saldo dari Sejasa Wallet ke Rekening Bank

Setelah memberikan informasi untuk penambahan rekening di Sejasa, Anda dapat mulai melakukan penarikan saldo Sejasa, dari wallet ke bank Anda yang telah terdaftar. Berikut tahapan penarikan saldo Sejasa Wallet ke saldo bank Anda:

  • Pada halaman Beranda, klik menu Tarik Saldo.

  • Kemudian, terlihat tampilan jumlah saldo Anda. Klik Tarik Saldo.

  • Masukkan Nominal Penarikan, pilih rekening bank, setelah itu klik Tarik.

Tambahan informasi, Anda dapat melakukan penarikan saldo wallet sebanyak 2 kali dalam 1 minggu. Untuk selanjutnya, akan dikenakan biaya Rp5.000 per penarikan secara otomatis melalui sistem.

Cara Mengetahui Jumlah Penarikan Gratis

Jika Anda ingin mengetahui jumlah penarikan gratis yang dimiliki, lakukan cara sebagai berikut:

  • Buka menu Lainnya di bagian bawah layar, kemudian pilih Riwayat.

  • Pilih opsi Riwayat Saldo.

  • Selanjutnya akan terlihat tampilan kesempatan jumlah penarikan gratis yang bisa Anda gunakan.

Credit all pictures by Sejasa 

Itulah tahapan menambahkan rekening, penarikan saldo, dan cara mengetahui jumlah penarikan gratis di Sejasa Wallet. Panduan ini dapat membantu dalam memanfaatkan Sejasa Wallet sebagai sarana pembayaran. Selamat mencoba!

Tutorial Lengkap Menggunakan Aplikasi Kasir (POS) Pawoon untuk UMKM

Pawoon adalah sebuah layanan penyedia jasa sistem kasir atau POS (point of sales) berbasis cloud/online, yang dapat diakses melalui smartphone atau tablet Android. Layanan POS ini fokus membantu berbagai pemilik usaha dalam menangani segala bentuk transaksi penjualannya.

Dengan menyasar sektor UKM khususnya ritel, waralaba, kafe dan resto sebagai targetnya, Pawoon menawarkan kemudahan bagi UKM, dalam mengetahui produk yang paling banyak terjual dan waktu tertentu dengan transaksi paling banyak.

Selain itu, pelaku bisnis juga dapat membuat katalog berdasarkan nama dan harga yang dapat disesuaikan, manajemen stok, laporan transaksi penjualan, hingga dapat mengetahui data konsumen atau pelanggan tetap, jika ingin mengadakan penawaran berbasis loyalitas.

Berikut ini beberapa cara dalam penggunaan aplikasi kasir atau POS Pawoon bagi pelaku bisnis.

Cara Mendaftarkan Nama Bisnis di Pawoon

  • Isi informasi bisnis. Lalu, klik lanjutkan. Sebagai informasi, layanan Pawoon dapat digunakan oleh berbagai bisnis, mulai dari bisnis kuliner (F&B) hingga retail.

  • Verifikasi nomor telepon yang didaftarkan, demi keamanan data bisnis.
  • Klik daftar.
  • Dengan begitu, nama bisnis sudah terdaftar di Pawoon.

Langkah Menambahkan Produk Pertama di Pawoon

  • Pertama, isi informasi produk.

  • Simpan data produk dan lanjutkan.
  • Dengan begitu, data produk sudah terdaftar dan muncul di aplikasi Pawoon.
  • Untuk pengaturan lebih lanjut, seperti mengatur varian produk, kelola stok dan bahan baku, tambah diskon hingga melihat laporan penjualan, silakan masuk ke dashboard Pawoon dengan akses email dan password. Pastikan, pelaku bisnis sudah melakukan verifikasi email sebelumnya.

Cara Kelola Produk melalui Dashboard Pawoon

  • Masuk ke dashboard Pawoon.
  • Klik produk pada menu bar di sisi kiri layar.

