Etika: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Contohnya

Etika bukan hanya sekadar kata yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari atau temukan dalam buku-buku teks. Lebih dari itu, etika adalah prinsip dasar yang membimbing kita dalam membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk dalam segala situasi dan keputusan yang kita hadapi. 

Di dunia yang penuh dengan pilihan dan dilema ini, etika layaknya kompas yang membantu kita menavigasi kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup personal maupun profesional. Dengan pemahaman yang baik tentang etika, kita bisa membina hubungan yang lebih harmonis dengan orang lain, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang adil dan berkelanjutan.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek etika, mengapa itu penting, dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.

Pengertian Etika

Namun, apa sebenarnya etika itu? Dalam pengertian paling dasar, etika adalah studi tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang baik dan buruk. Ini mencakup serangkaian norma, nilai, dan standar yang digunakan individu atau kelompok untuk menilai tindakan dan keputusan. 

Etika mencerminkan pemikiran tentang keadilan, kesetaraan, kejujuran, dan kesejahteraan bersama. Di era digital saat ini, pemahaman tentang etika menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya kompleksitas isu seperti privasi online, keamanan data, dan etika dalam kecerdasan buatan. 

Etika, sebagai cabang filsafat yang mendalam, mengeksplorasi prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia. Dengan akar yang merentang dari pemikiran filosofis kuno hingga modern, etika bertujuan untuk menuntun individu dan masyarakat dalam membedakan antara yang benar dan salah, baik dan buruk, serta menyediakan kerangka kerja untuk pengambilan keputusan moral yang bertanggung jawab.

Pengertian Etika Menurut Para Ahli

Etika merupakan cabang filsafat yang berkaitan dengan pemikiran mengenai apa yang baik dan buruk, serta prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Banyak ahli telah memberikan definisi dan pandangan mereka tentang etika. Berikut adalah beberapa pengertian etika menurut para ahli:

Aristoteles

Sebagai salah satu filsuf kuno yang paling berpengaruh, Aristoteles mendefinisikan etika sebagai ilmu tentang cara hidup yang baik dan tindakan yang benar. Menurutnya, tujuan utama etika adalah mencapai kebahagiaan melalui praktik kebajikan.

Immanuel Kant

Filsuf Jerman ini mendefinisikan etika dalam kerangka kewajiban moral dan prinsip universal. Menurut Kant, tindakan etis adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan kewajiban dan dapat dijadikan prinsip universal bagi semua orang.

John Stuart Mill

Sebagai seorang utilitarian, Mill mendefinisikan etika berdasarkan prinsip kegunaan atau utilitas. Bagi Mill, tindakan yang etis adalah tindakan yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi jumlah orang terbanyak.

Alasdair MacIntyre

Dalam pandangan MacIntyre, etika erat kaitannya dengan tradisi dan komunitas. Ia mendefinisikan etika sebagai disiplin yang mempelajari cara hidup manusia dalam mencari kebaikan bersama dalam konteks tradisi moral tertentu.

Socrates

Meskipun tidak meninggalkan tulisan, pemikiran Socrates yang diketahui melalui Plato menekankan pentingnya pengetahuan dalam mengerti kebajikan. Bagi Socrates, pemahaman yang benar tentang apa yang baik adalah prasyarat untuk tindakan etis.

Friedrich Nietzsche

Nietzsche memandang etika dari perspektif kritik terhadap nilai-nilai moral tradisional. Ia berpendapat bahwa etika harus melepaskan diri dari prinsip-prinsip universal dan lebih fokus pada individu dan kekuatan kreatifnya.

Confucius

Filsuf Cina kuno ini menekankan pentingnya moralitas, etiket, dan kebajikan dalam hubungan antarmanusia. Bagi Confucius, etika adalah praktik kebajikan dalam kehidupan sehari-hari yang berpusat pada konsep ren (kasih sayang) dan li (etiket).

