Legoas Hadirkan Solusi Lelang Mobil Bekas Secara Online

Legoas meresmikan kehadirannya di Indonesia sebagai perusahaan balai lelang dengan sistem online. Perusahaan menawarkan solusi lelang mobil bekas buat para konsumen otomotif dengan metode yang mudah, namun tetap transaparan, dan aman cukup lewat aplikasi.

Secara industri, mobil bekas terus mengalami kenaikan konstan tiap tahunnya sekitar 3 kali lipat dari mobil baru yang terjual 1 juta unit. Kendati, mayoritas transaksinya masih didominasi oleh pola transaksi konvensional, di antaranya lewat diler atau showroom.

Sementara itu, di satu sisi, lelang jadi salah satu cara alternatif untuk jual beli mobil bekas yang mulai diminati masyarakat, walaupun cara ini masih terbatas di kalangan tertentu saja.

“Padahal dalam lelang itu ada kelebihan di mana biasanya harga yang diperoleh relatif lebih murah dibandingkan harga pasaran. Apalagi dalam lelang itu ada istilah ‘as is’ (apa adanya), artinya ada keleluasaan bagi peserta lelang untuk cari barang dengan kondisi sesuai keinginan,” terang CEO Legoas Jacob Anthonius Margareta, Kamis (12/7).

Mekanisme lelang

Perusahaan melakukan beberapa pengawasan sebelum menerima mobil dilelang demi memastikan hasil yang terbaik. Mobil akan diinspeksi baik interior dan eksterior seperti sistem kemudi, transmisi, rem, cek kondisi mesin dan lainnya. Tak kurang dari 80 poin pemeriksaan yang menentukan kelas (grade) unit mobil yang telah melalui proses inspeksi tersebut.

Tak sampai disitu, mobil akan difoto dari segala arah agar peserta lelang dapat melihat sendiri kondisi kendaraan. Setelah itu seluruh hasilnya akan dievaluasi untuk menetapkan rating dari setiap kendaraan yang akan dilelang berdasarkan sistem. Paling lama durasi waktunya sekitar 15 menit.

Setelah hasil evaluasi didapat, maka perusahaan akan mengajukan harga kepada pemilik aset dan meminta persetujuan dari mereka sebelum dimasukkan ke daftar barang lelang. Biasanya berisi rekomendasi harga jual yang didapat dari kombinasi antara harga pasar dengan kondisi barang. Setelah dikonfirmasi, barang dapat dilelang sesuai harga kesepakatan.

Pemilik dapat memantau seluruh proses secara realtime dari hasil evaluasi hingga laporan lelang, sebab segala aktivitas lelang dilakukan secara online. Begitupun peserta lelang, mereka bisa melihat seluruh informasi dan foto-foto dari kendaraan, sebelum mengikuti lelang secara online maupun offline di gudang Legoas di Bekasi. Apabila offline, ada open house yang diadakan dua hari sebelum pelaksanaan lelang.

Di sisi peserta lelang, mereka cukup mendaftarkan diri dengan mengisi data pribadi dari KTP, NPWP, rekening bank, dan memilih sistem keanggotaan yang diinginkan. Setelah mendaftar dapat memilih token sebagai pendaftaraan keanggotaan sebagai deposit. Token inilah yang digunakan sebagai pengganti Nomor Peserta Lelang (NPK) pada saat lelang dimulai.

Ketika ada peserta menang lelang, mereka wajib untuk membayar sesuai nominal yang telah disubmit dan membayar biaya administrasi sesuai ketentuan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Bila kalah, mereka dapat melakukan permintaan untuk pengembalian uang deposit tanpa dikenakan biaya atau tetap menggunakan keanggotaan di lelang yang akan datang.

Apabila lelang ditiadakan, maka tidak ada biaya yang dibebankan baik ke peserta maupun pemilik aset. Pemilik dapat kembali mengadakan lelang sesuai keinginan.

Jamin keamanan

Seluruh proses lelang memang dilakukan secara online, namun Jacob memastikan perusahaan telah mengadopsi sistem keamanan yang terbaik untuk mengamankan data. Perusahaan telah mengantongi izin operasional Balai Lelang, sehingga peserta tidak perlu khawatir dengan kredibilitas.

Karena Legoas masuk dalam pengawasan negara, maka kewajiban Legoas dalam pelaksanaan lelang dan termasuk memeriksa keabsahan kepemilikan barang. Peserta tidak perlu khawatir terhadap hal tersebut.

“Intinya kami memastikan bahwa orang yang menitip barangnya untuk dilelang di kami adalah pemilik yang sah, meski saat datang ke kami sedang tidak bawa STNK-nya, tetap bisa lelang. Sebab itu bisa dibuktikan lewat surat polisi.”

Untuk dukung proses lelang, perusahaan mempersiapkan infrastruktur dengan memperhitungkan keamanan aset yang disimpan di dalam lahan sebesar 1 hektar, 25 titik indoor dan outdoor CCTV, penjagaan keamanan 24/7, wilayah pencucian, dokumentasi, penilaian unit, aula lelang, kantin, dan kios.

