Team VIOP Juara Turnamen Black Shark Clan

Setelah bergulir selama 2 hari, Team VIOP keluar sebagai juara dari gelaran turnamen mini Black Shark Clan. Sebelumnya sudah ada 32 tim yang mendaftarkan diri untuk bertanding dalam turnamen tingkat komunitas dengan kesempatan untuk memenangkan smartphone Black Shark terbaru yaitu, Black Shark Series 3.

Selain aktif di skena profesional, Black Shark bermaksud untuk memberikan dukungannya bagi perkembangan ekosistem Mobile Legends dengan mengadakan turnamen di tingkatan komunitas.

black shark clan
Black Shark Clan akan diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2020.

Adapun total hadiah yang diperebutkan di turnamen mini Black Shark Clan adalah sebesar 8 juta Rupiah. Tim manapun yang keluar sebagai juara pertama akan mendapatkan uang hadiah sebesar 5 juta Rupiah dan 1 buah smartphone Black Shark terbaru. Diikuti hadiah 2 juta Rupiah dan 1 juta Rupiah untuk tim juara kedua dan ketiga.

Berikut adalah sedikit cuplikan dari pertandingan babak final. Dimulai dari pertandingan perebutan juara ketiga yang menjadi ajang pertemuan antara tim Rex Bellum melawan tim Creatum Vincere, sedari awal kedua tim bermain dengan sangat ngotot dan menghasilkan banyak pertukaran kill point meskipun baru memasuki menit kelima. Strategi jungle control diterapkan oleh tim Creatum Vincere berhasil dieksekusi dengan baik dan membuat tim musuh mengalami kesulitan secara ekonomi.

Di fase akhir permainan perebutan juara ketiga, beberapa kali tim Rex Bellum masih bisa mempertahankan base mereka sekalipun lawannya sempat melakukan push bersama Lord. Hero Lancelot yang menjadi hyper carry dengan sukses membawa kemenangan untuk tim Creatum Vincere dan finis di tempat ketiga.

Berlanjut ke babak final, pertandingan berlangsung lebih menegangkan antara Team VIOP dan tim RAF Miracle. Selama fase early game kedua tim masih cenderung bermain pasif dan lebih berhati-hati. Ketika pertandingan mulai mengarah ke mid game tim RAF Miracle masih bisa menjaga perolehan gold dengan mencuri objective seperti Turtle dan Turret dari tim lawan. Sedangkan rotasi dan skirmish yang dilancarkan Team VIOP lebih berfokus pada upaya menekan core hero dari musuh.

Sayangnya rotasi yang tampak longgar membawa kerugian ke arah tim RAF Miracle. Dalam situasi teamfight, keraguan dalam mengambil follow up action dari tim RAF Miracle menjadi celah yang dimanfaatkan Team VIOP untuk mengunci kemenangan 2 match secara beruntun.

Tidak terlupa, berdasarkan pengamatan shoutcaster dan tim penyelenggara turnamen, pemain dengan nick name Senoritaa dari Team VIOP layak untuk mendapatkan predikat sebagai Most Valuable Player. Senoritaa memberikan permainan yang tidak hanya mumpuni secara individual namun juga memberikan dampak yang signifikan bagi kemenangan Team VIOP.

 

Turnamen Mobile Legends Amatir, Black Shark Clan Bakal Segera Dimulai

Black Shark Clan Mini Tournament akan diadakan pada 29-30 Agustus 2020. Kompetisi Mobile Legends tingkat amatir itu menawarkan hadiah sebesar Rp8 juta. Tak hanya itu, pemain terbaik alias Most Valuable Player (MVP), juga akan mendapatkan smartphone terbaru Black Shark. Pemain yang dinobatkan sebagai Most Favorite Player juga akan dihadiahi smartphone Black Shark.

Black Shark merupakan merek smartphone gaming premium. Pada Mei 2020, mereka meluncurkan Black Shark Series 3, yang telah menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 865 dan layar AMOLED dengan refresh rate 90 Hz. Pada Agustus 2020, Black Shark kembali meluncurkan smartphone baru, yaitu Black Shark 3S, yang masih menggunakan Snapdragon 865, tapi layarnya telah memiliki refresh rate 120Hz.

