Gachikun: Pemain Tua Punya Tanggung Jawab Merangkul yang Lebih Muda

Bulan Desember semakin mendekat, dan itu artinya puncak kompetisi Capcom Pro Tour (CPT) juga akan segera digelar. Acara puncak itu, Capcom Cup 2019, berlangsung pada tanggal 13 – 15 Desember nanti, bersamaan dengan ajang Street Fighter League World Championship yang mempertemukan jawara Amerika melawan jawara Jepang untuk pertama kalinya.

Pemain yang menjadi sorotan banyak pihak kali ini salah satunya tentu adalah Gachikun alias Tsunehiro Kanamori, juara Capcom Cup 2018 yang terkenal ahli menggunakan karakter Rashid. Saat ini memegang peringkat 15 di CPT Global Leaderboard, Gachikun harus membuktikan apakah ia mampu mempertahankan gelarnya atau harus menyerahkan takhta ke pemain lain.

Baru-baru ini, Gachikun berbincang-bincang dengan media Critical Hit tentang pengalamannya berkarier di dunia esports Street Fighter, perannya sebagai pro player, serta apa yang dibutuhkan oleh fighting game community (FGC) yang sedang tumbuh. Berikut poin-poin menarik yang mereka diskusikan.

Peran para “pemain tua”

Komunitas fighting game secara umum terkenal sebagai komunitas yang selalu passionate terhadap kegemaran mereka. Karena itulah sejak dulu iklim kompetitif sudah ada di komunitas ini. Namun untuk menjadi seorang pemain fighting game yang hebat tidaklah mudah. Butuh latihan, kerja keras, dan ketekunan untuk waktu yang lama. Tidak semua orang betah melakukannya.

Gachikun sendiri pernah merasakan ketika pemain-pemain “hilang” dari komunitas fighting game. Ia merasa bahwa untuk mencegah hal itu terjadi, komunitas harus memastikan bahwa para pemain ini dirangkul, diajak berkomunikasi, serta dilatih. Tanggung jawab ini terutama jatuh pada para anggota komunitas yang sudah senior.

Gachkun saat menjuarai Capcom Cup 2018 | Sumber: Fox Sports Asia
Gachkun saat menjuarai Capcom Cup 2018 | Sumber: Fox Sports Asia

“Ada suatu tanggung jawab yang muncul ketika Anda menjadi salah satu pemain yang telah ‘berhasil’. Kita jujur saja, tanpa ada komunitas yang bisa mandiri maka sebagian besar olahraga akan layu dan mati. Bukan hanya pemain baru yang bertanggung jawab untuk ikut terlibat, tapi juga pada para pemain yang lebih tua untuk mendukung mereka,” ujar Gachikun.

Industri esports bukan bubble?

Saat ini esports tengah menjadi sebuah tren yang ramai, dan banyak gamer bisa sukses menjadikannya lahan mata pencaharian. Namun mereka yang sukses itu jumlahnya sedikit dibandingkan mereka yang ikut berpartisipasi. Tidak semua pemain bisa jadi atlet terkenal, dan ada beberapa pihak khawatir bahwa industri esports saat ini adalah bubble yang bisa pecah sewaktu-waktu.

Akan tetapi, menurut Gachikun kekhawatiran itu tidak benar. Ia merasa bahwa esports ini adalah sebuah perubahan kultur di dunia gaming, terutama di kalangan gamer generasi baru. Bagi para gamer muda ini, game bukan hanya sesuatu untuk dimainkan, tapi juga sesuatu untuk ditonton.

Gachikun berkata, “Saya merasa bahwa di kalangan generasi muda ada sebuah budaya yang kuat tentang menonton siaran internet. Saya rasa hal itu hanya akan tumbuh membesar di masa depan, dan seperti halnya sepak bola atau rugbi, akan ada culture base yang stabil.”

Mengejar ketertinggalan

Walaupun esports sudah menjadi tren, sebetulnya pertumbuhan esports ini masih belum merata di semua negara. Critical Hit adalah media yang berbasis di Afrika Selatan, dan di sekitar mereka, komunitas fighting game masih memiliki skala yang kecil. Sementara genre lain seperti shooter atau MOBA sudah lebih populer. Bagaimana bisa ekosistem seperti ini mengejar ketertinggalannya terhadap negara-negara lain?

Gachikun mengakui bahwa akan sulit bila ingin mengejar popularitas cabang-cabang esports yang lebih mainstream. Tapi menurutnya hal itu tidak membuat fighting game lebih rendah atau inferior dibanding cabang-cabang esports lain. Yang terpenting adalah para penggemarnya mau terus bermain dan bekerja sama untuk membesarkan komunitas.

Ia kemudian bercerita tentang kondisi FGC di Jepang sebelum era esports meledak. “Di Jepang, FGC sudah populer bahkan sebelum istilah esports diciptakan. Ini karena ada banyak lokasi di seluruh Jepang di mana para pemain bisa berkumpul untuk bermain dan berkompetisi di turnamen. Tak peduli sekecil apa pun skalanya, ketika ada event yang digelar untuk menyatukan orang-orang, hal itu akan memotivasi dan merangsang para pemain untuk berpartisipasi secara aktif,” paparnya.

Esports memang punya potensi sebagai sebuah bisnis, tapi sebelum itu, esports adalah ekosistem yang dibangun oleh kekuatan komunitas. Menumbuhkan ekosistem yang besar memang tidak bisa instan, dan bila mengandalkan kekuatan grassroot, bisa jadi prosesnya akan lama. Tapi justru atas dasar kecintaan itulah ekosistem esports bisa menjadi kekuatan yang solid dan tak akan mati walau harus berjuang sendiri.

Saran-saran yang diberikan Gachikun rasanya bisa juga diterapkan di Indonesia, karena di negara ini sudah ada komunitas-komunitas fighting game yang aktif namun statusnya masih niche. Dengan menularkan kegembiraan yang kita rasakan dalam momen-momen kompetitif serta merangkul dan memelihara pemain-pemain baru, mudah-mudahan saja ekosistem fighting game di negara ini nantinya bisa tumbuh besar dan kuat seperti Jepang yang merupakan “kampung halaman” FGC.

Sumber: Critical Hit, Red Bull

Capcom Ungkap Street Fighter V: Champion Edition di CPT 2019 NA Regional Finals

North America Regional Finals (NARF) 2019 adalah ajang terakhir Capcom Pro Tour 2019 sebelum kita menyambut Capcom Cup di bulan Desember nanti. Di samping itu, NARF 2019 juga menyediakan sebuah turnamen terbuka (open tournament) dengan tingkatan Super Premier. Bisa ditebak bahwa ajang ini akan menjadi salah satu kompetisi paling seru di CPT 2019, dan NARF 2019 benar-benar tidak mengecewakan.