  • Klik tombol ‘Tambah Produk’.

  • Masukan deskripsi produk, mencakup nama, kategori, harga, SKU dan barcode untuk produk retail, satuan stok dan foto produk.
  • Pelaku bisnis juga dapat menambahkan varian atau opsi tambahan produk.
  • Selanjutnya, scroll ke bawah, lalu klik ‘Pengaturan Lanjutan’. Pada laman ini, pelaku bisnis dapat mengisi informasi tambahan seperti status jual, pengelolaan stok, deskripsi, pajak hingga jenis produk yang ingin ditambahkan.
  • Klik ‘Tunggal’ untuk produk satuan atau klik ‘Komposit’ jika produk memiliki bahan baku. Lalu, klik simpan.

  • Selain itu, pelaku bisnis juga dapat menambahkan produk dalam jumlah banyak secara bersamaan dengan fitur ‘Impor Produk’.
  • Klik ‘Impor Produk’, di samping fitur ‘Tambah Produk’ sebelumnya.
  • Adapun fitur ‘Ekspor Produk’ yang dapat digunakan pelaku bisnis untuk mengubah detail produk dalam jumlah banyak.
  • Klik ‘Ekspor Produk’. Pilih outlet yang ingin datanya diunduh, setelah selesai, silakan mulai mengubah.

Pada menu produk, pelaku bisnis juga dapat melakukan pengelolaan lainnya seperti kelola stok, harga dan status jual, bahan baku, ubah dan hapus produk. Selain itu, pelaku bisnis juga dapat menyaring data produk berdasarkan outlet, kategori, status jual dan nama produk.

Langkah Rekap Kas Bisnis di Pawoon

Tak hanya itu, pelaku bisnis juga dapat mengetahui total pengeluaran dan pemasukan dari outlet setiap harinya, melalui aplikasi Pawoon. Berikut langkah-langkahnya:

  • Petama, pastikan bisnis telah menyelesaikan semua transaksi yang masih tersimpan terlebih dulu.
  • Klik tombol ‘Tersimpan’ untuk melihat transaksi yang belum dibayarkan.

  • Selanjutnya, pastikan melakukan update data agar seluruh transaksi tersinkronasi dengan baik.
  • Setelah itu, pilih opsi ‘Rekap Kas’ di tombol menu.

  • Setelah diklik, akan mumcul beberapa kolom pendapatan yang dapat diisi sesuai dengan jumlah yang diterima di outlet, berdasarkan masing-masing tipe pembayaran yang diterima, mulai dari tunai, kartu dan metode pembayaran lainnya.
  • Masukkan kas yang masuk atau keluar dari laci uang. Kolom kas masuk bisa diisi dengan jumlah uang masuk atau modal yang pertama dimasukkan ke laci uang. Sedangkan, kas keluar bisa diisi dengan pengeluaran harian toko yang menggunakan uang dari laci. Misalnya seperti untuk membeli bahan baku yang mendadak habis atau makan siang pegawai.
  • Setelahnya, pelaku bisnis bisa langsung melakukan rekapitulasi kas.

  • Hasil rekapitulasi yang berhasil akan tercatat sebagai kas tertutup. Pelaku bisnis juga akan diberi opsi ‘Cetak Struk’, apabila ingin mencetak struk rekapitulasi kas.
  • Hasil laporan rekapitulasi kas dapat dilihat di dashboard Pawoon.

Demikian serangkaian cara dalam penggunaan aplikasi kasir atau POS Pawoon bagi pelaku bisnis. Semoga bermanfaat.

12 Ide Peluang Usaha Untuk Mahasiswa, Secara Digital dan Konvensional

Masa-masa saat menjadi mahasiswa adalah saat yang tepat untuk mengembangkan potensi diri. Salah satunya dapat dengan mencoba pengalaman merintis usaha, baik secara digital maupun konvensional.

