LINE Ungkap Aplikasi LINE Mini, Bantu Pebisnis Optimalkan Layanan

Salah satu inovasi LINE Corporation yang diumumkan di ajang LINE Developer Day 2019 pada 20-21 November 2019 lalu di Tokyo, Jepang ialah aplikasi LINE Mini yang ditujukan untuk para pebisnis, UMKM, dan retail.

Aplikasi LINE Mini merupakan fitur untuk membuat dan mengembangkan aplikasi di dalam platform LINE dengan menggunakan HTML 5 dan teknologi inovatif lain. Sehingga memungkinkan pebisnis, UMKM, atau toko membuat layanan mereka di dalam akun resmi LINE secara lengkap.

Euivin Park, LINE CTO
Euivin Park, LINE CTO

Pada dasarnya, aplikasi LINE Mini dapat memungkinkan pengguna untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih lengkap dan intuitif di dalam akun resmi LINE. Pelanggan dapat mencari menu, memesan makanan, melakukan pembayaran, dan bahkan bergabung sebagai anggota eksklusif di dalamnya. Lebih jauh lagi, pelanggan juga dapat melihat poin akumulatif mereka, menerima kupon tanpa harus mengunduh aplikasi lain atau mendaftar kembali di akun berbeda, semuanya tersedia dalam one stop solution.

Agar lebih banyak perusahaan atau toko untuk memindahkan aplikasi desain LINE Mini App, LINE juga mulai menyediakan desain versi baru Micro Frontend yang memungkinkan pengembang menciptakan aplikasi untuk kebutuhan yang berbeda. Tak hanya itu, mereka juga bisa menghubungkan beragam fungsi berbeda melalui API. Perusahaan bisa mengembangkan beragam layanan baru untuk bisnis mereka di dalam akun LINE.

Aplikasi LINE Mini tidak hanya menawarkan pengembangan konstruksi yang mudah, tetapi juga fleksibilitas aplikasi yang lebih baik. Pelanggan bisa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap tanpa harus terbebani oleh ukuran aplikasi yang berat, keharusan mengunduh aplikasi pendukung lain, mendaftar akun baru, atau khawatir soal data pribadi mereka. Di dalam satu tempat ini, pelanggan tidak harus repot berpindah-pindah aplikasi lain yang dimiliki oleh perusahaan.

Keuntungan lain yang dimiliki oleh aplikasi LINE Mini baik bagi perusahaan maupun pelanggan adalah ukurannya yang ringan. Karena sebagian besar informasi pengguna disimpan di dalam aplikasi LINE sendiri, struktur aplikasi yang miliki oleh aplikasi LINE Mini cukup mudah dan hanya metode API yang bisa digunakan untuk menghubungkan informasi pelanggan.

Ada banyak hal yang bisa disediakan perusahaan di dalam aplikasi LINE Mini, termasuk kartu keanggotaan, kupon, reservasi online, mekanisme pembayaran dan notifikasi yang bisa terhubung serta berkoresponden dengan operasional perusahaan. Tidak hanya itu, aplikasi LINE Mini pun dapat dikombinasikan dengan sumber-sumber API untuk menambahkan lebih banyak fitur bagi pelanggan.

Implementasi aplikasi LINE Mini merupakan langkah pertama dari LINE dalam upayanya mengembangkan serta mempromosikan konsep OMO yang akan mengurangi “beban” pengguna untuk mengunduh dan menggunakan berbagai aplikasi berbeda dari satu induk perusahaan serta meningkatkan konsep “Life on LINE” lebih dalam lagi.

Saat ini, aplikasi LINE Mini masih berada dalam tahap soft launch di Jepang musim gugur ini dan diharapkan tersedia untuk pengguna di Negeri Matahari Terbit tersebut mulai musim semi 2020 mendatang.

Tentang LINT, Improvement yang Dilakukan LINE Untuk 10 Tahun Mendatang

Ajang tahunan LINE Developer Day 2019 telah usai digelar, tech conference ini berlangsung dua hari (20 dan 21 November) di Tokyo, Jepang dan membahas banyak hal dari perspektif teknis. Salah satu agenda utamanya ialah sesi bertajuk LINT yang dibawakan oleh Shunsuke Nakamura selaku LINE LINT TF Engineering manager & Software engineer.

Sebagai informasi, aplikasi perpesanan LINE meluncur pada tahun 2011. Pertumbuhan pengguna dan fitur atau layanan yang terintegrasi dengan LINE berkembang dengan cepat. Namun sistem inti LINE dihadapkan dengan berbagai hutang teknis yang harus mereka selesaikan sebagai platform.

