Mobil Elektrik Maserati Bukan Sekedar ‘Ikut-Ikutan’ Tesla

Walau konsepnya sudah lama ada, kesuksesan Tesla Motors memasarkan mobil elektrik yang betul-betul bisa diandalkan membuat perusahaan otomotif Amerika itu dianggap sebagai pionir sekaligus standar electric vehicle modern. Hampir semua nama di industri mencoba menggarap EV kreasi mereka, besar maupun kecil, dan Maserati termasuk salah satu di antaranya.

Rencana sang produsen kendaraan mewah asal Itali untuk mencoba menyaingi Tesla terdengar sejak bulan Juni silam. Waktu itu, CEO Fiat Chrysler Automobiles Sergio Marchionne mengungkap bahwa timnya sedang berdiskusi buat menghadirkan beberapa versi elektrik produk Fiat; mengikuti langkah Porsche, Jaguar, Mercedes-Benz, serta Audi. Belum lama kepala engineering Roberto Fedeli mengonfirmasi info tersebut dan menegaskan, upaya mereka bukan sekedar meniru kesuksesan Tesla.

Via blog Car and Driver, Fedeli menjelaskan bahwa menciptakan kompetitor Tesla bukanlah ide bagus. Menurutnya, Tesla bukanlah produk otomotif terbaik di pasar meskipun mereka sukses menjual 50.000 unit kendaraan tiap tahun. Perwakilan Fiat Chrysler itu menuturkan alasannya, dari sisi kualitas engineering sampai dinamika mengemudi, “Eksekusi dan mutu mobil Tesla setara kendaraan OEM Jerman di tahun 1970-an. Mereka tidak menawarkan solusi yang terbaik.”

Fedeli mengutarakan kendala lain yang sering ditemui di kendaraan elektrik saat ini: mereka terasa berat sehingga kurang nikmat dikendarai. Pertama-tama, akselerasi maksimal membutuhkan waktu tiga detik, dan di sanalah pencinta kendaraan dapat merasakan ’emosi’. Baterai juga menjadi faktor penyumbang masalah. Komponen ini berat, dan walaupun torsi dan tenaga bisa membuat Anda melupakannya sejenak, bobot menyebabkan mobil tidak enak dikendarai di jalanan normal.

Problem selanjutnya adalah, EV tidak mengeluarkan suara ala mobil berbahan bakar bensin, dan Fedeli mengakui inilah tantangan terbesar bagi Fiat. Mobil-mobil Maserati sendiri telah dikonfigurasi agar mesin V-6 dan V-8 di dalam mengeluarkan suara yang mereka inginkan, bahkan mempekerjakan seorang komposer opera La Scala di Milan untuk memastikan kendaraan menghasilkan nada yang tepat.

Roberto Fedeli belum memberi tahu apa nama kendaraan elektrik Maserati itu. Kemungkinan, ia dirancang dengan tubuh anggun aerodiamis bervolume kecil ala coupe grand-touring, boleh jadi mirip mobil konsep Maserati Alfieri.

Kabar kurang gembiranya, mereka yang sudah tidak sabar buat meminang mobil elektrik Maserati harus menunggu hingga pihak Fiat Chrysler Automobiles meluncurkan kendaraan tersebut di tahun 2020, atau paling cepat 2019.

Maserati Ingin Geser Dominasi Tesla Motors di Segmen Mobil Elektrik?

Tesla boleh bangga dengan Model S mereka. Sejak diperkenalkan di 2012, kendaraan luxury liftback itu memenangkan beragam penghargaan, dan memimpin penjualan mobil elektrik di berbagai negara. Perusahaan pimpinan Elon Musk ini memang tampak mendominasi pasar, namun satu produsen otomotif berpengalaman dari Itali berencana untuk menggesernya.

Pada Bloomberg, CEO Fiat Chrysler Automobiles Sergio Marchionne mengungkapkan bahwa timnya sedang mempertimbangkan untuk menciptakan versi elektrik dari line-up mobil mereka, di antaranya Maserati Alfieri dan satu model city car kecil. Tapi jika akhirnya FCA memutuskan buat menggarapnya, mobil tersebut kemungkinan baru akan masuk proses produksi paling tidak dua tahun lagi.

Maserati Alfieri mengusung nama salah satu dari lima saudara yang mendirikan perusahaan tersebut, pertama kali disingkap di ajang Geneva Motor Show 2014, demi menandai ulang tahun Maserati ke-100. Awalnya, mobil grand tourer 2+2 ini dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2016, namun Fiat Cryshler menundanya ke 2018, menukarnya dengan Levante SUV.