Turnamen Black Shark Clan tersebut diadakan dengan tujuan untuk mengembangkan ekosistem esports amatir Mobile Legends. Di tingkat profesional, ekosistem Mobile Legends sudah tumbuh dengan pesat. Namun, untuk memastikan keberlangsungan dari industri esports secara keseluruhan, maka ekosistem di tingkat amatir juga harus diperhatikan. Pasalnya, regenerasi pemain masih jadi salah satu masalah di dunia esports.

black shark clan
Turnamen mini Black Shark Clan tawarkan total hadiah sebesar Rp8 juta. | Sumber: Hybrid

Dalam Black Shark Clan Mini Tournament, akan ada 32 tim Mobile Legends amatir yang saling bertanding. Para peserta yang ikut turnamen ini memiliki rank minimal Epic. Sementara itu, sistem yang digunakan adalah Best-of-One. Jadi, tim yang kalah akan langsung tereleminasi, sementara tim yang menang akan maju ke babak berikutnya.

Turnamen mini Black Shark Clan akan diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada 29-30 Agustus 2020. Pertandingan dalam turnamen amatir tersebut akan disiarkan di YouTube secara langsung. Anda bisa menontonnya secara langsung di YouTube.

Tim yang berhasil menjadi juara pertama akan mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta dan juga smartphone Black Shark. Sementara tim runner-up akan mendapatkan hadiah sebesar Rp2 juta dan juara tiga mendapatkan Rp1 juta. Jika Anda ingin tahu daftar dari 32 tim yang bertanding dalam turnamen mini ini, Anda bisa mengunjungi blackshark.hybrid.co.id.

Disclosure: Hybrid.co.id adalah penyelenggara dari gelaran Black Shark Clan Mini Tournament MLBB.

Tiba di Indonesia, Black Shark 2 Pro Dibanderol Mulai Rp8.999.000

Setelah dirilis pada awal bulan September lalu di Malaysia, kini smartphone gaming ke-4 mereka telah tiba Indonesia. Adalah Black Shark 2 Pro dan Black Shark 2, periode pre-order exclusive launching-nya berlangsung sejak tanggal 26 Oktober sampai 1 November 2019 di Blibli.com sebagai mitra e-commerce resmi di Indonesia. Black Shark juga menjalin kerjasama strategis dengan MPL Indonesia sebagai sponsor legendaris MPL ID Season 4.

Smartphone akan dikirimkan mulai tanggal 4 November 2019. Black Shark 2 Pro varian RAM 8GB dan storage 128GB dibanderol Rp8.999.000 dalam pilihan warna shadow black dan iceberg gray. Sementara varian RAM 12GB dan storage 256GB Rp10.999.000 dalam warna shadow black, iceberg gray, dan gulf blue. Serta Black, Shark 2 RAM 8GB dan storage 128GB Rp7.999.000 dengan warna shadow black dan frozen silver.

PSX_20191029_194842

Untuk program pre-paid bundle, Blibli.com berkolaborasi dengan dua bank yakni BRI dan Citibank. Anda dapat menikmati cicilan 0% selama 12 bulan, cashback hingga Rp750.000/unit, internet Starter Pack Smartfren gratis 360GB, dan paket bonus tambahan dalam jumlah terbatas.

Black Shark memastikan bahwa semua produk Black Shark telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan persyaratan dalam negeri. Black Shark juga akan memberikan layanan perbaikan dan/atau penggantian secara gratis selama masa garansi. Pusat layanan resmi Black Shark Indonesia tersedia di 7 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Semarang, Medan dan Makasar.

Dailysocial juga telah me-review Black Shark 2 Pro, menurut saya Black Shark 2 Pro sangat layak dibeli bagi kalian para hardcore mobile gamer atau mereka yang bermain game-game kompetitif. Dengan kombinasi desain unik yang ergonomis, layar responsif, sistem kontrol yang unggul, dan jaminan performa Snapdragon 855+, membuat Black Shark 2 Pro layaknya sebuah konsol portable. Video unboxing dan hands-on bisa dilihat di bawah ini

[Speed Review] Black Shark 2 Pro; Smartphone Gaming yang Layak Ditunggu

Belakangan pasar smartphone Indonesia dibanjiri dengan banyak device kelas menengah. Mereka menawarkan kinerja yang sebenarnya sudah cukup baik dalam menangani beragam kebutuhan standar sehari-hari dengan harga lebih hemat.

Namun beberapa kalangan punya kebutuhan spesifik yang menuntut hardware dengan spesifikasi terbaik saat ini, misalnya bermain game kompetitif. Sayangnya, hanya ada sedikit pilihan smartphone flagship yang tersedia dan harganya tergolong mahal.