Di Indonesia, pemikiran tentang etika juga telah dikembangkan oleh para akademisi dan ahli yang memberikan perspektif unik berdasarkan konteks sosial, budaya, dan keagamaan lokal. Beberapa di antaranya adalah:

Prof. Dr. Notonegoro

Beliau adalah salah satu filsuf Indonesia yang terkenal dengan pemikirannya tentang nilai. Menurut Notonegoro, etika (yang beliau sebut sebagai aksiologi moral) berkaitan dengan nilai-nilai kebaikan yang harus dijadikan pedoman dalam bertindak. Beliau membagi nilai menjadi tiga, yaitu nilai kebenaran (logis), nilai keindahan (estetis), dan nilai kebaikan (etis), di mana nilai kebaikan menjadi fokus dalam etika.

Prof. Dr. Koentjaraningrat

Sebagai seorang antropolog terkemuka dari Indonesia, Koentjaraningrat tidak secara eksplisit mendefinisikan etika dalam karyanya, namun beliau memberikan pemahaman mendalam tentang perilaku dan norma sosial dalam berbagai masyarakat Indonesia. Karyanya menunjukkan bagaimana etika dan moralitas terbentuk dan beroperasi dalam konteks budaya yang spesifik.

Dr. M. Amin Abdullah

Dikenal sebagai pemikir dan akademisi di bidang studi Islam, Amin Abdullah menyampaikan bahwa etika dalam konteks Indonesia, khususnya dalam studi Islam, tidak hanya sekadar norma atau kode perilaku, tetapi juga sebagai bagian dari proses pengetahuan yang integral dengan epistemologi dan ontologi. Baginya, etika berkaitan erat dengan pemahaman dan praktik agama dalam kehidupan.

Definisi etika beragam tergantung pada perspektif filosofis, budaya, dan konteks historis di mana ia dibahas. Namun, secara umum, etika berfokus pada pertanyaan tentang apa yang benar, apa yang salah, dan bagaimana seharusnya kita bertindak dalam berbagai situasi kehidupan.

Karakteristik Etika

Normatif

Etika bersifat normatif, artinya ia berhubungan dengan norma-norma atau standar perilaku yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah. Etika tidak hanya menggambarkan bagaimana manusia bertindak tetapi juga bagaimana seharusnya manusia bertindak.

Universalitas

Prinsip-prinsip etika seringkali dianggap memiliki sifat universal, berlaku untuk semua orang, meskipun aplikasinya dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan situasional.

Reflektif

Etika memerlukan refleksi dan pertimbangan mendalam tentang nilai, tujuan, dan konsekuensi dari tindakan kita. Ini berarti mempertanyakan dan mengevaluasi alasan di balik norma dan perilaku.

Praktis

Etika sangat berkaitan dengan praktik sehari-hari dan keputusan yang kita buat. Ia memberikan panduan dan framework dalam mengambil keputusan moral.

gambar: jason goodman /unsplash

Macam-macam Etika

Etika Normatif

Menyajikan standar dan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan. Ini mencakup etika deontologi (fokus pada aturan), etika utilitarianisme (fokus pada akibat), dan etika kebajikan (fokus pada karakter).

Etika Terapan

Penerapan prinsip etika normatif pada situasi praktis spesifik, seperti dalam bisnis (etika bisnis), kedokteran (etika medis), teknologi (etika teknologi), dan lingkungan (etika lingkungan).

Meta-etika

Meneliti asal-usul, makna, dan sifat dari klaim etis. Ini berfokus pada analisis bahasa, konsep, dan metodologi dalam etika.

Etika Deskriptif

Studi tentang perilaku moral manusia dan sistem nilai dalam masyarakat. Ini berusaha memahami bagaimana orang bertindak dan apa yang mereka anggap sebagai norma moral tanpa memberikan penilaian apakah itu baik atau buruk.

Fungsi Etika

Memberikan Panduan

Etika memberikan panduan tentang bagaimana bertindak dengan benar dan adil dalam berbagai situasi, membantu individu membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Meningkatkan Kesadaran Moral

Melalui refleksi etis, individu menjadi lebih sadar tentang implikasi moral dari tindakan mereka dan pentingnya bertindak dengan cara yang etis.