Digelar di Las Vegas HyperX Esports Arena pada tanggal 16 – 17 November kemarin, NARF 2019 menghadirkan 8 pemain Street Fighter di wilayah Amerika Utara untuk memperebutkan tiket ekspres ke Capcom Cup. Di antara mereka semua, NuckleDu merupakan favorit juara sebab ia menduduki peringkat 1 di North America Regional Leaderboard. Dan benar saja, pria yang dalam waktu dekat akan menjadi seorang ayah itu berhasil meraih trofi NARF 2019 setelah mengalahkan Punk di Grand Final.

CPT 2019 NARF - NuckleDu
NuckleDu, juara CPT 2019 NARF | Sumber: NuckleDu

Akan tetapi posisi NuckleDu di Global Leaderboard sebetulnya sudah cukup tinggi untuk membuatnya lolos ke Capcom Cup 2019. Karena itu, jatah slot Capcom Cup dari NARF 2019 ini diberikan ke pemain lain sesuai dari urutan Global Leaderboard. Pemain yang beruntung mendapat jatah tersebut adalah Smug (Bryan Huggins).

Terkenal sebagai pemain R. Mika dan Guile, musim ini NuckleDu mampu tampil meyakinkan dengan karakter G. Lucunya, bila Anda menonton pertandingan NARF 2019 maka Anda akan melihat NuckleDu tampil dengan nama sponsor “My Wallet”. Sebetulnya saat ini NuckleDu tidak memiliki sponsor, dan untuk candaan maka ia berkata bahwa ia disponsori oleh dompetnya sendiri. “Sponsor” itu bahkan memiliki akun media sosial, dengan nama NuckleDu’s Wallet.

Hasil akhir CPT 2019 North America Regional Finals:

  • Juara 1: My Wallet | NuckleDu
  • Juara 2: RECIPROCITY | Punk
  • Juara 3: END | Shine
  • Juara 4: SONICBOXX | 801 Strider
  • Juara 5: UYU | JB
  • Juara 5: iDom
  • Juara 7: Terrence
  • Juara 7: El Chakotay

Penampilan NuckleDu di turnamen Super Premier juga tak buruk. Ia berhasil lolos hingga Grand Final, namun akhirnya kalah oleh pemain Hong Kong yaitu HotDog29 (Yeh Man Ho). Di Super Premier ini NuckleDu menggunakan berbagai karakter, mulai G, Cammy, R. Mika, hingga Guile yang ia mainkan di Grand Final. NuckleDu menunjukkan dirinya mampu menguasai banyak karakter sekaligus, tapi ia tetap harus mengakui bahwa kali ini, M. Bison milik HotDog29 lebih unggul.

CPT 2019 NARF - HotDog29
HotDog29 pulang membawa hadiah US$50.000 | Sumber: Capcom Fighters

Di samping kedua finalis, NARF 2019 Super Premier juga dihadiri oleh banyak sekali pemain hebat dari negara-negara lain. Termasuk di antaranya Fuudo, Tokido, Gachikun, Xian, Bonchan, Kichipa-mu, Big Bird, dan banyak lagi.

Peringkat Top 8 NARF 2019 CPT Super Premier:

  • Juara 1: TALON | HotDog29
  • Juara 2: My Wallet | NuckleDu
  • Juara 3: MOUSESPORTS | Problem X
  • Juara 4: Red Bull | Bonchan
  • Juara 5: SONICBOXX | 801 Strider
  • Juara 5: RECIPROCITY | Punk
  • Juara 7: LIQUID | Nemo
  • Juara 7: FAV | Sako

Seperti sudah dijanjikan oleh Yoshinori Ono bahwa akan ada sesuatu yang baru di NARF 2019, Capcom telah menyiapkan pengumuman besar di sini: peluncuran edisi terbaru Street Fighter V, dengan judul Street Fighter V: Champion Edition! Versi ini akan mengandung nyaris seluruh konten Street Fighter V yang pernah ada, termasuk 40 karakter, 34 arena pertarungan, dan lebih dari 200 kostum. Konten yang tidak masuk ke Champion Edition hanya kostum edisi terbatas (Fighting Chance), kostum Capcom Pro Tour, dan kostum kolaborasi dengan brand lain.

Secara gameplay, Champion Edition ini akan menghadirkan mekanisme baru berupa V-Skill alternatif untuk seluruh karakter. Seperti perubahan dari Street Fighter versi vanilla ke Arcade Edition, perubahan gameplay ini juga akan diberikan pada seluruh pemain secara gratis. Kita hanya perlu membayar/membeli bila ingin memperoleh karakter-karakter dan kostum barunya.

Street Fighter V: Champion Edition akan dirilis pada tanggal 14 Februari 2020, dengan harga yang cukup murah yaitu US$29,99 saja (sekitar Rp422.000). Para pemain yang sudah memiliki Street Fighter V versi apa pun bisa membeli DLC Upgrade Kit dengan harga US$24,99. Mungkin terasa agak aneh karena perbedaan harga membeli baru dengan Upgrade Kit tidak terpaut jauh, tapi menurut saya sendiri US$24,99 untuk mendapat seluruh karakter dan ratusan kostum itu bukan harga yang buruk. Anggap saja semacam subsidi silang.

Capcom juga merilis trailer untuk karakter baru yaitu Gill yang sebelumnya telah muncul di Street Fighter III: 3rd Strike. Gill bisa dibeli secara terpisah dengan harga US$5,99 mulai Desember 2019, tapi ia juga akan masuk ke dalam roster Street Fighter V: Champion Edition pada Februari 2020 nanti. Gill merupakan karakter ke-39 dalam game ini. Karakter ke-40 tampaknya akan diumumkan dalam ajang Capcom Cup 2019, tanggal 13 – 15 Desember nanti.

Sumber: Capcom Unity, Capcom Pro Tour

Dua Kali Tumbangkan Oil King, Tokido Raih Gelar Canada Cup 2019

Bulan November telah tiba, dan itu artinya jumlah turnamen yang tersisa di sirkuit kompetisi Capcom Pro Tour hanya tinggal hitungan jari. Lebih tepatnya hanya tinggal tiga event lagi yang perlu kita lalui. Pertama yaitu Canada Cup 2019 di tanggal 1 – 3 November, North America Regional Finals 2019 pada tanggal 16 – 17 November, dan terakhir adalah turnamen puncak yaitu Capcom Cup 2019 di tanggal 13 – 15 Desember.

Turnamen pertama di bulan November ini adalah Canada Cup 2019 yang baru saja dilaksanakan akhir pekan lalu. Selain merupakan wadah turnamen CPT tingkat Premier, Canada Cup juga menjadi bagian dari kualifikasi untuk SNK World Championship yang mempertandingkan game Samurai Shodown dan The King of Fighters XIV. Tekken World Tour 2019 juga hadir di acara ini dalam wujud turnamen tingkat Dojo.