Bagaimana bila akan datang sebuah smartphone yang memang dirancang untuk bermain game, ditenagai dengan chipset paling gahar saat ini, dan kemungkinan harganya di bawah Rp10 juta? Ya, Black Shark 2 Pro lah yang sedang kita nantikan.

Setelah pada awal bulan September lalu dirilis di Malaysia, smartphone gaming keempat Black Shark tersebut juga seharusnya sudah dekat di Indonesia. Namun belum ada kepastian kapan, tapi Black Shark 2 Pro kini sudah mampir lebih awal di Dailysocial dan berikut review singkatnya setelah mencoba sekitar dua minggu.

Desain Black Shark 2 Pro

Berlabel ‘smartphone gaming‘, Black Shark 2 Pro memiliki konsep desain yang tidak biasa. Body-nya dirancang seergonomis mungkin dengan konstruksi yang solid dari material premium, yakni frosted metal dan glass.

Desain beraninya ini terinspirasi dari supercar formula one (F1). Kelihatannya memang cukup kompleks, sudut dan bagian sampingnya agak membulat, dan sedikit menonjol di tengah.

Saat memegangnya dalam posisi landscape seolah jemari kita ditopang olehnya. Terasa sangat grippy, desain sedemikian rupa ini dibuat untuk kenyamanan bermain game dalam durasi waktu lama.

Unit Black Shark 2 Pro yang saya review berwarna iceberg grey yang justru menyuguhkan kesan futuristis. Saya membayangkan ‘pesawat luar angkasa masa depan seperti di film-film sci-fi’, begitulah gambaran yang saya dapat.

Selain desain yang ergonomis, Black Shark 2 Pro juga dilengkapi lima buah LED RGB yang menambah kental nuansa gaming-nya. Ada tiga di belakang meliputi logo S yang terlihat mencolok, diapit oleh Shark Eyes atas bawah. Sisanya berada di sisi samping kanan dan kiri dengan bentuk memanjang.

Ada opsi khusus di pengaturan untuk menyesuaikan pola dan warna dari LED RGB ini. Untuk yang dibelakang tersedia tiga lighting effect mode, yaitu always on, breathing, dan rainbow.

Yang unik justru LED RGB yang berada di sisi samping, sebab fungsinya beragam termasuk sebagai LED notification dan memiliki pilihan sepuluh lighting effect mode.

Untuk kelengkapan atributnya, di sisi kanan ditemui tombol switch khusus untuk ke mode gaming; Shark Space dan tombol power di bawahnya. Sedangkan, tombol volume berada di sisi kiri. Sisi atas kosong, port USB Type-C dan SIM Tray ada di sisi bawah.

Tidak ada jack audio 3.5mm, sebagai gantinya Black Shark menyisipkan earphone dengan colokan Type-C dan adaptor Type-C ke 3.5mm. Video unboxing-nya bisa Anda saksikan di bawah ini.

Layar AMOLED

PSX_20191015_085046

Beralih ke bagian layar, Black Shark 2 Pro menggunakan panel AMOLED, lengkap dengan beberapa teknologi seperti TrueView Display technology dengan image DSP independen dari Pixelworks dan hardware DC Dimming 2.0.

True View mode dan DC Dimming bisa ditemukan di Setting > Display > Color. True View mode berguna untuk menghasilkan warna yang lebih akurat, meningkatkan ketajaman, dan membuat pergerakan terlihat lebih mulus. Sementara, DC Dimming berguna untuk mengurangi efek flicker saat menggunakan tingkat kecerahan rendah.

Beberapa opsi lain yang tersedia antara lain cinema mode, natural mode, eye care mode, video HDR mode, dan super cinema mode. Layarnya sendiri berukuran 6,39 inci beresolusi Full HD+ dalam rasio 19.5:9 dan punya dukungan DCI-P3 dengan color gamut sebesar 108,9 persen.

Sistem Kontrol

PSX_20191015_085601

Masih berhubungan dengan layarnya, Black Shark 2 Pro diklaim memiliki respon terhadap sentuhan layar dengan latensi terendah di dunia. Report rate sentuhannya 240Hz sehingga menghasilkan response time 34,7 ms dan punya tingkat akurasi layar sentuh 0,3 mm. Ditambah lagi fitur Master Touch, di mana kepekaan layar terhadap sentuhan bisa disesuaikan.

