Pemerintah Jepang Ingin Kembangkan Industri Esports Lokal

Esports diperkirakan akan tumbuh menjadi industri bernilai US$1 miliar pada 2020. Pemerintah Jepang melihat hal ini sebagai kesempatan. Mereka berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan game dan ahli hukum untuk mengembangkan industri esports di sana. Memang, Jepang merupakan rumah dari sejumlah perusahaan game ternama, seperti Konami yang membuat seri Pro Evolution Soccer dan perusahaan konsol seperti Nintendo serta Sony.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang ingin mengembangkan industri esports dengan meningkatkan kemampuan para pelaku industri sehingga mereka bisa menyelenggarakan turnamen besar. Selain itu, pihak pemerintah juga ingin mengukuhkan hukum terkait properti intelektual milik developer game. Dengan mengembangkan sektor esports, pemerintah Jepang tidak hanya berharap untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal tapi juga membuat orang-orang yang memiliki disabilitas bisa ikut aktif dalam turnamen esports.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang ingin bisa meningkatkan pemasukan sektor esports dengan menggenjot penjualan tiket turnamen, iklan, dan pendapatan dari streaming konten. Pada 2025, mereka menargetkan agar industri esports telah mendapatkan pemasukan sebesar setidaknya 285 miliar yen (sekitar Rp43,9 triliun).

industri esports Jepang
EVO Japan. | Sumber: Smash.gg

Pada 2019, industri esports Jepang bernilai 6,1 miliar yen (sekitar Rp940 miliar). Angka tersebut diperkirakan akan tumbuh menjadi 15,3 miliar yen (sekitar Rp2,4 triliun) pada 2023. Salah satu hal yang mendorong pertumbuhan pasar esports Jepang adalah teknologi 5G. Selain itu, menurut riset dari BCN Inc, ke depan, akan semakin banyak developer game yang muncul di Jepang, menurut laporan Sports Pro Media.

Menariknya, hukum di Jepang sendiri membatasi pertumbuhan esports. Pada 2018, Jepang memiliki peraturan yang melarang penyelenggara turnamen untuk mengadakan turnamen esports dengan total hadiah yang besar. Untungnya, peraturan itu kemudian direvisi. Penyelenggara boleh mengadakan turnamen esports berhadiah besar jika para peserta merupakan pemain profesional.

Sementara itu, Asian Electronic Sports Federation (AESF) telah mengonfirmasi bahwa esports akan menjadi cabang olahraga bermedal di Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG) pada 2021. Ini akan menjadi pertama kali esports dimasukkan sebagai cabang bermedali dalam kegiatan olahraga tersebut. Biasanya, AIMAG hanya menyertakan olahraga tradisional seperti hoki dan judo.

Memang, pada 2017, esports juga pernah dipertandingkan dalam AIMAG. Hanya saja, ketika itu, esports tak lebih dari demonstrasi. Saat itu, ada empat game yang diadu yaitu Dota 2, Hearthstone, StarCraft II: Legacy of the Void, dan The King of Fighters XIV. Kabar baiknya, dua tahun belakangan, semakin banyak kegiatan olahraga yang menyertakan esports. Pada 2018, esports telah masuk dalam Asian Games meski masih menjadi pertandingan eksibisi. Pada SEA Games 2019, esports menjadi cabang olahraga bermedali.

Keputusan AESF untuk menyertakan esports dalam AIMAG diakui oleh Olympic Council of Asia (OCA) dan International Olympic Committee (IOC). Dengan begitu, esports semakin diakui sebagai olahraga di mata masyarakat.

Sumber header: ONE Esports

Sepak Terjang BOOM Esports di ESL One Los Angeles

Sebagai salah satu kompetisi Dota Major, ESL One Los Angeles kemarin sempat dibatalkan karena isu pandemi COVID-19 yang menyarankan isolasi diri dan melarang adanya perkumpulan. Meski demikian gelaran ini akhirnya tetap berlangsung namun kini menjadi berganti format.

Kini berlangsung secara online gelaran ESL One Los Angeles berubah menjadi format liga untuk masing-masing regional. Untuk regional SEA sendiri terdapat empat tim, yaitu Fnatic, Team Adroit, Geek Fam, dan tentunya tim kebanggaan komunitas Dota Indonesia, BOOM Esports.

Diselenggarakan sejak 28 Maret 2020 lalu sampai 5 April 2020 mendatang, perjuangan BOOM Esports menjadi sangat dramatis di sini, terutama pada dua pertandingan terakhir.

