Akusisi Roster NRG, Evil Geniuses Bakal Kembali Bertanding di CS:GO

Evil Geniuses akan kembali bertanding di Counter-Strike: Global Offensive setelah mengakuisisi roster tim NRG. Dengan begitu, pada ESL One New York, tim NRG akan bertanding di bawah nama Evil Geniuses. Ini agak mengagetkan, terutama karena NRG sukses meraih juara dua pada StarLadder Major Berlin 2019, yang membuat tim esports tersebut menjadi perhatian banyak orang.

Evil Geniuses pernah memiliki tim CS:GO pada 2007. Tim tersebut kemudian dibubarkan pada 2012. Beberapa tahun belakangan, memang banyak rumor yang menyebutkan bahwa Evil Geniuses akan kembali berlaga di CS:GO, terutama pada 2014, ketika EG hampir mengakuisisi tim iBUYPOWER. Namun, pada akhirnya EG memutuskan untuk membatalkan rencana itu setelah muncul kabar bahwa para pemain tim tersebut terlibat dalam skandal match-fixing. Sementara NRG telah ada di scene CS:GO sejak 2016. Mereka sempat mengubah roster mereka sebelum memutuskan untuk menggunakan roster saat ini.

“Setelah negoisasi panjang dengan NRG Esports, Evil Geniuses dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah mengakuisisi tim Counter-Strike: Global Offensive dan spot mereka untuk bertanding di ESL Pro League,” kata Evil Geniuses dalam pengumuman resminya. “Anggota tim telah siap untuk bertanding di ESL One New York, dan mereka akan berkompetisi di bawah nama EG.” Dalam situs resminya, Evil Geniuses juga menjelaskan bahwa selama beberapa bulan belakangan, mereka memang mencari cara untuk bisa kembali bertanding di CS:GO. Mereka bahkan sempat mempertimbangkan untuk mencari tim di luar kawasan Amerika Utara. Namun, pada akhirnya, pilihan mereka jatuh pada tim NRG. “Sejak roster mereka dipastikan pada Juli, roster NRG masuk ke dalam tim top 5 dunia, menurut daftar hltv.org,” ujar EG.

“Ini adalah tahun ke-20 EG menjadi organisasi esports, dan Counter-Strike memiliki peran besar dalam kesuksesan kami,” kata CEO Evil Geniuses, Nicole LaPointe Jameson, seperti dikutip dari situs resmi EG. “Saya senang bisa membawa EG kembali ke posisi puncak di CS:GO setelah berdiam diri dalam waktu lama; franchise CS:GO telah terbukti sebagai game esports legendaris. Banyak fans kami yang meminta kami untuk kembali ke CS, dan kami senang untuk membawa Evil ke scene CS:GO dan komunitasnya — roster kami juga sangat senang untuk bisa bertading di bawah nama EG, dan kami akan memberikan performa terbaik kami pada akhir pekan ini.”

Evil Geniuses bukannya satu-satunya organisasi esports yang tertarik untuk kembali berlaga di scene CS:GO. Minggu lalu, Dignitas dan Misfits Gaming juga mengaku akan membuat tim CS:GO pria lagi.

Sumber: VPesports, Dexerto, HotSpawn, Dot Esports

Sumber header: Dexerto

Razer Bawa Evil Geniuses untuk Latih 5 Timnas Dota 2 Hadapi SEA Games

SEA Games akan dimulai pada November mendatang. Seperti tahun-tahun sebelumnya, atlet-atlet terbaik dari negara-negara Asia Tenggara akan bertanding dengan satu sama lain dalam berbagai cabang olahraga. Satu hal yang menarik adalah karena kali ini, esports akan menjadi salah satu cabang olahraga resmi. Dalam acara yang akan diadakan di Filipina tersebut, ada lima cabang esports yang dilombakan. Salah satunya adalah Dota 2. Dari Indonesia, PG.BarracX akan membawa nama Indonesia setelah mengalahkan EVOS Esports dalam Road to SEA Games 2019 The Final Showdown.