Selain menambah pengalaman, merintis usaha dapat menambah penghasilan sehingga dapat digunakan untuk memenuhi keperluan kuliah, serta ditabung untuk masa depan. Kegiatan itu dapat memacu kemandirian mahasiswa, agar tak bergantung pada uang saku orang tua.

Ada pun beberapa ide usaha yang dapat menjadi peluang bagi mahasiswa untuk mulai merintis usaha, dipaparkan pada penjelasan di bawah ini.

Peluang Usaha Online bagi Mahasiswa

Dalam konteks ini, usaha online merupakan usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa, yang sebagian besar kegiatannya dilaksanakan secara digital. Mahasiswa juga tidak perlu banyak beraktivitas ke luar rumah. Selain itu, waktu kerjanya juga cenderung fleksibel.

1. Online Shop Reseller

Ide bisnis satu ini menjadi peluang paling mudah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa. Dengan menjadi reseller, mahasiswa tidak perlu keluar banyak modal untuk produksi barang yang akan dijual. Cukup dengan menyediakan platform digital untuk menjual kembali barang dari toko lain, pundi-pundi rupiah dapat berdatangan.

2. Jual Barang Thrift dan Preloved Online

Usaha berikutnya yang dapat dicoba oleh mahasiswa adalah berjualan barang bekas pakai atau thrifted dan preloved. Harga barang thrifted cenderung lebih murah ketimbang barang asli, sehingga mahasiswa hanya perlu sedikit modal. Begitu pun, barang preloved, yang biasanya merupakan barang milik penjual yang sudah tak dipakai.

3. Jasa Translator (Penerjemah)

Bagi mahasiswa jurusan bahasa asing atau memiliki kemampuan bahasa asing, usaha jasa penerjemah dapat menjadi peluang yang baik. Jasa tersebut biasanya dibutuhkan oleh orang yang sedang melakukan penelitian, untuk menerjemahkan buku, jurnal hingga skripsi. Usaha ini juga fleksibel dapat dijalankan secara online.

4. Jasa Freelance Writer (Penulis Lepas)

Jenis usaha berikutnya yakni dengan membuka jasa menulis. Jasa satu ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan yang membutuhkan penulis untuk copy produk, hingga konten website dan media sosial mereka. Selain itu, klien jasa satu ini juga luas dan dapat dicari melalui berbagai platform digital.

5. Jasa Desain Grafis

Mahasiswa yang memiliki kreativitas dan kemampuan desain dapat memanfaatkan peluang membuka jasa desain grafis. Jasa satu ini banyak dibutuhkan di tengah gencarnya pemasaran digital. Klien jasa desain grafis antara lain bisa perusahaan besar, bisnis online hingga klien perorangan.

6. Content Creator

Media sosial dapat menjadi platform yang bisa digunakan anak muda dalam menuangkan kreativitas, salah satunya melalui konten. Dengan personal branding dan value konten yang baik di media sosial, mahasiswa bisa mendapatkan penghasilan, dari kerja sama brand seperti endorsement.

Ide Usaha Konvensional bagi Mahasiswa

Usaha konvensional dalam konteks ini berarti usaha yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang ingin terlibat langsung di lapangan. Usaha satu ini bagus untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan mahasiswa.

1. Wedding dan Event Organizer

Dalam sebuah acara pernikahan atau event besar lainnya, dibutuhkan kerja sama tim yang cekatan sehingga acara dapat berjalan sukses. Biasanya, pihak penyelenggara akan membutuhkan jasa pengelola acara yang dapat diandalkan.

Peluang tersebut dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang memiliki modal untuk mendirikan usaha jasa organizer. Namun, jika belum ada modal untuk mendirikan usaha sendiri, mahasiswa juga dapat bergabung menjadi tim dari organizer yang telah lama berdiri.