Menang Dramatis Melawan Fnatic

Lawan pertama mereka pada babak grup adalah Fnatic. Tim ini bukan sembarangan, dan berisikan roster dengan nama-nama paling potensial di skena Asia Tenggara, yaitu 23savage, Moon, iceiceice, DJ, dan Jabz. Meski demikian pada akhirnya BOOM Esports tetap bisa menundukkan mereka meski harus melalui perjuangan yang berat.

https://twitter.com/ESLDota2/status/1244247986965635078?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1244247986965635078&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.vpesports.com%2Fdota2%2Fnews%2Fboom-esports-reverse-sweep-fnatic-at-esl-one-la-online

Fnatic sempat unggul di game pertama, bahkan durasi pertandingan tidak mencapai setengah jam. Namun setelahnya BOOM Esports seakan mengamuk, dengan penampilan cemerlang dari salah satu pemain yang baru mencapai 10k MMR, yaitu Rafli Fathur Rahman (Mikoto). Bermain Ember Spirit, ia membuat Fnatic kewalahan dan bahkan mendapatkan 12 kill di dalam satu pertandingan. Akhirnya BOOM Esports membalikkan keadaan dan memenangkan seri pertandingan best-of-3 dengan skor 2-1.

Melakukan Reverse Sweep Melawan Geek Fam

Lawan mereka berikutnya adalah Geek Fam. Walau tim tersebut berasal dari Malaysia, namun pertandingan ini mungkin hampir bisa dibilang sebagai perang saudara karena kehadiran Xepher dan Whitemon yang juga berasal dari Indonesia. Dalam pertandingan ini, BOOM Esports sebenarnya mendapatkan keunggulan di awal permainan yang sudah cukup solid.

https://twitter.com/ESLDota2/status/1244601416431202305?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1244601416431202305&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.vpesports.com%2Fdota2%2Fnews%2Fboom-esports-survive-a-brutal-series-to-reverse-sweep-geek-fam

Namun demikian Geek Fam bermain dengan sangat tenang, sebisa mungkin meminimalisir korban sambil terus berjuang mendapatkan item yang dibutuhkan bagi hero-hero mereka agar siap untuk bertarung. Game satu diamankan oleh Geek Fam, namun bencana bersiap mendatangi mereka pada game selanjutnya.

Sempat unggul di awal game, Geek Fam berakhir ditundukkan pada pertandingan game kedua. Sampai akhirnya game ketiga menjadi sangat kacau dengan pertempuran tiada akhir yang terjadi bagi Geek Fam dan BOOM Esports. Kedua tim tidak mau mengambil risiko, membuat durasi pertandingan terulur hingga menjadi satu jam lamanya.

Akhirnya setelah mendapat kesempatan, BOOM Esports memenangkan pertandingan dengan Sven Dreamocel yang sudah menggunakan Divine Rapier. Akhirnya kemenangan reverse sweep kembali didapatkan BOOM Esports, 2-1.

Saat ini BOOM Esports sedang merajai klasemen ESL One Los Angeles Online League Regional SEA dengan perolehan menang-kalah sebesar 4-2. Jika tren performa positif ini terus terjadi, maka BOOM Esports akan mendapatkan posisi yang enak pada saat pertandingan babak Playoff yang akan diselenggarakan 2 April 2020 mendatang. Mari dukung terus BOOM Esports agar bisa mendapatkan prestasi terbaik dan membanggakan komunitas Dota 2 di Indonesia.

MPL ID Season 5 Tayang di RCTI+

Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID) Season 5 sekarang juga ditayangkan di RCTI+, layanan video-on-demand gratis di bawah MNC Group. Sebelum ini, MPL ID Season 5 telah dapat ditonton di berbagai platform, termasuk YouTube, Facebook, Nimo TV, dan Elshinta TV.

“RCTI+ selalu berkomitmen untuk menghadirkan konten berkualitas. Kami juga terus berinovasi dengan menghadirkan radio streaming dan konten audio, serta berita,” kata Kanti Mirdiati, Managing Director RCTI+ dalam pernyataan resmi yang diterima oleh Hybrid.co.id. “Teranyar, RCTI+ bekerja sama dengan MPL-ID untuk menayangkan MPL Indonesia Season 5. Ke depan, akan banyak konten esports yang tayang di RCTI+ untuk para pecinta esports.”