Cara monetisasi dan target bisnis

Dalam melakukan monetisasinya, Legoas menyediakan tiga fitur yang bisa dipilih. INSYS (E-Inspection System) adalah menilai aset yang dimiliki dengan tujuan untuk mendapatkan harga market yang baik dan transparan. Melibatkan konsep, sistem, dan pihak-pihak yang berkompetensi dalam penilaian.

Menurut Jacob, perusahaan dapat digunakan oleh setiap perusahaan sebagai bagian dalam prosesnya atau untuk menilai asetnya. Dari fitur ini, Legoas menetapkan biaya administrasi sebesar Rp500 ribu per unit.

Kedua, fitur TACS (Total Auction Services) yakni layanan yang dpaat dipakai pemilik aset untuk menitipkan asetnya yang akan dilelang mulai dari penyerahan, inspeksi, pelaksanaan lelang, hingga aset terjual lewat lelang. Ini adalah layanan paket yang di dalamnya terdapat proses persiapan, INSYS, warehousing, dan logistik yang akan dikenakan biaya jika unit tidak terlelang. Biayanya sebesar 2,5% dari harga lelang.

Terakhir, AMS (Auction Management System) yakni saat pemilik aset hanya memerlukan sistem untuk menjual asetnya lewat sistem Legoas. Perusahaan akan membantu proses persiapan dan pelaksaan lelang sesuai dengan jadwal dan tempat yang diinginkan pemilik aset. Biaya yang ditetapkan sebesar Rp1 juta yang diambil dari pemenang lelang.

Jacob mengungkapkan pihaknya optimis dalam peluncuran Legoas yang akan dilakukan pada bulan ini. Ditargetkan pada tahap awal dapat melelang 300 unit mobil setiap minggunya. Di tahap berikutnya, Jacob berambisi dapat melelang selain mobil, seperti properti dan aset berukuran besar lainnya.

Dalam jangka panjang, dia ingin melakukan ekspansi ke luar negeri lantaran menurutnya belum ada perusahaan sejenis yang hadir jasa lelang online.

“Sejauh ini belum ada perusahaan [skala global] yang memiliki model bisnis seperti kami. Oleh karena itu kami sangat optimis bisa ekspansi ke luar negeri dalam jangka waktu panjang. Jadi orang di luar negeri bisa lelang aset mereka di manapun mereka berada, pembelinya bisa dari mana saja,” pungkas Jacob.

Application Information Will Show Up Here

RajaTender Permudah Perusahaan Kelola Tender

Teknologi merupakan salah satu solusi untuk kemudahan, transparansi, dan efisiensi untuk permasalahan-permasalahan konvensional yang ada. Dengan teknologi pekerjaan konvensional banyak diarahkan ke bentuk digital untuk mengoptimalkan kelebihan teknologi, beberapa di antaranya memangkas waktu dan jarak. RajaTender berangkat dan dikembangkan didasari oleh alasan-alasan tersebut. Tujuannya, membantu perusahaan dan vendor untuk sama-sama bertemu dalam sebuah proses tender yang disederhanakan melalui teknologi digital.

RajaTender memungkinkan perusahaan menampilkan tender atau kebutuhan yang diinginkan. Selanjutnya, vendor menanggapi dengan menawarkan kebutuhan dengan harga yang disesuaikan. RajaTender menyediakan ruang untuk kemudahan proses lelang tender ini. Dilengkapi juga dengan fitur e-auction, RajaTender memudahkan perusahaan mendapatkan kesepakatan dengan vendor dengan waktu dan proses yang tidak berbelit.

Johanes Andria, founder yang berada di balik RajaTender kepada DailySocial mengungkapkan saat ini RajaTender tengah mempersiapkan diri untuk peluncuran yang bakal dijadwalkan dalam waktu dekat. Dalam prosesnya, RajaTender akan menyempurnakan fitur-fitur yang nantinya akan menjadi unggulan RajaTender.

“Beberapa fitur tersebut antara lain, online briefing room, sebuah fitur yang memungkinkan vendor dan perusahaan berkomunikasi menjelaskan mengenai berbagai kebutuhan. Di sisi lain, perusahaan atau pembeli tidak harus berhubungan dengan vendor satu per satu,” ungkap Johanes.

Fitur selanjutnya adalah e-auction. Fitur ini memungkinkan pengguna tidak perlu melakukan negosiasi secara manual karena vendor yang lolos akan langsung berkompetisi dengan menggunakan metode lelang untuk memberikan harga yang termurah.

Dengan sederet fitur yang diberikan RajaTender menyasar perusahaan swasta dan startup yang belum memiliki tim untuk proses procurement dan belum memiliki sistemnya secara online. Johanes juga mengakui bahwa RajaTender ini terinspirasi dari LPSE yang banyak digunakan pemerintah daerah. Hanya saja, fitur dan pengalaman pengguna coba ditingkatkan oleh RajaTender untuk memberikan yang terbaik bagi setiap penggunanya.

“Saat ini kami masih dalam tahap persiapan akhir sebelum soft launching di November awal. Rencananya awal 2018 kami akan grand launching. Fokus kami dalam tahun ini adalah untuk melakukan validasi market opportunity dan juga mencari investor awal yang dapat mendukung kami dalam pengembangan bisnis. Selain itu juga tahun ini kami akan manfaatkan untuk menyempurnakan sistem dan juga enhancement dari fitur-fitur berdasarkan saran atau masukan dari pasar,” tutup Johanes.