2. Jasa Makeup Artist (Juru Rias)

Keterampilan rias wajah yang dimiliki mahasiswa dapat menjadi peluang menjanjikan. Jasa rias wajah biasanya akan dibutuhkan untuk acara atau hari spesial bagi seseorang, seperti pernikahan, wisuda dan lainnya. Lebih bagus lagi, apabila mahasiswa pernah mengambil kursus dan mempunyai sertifikat profesional sebelumnya.

3. Jual Buket dan Gift Box

Belakangan, kebutuhan buket dan gift box di kalangan mahasiswa sedang tren. Biasanya, permintaan akan buket dan gift box akan tinggi ketika musim wisuda atau acara khusus lainnya. Jenis usaha satu ini mengandalkan kreativitas dan keterampilan tangan, sehingga baik untuk dicoba oleh mahasiswa.

4. Bisnis Kaos dan Konveksi

Ide bisnis berikutnya adalah bisnis jual kaos dengan desain keren. Lalu, jika ternyata pasar menyukai kaos yang dijual tersebut, mahasiswa juga dapat merambah usaha memproduksi pakaian dalam jumlah banyak, dengan membuka usaha konveksi. Produk yang dapat dihasilkan dapat berupa seragam organisasi atau kaos angkatan mahasiswa di kampus dan lainnya.

5. Jasa Kursus atau Les

Jasa kursus atau les bisa jadi ide bisnis rumahan untuk mahasiswa. Dengan membuka usaha jenis ini, mahasiswa dapat mendapatkan penghasilan sekaligus membantu orang-orang sekitar dengan menyebarkan ilmu yang dimilikinya, seperti bahasa inggris, desain dan editing, persiapan SBMPTN dan lainnya.

6. Jasa Fotografi dan Videografi

Jasa fotografi dan videografi banyak dicari di kalangan mahasiswa untuk beberapa keperluan. Misalnya, foto wisuda, foto organisasi, dan lain sebagainya. Tak hanya sesama mahasiswa, klien jasa satu ini juga dapat berasal dari brand atau perusahaan. Dari usaha ini mahasiswa juga dapat mempertajam skill, memperbanyak portofolio dan memperluas relasi.

 

Pengertian B2C, Ini Karakteristik hingga Bentuk Layanannya

Istilah B2C adalah akronim dari Business to Consumer. Berbeda dengan b2b, b2C merupakan salah satu model bisnis  e-commerce yang paling umum dan populer. Ada pun beberapa model bisnis lain, selain B2C, antara lain yakni B2B, C2B, C2C.

Model Business to Consumer disebut merupakan kebalikan dari B2B atau Business to Business. Keduanya memiliki konsep dan cara kerja yang sangat berbeda. Lantas, seperti apa konsep, karakteristik B2C hingga bentuk layanannya? Berikut penjelasannya.

Pengertian B2C (Business to Consumer)

Business to Consumer adalah model bisnis di mana transaksi bisnis atau kegiatan jual belinya terjadi secara langsung, dari perusahaan penyedia barang atau jasa ke konsumen akhir. Umumnya, perusahaan B2C menyediakan barang atau jasanya untuk keperluan pribadi konsumen.

Konsep Business to Consumer dapat dengan mudah dijumpai di pusat perbelanjaan seperti mall, pasar, hingga di restoran. Tak hanya pada perusahaan dengan metode penjualan tradisional, model bisnis ini juga dapat ditemui pada perusahaan dengan penjualan online.

Ada pun perusahaan dengan model Business to Consumer dapat ditemukan secara online melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada dan lainnya. Tak hanya perusahaan besar, e-commerce juga memberi kesempatan bagi UMKM untuk terlibat dalam model bisnis B2C.

