Berkat Microsoft Cloud Clipboard, Copy-Paste Bisa Dilakukan Antar Perangkat Windows, Android dan iOS

Dalam konferensi developer Microsoft Build tahun ini, Microsoft mengumumkan Windows 10 Fall Creators Update yang rencananya bakal dirilis pada musim semi nanti. Dari sejumlah fitur baru yang diungkap, satu yang sangat menarik perhatian adalah Cloud Clipboard.

Fitur ini memanfaatkan layanan Microsoft Graph yang memungkinkan sinkronisasi data antar perangkat sekaligus antar platform. Dalam kasus ini, data yang disinkronisasikan adalah clipboard, yang pada dasarnya merupakan deretan teks sekaligus tautan yang Anda salin dari perangkat Windows 10 dan siap di-paste ke perangkat lain.

Istimewanya, perangkat lain tersebut tidak harus menjalankan sistem operasi Windows 10. Android maupun iOS pun juga bisa, dengan bantuan aplikasi keyboard Swiftkey yang juga merupakan kepunyaan Microsoft. Microsoft pun juga berniat untuk mengintegrasikan fitur ini ke deretan aplikasi Office.

Contoh kegunaannya yang paling gampang adalah untuk mencari alamat. Cukup copy alamat yang tercantum pada email yang sedang Anda buka di komputer, lalu paste langsung ke aplikasi Google Maps di ponsel Android atau iOS Anda. Semuanya berlangsung tanpa proses khusus, cuma copy-paste seperti biasa namun dibantu oleh Swiftkey.

Dan karena ini merupakan clipboard berbasis cloud, Anda pun tetap bisa mengakses teks maupun link yang sudah Anda copy sebelumnya, bukan yang paling baru saja. Sederhananya, cara kerja Microsoft Cloud Clipboard ini mirip seperti fitur Universal Clipboard yang Apple tawarkan untuk Mac dan iOS, bedanya ini tidak terbatas pada satu ekosistem perangkat saja.

Sumber: The Next Web dan The Verge.

Cache, Aplikasi yang Dikembangkan Microsoft Penantang Google Keep

Microsoft dikabarkan diberitakan sedang serius mengembangkan aplikasi lintas platform bernama Cache yang dirancang untuk menyimpan dan mengelola klip dari situs tertentu. Klip yang dimaksudkan termasuk teks, gambar dan halaman. Berdasarkan pada kegunaannya, jelas sekali bahwa aplikasi kembangan Microsoft Garade Garage ini diposisikan sebagai penantang Google Keep atau Evernote meski bila dikonfirmasikan, pihak Microsoft kemungkinan besar akan menampik anggapan itu.

Dikutip dari situs resmi Cache, ia dijelaskan sebagai pengelola clipboard sederhana yang dapat digunakan untuk menyimpan sisipan teks, gambar, halaman web, material referensi dan catatan dengan cepat. Berikutnya dari sana pengguna dapat membagikan klip ke perangkat yang berbeda. Untuk saat ini Cache baru dapat bekerja di perangkat Windows 10 dan iOS.

Sayangnya akses ke situs utama Cache saat ini masih terbatas untuk mereka yang benar-benar tertarik dan bersedia mengajukan diri.

Interface utama Microsoft Cache
Interface utama Microsoft Cache

Riwayat clipboard yang tersimpan di Cache akan tetap dipajang di lini masa. Kumpulan-kumpulan klip tersebut juga dapat diubah menjadi grup klip yang dipisahkan berdasarkan project, klien, tugas atau ide.

Meski baru sebatas produk coba-coba, namun saya pribadi menganggap Cache punya kans untuk mengklaim satu posisi di kancah persaingan antara Google Keep dan Evernote. Dengan komitmen yang kuat, Cache berpotensi mengisi kekosongan yang baru saja ditinggalkan oleh Evernote. Nama terakhir seperti kita ketahui sudah memberlakukan harga baru yang kian membatasi keleluasaan pengguna gratisan. Google Keep masih gratis tanpa batas, begitu juga OneNote.

Kemudian jangan lupakan fakta bahwa Microsoft juga sudah punya ekosistem yang kuat di sektor ini, di mana OneNote kian mendapatkan tempat di pengguna loyal Windows. Masalahnya, Cache dan OneNote jika dibiarkan berjalan bersama berpotensi mengakibatkan kanibalisasi sesama produk Microsoft.

Menurut Thurrot, Cache mengingatkan mereka pada OneClip, aplikasi clipboard yang juga dikembangkan oleh Microsoft Garage yang sempat bocor tahun lalu. Bagi Anda yang ingin terlibat dalam fase pengembangan Cache, bisa mendaftarkan diri di tautan ini.

Sumber berita PhoneArena.

*) Update ada perbaikan judul tanpa mengubah maksud artikel awal.