First Media Gelar Turnamen First Warriors – Ultimate Battle Championship, Tawarkan Hadiah Rp420 Juta

First Media bakal menggelar turnamen esports berjudul First Warriors – Ultimate Battle Championship. Dalam turnamen tersebut, akan ada empat game yang diadu, yaitu Free Fire, Call of Duty: Mobile, PUBG Mobile, dan Valorant. Sementara total hadiah yang ditawarkan mencapai Rp420 juta.

Babak kualifikasi dari First Warrior – Ultimate Battle Championship terbuka untuk umum. Pendaftaran untuk tim Free Fire dan Valorant dibuka pada 22 Juni sampai 9 Juli 2021. Sementara pendaftaran untuk tim Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile baru dibuka pada 5 Juli 2021 sampai 23 Juli 2021 mendatang. Para pemain amatir yang ingin ikut serta dalam turnamen tersebut bisa mendaftarkan diri di firstwarrior.id.

Turnamen Ultimate Battle Championship terbagi menjadi dua segmen. Segmen pertama adalah Grassroot Tournament, yang akan mempertemukan tim-tim amatir. Babak grand final dari Grassroot Tournament ini akan diadakan pada Juli 2021. Di sini, akan terpilih 16 tim PUBG Mobile, 12 tim Free Fire, dan masing-masing 8 tim CODM dan Valorant untuk maju ke segmen berikutnya, yaitu Last Boss Battle Tournament. Tiga tim amatir terbaik dari masing-masing game bahkan akan langsung melaju ke babak grand final dari Last Boss Battle Tournament.

Format turnamen dari First Warriors – Ultimate Battle Championship. | Sumber: First Warriors

Jika Grassroot Tournament hanya mempertemukan tim amatir, Last Boss Battle Tournament juga diikuti oleh tim-tim profesional. Secara total, ada 32 tim profesional yang First Media undang untuk ikut dalam Ultimate Battle Championship, yaitu 13 tim PUBG Mobile, 9 tim Free Fire, dan masing-masing 5 tim untuk CODM dan Valorant. Di grand final dari Last Boss Battle, tim-tim amatir dan profesional akan bertanding dengan satu sama lain untuk memperebutkan gelar juara.

Selain turnamen esports, First Media juga akan mengadakan talk show, gaming workshop, sampai coaching clinic. Materi yang disampaikan di coaching clinic akan diberikan oleh pemain profesional, seperti Oca Oscar Dz, Alexander “Entruv”, dan Darmawan “Manggiskun” dan bakal disiarkan di channel Youtube First Warrior Indonesia.

Ultimate Battle Championship bukanlah turnamen esports pertama yang First Media gelar. Sebelum ini, perusahaan penyedia internet itu juga pernah mengadakan program esports berjudul First Warriors. Dalam program tersebut, First Media tidak hanya mengadakan turnamen esports, tapi juga reality show serta pembinaan First Raiders, yang merupakan tim esports resmi di bawah asuhan First Media. Keputusan First Media untuk mengadakan Ultimate Battle Championship menjadi bukti komitmen mereka untuk menemukuni dunia esports.

Tidak heran jika esports menarik minat First Media. Mengutip data dari Newzoo, Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk, Marlo Budiman menyebutkan bahwa pemasukan dari gaming dan esports di Indonesia masih akan naik secara signifikan dari tahun ke tahun. Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu pasar game terbesar di Asia Tenggara. Pasalnya, sekitar 62% dari 165 juta netizen Indonesia merupakan gamers.

“First Warriors – Ultimate Battle Championship adalah wujud komitmen dari Link Net untuk memperkuat ekosistem esports Tanah Air,” kata Marlo. Dia juga berharap, esports — yang merupakan bagian dari industri kreatif — akan bisa mendorong ekonomi Indonesia untuk pulih.

Renault Indonesia Berbagi Soal Alasannya Dukung Esports Lewat Gelaran First Warriors

Gelaran First Warrior telah selesai diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2019 lalu. Setelah 2 bulan kualifikasi dengan persaingan lebih dari 13.000 peserta dan 100 pertandingan, babak Grand Final akhirnya memilih 8 pemain yang akan menjadi bagian dari tim First Raiders.