Menayangkan MPL ID Season 5 merupakan bagian dari kampanye RCTI+ untuk mendorong masyarakat agar tidak keluar rumah di tengah pandemik virus Corona. Kanti berkata, “Saat ini, esports menjadi salah satu aktivitas yang digemari oleh banyak orang. Oleh sebab itu, RCTI+ tidak melewatkan tawaran kerja sama ini.” Dimulai pada Februari lalu, MPL ID Season 5 telah memasuki minggu ke-8. Sementara MPL Season 5 Playoff akan diselenggarakan pada 10-12 April. Pertandingan dari MPL ID akan ditayangkan secara rutin pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Saat MPL ID Season 5 diumumkan. | Sumber: Hybrid – Akbar Priono

“MPL-ID adalah salah satu liga Mobile Legends tingkat nasional yang paling cepat berkembang,” kata Komisaris Liga MPL Indonesia, Lucas Mao. “Pada minggu pertama MPL ID Season 5, kami melihat jumlah penonton concurrent di seluruh platform mencapai 476 ribu orang, naik 150 persen dari musim sebelumnya. Kami juga dapat menarik bakat internasional, baik dari pelatih dan pemain yang berasal dari Singapura, Malaysia, dan Brunei. Karena itu, kami senang bisa bekerja sama dengan RCTI+ untuk memperluas jangkauan MPL ID.”

MPL ID Season 5 diumumkan pada Januari 2020. Ketika itu, dijelaskan bahwa MPL ID akan melakukan ekspansi struktur kompetisi. Dalam Season ke-5, MPL ID masih menggunakan model franchise dan diikuti oleh 8 tim. Namun, liga tersebut kini memiliki dua liga penyokong, yaitu Mobile Legends: Bang Bang Development League (MDL) dan Mobile Legends: Bang Bang Campus Championship (MLCC).

Di tengah pandemik virus Corona, banyak kegiatan olahraga yang dibatalkan. Alhasil, pertandingan esports menjadi alternatif tontonan karena liga esports masih bisa diadakan meski secara online.

Maret 2020, Jumlah Pemain Dota 2 Capai 700 Ribu Orang

Belakangan, jumlah pemain Dota 2 kembali naik. Jadi, jangan heran jika pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 743 ribu orang pada Maret 2020. Sementara jumlah rata-rata pemain dari game MOBA tersebut dalam 30 hari mencapai 434 ribu pemain.

Padahal, sepanjang 2019, jumlah pemain Dota 2 tengah mengalami penurunan. Memang, Maret 2019, jumlah pemain Dota 2 sempat melonjak naik. Ketika itu, jumlah rata-rata pemain Dota 2 mencapai 586 ribu orang, tertinggi sepanjang 2019. Tidak hanya itu, pada puncaknya, jumlah pemain Dota 2 mencapai 1 juta orang di Maret 2019. Terakhir kali jumlah concurrent players Dota 2 menembus angka 1 juta adalah pada 2016-2017.

Alasan jumlah pemain Dota 2 naik pada Maret tahun lalu adalah kemunculan Dota Auto Chess. Namun, Dota Auto Chess juga mendorong munculnya genre baru, yaitu autobattler. Game studio besar di seluruh dunia pun berbondong-bondong membuat game autobattler, termasuk Valve, yang membuat Dota Underlords. Sejak itu, jumlah pemain Dota 2 kembali mengalami penurunan.

jumlah pemain dota 2
Jumlah pemain Dota 2 belakangan. | Sumber: Steam Charts

Ketika The International 2019 diadakan pada bulan Agustus, jumlah rata-rata pemain Dota 2 turun menjadi 467 ribu orang. Sementara jumlah concurrent players tertinggi mencapai 826 ribu orang. Setelah masa berlaku TI9 Battle Pass habis, jumlah pemain Dota 2 kembali merosot, menurut laporan VP Esports. Ada beberapa alasan mengapa jumlah pemain Dota 2 mengalami penurunan. Salah satunya adalah karena tidak ada fitur baru yang membuat para pemain tertarik untuk terus memainkan game MOBA ini. Selain itu, Valve juga telah melakukan pemblokiran massal pada pemain yang melakukan pencurian, eksploitasi sistem MMR, dan lain sebagainya.

Sepanjang Januari 2020, pada puncaknya, jumlah conccurent players Dota 2 hanya mencapai 616 ribu orang, angka terendah sejak 2014. Namun, pada Februari 2020, jumlah pemain Dota 2 mulai menunjukkan tren naik. Pada bulan lalu, jumlah pemain Dota 2 naik 7,14 persen jika dibandingkan dengan bulan Januari. Ini adalah kenaikan jumlah pemain tertinggi sejak Februari 2019. Salah satu alasan jumlah pemain Dota 2 naik adalah pandemik COVID-19 yang memaksa masyarakat untuk tidak keluar rumah.

