Kementerian Perdagangan Gaet Blibli dan Ralali untuk Dorong Ekspor Nonmigas

Kementerian Perdagangan menggaet dua pemain e-commerce, Blibli dan Ralali, sebagai upaya meningkatkan ekspor nonmigas melalui layanan e-commerce. Pemerintah memandang platform e-commerce dinilai memiliki lebih cepat, mudah, dan efisien untuk kegiatan ekspor.

“Selain itu, pemanfaatan e-commerce juga memberikan dampak positif bagi berbagai lini terkait jasa logistik, pembiayaan, dan komunikasi; meminimalisasi biaya; serta memperluas wilayah pemasaran,” ujar Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kemendag Marolop Nainggolan dalam keterangan resmi.

Kemitraan tersebut ditandai lewat seminar yang mengusung tema “Pemanfaatan E-Commerce dalam Meningkatkan Ekspor Nasional” pada 5 September 2018 di Bandung yang turut dihadiri oleh 50 pelaku usaha ekspor Indonesia.

Selama seminar, Blibli menyampaikan beragam kemudahan dan keuntungan bertransaksi dengan menggunakan laman pemasaran. Sedangkan Ralali memberikan paparan mengenai cara berjualan melalui e-commerce dan pelatihan singkat pengambilan foto. Kualitas foto produk sangat penting untuk menarik pembeli saat berbelanja online.

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, nilai transaksi melalui pemanfaatan pemasaran digital juga meningkat. Menurut survei APJII, pengguna internet di Indonesia pada tahun lalu mencapai 143,26 juta atau naik 7,95% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk transaksi e-commerce pada 2014 mencapai Rp34 triliun, diprediksi pada 2016 menjadi Rp260 triliun. Pada 2020 mendatang, transaksi e-commerce dipredikasi mencapai Rp1.690 triliun.

Pada saat yang sama, Kemendag turut mengundang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk memberikan paparan mengenai Digital Handholding Program (DHP). DHP adalah salah satu program jasa konsultasi LPEI-Indonesia Eximbank di bidang TI untuk memfasilitasi eksportir usaha kecil menengah berorientasi ekspor (UKME).

Tujuan dari program tersebut adalah para UKME dapat mampu memasarkan, memperluas akses pasar, mempromosikan, serta meningkatkan daya saing produk unggulan di laman pemasaran global.

Kemendag juga mengundang Indonesia-Iran Business Council sebagai narasumber. Marolop menerangkan sejak diberlakukannya sanksi ekonomi terhadap Iran, nilai ekspor Indonesia ke Iran terus menurun.

“Mekanisme niaga-el (e-commerce), seperti penggunaan Paypal sebagai sistem pembayaran internasional, diyakini bisa mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Iran,” pungkasnya.

MyDHL+ Mencoba Memudahkan Pengiriman Internasional

Satu bulan sudah DHL meluncurkan MyDHL+, sebuah layanan baru yang disiapkan untuk memudahkan dan menyederhanakan proses pengiriman barang internasional. MyDHL+ didesain untuk membantu UMKM hingga perusahaan besar yang hendak melakukan pengiriman lintas batas atau internasional. MyDHL+ menggabungkan beberapa tools ke dalam sebuah platform tunggal sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan.

Dengan menggunakan aplikasi MyDHL+, pelanggan, termasuk pengusaha UKM, akan dimudahkan dengan ada panduan proses pengiriman, koreksi kesalahan otomatis yang cerdas, dan tampilan yang intuitif dan mudah dipahami. Ada pula input alamat prediktif dan perbedaan format alamat untuk 220 negara dan wilayah yang memungkinkan pengiriman lebih akurat.

MyDHL+ sengaja diluncurkan untuk semua jenis pelanggan termasuk pelanggan baru, pelanggan yang sudah terdaftar, hingga pelanggan korporat. MyDHL+ memungkinkan pengguna dengan mudah membuat dokumen bea cukai dan disematkan fitur penyimpanan informasi untuk pengiriman berulang. Kemudahan yang ditawarkan MyDHL+ diharapkan bisa membantu industri UKM yang ingin melakukan ekspor atau pengiriman ke luar negeri.

Ada juga fitur yang membantu pengguna memproses pengembalian dan proses pengiriman yang lebih disederhanakan.

“Karena masyarakat sekarang sudah modern dan sangat dekat dengan dunia digital, sebagian besar sudah terhubung dengan internet, dan mereka menginginkan layanan yang transparan, tidak rumit, serta memberikan kemudahan pelacakan status pegiriman kapanpun dan di mana pun,” jelas Marketing & Business Development DHL Express Indonesia Jessica Ariel.

Di tahun pertamanya, MyDHL+ berharap bisa sebanyak mungkin mendapatkan pelanggan, baik itu pelanggan baru atau pelanggan lama yang mencoba bagaimana proses yang semakin sederhana menggunakan MyDHL+.

“MyDHL+ membantu pengirim lebih mudah dalam menavigasi kompleksitas perdagangan internasional. Aplikasi ini mewujudkan imajinasi pengirim, dalam melakukan bisnis dengan menatukan semua alat yang paling sering mereka gunakan dalam satu aplikasi yang pelanggan sentris,” ungkap Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia Ahmad Mohamad.