8 Mobile Game dengan Pemasukan Lebih dari US$1 Miliar di 2021

Pandemi COVID-19 membuat industri game tumbuh pesat pada 2020. Momentum tersebut berlanjut di 2021. Menurut data dari Sensor Tower, total belanja mobile gamers pada 2021 mencapai US$89,6 miliar, naik 12,6% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Seiring dengan meningkatnya total belanja para mobile gamers, jumlah mobile game yang pemasukannya menembus US$1 miliar pun bertambah. Di 2018 dan 2019, hanya ada 3 mobile game yang pemasukannya mencapai US$1 miliar. Angka itu naik menjadi 5 mobile game pada 2020. Dan pada 2021, ada 8 mobile game yang pemasukannya melebihi US$1 miliar.

Total Belanja Gamers dari 8 Mobile Game Tembus US$1 Miliar

Di tahun 2021, PUBG Mobile berhasil menjadi mobile game dengan total belanja paling banyak. Sepanjang tahun ini, pemain PUBG Mobile menghabiskan US$2,8 miliar di game tersebut. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, total spending PUBG Mobile pada tahun ini naik 9%.

Pada tahun lalu, PUBG Mobile sempat mengalami masalah dan diblokir di India, salah satu pasar terbesarnya. Namun, tahun ini, masalah tersebut telah terselesaikan. Di India, PUBG Mobile diluncurkan dengan nama Battlegrounds Mobile. Selain di India, PUBG Mobile juga melalui proses pelokalan di Tiongkok. Di sana, PUBG Mobile dikenal dengan nama Game For Peace.

Dengan total spending sebesar US$2,8 miliar, Honor of Kings berhasil menjadi mobile game dengan total spending terbesar ke-2 di 2021. Pada tahun ini, total belanja gamers Honor of Kings — yang juga dikenal dengan nama Arena of Valor — mengalami kenaikan sebesar 14,7%. Baik PUBG Mobile dan Honor of Kings merupakan mobile game di bawah bendera Tencecnt.

Delapan mobile game dengan total belanja lebih dari US$1 miliar. | Sumber: Sensor Tower

Selain PUBG Mobile dan Honor of Kings, mobile game lain yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar pada tahun ini adalah Genshin Impact dari miHoYo. Sejak diluncurkan pada September 2020, Genshin Impact telah meraup US$1,8 miliar, menjadikannya sebagai mobile game dengan total belanja terbesar ke-3. Untuk membuat para gamers tetap tertarik memainkan Genshin Impact, miHoYo terus merilis update secara berkala. Strategi miHoYo ini terbukti efektif. Setelah mereka meluncurkan Version 2.1 pada September 2021, total spending mingguan para pemain Genshin Impact naik hingga 5 kali lipat.

Dalam daftar 8 mobile game dengan total spending terbesar di 2021, Roblox ada di posisi ke-4. Sepanjang 2021, total spending gamers Roblox mencapai US$1,3 miliar, naik 20,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Peringkat 5 diisi oleh Coin Master dari Moon Active, yang juga mendapatkan total spending sebanyak US$1,3 miliar. Dari tahun lalu, total belanja gamers Coin Master tahun ini naik hingga 13,8%.

Posisi ke-6 dan ke-7 diisi oleh Pokemon Go dari Niantic dan Candy Crush Saga dari King. Kedua game itu sama-sama mendapatkan total spending sebesar US$1,2 miliar. Game ke-8 yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar adalah Free Fire dari Garena. Selain delapan mobile game tersebut, Sensor Tower mengatakan, ada satu mobile game lain yang berpotensi untuk mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Ialah Uma Musume Pretty Derby dari Cygames. Walau mobile game itu baru diluncurkan pada Februari 2021 dan hanya diluncurkan di Jepang, game tersebut telah berhasil mendapatkan US$965 juta per 14 Desember 2021. Jadi, tidak tertutup kemungkinan, total spending dari game itu akan menembus US$1 miliar dalam dua minggu terakhir dari 2021.

900 Aplikasi Dapatkan US$1 Juta untuk Pertama Kalinya di 2021

Sepanjang 2021, konsumen tidak hanya menghabiskan uangnya untuk membeli item dalam mobile game, tapi juga untuk aplikasi lain. Buktinya, total spending pengguna aplikasi mobile di 2021 juga mengalami kenaikan. Berkat hal itu, sepanjang 2021, lebih dari 900 publisher aplikasi mobile berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta untuk pertama kalinya.