Faktanya, Dota 2 bukanlah satu-satunya game yang jumlah pemainnya mengalami kenaikan karena pandemik virus Corona. Bulan ini, jumlah concurrent players Counter-Strike: Global Offensive juga menembus rekor baru, mencapai satu juta orang. Begitu juga dengan jumlah pengguna Steam. Belum lama ini, Steam memecahkan rekor jumlah concurrent users. Data ari Steam DB menunjukkan, rekor jumlah conccurent users Steam kini adalah 23 juta orang.

Dapat Investasi Rp18 Miliar, Anybrain Buat Software Anti-Curang untuk Game Online dan Esports

Perusahaan pemprosesan data dan artificial intelligence asal Portugal, Anybrain mengumumkan bahwa mereka baru saja mendapatkan kucuran dana sebesar €1 juta (sekitar Rp18 miliar) dari Trust Esports, perusahaan teknologi esports asal Prancis yang mendedikasikan diri untuk mendukung startup esports asal Eropa. Sebelum ini, Anybrain juga sudah mendapatkan seed investment dari Hovione Capital, investor yang yang fokus untuk mendanai perusahaan di tahap awal.

Anybrain mengembangkan solusi software untuk game studio yang berfungsi untuk melindungi keamanan dan integritas dari online game dan esports. Memang, industri esports tengah berkembang pesat. Menurut Newzoo, industri esports akan bernilai lebih dari US$1 miliar pada 2020. Hanya saja, jika muncul banyak skandal kecurangan di dunia esports, ini dapat menyebabkan para penonton tak lagi percaya akan integritas esports dan berhenti menonton pertandingan esports.

anybrain
Tim Anybrain. | Sumber: The Esports Observer

“Setelah melakukan riset dan pengembangan selama lebih dari empat tahun, kami bangga dan senang untuk membuka akses akan teknologi kami untuk para pelaku industri gaming dan esports di seluruh dunia,” kata CEO dan Co-founder Anybrain, André Pimenta, menurut laporan Esports Insider.

Anybrain didirikan pada 2015 oleh para ahli di bidang artificial intelligence dan pemprosesan big data dari University of Minho, Braga, Portugal. Perusahaan ini membuat teknologi yang berfungsi menganalisa data para pemain. Anybrain menyebutkan, solusi software mereka memungkinkan game studio untuk mengidentifikasi pemain, mencegah penipuan, menentukan batasan umur para pemain, dan melacak tingkat kelelahan para pemain. Menurut laporan The Esports Observer, saat ini, solusi dari Anybrain ini telah kompatibel dengan empat game engine yaitu Unreal Engine buatan Epic Games, Unity dari Unity Technologies, Source milik Valve, dan Cry Engine dari Crytek.

“Dalam esports, salah satu masalah yang dihadapi saat turnamen digelar secara online adalah penyelenggara harus menjamin tidak ada pemain yang berbuat curang dan keamanan,” kata Matthieu Dallon, Founding Partner of Trust Esport. “Solusi yang disediakan oleh Anybrain dengan cepat akan menjadi standar di dunia esports.” Memang, saat sejumlah liga esports terpaksa diselenggarakan secara online akibat pandemik virus Corona, salah satu masalah yang dihadapi oleh pihak penyelenggara adalah memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi.

Rekap Week 4 PMPL ID 2020 Season 1: 16 Tim ke Babak Playoff, Prediksi Wakil PMPL SEA Finals 2020 dari Pasta Wolfy?

Tanpa terasa, pekan ini ternyata telah menjadi pekan terakhir PUBG Mobile Pro League ID 2020 Season 1. Week 1 kita disajikan kejutan dari tim debut, week 2  Bigetron RA mulai mendominasi, lalu week 3 persaingan papan tengah memanas sementara dominasi Bigetorn tak terhentikan.

Pekan ini pertarungan terasa teramat intens. Apalagi pertandingan papan bawah yang kini jadi sengit karena dalam pertandingan ini 24 tim peserta Regular Season PMPL ID 2020 Season 1 disaring jadi hanya menyisakan 16 tim saja, dan 6 tim seperti Siren Esports, The Pillars Slayer, ONIC Esports, EVOS Esports, NFT Esports, dan BONAFIDE berebut posisi tersebut. Tanpa perlu bertele-tele lagi, berikut rekap week 4 PMPL ID 2020 Season 1.

Pekan Paling Merah Sepanjang Perjalanan PMPL ID 2020 Season 1

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Memasuki pekan ke-4, permainan tim papan atas memang sangat sulit untuk disaingi lawan-lawannya. Alhasil, week 4 tetap didominasi dua tim berwarna merah yaitu Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic. Tak hanya itu, ada juga AURA Esports dan GEEK Fam yang tak mau kalah turut membuat week 4 PMPL ID 2020 Season 1 jadi semakin berwarna merah.

Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic jadi dua tim yang sedang panas-panasnya di week 4 ini. Kedua tim ini saling berbalas Chicken Dinner sepanjang week 4 berjalan. Namun Bigetron RA tetap mendominasi dengan total 7 Chicken Dinner yang mereka raih hanya dari satu pekan pertandingan saja. Sementara Red Rocket mengikuti di belakangnya dengan perolehan sebanyak 4 Chicken Dinner.

Pertarungan Jurang Degradasi Antara The Pillars Slayer vs Siren Esports

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Pertarungan jurang degradasi menjadi sangat liar di pekan ini. Enam tim memperebutkan posisi 16 besar agar dapat bertanding di babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1. Apalagi semangat kompetisi tim papan bawah juga tidak kalah panas dibanding tim papan atas.

Pertandingan hari pertama, The Pillars Slayer berhasil mencuri satu Chicken Dinner untuk mendongkrak posisi mereka. Lalu hari kedua ada ONIC Esports dan Siren Esports yang tampil ke permukaan. Lanjut di hari keempat, gantian BONAFIDE yang mencuri Chicken Dinner di antara perebutan sengit antara Bigetron RA dan Red Rocket.

Akhirnya hari terakhir ronde terakhir menyisakan Siren Esports dengan The Pillars Slayer yang sedang bertarung demi mendapat peringkat 16. Nahasnya, The Pillars Slayer yang berada di dalam grup B tidak turut bertarung pada hari terakhir Regular Season PMPL ID 2020 Season 1. Dengan demikian, tinggal Siren Esports yang harus berjuang sekuat tenaga mendapatkan poin yang ia butuhkan.

Sempat mencuri Chicken Dinner pada ronde kedua, tantangan berat menanti Siren Esports di ronde-ronde berikutnya. Apalagi salah satu pemain Siren Esports, Rey2000 sempat mengatakan bahwa BTR.Ryzen bukanlah lawan yang spesial. Ronde-ronde berikutnya, mereka dijegal oleh MORPH Team, Aerowolf, dan ONIC Esports. Sampai pada ronde terakhir, Siren Esports harus terkulai tidak berdaya. Red Rocket menjagal perjuangan terakhir Siren Esports, dan mendapat Chicken Dinner yang gemilang setelah mengalahkan Louvre di Circle terakhir.

16 Tim yang Melaju ke Babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Pertarungan berjalan sangat panas pada pekan terakhir PMPL ID 2020 Season 1. Tim papan atas sibuk menjegal semua orang, sementara tim papan bawah harus bertahan hidup semaksimal mungkin agar bisa melaju ke babak Playoff dan tidak terhempas ke jurang degradasi. Konklusi dari semua pertarungan tersebut, ini dia 16 tim yang akan melaju ke babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1.

  1. Bigetron RA
  2. AURA Esports
  3. Red Rocket Cosmic
  4. BOOM sports
  5. MORPH Team
  6. Aerowolf
  7. Alter Ego
  8. DRANIX Esports
  9. RRQ
  10. Victim Esports
  11. GEEK Fam
  12. Louvre
  13. BONAFIDE
  14. NFT Esports
  15. ONIC Esports
  16. The Pillars Slayers

Prediksi 3 Finalis PMPL SEA Finals 2020 Dari Pasta Wolfy

Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id
Sumber: Instagram @pubgmobile.esports.id

Babak Playoff PMPL ID 2020 Season 1 menyisakan 16 tim yang akan bertanding sebanyak 17 ronde selama 3 hari, mulai dari 3 sampai 5 April 2020 mendatang. Babak Playoff akan menentukan tim finalis yang akan melaju ke pertandingan PMPL tingkat selanjutnya, yaitu PMPL SEA 2020 Spring Finals.

Hanya akan ada 3 tim saja yang dapat melaju ke PMPL SEA 2020 Spring Finals, siapa saja mereka? Pasta dan Wolfy memberikan prediksi singkatnya. Pasta berkata Bigetron RA dan Red Rocket Cosmic, sementara Wolfy menyebut antara Bigetron RA, Red Rocket Cosmic, BOOM Esports, AURA Esports, MORPH Team dan RRQ.

Dari semua kandidat tersebut, duet maut caster PUBG Mobile Indonesia ini sepakat bahwa Bigetron RA adalah kandidat terkuat. “Sudah tak bisa dipungkiri, Bigetron RA adalah tim terkuat di Indonesia karena pengalaman dan skill yang sudah sangat matang.” ucap Wolfy. “Cuma, memang untuk prediksi selain Bigetron ini agak sulit, karena kompetisi PMPL ID 2020 Season 1 ini sangat keras.” Ujar Wolfy kebingungan. Akankah prediksi Pasta dan Wolfy tepat, atau mungkin akan ada kejutan lain di babak playoff PMPL ID 2020 Season 1?