LINT sendiri merupakan singkatan dari LINE Improvement for Next Ten years. Dalam sesi ini, Shunsuke Nakamura menjabarkan tantangan besar yang mereka hadapi dan bagaimana cara LINE bekerja melawan hutang teknis untuk sepuluh tahun ke depan, termasuk mengungkap fitur-fitur baru apa saja yang sedang dan akan mereka kerjakan di masa depan.

Untuk saat ini sebagian besar team engineer yang tergabung dalam project LINT berasal dari Jepang dan Korea, karena kantor pusat LINE terbesar memang berada di sana. Bagaimana dengan Indonesia?

Kami juga mengundang engineer dari luar Jepang. Untuk functionality dan feature, ada beberapa engineer dari Taiwan dan Thailand yang terlibat. Namun Indonesia belum terlibat dalam project ini, kami berharap untuk bekerja dengan Indonesia setelah kami memiliki server side engineer di sana,” tutur Shunsuke Nakamura dalam sesi interview di sela acara LINE Developer Day 2019.

LINT

Banyak fitur atau layanan yang akan disematkan di aplikasi LINE di masa mendatang. Sebut saja, dukungan fitur login-logout, multi akun, multi device, dan banyak lagi. Pembahasannya sangat teknis, Anda dapat mengetahui tentang LINT di tautan ini.

Lalu, apa tantangan terbesar dan hutang teknis yang dimiliki LINE dalam 10 tahun ke depan? Menurut Shunsuke Nakamura, salah satunya ialah LINE masih belum memiliki dukungan multi akun dan multi perangkat. Penambahan fitur tersebut akan menimbulkan banyak biaya. Lalu, yang lain ialah biaya back up data. Di mana LINE tidak hanya harus menduplikasi data tetapi melakukan maintenance sehingga biayanya juga berlipat ganda.

Selain itu, momen yang paling menantang yang dihadapi oleh para engineer LINE ialah saat ucapan tahun baru. Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia memiliki perbedaan waktu. Traffic akan tinggi saat itu dan LINE harus memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Selain itu, masing-masing negara memiliki ‘gaya’ mereka sendiri untuk mengirim ucapan selamat tahun baru. Pengguna LINE Jepang sebagian besar akan menggunakan teks, sementara yang lain seperti Indonesia akan menggunakan foto atau gambar juga untuk menyampaikan pesan.

 

[LINE Developer Day 2019] Kami Belum Tertarik untuk Fokus Pada Konten Berbasis Video

Konten berbasis video semakin diminati di Indonesia, banyak yang ingin menjadi seorang vlogger, content creator, atau YouTuber. Di sesi interview dengan Euivin Park selaku Chief Technology Officer (CTO) Line Corp saya sudah menyiapkan beberapa pertanyaan terkait konten video dan soal enkripsi pesan.

Pertama apakah LINE memiliki rencana untuk merilis platform berbasis video baru dalam lingkungan aplikasinya, seperti YouTube atau IGTV? Sayangnya sejauh ini di Indonesia, konten berbasis video belum menjadi prioritas bagi pengguna LINE.

 

Euivin Park - Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.
Euivin Park – Chief Technology Officer (CTO) Line Corp dalam sesi interview di LINE Developer Day 2019.

Dengan kebutuhan pengguna sebagai nilai utama kami, kami akan mempertimbangkan berbagai layanan apapun yang menjadi kebutuhan. Layanan video mungkin akan dikembangkan, namun sejauh ini di Indonesia – konten berbasis video bukanlah prioritas bagi pengguna kami.” Jawab Euivin Park di sela acara hari pertama Line Developer Day 2019 di Grand Nikko Hotel, Tokyo.

Singkatnya, Park menyebut perusahaannya belum berencana untuk menghadirkan produk dengan fokus utama untuk konten berbasis video tersebut. Lalu, pertanyaan kedua terkait postingan video di timeline.

Sebenarnya pengguna LINE sudah dapat memposting video di timeline, baik dari file video di galeri penyimpanan smartphone atau langsung merekamnya. Pertanyaannya ialah apakah LINE ada rencana untuk memonetisasi konten video dalam timeline? Sebab, hal ini pasti akan membuat banyak content creator berbondong-bondong membuat konten video di LINE.