Sebagai rekan resmi SEA Games, Razer mengadakan bootcamp selama dua hari di Singapura. Ada lima tim nasional Dota 2 yang akan Razer ajak, salah satunya adalah PG.BarracX. Empat timnya adalah Team X dari Singapura, Tim Sibol dari Filipina, tim Thailand, dan tim Malaysia. Bootcamp ini akan diadakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 2 dan 3 September 2019.

Tim yang Razer pilih untuk menjadi pelatih lima timnas esports dalam bootcamp ini adalah Evil Genius, yang pernah memenangkan The International pada 2015 dan menjadi juara 3 pada 2018 lalu. Tim yang dibentuk pada 1999 itu bermarkas di Amerika Serikat, tapi anggota tim mereka berasal dari berbagai negara. Tal “Fly” Aizik, sang kapten merupakan warga Israel, Artour “Arteezy” Babaev adalah warga Kanada, Andreas Franck “Cr1t-” Nielsen berasal dari Denmark, sementara Gustav “s4” Magnusson adalah kewarganegaraan Swedia. Terakhir, Syed Sumail “SumaiL” Hassan merupakan warga negara Pakistan dan berhasil mendapatkan US$1 juta ketika dia berumur 16 tahun.

Tim Evil Geniuses | Sumber: Razer
Tim Evil Geniuses | Sumber: Razer

Sementara untuk tim dari Indonesia diwakili oleh PG.BarracX. Merupakan tim yang dibentuk pada 2014. Pada awalnya, tim ini bernama Supernova Esports, yang didasarkan pada nama warung internet. Pada 2017, nama tim itu diganti menjadi PondokGaming BarracX. Tim ini terdiri dari Fahmi Choirul ‘Huppey’ Akbar, Muhammad “Azur4” Lutfi, Felix “Ifr1t” Rodeardo, Hidayat “Lawlesshy” Narwawan and Kevin “Visery” Manuel Johan. Salah satu prestasi tim ini belakangan adalah menjadi juara tiga di BTS Spring Cup: Southeast Asia. Mereka juga masuk sebagai semifinalis dalam ESL Indonesia Championship Season 1.

“Disertakannya esports dalam SEA Games 2019 menandai pengakuan akan kompetisi gaming,” kata Global Esports Director, Razer, David Tse dalam pernyataan resmi dari Razer. “Razer SEA Games Esports Bootcamp adalah salah satu dari banyak langkah yang diambil oleh Razer untuk meningkatkan level esports di kawasan Asia Tenggara.”

Dalam laporan Trends to Watch in 2019 dari Newzoo, disebutkan bahwa kawasan Asia Tenggara adalah kawasan dengan pertumbuhan penonton esports paling banyak. Mereka menyebutkan, tahun ini, jumlah penonton di Asia Tenggara akan mencapai 31,9 juta orang. Mereka juga menyebut, pertandingan lima cabang esports di SEA Games akan mendorong pertumbuhan esports di kawasan Asia Tenggara.

“SEA Games 2019 adalah acara penting dalam sejarah esports,” kata Pelatih Evil Geniuses Dota 2, Sam “Bulba” Sosale. “Evil Geniuses tidak sabar untuk membantu tim-tim terbaik di Asia Tenggara untuk menyiapkan diri menghadapi acara tersebut.”

Selain tim dari Indonesia, tim negara lain yang ikut acara ini antara lain:

Tim Singapura (Team X) comprises Wong ‘Nutz’ Jeng Yih, Joel Chan “chibix33” Jian Yong,Lukman ‘Luk’ Yusoff Bin Nooraznan, Teo ‘Tudi’ Yao Wen dan Wilson Koh ‘Poloson’ Chin Wei.

Tim Filipina (Sibol). meski masih menjalani proses babak qualifikasi namun ada beberapa nama yang sudah mendapatkan undangan langsung, yaitu Carlo ‘Kuku’ Palad, Djardel Jicko B. ‘DJ’ Mampusti dan Timothy John ‘Tims’ Randrup.