Membangun Kepercayaan dan Kerjasama

Dalam konteks sosial dan profesional, etika membantu membangun kepercayaan dan kerjasama antar individu dan kelompok, yang penting untuk fungsi sosial yang harmonis.

Melindungi Masyarakat

Dengan menetapkan standar perilaku, etika berkontribusi pada perlindungan dan kesejahteraan masyarakat, mencegah perilaku merugikan dan mendukung keadilan sosial.

Mendorong Refleksi Diri

Etika mendorong individu untuk merefleksikan nilai, keyakinan, dan tujuan mereka, memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan pengembangan karakter.

Dengan demikian, etika memainkan peran krusial dalam kehidupan manusia, membantu membentuk cara kita berinteraksi satu sama lain dan membuat keputusan yang memengaruhi diri sendiri dan orang lain.

Tujuan Etika

Mendefinisikan Baik dan Buruk

Etika bertujuan untuk mendefinisikan apa yang dianggap sebagai tindakan baik dan buruk dalam masyarakat, memberikan standar moral yang jelas.

Membimbing Perilaku

Tujuan utama etika adalah untuk membimbing individu dalam membuat keputusan yang etis, mengarahkan mereka untuk bertindak dengan cara yang benar dan adil.

Memfasilitasi Keputusan Moral

Etika bertujuan untuk memberikan kerangka kerja bagi individu dan organisasi dalam menghadapi dilema moral, membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab.

Meningkatkan Kesejahteraan Umum

Melalui promosi perilaku etis, etika bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat secara keseluruhan.

Manfaat Etika

Memperkuat Hubungan Sosial

Etika memperkuat hubungan sosial dengan mempromosikan rasa saling menghormati, kepercayaan, dan kerja sama antar individu dan kelompok.

Meningkatkan Kepercayaan Publik

Dalam konteks bisnis dan profesional, etika meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi dan organisasi melalui perilaku yang transparan dan bertanggung jawab.

Mendorong Pertumbuhan Pribadi

Etika mendorong refleksi diri dan pertumbuhan pribadi, membantu individu menjadi lebih sadar akan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral mereka.

Mencegah Konflik

Dengan menetapkan norma-norma perilaku yang diterima, etika membantu mencegah konflik dan memfasilitasi resolusi konflik yang adil dan efektif.

Pengambilan Keputusan

Etika membantu individu membuat pilihan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan baik dampak terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Pembangunan Karakter

Mempraktikkan etika dalam kehidupan sehari-hari membantu membangun karakter yang kuat, termasuk kejujuran, tanggung jawab, dan keteguhan.

Fungsi Etika

Panduan Perilaku

Fungsi utama etika adalah sebagai panduan untuk perilaku, memberikan arahan tentang cara bertindak dalam situasi yang berbeda.

Pengembangan Masyarakat

Etika berfungsi untuk pengembangan masyarakat yang adil dan harmonis, mempromosikan standar perilaku yang mendukung keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.

Perlindungan terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan

Etika berfungsi untuk melindungi individu dan masyarakat dari penyalahgunaan kekuasaan, memastikan bahwa kekuasaan digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan untuk kebaikan bersama.

Membangun Kredibilitas dan Reputasi

Dalam konteks profesional, etika berfungsi untuk membangun kredibilitas dan reputasi baik, yang penting untuk kesuksesan dan keberlanjutan jangka panjang.

Secara keseluruhan, tujuan, manfaat, dan fungsi etika terjalin dalam upaya meningkatkan kualitas interaksi manusia, mempromosikan keadilan, dan memastikan bahwa tindakan individu dan kolektif mendukung kebaikan bersama.

Contoh Etika

Contoh Etika dalam Kehidupan Profesi

Kerahasiaan

Dalam profesi seperti kedokteran dan hukum, menjaga kerahasiaan informasi klien adalah prinsip etis kunci. Contohnya, dokter tidak boleh membocorkan informasi medis pasien tanpa persetujuan.

