7 Game Android Nomor 1 di Indonesia Tahun 2023

Saat ini, banyak developer game yang menawarkan berbagai game menarik untuk dimainkan. Berbagai genre dan jenis game dapat kamu mainkan melalui perangkat androidmu.

Dengan adanya game android, kamu tidak perlu repot-repot jika ingin bermain game bersama teman-temanmu di mana pun. Pasalnya, game android saat ini tidak kalah canggih dibandingkan dengan game PC, karena dapat dimainkan secara online maupun offline.

Nah, berikut adalah 7 daftar game android nomor 1 di Indonesia yang dapat kamu mainkan untuk menemani hari-harimu.

1. Free Fire

free fire
Free Fire / Google Play Store

Siapa yang tidak mengenal game yang satu ini? Saat ini, Free Fire sering disebut-sebut sebagai game nomor 1 di Indonesia. Game keluaran Garena International ini begitu populer di kalangan gamers.

Di game ini, kamu bisa bertemu dengan 50 orang lain yang harus kamu kalahkan untuk meraih kemenangan. Kamu juga bisa memainkan game ini bersama dengan teman-temanmu dan saling bekerja sama untuk mengalahkan lawan-lawanmu.

2. Mobile Legends

mobile legends
Mobile Legends / Google Play Store

Mobile Legends merupakan sebuah game yang dirilis oleh Moonton. Popularitas Mobile Legends cukup tinggi di Indonesia sejak tahun 2016 lalu, mengingat banyaknya konten kreator di YouTube yang ikut memainkan game ini.

Berbeda dengan Free Fire yang mengharuskanmu untuk mengalahkan 49 orang lain untuk menjadi pemenang, dalam Mobile Legends kamu bisa membentuk tim berjumlah 5 orang yang nantinya akan berhadapan dengan tim lain. Di game ini, kamu juga bisa memilih hero terlebih dahulu untuk membantumu memperoleh kemenangan.

3. PUBG Mobile

pubg
PUBG Mobile / Google Play Store

PUBG Mobile adalah game yang dirilis oleh perusahaan Tencent Games. Game ini begitu populer di dunia hingga menempati peringkat pertama untuk genre battle royale.

Pada dasarnya, game ini memiliki kemiripan gameplay dengan Free Fire, di mana kamu harus mengalahkan 99 orang lain agar bisa menang. Namun, PUBG Mobile menawarkan keunggulan berupa kualitas grafis yang tinggi, sehingga membuatnya menjadi salah satu game yang menempati level teratas.

4. Genshin Impact

genshin impact
Genshin Impact / Google Play Store

Bagi kamu yang menyukai game bertema RPG, pastinya kamu sudah tidak asing dengan game yang satu ini. Genshin Impact merupakan sebuah game bergenre open world yang memungkinkan kamu untuk berpetualang dan menjelajah dunia dalam game.

Dengan game ini, kamu bisa memainkan berbagai aktivitas, seperti memasak, berenang, memanjat, bahkan terbang. Selain itu, game ini juga menawarkan grafik yang berkualitas dengan berbagai karakter yang menarik dan cocok untuk memanjakan mata.

5. Stumble Guys

Stumble guys
Stumble Guys / Google Play Store

Stumble Guys adalah salah satu game yang populer di Indonesia saat ini. Berbeda dengan game-game sebelumnya, game ini memiliki gameplay yang lebih santai, sehingga cocok untuk dimainkan saat kamu sedang beristirahat.

Untuk gameplay-nya, kamu harus mengalahkan 32 pemain lain untuk menang. Setiap permainan akan dibagi menjadi tiga ronde, di mana setiap pemain harus bertahan untuk mencapai garis finish. Pemain yang gugur terlebih dahulu tidak akan bisa melanjutkan permainan ke ronde berikutnya.

6. Call of Duty: Mobile

call of duty
Call of Duty: Mobile / Google Play Store

Call of Duty: Mobile adalah game bergenre first-person shooter (FPS) yang dirilis oleh Garena. Game ini memiliki popularitas yang cukup tinggi di Indonesia, sebab sering dipertandingkan pada kompetisi e-sports.

Game ini mengusung tema battle royale yang memiliki daya tarik tersendiri bagi orang yang memainkannya. Selain itu, kamu juga bisa memainkan game ini bersama dengan temanmu secara online.

7. Arena of Valor (AoV)

arena of valor
Arena of Valor (AoV) / Google Play Store

Arena of Valor atau AoV adalah salah satu game MOBA terpopuler di Indonesia, selain Mobile Legends. Game ini diluncurkan oleh Garena.

AoV memiliki gameplay yang kurang lebih sama dengan Mobile Legends. Namun, AoV memiliki keunggulan dari segi grafis, di mana game ini menawarkan grafis yang halus dan lebih realistis. Dengan keunggulan ini, tidak heran apabila game ini diberikan predikat sebagai salah satu game yang terpopuler di Indonesia.

Nah, itulah 7 daftar game android nomor 1 di Indonesia pada tahun 2022 ini. Dari ketujuh daftar tersebut, manakah game yang menjadi game favoritmu?

20 Game Android Offline Terbaik di Dunia, Pasti Seru

Saat kamu merasa bosan, bermain game bisa menjadi pilihan yang tepat. Untuk memainkan game yang tepat, ada baiknya ketahui terlebih dahulu tipe game apa yang ingin kamu mainkan. Sebab, ada banyak jenis game yang bisa kamu unduh di Google Play Store.

Hanya dengan mengandalkan ponsel Android saja, kamu sudah bisa memainkan berbagai game offline. Tentu saja, kamu tidak perlu terhubung dengan internet untuk memainkan game-game di bawah ini. Berikut rekomendasi game android offline terbaik yang dijamin seru.

1. Candy Crush Saga

Rekomendasi Game Offline Android
Candy Crush Saga

Game populer ini pasti sudah tidak asing di telinga kamu. Candy crush sudah diunduh sebanyak lebih dari 1 juta pengguna ponsel dari seluruh dunia. Game puzzle permen ini berhasil membuat orang orang merasa tertantang. Bagaimana tidak, game memiliki ribuan level yang semakin meningkat levelnya, semakin meningkat juga tingkat kesulitannya.

2. Piano Tiles

Rekomendasi Game Offline Android Terbaik
Piano Tiles

Kalau kamu senang bermain game sambil mendengarkan lagu, Piano Tiles bisa dijadikan pilihan yang tepat. Piano tiles menyediakan berbagai jenis musik sesuai dengan tingkatan levelnya masing masing. Cara memainkannya pun terbilang mudah, kamu cukup menekan setiap tuts yang muncul dengan tepat agar tidak kalah dan mengakhiri lagu.

3. Where’s my Water

Rekomendasi Game Offlline Android
Where’s my Water

Where’s my Water merupakan game teka teki berbasis fisika. Game ini cukup mengasah pikiran dan pastinya dapat menghilangkan rasa bosan. Dalam game ini, kamu harus membantu sang buaya untuk mendapatkan air. Dalam setiap levelnya pun memiliki teka teki yang berbeda sesuai dengan tingkatan level yang ada.

4. Tebak Gambar

Rekomendasi Game Offline Android Terbaik
Tebak Gambar

Tebak gambar merupakan game ringan yang dapat mengasah otak. Kamu harus menjawab teka teki dengan penggalan gambar sebagai petunjuknya. Agar lebih seru, kamu bisa mengajak teman untuk menjawab setiap teka teki yang muncul dalam pertanyaanya.

5. Hill Climb Racing

Rekomendasi Game Offline Terbaik Di Dunia
Hill Climb Racing

Hill Climb Racing merupakan game ringan favorit orang orang berbagai usia. Hill Climb Racing mengajak kamu untuk mengendarai mobil melewati bukit dengan medan yang berbeda-beda di setiap levelnya. Dalam permainan ini, kamu harus pintar mengatur strategi agar bensin tidak habis sebelum mencapai garis finish.