Tokido - Canada Cup 2019
Tokido memamerkan trofi Canada Cup 2019 | Sumber: Capcom Pro Tour

Mengingat Capcom Cup sudah semakin dekat, wajar bila kemudian Canada Cup dihadiri oleh banyak atlet hebat Street Fighter yang berusaha mengumpulkan CPT Point di saat-saat terakhir. Termasuk di antaranya adalah GamerBee, Justin Wong, Dogura, John Takeuchi, Nemo, Daigo, NuckleDu, dan lain-lain.

Menariknya lagi, ketika turnamen sudah mencapai babak Top 8, seluruh karakter tampil mengandalkan karakter yang berbeda. Salah satu pemain yaitu Mago bahkan memainkan Cammy di Top 8, sebuah pemandangan yang jarang terjadi di kancah Street Fighter V kompetitif. Sementara itu Justin Wong membuktikan bahwa Poison bukan karakter “low tier” seperti anggapan banyak orang.

Pada akhirnya, dua pemain yang bertemu di Grand Final adalah dua veteran yang sudah tak asing, yaitu Tokido dan Oil King. Mereka sebelumnya sudah berhadapan di babak Winners Final, namun di sana Oil King kalah dengan skor 2-3. Setelah mendaki Losers Bracket, Oil King datang kembali untuk membuat perhitungan, tapi ia masih belum bisa mengalahkan permainan Tokido. Oil King pun menyerah dengan skor 1-3 di Grand Final, tanpa sempat melakukan bracket reset.

Peringkat Top 8 Canada Cup 2019 Street Fighter V: Arcade Edition:

  • Juara 1: ROHTO Z! | Tokido (Akuma)
  • Juara 2: UYU | Oil King (Rashid)
  • Juara 3: RAZER | Xian (Ibuki)
  • Juara 4: Mago (Karin/Cammy)
  • Juara 5: CAG | Dogura (M. Bison)
  • Juara 5: Justin Wong (Poison)
  • Juara 7: FAV | Sako (Menat)
  • Juara 7: LIQUID | Nemo (Urien

Sementara itu di cabang Samurai Shodown dan The King of Fighters XIV, seorang pemain Jepang bernama Akihito “Score” Sawada dari tim Amaterasu berhasil meraih double winner. Artinya ia berhak berkompetisi di SNK World Championship, tanggal 28 – 29 Maret 2020 nanti, di dua game sekaligus. Ini bukan pertama kalinya Score meraih double winner di satu event. Di ajang REV Major 2019 kemarin pun, Score jadi juara di Samurai Shodown dan KOF XIV.

https://twitter.com/score33333/status/1191106594584399878

Kemenangan Tokido di Canada Cup memberikannya hadiah senilai US$7.000 (sekitar Rp98,1 juta), dan 700 CPT Global Point. Saat ini Tokido menduduki peringkat 3 di CPT Global Leaderboard dengan 3.125 poin, di bawah Bonchan (3.845 poin) dan Punk (4.655 poin). Tokido juga menjadi pemain Street Fighter pertama yang berhasil meraih gelar juara CPT Premier sebanyak 10 kali. Bisakah Tokido meraih prestasi serupa di Capcom Cup 2019 nanti?

Sumber: Capcom Pro Tour, EventHubs, Canada Cup

Phael “Zenith” Maia Jadi Wakil Wilayah LATAM di Capcom Cup 2019

Masih dalam suasana menjelang akhir Capcom Pro Tour alias CPT 2019, beberapa waktu lalu kita telah melihat dua kompetisi Regional Finals selesai digelar. Pertama adalah Asia Regional Finals dalam acara SEA Major 2019, kompetisi tersebut dimenangkan oleh Fujimura dari Jepang. Kedua yaitu Europe Regional Finals dalam acara EGX 2019, dimenangkan oleh Big Bird dari Algeria.

Dua pemain tersebut langsung lolos ke Capcom Cup yang akan digelar bulan Desember nanti, tapi masih ada dua ajang Regional Finals tersisa. Salah satunya, Latin America (LATAM) Regional Finals, baru saja digelar pada tanggal 26 – 27 Oktober kemarin. Kompetisi CPT 2019 LATAM Regional Finals merupakan bagian dari event First Attack 2019, salah satu festival video game terbesar di Brasil yang sudah masuk ke dalam CPT sejak tahun 2015.

Mengambil lokasi di Puerto Rico Convention Center, San Juan, First Attack 2019 mempertandingkan 10 game dalam turnamennya. Street Fighter V: Arcade Edition sudah jelas masuk, ditemani oleh sederet judul populer seperti Fortnite, Super Smash Bros. Ultimate, Tekken 7, hingga Dance Dance Revolution Extreme.

https://twitter.com/CapcomFighters/status/1188594010807365632

Sama seperti turnamen yang sudah-sudah, LATAM Regional Finals diikuti oleh 8 pemain dengan posisi tertinggi di CPT Regional Leaderboard. Kali ini yang berhasil menjadi juara adalah Phael “Zenith” Maia, pemain Street Fighter asal Brasil dengan karakter jagoannya yaitu Menat. Ia mengalahkan Gonzalo “Pikoro” Buleje dari Peru yang memainkan M. Bison di Grand Final, dengan skor cukup tipis 3-2.

Hasil turnamen CPT 2019 LATAM Regional Finals:

  • Juara 1: Zenith
  • Juara 2: RES | Pikoro
  • Juara 3: BANDITS | MenaRD
  • Juara 4: EF | ElTigre
  • Juara 5: Kusanagi
  • Juara 5: F3 | Lilo
  • Juara 7: SONICBOXX | Doomsnake507
  • Juara 7: Keoma

First Attack 2019 juga mewadahi satu turnamen terbuka kelas CPT Premier. Cukup banyak nama besar yang hadir di sini, termasuk di antaranya NuckleDu, Fuudo, Xian, Oil King, Smug, PR Balrog, dan lain-lain. Akan tetapi pemain yang jadi juara dan berhasil menggondol 700 CPT Global Point ternyata bukan berasal dari wilayah LATAM, melainkan dari Amerika Utara. Dia adalah Punk yang hadir mengusung karakter Karin dan G.

Peringkat Top 8 First Attack 2019 CPT Premier:

  • Juara 1: RECIPROCITY | Punk
  • Juara 2: GO RB | Luffy
  • Juara 3: NuckleDu
  • Juara 4: iDom
  • Juara 5: CYG BST | Fuudo
  • Juara 5: UYU | JB
  • Juara 7: DETONATION | Itabashi Zangief
  • Juara 7: CYG BST | Daigo “The Beast”

Bila Anda berminat menonton lebih banyak pertandingan di First Attack 2019, seluruh videonya telah diunggah di channel YouTube resmi Capcom Fighters.

Dari hasil di atas, satu hal yang cukup tak terduga menurut saya adalah performa salah satu pemain hebat asal Republik Dominika, MenaRD. Pria bernama asli Saul Leonardo Mena Segundo itu menduduki peringkat 1 di LATAM Regional Leaderboard, tapi ternyata ia tidak berhasil keluar sebagai juara Regional Finals.