Team Thailand dengan anggota Anucha ‘Jabz’ Jirawong, Anurat ‘boombell’ Praianun, Nopparit ‘Seri’ Prugsaritanon, Nuengnara ‘23savage’ Teeramahanon, dan Thanathorn ‘tnt’ Sriiamkoon.

Sedangkan tim Malaysia masih dalam proses menentukan roster mereka.

Selain mengundang tim yang akan berlaga di SEA Games, Razer juga akan menggelar acara jumpa fans pertama kali di Asia Tenggara untuk tim EG yang akan diadakan tanggal 1 September 2019. Info lengkap acara bisa dilihat di sini.

Evil Geniuses Diakuisisi oleh Perusahaan Investasi, PEAK6

PEAK6 adalah sebuah perusahaan investasi dan teknologi yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat. Mereka pun mengumumkan bahwa telah mengakuisisi Evil Geniuses (EG) dan menunjuk CEO baru untuk organisasi ini sebagai bagian dari kesepakatannya.

Nilai kesepakatan akuisisi organisasi ini memang tidak dibuka ke publik. Menurut The Esports Observer, tim ini pun menolak untuk mengungkap informasi lebih lanjut tentang nilai akuisisinya.

Nicole LaPointe Jameson, yang sebelumnya seorang associate untuk divisi Strategic Capital di PEAK6, akan menjadi CEO Evil Genius yang baru. Sedangkan Phillip Aram, COO EG, masih akan menjabat posisi yang sama sejak dipilih dari bulan September 2017 yang lalu.

Dikutip dari The Esports Observer, Jenny Just, Co-Founder PEAK6, sempat memberikan komentarnya tentang akuisisi ini. “Kami memang telah lama menjadi investor untuk olahraga tradisional dan kami sangat bersemangat bisa terjun langsung ke komunitas gaming kompetitif.”

Ia pun melanjutkan, “melihat industri esports yang berkembang dan berevolusi, kami memang memiliki kesamaan visi dengan EG untuk menciptakan pengalaman yang inovatif sekaligus berkesan untuk para fans dan atletnya. Kerjasama ini menguatkan misi kami untuk memimpin semangat kompetitif dan hasrat untuk merangkul pengguna melalui teknologi.”

Sebelumnya, EG sendiri dimiliki oleh Twitch, sebuah platform streaming untuk komunitas gaming; saat mereka mengakuisisi Good Game Agency di 2014. Desember 2016, Twitch pun melepas kepemilikan mereka dan memberikannya kepada para pemainnya. Kala itu, para pemainnya bahkan dipersilakan untuk memilih manajemennya sendiri.

EG memang punya banyak divisi seperti Dota 2, Rainbow Six Siege, Fortnite, Call of Duty, dan Rocket League. Namun demikian, divisi Dota 2 mereka lah yang membuat organisasi ini meroket popularitasnya. EG adalah tim yang membesarkan pemain muda berbakat Sumail Hassan. EG juga pernah jadi juara dunia di Dota 2 saat menjuarai The International 2015.

Sebelumnya, EG juga teken kontrak kerjasama dengan brand gaming peripheral, Razer.

Evil Geniuses Ikat Kontrak Kerja Sama Dua Tahun Bersama Razer

Perusahaan gaming peripheral Razer baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan salah satu organisasi esports ternama dunia, Evil Geniuses (EG). Lewat kerja sama ini, Razer akan menyediakan segala perlengkapan gaming berkualitas tinggi untuk keperluan-keperluan latihan serta turnamen Evil Geniuses selama dua tahun ke depan. Termasuk di antaranya headset, keyboard, mouse, serta mousemat esports grade.

Ini bukan pertama kalinya Razer dan Evil Geniuses menjadi partner. Di tahun 2013 lalu, Razer pernah juga menggandeng mereka untuk meluncurkan sederet produk gaming bertema Evil Geniuses. Produk yang dimaksud mencakup keyboard BlackWidow, mouse Taipan, serta mousemat Goliathus. Karena itulah Razer berkata, “Welcome home Evil Geniuses,” saat mengumumkan kerja sama kali ini lewat media sosial.

