[Team Profile] Hans Pro Gaming: Usaha Keras Putra Daerah Palembang

Buat yang mengikuti esports Dota 2 belakangan, Anda mungkin pernah mendengar nama Hans Pro Gaming. Mereka berawal dari tim warnet yang serius berkompetisi, seperti IENC ataupun ESL Indonesia Championship Season 2.

Sebelum kita membahas lebih lanjut soal siapa Hans Pro Gaming, mari kita simak dulu sedikit perjalanan tim ini di ESL Indonesia Championship Season 2.

Setelah empat pekan pertandingan ESL Indonesia Championship Season 2, Hans Pro Gaming harus berada di peringkat 7 dari 8 tim yang bertanding, dengan total 6 poin yang berhasil dikumpulkan. Perjalanan mereka memang terbilang cukup terjal namun tim-tim yang harus mereka lawan di ESL Indonesia Championship adalah tim-tim kelas berat.

Ada tim sekelas BOOM.ID, EVOS Esports, Alter Ego, dan PG.Barracx. Namun mereka tak pernah gentar melawan mereka semua, dan tetap memberi perlawanan terbaiknya. Secara statistik, selama empat pekan pertandingan, mereka berhasil menahan imbang beberapa tim seperti The Prime dan Anthrophy.

Walaupun Hans Pro Gaming (HPG) baru mulai naik daun belakangan ini, namun tim berbasis warnet ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Mereka sudah cukup lama berjibaku di tengah ketatnya persaingan kancah kompetitif Dota 2 Indonesia. Menurut pengakuan Manajer Timnya, Abhie “Avveiro” Pratama, tim HPG terbentuk pada tahun 2016 namun hanya 1 pemain yang masih bertahan sejak formasi awal. Sedangkan roster mereka saat ini baru terbentuk di 2019, tepatnya pada saat penyisihan ESL Indonesia Championship S2.

Tahun 2017 lalu, tim ini sudah mulai menunjukkan tajinya. Mereka berhasil menjadi juara IeSPA GeForce Battle Series, mengalahkan tim dari GeForce iCafe lainnya, termasuk Underground Infinite yang ketika itu adalah kandidat juara terkuat.

Kini Hans Pro Gaming semakin giat menantang jagoan-jagoan Dota Indonesia. Mereka sempat mengikuti pertarungan untuk memperebutkan kesempatan mewakili Indonesia di SEA Games 2019 lewat gelaran IENC 2019. Sayang ketika itu mereka harus tertekuk lutut oleh Freak Esports.

Ide pembuatan tim ini memang berawal dari iCafe dengan nama yang sama, yang berbasis di Palembang, Sumatera Selatan. Warnet atau iCafe ini menjadi buah bibir di kalangan komunitas Dota 2 Indonesia karena tempatnya yang punya standar tinggi.

Tidak percaya? Kalau Anda mencoba untuk mencari nama Hans Pro Gaming di Google, Anda bisa melihat bagaimana banyak blog buatan komunitas membahas iCafe yang satu ini.

Sumber: Official Page Hans Pro Gaming
Sumber: Official Page Hans Pro Gaming

Terkenalnya iCafe ini di Palembang berdampak pada banyak pemain berbakat yang turut bermain di dalamnya. Melihat hal tersebut, Dani Handoko (owner dari HPG) akhirnya berusaha mencoba membuat satu tim yang fungsinya untuk mengembangkan bibit-bibit potensial tersebut.

“Saya melihat di Palembang banyak pemain yang berbakat. Dari sana, saya merasa sayang kalau tidak dikembangkan. Jadi akhirnya terbentuklah tim Hans Pro Gaming.” Cerita Dani.

Untuk saat ini, tujuan terdekat wong Palembang ini adalah untuk membuat timnya naik satu kasta. “Posisi tim Dota 2 kita masih tier 2, (jadi) kita berusaha untuk menuju tier 1 Indo.” Namun, hal tersebut agaknya lebih mudah untuk dikatakan daripada diwujudkan. Kendala pemerataan scene esports di Indonesia menjadi salah satu masalah yang dirasakan.

“Kita sebagai tim dari daerah sangat merasakan kendala tersebut. Karena kebanyakan event besar fokus di Jakarta.” Ujar Dani. Namun, bukan berarti tim ini menyerah begitu saja.

Selain mengikuti ESL Indonesia Championship Season 2 sebagai upaya menempa mental, Abhie juga menceritakan lebih lanjut beberapa hal yang dilakukan agar tim ini bisa naik level.

“Kita berusaha sebaiknya sih supaya terus jadi lebih baik. Salah satu upaya kita dengan perbanyak scrim lawan tim luar dan satu lagi adalah memperbaiki draft.” Abhie mengatakan kepada Hybrid.

Sejauh ini, Hans Pro Gaming memang terbilang belum masuk dalam peta kekuatan tim Dota 2 Indonesia. Dalam prediksi 4 besar ESL Indonesia Championship Season 2 dari duet caster Dimas “Dejet” dan Yudi “JustInCase” Anggi, tim ini bahkan tidak masuk ke dalam hitungan.

Ketika membahas tim PG.Barracx, Yudi mengatakan bahwa 4 tim yang peringkatnya di bawah PG.Barracx (termasuk HPG) masih kurang menjanjikan untuk lolos. “Nggak yakin ada (dari 4 tim tersisa) bisa mengalahkan PG.Barracx. Potensi paling besar ada di Anthropy, tapi performa mereka masih kurang walaupun berisikan pemain besar (Yabyoo, Nafari, dkk.).” Ujar Yudi ketika itu.