Sementara untuk turnamen CPT Premier, mengingat Punk sudah memegang peringkat 1 Global Leaderboard dengan 4.655 poin, sebetulnya ia bisa saja santai-santai dan tinggal menunggu panggilan ke Capcom Cup. Tapi Punk masih rajin menghadiri turnamen luar negeri seperti ini, bahkan meraih gelar juara lagi. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki dedikasi yang tinggi dan layak mendapat total respect. Saya merasa Punk akan jadi ancaman besar di Capcom Cup nanti, dan punya peluang besar untuk jadi juara.

Masih ada dua “jalan pintas” lagi untuk menuju Capcom Cup 2019. Pertama adalah North America Regional Finals yang akan dilaksanakan di tanggal 16 – 17 November. Terakhir adalah turnamen Last Chance Qualifier yang akan digelar tepat sehari sebelum Capcom Cup, yaitu tanggal 13 Desember. Saatnya kita bersiap-siap melihat persaingan antar jagoan Street Fighter dunia yang sangat panas di akhir tahun nanti.

Sumber: Capcom Pro Tour

NuckleDu dan Punk Jadi Penantang Terkuat CPT 2019 North America Regional Finals

Sirkuit kompetisi Capcom Pro Tour 2019 memiliki tiga turnamen akbar yang disebut sebagai turnamen tingkat Super Premier. Pertama yaitu Evolution Championship Series (EVO) 2019, kedua ialah CPT 2019 Asia Premier, dan ketiga CPT 2019 North America Regional Finals. Dari tiga turnamen Super Premier itu, dua di antaranya sudah selesai digelar, menyisakan satu yang terakhir yaitu CPT 2019 North America Regional Finals (NARF).

Seperti halnya ajang SEA Major 2019 dan EGX 2019, CPT 2019 NARF juga terdiri dari dua turnamen terpisah. Pertama yaitu turnamen Regional Finals yang diikuti oleh 8 pemain Street Fighter terbaik di wilayah Amerika Utara. Kedua adalah turnamen CPT yang terbuka untuk semua orang (open tournament). Di ajang Regional Finals lain biasanya turnamen terbuka ini memiliki tingkatan Premier, tapi khusus untuk NARF turnamennya berkasta Super Premier.

Capcom telah mengumumkan tanggal pasti serta lokasi ajang CPT 2019 NARF, yaitu tanggal 16 – 17 November 2019 di Las Vegas HyperX Esports Arena. Ajang ini menawarkan prize pool sebesar US$80.000 (sekitar Rp1,1 miliar), serta tentu saja, kesempatan untuk langsung lolos ke Capcom Cup 2019 lewat jalur Regional.

Berikut ini adalah 8 pemain Street Fighter yang akan mengikuti kompetisi CPT 2019 NARF, sesuai urutan klasemen mereka di Regional Leaderboard wilayah Amerika Utara:

  1. NuckleDu (Du Dang)
  2. RECIPROCITY | Punk (Victor Woodley)
  3. iDom (Derek Ruffin)
  4. SONICBOXX | 801 Strider (Gustavo Romero)
  5. UYU | JB (Jonathan Bautista)
  6. END | Shine (Sean Simpson)
  7. El Chakotay (Chakotay Andrich)
  8. Terrence (Terrence Mikell)

Dari delapan pemain di atas, nama NuckleDu dan Punk jelas akan jadi kontestan paling diwaspadai. Akan tetapi sebetulnya Punk sudah otomatis lolos ke Capcom Cup 2019 karena ia menduduki peringkat 1 di Global Leaderboard. NuckleDu dan iDom saat ini masuk dalam Top 26 Global Leaderboard, tapi masih ada kemungkinan terdepak dari Capcom Cup, tergantung pada penampilan mereka di NARF Super Premier nanti. Semakin Capcom Pro Tour mendekati akhir, persaingan poin semakin menegangkan karena kita tidak tahu siapa saja yang mampu mempertahankan klasemen.

Capcom Cup 2019
Sumber: Yoshinori Ono

Sementara itu, Capcom Cup 2019 sendiri akan digelar pada tanggal 13 – 15 Desember 2019 di The Novo Theater, Los Angeles. Capcom menyediakan hadiah senilai minimal US$250.000 (sekitar Rp3,5 miliar), ditambah dengan prize pool dari hasil penjualan DLC bertema Capcom Cup nantinya.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini punya agenda cukup padat, terdiri dari:

  • Jumat, 13 Desember: Last Chance Qualifier, turnamen kualifikasi terakhir untuk maju ke Capcom Cup
  • Sabtu, 14 Desember: Pertandingan Capcom Cup Top 32 dan Street Fighter League World Finals
  • Minggu, 15 Desember: Pertandingan Capcom Cup Top 16

Sebanyak 32 pemain Street Fighter terbaik dunia akan berkumpul untuk memperebutkan juara dunia dan menumbangkan Gachikun sang juara bertahan. Ajang ini sekaligus merupakan pertama kalinya digelar Street Fighter League World Finals, yang mempertemukan juara Street Fighter League dari Amerika Serikat melawan juara Street Fighter League dari Jepang. Catat tanggalnya, dan jangan sampai lewatkan momen fighting game yang pastinya akan sangat heboh ini!

Sumber: Capcom Pro Tour, Yoshinori Ono

Tampil Hebat di EGX 2019, NASR|Big Bird Raih Dua Gelar CPT Eropa Sekaligus

Akhir tahun 2019 semakin mendekat, dan itu berarti Capcom Pro Tour (CPT) 2019 sebentar lagi akan selesai juga. Seleksi untuk pemain-pemain yang akan tampil di Capcom Cup bulan Desember nanti pun mulai memasuki tahap akhir. Di wilayah Asia, beberapa waktu lalu Fujimura baru saja memenangkan Regional Finals dan lolos kualifikasi. Belum lama ini wilayah Eropa menyusul dengan ajang kualifikasi serupa.

Ajang EGX 2019 yang digelar di London pada tanggal 18 – 20 Oktober kemarin menjadi tempat bagi dua kompetisi CPT Eropa, yaitu turnamen CPT Premier dan Europe Regional Finals. Seperti halnya Asia Regional Finals, Europe Regional Finals mengumpulkan 8 pemain Eropa dengan perolehan peringkat Regional Ranking Point tertinggi. Termasuk di antaranya Problem X (juara EVO 2018) dari Inggris dan Luffy (juara EVO 2014) dari Perancis.

Pemain yang keluar sebagai juara di Europe Regional Finals ini pada akhirnya adalah Big Bird dari tim NASR Esports. Pria asal Uni Emirat Arab yang memiliki nama asli Adel Anouche itu berhadapan dengan Infexious yang merupakan kawan satu tim Daigo Umehara di Cygames Beast. Berbekal Rashid andalannya, Big Bird akhirnya menumbangkan Infexious yang bertarung menggunakan Zeku.