Pertandingan ini menyisakan beberapa cerita menarik. Mulai dari konsep baru yang dibawa, menjadikan esports layaknya ajang pencarian bakat, dan mengkombinasikan esports dengan reality show, lalu selain itu yang juga tak kalah menarik adalah dengan kehadiran Renault, perusahaan otomotif ternama asal Perancis, sebagai salah satu sponsor utama saat kualifikasi First Warrior Bandung. Sebagai bentuk kerjasama ini, sang MVP gelaran First Warrior yaitu Moh “AchilGMG” Rifa’i, menerima hadiah berupa mobil Renault KWID Climber.

Hubungan kerjasama ini jadi menarik untuk dibahas, apalagi mengingat Renault sebagai perusahaan otomotif sebenarnya bisa dibilang tidak banyak bersinggungan dengan esportsAndrew Limbert, CEO PT. Maxindo Renault Indonesia (pemegang lisensi merek Renault di Indonesia) sempat memberikan komentarnya saat hadir di gelaran kualifikasi First Warrior Bandung. Ia mengatakan bahwa kerjasama Renault dengan First Warrior adalah percobaan Renault untuk memulai langkah agresif di Bandung dengan cara yang unik dan juga tak biasa.

Sumber: Official First Warrior Media
Andrew Limbert, CEO PT. Maxindo Renault Indonesia saat menghadiri konfrensi pers First Warrior Bandung. Sumber: Official First Warrior Media

Ingin membahas lebih lanjut soal ini, saya lalu menghubungi Arthur Panggabean, General Manager PT Maxindo Renault Indonesia. Pertama-tama adalah soal inisiatif Renault untuk turut berkontribusi di ekosistem esports, terutama di Indonesia. Renault Internasional sudah punya beberapa inisiatif terkait esports. Mereka bekerja sama dengan Team Vitality divisi Rocket League, yang baru saja menjadi juara dunia lewat gelaran Rocket League Championship Series Season 7 – Finals (RLCS).

Untuk inisiatif lokal Indonesia lewat gelaran First Warrior ini, Arthur mengaku ada dua alasan ketertarikan Renault terhadap esports. Pertama, menurutnya esports sebagai ajang baru ini punya potensi besar di Indonesia. “Dengan hampir 500 juta peminat dan global revenue sebesar US$1 miliar, tinggal menunggu waktu saja sampai Indonesia juga memberikan kontribusi peminat esports bagi dunia. Renault Indonesia meyakini, besar dan tumbuh bersama gamers dalam industri ini dapat menjadi kunci sukses, eksistensi merk, sekaligus membantu memajukan kualitas anak bangsa di mata dunia.” Artur menjelaskan.

Lalu untuk faktor keduanya, menurutnya adalah karena esports yang punya kesamaan nilai dengan Formula 1. Seperti yang disebut laman resmi Renault Sport, ada tiga kesamaan nilai antara motorsport dengan video game: passionemotion, dan performance. Menurut Renault, tiga komposisi tersebut membuat fans motorsport jadi seperti fans esports, yang juga membuatnya jadi bisa bersatu secara lintas generasi.

Selanjutnya adalah soal Free Fire. Ini yang jadi memunculkan pertanyaan, mengapa brand otomotif memilih mensponsori game esports yang tidak ada hubungannya dengan otomotif? Padahal di sisi lain, Indonesia juga punya scene kompetisi Simracing yang geliatnya semakin terasa setelah kolaborasinya dengan Ikatan Motor Indonesia, dan menciptakan Indonesia Digital Motorsports Championship.

Sumber: Foto Pribadi Arthur
Arthur Panggabean, General Manager Renault Indonesia. Sumber: Foto Pribadi

Menurutnya, satu hal yang dikhawatirkan adalah soal bias posisi Renault sebagai brand otomotif. “Game otomotif yang memiliki korelasi langsung dengan merk dapat menghasilkan potensi penilaian yang bias terhadap merk mobil tersebut.” Arthur mengatakan.

Terakhir adalah soal rencana Renault Indonesia untuk esports. Seperti tadi disebutkan, Renault internasional mensponsori tim esports, bahkan Audi juga mensponsori tim FIFA milik Astralis Group. Lalu, setelah First Warrior, apa rencana lanjutan Renault Indonesia untuk esports.