Integritas

Seorang akuntan harus menjalankan tugasnya dengan integritas, memastikan laporan keuangan disiapkan dengan akurat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Keadilan

Dalam manajemen sumber daya manusia, keadilan berarti memperlakukan semua karyawan secara adil dan objektif, termasuk dalam rekrutmen, promosi, dan pemberian gaji.

Contoh Etika dalam Kehidupan Sehari-hari

Kejujuran

Mengembalikan dompet yang ditemukan kepada pemiliknya adalah tindakan etis yang mencerminkan kejujuran dan integritas.

Tanggung Jawab

Mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya, daripada menyalahkan orang lain, menunjukkan tanggung jawab etis.

Respek

Mendengarkan dengan sabar saat orang lain berbicara, tanpa menginterupsi atau merendahkan, adalah contoh perilaku yang menghormati.

Baik dalam kehidupan profesi maupun sehari-hari, etika berfungsi sebagai kompas moral yang mengarahkan perilaku kita, memastikan kita bertindak dengan cara yang mendukung keadilan, kebaikan, dan kesejahteraan bersama.

Kesimpulan

Dalam konteks profesional, etika memainkan peran vital dalam membangun kepercayaan, meningkatkan reputasi, meminimalisir konflik, dan meningkatkan kinerja. Praktik etis seperti menjaga kerahasiaan, beroperasi dengan integritas, dan memperlakukan semua pihak dengan keadilan tidak hanya memperkuat hubungan kerja tetapi juga menegaskan komitmen terhadap standar moral yang tinggi. 

Di luar lingkungan kerja, etika mempengaruhi kehidupan sehari-hari melalui pembangunan karakter, penguatan hubungan, dan pembentukan masyarakat yang lebih adil dan empatik. Praktik-praktik seperti kejujuran dalam mengembalikan barang yang ditemukan, tanggung jawab dalam mengakui kesalahan, dan penghormatan dalam interaksi sehari-hari tidak hanya memperkaya interaksi sosial tetapi juga membantu dalam pembentukan individu yang lebih bertanggung jawab dan peduli.

Melalui pembahasan yang komprehensif, dapat disimpulkan bahwa etika adalah fondasi esensial bagi fungsi sosial yang harmonis dan pengembangan pribadi. Dengan mempraktikkan etika, baik dalam lingkup profesional maupun personal, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup kita sendiri tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan dan keadilan dalam masyarakat. 

Dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung, pentingnya etika tidak bisa dilebih-lebihkan, menandai pentingnya pendidikan dan dialog berkelanjutan tentang nilai-nilai etis dalam berbagai aspek kehidupan.

Pengertian Attitude, Fungsi, Peran dan Pentingnya dalam Dunia Kerja!

Dunia kerja adalah lingkungan yang membutuhkan sikap profesional dalam menjalankan tugas dan perannya di perusahaan. Sikap profesional seseorang ini akan dilihat juga dari attitude atau sikap yang dimiliki seseorang. Attitude atau sikap adalah hal yang penting dan menjadi ciri khas dari orang tersebut, orang lain akan menilai diri kita berdasarkan attitude yang ditunjukkan kepada orang lain.

Oleh karena itu, attitude sangat mempengaruhi bagaimana seseorang akan berinteraksi dan menjalankan kehidupan sosial masyarakatnya. Berikut ini penjelasan mengenai pengertian attitude hingga pentingnya sikap atau attitude dalam dunia kerja!

Pengertian Attitude

Attitude atau sikap adalah perilaku, reaksi atau tanggapan yang dimiliki seseorang terhadap rangsangan dari luar dan dinilai baik atau tidak baik oleh orang lain. Attitude seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaannya yang dimilikinya, tidak menutup kemungkinan juga bahwa attitude orang akan mengalami perubahan.