Namun, melihat semangat juang wong Palembang ini, jujur saya sendiri optimis mereka bisa memberikan perlawanan terbaiknya meski masih dipandang sebelah mata oleh tim lain. Siapa saja para pejuang di balik tim Hans Pro Gaming? Berikut roster lengkapnya:

Sumber: ESL Indonesia Official Website
Sumber: ESL Indonesia
  1. Chandra “cNz-” Susanto – Carry
  2. Jeffry ” YourMaker” Antonius – Midlaner
  3. Nofian “Potato” Bondan – Offlaner
  4. Rizky “Rizi” Alfarissi – Support 2
  5. Alexander “BANCOL” Napitapulu – Support 2
  6. Abhie “Avveiro” Pratama (Team Manager)

Menariknya, meski sekarang tim ini setiap hari berlatih di warnet HPG di Palembang, tidak semua pemainnya berasal dari sana. Ada dua pemain yang berasal dari luar Palembang, yaitu cNz yang dari Batam dan YourMaker asal Surabaya.

Cerita sukses tim warnet yang berkembang jadi organisasi esports besar di Indonesia itu memang bukan hanya mimpi semata karena PG.Barracx (yang berawal dari warnet Pondok Gaming) sudah membuktikannya. Namun, apakah HPG bisa mengulangi sukses yang sama?

Tinggal tiga 3 pekan tersisa bagi Hans Pro Gaming berjuang mendapatkan setidaknya posisi ke-4, agar dapat lolos ke babak semifinal. Apakah mereka bisa menunjukkan permainan terbaiknya di tiga pekan tersisa?

Pertarungan ESL Indonesia Championship Season 2 akan melanjutkan pertandingan pekan kelimanya pada pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2019 mendatang. Saksikan setiap pertandingan ESL Indonesia Championship Season 2 di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Jadwal Bertabrakan, 5 tim Undur Diri Dari ESL One Mumbai 2019

Tersisa kurang lebih enam hari, jelang ESL One Mumbai. Sebagai event esports Dota termegah pertama di India, ESL One Mumbai tentu menjadi satu event yang monumental bagi penggemar esports di sana. Namun sayang, dalam waktu yang sudah semakin sempit ini, secara mendadak lima tim undur diri dari gelaran ESL One Mumbai 2019

Bukan, ini bukan perkara tim yang tidak percaya dengan penyelenggara, atau karena suatu kasus tertentu. Tepatnya, pengunduran diri terjadi karena masalah jadwal yang bertabrakan, terutama dengan gelaran OGA Dota Pit Minor yang jarak waktunya sangat mepet dengan ESL One Mumbai.

Lima tim yang undur diri tersebut adalah Gambit Esports, Alliance, Ninja in Pyjamas, Chaos, dan J.Storm. Alliance, Ninja in Pyjamas, dan Gambit Esports sendiri merupakan tim yang sudah lolos di OGA Dota Pit Minor bersama dengan BOOM.ID.

Sumber: Twitter @OGADotaPIT
Sumber: Twitter @OGADotaPIT

Lebih lanjut soal masalah tersebut ESL menjelaskan pada laman resmi mereka. “Walaupun keinginan dan beragam usaha yang telah dilakukan oleh berbagai pihak agar para tim dapat bermain di kedua event, sayangnya kami (ESL) tidak dapat menemukan solusi yang dapat menyelesaikan masalah ini. Kami memahami keputusan mereka, bagaimanapun, Dota Pro Circuit adalah prioritas utama bagi semua tim”

Sementara itu Chaos memberikan pernyataannya tersendiri kepada ESL. “Amat disayangkan tim kami tidak akan berpartisipasi dalam ESL One Mumbai. Kami sadar bahwa event ini sebenarnya adalah kesempatan besar untuk berkompetisi di depan komunitas dengan berpasion tinggi namun kurang dilayani. Sayangnya kami kelelahan oleh jadwal padat dari Dota Pro Circuit. Saat ini kami akhirnya lebih memilih untuk tidak mengikuti ESL One Mumbai untuk fokus berlatih, menciptakan team chemistry, dan menghindari burn out karena kompetisi.”

Lebih lanjut, Chaos mengakui bahwa hal ini adalah kesalahan manajemen tim Chaos yang salah perhitungan. “Kami bertanggung jawab penuh atas kekecewaan fans yang berencana untuk datang dan menonton kami bertanding. Kami berharap kami bisa menghindari situasi seperti ini lagi dengan perencanaan yang lebih baik dan kesadaran terhadap tingkat stamina para pemain.”

Dengan lima tim yang undur diri, maka dari itu Team Team yang merupakan tim dari  Jacky “EternalEnvy” Mao, diundang untuk menggenapkan jumlah peserta menjadi delapan. Dengan pengurangan jumlah peserta, ESL lalu sedikit mengubah format agar event ini tetap memberikan kesan premier kepada para penggemar yang ingin datang menonton.

Sumber: ESL Official Media
Sumber: ESL Official Media

Perubahan format yang terjadi adalah pada fase grup, yang kini menjadi format bracket double elimination best-of 3. Para pemain langsung bertanding di arena NSCI Dome sejak hari pertama, dan memastikan tim India, Signify, untuk langsung bermain di panggung utama.

Kendati demikian, format playoff tetap tidak berubah, yang akan memberikan pertandingan Dota penuh aksi selama tiga hari dari 19-21 April 2019 mendatang. ESL One Mumbai merupakan salah satu event besar yang diselenggarakan oleh ESL.

Memperebutkan total hadiah sebesar US$300 ribu (sekitar Rp4 milyar), event ini merupakan event Dota besar pertama di India. Sayang, walau merupakan bagian dari rangkaian ESL One, event ini tidak menjadi bagian dari Dota Pro Circuit, yang menyebabkan kasus tersebut.