“Rencana secara resmi belum dapat kami sampaikan di sini. Namun Renault Indonesia akan memberikan komitmen dukungannya terhadap brand, industri, dan talenta Indonesia yang mau dan punya potensi untuk tumbuh kembang bersama Renault dalam berbagai macam bentuk.” Arthur menutup penjelasannya soal rencana Renault Indonesia untuk esports.

Kehadiran sponsor-sponsor baru, terutama yang sifatnya non-endemic, menjadi salah satu bukti ekosistem esports di Indonesia yang kini jadi semakin menjanjikan. Tapi besarnya esports Indonesia kini, yang jadi tantangan adalah membuat esports bisa bertahan dan tidak mati ditelan zaman.

Grand Final First Warriors Menjadi Puncak Ajang Pencarian Bakat Esports

Setelah dua bulan kualifikasi First Warriors diselenggarakan, akhir pekan lalu (27 Oktober 2019) menjadi puncak dari ajang pencarian bakat esports yang dibesut oleh First Media. Main Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta, menjadi saksi terpilihnya 8 pemain untuk dikontrak eksklusif ke dalam tim First Raiders, tim esports milik First Media.

Kualifikasi First Warriors sendiri diadakan di enam kota besar di Indonesia, yaitu Medan, Surabaya, Bandung, Batam dan Semarang (online) dan Jabodetabek. Dari kualifikasi, terpilih 48 peserta terbaik yang akan bertanding di gelaran Grand Final.

Masing-masing peserta sendiri datang sebagai individu, lalu mereka disatukan ke dalam satu tim yang sudah dipersiapkan, dan dikarantina agar mampu bersinergi dengan baik. Bertempatkan di Aryaduta Hotel, Lippo Village Karawaci, para peserta digembleng mulai dari 12-26 Oktober 2019, oleh sosok-sosok ternama di ekosistem esports tanah air.

Sumber: First Media Official Release
Sumber: First Media Official Release

Mereka yang turut melatih para peserta tersebut adalah,  Richard Permana (CEO NXL eSports), Eddy Lim (Ketua Umum IESPA), Ghea Amalia Arpandy (Psikolog), Wijaya Nugroho (Garena Indonesia), dan Joey Siagian (Former Vice President EVOS eSports). Selain dari nama-nama tersebut, para pemain juga mendapat bimbingan dari para juri dan mentor yaitu: Kapten Liong (YouTuber & Content Creator), Meri Olivia (Garena Free Fire Gaming Video Creator), Skyla (Caster & Coach Professional Team), dan duo Kulgar (Gaming Developer & Content Creator Free Fire).

Pada kompetisi Grand Final First Warriors, 48 peserta yang dibagi menjadi 12 tim, kembali bersaing demi mewujudkan mimpi menjadi pemain profesional. Pertarungan berjalan sengit, karena pertaruhan kompetisi sangatlah besar. Bagaimana tidak, ada total hadiah senilai Rp1,3 miliar dan satu unit mobil Renault KWID Climber bagi peraih predikat Most Valuable Player, dan kontrak eksklusif tim First Raiders. Ditambah lagi, dari 12 tim yang saling berkompetisi, hanya 2 tim yang terpilih untuk menjadi bagian dari First Raiders.

Setelah kompetisi yang panjang, berikut para juara-juara dari gelaran final First Warriors:

Sumber: First Media Official Release
Sumber: First Media Official Release

Catastrophe (Champion)

  • Falih “FORGETYU” Hibatullah – Bandung
  • Muhammad “BOAMKZ” Haerul – Batam
  • Moh “AchilGMG” Rifa’i – Batam
  • Ahmad “8BallPBM” Iqbal – Batam

Epic Warriors (Runner Up 1)

  • Jaya “TangCity.Man” Putra – Jabodetabek
  • Arief “TJSImBOT” Virgiawan – Bandung
  • Rizqi “ANT.ArizSMART” Safaraz – Medan
  • Muhammad “StarKill” Akbar – Medan

Kulgar Diamond (Runner Up 2)

  • Aulia “JEND.NJ” Syahrul – Surabaya
  • Tuhusetia “BGL.Legend” Mahadhika – Semarang
  • Walian “DsID.DarkLwx” Mursidan – Jabodetabek
  • Said “DsID.DarkLᴡx” Khairiza – Medan