Karakteristik Model Bisnis B2C

Bisnis yang dianggap paling familiar di masyarakat ini memiliki karakteristik, antara lain sebagai berikut:

  • Terbuka untuk umum, di mana informasi terkait produk barang atau jasa yang disediakan perusahaan disebarkan kepada masyarakat luas.
  • Transaksi B2C dilakukan dengan prosedur yang sederhana, serta tidak melulu didasari atas hubungan atau relasi antara perusahaan dan kosumen.
  • Produk barang dan jasa yang disediakan berdasarkan permohonan (on demand) dan digunakan untuk keperluan pribadi konsumen akhir.
  • Persaingan tinggi antar sesama pemain, seiring dengan permintaan yang tinggi akibat produk B2C yang banyak dibutuhkan masyarakat secara perorangan.

Tipe Pelayanan Business to Consumer

Secara garis besar, ada beberapa tipe pelayanan B2C yang dapat dijalankan secara online melalui e-commerce. Antara lain:

  • Online Stores

Cara kerja layanan toko online ini adalah konsumen melakukan kegiatan jual beli barang secara digital. Dimulai dari memilih barang, memesan barang, hingga melakukan transaksi pembelian secara online tanpa bertatap muka.

  • Online Services

Cara kerja layanan jasa online ini adalah customer melakukan permintaan jasa kepada perusahaan penyedia jasa, yang transaksinya dilakukan secara online. Misalnya, pemesanan tiket perjalanan, pemesanan kamar hotel, pemesanan jasa pengantaran dan lainnya.

  • Subscription

Cara kerja layanan berlangganan berbayar ini adalah dengan perusahaan menyediakan konten atau fitur tertentu secara khusus yang hanya dapat diakses oleh konsumen yang telah membayar untuk menjadi pelanggan yang berlangganan. Misalnya, berlangganan film di Netflix atau berlangganan berita eksklusif di media online.

Geliat Startup Rollup E-commerce, Beri Harapan Brand Lokal untuk Naik Kelas

Pesatnya pertumbuhan gaya hidup digital di Indonesia memicu terus lahirnya berbagai perusahaan digital baru, dengan beragam model bisnis yang mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air. Di antaranya, startup Tjufoo dan Una Brands, yang hadir dengan model bisnis rollup e-commerce sebagai brand aggregator.

Tjufoo hadir pada awal tahun 2022 dengan mengusung konsep “House of Brands” sebagai ekosistem digital brand di Indonesia. Tujuannya yakni membantu brand lokal untuk meningkatkan performa, melalui rangkaian teknologi digital, platform data, kecerdasan buatan, juga tim yang berpengalaman.

Sedangkan Una Brands, telah lebih dulu lahir di Singapura sebagai startup agregator e-commerce, dan baru mengumumkan kehadirannya di Indonesia pada akhir tahun 2021. Meski begitu, Indonesia menjadi salah satu negara prioritas untuk mendukung merek brand di berkembang menjadi usaha berkelas internasional.

Keuntungan UMKM Berbaur dengan Startup Rollup E-commerce

Co-Founder dan CEO Tjufoo Tj Tham mengungkapkan, hadirnya model bisnis rollup e-commerce, memberikan wadah bagi pelaku usaha, termasuk UMKM dalam memperkuat bisnisnya. Lalu, Co-Founder dan CEO Una Brands Kiren Tanna menambahkan, model bisnis ini juga dapat membantu menaikkan potensi brand lokal agar menjangkau pasar global.

Sebagai brand aggregator, Tjufoo dan Una Brands sama-sama berkomitmen mengembangkan UMKM dan brand lokal, dari berbagai kategori dan level. Melalui program akuisisi, pemberian modal kerja, dukungan operasional hingga ekspansi bisnis internasional.

Bagi brand yang telah diakuisisi, brand aggregator akan memberikan sesi mentoring atau pendampingan, guna meningkatkan skala usahanya. Pendampingan itu, dilakukan secara konsisten agar memberikan panduan yang solid untuk kebutuhan usaha jangka panjang.

“Pendampingan yang diberikan mulai dari cara pemanfaatan dana investasi, ekosistem digital, brand building, dan pemasaran produk. Lalu, mengoptimalkan digitalisasi, mengelola tenaga kerja dan pengadaan, hingga urusan operasional lainnya,” kata Tj Tham.

