GetGlue: Jejaring Sosial Hiburan

Jejaring sosial untuk berbagi hiburan GetGlue memang bukan layanan baru, tapi beberapa minggu belakangan ini gue banyak mendapat notifikasi subscriber baru – kurang lebih seperti follower di Twitter – dan baru nyadar sepertinya DailySocial belum pernah mengulas layanan yang satu ini. Apalagi ditambah dengan beberapa fitur dan app baru mereka untuk iPhone dan Android, sepertinya memang sudah saatnya si lem yang satu ini dilirik serius.

Continue reading GetGlue: Jejaring Sosial Hiburan

Filmoo.com: Situs Berita dan Komunitas Untuk Penggila Film

Musik, foto dan film adalah berapa hal yang bisa jadi akan selalu dibicarakan semua orang, termasuk kalangan muda atau generasi baru yang sebagian besar melek internet. Dan film adalah satu tema yang banyak dibahas di generasi baru yang melek internet ini.

Kehadiran bioskop modern serta perubahan konsep bioskop yang ada, juga memberikan nuansa tambahan untuk komunitas penyuka film, dan media internet menambah fasilitas untuk para penggila film ini dalam ‘melampiaskan’ rasa suka maupun kesal mereka atas sebuah film.

Dan sepertinya itu pula peluang yang ingin di tangkap oleh Filmoo.com, sebuah situs yang menjelaskan diri mereka sebagai ‘#1 Indonesian Movie News & Community’ untuk hadir dan mengambil pasar para penyuka film di Indonesia.

Continue reading Filmoo.com: Situs Berita dan Komunitas Untuk Penggila Film

Miso, Jejaring Sosial Penggemar Film

Cari, check in, berbagi komentar, dapet badge. Bukan, ini bukan Foursquare. Perkenalkan, Miso. Masih seputar berbagi minat dan informasi lewat jejaring sosial, kali ini niche yang diambil adalah film dan TV.

Bohong kalo mereka bilang ini ngga niru Foursquare (dan mereka ngga bilang ngga niru kok). Pada dasarnya ini adalah Foursquare untuk film dan TV. Install aplikasinya di iPhone atau iPod touch (ya, cuma tersedia buat dua device itu), kemudian “check in” untuk memasukkan film atau acara TV yang lagi atau baru ditonton. Nanti bisa dapetin badge kalau sudah menonton sekian banyak film atau melakukan aktivitas tertentu.

Continue reading Miso, Jejaring Sosial Penggemar Film

YouTube Tawarkan Layanan Berbayar

youtubeDitengah berita tentang kepastian keputusan New York Times untuk menerapkan konten berbayar di awal tahun 2011, Times akan menerapkan metered sistem. Kini giliran YouTube yang akan men-charge untuk beberapa konten video dari situs mereka. Tapi tenang dulu, anda yang sudah keranjingan nonton video dari YouTube tidak akan langsung dipaksa untuk membayar video-video yang ada di YouTube.

Tanggal 20 Januari kemarin melalui blog resmi mereka YouTube mengumumkan kerjasama mereka dengan Sundance Film Festival. Mulai Jumat ini YouTube akan menyewakan 5 film Festival tersebut pada para penikmat film yang diambil dari koleksi tahun 2010 dan 2009. Tapi penyewaan ini hanya dilakukan untuk user dari U.S.

Continue reading YouTube Tawarkan Layanan Berbayar

Flick Magazine, Majalah Digital Penggemar Film

Beberapa hari lalu saya menerima sebuah email dari Titis Sapto Raharjo, seorang pengusaha online yang ingin mempromosikan situsnya, Flick Magazine. Beliau juga mengirimkan press release ke saya untuk dijadikan sebagai acuan jika saja saya ingin menulis mengenai Flick Magazine. Sebelumnya tentu saya minta maaf jika Press Release dari founder Flick Magazine ini tidak saya gubris karena saya bukan Pers. Tapi Flick Magazine ini ternyata cukup menarik untuk di-review, jadi saya akan tuliskan review saya disini dan tentu saja menurut pendapat saya pribadi (salah satu kenikmatan jadi blogger). Oke, mari kita mulai 🙂

So, Flick Magazine ini mungkin mengingatkan anda akan IF-Media yang beberapa waktu lalu juga sempat saya review di DailySocial, konsepnya memang hampir sama: Digital Magazine. Namun berbeda dengan IF-Media, FLick Magazine ini mengulas mengenai dunia per-film-an baik dari dalam maupun luar negeri. Dan konsep dasar yang agak berbeda juga adalah Flick Magazine tidak dapat anda nikmati secara online melalui browser, melainkan anda harus mendownload berkas majalah baru anda bisa menikmatinya. Harganya-pun gratis asalkan anda terdaftar sebagai member. Bayarlah dengan email anda!

Ketika saya coba lihat kontennya melalui browser preview (dibawah), sepertinya kontennya menarik dan enak dibaca. Untuk penggemar film, anda bisa melihat review-review beberapa film yang akan datang dan anda bisa memutuskan untuk menontonnya atau tidak. Semuanya tanpa biaya. Dan sejauh yang saya lihat dari edisi 00 dan 01, sepertinya belum ada iklan yang masuk. Tapi untuk kebanyakan situs yang mengedepankan konten, advertising masih menjadi pilihan nomor satu untuk menghasilkan uang.

Salah satu keunggulan dari Flick Magazine ini tentu saja :Gratis, dan bisa dibilang full-coverage, up to date. Intinya, konten yang bagus. Dari sisi negatifnya adalah pengguna harus download, meskipun sebenarnya sih bisa saja menikmati majalah ini secara online namun sepertinya tidak di-endorse oleh pengelola.

Seperti anda, saya juga masih memiliki banyak pertanyaan untuk pengelola Flick Magazine. Semoga dalam waktu dekat saya bisa menghadirkan hasil interview saya dengan pengelola mengenai rincian Flick Magazine mulai dari paling dalam hingga paling luar 😉

Sambil menunggu, silahkan anda coba baca majalah Flick Magazine edisi 01 yang di embed dibawah ini (Flash Content) dan sampaikan pendapat anda mengenai Flick Magazine.

** disclosure **
Ternyata DailySocial dan Flick Magazine sama-sama menjadi media partner di acara The Battle Of The Song yang diselenggarakan oleh Beoscope

Video Penuh di YouTube. Gosip?

Image representing YouTube as depicted in Crun...
Image via CrunchBase

Berdasarkan laporan dari Greg Sandoval, dalam waktu dekat Youtube akan merilis fitur video tayang secara penuh. Menurut Sandoval, Google sedang dalam negosiasi dengan rekan – rekan perusahaan film Hollywood beberapa waktu terakhir. Film – film ini akan dimonetasikan melalui media iklan, meskipun belum jelas mengenai format rincian iklan model baru ini.

Memang selama ini, Google agak – agak bingung mengenai monetisasi video – video yang diupload di YouTube. Dan lagipula, lebih banyak orang mencari video di YouTube daripada yang melakukan search di Google.

Sandoval juga mengingatkan bahwa kualitas video masih kalah jika dibandingkan pesaingnya seperti Vimeo, Hulu, Joost, dan lainnya.

Sepertinya harus extra kerja keras untuk meningkatkan layanan kepada pengguna.

Enhanced by Zemanta