6. Subway Surf

Rekomendasi Game Offline Android Terbaik
Subway Surf

Memiliki banyak karakter pilihan, subway surf masih menjadi permainan favorit bagi banyak orang.  Dalam permainan ini kamu diajak untuk melarikan diri dari kejaran polisi. Disamping itu, kamu bisa mengumpulkan koin untuk membeli karakter yang diinginkan

7. Minecraft

Rekomendasi Game Offline Android Terbaik
Minecraft

Berbeda dengan yang sebelum sebelumnya, minecraft merupakan salah satu game tanpa misi. Kamu dibebaskan untuk menjelajah dan membuat bangunan sesukamu. Meskipun begitu, game ini tetap seru untuk dimainkan.

8. Pou

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Pou

Pou merupakan game offline android terpopuler pada masanya. Dalam permainan ini kamu diharuskan untuk mengurus peliharaan digital, dari mulai memberi makan hingga memandikannya. Tentunya game ini sangat menarik perhatian anak anak.

9. Cut the Rope

Rekomendasi Game Offline Android
Cut the Rope

Cut the Rope merupakan game yang dapat mengasah otak dan tentunya menghilangkan rasa bosan. Game ini mengajakmu berpikir sebelum memotong tali yang mengikat permen agar tidak terjatuh. Karakternya lucu dan menarik sehingga cocok dimainkan oleh anak anak.

10. Cooking Mama

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Cooking Mama

Kamu suka memasak? Cooking mama merupakan permainan yang tepat untuk kamu mainkan. Mengusung konsep memasak makanan, game ini disukai berbagai kalangan, khususnya perempuan. Cooking Mama memiliki banyak resep berbeda yang bisa kamu masak.

11. Talking Tom

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Talking Tom

Talking Tom merupakan game offline yang bisa kamu unduh melalui Google PlayStore. Game ini menyediakan berbagai fitur lucu sehingga dapat menarik perhatian anak anak. Saat ini talking Tom telah memiliki versi lain, yaitu Talking Angela hingga My Talking Tom Friends.

12. Zombie Tsunami

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Zombie Tsunami

Zombie Tsunami merupakan game offline bertemakan zombie. Game ini mengharuskan kamu untuk berlari mengumpulkan masa dalam bentuk zombie. Semakin besar kumpulan yang kamu buat, itu menjadi lebih baik.

13. Plants vs Zombie

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Plants vs Zombie

Meskipun sama sama bertema zombie, game ini berbeda dengan game yang sebelumnya. Pada permainan Plants vs Zombie kamu berperan sebagai tanaman yang harus melawan zombie. Tugas kamu dalam permainan ini adalah melindungi pemilik rumah dari serangan zombie. Game ini sudah diunduh jutaan kali dan dapat dimainkan secara offline di perangkat PC maupun ponsel.

14. Hotel Story

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Hotel Story

Saat kamu harus menjalankan bisnis hotel, apa yang ada dibenakmu? Yap, kepuasan pengunjung. Itulah yang menjadi tema utama dalam permainan Hotel Story. Dalam game ini, kamu diharuskan untuk menjalankan bisnis hotel dengan memperhatikan berbagai aspek yang diperlukan agar dapat meningkatkan level.

15. Temple Run

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Temple Run

Temple Run merupakan game bertema petualangan. Dalam game ini, kamu diharuskan untuk berlari dan melewati berbagai tantangan yang ada. Jangan sampai terjatuh, sebab kamu sedang berada dalam kejaran monster yang menakutkan. Game ini dapat diunduh secara gratis di Google PlayStore.

16. Fruit Ninja

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Fruit Ninja

Saat kecepatan jarimu ingin diuji, kamu harus mencoba memainkan game Fruit Ninja. Game besutan Halfbrick Studios ini telah diunduh lebih dari 500 juta pengguna. Temanya yang sederhana, dapat membuatmu ketagihan untuk memainkannya.

17. Angry Birds

https://dailysocial.id/author/chairunisaicha2gmail-com
Angry Birds

Pernahkah kamu bermain ketapel? Saat ingin memainkannya secara digital, kamu bisa mencoba mengunduh game Angry Birds. Dalam game ini, kamu diharuskan untuk membunuh babi babi hijau dengan cara menabrakan diri hingga babi babi tersebut terjatuh. Game populer ini bisa dimainkan pada perangkat PC maupun ponsel. Kamu bisa menemukan game ini di Google PlayStore.

18. Snail Bob

https://dailysocial.id/author/chairunisaicha2gmail-com
Snail Bob

Snail Bob merupakan game teka teki ringan yang sangat menarik bagi anak anak. Dalam game ini, kamu diharuskan untuk membantu bob menjalankan misinya. Tentunya, kamu harus memikirkan strategi dalam membantu bob menemukan jalan keluar.

19. Ludo King

https://dailysocial.id/author/chairunisaicha2gmail-com
Ludo King

Ludo king bisa dimainkan secara offline bersama teman temanmu. Tidak hanya permainan ludo, dalam aplikasi Ludo King juga terdapat permainan ular tangga digital. Ludo King menyediakan beberapa fitur, diantaranya bermain melawan komputer, bermain dengan banyak orang, atau bermain satu lawan satu. Kamu juga bisa bermain secara online melawan pengguna Ludo King dari seluruh dunia.

20. Slither.io

Rekomendasi Game Offline Terbaik
Slither.io

Bermain game Slither.io boleh menjadi pertimbangan saat kamu merasa bosan. Dalam permainan ini, kamu akan berperan sebagai cacing yang harus membunuh sesama cacing agar bisa bertubuh panjang. Dengan konsepnya yang sederhana, game ini tetap menarik perhatian banyak orang.

Berikut rekomendasi 20 game offline Android terbaik. Kamu bisa memilih game yang kamu suka untuk diunduh. Jangan khawatir kuotamu habis ya, game tersebut tidak memerlukan koneksi internet saat dimainkan. Semoga artikel di atas bermanfaat, ya!

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia, Wajib Main!

Bermain game merupakan kegiatan yang menyenangkan. Makanya, tidak sedikit orang yang menjadikan bermain game sebagai hobi. Pasalnya, selain bisa melepas penat sejenak ada juga game yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, lho.

Saat ini sudah banyak game yang bisa kamu mainkan gratis, baik offline maupun online. Genre gamenya pun beragam, mulai dari petualangan, edukasi, dan masih banyak lagi. Berikut artikel rekomendasi 20 game terbaik di dunia.

1. Mobile Legends: Bang Bang

Game Terbaik di Dunia
Mobile Legends

Nah, kalau game yang satu ini pasti kamu sudah tidak asing lagi. Mobile Legend atau biasa disebut ML merupakan salah satu game besutan Moonton yang terkenal dan mendunia. Dirilis sejak tahun 2006, ML sudah diunduh jutaan kali oleh pengguna di dunia.

2. eFootball PES 2020

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
eFootball PES 2020

Kamu seorang penggemar sepakbola? Belum lengkap rasanya kalau tidak memainkan game yang satu ini. eFootball PES 2020 akan mempertaruhkan skill kamu dalam permainan sepakbola. eFootball PES 2020 ini berfokus pada eSports saja

3. Genshin Impact

Game Terbaik di Dunia
Genshin Impact

Game dengan kualitas grafis terbaik setara Nintendo Switch ini bisa kamu mainkan di Android. Jangan khawatir, kalau spesifikasi ponselmu tidak memungkinkan, kamu bisa memainkan game ini di perangkat komputer, lho. Nah, kalau kamu senang dengan game bergenre RPG, game ini wajib kamu mainkan.

4. Asphalt 8: Airbone

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Asphalt 8: Airbone

Permainan balapan yang dirilis oleh Gameloft ini sudah diunduh lebih dari 100 juta kali. Melalui game ini, kamu bisa bermain balapan sesuai dengan karakter yang kamu tentukan sendiri. Game ini menyediakan lebih dari 220 jenis mobil dan motor untuk kamu pilih.