Selain itu, dalam paket penjualannya Black Shark menyematkan Gamepad versi 2.0 sebelah kiri yang terdiri dari tombol analog fisik, empat tombol arah yang bisa disesuaikan fungsinya, satu tombol untuk key mapping, dan dua tombol LT dan LB di sisi atas. Sementara, di sisi bawah ada tombol quick connect dan port USB Type-C. Black Shark juga menyediakan Gamepad 2.0 sebelah kanan, untuk memasangnya kita akan membutuhkan case khusus.

Hardware & Performa

Saat tulisan ini dibuat, masih belum ada smartphone yang ditenagai dengan chipset Snapdragon 855+ di Indonesia. Tercatat hanya ada satu smartphone yang menjajakan Snapdragon 855 versi standar yaitu OPPO Reno 10x Zoom yang saat dirilis dibanderol Rp13 juta.

Tentu saja, kehadiran Black Shark 2 Pro sangat ditunggu-tunggu. Sebab mungkin akan menjadi smartphone pertama dengan Snapdragon 855+ yang dirilis di Indonesia dan ada kemungkinan harganya di bawah Rp10 juta (setidaknya untuk varian dasarnya).

Snapdragon 855+ sendiri merupakan chipset Qualcomm paling canggih saat ini. Dibanding dengan Snapdragon 855 versi standar, versi ‘plus’-nya ini diciptakan untuk mobile gaming. Dengan kecepatan clock CPU hingga 2.96GHz (sedikit lebih cepat) dan kemampuan GPU Adreno 640 pada Snapdragon 855+ meningkat sebesar 15 persen.

Chipset Snapdragon 855+ tentunya bukan satu-satunya penompang kinerja Black Shark 2 Pro, smartphone gaming ini menggunakan media penyimpanan UFS 3.0 yang secara signifikan lebih cepat dari UFS2.1 dan membuat kecepatan transmisi data meningkat sebesar 82 persen. Kapasitasnya tersedia dalam pilihan 128GB atau 256GB tanpa slot microSD, dengan RAM sebesar 8GB atau 12GB.

Selain itu, fitur kunci lainnya pada Black Shark 2 Pro ialah teknologi sistem pendingin Liquid Cooling 3.0+ yang diklaim mampu meredam suhu panas smartphone hingga 14 derajat celcius. Sehingga memungkinkan Snapdragon 855+ bekerja maksimal secara terus-menerus tanpa terjadinya overheat.

Verdict

PSX_20191015_085652

Black Shark 2 Pro sangat layak untuk ditunggu dan jelas akan menjadi smartphone idaman bagi para hardcore mobile gamer atau mereka yang bermain game-game kompetitif. Dengan kombinasi desain unik yang ergonomis, layar responsif, sistem kontrol yang unggul, dan jaminan performa Snapdragon 855+. Yang pasti smartphone gaming ini tidak mudah diabaikan begitu saja.

Meskipun dibekali segudang fitur gaming, Black Shark 2 Pro juga tetap ideal bagi yang butuh smartphone dengan performa kencang untuk menopang produktivitas. Contohnya buat para fotografer, saya sendiri punya ratusan foto dalam format Raw yang menanti untuk diedit dan nggak punya cukup waktu untuk mengedit di laptop – makanya saya alihkan ke smartphone.

Semoga saja, Black Shark 2 Pro segera meluncur ke Tanah Air dengan harga yang tak jauh berbeda seperti di Malaysia yakni RM 2.499 atau sekitar Rp8,4 juta untuk varian RAM 8GB dan storage 128GB. Serta, RM 2.999 atau Rp10 jutaan untuk varian RAM 12GB dan storage 256GB.

Sparks

  • Desain unik yang ergonomis
  • Panel AMOLED dengan respon terhadap sentuhan layar paling cepat
  • Sistem kontrol yang unggul dengan dukungan aksesori gamepad
  • Chipset Qualcomm tercanggih saat ini;Snapdragon 855+

Slacks

  • Layarnya hanya mendukung frame rate hingga 60 fps
  • Tanpa jack audio 3.5mm
  • Tanpa slot microSD
  • Belum ada kepastian kapan masuk Indonesia

Bermain Game Sepuasnya dengan Smartphone Gaming Xiaomi Black Shark

Cukup bermodalkan smartphone dengan spesifikasi kelas menengah, maka kita sudah bisa memainkan genre game yang sedang populer saat ini. Sebut saja multiplayer online battle arena (MOBA) seperti Arena of Valor, Mobile Legends, dan Vainglory, ataupun game battle royale seperti PUBG Mobile, Fortnite Mobile, dan Rules of Survival.