Dengan kemenangan di Europe Regional Finals, Big Bird mendapatkan tiket ekspres untuk bertanding di Capcom Cup 2019. Akan tetapi sebetulnya tanpa tiket ini pun Big Bird sudah lolos kualifikasi. Sekadar pengingat, Capcom Cup 2019 menyediakan slot tanding untuk 32 peserta, terdiri dari:

  • 1 orang juara Capcom Cup 2018 (Gachikun)
  • 26 orang pemain peringkat tertinggi Global Ranking Point Leaderboard
  • 4 orang pemenang Regional Finals (Asia, LATAM, EU, NA)
  • 1 orang pemenang Capcom Cup Last Chance Qualifier

Di Global Ranking Leaderboard, Big Bird menduduki peringkat 6, jadi ia sudah otomatis lolos ke Capcom Cup. Maklum, Big Bird tahun ini memang memiliki prestasi yang baik. Raihan juara 2 EVO 2019, serta Top 4 di sejumlah turnamen lain, sudah memberikannya cukup banyak poin CPT. Karena Big Bird sudah lolos, slot kualifikasi dari Europe Regional Finals ini akan diberikan ke pemain lain sesuai dari kedudukannya di Global Ranking Leaderboard nanti.

Hasil akhir CPT 2019 Europe Regional Finals:

  • Juara 1: NASR|Big Bird
  • Juara 2: CYG BST|Infexious
  • Juara 3: MOUSESPORTS|Problem X
  • Juara 4: NASR|AngryBird
  • Juara 5: NVD|Phenom
  • Juara 5: ASM|Mister Crimson
  • Juara 7: GO RB|Luffy
  • Juara 7: Takamura_B
EGX 2019 - EU Regionals Top 8
Para peserta CPT 2019 EU Regional Finals dan Yoshinori Ono | Sumber: 0drift

Hebatnya, Big Bird tak hanya menjuarai Europe Regional Finals, tapi juga menjadi juara di turnamen terbuka CPT Premier di EGX 2019. Turnamen ini diikuti oleh cukup banyak nama besar, termasuk Xian, Dogura, Oil King, Itabashi Zangief, Nemo, dan lain-lain. Akan tetapi mereka semua tak bisa menghentikan aksi Rashid “The Turbulent Wind” milik Big Bird. Berhadapan dengan Phenom yang mengandalkan Karin, Big Bird menang meyakinkan di Grand Final tanpa memberi Phenom kesempatan melakukan bracket reset.

Peringkat Top 8 EGX 2019 CPT Premier:

  • Juara 1: NASR|Big Bird
  • Juara 2: NVD|Phenom
  • Juara 3: RAZER|Xian
  • Juara 4: UYU|NL
  • Juara 5: NASR|AngryBird
  • Juara 5: CAG|Dogura
  • Juara 7: DETONATION|Itabashi Zangief
  • Juara 7: UYU|Oil King
EGX 2019 - CPT Premier Winners
Para peraih Top 8 di EGX 2019 CPT Premier | Sumber: Yoshinori Ono

Dengan pencapaian ini, Big Bird menjadi pemain pertama yang berhasil meraih double winner di ajang CPT Regional Finals. Selanjutnya, kualifikasi Capcom Cup masih menyisakan LATAM Regional Finals, North American Regional Finals, serta Last Chance Qualifiers. Siapa sajakah yang akan maju ke Capcom Cup di Los Angeles nanti? Mengingat banyaknya pemain yang tahun ini mengalami peningkatan prestasi, bisakah Gachikun mempertahankan gelar juaranya? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: Capcom Pro Tour

Juara Asia Regional Finals SEA Major 2019, Fujimura Langsung Maju ke Capcom Cup

Akhir pekan lalu, tanggal 12 – 13 Oktober 2019, baru saja digelar sebuah ajang kompetisi fighting game paling bergengsi di wilayah Asia Tenggara, yaitu SEA Major 2019. Diadakan oleh organizer Eliphant dan BEast of the East (BeastAPAC), ajang ini sebelumnya sudah didahului oleh serangkaian kompetisi lain yang disebut sebagai Road to SEA Major. Termasuk di antaranya FV Cup di Malaysia, serta Thaiger Uppercut di Thailand.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, SEA Major 2019 kembali diadakan di Singapura, tepatnya di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre. Ajang ini juga merupakan bagian dari beberapa sirkuit kompetisi fighting game resmi, yaitu Capcom Pro Tour 2019, final Soulcalibur Asia League 2019, serta Dragon Ball FighterZ World Tour 2019/2020 tingkat Tenkaichi. Beberapa brand ternama turut mendukung berjalannya ajang ini, seperti HyperX, ASUS Republic of Gamers, MyRepublic GAMER, serta Twitch.

Soulcalibur Asia League
Sumber: BeastAPAC

Di samping Street Fighter V: Arcade Edition, Dragon Ball FighterZ, dan Soulcalibur VI sebagai cabang kompetisi resmi, SEA Major 2019 juga mempertandingkan sejumlah game populer lain. Tekken 7, Dragon Ball FighterZ, Under Night In-Birth Exe: Late[st], serta Samurai Shodown tersedia di sini, ditambah lagi dengan BlazBlue Cross Tag Battle, Super Smash Bros. Ultimate, Guilty Gear Xrd REV 2, dan Brawlhalla.

Satu hal yang perlu Anda ketahui adalah bahwa Capcom Pro Tour (CPT) 2019 memiliki sistem kualifikasi baru yang memberi nilai lebih pada kompetisi regional. Pemain-pemain yang bertanding di turnamen CPT regional tertentu (Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, dan Asia) bisa mendapatkan Regional Ranking Point. Kemudian 8 orang peraih Regional Ranking Point tertinggi akan diadu dalam turnamen Regional Finals. Juaranya berhak langsung maju ke Capcom Cup di bulan Desember nanti.

Karena sistem tersebut, SEA Major 2019 ini sebetulnya memiliki dua turnamen CPT. Pertama adalah turnamen CPT terbuka dengan kasta Premier, kedua yaitu turnamen Asia Regional Finals yang hanya diikuti oleh 8 pemain dengan perolehan Regional Ranking Point tertinggi. Turnamen Premier akan memberikan CPT Point seperti turnamen pada umumnya, sementara Asia Regional Finals tidak memberikan poin.

Asia Regional Finals ini dihadiri oleh nama-nama besar yang kebanyakan berasal dari Jepang, meskipun ada juga pemain negara lain seperti Xian dan OilKing. Pada akhirnya turnamen ini dimenangkan oleh Fujimura yang bermain mengandalkan Ibuki. Ia berhasil menumbangkan Tokido di Grand Final setelah permainan yang ketat, dan langsung lolos ke Capcom Cup 2019. Fuudo juga tampil kuat di peringkat tiga dengan karakter Birdie.

