Capcom Bakal Buat Turnamen Teppen Tokyo Game Show Cup

Kebanyakan game yang dipertandingkan di turnamen esports adalah game MOBA atau FPS, seperti Dota 2, Mobile Legends, CS:GO, dan PUBG.

Sementara itu, card game dan fighting game tetap kurang populer di esports. Meskipun begitu, ini tidak menghentikan Capcom untuk mengadakan kompetisi esports untuk card game mereka, Teppen. Turnamen Teppen Tokyo Game Show Cup diumumkan dalam acara Asia Japan Premiere Event.

Total hadiah yang ditawarkan dalam kompetisi ini adalah JP¥50 juta (sekitar Rp6,7 miliar). Sponsor utama dari turnamen tersebut adalah Amazon. Namun, Capcom menyebutkan bahwa mereka masih akan membuka kesempatan bagi perusahaan lain yang ingin menjadi sponsor. Karena itu, tidak tertutup kemungkinan total hadiah yang ditawarkan akan naik.

teppen Capcom GungHo Online Entertainment jpeg
Sumber: Capcom/GungHo Online Entertainment

Teppen diluncurkan pada Juli lalu. Sejauh ini game tersebut telah diunduh sebanyak lebih dari satu juta kali, menurut Event Hubs. Namun, Teppen belum tersedia di semua negara. Karena itu, peserta yang bisa mengikuti Teppen Tokyo Game Show Cup pun dibatasi.

Capcom membuka babak kualifikasi dari turnamen card game buatannya ke dalam empat kawasan, yaitu Amerika Utara, Asia Pasifik, Eropa, dan Jepang, yang dianggap sebagai negara tuan rumah. Alasannya, karena hanya empat kawasan itu yang sudah dapat mengunduh Teppen di App Store dan Play Store.

Menurut Dot Esports, ada kemungkinan Capcom akan meluncurkan Teppen di kawasan lain menjelang turnamen yang akan diadakan pada Oktober. Namun, kecil kemungkinan kawasan itu akan berpartisipasi dalam turnamen.

Bisnis Esports Capcom

Belum lama ini, Capcom merilis laporan keuangan mereka. Ini memunculkan pertanyaan tentang kontribusi bisnis esports mereka ke keuangan perusahaan secara keseluruhan. Capcom menyebutkan bahwa bisnis esports memberikan kontribusi dalam “jumlah yang signifikan”, menurut laporan Event Hubs.

“Dalam beberapa tahun ke depan, fokus kami adalah pada jumlah penonton, jumlah pemain, dan viewership dan bukannya monetisasi, karena kami masih akan memprioritaskan pertumbuhan ekosistem esports,” kata Capcom. “Itulah mengapa kami belum bisa memberitahukan tentang target pendapatan saat ini.”

Capcom dikenal dengan game rilisan mereka di genre fighting, seperti Street Fighter. Memang, turnamen game fighting telah berjalan dengan cukup sukses dan berkelanjutan. Misalnya, babak akhir EVO 2019 ditonton oleh lebih dari 200 ribu orang.

Ini adalah rekor tersendiri. Sayangnya, jika dibandingkan dengan game genre lain, seperti Fortnite, angka itu masih jauh lebih rendah. Sebagai perbandingan, pada babak solo final Fortnite World Cup, jumlah penonton mencapai lebih dari 2,3 juta orang.

“Kami akan fokus pada rencana jangka panjang terkait esports, dan kami akan berusaha untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dan bisnis lokal dalam tingkat regional,” kata Capcom.

“Kami tidak hanya fokus pada kegiatan jangka pendek, dua-tiga tahun, tapi juga jangka panjang dengan durasi panjang, lima, sepuluh, dan bahkan dua puluh tahun ke depan untuk mempromosikan esports.”

Sumber: Dot Esports, Events Hub

Plants vs Zombies Kini Hadir dalam Card Game Ala Clash Royale dan Hearthstone

Berawal dari sebuah mini game untuk PC ber-genre tower defense, Plants vs Zombies (PvZ) telah berkembang menjadi franchise hiburan yang mendunia. Setelah developer-nya, PopCap, diakuisisi oleh EA di tahun 2011, PvZ bahkan sudah merambah ranah baru di console sebagai game shooter online berjudul Plants vs Zombies Garden Warfare. Malahan, sekuelnya baru saja dirilis beberapa minggu yang lalu.

Namun EA dan PopCap sepertinya masih belum puas. Dan mereka pun kembali mengemas franchise PvZ ke dalam genre yang benar-benar baru, yakni collectible card game macam Hearthstone maupun Clash Royale yang belakangan banyak menyita waktu senggang masyarakat tanah air.