Selain itu, Tjufoo juga hadir memberikan permodalan bagi brand yang telah bergabung dengan brand aggrigator itu. Bentuk permodalannya terbagi dalam tiga skema investasi. Di antaranya yakni Direct Investment, Acquisition, dan Hybrid.

Menurut Tj Tham, permodalan memang menjadi masalah yang kritikal bagi UMKM. Namun bukan hanya memberikan permodalan, Tjufoo juga menyediakan resources yang dibutuhkan oleh bisnis, untuk dapat mencapai potensi bisnis mereka dengan maksimal.

“Mulai dari peningkatan revenue dari penjualan online, memperluas jaringan distribusi bisnis, mengembangkan brand equity, serta memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yaitu marketing dan operasional,” ujarnya.

Sedangkan Una Brands hadir membawa pilihan baru, di mana akuisisi oleh brand aggregator itu tak hanya memberikan full exit secara tunai, serta bagi hasil keuntungan bagi pengusaha. Tetapi, juga melindungi bahkan mengangkat legacy yang telah ada ke level yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, brand yang telah bergabung dengan kedua brand aggrigator itu, baik Tjufoo atau Una Brands, diharapkan mampu menjalin hubungan lebih dekat dengan konsumen, guna mencapai tujuan bisnis yang lebih besar.

Syarat dan Kriteria Brand Lokal agar Diakuisisi Brand Aggregator

Tj Tham memaparkan, kriteria yang ditetapkan Tjufoo dalam menentukan brand yang akan diakuisisi dilakukan secara agnostik. Artinya, seluruh brand dari berbagai kategori dan level usaha, memiliki potensi untuk dapat bergabung bersama kami.

“Namun fokus utamanya kepada brand dengan model bisnis Direct to Consumer (D2C). Di mana pemilik bisnis atau brand mendapatkan mayoritas revenue, dengan cara menjual produk langsung ke end consumer,” jelasnya.

Sementara, Kinen Tanna selaku Co-Founder dan CEO Una Brands mengungkapkan, brand yang dibidik untuk diakuisisi oleh Una Brands adalah brand pada sektor bisnis kebutuhan sehari-hari.

“Misalnya, kebutuhan rumah dan tempat tinggal, kecantikan dan perawatan tubuh, kebutuhan bayi, anak, dan hewan peliharaan, olahraga, serta kegiatan luar ruangan. Namun, Una Brands juga tetap terbuka untuk mengakuisisi bisnis di luar kategori tersebut,” ungkap Kiren Tanna.

Lalu, syarat yang harus dipenuhi brand lokal agar dapat solusi permodalan melalui akuisisi baik oleh Tjufoo maupun Una Brands, antara lain:

  • Telah beroperasi dengan periode operasional bisnis selama minimal 2 tahun.
  • Sudah mencapai profitability dan memiliki brand equity yang kuat.
  • Jenis produk yang dijual serta segmentasi konsumen dari brand yang sesuai kriteria.
  • Berjualan melalui e-commerce populer seperti Tokopedia, Lazada, Shopee dan Shopify, khusus Una Brands.
  • Serta, syarat minimal omset bisnis. Tjufoo mensyaratkan brand memiliki omset mencapai 10 miliar rupiah per tahun. Sedangkan, Una Brands mencapai 400 juta rupiah per bulan.

“Hal ini sebagai pertimbangan kami untuk merefleksikan kestabilan bisnis usaha yang dibangun, sehingga seluruh proses digitalisasi dan scaling up bisnis yang kami lakukan dapat berjalan dengan mulus,” kata Tj Tham.

Sementara, bagi UMKM yang belum mampu memenuhi syarat dan kriteria, atau masih dalam tahap awal membangun bisnis, Tjufoo memberi solusi alternatif. Brand aggregator ini menawakan Program Sarinah Pandu, yakni program dukungan bagi UMKM, berupa pendanaan bisnis, mentoring, dan ekosistem guna pengembangan digitalisasi.