Ya, ukuran layar yang meluas ditopang resolusi tinggi, chipset bertenaga, serta RAM dan ruang penyimpanan yang lapang, membuat aktivitas gaming di smartphone makin menyenangkan. Pertanyaannya ialah apakah kita membutuhkan smartphone gaming?

Bila Anda ialah penghobi berat main game mobile, memiliki passion dan ambition ketika bermain seperti misalnya ingin menjadi e-atlet atau atlet e-sport, smartphone gaming mungkin sangat cocok buat Anda.

Selain Razer Phone, Xiaomi juga telah meluncurkan smartphone gaming perdana mereka, Xiaomi Black Shark. Perangkat ini dibuat oleh perusahaan yang dimodali oleh Xiaomi yang juga bernama Black Shark. Seberapa hebat Xiaomi Black Shark? Inilah beberapa detail yang perlu diketahui.

Desain Unik dan Sistem Pendingin Canggih

Xiaomi-Black-Shark

Salah satu kelemahan smartphone ketika diajak bermain game secara intens ialah suhu yang kerap cepat panas. Xiaomi memastikan Anda bisa bermain sepuasnya berkat liquid cooling system multi-stage atau berlapis yang diklaim bisa menurunkan suhu CPU hingga 8 derajat.

Bermain lama-lama juga tidak akan terlalu membuat tangan pegal, berkat desain dengan sudut-sudut yang membulat. Body-nya tersusun atas material aluminium dengan desain bagian belakang bertekstur yang sangat unik. Selain itu, di tengahnya terdapat logo ‘S’ dengan warna hijau neon yang mirip dengan logo Razer.

Untuk memaksimalkan kemampuan gaming-nya, Xiaomi Black Shark telah menjalankan Android 8.0 Oreo dengan sentuhan JOY UI dan telah dilengkapi kontroler Shark GamePad. Aksesori ini terhubung lewat Bluetooth 5.0 dan punya baterai 340 mAh yang mampu bertahan hingga 30 jam satu kali pengisian.

Sebenarnya Xiaomi Black Shark hanya dibekali satu buah speaker, namun earpiece-nya juga bisa sebagai speaker kedua – misalnya untuk voice chat dalam game. Terdapat juga tombol khusus “Shark” di sisi kiri yang memungkinkan Anda mencurahkan semua sumber daya hardware pada game yang Anda mainkan.

Gaharnya Spesifikasi Xiaomi Black Shark

Xiaomi-Black-Shark

Saya sempat bertanya-tanya, apa bedanya bermain game di perangkat kelas menengah dan atas, jawabannya ialah ‘experience‘. Lebih puas, kita bisa mengatur kualitas grafis paling tinggi dan tentu saja ‘bebas lag‘.

Hal ini berkat chipset high-end Qualcomm terbaru, Snapdragon 845. Didongkrak RAM 6GB dengan ruang penyimpanan 64GB atau varian RAM 8GB dengan memori internal 128GB tanpa slot microSD. Kapasitasnya baterai yang dibenamkan 4.000 mAh dengan pengisian cepat Quick Charge 3.0.

Xiaomi-Black-Shark

Lebih detail, Xiaomi Black Shark mengusung bentang layar seluas 6 inci resolusi Full HD+ 2160×1080 piksel dengan tingkat kerapatan layar 403 ppi dan teknologi MEMC. Rasio layar yang dikenakan sudah 18:9 sehingga menampilkan konten lebih banyak dibanding rasio 16:9.

Meski smartphone gaming, kemampuan fotografi tidak diabaikan. Xiaomi Black Shark dilengkapi teknologi kamera ganda 12-megapiksel dan 20-megapiksel. Sementara, kamera depannya ialah 20-megapiksel.

Harga Xiaomi Black Shark

Dibanding Razer Phone, harga Xiaomi Black Shark jauh lebih terjangkau. Di Tiongkok, varian RAM 6GB dibanderol dengan harga CNY2.999 atau sekitar Rp6,5 juta. Sementara varian RAM 8GB dijual CNY3.499 atau Rp7,6 jutaan.

Tersedia mulai tanggal 20 April dalam pilihan warna polar night black dan sky grey. Sedangkan Shark GamePad dijual secara terpisah seharga CNY179 atau sekitar Rp390.000.

Sumber: PhoneArena