Hasil akhir CPT 2019 Asia Regional Finals:

  • Juara 1: FUDOH | Fujimura
  • Juara 2: ROHTO Z! | Tokido
  • Juara 3: CYG BST | Fuudo
  • Juara 4: Red Bull Hx | Bonchan
  • Juara 5: Liquid | Nemo
  • Juara 5: YOG | Machabo
  • Juara 7: Razer | Xian
  • Juara 7: UYU | OilKing

Bila Fuudo hanya berhasil meraih peringkat 3 di Asia Regional Finals, performanya di turnamen Premier lebih dahsyat lagi. Ia berhasil menjadi juara pertama, mengalahkan sang juara Capcom Cup 2018 yaitu Gachikun di Grand Final. Turnamen CPT ini juga diikuti oleh sejumlah veteran Street Fighter dunia, seperti Mago, Luffy, Dogura, Sako, Daigo, hingga GamerBee.

Peringkat Top 8 SEA Major 2019 CPT Premier:

  • Juara 1: CYG BST | Fuudo
  • Juara 2: Red Bull | Gachikun
  • Juara 3: AZ | Kichipa-mu
  • Juara 4: Mago
  • Juara 5: TALON | HotDog29
  • Juara 5: GO RB | Luffy
  • Juara 7: FUDOH | Fujimura
  • Juara 7: CAG | Dogura

Untuk turnamen Dragon Ball FighterZ kali ini terasa ada yang kurang sebab GO1 tidak ikut bertanding. Tetapi pertandingannya tetap berjalan cukup seru, dengan Fenritti keluar sebagai pemenang. Sementara itu di Soulcalibur Asia League, Yuttoto sang juara EVO 2019 kembali mendominasi turnamen dengan karakter Voldo andalannya.

Peringkat Top 8 SEA Major 2019 DBFZ World Tour Tenkaichi:

  • Juara 1: CO | Fenritti
  • Juara 2: PG | BNBBN
  • Juara 3: FT | B
  • Juara 4: BC | Kazunoko
  • Juara 5: EHADA | Xanxus
  • Juara 5: Matoi
  • Juara 7: Kawamatsu
  • Juara 7: Maddo

Peringkat Top 8 Soulcalibur Asia League 2019:

  • Juara 1: Yuttoto
  • Juara 2: PG | Shen Chan
  • Juara 3: ShenLin
  • Juara 4: PGW | Kamizono
  • Juara 5: 575
  • Juara 5: Plruto7
  • Juara 7: FlashGawd
  • Juara 7: Cipher0613

Sumber: Capcom Fighters, Capcom Pro Tour, EventHubs, BeastAPAC

Kalahkan Para “Raksasa” Jepang, Momochi Jadi Juara CPT 2019 Asia Premier

Anda yang gemar mengikuti dunia esports fighting game mungkin sudah tahu bahwa Capcom Pro Tour 2019 dibagi ke dalam beberapa tingkatan event. Dari yang paling rendah yaitu Online Ranking Event, kemudian Ranking Event (offline), Premier Event, hingga tertinggi yaitu Super Premier Event. Khusus untuk Super Premier Event hanya diadakan tiga kali dalam setahun, terdiri dari EVO 2019, Japan Premier, dan North American Regional Finals Open Tournament.

Belum lama ini, salah satu turnamen tingkat Super Premier itu akhirnya digelar. Turnamen itu adalah Japan Premier, atau yang kini dikenal dengan nama Capcom Pro Tour 2019 Asia Premier. Menawarkan CPT Point sebesar 1.000 poin, seorang pemain bisa langsung lolos kualifikasi Capcom Cup hanya dengan memenangkan satu event ini saja. Wajar bila kemudian CPT 2019 Asia Premier menarik sangat banyak pemain. Kabarnya, turnamen ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 partisipan, baik dari luar negeri maupun utamanya dari dalam Jepang sendiri.

CPT 2019 - Global Ranking Point
Pembagian poin tiap tingkatan turnamen CPT | Sumber: Capcom

Beberapa nama yang turut tampil meliputi Gachikun, Tokido, Punk, Daigo Umehara, NuckleDu, Justin Wong, OilKing, Mago, Momochi, Xiao Hai, Moke, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak “raksasa” itu, pemain yang berhasil keluar sebagai juara adalah Momochi dari tim Victrix.

Momochi dikenal sebagai pemain yang sangat ahli menggunakan Ken, akan tetapi di era Street Fighter V: Arcade Edition ia juga bermain dengan karakter Zeku dan Kolin. Tahun ini, Momochi telah menunjukkan performa yang cukup gemilang. Ia berhasil menjadi juara di turnamen EVO Japan 2019, runner up di Final Round 2019, serta memperoleh Top 16 di beberapa turnamen besar lainnya.

Momochi harus berhadapan dengan sesama veteran Street Fighter asal Jepang yaitu Mago, yang kali ini bermain mengandalkan Karin. Belakangan ini Karin memang tengah populer di kalangan beberapa pemain profesional. Selain Mago, beberapa pemain seperti Bonchan dan Punk juga telah menunjukkan performa baik dengan karakter tersebut. Mago dan Momochi sebelumnya telah bertemu di babak Winners’ Final, dengan Momochi sebagai pemenang. Babak Grand Final merupakan rematch dan kesempatan bagi Mago untuk membalas kekalahannya.

Uniknya, menurut beberapa pemain sebetulnya Momochi tidak begitu banyak bermain Street Fighter belakangan ini. Chris Tatarian misalnya, berkata bahwa Momochi hanya menghabiskan kurang dari 10% waktunya untuk bermain Street Fighter. Sisanya, ia lebih sering memainkan game lain, seperti Super Smash Bros. atau Super Mario Maker.

https://twitter.com/Chris_Tatarian/status/1173445245087838209

Meski demikian, keahlian Momochi—yang juga merupakan pemegang gelar EVO 2015—tak perlu diragukan. Menghadapi gempuran Mago yang bermain sangat agresif, Momochi mampu menjaga kesabaran dan memanfaatkan celah-celah dalam pertahanan Mago untuk melakukan punish. Di ronde-ronde awal Momochi sempat terdesak, bahkan kalah dengan hasil Perfect. Tapi kemudian ia berhasil kembali fokus dan mengalahkan Mago dengan skor 3-1. Hebatnya lagi, ia menjadi juara dengan mendominasi jalur Winners’ Bracket.