PMPL ID 2020 S1 merupakan liga PUBG Mobile di Indonesia dengan total hadiah sebesar US$150.000 (sekitar Rp2,2 miliar). Babak Playoff akan diselenggarakan mulai dari tanggal 3 hingga 5 April 2020 mendatang, memperebutkan 3 slot untuk melaju ke tingkat Asia Tenggara.

Twitch Perbarui Sistem Blokir, Mudahkan Streamer Saring Penonton Toxic

Twitch memperketat sistem pemblokiran mereka. Memang, seorang streamer dapat memblokir pengguna Twitch sejak dulu. Namun, sekarang, jika mereka memblokir seseorang, maka orang yang diblokir tersebut tidak lagi masuk dalam daftar Follower sang streamer. Tak hanya itu, pengguna yang diblokir juga tidak dapat melihat kolom chat streamer. Dengan begitu, para streamer tidak perlu khawatir mereka akan menemukan penonton yang telah mereka blokir di kolom chat.

Selain itu, seorang pengguna yang telah diblokir juga akan terkena shadowban pada IP mereka. Itu artinya, meskipun seseorang membuat akun baru, mereka tetap tidak bisa mengikuti streamer yang telah memblokir mereka. Semua larangan ini berlaku sampai seorang streamer atau moderator di sebuah channel melakukan unban alias membatalkan pemblokiran pada pengguna.

“Pengguna yang telah diblokir tidak bisa mengikuti streamer kembali — selain itu, mereka tidak bisa mengirimkan pesan, menjadi host, mengajak berteman, atau memberikan Gift Subscriptions,” kata Twitch, menurut laporan VP Esports. “Pengguna yang telah diblokir tidak akan tampil di kolom chat dan mereka juga tidak bisa melihat komentar dari para pengguna lain.”

Devin Nash, CMO dari N3RD Fusion dan rekan Twitch menjelaskan tentang bagaimana sistem pemblokiran baru ini akan memberikan kuasa lebih pada para streamer. “Agar lebih jelas, kami telah menguji sistem pemblokiran ini menggunakan akun utama dan akun alternatif. Melakukan unban akan menghilangkan shadowban pada semua akun pengguna yang diblokir,” ujar Nash. “Saya mendukung keputusan Twitch untuk memberikan kuasa lebih pada para streamer. Berbagai tool baru ini memungkinkan kami untuk menghilangkan para penonton toxic dari komunitas kami.”

Dengan sistem pemblokiran yang lebih ketat ini, seorang streamer bisa memastikan bahwa mereka tidak diganggu oleh para troll yang senang mencaci maki para streamer atau berlaku semena-mena. Sementara bagi moderator dari channel yang menyiarkan kegiatan esports besar, mereka bisa memastikan channel mereka bebas dari penonton yang toxic.

Pada Oktober 2019, Michael  “Shroud” Grzesiek memutuskan untuk pindah ke Mixer dari Twitch. Mengingat Twitch masih menjadi platform streaming game nomor satu, jumlah penonton Shroud langsung menurun setelah dia pindah ke Mixer. Namun, dia mengaku tetap puas karena dia merasa, komunitas Mixer lebih baik daripada penonton di Twitch.

Sumber header: The Next Web

Angkatan Laut AS Gandeng Geekletes untuk Sediakan Konten Edukasi Esports Online

Di tengah wabah virus Corona, masyarakat dihimbau untuk tidak keluar rumah. Sebagian sekolah dan universitas juga mulai mengadakan kelas online sehingga para siswa dan mahasiswa tak perlu hadir ke sekolah atau kampus untuk belajar. Di Amerika Serikat, sebagian sekolah justru memutuskan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar untuk sementara, termasuk sekolah-sekolah di distrik Fort Worth Independent. Melihat hal ini, Angkatan Laut Amerika Serikat bekerja sama dengan platform esports, Geekletes untuk menyediakan konten edukasi bagi para orangtua dan siswa yang tak bisa belajar di sekolah.

Angkatan Laut AS dan Geekletes menyediakan konten ini dengan mengadakan kelas online yang disebut “Geekletes Esports Masterclass”, lapor The Esports Observer. Kelas yang disiarkan secara langsung pada 28 Maret 2020 tersebut ditujukan untuk para siswa di Dallas-Fort Worth yang tak bisa masuk kelas akibat pandemik COVID-19. Dalam situs resminya, Geekletes mengatakan bahwa siaran ini akan menggabungkan video edukasi, sesi tanya jawab, wawancara, dan latihan interaktif. Secara khusus, kelas ini ditujukan untuk para murid yang ingin mengejar karir di industri teknologi.

