Arkade Blaster Ialah Controller Game FPS Berwujud Pistol Futuristis

Bagi banyak pemain, gamepad dianggap sebagai sistem kendali paling fleksibel, sementara itu keyboard dan mouse merupakan pilihan bagi mereka yang menginginkan keakuratan serta tingkat respons tinggi. Tapi upaya buat merombak status quo dan mencari metode input yang lebih intuitif lagi terus dilakukan, dan ini sebabnya sejumlah developer terdorong untuk bereksperimen dengan virtual reality. Hasilnya pun sama sekali tidak mengecewakan.

Namun saat ini VR memang bukan buat semua orang. Perangkat pendukungnya tidak murah dan ia juga memerlukan hardware berperforma tinggi. Sementara itu, sebagian besar konsumen mengakses game lewat perangkat bergerak atau PC berspesifikasi menengah. Kondisi ini mendorong satu tim inventor untuk merancang controller unik yang mampu membuat pengalaman bermain game FPS jadi istimewa. Kreasi tersebut mereka namai Arkade Blaster.

Sederhananya, Arkade Blaster adalah unit controller berbasis motion/gerakan yang dirancang untuk menikmati permainan shooter. Wujudnya menyerupai pistol futuristis, dibekali rangkaian tombol di sisi kanan dan kiri beserta stik analog. Terdapat pula mount buat tempat menyematkan smartphone. Perangkat bergerak bisa berperan jadi layar utama atau sekunder, bergantung dari game yang Anda mainkan.

Jantung dari Arkade Blaster adalah ialah gyroscope yang berfungsi untuk mengubah gerakan jadi input. Ia juga menyimpan motor haptic penghasil vibrasi (seperti controller DualShock), akan bergetar saat Anda menembak atau tertembak. Uniknya lagi, garis-garis LED yang ada di sisi kiri Arkade Blaster bukanlah sekadar hiasan. Mereka berguna sebagai indikator, misalnya buat menampilkan status health, armor, amunisi dan lain-lain.

Arkade Blaster mendukung beragam game PC serta mobile, termasuk judul-judul baru dan populer (Fortnite, Modern Combat 5, Apex Legends, Call of Duty: Warzone, hingga Doom Eternal). Untuk menggunakannya, pertama-tama Anda perlu mengunduh aplikasi Arkade di perangkat bergerak. Selanjutnya, cantumkan smartphone di mount dan sambungkan ke Arkade Blaster. Controller juga bisa dipasang langsung ke PC secara plug-and-play tanpa membutuhkan ponsel pintar.

IMG_07042020_121408_(1000_x_650_pixel)

Ada dua mode penggunaan Arkade Blaster: 360-derajat dan 180-derajat. Opsi 360-derajat memungkinkan kita bergerak bebas, cocok untuk menikmati game mobile atau ketika Anda ingin berolahraga sambi bermain. Alternatifnya, mode 180-derajat memperkenankan kita buat tetap duduk di depan komputer atau di atas sofa. Selain menunjang penyajian game secara tradisional, Arkade Blaster juga kompatibel dengan layanan cloud serta streaming seperti GeForce Now dan Steam Link.

Arkade Blaster kabarnya sudah memasuki tahap produksi dan bisa Anda pesan di situs Indie Gogo. Proses perancangannya dilakukan oleh tim Arkade bersama PewDiePie. Selama kampanye crowdfunding masih berlangsung, produk dapat dibeli seharga mulai dari US$ 100 – dengan harga retail US$ 150.

Dua Buah Paten Ungkap Rencana Sony Memperbarui PlayStation Move

PlayStation Move diperkenalkan jauh sebelum ide mengenai PlayStation VR disingkap, disiapkan sebagai jawaban Sony terhadap mulai populernya metode kontrol berbasis gerakan di masa itu. Konsep kerjanya menyerupai Wii Remote, yaitu mengubah gerakan fisik menjadi input kendali. Respons pengguna terhadap Move terbilang positif, tapi penjualannya tidak setinggi harapan Sony.

Potensi pemanfaatan PlayStation Move baru benar-benar terlihat setelah PSVR diumumkan. Periferal ini menjadi salah satu alternatif metode kendali buat headset virtual reality PlayStation tersebut. Umur Move sendiri lebih tua dari PlayStation 4, dan Sony sepertinya punya rencana untuk memperbarui atau mungkin bahkan mengganti controller ini dengan versi yang lebih anyar.

Berdasarkan laporan VR Focus, Sony Interactive Entertainment telah mengajukan setidaknya dua paten yang menampilkan ilustrasi perangkat motion controller baru beserta cara penggunannya. Gambar-gambar itu tak hanya memperlihatkan revisi pada desain, namun juga menunjukkan potensi kehadiran sejumlah fitur yang sudah lama diminta oleh komunitas PlayStation VR.

PS Move 1

Paten pertama diajukan oleh Sony Jepang dan dipublikasikan awal bulan Januari ini. Di gambar, tampak sebuah controller dengan wujud yang lebih stylish dan ergonomis. Hilang sudah bagian bola berisi RGB di atas. Penampilan controller kini selangkah menyerupai controller Vive dengan area kepala yang melebar (boleh jadi merupakan rumah bagi rangkaian sensor). Di sana, terdapat stik analog dan sejumlah tombol, lalu ada tombol trigger di bagian bawah. Selanjutnya, pemakaian controller diamankan oleh strap.

PS Move 2

Paten kedua telah diungkap tahun lalu, kontennya mengindikasikan eksistensi dari fitur-fitur baru. Pertama, ada kemungkinan controller akan mengsung teknologi pelacak gerakan jari, mirip seperti purwarupa controller ‘Knuckles’ untuk HTC Vive. Lalu ‘PS Move anyar’ ini kabarnya akan bekerja langsung dengan unit head-mounted display tanpa lagi menggunakan kamera eksternal. Hal ini menunjukkan akan ada unit PSVR baru.

PS Move 3

Berbicara soal PSVR, Sony sempat meng-upgrade headset ke model CUH-ZVR2. Efeknya, penjualan PlayStation VR laris manis di Jepang. Terhitung di bulan Desember silam, PSVR telah terjual sebanyak lebih dari dua juta unit secara global.

Mengingat usianya yang hampir menyentuh delapan tahun, sangat wajar bagi Sony untuk memperbarui PlayStation Move dengan unit yang lebih baru. Apalagi sang console-maker Jepang itu sempat menyingkap agenda buat meluncurkan tidak kurang dari 130 permainan PlayStation VR di tahun 2018.