Park mengatakan akan mempertimbangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk memonetisasi konten video. “Namun kami perlu mengevaluasi terlebih dahulu berapa banyak pengguna LINE yang mengakses video melalui timeline, dengan menganalisa hasil data yang diperoleh dari proses risetnya,” jelas Park. Park juga menyebut akan mencari model bisnis yang sesuai dengan karakteristik dan kekuatan dari layanan LINE.

Pertanyaan ketiga terkait pesan enkripsi end-to-end, apakah mencakup semua konten yang ada dalam aplikasi LINE, termasuk foto dan video, panggilan telepon, dan panggilan video – ternyata tidak.

“Saat ini, enkripsi end-to-end hanya berlaku untuk teks, location messages, dan panggilan 1:1. Hal ini tidak berlaku untuk seluruh konten karena akan menimbulkan biaya yang berlebihan. Kami berusaha menyeimbangkan biaya,” jawab Park.

Selain itu, disinggung soal kompetisi di pasar Indonesia, Park menyebut LINE punya strategi berbeda. Park mengerti bahwa LINE bukan satu-satunya pemain di ranah aplikasi pesan instan di Tanah Air.

Kami  berupaya untuk memahami kebutuhan masyarakat Indonesia dan menghadirkan layanan untuk memenuhi kebutuhan berbasis gaya hidup masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Menurut Park, pengguna internet Indonesia sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan anggota masyarakat lain yang belum ditemuinya di kehidupan nyata. Selain itu, Park juga menekankan bahwa mayoritas pengguna LINE di Indonesia merupakan remaja, lebih besar jika dibandingkan dengan negara lain.

Hal ini juga menjadi salah satu bahan pertimbangan LINE dalam menghadirkan produk dan layanan, dan menekankan bahwa perusahaannya tidak ingin sembarangan dalam meluncurkan produk.

Soal LINE Brain, Park mengaku ingin segera menghadirkan teknologi LINE Brain di Indonesia, namun masih terbentur kendala menyoal bahasa. LINE Brain merupakan teknologi kecerdasan buatan yang secara spesifik ditujukan untuk layanan Business to Business (B2B).

Tentu saja kami sangat ingin LINE Brain bisa menyapa masyarakat Indonesia, namun ada beberapa hal teknis yang harus dirampungkan, salah satunya menyoal bahasa,” tutupnya.

LINE Developer Day 2019 Hari Pertama, Bertajuk LIFE with LINE

Pegelaran LINE Developer Day kembali diadakan di Jepang untuk kelima kalinya. Ajang tahunan ini menjadi tempat untuk berbagi dan berkreasi bersama dengan teknologi dan platform LINE.

Tahun ini LINE Developer Day diselenggarakan dua hari. Menariknya tak hanya membahas tentang teknologi dan platform milik LINE saja, mereka juga mengundang para developer lain yang sama-sama peduli tentang bidang teknis yang sama dan yang berada di garis depan untuk berbagi teknologi dan pengetahuan.

PSX_20191121_110201

Datang ke tempat ini, tidak hanya berbagi teknologi yang telah dilihat atau didengar di internet, namun para developer juga dapat berbicara bersama sambil mendengarkan proses dan masalah dalam melanjutkan project.” Ujar CTO LINE Corp Euivin Park.

Park ini ingin meng-upgrade LINE Developer Day sebagai konferensi teknis untuk para developer dan membantunya. Nah salah satu fokus LINE yang diungkap pada hari pertama LINE Developer Day ialah menghadirkan layanan intuitif untuk penggunanya bertajuk “LIFE with LINE”. Di dalamnya termasuk fintech, commerce, 020, serta contents & entertainment.

Tahun ini saja kami merilis 25 layanan baru dan fungsi-fungsi utama baru secara Global, seperti open chat di dalam LINE dan LINE CONOMI, dan dApp yang menggunakan Blockchain. Kami mempunyai tema LIFE with LINE, di mana salah satu dari visi tersebut yakni fokus mengembangkan layanan finansial. Ini bagian dari mempermudah berbagai permasalahan yang selama ini terjadi di masyarakat,” ujar Euivin Park.

Layanan finansial ini telah menjadi fokus LINE sejak tahun lalu, mereka telah mengembangkan berbagai layanan seperti LINE Insurance, LINE Score, LINE Securities, LINE Pocket Money, dan pada bulan September LINE membuka layanan transaksi mata uang virtual BITMAX baru untuk Jepang.

PSX_20191121_110339

Fokus pada layanan perbankan dan finansial dalam pengembangan teknologi AI LINE salah satunya juga diterapkan pada LINE Pay. LINE Pay mengombinasikan teknologi AI untuk pengenalan gambar dan analisa untuk menghadirkan keamanan lebih baik, serta autentikasi melalui biometrik saat melakukan transaksi.