Untuk mengadakan kelas online ini, Geekletes juga menggandeng stasiun radio K104 dan label rekaman Def Jam. Selain menyediakan konten edukasi, siaran ini juga diharapkan akan bisa “menyatukan industri esports, musik, dan politik”. Mereka juga menyebutkan, ini adalah waktu yang tepat untuk memperkenalkan industri esports ke komunitas Dallas-Fort Worth, lapor Daily Esports.

Pada Februari 2020, CEO dan pemilik Envy Gaming, Mike “hastr0” Rufail juga menjelaskan pentingnya untuk membangun komunitas esports amatir. Karena itu, Envy memiliki rencana untuk membangun komunitas esports amatir di kawasan Dallas-Fort Worth. Salah satu caranya dengan mengadakan pertandingan esports amatir secara rutin. Dengan begitu, diharapkan, generasi muda bertalenta yang tertarik untuk mengejar karir di dunia esports memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi bagian industri esports.

Ini bukan kali pertama badan militer AS tertarik untuk aktif dalam dunia esports dan edukasi. Sebelum ini, Angkatan Laut AS juga pernah bekerja sama dengan Esports Stadium Arlington. Melalui kerja sama ini, para murid yang mendapatkan nilai yang bagus akan dapat bermain gratis selama beberapa waktu di stadion tersebut. Program yang dinamai The Marine Corps Academic Excellence Program itu dimulai pada 17 Januari sampai 17 April 2020.

Belajar dari Putut Maulana, Alex Marquez Juara MotoGP Virtual Race

Balap MotoGP Virtual telah usai diselenggarakan hari Minggu 29 Maret 2020 kemarin. Balapan ini sendiri merupakan dampak dari pandemi COVID-19, yang membuat GP Qatar, Thailand, America, serta Argentina dibatalkan gara-gara kebijakan larangan berkumpul yang diterapkan oleh berbagai negara di dunia. Satu yang menarik adalah, balap MotoGP virtual ini bukan seperti MotoGP Esports biasanya, yang diikuti oleh para gamers.

Diselenggarakan oleh promotor MotoGP, Dorna Sports, balapan virtual ini diikuti langsung oleh para pembalap MotoGP betulan seperti Marc Marquez, Fabio Qaurtararo, ataupun Alex rins. Bahkan, Valentino Rossi tadinya akan mengikuti balapan ini, sayang ia tidak jadi ikut karena alasan yang tidak disebutkan.

Menariknya lagi, tak hanya mendominasi di balap MotoGP dunia nyata, tapi keluarga Marquez ternyata juga jagoan dalam balap MotoGP virtual. Kalau kakaknya mendominasi dengan memenangkan 4 gelar juara MotoGP, adiknya kini Alex Marquez kini mendominasi balapan virtual dalam pertandingan yang menggunakan game MotoGP 19.

“Saya senang sekali bisa memenangkan balapan pertama saya! Saya menikmati kompetisi balapan virtual ini, dan saya harap semua orang yang menonton juga turut menikmatinya.” ucap Alex Marquez. Mengutip dari reuters.com, Alex Marquez ternyata banyak pelajar dari pembalap MotoGP esports asal Indonesia Putut Maulana, untuk mengikuti balapan MotoGP virtual ini.

Putut bercerita kepada Hybrid, bahwa Alex benar-benar secara spontan mengontak dirinya, dan menanyakan tips seputar MotoGP 19. “Iya, Alex tiba-tiba saja mengontak saya, mungkin dia ingat saya pakai Honda dalam pertandingan esports tahun kemarin..haha.” ucap Putut.

Sumber: Twitter @HRC_MotoGP
Alex Marquez (kiri) rekan satu tim kakaknya pada tim Repsol Honda team, yang tak hanya jago balap di aspal, tapi juga jago balap di game MotoGP 19. Sumber: Twitter @HRC_MotoGP

Lebih lanjut, Putut lalu membagikan beberapa tips yang ia ketahui seputar balapan MotoGP 19. “Waktu ngobrol sama Alex, saya cuma memberi tips untuk menghindari curbs (pembatas tikungan trek balap MotoGP), karena kalau di dalam game hal tersebut lebih berbahaya. Juga saya sharing sedikit soal setup motor di dalam game, seperti suspensi, steering, gear, dan lain sebagainya.”

Satu yang mungkin tak banyak diketahui banyak orang, Alex ternyata juga seorang gamers, alhasil bermain MotoGP 19 seperti hanya butuh sedikit penyesuaian saja bagi dirinya. “Saya sempat kaget, ternyata Alex memang jago main MotoGP 19. Memang saya juga pernah dengar cerita dari Marc bahwa Alex dulu jago dan hobi bermain game.” Putut sedikit menceritakan soal Alex Marquez.