Miracle (Runner Up 3)

  • Nuruzzahri “NEWREY” – Medan
  • Ridhwan “XBRUTALX” Alaudin – Bandung
  • Dani “MRCL.Dnh” Hermawan – Bandung
  • Suriadi “SΕS.Mr.LANG” – Batam

Dari jajaran juara tersebut, nama Moh “AchilGMG” Rifa’i asal Batam terpilih untuk menerima gelar Most Valuable Player. Rifa’i berhak mendapatkan hadiah berupa Renault KWID Climber, yang juga merupakan sponsor utama dari ajang First Warriors.

Sumber: First Media Official Release
Kiri ke kanan, Melissa Kusuma, Head of Business Development First Media, Marlo Budiman, Presiden Direktur & CEO First Media bersama dengan Ferliana Suminto, Content & eSports Director First Media. Sumber: First Media Official Release

Selesainya gelaran First Warriors tentu menjadi awal karir bagi tim juara dan runner-up 1 di kancah kompetisi Free Fire. Terkait hal ini, Marlo Budiman, Presiden Direktur & CEO PT Link Net Tbk mengatakan. “Kami berharap para pemenang Grand Final First Warriors yang secara resmi akan bergabung sebagai First Raiders, mampu mengharumkan nama Indonesia di berbagai kompetisi lokal hingga internasional.”

“Tidak berhenti sampai di sini, kami mau menjadi penggerak ekosistem esports di tanah air dengan terus mencari talenta berbakat lainnya. Maka dari itu kami akan menyelenggarakan First Warriors Season 2 yang akan hadir tahun depan. Tentunya kompetisi ini akan hadir dengan kualitas yang lebih baik dan menjangkau lebih luas ke berbagai kota lain di Indonesia, seiring dengan ekspansi jaringan yang kami lakukan.” lanjut Marlo.

Selamat bagi para pemenang! Semoga bisa memberikan yang terbaik di kancah esports Free Fire baik lokal maupun internasional!

Kualifikasi First Warriors Jabodetabek, Jatah Terakhir Menuju Grand Final

Setelah 3 pekan audisi First Warriors menyambangi kota demi kota, dan kualifikasi online (Batam & Semarang) akhirnya pekan lalu audisi sampai di kota terakhir, Jabodetabek. Setelah semua kualifikasi tersebut, akhirnya kini sudah genap 48 talenta Free Fire terbaik terkumpul untuk diberikan pembekalan dan bersiap untuk penyeleksian akhir di Jakarta, akhir Oktober nanti.

Atrium 3, Lippo Mall Puri, menjadi saksi atas antusiasme 13.000 gamers lebih yang bertanding untuk memperebutkan kesempatan terakhir melaju ke seleksi akhir First Warriors. Nantinya para pemain terbaik tersebut tak hanya akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, tetapi juga memperebutkan kontrak untuk bermain bersama tim esports First Raiders.

Sumber: PR First Media
Sumber: PR Yamisok

“Perkembangan esports sedemikian pesat, begitu banyak talenta bermunculan, kami pun mau menjadi bagian dari ekosistem tersebut.” Ungkap Victor Indajang, Deputy CEO PT Link Net Tbk (First Media), saat pembukaan First Warriors Jabodetabek, Minggu, 6 Oktober 2019 kemarin.

“Guna mendukung perkembangan tersebut, kami melakukan audisi dan akan melakukan karantina dari talenta tersebut. Agar mereka menjadi tim terbaik untuk bertanding di Grand Final dan bergabung di tim First Raiders.” Victor Indajang melanjutkan.

Pada kesempatan tersebut, salah satu juri Duo KULGAR, juga turut hadir menyampaikan komentarnya, dan memberi sedikit kisi-kisi penilaian untuk para pemain. “Menurut aku, First Warriors hadir dengan konsep yang menarik. Bisa dibilang salah satu pencetus audisi esports yang mana para peserta betul-betul dipantai dari awal, dipandu untuk menjadi seorang pro player.” ujar Ari “KULGAR” Kriswanto.