Anda dapat melihat peringkat hingga 192 pemain teratas di situs resmi Capcom Pro Tour. Berikut ini adalah peringkat Top 8 dalam CPT 2019 Asia Premier:

  • Juara 1: Victrix | Momochi
  • Juara 2: Mago
  • Juara 3: NASR | AngryBird
  • Juara 4: Red Bull | Gachikun
  • Juara 5: AXIZ | Shuto
  • Juara 5: NASR | Big Bird
  • Juara 7: ROHTO Z! | Tokido
  • Juara 7: NVD | Phenom

Sumber: Capcom Pro Tour

Capcom Pro Tour di Hong Kong Dibatalkan karena Alasan Keamanan

Geliat ekosistem esports Street Fighter saat ini adalah perbincangan yang sedang hangat-hangatnya di kalangan para penggemar. Sisa euforia kompetisi akbar EVO 2019 masih terasa, dan konten-konten baru yang telah dirilis oleh Capcom kembali membuat komunitas bergairah untuk bermain sambil mengulik isinya. Pemain-pemain profesional seperti Daigo Umehara, Sonic Fox, dan Itazan juga ikut andil membuat diskusi semakin menarik.

Dalam kondisi demikian meriah, seharusnya sirkuit kompetisi Capcom Pro Tour (CPT) juga turut mendapat dampak positif. Apalagi CPT 2019, yang sudah berjalan selama setengah musim, terbukti telah memunculkan performa tak terduga dari beberapa pemain. Tadinya, Capcom akan menggelar salah satu turnamen resmi CPT itu di Hong Kong, tepatnya dalam acara Esports Festival Hong Kong 2019 tanggal 24 – 25 Agustus nanti. Namun belum lama ini Capcom mengumumkan pembatalan acara tersebut.

Esports Festival Hong Kong 2019 - Poster
Sumber: Cyber Games Arena

Alasan pembatalan ini adalah karena kondisi Hong Kong yang saat ini sedang kurang aman. Bila Anda tidak familier dengan situasinya, secara singkat yang terjadi adalah perselisihan antara masyarakat Hong Kong dengan pemerintahan Tiongkok. Hong Kong memiliki status kenegaraan yang cukup rumit, berakar pada sejarah kolonialisme kerajaan Inggris di abad XIX. Selama beberapa minggu terakhir, banyak anggota masyarakat Hong Kong yang melakukan aksi protes besar-besaran, dan tidak ada yang tahu kapan atau bagaimana gerakan tersebut akan berakhir.

Menanggapi isu tersebut, Capcom memutuskan untuk menarik status CPT dari turnamen fighting game di Esports Festival Hong Kong 2019 demi menjaga keselamatan para pemain maupun komunitas. Menurut pengumuman di situs resmi Capcom Pro Tour, keputusan pembatalan ini sepenuhnya ada di tangan Capcom, dan bukan disebabkan oleh organizer acara yaitu Cyber Games Arena. Perlu diketahui juga bahwa turnamen CPT yang direncanakan untuk acara ini tadinya memiliki status Premier, setara dengan turnamen-turnamen besar lainnya seperti Combo Breaker, VSFighting, dan CEO 2019.

“Capcom memandang keselamatan para pemain dan komunitas kami secara sangat serius. Sehubungan dengan kekeruhan masyarakat yang sedang terjadi di Hong Kong, kami memutuskan untuk menghapus Esports Festival Hong Kong dari Capcom Pro Tour tahun ini,” demikian bunyi pernyataan dari Capcom. Menurut informasi yang di-retweet oleh akun Twitter resmi Capcom Fighters, Esports Festival Hong Kong sendiri masih akan berjalan dan memiliki turnamen Street Fighter V berhadiah, hanya saja pemenangnya tak lagi berhak mendapat CPT Point.

Capcom juga tidak akan mengganti atau memindahkan hadiah dan CPT Point yang tadinya direncanakan untuk Esports Festival Hong Kong ke acara lain. Dengan kata lain total CPT Point yang tersedia untuk diperebutkan di tahun 2019 akan berkurang. Tapi keputusan ini cukup bisa dimengerti karena jadwal CPT 2019 sudah ditetapkan hingga akhir tahun, dan perubahan tiba-tiba kemungkinan sulit untuk dilakukan.

Dengan dihapuskannya Esports Hong Kong Festival, artinya turnamen CPT Premier berikutnya yang akan hadir adalah Celtic Throwdown 2019, tanggal 31 Agustus – 1 September nanti. Mudah-mudahan saja situasi di Hong Kong dapat segera diselesaikan dengan baik, dan esports di negara tersebut bisa terus tumbuh sehat di masa depan.

Sumber: Capcom Pro Tour, Capcom Fighters, BBC

Highlight CEO 2019 – Panggung Termegah, Kembalinya Bonchan, dan All-ROX Final!

Akhir Juni lalu, tepatnya pada tanggal 28 – 30 Juni telah berlangsung salah satu ajang fighting game bergengsi di Amerika Serikat. Bertajuk Community Effort Orlando (CEO) 2019, acara ini mempertandingkan belasan judul fighting game populer, juga mencakup beberapa turnamen yang merupakan bagian dari sirkuit kompetisi resmi. Di antaranya Capcom Pro Tour (Street Fighter V: Arcade Edition), Pro Kompetition Tour (Mortal Kombat 11), Tekken World Tour (Tekken 7), Dragon Ball FighterZ World Tour, Dead or Alive 6 World Championship Stop, dan masih banyak lagi.

Dengan deretan turnamen resmi serta segudang pemain bertalenta kelas dunia, CEO 2019 berhasil menghadirkan hiburan yang benar-benar seru dan megah. Dalam beberapa aspek, acara yang digelar di Daytona, Florida ini bahkan dapat dikatakan lebih baik dari EVO. Seperti apa keseruan CEO 2019? Berikut ini beberapa highlight dan momen menarik di dalamnya.

Panggung termegah sepanjang sejarah

Salah satu daya tarik CEO 2019 yang lain daripada yang lain adalah adanya kerja sama antara pihak CEO dengan promotor gulat profesional All Elite Wrestling (AEW). Anda mungkin bingung, apa hubungan antara fighting game dengan gulat? Sebenarnya meski terdengar aneh, komunitas fighting game terutama di Amerika Serikat punya kaitan yang cukup erat dengan komunitas gulat profesional. Banyak juga atlet gulat yang terang-terangan menunjukkan kecintaan mereka terhadap fighting game, hingga menjadi influencer terkenal di komunitas ini. Atlet gulat Kenny Omega bahkan berperan di salah satu trailer resmi Street Fighter V!

CEO 2019 memiliki sesi acara yang disebut Fyter Fest, di mana para atlet gulat ini tampil dengan berbagai skenario yang lebay dan mengocok perut. Ada adegan di mana mereka beraksi layaknya Ryu dan Ken dari Street Fighter II, bahkan lebih kocak lagi, “pertandingan” antara atlet gulat Michael Nakazawa melawan Alex Jebailey, founder CEO Gaming.

Atraksi gulat Fyter Fest membuat suasana CEO 2019 jadi sangat meriah, tapi lebih dari itu, AEW juga berkontribusi dalam menyiapkan panggung CEO. Hasilnya CEO 2019 menghadirkan panggung termegah dalam sejarah CEO, bahkan Jebailey mengatakan bahwa mereka tidak akan bisa melampauinya.