Dari semua publisher itu, sebanyak 581 publishers merilis aplikasi mereka di iOS dan 325 publisher lainnya meluncurkan aplikasi mereka di Android. Sebagai perbandingan, pada 2016, jumlah publisher aplikasi iOS yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta hanyalah 310 perusahaan dan jumlah publisher aplikasi Android yang berhasil mendapatkan pencapaian itu hanyalah 165 perusahaan. Hal itu berarti, dalam 5 tahun lalu, jumlah publisher aplikasi iOS yang pemasukannya bisa menembus US$1 juta meningkat 87%. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi di Android, mencapai 97%.

Jumlah aplikasi yang pemasukannya berhasil menembus US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Sebagian besar aplikasi yang pemasukannya mencapai US$1 juta merupakan mobile game. Menurut Sensor Tower, tahun ini, ada 185 publisher mobile game yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta. Selain mobile game, banyak aplikasi dengan pemasukan lebih dari US$1 juta yang masuk dalam kategori Social Networking dan Entertainment. Jumlah aplikasi Social Networking yang berhasil mendapatkan US$1 juta di tahun ini adalah 62 aplikasi. Sementara di sektor Entertainment, ada 41 aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta.

Selain mobile game, Social Networking, dan Entertainment, aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta berasal dari kategori Productivity dan Sports. Jumlah aplikasi Productivity dengan total spending lebih dari US$1 juta di 2021 mencapai 34 aplikasi, naik dari 21 aplikasi pada tahun lalu. Sementara di kategori Sports, di tahun ini, ada 18 aplikasi yang berhasil mendapatkan pemasukan sebesar US$1 juta, naik dari 5 aplikasi pada tahun lalu.

Kategori aplikasi-aplikasi yang berhasil mendapatkan US$1 juta. | Sumber: Sensor Tower

Di masa depan, spending yang dilakukan oleh konsumen di mobile game dan aplikasi mobile diperkirakan masih akan mengalami kenaikan. Sayangnya, jumlah aplikasi yang akan bisa mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta justru diduga akan berkurang. Alasannya adalah perubahan kebiasaan konsumen.

Pandemi COVID-19 pada 2020 membuat kebiasaan konsumen dalam memasang aplikasi mobile berubah drastis. Mereka cenderung mau untuk memasang aplikasi baru. Namun, seiring dengan semakin terkendalinya pandemi, maka kebiasaan penggunaan aplikasi konsumen mulai kembali normal seperti sebelum pandemi. Hal ini tercermin dari menurunnya jumlah aplikasi yang diunduh oleh konsumen pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Selain itu, jumlah aplikasi yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 juta di tahun 2021 sebenarnya lebih sedikit dari tahun 2020. Di tahun lalu, jumlah aplikasi dengan total spending lebih dari US$1 juta adalah 1.003 aplikasi: 636 aplikasi iOS dan367 aplikasi Android.

Sumber header: Sensor Tower

5 Mobile Game Punya Pemasukan Lebih dari US$1 Miliar Pada 2020

Banyak industri yang terkena dampak dari pandemi virus corona sepanjang 2020. Industri mobile game adalah salah satu industri yang justru diuntungkan oleh lockdown yang ditetapkan di banyak negara selama pandemi. Pasalnya, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya dengan bermain game ketika mereka tidak boleh keluar dari rumah. Dan hal ini meningkatkan jumlah uang yang mereka habiskan saat bermain game.

Pada 2020, industri mobile game bernilai US$75,4 miliar, naik 19,5% dari tahun lalu, menurut data dari Sensor Tower. Tak hanya itu, pada tahun ini, ada lima game yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar. Berikut lima game tersebut.

  1. PUBG Mobile – hampir USS$2,6 miliar
  2. Honor of Kings – hampir US$2,5 miliar
  3. Pokemon Go – US$1,2 miliar
  4. Coin Master – US$1,1 miliar
  5. Roblox – US$1,1 miliar

Dengan total pemasukan hampir US$2,6 miliar, PUBG Mobile duduk di peringkat pertama. Pemasukan dari game battle royale itu naik 64,3% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Satu hal yang menarik, PUBG Mobile berhasil mendapatkan gelar mobile game dengan pemasukan terbesar tahun ini walau game itu diblokir di India, salah satu pasar terbesarnya.

Sementara itu, posisi kedua diduduki oleh Honor of Kings, yang dikenal dengan nama Arena of Valor di luar Tiongkok. Sepanjang 2020, pemasukan game MOBA itu mencapai US$2,5 miliar, naik 42,8% dari tahun lalu. Mengingat Honor of Kings adalah game buatan Tiongkok, tidak heran jika gamer lokal memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukannya.