Sumber: PR First Media
Sumber: PR Yamisok

Terkait penilaian, keduanya menjelaskan bahwa ada dua kategori penilaian. Penilaian kategori pertama datang dari sisi kemampuan bermain dan kemampuan individual. Penilaian kategori kedua data dari sisi teamwork dan juga sosok leadership dari seorang pemain.

Menutup sesi mereka, KULGAR mengingatkan para peserta agar tidak terbuai oleh kemenangan. “Jadilah seperti padi, yang kian tinggi kian merunduk. Terus mawas diri dan menempa kemampuan agar bisa mencetak prestasi untuk kancah nasional maupun internasional.” KULGAR menutup, sembari mengingatkan para pemain agar tidak terjerumus ke dalam fenomena Star Syndrome yang kerap terjadi di kalangan para gamers profesional.

Sebagai kesempatan terakhir para pemain untuk meraih Golden Ticket menuju Grand Final di Jakarta nanti, pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Khusus kualifikasi Jabodetabek sendiri, ada 16 pemain terbaik yang dapat lolos ke babak selanjutnya. Para pemain tentu tak ingin kehilangan kesempatannya untuk bisa menjadi seorang gamers profesional.

Berikut para pemain yang mendapatkan Golden Ticket dari First Warriors regional Jabodetabek:

Sumber: PR First Media
Sumber: PR First Media
  1. AlfiyanRohmat
  2. arungsamuderaa
  3. Ervinpurba
  4. FORGETyou
  5. Difalesmana1
  6. PBMDiwanOWL
  7. Sandhyrizki
  8. Ganisreza
  9. Unggul007
  10. Indra181001
  11. Nananano
  12. Walian
  13. Jayawinner29
  14. Didi29
  15. Ashepach72
  16. Trotoy

Gelaran Grand Final First Warriors akan diselenggarakan pada 27 Oktober 2019 mendatang di Mall Taman Anggrek Jakarta. Gelaran Grand Final akan menghadirkan para juri, yakni SKYLA, Kapten Liong, Meri Olivia, dan Duo KULGAR.

Selain hadiah uang miliaran rupiah, kontrak dengan tim First Raiders, kompetisi First Warriors juga menyiapkan satu unit mobil Renault bagi mereka yang mendapat gelar MVP di akhir pertandingan.

Kualifikasi First Warrior Regional Bandung Umumkan Renault Sebagai Sponsor Utama Terbaru

Setelah pekan sebelumnya keseruan First Warrior terjadi di Surabaya, kini ajang pencarian bakat esports tersebut kembali berpindah ke kota lain. Kali ini, kota Bandung yang menjadi tujuan. Seperti kota-kota sebelumnya, First Warrior mencari 8 pemain terbaik untuk nantinya diberikan pembekalan oleh para ahli dan mentor untuk menggeluti dunia gamers profesional.

“Kita mengumpulkan teman-teman secara individual, kita berikan pembekalan agar kalian nanti jadi tim yang kuat. Ini juga bedanya kita dari kompetisi lain, yang mana biasanya kalian jadi juara, lalu selesai, tidak tindak lanjut. Bagi 48 orang yang terpilih, kalian akan masuk karantina dan mendapat pembekalan dari coach serta juri untuk dipersiapkan masuk ke dalam tim profesional.” ujar Diana Tjong, Chief Marketing Officer Yamisok selaku platform dan penyelengara dari First Warrior, berbicara saat sesi konfrensi pers.

Sesi konfrensi pers juga mengungkap sponsor utama terbaru dari kompetisi First Warrior. Ini menjadi cukup unik, karena brand yang turut mendukung kompetisi ini merupakan salah satu perusahaan otomotif asal Prancis, Renault. Pada gelaran konfrensi pers, Andrew Limbert, CEO PT.Maxindo Renault Indonesia selaku pemegang lisensi merek Renault di Indonesia, juga turut memberikan komentarnya.

Sumber: Official First Warrior Media
Andrew Limber, CEO PT. Maxindo Renault Indonesia. Sumber: Official First Warrior Media

”Bertepatan dengan acara kompetisi First Warrior di Istana Plaza Bandung, Renault memulai langkah agresif di Bandung dengan cara yang unik dan tidak biasa. Ini juga sekaligus menunjukkan DNA merk Renault yang kuat dengan nilai kompetisi, sportivitas, yang terbukti lewat konsistensinya lewat ajang balap Formula 1 di tingkat internasional.” Ujar Andrew.