“Saya selalu berpikir bahwa model ekonomi yang mendukung Tesla Motors dapat diikuti oleh Fiat Chrysler karena kami mempunyai brand dan produk untuk melakukannya,” kata Marchionne pada Bloomberg. “Menurut saya, menggunakan salah satu model kendaraan kami buat bereksperimen di area ini akan jadi sangat menarik.”

Fiat Chrysler memang melakukan perombakan cukup besar terkait agenda penggarapan Alfieri, tetapi ia tetap akan masuk ke tahap produksi. Meski demikian, versi elektriknya masih harus menunggu perilisan model standar, kira-kira baru mengaspal setelah 2019. Buat mengisi segmen yang lebih terjangkau, Marchionne dan FCA sedang mendiskusikan mobil kelas perkotaan elektrik, ditujukan ke pasar Eropa. Ke depannya, Fiat Chrysler berniat untuk memperkenalkan lebih banyak mobil hybrid.

Menariknya, sang CEO turut menyuarakan ketidakyakinannya, “Tak seperti banyak orang, saya masih belum yakin mengenai apakah peralihan ke sistem listrik akan menjadi solusi segala masalah [polusi] yang disebabkan manusia. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah melakukan eksperimen terhadap mobil-mobil terkoneksi dan aspek mobilitasnya.”

Terlepas dari ketidaktertarikan Marchionne pada mobil elektrik, mengurangi jumlah emisi merupakan perhatian utama FCA dan para produsen otomotif lain dalam menghadapi standar global yang semakin ketat. Sejauh ini, produsen asal Itali itu telah membuat dan menjual lebih dari 10.000 unit Fiat 500e demi memenuhi mandat ‘nol emisi’ di Kalifornia.

Via Venture Beat. Gambar: Motor Authority.

Fiat Pamerkan Mobil Elektrik Dengan Desain Star Wars

Menurut Anda, apa kira-kira hubungan antara Fiat dengan Star Wars? Keduanya hampir tidak memiliki kaitan: Fiat adalah produsen mobil dari Itali, sedangkan Star Wars ialah franchise petualangan sci-fi milik Disney. Menariknya, hal tersebut ternyata tidak menghentikan kedua tim yang memiliki latar belakang berbeda itu untuk melakukan kolaborasi.

Ada pemandangan unik di sebuah pojok dalam pameran 2015 Los Angeles Auto Show. Di sana dipamerkan satu kendaraan yang mungkin cukup familier buat Anda, namun kombinasi cat hitam putihnya membuat fans Star Wars segera memalingkan wajah. Fiat memamerkan mobil 500e edisi Star Wars: The Force Awakens, tepatnya mirip helm Stormtrooper, diracik sebagai tie-in dari film tersebut.

Fiat Star Wars 02

Stormtrooper memang merupakan salah satu maskot ikonis saga Star Wars, dan khusus di Fiat 500e Star Wars: The Force Awakens, desain mengambil inspirasi dari baju zirah First Order Legion. Kaca depan dan samping sengaja ‘disatukan’ agar langsung mengingatkan kita pada helm dan visor Stormtrooper. Penggunaan paint job dua warna tersebut juga diterapkan pada roda dan interior.

Warna putih dan hitam turut mengisi dashboard, dibumbui logo Star Wars. Kursi depan dan belakang dirancang secara custom dari kulit dan material Alcantara. Komposisi dua tone itu Anda akan temukan di seluruh bagian dalam Fiat 500e, kemudian ilustrasi helm Stormtrooper ditaruh di tengah setir. Pertanyaan saya sederhana, apakah cat putih yang naik ke kaca depan tidak mengganggu pengelihatan pengemudi?

Fiat Star Wars 03

Fiat menjelaskan via press release, “Layaknya armor Stormtrooper, Fiat 500e menggabungkan teknologi modern dan fungsionalitas, dipadu desain Itali klasik, memastikannya jadi kendaraan sempurna untuk menguasai galaksi dengan penuh gaya. Fiat 500e Stormtrooper diciptakan oleh tim Garage Italia Customs.”

Fiat 500e sendiri dibangun berbasis 500 Elettra, mengusung tema retro-futuristis namun tetap memegang rancangan khas Fiat. Ia ditenagai motor elektrik three-phase synchronous drive 111hp dan baterai 24kWh, sanggup berjelajah sampai 130km atau 160km di area perkotaan. Waktu isi ulang baterainya diklaim kurang dari empat jam melalui charging module Level 2 (240V). Versi The Force Awakens tampaknya turut memanfaatkan sistem navigasi TomTom dan teknologi hands-free BLUE&ME.

Fiat Star Wars 04

Di lembar rilis, Fiat tidak menyebutkan harga, dan besar kemungkinan mereka tidak berniat untuk menjualnya.

Via Venture Beat. Sumber: AutoBlog. Gambar: MotorTrend.