Colorful Luncurkan SSD SATA Seukuran Flash Disk

Deretan SSD PCIe 4.0 dari berbagai pabrikan belakangan ini membuat SSD SATA terdengar kurang menarik. Dari segi kecepatan semata, SSD PCIe 4.0 menang telak sampai berkali-kali lipat. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak konsumen yang membutuhkan SSD SATA, dan itulah mengapa pabrikan seperti Samsung juga masih menelurkan seri SSD SATA baru di tahun 2021.

Di tempat lain, ada Colorful yang mencoba melakukan hal yang berbeda terhadap SSD SATA. Mereka baru saja meluncurkan SL500 Mini SSD, dan jika Anda penasaran seberapa kecil ukurannya, Anda bisa langsung lihat gambar di atas – di sebelah kiri adalah SSD SATA standar berukuran 2,5 inci, dan di sebelah kanan adalah SL500 Mini.

Begitu mungilnya, SL500 Mini bahkan lebih kecil lagi daripada SSD SATA yang menggunakan form factor M.2. Berdasarkan keterangan dari Colorful, dimensi SL500 Mini tercatat di angka 26 x 68 x 7 mm, atau cuma sekitar 26% dari ukuran SSD SATA biasa, dan kurang lebih sama kecilnya seperti sebuah USB flash drive.

Colorful SL500 Mini SSD

Pada kenyataannya, mustahil membuat SSD SATA yang lebih kecil lagi daripada SL500 Mini, sebab memang ukuran tersebut sudah yang paling minimal agar bisa menampung konektor SATA. Namun meskipun imut-imut dan berbobot tidak lebih dari 2 gram, SL500 Mini tetap dirancang mengikuti standar ketahanan terhadap guncangan maupun suhu tinggi.

Secara teknis, form factor seperti ini dikenal dengan istilah SDP, alias SATA Disk in Package. Bentuk sekecil ini hanya bisa dicapai dengan mengintegrasikan unit controller dan chip NAND di satu modul yang sama. Untungnya, hal ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap performanya.

SL500 Mini menawarkan kinerja yang bisa dibilang identik dengan banyak SSD SATA lainnya, yang berarti kecepatan transfer datanya tidak bisa melebihi bandwidth SATA III di 6 Gbps. Persisnya, SL500 Mini menawarkan kecepatan baca 500 MB/s dan tulis 480 MB/s. Ia hadir dalam dua pilihan kapasitas: 500 GB dan 250 GB. Khusus varian 250 GB, kecepatan tulisnya sedikit lebih rendah di 450 MB/s.

Di Amerika Serikat, Colorful SL500 Mini SSD rencananya akan dijual di kuartal pertama tahun ini juga. Harganya dipatok $60 untuk varian 500 GB, dan $40 untuk varian 250 GB.

Sumber: PC Gamer dan Tom’s Hardware.

Intel Mulai Produksi Kartu Grafis Diskret untuk Perangkat Desktop

Setahun yang lalu, Intel menyingkap Iris Xe DG1, kartu grafis diskret perdananya setelah sekitar 20 tahun mereka meninggalkan segmen tersebut. Tahun ini, perangkat tersebut rupanya sudah siap dipasok ke sejumlah produsen, dimulai dari Asus dan Colorful.

Dua produsen komponen tersebut telah menyingkap kartu grafis DG1 versinya masing-masing. Versi Asus mengandalkan sistem pendingin pasif (tanpa kipas), sedangkan versi Colorful mengusung sepasang kipas yang bentuknya mirip seperti milik kartu grafis kelas entry-level besutan mereka. Meski berbeda, keduanya sama-sama tidak memiliki konektor daya PCIe.

Fakta bahwa DG1 tidak membutuhkan asupan daya dari power supply unit (PSU) merupakan indikasi bahwa ia hanyalah sebatas kartu grafis kelas budget. DG1 tidak dirancang untuk menggantikan penawaran Nvidia maupun AMD di kelas mainstream, tapi kalau memang ingin dipakai untuk gaming, setidaknya beberapa judul AAA bisa dijalankan di 30 – 60 fps pada resolusi 1080p.

Kartu grafis DG1 versi Colorful / Intel
Kartu grafis DG1 versi Colorful / Intel

Secara teknis, kartu grafis ini menggunakan arsitektur GPU yang sama persis dengan chip grafis yang terintegrasi di seri prosesor Tiger Lake. Spesifikasinya pun hampir identik dengan GPU Iris Xe Max yang terdapat di sejumlah laptop. Persisnya, DG1 memiliki 80 Execution Unit (EU) dengan video memory (VRAM) berkapasitas 4 GB. Untuk output-nya, baik penawaran Asus maupun Colorful sama-sama dilengkapi port HDMI, DisplayPort, dan DVI.

Belum diketahui produsen mana lagi yang akan menjadi mitra Intel ke depannya, tapi yang pasti Intel tidak akan menjual kartu grafis ini langsung ke konsumen. Sebagai gantinya, DG1 akan dibundel bersama sejumlah PC pre-built untuk keperluan kantoran.

Kedengarannya memang mengecewakan, akan tetapi kalangan gamer yang terbiasa merakit PC sendiri sejatinya tidak perlu menyayangkan keputusan Intel ini. Pasalnya, performa yang ditawarkan DG1 kemungkinan besar masih di bawah kartu grafis yang mereka gunakan sekarang.

Buat Intel sendiri, langkah ini setidaknya bisa menjadi awal yang baik bagi mereka untuk mengusik dominasi Nvidia dan AMD di kategori GPU. Intel sendiri juga tengah sibuk mengembangkan arsitektur GPU lain yang ditujukan secara spesifik untuk kebutuhan gaming. Semoga saja realisasinya bisa berjalan lancar.

Sumber: AnandTech.