Sumber: LCR Honda Official Page
Putut Maulana, sosok pembalap MotoGP Esports yang ternyata gaung namanya sampai kepada pembalap MotoGP sekelas Alex Marquez. Sumber: LCR Honda Official Page

Lucunya, sang kakak Marc Marquez, malah tabrakan dan tidak berhasil sampai ke garis finish pada balapan tersebut. “Memang butuh gaya yang berbeda untuk balap seperti ini. Jadi saya harus sedikit beradaptasi dengan strategi saya biasanya selama balapan. Namun, balapan ini terasa menyenangkan, dan saya sangat bahagia memberi sesuatu kepada para penggemar.” ucapnya kepada reuters.

Walau balap MotoGP harus terhenti karena pandemi COVID-19, namun game MotoGP 19 menunjukkan bahwa esports balap Sim Racing bisa menjadi alternatif yang baik, tanpa mengurangi keseruan serta adrenalin balapan yang sesungguhnya.

FOX Sports Akan Tayangkan Esports Madden NFL 20 Sebagai Dampak Pandemi COVID-19

Adanya larangan berkumpul sebagai dampak dari pandemi COVID-19 sedikit banyak mengubah format industri hiburan, terutama untuk gelaran yang akan mengumpulkan banyak orang di dalam satu tempat. Olahraga mungkin jadi yang paling terdampak, namun para pelakunya sadar bahwa esports bisa jadi pengganti terbaik.

Olahraga balapan, atau Motorsport mungkin bisa dibilang jadi yang terdepan dalam hal ini. Formula 1 menggelar balap Sim Racing, MotoGP juga demikian, bahkan balapan NASCAR juga berubah menjadi esports lewat eNASCAR iRacing Pro Invitational Series. Tak hanya itu saja, kini pertandingan esports simulasi olahraga juga tayang di televisi. Setelah eNASCAR iRacing Pro Invitational Series tayang di FOX Sports dan sukses ditonton 903 ribu orang, kini selanjutnya FOX Sports juga akan menayangkan esports Madden NFL 20 Invitational.

Madden NFL 20 sendiri adalah game simulasi olahraga American Football, yang merupakan salah satu olahraga terpopuler di Amerika Serikat. Madden NFL 20 juga mendapat penerimaan yang cukup baik pada saat pertama rilis, bahkan menjadi game PlayStation 4 terlaris pada Juli 2019 lalu.

FOX Sports sendiri menyelenggarakan turnamen ini pada Maret 29 pukul 19:00 waktu Amerika Serikat (Tanggal 30 Maret pukul 06:00 WIB) dengan durasi tayangan selama dua jam. Bertajuk invitational, peserta kompetisi ini berasal dari sosok-sosok analis dan atlet dari skena American Football seperti Drewin james, Matt Leinart, dan Michael Vick. Mereka bertanding sebanyak tiga ronde dalam format Single-Elimination.

Sumber: NBC Sports
Michale Vick saat masih bermain di Philadelpia Eagles pada tahun 2009 lalu. Ia merupakan salah satu pemain American Football veteran yang sudah pensiun sejak tahun 2018 lalu, dan kini mengikuti juga turnamen esports Madden NFL 20 dari FOX Sports. Sumber: NBC Sports

Sebagai sarana membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19, tentu saja para peserta akan bermain dan bertanding dari rumah masing-masing secara online. Tak hanya itu, pertandingan ini juga dilakukan sebagai sarana galang dana untuk membantu penanggulangan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat. Layaknya seperti turnamen WeSave! FOX Sports Madden NFL 20 Invitational ini mendorong para penonton untuk menyumbang ke salah satu organisasi non-profit di Amerika Serikat, yaitu CDC Foundation.

Di tengah pandemi COVID-19 ini, keadaan memang menjadi berat bagi semua pihak. Tak hanya pertandingan olahraga, banyak laga final pertandingan esports juga terhenti gara-gara isu kesehatan, walau tetap bisa dihelat secara online. Dampaknya adalah laga final esports seperti PBWC 2020 jadi terpaksa dibatalkan, atau jika tetap memaksa bertanding offline, nasibnya akan jadi seperti IEM Katowice yang diselenggarakan tanpa penonton karena pandemi COVID-19.

Walau terlihat berat, namun bukan artinya kita harus menyerah. Kita semua harus tetap bahu membahu, bekerja sama melawan pandemi COVID-19 termasuk dari komunitas esports dan gamers.