5. Call of Duty

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Call of Duty

Game yang bisa dimainkan multiplayer ini akan membawamu untuk bertanding dan berkompetisi memenangkan pertandingan. Call of Duty yang kini hadir di perangkat Android memberikan pengalaman baru game FPS. Kamu juga bisa memainkan game ini dengan mode battle royale dan zombie yang penuh tantangan juga menegangkan.

6. Minecraft Pocket Edition

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Minecraft Pocket Edition

Minecraft Pocket Edition merupakan permainan yang mempunyai dunia luas untuk dijelajahi. Melalui game ini, kamu bisa mengelilingi dan menjelajahi dunia Minecraft. Bahkan, kamu jua bisa mengajak teman dekatmu untuk bermain bersama supaya permainan menjadi semakin seru.

7. PUBG Mobile

Rekomendasi Game Terbaik di Indonesia
PUBG Mobile

PUBG Mobile menghadirkan 100 pemain dalam satu permainan. Tentu saja, kamu harus menjadi pemain yang selamat sampai akhir. Selain bisa dimainkan sendirian, PUBG Mobile juga tersedia dalam mode Duo atau Squad.

8. Free Fire

Rekomendasi 20 Game Terbaik di Dunia
Free Fire

Jika kamu merasa kesulitan memainkan game PUBG Mobile, enggak ada salahnya kamu mencoba main game Free Fire. Free Fire menghadirkan konsep yang sederhana, kamu akan melawan 50 pemain lainnya selama 10 menit untuk bertahan sampai akhir.

9. Worm Zone

Rekomendasi Game terbaik Dunia
Worm Zone

Worm Zone ini cocok untuk dimainkan kala bosan melanda. Mengusung konsep game cacing, Worm Zone memiliki beragam skin yang unik untuk cacing kesayanganmu.

10. Minion Rush

Minion Rush

Game dengan karakter utama Minion ini sangat cocok untuk dimainkan dari segala usia. Minion Rush telah diunduh jutaan kali. Selain itu, Minion Rush memiliki kapasitas yang rendah, sehingga ponselmu tidak akan ngelag.

11. Ragnarok Frontier

Rekomendasi Game Terbaik di Dunia
Ragnarok Frontier

Mengusuk game multiplayer, Ragnarok Frontier menghadirkan visual grafis yang berkualitas. Jadi, kamu bisa bermain bersama dengan teman dekatmu. Ragnarok Frontier bisa dimainkan offline, hanya saja kamu perlu terhubung dengan internet saat log in di awal permainan.

12. Among US

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Among US

Among US merupakan permainan santai yang bisa dimainkan bersama teman. Sempat viral tahun lalu, Among US akan membawamu menangkap impostor jahat. Nah, selain itu kamu juga bisa menjadi impostor, lho.

13. Cyber Hunter

Rekomendasi Game Terbaik
Cyber Hunter

Mengusung tema futuristik, Cyber Hunter menghadirkan kostum dan senjata canggih bak datang dari masa depan. Untuk memenangkan game ini kamu harus bertahan sampai akhir dengan menghabisi lawan musuhmu.

14. Pokemon Unite

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Pokemon Unite

Pokemon Unite merupakan game multiplayer online Android dengan karakter utama Pokemon yang dikembangkan oleh The Pokemon Company dan TiMi Studios. Untuk memenangkan game ini, kamu harus mengumpulkan pokeball dan mengalahkan pokemon lawan dan mencetak banyak poin dengan waktu yang ditentukan.

15. Stumble Guys

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Stumble Guys

Stumble Guys bisa dijadikan pilihan saat kamu sedang suntuk dan ingin bermain game. Walaupun kelihatannya mudah, kamu akan dihadapkan berbagai rintangan yang harus dilewati untuk mencapai garis finish. Tampilannya yang sederhana akan membuatmu keterusan bermain Stumble Guys.

16. Marvel Super War

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Marvel Super War

Bagi kamu yang suka menonton Avengers, tentu saja harus memainkan game yang satu ini. Marvel Super War menghadirkan pertarungan 5v5 dengan karakter dari Marvel Universe. Kamu bisa memilih berbagai karakter yang ada, seperti Iron Man, Hulk, Thor, hingga Ant-man.

17. Clash Royale

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Clash Royale

Clash Royale besutan Supercell ini akan mengajakmu untuk mempertahankan tower dalam jangka waktu tertentu dari serangan musuh. Karakter permainan ini diadaptasi dari game Clash of Clans yang pernah populer sebelumnya. Pastikan kamu memilih hero yang tepat, supaya bisa memenangkan game ini.

18. Modern Combat 5

Modern Combat 5

Modern Combat 5 akan mengajakmu bertarung dalam peperangan. Kamu akan memerankan karakter utama Phoenix, tentara yang bekerja di tempat konflik. Tentu saja banyak misi yang harus kamu selesaikan untuk memenangkan game ini.

19. Modern Warship

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
Modern Warship

Berbeda dengan game peperangan lainnya, Modern Warship akan membawamu bertarung dengan latar lempat di tengah lautan. Didukung dengan kapal perang yang canggih dan senjata bagus. Dengan visual realistis, kamu bisa memainkan Modern Warship bersama teman dekatmu.

20. League of Legends

Rekomendasi Game Terbaik Dunia
League of Legends

Sejenis dengan game Mobile Legends, kamu akan dibawa untuk memerankan karakter Champion dan menyelesaikan misi serta melawan musuh. Dari segi visual, sebenarnya game ini pun sangat mirip dengan Mobile Legends. Namun, untuk memainkan game ini pastikan spesifikasi ponselmu cukup ya!

itu Game terbaik pilihan kami, mungkin kamu punya pilihan lain ?

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Pokemon Unite Rebut Gelar Game Android Terbaik 2021 Versi AS, Versi Indonesia Dimenangkan Ragnarok X

Melanjutkan tradisi tahunan, Google mengumumkan para pemenang dari ajang penghargaan Google Play’s Best of 2021. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang masuk nominasi bukan cuma deretan game dan aplikasi smartphone saja, melainkan juga yang dibuat untuk tablet, smartwatch maupun smart TV.

Untuk kategori game Android terbaik 2021, titel juaranya jatuh pada Pokémon Unite. MOBA versi Pokémon ini berhasil merebut gelar yang sebelumnya dipegang oleh Genshin Impact (2020), Call of Duty: Mobile (2019), dan PUBG Mobile (2018). Menurut Google, Pokémon Unite layak menjadi pemenang berkat gameplay-nya yang dinamis dan pengalaman lintas platform yang ditawarkan.

Dirilis di Nintendo Switch pada bulan Juli 2021, kemudian di Android dan iOS pada bulan September 2021, Pokémon Unite memang terbukti sangat populer. Per Oktober 2021, game tersebut tercatat sudah diunduh lebih dari 25 juta kali di semua platform. Pencapaian ini rupanya di luar ekspektasi tim pengembangnya, seperti diakui oleh Masaaki Hoshino selaku produser dari Pokémon Unite. “Saya ragu game-nya bakal diterima dengan baik oleh pemain di seluruh dunia,” ucapnya.

Itu versi Amerika Serikat. Kalau untuk versi Indonesia, titel game terbaik 2021 rupanya dimenangkan oleh Ragnarok X: Next Generation. Well, tampaknya gamer Indonesia memang masih sangat suka dengan genre MMORPG, dan menurut saya kesulitan bersosialisasi selama masa pandemi turut berkontribusi atas popularitas genre tersebut.

Ragnarok X: Next Generation / Nuverse

Sementara itu, untuk kategori User’s Choice Game yang penilaiannya didasarkan pada pemungutan suara pengguna, gelar juaranya jatuh pada Garena Free Fire MAX, baik untuk versi AS maupun Indonesia.

Beralih ke aplikasi non-gaming, kategori aplikasi terbaik 2021 versi AS dimenangkan oleh aplikasi relaksasi Balance, sedangkan kategori User’s Choice App dimenangkan oleh aplikasi streaming Paramount+.