Enam mobile game dengan pemasukan terbesar pada 2020. | Sumber: Sensor Tower
Enam mobile game dengan pemasukan terbesar pada 2020. | Sumber: Sensor Tower

Pokemon Go menjadi game dengan pemasukan terbesar ketiga. Sepanjang 2020, pemasukan game itu mencapai US$1,2 miliar, naik 31,5% dari tahun 2019. Sensor Tower menyebutkan, Pokemon Go tetap bisa sukses berkat sejumlah updates dari Niantic, memungkinkan game ini untuk tetap dimainkan tanpa harus keluar dari rumah.

Pandemi tampaknya menjadi berkat di balik musibah untuk Moon Active. Game buatannya, Coin Master, berhasil mendapatkan pemasukan US$1,1 miliar, naik lebih dari dua kali lipat daripada pemasukan pada tahun lalu. Pada November saja, Coin Master mendapatkan US$118 juta, yang merupakan pendapatan bulanan tertinggi yang pernah didapatkan oleh game itu.

Posisi kelima diisi oleh Roblox. Versi mobile dari game ini berhasil mendapatkan US$1,1 miliar, hampir dua kali lipat dari pemasukan mereka pada tahun lalu. Satu hal yang harus diingat, pemasukan ini tidak mencakup pemasukan Roblox versi PC dan Xbox. Hal ini adalah kabar baik karena Roblox berencana untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 2021.

 

Industri Mobile Game Sepanjang 2020

Industri mobile game menujukkan pertumbuhan positif pada 2020, baik dari segi jumlah download maupun dari total pemasukan, ungkap Craig Chapple, Mobile Insights Strategist, EMEA, Sensor Tower. Pada puncaknya, jumlah pemasukan industri mobile game dalam sebulan mencapai US$7 miliar. Hal ini terjadi pada Juli 2020. Pada November 2020, angka ini sedikit turun menjadi US$6,6 miliar. Dari seg download, juga terlihat tren penurunan dalam beberapa bulan belakangan. Meskipun begitu, jumlah download beberapa bulan terakhir tetap lebih banyak jika dibandingkan dengan total download pada Januari 2020.

Tren meningkatnya jumlah download dan pemasukan mobile game ini terjadi di seluruh dunia. Namun, tiga negara yang berkontribusi paling besar pada pasar mobile game sepanjang tahun ini adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Di Tiongkok dan Jepang, para gamer memang lebih suka bermain di platform mobile. Jadi, tidak heran jika kedua negara itu memberikan kontribusi yang signifikan pada industri mobile game. Sementara itu, di AS, mobile memang bukan platform pilihan utama para gamer. Namun, industri mobile game di sana tetap berkembang karena pandemi yang berkelanjutan. Hal ini mendorong pemerintah dari beberapa negara bagian untuk kembali menetapkan lockdown.

Pokemon Go sangat populer di Jepang.
Pokemon Go sangat populer di Jepang.

“Pasar mobile game di AS tumbuh dengan cukup signifikan. Pada 2020, pemasukan mobile game di AS naik 30,4% dari tahun 2019,” ujar Chapple, seperti dikutip dari VentureBeat. “Sampai akhir tahun, pasar mobile game tampaknya masih akan terus berkembang.”

Namun, Tiongkok masih menjadi kontributor terbesar dalam industri mobile game global. Sekitar 46,4% dari total pemasukan industri mobile game pada tahun ini berasal dari gamer Tiongkok. Jepang menjadi kontributor terbesar ketiga. meskipun jumlah populasi mereka tidak sebesar Tiongkok atau AS, para gamer Jepang tak segan-segan untuk menghabiskan uang demi mobile game. Faktanya, 99% dari total pemasukan Monster Strike — yang mencapai US$958 juta pada tahun ini — berasal dari gamer Jepang. Sang developer, Mixi, bahkan tidak meluncurkan Monster Strike di beberapa pasar penting, seperti Amerika Utara dan Korea Selatan.

 

Industri Mobile Game Pada 2021

Pandemi menjadi salah satu alasan utama mengapa industri mobile game tumbuh pesat pada 2020. Pertanyaannya: apakah momentum ini akan bertahan pada 2021?

