Universitas Ini Siap Bangun Fasilitas Esports Kampus Senilai Rp5,5 Miliar

Esports kini memang semakin diakui oleh industri-industri lainnya yang lebih tua, mulai dari industri olahraga dengan munculnya ajang esports di Olimpiade ataupun gelaran olahraga internasional lainnya sampai dengan industri pendidikan dengan munculnya program-program dan fasilitas esports di institusi pendidikan.

University of Warwick, yang juga rumah dari Warwick Esports, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan segera menanamkan £275,000 atau sekitar Rp5,5 miliar dalam rencana terbarunya membangun fasilitas esports “fleksibel” di kampusnya.

Pusat esports University of Warwick ini akan menyediakan fasilitas untuk melakukan pelatihan dan penelitian tentang esports sekaligus merangkap sebagai tempat kompetisi esports. Fasilitas ini akan dikonfigurasikan sehingga seluruh fasilitas bisa secara fleksibel dialihfungsikan untuk berbagai acara esports.

University of Warwick sendiri saat ini masih aktif mencari sponsor untuk membantu mereka menyediakan aktivitas pembinaan, pelatihan, dan pengembangan atlet esports untuk umum. Hingga saat ini, HyperX adalah salah satu merek global yang telah terjun langsung mendukung peluncuran fasilitas milik universitas Inggris ini.

“Berbeda dengan olahraga tradisional, (esports) adalah bidang permainan yang setara. Tidak peduli jika Anda punya penyakit neurodiverse, tidak peduli apakah Anda pria, wanita, fisik yang terbatas atau berbadan sehat, muda, tua, semua orang dapat bermain bersama (di esports). Inilah yang menarik dari industri esports. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal keragaman dan inklusi, tetapi pusat esports ini memberi kami kesempatan besar untuk melakukan tindakan dan perubahan positif. ” Pungkas Clare Green, Digital Communities Manager di University of Warwick.

Image Credit: Warwick Esports

Melalui keterangan persnya, fokus fasilitas tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas, serta mahasiswa dan peminat esports secara keseluruhan. Hal tersebut akan mencakup program outreach dengan sekolah lokal, kelompok komunitas, dan organisasi besar seperti Women in Games.

Yinsu Collins, lulusan Universitas Warwick dan Jurnalis Esports menambahkan: “Saya berharap dulu tahu bahwa saya dapat melakukan hal-hal lain dalam karir selain menjadi pemain profesional di ranah esports. Ada banyak sekali peluang untuk melakukan berbagai hal dalam industri esports, mulai dari bermain hingga media, hubungan masyarakat (PR), desain grafis, streaming hingga penulisan, presentasi, acara, penjualan, dan pemasaran. Kemungkinannya tidak terbatas. Sangat sempit jika kita melihat esports hanya terbatas pada para pemainnya profesionalnya saja karena ada begitu banyak pekerjaan dengan bayaran tinggi.”

Selain University of Warwick, sudah banyak kampus dan sekolah yang mulai menaruh ketertarikan mereka di esports. Salah satunya adalah Lebanon High School yang membangun fasilitas esports bernilai US$80,000.

VERITAS Entertainment Buat Fasilitas Esports LVL, Jadi Rumah untuk G2 Esports

VERITAS Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan membuka fasiliitas gaming dan esports baru di Berlin, Jerman. Dinamai LVL, fasilitas tersebut memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi. LVL dilengkapi dengan studio produksi konten, perangkat virtual reality, dan ruang utama yang kedap suara dan dapat menampung penonton hingga 200 orang.

Ruang tersebut bisa digunakan untuk menyelenggarakan turnamen esports profesional, memungkinkan audiens untuk menonton dalam jarak yang sangat dekat dengan para pemain serta caster, tanpa mengganggu jalan pertandingan. Selain sebagai tempat turnamen, LVL juga akan dijadikan sebagai tempat berkumpul komunitas gaming dan esports, mulai dari kreator konten, streamer, cosplayer, sampai musisi.

VERITAS Entertainment
Lantai dua dari LVL. | Sumber: VentureBeat

Organisasi esports internasional asal Jerman, G2 Esports juga mengklaim LVL sebagai markas mereka di Berlin. “LVL adalah tempat terbaik untuk menjadi markas G2, memungkinkan tim kami untuk berlatih, mengadakan bootcamp, dan berinteraksi dengan fans kami. Tempat ini akan menjadi pilihan pertama kami untuk menghabiskan waktu bersama #G2ARMY dan berinteraksi dengan warga Berlin, ibukota esports di Eropa,” kata CEO G2 Esports, Carlos “Ocelote” Rodriguez, dikutip dari Reuters.

Dorian Gorr, Co-founder dan Managing Director, VERITAS Entertainment mengatakan, turnamen esports kini diadakan di arena besar atau di warung internet kecil. Dengan LVL, VERITAS berusaha untuk mengisi kekosongan di antara keduanya. “Ekosistem esports kini punya arena besar dan warung internet yang hanya memiliki sedikit PC, tapi belum ada fasilitas yang bisa menjadi tempat untuk mengadakan acara besar dan pada saat yang sama, menjadi tempat untuk berkumpul,” ujarnya. “LVL tidak hanya merupakan tempat bagi para pemain profesional untuk berlatih, tapi juga pusat hiburan, kolaborasi, dan tempat untuk menjalin relasi.”

VERITAS berharap mereka akan bisa menarik 250 ribu pengunjung ke LVL setiap tahunnya. Selain itu, mereka juga ingin dapat menyelenggarakan sekitar 130 kegiatan. Ke depan, mereka berencana untuk menyediakan fasilitas esports ini ke negara-negara lain.

VERITAS Entertainment
Selain untuk menyelenggarakan turnamen, LVL juga bisa menjadi tempat gamer berkumpul. | Sumber: VentureBeat

LVL akan resmi dibuka pada 26 Maret 2020. Di tengah mewabahnya virus, Gorr berkata bahwa mereka tetap berencana untuk mengadakan acara pembukaan fasilitas LVL. “Kami sadar akan situasi saat ini dan kami mengamatinya dengan serius,” kata Gorr pada VentureBeat. “Kami punya rencana darurat, baik untuk pekerja kami ataupun pelanggan kami. Terkait rencana grand opening, kami tidak berniat untuk memundurkan acara tersebut, tapi kami telah membuat rencana darurat, yang berarti, kami hanya akan fokus pada produksi digital dari LVL.”

Selain membuat pengumuman tentang LVL, VERITAS juga mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan sebsear SU$10 juta dari BITKRAFT Esports Ventures dan beberapa angel investor. Kucuran dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur LVL, memperbesar tim internal, dan melakukan ekspansi ke negara lain.

Sumber header: Europe Gaming