Di Indonesia, yang terpilih sebagai aplikasi terbaik 2021 adalah SejutaCita yang berfokus pada pengembangan diri dan karier. Lalu untuk kategori User’s Choice App versi Indonesia dimenangkan oleh aplikasi toko online Tokko.

Daftar lengkap pemenangnya bisa langsung dicek di situs Google Play, termasuk game yang memenangkan kategori-kategori yang lebih spesifik seperti Best Game Changers dan Best Indies, maupun Best Hidden Gems dan Best Everyday Essentials untuk aplikasi non-gaming. Untuk versi AS, Anda bisa lihat langsung daftar pemenangnya di blog Google.

Sumber: Digital Trends.

Brio Virtual Drift Challenge 2 Kembali Hadir dengan Visual Lebih Apik dan Kompetisi Lebih Menantang

PT Honda Prospect Motor (HPM) secara resmi memperkenalkan Brio Virtual Drift Challenge (BVDC) 2 pada tanggal 7 Oktober 2021 kemarin. Dikembangkan oleh Anantarupa Studios, BVDC 2 melanjutkan jejak game sebelumnya dan kembali menantang para pemain untuk melangsungkan atraksi slalom dalam waktu tercepat.

BVDC 2 menggunakan seluruh tipe Honda Brio, termasuk halnya Honda Brio RS Urbanite sebagai opsi mobil yang dapat dipilih oleh para pemain. Dengan mengikuti petunjuk arah yang tampil pada layar, pemain diajak untuk melakukan atraksi slalom hingga mencapai garis finis. Pemain juga punya kesempatan untuk mendapatkan poin tambahan yang akan membantu mengurangi perolehan waktu pada akhir permainan.

BVDC 2 hadir dengan 21 trek baru yang terbagi dalam 7 latar belakang kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, dan Medan. Supaya semakin relatable, pemain juga bakal menjumpai lokasi-lokasi ikonis dari masing-masing kota.

Di setiap kota, pemain harus melewati tantangan yang terbagi dalam tiga mode: Easy Mode, Medium Mode, dan Hard Mode. Ketiganya harus dimainkan secara bertahap sebagai syarat untuk melanjutkan ke kota berikutnya.

Guna menambah keseruan, Honda sudah berencana untuk menggelar kompetisi BVDC 2 sebanyak 7 seri, plus satu seri final yang akan mempertemukan sepuluh pemain tercepat dari tiap seri.

Tiap-tiap seri akan digelar dengan menggunakan trek khusus yang berbeda-beda dan dapat dimainkan dalam waktu 7 hari. Setiap harinya, masing-masing pemain bakal mendapatkan 10 kali kesempatan untuk mencatatkan waktu terbaiknya di leaderboard. Dengan kata lain, pemain punya total 70 kali kesempatan untuk setiap seri kompetisi.

Pada setiap seri, 30 peserta dengan catatan waktu tercepat akan mendapatkan merchandise menarik dari Honda. Honda juga telah menyiapkan total hadiah uang tunai sebesar 75 juta rupiah untuk 10 peserta teratas yang berlaga di seri akhir.

Kompetisi BVDC 2 ini akan berlangsung dari 21 Oktober 2021 hingga 7 Maret 2022. Berikut adalah jadwal lengkapnya:

Seri Jadwal Trek
Seri 1 21 – 16 Oktober 2021 Tugu Monas
Seri 2 3 – 9 November 2021 Tugu Pahlawan
Seri 3 17 – 23 November 2021 Monumen BLA
Seri 4 1 – 7 Desember 2021 Tugu Muda
Seri 5 19 – 25 Januari 2022 Tugu PKK
Seri 6 2 – 8 Februari 2022 Monumen Mandala
Seri 7 15 – 22 Februari 2022 Old City Hall
Seri Akhir 2 – 7 Maret 2022 Parkir Timur Senayan

Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan, “Setelah sukses menghadirkan BVDC tahun lalu, kali ini BVDC 2 hadir dengan rancangan permainan yang lebih menarik secara visual dan cara bermain serta hadiah yang lebih besar. Game ini dihadirkan untuk mempertahankan DNA sporty dari Honda dengan membawa semangat ‘Everyone Can Race’ kepada lebih banyak orang di Indonesia dengan kompetisi yang lebih seru dan menantang. Kami berharap, game serta kompetisi ini juga mendapatkan antusiasme yang besar dari para gamers.”

Buat yang tertarik berpartisipasi, Brio Virtual Drift Challenge 2 dapat diunduh di perangkat Android maupun iOS.

7 Game Android dengan Grafis Terbaik di 2020

Perkembangan teknologi memang begitu cepat terjadi di abad 21 ini. Di 2011, Ray Kurzweil bahkan sempat mengatakan, “jadi kita tidak akan merasakan kemajuan (teknologi) 100 tahun di abad 21 — perkembangannya lebih cocok dibilang setara dengan 20 ribu tahun (dengan kecepatan sekarang).

Perkembangan yang pesat terjadi di banyak bidang, termasuk soal ponsel pintar dan juga game. Di 2011, Samsung merilis seri Galaxy Note pertama mereka dengan layar beresolusi 800×1280, prosesor Exynos 4210 (45nm), 16GB internal storage, dan maksimal RAM sebesar 1GB. Hanya 8 tahun berselang, Samsung merilis Note20 Ultra dengan spesifikasi yang jauh lebih sangar, yakni layar beresolusi 1440×3088, prosesor Exynos 990 (7nm), maksimal internal storage 512GB, dan RAM 8GB.

Selain soal ponsel pintar, perkembangan teknologi game di perangkat mobile pun juga tidak bisa dibilang lambat — meski memang tak secepat perkembangan hardware smartphone. Namun begitu, kualitas grafis gamegame Android selama beberapa tahun terakhir bahkan sudah kian mendekati console. Sayangnya, dengan kualitas grafis yang kian memukau, kebutuhan spesifikasi hardware pun turut melonjak drastis. Jika Anda ingin memainkan game-game Android dengan grafis terbaik saat ini, Anda pun harus mencari ponsel pintar dengan spesifikasi garang seperti Note20 atau malah Note20 Ultra.

Bagi Anda yang penasaran dengan game-game Android dengan grafis terbaik di tahun 2020 ini yang juga memiliki kebutuhan spesikasi tingkat tinggi, kami sudah menyiapkan daftarnya.

 

1. Asphalt 9: Legends

Asphalt adalah seri game legendaris bahkan sejak zaman sebelum ada Android. Meski game besutan Gameloft ini dirilis di tahun 2018, sampai hari ini ia masih masuk dalam kategori game Android terberat dengan grafis terbaik. Jika Anda punya ponsel pintar dengan spesifikasi dewa, Asphalt 9: Legends wajib dijajal.

 

2. The Elder Scrolls: Blades

Image Credit: Bethesda
Image Credit: Bethesda

Setiap gamer PC sejati harusnya pernah mendengar nama Elder Scrolls. Seri game besutan dan rilisan Bethesda Softworks ini mengambil setting waktu pasca The Elder Scrolls IV: Oblivion namun sebelum The Elder Scrolls V: Skyrim. Bagi Anda yang ingin merasakan serunya bertualang ala Elder Scrolls di ponsel, Blades harus Anda coba — pastikan saja spesifikasi ponsel Anda cukup mewah, layaknya Note20 atau 20 Ultra.

 

3. Bright Memory Mobile

Via: Google Play
Via: Google Play

Di PC, game-game yang bergrafis fantastis memang biasanya datang dari genre FPS atau RPG. Jika Anda ingin merasakan pengalaman bermain game mobile dengan detail grafis yang mendekati PC, Bright Memory Mobile harus masuk dalam daftar Anda. Game ini tidak gratis memang. Namun jika Anda sanggup membeli Note20, keterlaluan saja rasanya jika Anda tidak mampu membeli game seharga Rp28 ribu ini.