Attitude adalah sikap yang dimiliki oleh manusia dan menjadi sumber daya miliknya untuk dapat berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. Attitude adalah proses yang berkaitan dengan sikap atau perilaku yang dirasakan oleh seseorang dan dinilai secara positif atau negatif terhadap suatu hal.

Attitude meliputi segala kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya, seperti bagaimana caranya berbicara, memperlakukan orang lain, memberikan tanggapan, dan lain sebagainya. Attitude adalah hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang karena jika individu memiliki attitude yang baik atau positif, maka akan berdampak juga pada penilaian dan sikap yang kita dapatkan dari orang lain.

Fungsi Attitude

Attitude tidak hanya berkaitan dengan sikap atau perilaku milik seseorang, tetapi attitude sangat mempengaruhi bagaimana seseorang akan menjalankan aktivitas sosialnya di masyarakat. Berikut ini fungsi attitude dalam diri seseorang:

  • Membantu menjalin hubungan yang positif

Attitude berfungsi untuk membantu menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, jika seseorang memiliki attitude yang baik dan dinilai positif maka akan memunculkan perasaan nyaman dan aman dari orang lain. Seseorang yang memiliki attitude dapat memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan orang lain, karena pada dasarnya lingkungan sangat mempengaruhi bagaimana cara orang lain bertindak dan berkembang. 

  • Menerapkan nilai dan norma dalam masyarakat

Attitude juga berfungsi untuk menerapkan nilai dan norma dalam masyarakat, sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa attitude seseorang akan dinilai positif atau negatif oleh orang lain. Hal ini berkaitan juga dengan nilai dan norma yang diyakini oleh suatu masyarakat untuk menilai apakah perilaku orang lain baik atau tidak. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki attitude baik berarti telah menerapkan nilai dan norma dalam masyarakat.

  • Membaca ruang terhadap suatu situasi atau kondisi

Attitude berfungsi dalam membantu seseorang membaca ruang terhadap suatu situasi atau kondisi yang dapat menimbulkan konflik. Maksudnya adalah terkadang dalam lingkungan sosial, terdapat suatu kondisi yang akan bijaksana jika kita tidak terlibat di dalamnya. 

Hal ini biasanya berkaitan dengan hubungan pribadi milik orang lain, kita sebagai orang luar tidak selayaknya untuk ikut campur. Dengan attitude seseorang akan belajar menghargai ruang milik orang lain atau bahasa lainnya adalah pintar membaca situasi.

  • Berperilaku sopan santun terhadap siapapun

Attitude berfungsi dalam membantu seseorang berperilaku sopan santun terhadap siapapun. Sopan santun tidak hanya dilakukan kepada orang yang lebih tua, tetapi kita juga harus bersikap sopan terhadap orang yang seusia maupun orang yang lebih muda. 

Peran Attitude

Kehidupan sosial masyarakat yang diliputi oleh nilai dan norma menyebabkan attitude menjadi hal yang penting juga. Attitude memiliki beberapa peran sebagai berikut:

  • Meningkatkan kepercayaan orang lain

Attitude berperan untuk meningkatkan kepercayaan orang lain, karena orang lain akan menilai diri kita berdasarkan sikap dan tanggung jawab yang ditunjukkan. Jika seseorang memiliki attitude yang baik, maka secara alamiah orang lain akan merasa nyaman dan memberikan kepercayaan kepada orang tersebut.

  • Meminimalisir konflik

Attitude juga berperan dalam meminimalisir terjadinya konflik, hal ini berkaitan dengan sikap seseorang yang dapat membaca situasi mengenai bagaimana dia harus bersikap. Orang yang memiliki attitude baik di lingkungannya biasanya memiliki hubungan yang baik juga dengan orang lain, hal ini dapat membantu untuk mengurangi terjadinya gesekan atau konflik.

  • Memberikan personal branding yang baik

Attitude berperan untuk memberikan personal branding yang baik, personal branding adalah pengaruh atau citra mengenai persepsi kita dari sudut pandang orang lain. Jika seseorang memiliki attitude yang baik, makan citra atau persepsi orang lain dalam menilai kita akan positif juga.