Pembuktian kembali Bonchan

Di kancah kompetitif Street Fighter, Masato “Bonchan” Takahashi bukanlah orang sembarangan. Pria yang bermain bersama tim Red Bull ini adalah salah satu pemain top tier asal Jepang yang setara dengan nama-nama besar lain seperti Daigo Umehara atau Tokido. Akan tetapi dalam dua tahun terakhir prestasinya sedang mengalami penurunan.

Bonchan di era Street Fighter V terkenal sebagai pemain yang ahli menggunakan Nash. Bahkan setelah Nash terkena banyak nerf pun ia tetap setia. Tapi sebetulnya dulu karakter signature miliknya adalah Sagat. Makan waktu cukup lama memang, tapi akhirnya kini Bonchan bisa kembali menunjukkan tajinya sebagai salah satu yang terhebat di dunia. Setelah memenangkan Versus Masters 2019 di bulan April lalu, Bonchan kini akhirnya memenangkan CPT Premier Event di CEO 2019 dengan karakter Sagat dan Karin.

Peringkat Top 8 Street Fighter V: Arcade Edition:

  • Juara 1. RB|Bonchan (Karin, Sagat)
  • Juara 2. FD|Fujimura (Ibuki)
  • Juara 3. YOG|Machabo (Necalli)
  • Juara 4. CYG|Fuudo (Birdie, R. Mika)
  • Juara 5. NB|DualKevin (Rashid)
  • Juara 5. CYG|Daigo (Guile)
  • Juara 7. FAV|Ryuusei (Urien)
  • Juara 7. Rohto|Tokido (Akuma)

The All-ROX Final

Posisi Top 8 di cabang Tekken 7 diisi oleh nama-nama yang sudah familier, seperti Knee, JDCR, Rangchu, dan Saint. Yang menarik kali ini adalah babak Grand Final yang ternyata sama-sama diisi oleh perwakilan dari tim ROX Dragons, yaitu Knee dan Chanel. Knee tampil mengandalkan karakter Steve, sementara Chanel menjagokan Alisa. Sayangnya Arslan Ash yang beberapa waktu lalu menjuarai Thaiger Uppercut 2019 tidak hadir kali ini.

Tampak sudah terbiasa bertanding bersama, kedua pemain sama-sama menunjukkan pertahanan yang baik dan saling membaca taktik masing-masing. Knee lebih banyak tampil menekan, tapi counterattack Chanel pun tak kalah seramnya. Pada akhirnya Knee-lah yang menunjukkan permainan lebih baik. Ia menjadi juara CEO 2019 setelah mengalahkan Chanel dengan skor 3-1 dan ronde pamungkas yang berakhir Perfect!

Peringkat Top 8 Tekken 7:

  • Juara 1. ROX|Knee (Steve, Geese, Bryan)
  • Juara 2. ROX|Chanel (Alisa, Julia, Eliza)
  • Juara 3. OGN|JDCR (Armor King, Heihachi)
  • Juara 4. Rangchu (Panda, Katarina)
  • Juara 5. NG-Obscure (Alisa, Negan)
  • Juara 5. Kkokkoma (Kazumi, Paul)
  • Juara 7. GG|Saint (JACK-7, Bob, Devil Jin)
  • Juara 7. Talon|Book (Jin)

Aksi Go1 membuka musim baru

Di cabang Dragon Ball FighterZ, CEO 2019 cukup spesial karena menjadi turnamen pembuka dalam Dragon Ball FighterZ World Tour musim 2019/2020. Beberapa waktu lalu Go1 (Goichi Kishida) sempat berkata dalam sebuah wawancara bahwa saat ini komunitas Dragon Ball FighterZ sedang sepi, tapi akan ramai lagi begitu World Tour dimulai. Benar saja, CEO 2019 sukses membuat banyak pemain “turun gunung”.

Kazunoko yang musim lalu menjadi juara World Tour kini muncul kembali, begitu juga dengan nama-nama lain seperti Fenritti, Nakkiel, atau KnowKami. Namun Go1, yang juga belum lama ini menjuarai ajang Combo Breaker 2019, tampil tak tergoyahkan. Ia menjuarai turnamen setelah menumbangkan Fenritti yang merupakan teman setimnya. Ia juga sempat mengalahkan SonicFox di babak Winners Semi-Final, membuat lawannya itu harus puas di peringkat 4.

Peringkat Top 8 Dragon Ball FighterZ:

  • Juara 1. CAG|Go1 (Bardock, Kid Goku, Goku)
  • Juara 2. CAG|Fenritti (Bardock, Cell, Vegeta)
  • Juara 3. FOX|Dekillsage (Teen Gohan, Broly, Goku)
  • Juara 4. FOX|SonicFox (Bardock, Kid Goku, Fused Zamasu)
  • Juara 5. W2W|KnowKami (Android 21, Kid Goku, Goku Black)
  • Juara 5. CAG|Dogura (Kid Buu, Cooler, Goku)
  • Juara 7. VGIA|Shanks (Android 18, Adult Gohan, Goku)
  • Juara 7. BC|Kazunoko (Kid Buu, Adult Gohan, Yamcha)

Kekompakan TEAM JWONG membawa hasil

Beberapa waktu lalu Justin Wong dikabarkan akan mensponsori sejumlah pemain untuk terbang dan bertanding ke CEO 2019 sebagai roster TEAM JWONG. Kegiatan tersebut rupanya membawa hasil. Salah satu anggota TEAM JWONG, yaitu LostSoul sukses menjuarai turnamen di cabang Guilty Gear Xrd REV 2. Sementara dua pemain lainnya, Princess Slim dan Zaferino, berhasil lolos di cabang Street Fighter V: Arcade Edition hingga peringkat Top 32 dan Top 48. Setara dan bahkan melebihi Justin Wong sendiri!

Justin Wong juga membawa pulang gelar juara, namun bukan di Street Fighter ataupun Guilty Gear. Ia justru menjuarai cabang Samurai Shodown. Saat ini Samurai Shodown memang belum memiliki sirkuit kompetisi resmi. Bila nanti SNK membuka turnamen resmi, bisa saja Justin Wong akan jadi salah satu pemain yang patut diperhitungkan.

Dengan segala hiburan serta pertandingan-pertandingan seru di dalamnya, CEO 2019 memasang benchmark yang cukup tinggi untuk dilampaui oleh kejuaraan dunia EVO 2019. Ide untuk membaurkan penggemar fighting game dengan gulat profesional telah mendapat sambutan baik dari banyak anggota komunitas, dan EVO mungkin harus berinovasi juga agar dapat memberi suguhan tak kalah menarik. Bagaimana EVO akan menjawab tantangan tersebut, kita tunggu saja pada tanggal 2 – 4 Agustus nanti.

Sumber: EventHubs, All Elite Wrestling, Alex Jebailey, Joao Ferreira