 

4. Metal Madness

Jika Anda bosan dengan game balapan seperti Asphalt 9 di atas dan juga bosan dengan game shooter macam Bright Memory Mobile, Anda mungkin perlu mencoba Metal Madness. Pasalnya, game ini adalah gabungan dari kedua genre tadi. Anda tetap diharuskan baku tembak dan menghancurkan lawan namun dengan mengendarai mobil-mobil yang desktruktif.

 

5. Left to Survive

Terlepas dari masa pandemi atau tidak, sepertinya game zombie selalu laris di pasaran. Namun demikian, dengan begitu banyaknya game zombie di Android, tidak sedikit juga yang menawarkan grafis yang mengecewakan. Untungnya, Left to Survive menawarkan grafis yang cukup fantastis yang bisa membawanya masuk ke daftar kali ini.

 

6. Dragon Raja

Meski tren MMORPG sudah menurun berkat MOBA dan Battle Royale, genre ini memang masih memiliki banyak penggemar setianya. Setidaknya ada lebih banyak variasi yang biasanya bisa dilakukan selain hanya berperang melawan musuh di MMORPG — tak seperti di MOBA ataupun Battle Royale. Dragon Raja adalah salah satu MMORPG dengan grafis terbaik yang bisa Anda cicipi saat ingin lari dari kenyataan hidup.

 

7. Fortnite (Mobile)

Credit: Epic Games
Credit: Epic Games

Berbicara soal Battle Royale, Fortnite sebenarnya menjadi game di genre ini dengan jumlah pemain terbanyak di seluruh dunia. Menurut Statista, jumlah pemainnya bahkan mencapai 350 juta orang pada bulan Mei 2020. Di Indonesia, berhubung karena kebanyakan gamer masih menggunakan ponsel murah, Fortnite di Android memang jadi kalah populer. Meski begitu, jika Anda memang punya perangkat yang mumpuni dan ingin menunjukkan bahwa Anda memang beda kelas, Anda wajib mencobanya di perangkat kelas high-end macam Note20 ataupun 20 Ultra.

 

Penutup

Tentu saja tidak hanya 7 game yang ada di daftar ini saja yang mampu menawarkan grafis yang bombastis, mengingat jumlah game Android saat ini saja mencapai 346 ribu judul.

Satu hal yang pasti, jika Anda membeli Samsung Galaxy Note20 atau 20 Ultra, Anda bisa mencoba semua game-game terberat yang ada di Android. Ditambah lagi, yang tak kalah menarik, Anda bisa pre-order Note20 dan Note20 Ultra dari tanggal 6-19 Agustus 2020 untuk mendapatkan bonus istimewa.

  • Setiap pembelian Galaxy Note20 mendapatkan evoucher Galaxy Buds+ senilai Rp. 2.399.000.
  • Setiap pembelian Galaxy Note20 Ultra mendapatkan evoucher Galaxy Buds Live senilai Rp. 2.599.000.

Untuk keterangan lebih lanjut kunjungi www.galaxylaunchpack.com.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh Samsung Indonesia

Mengurai Masalah Game Pay to Win: Definisi, Motivasi, dan Konsekuensi

Seiring dengan meningkatnya popularitas game free-to-play, muncul juga istilah game pay-to-win. Konsep pay-to-win sebenarnya sudah bisa ditemukan saat jaman-jaman keemasan MMO gratisan di PC saat awal-awal tahun 2000an. Namun, sayangnya, di platform mobile, game-game semacam ini seakan beranak pinak kian banyak.

Sebagian besar isi dari tulisan ini memang opini saya. Namun, sebagai justifkasi opini, saya telah mengeluarkan uang setidaknya puluhan juta di game-game free-to-play, yang kebanyakan pay-to-win. Saya juga sudah berkecimpung di industri game sejak 2008, termasuk bekerja di publisher game ataupun aplikasi yang memiliki micro transactions alias in-app purchases. Karena pekerjaan saya di industri ini juga, saya telah menamatkan setidaknya 2000 game single-player (yang biasanya premium) dan mencoba belasan ribu game-game free-to-play (baik di mobile ataupun PC).

Definisi game pay-to-win

Sebelum kita mengurai lebih jauh tentang masalah sistem bisnis ini, mungkin ada yang belum tahu apa itu game pay-to-win. Buat Anda yang sudah tahu, Anda tetap bisa membaca bagian ini untuk mendeteksi ‘gejalanya’ sebelum terlanjur basah merogoh kocek.

Game pay-to-win adalah game-game yang menjadikan advantage di game sebagai komoditas. Bentuk advantage tadi bisa berupa barang premium (baik itu equipment, karakter, item, pet, dan kawan-kawannya) yang fungsinya lebih baik dari barang gratisan ataupun yang berupa semacam ‘steroid’ untuk mempercepat progresi di game.

Mungkin memang sejumlah game terang-terangan menjual barang premium yang fungsinya lebih baik dari yang gratisan dan barang tersebut memang tak bisa didapatkan tanpa membayar. Namun, tidak sedikit juga publisher dan developer game gratisan sekarang yang kian pintar untuk tidak terang-terangan menjual barang-barang tersebut dan mengaburkan konsep pay-to-win. Inilah yang saya maksud dengan ‘steroid’ di paragraf sebelumnya.

Mungkin bisa jadi Anda tidak setuju dengan ini, namun bagi saya, istilah game ‘free-to-play‘ itu saat ini sudah bisa dibilang menyesatkan (bahasa gaulnya, misleading). Kenapa? Karena sebagian besar game-game free-to-play sekarang sudah membatasi jatah Anda bermain setiap harinya — dengan sistem stamina, energi, atau apapun istilahnya. Bahkan untuk bermain saja, Anda harus membayar jika ingin waktu yang lebih lama. Setidaknya, dulu di jaman game gratisan di PC, sebagian besar mengizinkan Anda grinding/farming 24 jam non-stop.

Credits: Dorkly via Cheezburger
Credits: Dorkly via Cheezburger

Sistem pembatasan waktu bermain dan menjual kesempatan untuk bisa bermain lebih lama, bagi saya, sudah masuk kategori pay-to-win. Inilah satu hal yang mungkin harus Anda sadari jika ingin menghindari game-game pay-to-win.

Kenapa saya bisa bilang demikian? Setiap game gratisan (hampir) selalu ada sistem progresi (bisa berupa level, koleksi karakter, equipment rarity, dan lain sebagainya) yang membutuhkan berbagai macam resources (gold, exp, dkk.) termasuk waktu bermain. Jadi, semakin lama Anda bermain, semakin cepat Anda mengumpulkan resource tadi.

Misalnya saja seperti ini, jika Anda bermain gratis sepenuhnya, Anda hanya bisa bermain 10x sehari. Namun, buat yang bayar, mereka bisa bermain sampai 30x sehari. Kira-kira, pemain mana yang bisa mengumpulkan resource lebih banyak dalam sebulan?

Istilah yang sering digunakan para publisher atau developer untuk berkilah adalah “pay for convenience” karena semua barang-barang atau resource juga bisa didapatkan secara gratis. Namun, di game-game yang punya sistem progresi, biasanya juga ada yang istilahnya “snowball effect“.

Mari kita kembali ke pengandaian antara pemain yang bisa bermain 10x dan 30x sehari tadi. Untuk bisa sampai ke level 10 misalnya, kita butuh 300x main. Pemain gratisan memang bisa mencapai level 10 dalam waktu 30 hari. Namun dalam waktu 30 hari, pemain yang bermain 30x sehari mungkin sudah mencapai level 15-20. Semakin lama, jarak antara dua pemain tadi, akan semakin besar sampai ada batasan konten (level cap, misalnya) di game tersebut.

Credits: Cheer Up Emo Kid
Credits: Cheer Up Emo Kid

Jadi, silakan percaya saya atau tidak, jika ada yang bilang game-nya tidak pay-to-win namun menjadikan kesempatan bermain sebagai komoditas, Anda yang bermain gratis akan (hampir) selalu ketinggalan langkah dengan yang bayar.