“Team Razer bangga berpartner dengan Evil Geniuses di level tertinggi esports. Kami selalu terinspirasi oleh passion dan komitmen mereka, dan kerja sama kami akan didorong oleh keahlian serta teknologi esports terbaik,” demikian kata David Tse, Global Director of Esports Razer, dilansir dari Esports Insider.

Sejak didirikan di Singapura pada tahun 2005, Razer terkenal berani melakukan inovasi-inovasi di bidang gaming serta punya fokus yang tinggi pada kualitas. Kini, sebagai salah satu perusahaan manufaktur perangkat gaming terbesar di dunia, Razer juga sangat mendukung ekosistem esports global. Tak hanya Evil Geniuses, Razer juga mensponsori tim Alliance, Los Angeles Valiant, Gen.G Esports, dan lain-lain. Razer juga merupakan official esports partner acara SEA Games 2019.

Razer x Evil Geniuses - Products
Produk Razer bertema Evil Geniuses | Sumber: Engadget

“Kerja sama dengan Team Razer ini memberikan nilai yang sangat besar,” kata Phillip Aram, COO Evil Geniuses. “Perlengkapan gaming Razer yang berperforma tinggi adalah top-tier dan memberikan keuntungan performa baru pada pemain-pemain kami. Razer adalah brand yang sempurna untuk menikmati sukses berkelanjutan bersama dan untuk bertanding mengincar kemenangan ulang di The International.” Evil Geniuses memang pernah menjadi juara dunia Dota 2 saat mereka meraih trofi The International 2015.

Prestasi Evil Geniuses pun belakangan terbilang cukup baik, sehingga Razer tidak perlu khawatir tim ini kekurangan popularitas. Misalnya peraihan juara 3 di acara MDL Disneyland Paris Dota 2 Major, juara 1 di Call of Duty World League Championship 2018, dan juara 2 di MDL Macau 2019. Selain Dota 2 dan Call of Duty, saat ini Razer memiliki tim yang bertanding di banyak cabang esports, termasuk Fortnite, Rocket League, Rainbow Six: Siege, hingga Street Fighter V.

Sumber: Evil Geniuses, Esports Insider

Perjalanan Evil Geniuses Merebut Aegis of Champions dan Menjuarai The International 2015

Tak terbayang rasanya membawa pulang uang jutaan dolar, dan kini banyak orang penasaran bagaimana, buat apa serta dengan cara apa kira-kira anggota Evil Geniuses menghabiskannya. Semenjak hari penentuan di tanggal 8 Agustus kemarin, anggota tim esport asal Amerika itu berubah status menjadi jutawan – atau lebih tepatnya miliyarder jika dilihat dari perspektif kita. Continue reading Perjalanan Evil Geniuses Merebut Aegis of Champions dan Menjuarai The International 2015

Evil Geniuses Menangkan The International 2015 Dota 2, Raih $ 6,6 Juta

Dengan tiga dari empat tim Tiongkok beradu di babak semi-final – ditambah lagi kesempatan kedua bagi Vici Gaming, Ehome, LGD di lower bracket – tidak heran jika kita berasumsi bahwa The International 2015 Dota 2 lagi-lagi mungkin akan didominasi oleh para jawara Timur. Tapi kompetisi tahun ini kembali membuktikan, analisis saja tidak cukup buat menebak hasil akhirnya. Continue reading Evil Geniuses Menangkan The International 2015 Dota 2, Raih $ 6,6 Juta

Dapatkan Film Dokumentasi Good Game via Humble Bundle

Jika Anda memiliki minat khusus pada dunia eSport dan professional gaming, mungkin Anda sudah melakukan pre-load film dokumentasi Valve, Free To Play. Dan saya ingin mengingatkan bahwa Anda tidak boleh melewati film dokumenter Good Game yang mengisahkan tentang para jawara StarCraft II. Continue reading Dapatkan Film Dokumentasi Good Game via Humble Bundle