Pengguna terdaftar di Jepang telah melampaui 36 juta akun dan 48 juta secara global. Volume transaksi melebihi 1 triliun yen, LINE telah membuat kemajuan signifikan dalam mempromosikan cashless society.

Di Jepang, LINE mendirikan Mobile Payment Alliance dan secara global kami bertujuan untuk ekspansi lebih lanjut dengan berkolaborasi dengan berbagai layanan pembayaran dalam bentuk LINE Pay Global Alliance.

Selain itu, LINE turut menegaskan bahwa privasi pengguna merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan teknologi dan layanan baru, terutama terkait AI. Dalam pengembangannya, LINE mengusung dua prinsip, yaitu privasi sebagai yang utama dan menghindari data silos. Terkait pentingnya keamanan privasi pengguna, Park mengatakan bahwa semua sistem yang dikembangkan LINE harus berporos pada prinsip ini.

Sementara data silos ialah salah satu hambatan yang kerap ditemukan developer dalam menghadirkan pengalaman penggunaan yang mulus. Karena umumnya data yang dibutuhkan berasal dari berbagai sumber penyimpanan, menggunakan sistem atau pemprograman berbeda sehingga sulit untuk diintegrasikan dan menyebabkan risiko yang besar.

Untuk mengatasinya, LINE tengah mengembangkan platform bertajuk Unified Self Service Data Platform, menawarkan bantuan menyoal tata kelola data sehingga pengembang dapat lebih mudah memperoleh data yang dibutuhkan guna melakukan penyesuaian pada sistem agar dapat terintegrasi dengan mulus.

LINE juga mengumumkan aplikasi LINE Mini, merupakan API yang dapat dimanfaatkan developer untuk menciptakan produk, salah satunya chatbot, dan memungkinkan pengembang untuk saling berkolaborasi. Aplikasi LINE Mini sendiri merupakan bagian dari bisnis AI milik LINE, yaitu LINE Brain.

 

LINE Corporation Gelar Developer Day 2019, 2 Hari dengan 70 Topik

Awalnya aplikasi chatting LINE dikenal dengan pilihan strikernya yang lucu-lucu. Seiring waktu, LINE terus memanjakan para penggunanya dengan beragam fitur dan layanan baru.

LINE Corporation pun secara rutin mengadakan LINE Developer Day. Ajang tahunan ini dimulai sejak 2015 dan tahun 2019 ini berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 20 dan 21 November di Grand Nikko Hotel, Daiba,- Tokyo, Jepang.

Euivin Park, LINE CTO - membuka LINE Developer Day 2019.
Euivin Park, LINE CTO – membuka LINE Developer Day 2019.

LINE Developer Day sendiri merupakan tech conference yang membahas banyak hal dari perspektif teknis. Misalnya update soal pengembangan layanan dan pengenalan inisiatif baru LINE di masa depan, serta tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi.

Tahun lalu, LINE Developer Day mencakup 60 agenda termasuk AI, blockchain, fintech, platform iklan LINE, infrastruktur, keamanan, data, dan teknologi penting lainnya yang digunakan dalam layanan LINE.

Sementara tahun ini ada lebih dari 70 agenda, hari pertama akan fokus pada teknologi di terkait “Engineering” seperti AI, data platform dan infrastruktur, keamanan dan privasi, LINT (LINE Improvement for Next Ten years). Lalu, hari kedua lebih ke perspektif praktis untuk pengembangan produk dengan tema “Production” seperti teknologi layanan web, UI / UX, dan project management.

Sesi pembicaraan disampaikan termasuk oleh ahli geometri informasi dan penasihat senior RIKEN Brain Science Institute Shun-ichi Amari, ahli keamanan siber dan Wakil Direktur EG Secure Solutions, Direktur THE GUILD, serta desainer UI/UX Takayuki Fukatsu.

Pengembangan teknologi tersebut juga dimanfaatkan LINE pada ranah Smart City, meski masih terbatas untuk wilayah Jepang dan akan digunakan sebagai medium untuk membantu proses evakuasi terjadinya bencana.

Selain itu, peserta dapat mengunjungi stan interaktif untuk mencoba pengkodean menggunakan OSS, API, dan teknologi LINE lainnya. Pengunjung juga dapat menikmati pembicaraan dalam tiga kategori presentasi tambahan dalam format Booth, Poster Session, dan Short Track untuk memperoleh informasi terkait layanan LINE lebih jauh.