Kenapa ada sistem pay-to-win?

Ada beberapa alasan dan tujuan kenapa sistem ini ada. Pertama adalah pendapatan atau profit yang lebih cepat untuk publisher/developer. Game-game yang tidak punya micro-transaction hanya punya 2x kesempatan untuk mendapatkan uang dari penggunanya. Pertama adalah saat game tersebut dirilis. Kedua adalah saat game tersebut mengeluarkan premium add-on atau DLC. Sedangkan membuat game ataupun merilis DLC baru juga tidak secepat mengimplementasikan item untuk dijadikan in-app purchase.

Sedangkan game-game yang punya micro-transaction, apalagi yang jualan stamina, energi, dan kawan-kawannya tadi, bisa mendapatkan uang setiap harinya selama game tersebut masih ada pemainnya. Tidak sedikit dari game-game gratisan yang dibuat hanya untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Via: 9Gag
Via: 9Gag

Kedua, pergeseran tren konsep game sebagai produk retail jadi game as a service (GaaS). Dulu, game memang hanya bisa dijual layaknya produk retail alias jual putus. Setelah Anda beli game-nya, Anda bebas melakukan apapun dengan produk tersebut. Mau dimainkan, dibuang, dikasihkan, atau dipinjamkan ke orang juga silakan. Game-game yang diperlakukan layaknya produk retail ini (yang jual putus) sekarang juga masih ada tapi seringnya single-player atau mencari pemasukan dari penjualan DLC secara berkala (tidak setiap hari).

Sedangkan untuk GaaS, yang Anda bayarkan adalah akses/layanan ke game tersebut (atau fitur yang ada di dalamnya). Nah, karena yang dijual adalah layanan (service), tentunya butuh biaya juga untuk bisa terus mempertahankan layanan itu ada. Misalnya biaya untuk sewa server, biaya untuk membayar para pekerjanya, biaya untuk beriklan ataupun yang lain-lainnya.

Para pekerja untuk publisher yang produknya GaaS juga biasanya lebih banyak. Misalnya, salah satu publisher Indonesia yang dulu dikenal dengan MMO gratisannya bahkan bisa memperkerjakan ratusan orang hanya untuk sebagai Game Master (orang-orang yang mengawasi para pemain di dalam game) — belum termasuk untuk divisi-divisi lainnya.

Game-game single-player yang tidak punya micro-transaction (yang jual putus), biasanya, juga tidak punya anggaran iklan setiap bulan — hanya saat rilis game atau DLC baru. Sedangkan untuk GaaS, biaya marketing atau user acquisition bisa jadi pengeluaran terbesar mereka setiap bulannya.

Oh iya, berhubungan dengan GaaS ini, saya juga ingin mengingatkan Anda untuk tidak mudah terbuai atau memberikan penilaian terlalu cepat. Setiap yang namanya produk layanan, kebijakannya bisa berubah sewaktu-waktu. Misalnya, game-game gratisan yang tadinya mungkin tidak terlalu parah soal aspek jualannya (pay-to-win-nya) bisa jadi berubah setelah setahun kemudian.

d25

Kenapa bisa begitu? Saya tahu (meski saya tidak bisa sebut nama) memang ada yang strateginya seperti jual narkoba. Kasih gratis dulu, setelah kecanduan baru diperas habis-habisan.

Contohnya dari pengalaman saya saja dengan salah satu game. Awalnya, salah satu game yang saya mainkan dulu tidak menekankan pada sistem gacha (alias random chances atau RNG) sebagai cara utama mendapatkan keuntungan. Jujur saja, saya memang benci yang semacam itu karena saya tidak suka beli kucing dalam karung. Saya pun bermain selama setahun dan mengeluarkan biaya sampai sekitar Rp30 juta untuk game tersebut. Masuk tahun kedua, semuanya berubah. Barang-barang baru di tahun kedua hanya bisa didapatkan lewat sistem gacha.

Awalnya, saya jadi berat meninggalkan game tersebut karena saya merasa sudah investasi uang dan waktu yang tidak sedikit. Meski akhirnya saya pun merelakan dan mengingatnya sebagai bahan pembelajaran atas kebodohan saya. Setelah berbincang dengan beberapa orang di balik layar, ternyata strategi semacam itu memang sengaja digunakan.

Credits: Sandra and Woo
Credits: Sandra and Woo

Alasan terakhir kenapa sistem pay-to-win ada adalah, sama seperti setiap produk yang ada di muka bumi ini, karena ada pasarnya. Sistem pay-to-win memanfaatkan sifat dasar manusia yang memang lebih senang saat menang dan cenderung memilih jalan pintas. Sifat ini mungkin memang naluriah di setiap manusia. Saya sendiri juga tidak menafikkan kepuasan batin yang saya dapatkan saat bisa membantai para pemain gratisan dengan sangat mudah setelah mengeluarkan jutaan Rupiah di satu game.

Jika kita analogikan dengan olahraga, klub bola yang kaya raya rela mendatangkan pemain bintang yang mahal demi mendapatkan lebih banyak kemenangan. Namun, sayangnya, ada lebih banyak aturan di sepak bola untuk menjaga semangat fair-play. Jika sepak bola lebih terang-terangan menggunakan sistem pay-to-win, pemain yang bayar lebih mahal boleh lari lebih lama ketimbang yang tidak bayar sama sekali.

Di luar game, ada norma-norma (sosial, budaya, dan hukum) ataupun etika yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial sehingga mungkin jadi tak terlalu kelihatan. Sedangkan di game pay-to-win, sistem tersebut malah dijadikan komoditas dan fitur utama.

Jual-beli ijazah atau jasa pembuatan skripsi misalnya, meskipun mungkin memang ada, tidak diiklankan segamblang itu. Sedangkan in-app purchase bahkan ditunjukkan lewat pop-up di depan mata.

Apakah sistem pay-to-win memang yang terbaik untuk publisher/developer game?

Jika memang sistem pay-to-win bisa menghasilkan uang dengan cepat, tidak dilarang (setidaknya setahu saya belum ada aturannya seperti di sepak bola tadi), dan memang memanfaatkan sifat dasar manusia, apakah sistem ini memang yang terbaik buat publisher/developer game?

Well, tergantung tujuannya. Jika tujuannya adalah mengeruk uang sebesar-besarnya dalam waktu sesingkat-singkatnya, sistem ini memang terbukti efektif — saya tidak menyangkalnya. Namun jika tujuannya adalah membangun bisnis jangka panjang, menurut saya, sistem ini tidak bisa digunakan.

Kenapa?

Pertama, game-game yang terlalu berlebihan dalam menyodorkan sistem pay-to-win mungkin memang hampir selalu bisa menemukan segelintir pemain sultan (atau whales istilah bahasa Inggrisnya) yang mau merogoh koceknya dalam-dalam. Namun, sifat naluriah manusia jugalah yang nantinya akan jadi masalah. Meski kita memang suka dengan kemenangan mudah, kita juga suka mencari tantangan. Kita akan cepat bosan jika tidak menemukan tantangan baru. Namun di sisi lain, harapan jugalah yang membuat kita untuk terus berjalan. Memang sifat-sifat manusia itu seringnya kontradiksi satu dengan yang lainnya.

Ibaratnya, Messi atau Ronaldo pasti akan bosan bermain bola melawan Anda terus-terusan karena Anda tidak akan bisa memberikan tantangan yang berarti untuk pemain sekelas mereka. Anda juga pasti malas terus-terusan melawan mereka karena tahu tak ada harapan untuk bisa menang.

Hal itu jugalah yang terjadi di game-game pay-to-win yang sudah tutup usia. Pemain sultan lama-lama bosan mem-bully pemain gratisan. Sebaliknya, pemain gratisan juga malas di-bully terus-terusan. Menyeimbangkan antara tantangan dan harapan para pemainnya adalah kunci dari game-game gratisan yang berumur panjang.