Alur Pengajuan Pemodalan dari Brand Aggregator

Tj Tham menjelaskan proses pengajuan permodalan melalui akuisisi oleh brand aggregator Tjufoo. Menurutnya, timeline pengajuan modal dari Tjufoo bagi UMKM terbilang efisien. Ada pun di antaranya sebagai berikut:

  • Pertama, perlu diketahui bahwa proses pengajuan memerlukan 9-10 minggu dari mulai pengenalan sampai pendanaan.
  • Pada minggu ke-1 hingga 3, brand aggregator fokus melakukan pengenalan tentang brand.
  • Proses pengenalan itu, di antaranya dilakukan dengan pertemuan dengan pemilik bisnis, memperkenalkan pemilik bisnis kepada growth & strategy team dari startup rollup e-commerce, juga penyerahan data awal dari brand ke brand aggregator. Lalu, terms sheet awal akan diterima oleh pemilik bisnis.
  • Pada minggu ke-4 hingga 8, brand aggregator akan melakukan due diligence dan juga memulai proses legal agreement.
  • Selanjutnya, pada minggu ke-9 dan 10, brand aggregator akan melakukan penandatangan surat kerja sama, beserta penyerahan dana kepada pemilik bisnis.

Peran Startup Rollup E-commerce bagi UMKM atau Brand Lokal

Tj Tham optimis bahwa setiap usaha dapat berkembang pesat, salah satunya melalui ekosistem digital brand yang diusung Tjufoo, begitu pun dengan Una Brands. Sebagai brand aggregator, keduanya fokus mendukung UMKM atau brand lokal untuk memajukan bisnisnya secara digital.

“Kami ambil bagian dalam membantu UMKM yang memiliki tantangan dalam menjalankan bisnis. Mulai dari tantangan memperkuat branding building, optimisasi digital hingga tantangan otomasi operasionalisasi bisnis,” katanya.

Tjufoo megaku, sejauh ini, pelaku UMKM yang menjadi mitranya terus bertambah. Kedepannya Tjufoo berkomitmen untuk terus mempercepat pertumbuhan UMKM, dengan mengakuisisi brand lokal potensial pada kategori D2C.

“Dengan dukungan permodalan, kami berharap Indonesia mampu menciptakan ratusan brand lokal yang dapat bersaing di pasar global. Dalam upaya mempercepat misi ini, Tjufoo sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama,” katanya.

Tjufoo sendiri memiliki misi untuk meningkatkan skala bisnis UMKM dan membangkitkan perekonomian pasca pandemi, melalui digitalisasi UMKM. Misi tersebut, didukung oleh tim yang berpengalaman dalam memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM.

“Tim yang berpengalaman itu berasal dari indvidu unggul perusahaan lintas sektor besar seperti Apple, Grab, Amazon, SAP, dan JP Morgan. Kami menyelaraskan semua elemen tersebut ke dalam digital ekosistem brand Tjufoo, atau yang kami sebut House of Brands,” lanjutnya.

Sementara, pada Una Brands, setelah proses akuisisi akan mengoptimalkan kinerja brand lokal melalui tekonologi. Misalnya dalam segi branding, pemasaran, rantai pasok, hingga pengadaan.

“Serta, memperluas target distribusi secara domestik maupun internasional, dalam lingkup Asia Pasifik, Amerika, dan Eropa dengan target pertumbuhan 10 kali lipat di nilai penjualan dan keuntungan,” ungkap Kinen Tanna.

Selain Tjufoo dan Una Brands ada pula beberapa platform brand aggregator lainnya di Indonesia. Di antaranya, Hypefast dan OpenLabs, yang mungkin dapat menjadi opsi bagi pelaku UMKM atau brand lokal, apabila tertarik dengan konsep rollup e-commerce ini.

Video: Strategi Una Brands Naikkan Potensi “Brand” Lokal Indonesia