Berjudul Plants vs Zombies Heroes, card game ini memang punya konsep maupun mekanisme permainan yang mirip seperti Hearthstone atau Clash Royale. Namun tentu saja, karakter-karakter yang tersedia berasal dari franchise PvZ sendiri, dimana medan pertempuran sekali lagi dihuni oleh tanaman dan mayat hidup.

Secara total ada 300 karakter yang tersedia di PvZ Heroes. EA dan PopCap bahkan memperkenalkan jenis karakter baru dalam dunia PvZ, yakni Super Hero Plants dan Zombies. Masing-masing dari karakter ini punya jurus pamungkasnya tersendiri, seperti misalnya Zombie Imp Hero yang dapat menciptakan sejumlah Imp saat tengah bertarung. Tidak ketinggalan, karakter-karakter dari PvZ Garden Warfare 2 pun juga hadir di PvZ Heroes.

Plants vs Zombies Heroes

Sekitar sepertiga dari total karakter yang tersedia dapat langsung dimainkan, sisanya harus ditebus dengan in-app purchase atau dengan menyelesaikan sejumlah tantangan. Mengingat sifatnya yang collectible, karakter yang langka akan menjadi senjata efektif dalam setiap pertarungan melawan pemain lain.

Tak cuma mode multiplayer, PvZ Heroes juga menawarkan mode single player dimana Anda bisa bereksperimen dengan kombinasi Super Hero dan karakter lain hingga akhirnya menemukan kombinasi yang pas untuk diadu melawan pemain lain dalam sebuah turnamen. EA pun telah berjanji untuk meng-update PvZ Heroes secara reguler demi memberikan konten-konten baru.

Plants vs Zombies Heroes saat ini sudah tersedia untuk Android dan iOS di beberapa negara, sedangkan perilisannya secara global akan menyusul dalam waktu dekat. Jadi bersiaplah, setelah Clash Royale, masih ada ‘racun’ lain yang bakal menyita banyak waktu luang Anda.

Sumber: VentureBeat.

Card Game Populer Exploding Kittens Mampir ke iOS

Crowdfunding adalah salah satu cara yang efektif untuk merealisasikan sebuah ide tentang game maupun perangkat gaming. Tidak percaya? Lihat saja perjalanan Oculus Rift sampai di titik ini. Mungkin banyak yang tidak tahu kalau ia pertama kali muncul melalui Kickstarter di bulan Agustus 2012, dan berhasil mengumpulkan hampir sepuluh kali lipat dari target dana yang ditetapkan.

Itu tadi untuk hardware, bagaimana dengan game itu sendiri? Well, kita punya Shenmue 3. Meski memang belum menjadi produk final, game tersebut berhasil menggalang dana sebesar $6,3 juta. Tapi ternyata masih ada yang jauh ebih sukses dari itu di kategori game, dan ternyata ia bukan sebuah video game, melainkan sebuah card game bernama Exploding Kittens.

Prestasi yang dicapai Exploding Kittens sangatlah fenomenal. Total ada hampir 220 ribu orang yang menjadi backer, mencatatkan pengumpulan dana sebesar $8,7 miliar lebih. Padahal, ia cuma merupakan sebuah card game yang didasari mekanisme Russian Roulette.

Kendati demikian, Exploding Kittens sejatinya lahir dari buah pemikiran sosok-sosok veteran di dunia video game, yakni Elan Lee dan Shane Small, yang keduanya sama-sama pernah menjabat kedudukan cukup tinggi di divisi Xbox milik Microsoft. Bakat mereka meramu gameplay yang menarik makin sempurna dengan dukungan ilustrasi konyol garapan Matthew Inman dari The Oatmeal.

Exploding Kittens iOS version

Karena sebenarnya tidak jauh-jauh dari video game, maka tidak terlalu mengejutkan apabila Exploding Kittens berkembang menuju ranah digital. Mulai tanggal 21 Januari ini, Anda bisa memainkan card game populer ini di perangkat iOS bersama empat pemain lainnya.

Versi iOS Exploding Kittens ini dikerjakan oleh developer Substantial. Grafiknya tentu saja masih mengandalkan sang ilustrator asli Matthew Inman. Pun begitu, versi iOS ini tidak dirancang hanya sekedar untuk meniru versi aslinya saja, tetapi juga untuk menyempurnakannya lebih lagi dengan memperkenalkan update jenis kartu baru dan lain sebagainya.

Untuk memahami cara bermain Exploding Kittens, Anda bisa menyimak video penjelasan resminya di bawah ini. Sayang sekali versi digitalnya ini baru akan tersedia di iOS saja dengan harga $2. Belum ada informasi apakah versi Android dan Windows Phone-nya juga bakal diluncurkan.

Sumber: Gamespot.