Kedua, sepanjang karier saya dari 2008 tadi, tanggung jawab utama saya adalah mengurus user/pengguna (bagaimana memberikan konten yang berkesan dan bermanfaat, menyuguhkan pengalaman yang menyenangkan, menarik perhatian, dkk.). Jadi, saya tahu setiap pengguna itu akan bertambah pintar cepat atau lambat. Bedanya hanyalah ada yang bisa dibodohi 1x tapi ada juga yang bisa dibodohi berkali-kali wkakwkakwka… Demikian juga dengan game-game pay-to-win.

Cyberpunk 2077. Credits: CD Projekt
Cyberpunk 2077. Credits: CD Projekt

Buat yang menantikan rilisnya Cyberpunk 2077, saya yakin betul mereka pernah memainkan The Witcher. Demikian juga dengan mereka-mereka yang dulu menantikan RDR2, kemungkinan besar adalah para fans dari seri GTA. Maksudnya, para gamer itu juga tidak sebodoh itu. Kita tahu produk dari siapa saja yang memberikan kita kenangan manis untuk dikenang.

Game-game yang memberikan kesan positif yang di akhir permainan membuat para pemainnya menantikan produk-produk baru dari para pembuat game-game tersebut.

Sedangkan game-game pay-to-win, buat saya, lebih mengingatkan saya pada kebodohan diri saya sendiri dan bagaimana mereka berhasil membodohi saya. Jadinya, saya akan menghindari game-game dari rilisan publisher yang sama. Makanya, tidak sedikit juga publisher game pay-to-win yang mencoba mengaburkan/mengganti namanya karena sudah tahu banyak orang jera dengan produk mereka. Kalaupun ada yang masih menggunakan brand yang sama, popularitas game-game baru mereka sudah jauh berkurang dibanding yang sebelum-sebelumnya.

Penutup

Credits: Fabrik Brands
Credits: Fabrik Brands

Jadi apakah game-game pay-to-win masih akan terus ada? Menurut saya, iya. Hal ini sama saja dengan pertanyaan apakah kebanyakan media daring masih akan terus menggunakan click-bait dan trik-trik picisan lainnya untuk mencari perhatian. Faktanya, akan selalu ada para pelaku industri yang memilih uang atau hasil cepat ketimbang membangun brand loyalty untuk jangka panjang.

Namun demikian, Anda sebagai user/pengguna juga tentunya sudah mulai bisa lebih jeli dalam memilih produk seperti apa yang ingin Anda gunakan ataupun berikan dukungan. Apakah Anda lebih suka produk yang memanfaatkan kebodohan Anda? Atau Anda memilih produk yang memang bertujuan memberikan pengalaman yang terbaik? Jawabannya sepenuhnya di tangan Anda.

Feat image: via Pinterest

7 Game Android Paling Ditunggu di Tahun 2020

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, perkembangan game mobile jadi salah satu hal yang turut diantisipasi. Mungkin Anda generasi 90an masih ingat ketika game mobile hanya ada Snake atau Fruit Ninja sebagai pengisi waktu luang. Sekarang? Anda bisa bermain MOBA, FPS, bahkan Battle Royale di mobile, yang juga berkembang menjadi esports. Tahun 2020, tentunya teknologi menjadi semakin maju, dan game android yang hadir juga akan semakin menarik. Kira-kira ada game android apa saja yang akan hadir di tahun 2020?

1. Apex Legends Mobile

Game yang satu ini sebenarnya sudah beberapa saat menjadi rumor di kalangan gamers. Banyak kabar burung yang mengatakan bahwa Apex Legends akan diterbitkan untuk mobile agar bisa dimainkan oleh siapapun. Berawal dari rumor, Electronic Arts sang pengembang akhirnya mengkonfirmasi kehadiran game android Apex Legends.

Namun demikian belum ada informasi lebih lanjut terkait tanggal rilis ataupun bentuk game yang akan dirilis nanti. Ada yang bilang, ini akan menjadi versi direct port. Ini artinya bisa jadi game android Apex Legends tidak akan seperti PUBG Mobile yang menjadi seperti game standalone di mobile. Jika benar game android Apex Legends bersifat direct-port, maka ia kurang lebih bentuknya akan seperti Fortnite Mobile, yang mana pemain bisa cross-play dengan pemain di PC ataupun konsol.

2. Diablo Immortal

Pada pembukaan BlizzCon 2018, Activision Blizzard mengumumkan game terbarunya yang akan rilis di mobile. Game tersebut adalah Diablo Immortal. Sontak, pengumuman ini membuat para fans mengamuk. Bukan, alasannya bukan karena Diablo Immortal yang diumumkan, tapi dari Blizzard mengumumkan hal tersebut yang segera merusak ekspektasi para penggemar yang sudah datang dengan penuh passion ke BlizzCon.

Tapi, bukan berarti game android ini tidak patut untuk ditunggu di tahun 2020 ini. Salah satu alasannya, karena sesederhana game ini terlihat sangat menjanjikan dengan grafis ciamik dan gameplay penuh aksi. Mengutip dari Gamespot, alpha test Diablo Immortal direncanakan akan hadir tahun 2020 ini. Digarap bersama NetEase dari Tiongkok, Diablo Immortal sampai saat ini masih belum memiliki tanggal rilis resminya.

3. Final Fantasy Crystal Chronicles: Remastered

Sebagai salah satu franchise game paling sukses milik Square Enix, tak heran jika seri game Final Fantasy terus hadir dengan cerita-cerita baru. Final Fantasy Crystal Chronicle sendiri sebenarnya adalah game yang rilis tahun 2003 lalu yang memiliki genre co-op RPG. Setelah 15 tahun berlalu, Square Enix akhirnya mengumumkan akan melakukan remake dari Final Fantasy Crystal Chronicle, dan akan merilisnya akhir 2019 lalu.

Namun, karena berbagai kendala teknis, perilisan Final Fantasy Crystal Chronicles terus tertunda. Sempat ditunda jadi 23 Januari 2020, kini akhirnya Final Fantasy Crystal Chronicle dikabarkan baru akan rilis pada musim panas, atau kuartal 3 tahun 2020 nanti. Final Fantasy Crystal Chronicles merupakan game yang bersifat cross-platform yang dapat dimainkan di PlayStation 4, Nintendo Switch, iOS, dan Android.

4. Path of Exile Mobile

Walau mungkin kurang terkenal di Indonesia, namun Path of Exile menjadi fenomena tersendiri di luar negeri sana. Game besutan Grinding Gear Games ini berhasil memberikan pengalaman bermain layaknya Diablo namun dengan ciri khasnya tersendiri berupa pertarungan bertempo cepat. Pertama rilis di PC pada tahun 2013, game ini sendiri sudah berkembang sampai akhirnya juga rilis di PlayStation 4 dan Xbox One.

Kini, perkembangan selanjutnya adalah versi mobile. Isu soal Path of Exile Mobile pertama kali muncul pada November 2019 lalu, dalam acara bertajuk ExileCon. Namun demikian Chris Wilson CEO Grinding Gears mengatakan bahwa titel ini merupakan titel game “eksperimental”. Ia cenderung berhati-hati dan tidak mau salah langkah seperti Blizzard. Jadi tanggal rilis game ini sepenuhnya masih menjadi tanda tanya, karena pengembangannya bisa berlanjut bisa berhenti, tergantung komentar dari para fans.

5. Tom Clancy’s Elite Squad

Pertama kali diumumkan pada E3 2019 lalu, Tom Clancy’s Elite Squad merupakan game dengan genre Real-Time Strategy. Game yang dibesut Ubisoft ini masih melanjutkan seri Tom Clancy’s yang memunculkan karakter agen kepolisian dari berbagai belahan dunia dengan kemampuan khusus dari masing-masing mereka. Jadi pada game ini, Anda dapat melihat karakter dari Rainbow Six: Siege, seperti Caveira, Montagne, atau bahkan karakter legendaris yaitu Sam Fisher dari serial Splinter Cell.