Pentingnya Attitude dalam Dunia Kerja

Attitude adalah hal dasar yang seharusnya dimiliki oleh orang lain sebelum fokus untuk mengembangkan hard skill miliknya, karena hal pertama yang dinilai dan dilihat oleh orang lain adalah sikap yang kita miliki. Hal ini juga berlaku di dunia kerja yang menuntut tinggi karyawannya untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya.

Attitude adalah hal yang akan dilihat juga pada saat kita ingin mencoba melamar suatu posisi di perusahaan, hal ini berkaitan dari bagaimana cara kita berbicara, menjaga ekspresi wajah, gerak tubuh dan lain sebagainya. Attitude adalah hal yang sangat penting dalam dunia kerja, karena dalam lingkup kerja seseorang memiliki strata atau perbedaan berdasarkan jabatannya.

Kita harus mampu bekerja sama dan menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja untuk menghasilkan kinerja yang maksimal, oleh sebab itu attitude memainkan perannya disini sebagai upaya menjalin hubungan dengan rekan-rekan kerja.

Seseorang yang memiliki attitude baik cenderung akan lebih mudah beradaptasi dn diterima oleh rekan-rekan lainnya, karena dapat membuat orang lain merasa nyaman akan kehadirannya. Hal ini juga akan berkaitan dengan pekerjaannya, karena attitude akan meningkatkan kepercayaan rekan kerja pada kita sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan diri dengan baik.

Nah, itulah penjelasan terkait pentingnya attitude dalam kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja. Pada dasarnya setiap orang sudah memiliki attitude atau sikapnya masing-masin, tetapi attitude adalah perilaku yang bersifat tidak tetap dan dapat berubah tergantung pada pengaruh lingkungan. Oleh sebab itu, mari habiskan kegiatan harian mu dengan hal-hal positif untuk meningkatkan attitude yang positif juga.

Elevenia Dianggap Tidak Etis Soal Akuisisi Merchant Tokopedia (Updated)

Baru saja diluncurkan tanggal 1 Maret lalu, marketplace Elevenia yang merupakan hasil kerja sama XL Axiata dan SK Planet Korea sudah mendapat berita miring. Tokopedia yang sudah lebih lama berkecimpung di dunia online marketplace di Indonesia menyebutkan sejumlah merchant yang selama ini berjualan di platform marketplace-nya diiming-imingi imbalan tertentu untuk bergabung dengan Elevenia (merchant acquisition), dengan dalih Elevenia dan Tokopedia memiliki “ikatan kerja sama”.

Continue reading Elevenia Dianggap Tidak Etis Soal Akuisisi Merchant Tokopedia (Updated)

[Dailyssimo] Follower Farming: Etika vs Bisnis

Pada hari Kamis lalu (28 Februari 2013) Badan Pengawas Periklanan (BPP) P3I bekerjasama dengan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) mengundang beberapa penggiat dan praktisi Media Sosial dalam sarasehan yang membahas topik Etika Beriklan di Media Sosial. Walaupun sarasehan tersebut memang membahas etika yang kaitannya dengan beriklan namun pembahasan yang berlangsung akhirnya juga menyinggung hal-hal yang kaitannya dengan etika di sosial media secara keseluruhan.

Continue reading [Dailyssimo] Follower Farming: Etika vs Bisnis

1 Dari 5 Orang Pernah Menjatuhkan Ponsel mereka di Toilet, dan Beberapa Informasi Lainnya – Infografis

Saat ini bisa dikatakan hampir semua orang memiliki perangkat bergerak, terutama ponsel. Namun mungkin tidak banyak yang memikirkan bagaimana cara kita menggunakan perangkat bergerak tersebut, apakah mengganggu orang lain atau tidak, atau apakah digunakan di tempat yang kurang tepat, misalnya saat mengemudi.

Continue reading 1 Dari 5 Orang Pernah Menjatuhkan Ponsel mereka di Toilet, dan Beberapa Informasi Lainnya – Infografis