Sensor Tower memperkirakan, pertumbuhan industri mobile game pada Januari 2021 akan mirip dengan pertumbuhan pada Januari 2020. Kuartal pertama dari 2021 juga bisa digunakan sebagai indikasi apakah industri mobile game akan kembali menyusut atau akan terus tumbuh. “Saya kira, kita tidak akan melihat pertumbuhan besar-besaran pada tahun depan. Tapi, akan menarik untuk melihat bagaimana status quo baru pada tahun depan,” ujar Chapple.

Sementara itu, Daniel Ahmad, Senior Analyst, Niko Partners mengungkap, momentum pertumbuhan industri mobile game pada semester pertama 2020 terbawa hingga semester kedua. “Total belanja para gamer memang mulai turun setelah lockdown tak lagi diberlakukan. Namun, kami melihat, total spending dan interaksi para mobile gamer tetap jauh lebih tinggi daripada tahun 2019,” ujar Ahmad.

Ahmad menambahkan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri mobile game pada semester dua 2020 adalah peluncuran beberapa mobile game besar. “Di Tiongkok, perusahaan-perusahaan game seperti Tencent, Perfect World, dan Yoozoo melaporkan bahwa pemasukan dari bisnis game mereka pada Q1-Q3 naik sekitar 50% lebih, yang menunjukkan bahwa publisher game juga diuntungkan pada tahun ini,” ujarnya.

Sumber: VentureBeat

Daftar 10 Game dengan Pendapatan Terbesar Pada Mei 2020

PUBG Mobile dari Tencent menjadi mobile game dengan pendapatan terbesar pada Mei 2020, menurut data dari Sensor Tower. Dalam satu bulan, game tersebut mendapatkan US$226 juta. Pemasukan PUBG Mobile naik 41 persen jika dibandingkan dengan Mei 2019. Tak hanya itu, PUBG Mobile juga menjadi game yang paling banyak diunduh ke-2 dengan total install mencapai 34,2 juta. Total install PUBG Mobile pada Mei 2020 naik 91 persen dari bulan yang sama pada 2019. India memberikan kontribusi paling besar, yaitu sebesar 35,8 persen dari total install, diikuti oleh Mesir dengan kontribusi 7,2 persen dari total install.

Sementara itu, game dengan pemasukan terbanyak ke-2 adalah Honor of Kings alias Arena of Valor. Game dari Tencent itu mendapatkan US$204,5 juta sepanjang Mei 2020, naik 42 persen dari Mei 2019. Namun, sekitar 95 persen dari total pemasukan Arena of Valor berasal dari Tiongkok. Dalam daftar 10 game dengan pemasukan terbesar, Roblox dari Roblox Corporation duduk di posisi ke-3, diikuti oleh Monster Strike dari Mixi, dan Coin Master dari Moon Active.

game pendapatan terbesar
Daftar game dengan pemasukan terbesar pada Mei 2020. | Sumber: Sensor Tower

Coin Master juga berhasil masuk dalam daftar 10 game yang paling banyak diunduh pada bulan lalu. Sebagian besar pemasukan yang didapatkan oleh game ini berasal dari pengguna Android. Namun, jumlah download dari App Store juga menunjukkan kenaikan sejak Januari 2020. Pada Mei 2020, total pemain Coin Master di iPhone mencapai 5 juta, yang merupakan rekor. Hal ini membuktikan bahwa Moon Active secara aktif mengakuisi pemain dari pengguna iPhone.

Dari segi total dowload, ASMR Slicing dari Crazy Labs menjadi game yang paling banyak diunduh sepanjang Mei 2020. Dalam satu bulan, game itu diunduh sebanyak 36,5 juta kali. Amerika Serikat memberikan kontribusi terbesar dengan 12 persen dari total download, diikuti oleh Brasil pada 9,6 persen dari total download. Game yang duduk di peringkat ke-3 dalam daftar 10 mobile game paling banyak diunduh adalah Free Fire dari Garena, diikuti oleh Save The Girl dari Lion Studios, dan Gardenscapes dari Playrix.

game pendapatan terbanyak
Daftar game dengan total download terbanyak. | Sumber: Sensor Tower

Sementara itu, Pokemon Go dari Niantic mendapatkan total pemasukan sebesar US$82,2 juta pada Mei 2020, naik 45,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Angka ini adalah rekor pemasukan terbesar Pokemon Go sejak September 2019. Keuntungan yang didapatkan oleh Niantic dari Pokemon Go kembali naik karena mulai banyak negara yang menghentikan lockdown. Namun, Niantic juga telah melakukan beberapa perubahan pada Pokemon Go sehingga game itu tetap bisa dimainkan di rumah.