Melihat dari trailer announcement, game ini sepertinya akan melibatkan hero collection, yang mana memungkinkan Anda mengumpulkan karakter dari berbagai seri Tom Clancy dan membuat pasukan terbaik untuk mengalahkan teror di dunia. Namun demikian tanggal rilis untuk game ini masih tentatif, walau sudah dipastikan akan rilis di Android terlebih dahulu.

6. Teamfight Tactics Mobile

Sejak tahun 2009 Riot Games pada awalnya hanya fokus mengembangkan League of Legends saja. Sampai akhirnya mereka menginjak ulang tahun kesepuluh dan memutuskan untuk mengembangkan berbagai game lain selain dari League of Legends. Lewat siaran streaming spesial bernama Riot Pls: 10th Anniversary Edition – League of Legends. Mereka mengumumkan rencana mereka di masa depan, termasuk salah satunya merilis iterasi Auto Battler League of Legends yang bernama Teamfight Tactics ke platform mobile.

Mengutip dari Dexerto TFT Mobile dikabarkan akan rilis untuk kebanyakan negara di dunia pada pertengahan Maret. Nantinya game ini akan dapat dimainkan secara cross-platform antara PC dengan mobile. Untuk saat ini, Anda sudah dapat melakukan pra-registrasi pada laman Play Store TFT Mobile berikut ini.

7. League of Legends: Wild Rift

Terakhir dan yang paling ditunggu-tunggu adalah League of Legends Wild Rift. Setelah pertarungan MOBA di mobile yang tiada henti sejak dari tahun 2018 lalu, akhirnya si “boss-nya MOBA” turun tangan. Sama-sama diumumkan saat Riot Pls: 10th Anniversary Edition – League of Legends, Wild Rift segera mendapat banyak perhatian karena menunjukkan trailer yang sangat menjanjikan.

Namun demikian, kehadirannya juga memunculkan tanda tanya. Akankah game ini bisa sama suksesnya dengan League of Legends? Akankah bisa menggeser Mobile Legends dalam persaingan MOBA mobile di Indonesia. Terkait tanggal rilis, Riot Games belum bisa memastikan apapun. Mereka hanya mengatakan bahwa Wild Rift akan rilis pada akhir tahun 2020 ini. Untuk sementara waktu, Anda bisa pra-registrasi terlebih dahulu di laman resmi Wild Rift berikut.

Walau ada banyak game android menarik yang akan rilis di tahun 2020 ini, sayang kebanyakan tanggal rilisnya masih belum bisa dipastikan. Kita pemain mobile games sepertinya memang harus ekstra sabar menunggu game-game tersebut rilis, terutama League of Legends: Wild Rift.

Google Sedang Uji Coba Layanan Premium Berlangganan Play Pass

Kita telah tiba di suatu masa ketika publisher tak lagi menyajikan permainan video sebagai produk, melainkan jasa. Pendekatan game as a service ini memberikan dampak positif baik bagi semua pihak: developer bisa terus memperkaya konten dan membuat gamer betah menikmatinya. Dan belum lama, kita sudah menyaksikan inkarnasi terkini dari konsep tersebut, contohnya Google Stadia dan Apple Arcade.

Pengungkapan resmi Stadia di GDC 2019 menandai sebuah babak baru di industri game. Ada dugaan kuat hal ini pula yang mendorong perusahaan console tradisional seperti Sony menggandeng Microsoft demi menyongsong era cloud gaming. Namun sang raksasa internet Google masih belum selesai melebarkan sayapnya. Kali ini, layanan barunya disiapkan untuk menyambut kehadiran Apple Arcade.

Mungkin Anda sudah mendengar soal pengembangan layanan berbayar Google Play sejak tahun lalu. Namun kini, Android Police mendapatkan bukti berupa sejumlah screenshot yang memperlihatkan bahwa perusahaan sudah mulai melakukan pengujian. Dengan menjadi pelanggan layanan bernama Play Pass tersebut, kita diperkenankan buat mengakses seluruh konten (baik game maupun aplikasi) di Google Play tanpa restriksi.

Di bagian deskripsi, Google menjelaskan bagaimana Play Pass siap menyuguhkan penggunanya katalog terkurasi, dari mulai permainan puzzle, software fitness tracking sampai app musik premium. Di sana, Anda tidak perlu lagi melakukan transaksi in-app untuk menggunakan fitur-fitur sebuah app secara lengkap, kemudian Anda tak lagi disodorkan iklan. Penyajian Play Pass juga diklaim ‘bebas komitmen’. Kita dapat berhenti berlangganan kapan saja.

Seperti yang bisa Anda lihat, satu keunggulan utama Play Pass dibanding Apple Arcade ialah layanan premium ini tak hanya difokuskan pada game. Meski demikian, permainan tetap menjadi atraksi utamanya. Di sejumlah screenshot, saya melihat kehadiran dari Stardew Valley, Marvel Pinball dan Limbo. Google menjanjikan ratusan aplikasi yang sudah ter-unlock. Kita cuma perlu melakukan satu kali transaksi per bulan.

Dan demi mempermanis tawaran mereka, Google sudah menyiapkan beberapa pilihan, misalnya opsi untuk keluarga dan masa trial gratis selama 10 hari. Di periode uji coba ini, keanggotaan Google Play Pass dijajakan seharga US$ 5 per bulan, walaupun ada kemungkinan developer akan mengubah biayanya ketika layanan tersedia luas nanti.

Pengujian Play Pass sudah dikonfirmasi oleh juru bicara Google pada pihak Android Police. Yang sekarang belum diketahui adalah kapan layanan tersebut dapat dinikmati oleh lebih banyak orang. Apakah ia akan datang lebih dulu atau malah setelah Apple Arcade mendarat di musim gugur nanti?

Plants vs. Zombies 3 Sedang Digarap, Versi Pre-Alpha-nya Sudah Bisa Dicoba Sekarang

Penggemar game Plants vs. Zombies, ada kabar baik dari PopCap Games selaku penciptanya. Mereka sedang dalam proses mengerjakan Plants vs. Zombies 3, hampir enam tahun sejak Plants vs. Zombies 2 dirilis, dan sepuluh tahun sejak permainan orisinalnya menyapa dunia.

PopCap sejauh ini belum bicara banyak mengenai detailnya, tapi semestinya PvZ 3 masih akan mengadopsi gameplay berkonsep tower defense seperti kedua prekuelnya. Fitur atau mekanisme baru tentu saja bakal ada, demikian pula jenis tanaman dan zombie baru untuk dipertemukan.

Satu hal yang sangat menarik adalah, pengumuman ini juga disertai oleh perilisan PvZ 3 versi pre-alpha di Google Play Store. Status pre-alpha merupakan pertanda bahwa pemain bakal menjumpai banyak bug, namun setidaknya mereka yang sudah tak sabar menanti jadi bisa mencicipinya lebih awal.

Untuk bisa memainkan PvZ 3 versi pre-alpha, kita diwajibkan menggunakan setidaknya Samsung Galaxy S7, atau perangkat lain dengan spesifikasi di atasnya, serta yang menjalankan sistem operasi Android minimal versi 6.0 (Marshmallow). Pengguna perangkat iOS sepertinya masih harus bersabar lebih lama lagi.

Satu catatan penting lainnya, PopCap akan membatasi jumlah pemain yang dapat mengakses PvZ 3 versi pre-alpha dengan sistem kloter. Jadi semisal Anda tidak menjumpai opsi untuk mengunduhnya hari ini, Anda bisa mencobanya lagi di hari lain.

PopCap memastikan tidak ada konten in-app purchase pada versi pre-alpha ini, namun versi finalnya sudah pasti banjir konten microtransaction kalau melihat Electronic Arts (EA) sebagai publisher-nya. Sangat disayangkan PopCap belum punya jadwal rilis yang pasti, namun setidaknya kita bisa sedikit lega mengetahui bahwa franchise menarik ini masih belum mati.

Sumber: Polygon dan EA.