Kualifikasi atau audisi untuk First Warrior di kota Bandung kembali menghadirkan format yang sama. Para survivors bertanding dalam 3 wave, dengan masing-masing wave terdiri dari 2 ronde. Setiap wave meloloskan 16 peserta untuk bertanding di babak akhir. Pada putaran akhir, 48 peserta bersaing memperebutkan Golden Ticket untuk menuju ke Grand Final di Jakarta.

Antusiasme para survivor untuk audisi First Warrior Bandung sangat terasa. Pemain tampak serius mengarungi gelombang demi gelombang. Peserta yang mengikuti audisi juga tak hanya berasal dari kota Bandung saja. Ada peserta yang datang dari Jakarta, Surabaya, bahkan ada juga yang datang dari Sulawesi.

Setelah pertarungan panjang nan sengit antar para pemain, akhirnya terpilih 8 pemain yang berhak menerima Golden Ticket dan berangkat ke Jakarta untuk bertanding di babak Grand Final. Berikut 8 pemain peraih Golden Ticket First Warrior regional Bandung.

Sumber: Official First Warrior Media
Sumber: Official First Warrior Media
  1. Rikcy Ramadhan | PAF.Souza – Rp 2.500.000
  2. Dani Hermawan | LORD’ Dnh – Rp 1.500.000
  3. Muhammad Haerul Asrul | Mr.boa”boaMackenzie – Rp 1.000.000
  4. Moch. Irvan Julianto Subagyo | ND.PapaMuda
  5. Agung Permana | Navi_GunsKc
  6. Muhammad Dipa Adri Juan | SCF.Greentea
  7. Ridwan Alaudin Ghalid | HITxBRUTALx
  8. Rian Muhammad Fazrian | QMX.NOY.MJL

Rangkaian gelaran offline terakhir dari First Warrior adalah untuk regional Jakarta dan sekitarnya. Berlokasikan di Lippo Mall Puri, kualifikasi atau audisi ini diselenggarakan pada tanggal 6 Oktober 2019.

Setelah semua audisi selesai diselenggarakan, nantinya 48 peserta hasil seleksi akan dikarantina oleh para ahli dan mentor untuk menggeluti karir sebagai professional gamers, lalu bertanding di babak Grand Final.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, Renault sebagai sponsor utama terbaru juga mempersiapkan satu unit mobil untuk pemain yang meraih gelar MVP. Selain itu, tim pemenang juga akan dikontrak oleh official esports team milik First Media, yaitu First Raiders.

Pastikan Anda menghadiri gelaran Grand Final First Warrior yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 2019 mendatang. Bagi Anda yang berhalangan hadir, Anda juga dapat menyaksikannya secara online lewat Youtube Channel First Warrior Indonesia.

Ajang First Warrior Coba Kombinasikan Esports Dengan Reality Show

PT Link Net lewat brand First Media mengumumkan program esports terbaru mereka yang bertajuk First Warriors. Dalam konfrensi pers yang diselenggarakan di Plaza Senayan, 22 Agustus 2019, First Warrior mengumumkan sebuah kompetisi esports dengan konsep baru yang segar.

Jadi, kompetisi First Warriors ini hadir dengan satu ekosistem tersendiri yang diciptakan oleh First Media. Juaranya akan direkrut dan dibina ke dalam tim yang bernama First Raiders, selain dari itu, proses seleksi ajang ini yang akan membuat kompetisi ini jadi menarik.

Sebelum lebih lanjut membahas soal keunikkannya, kualifikasi kompetisi ini dibagi menjadi dua jenis, kualifikasi offline dan online. Lebih lanjut, berikut timeline kualifikasi First Warriors:

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

– Medan, Sun Plaza, 15 September 2019.
– Surabaya, Galaxy Mall, 22 September 2019.
– Bandung, Istana Plaza, 29 September 2019
– Jakarta, Lippo Mall Puri, 6 Oktober 2019.

Sedangkan untuk kualifikasi online hanya ada 2 fase saja yaitu:

– Batam, 9-13 September 2019.
– Semarang, 19-20 September 2019.

Dalam kompetisi yang mempertandingkan Free Fire ini, akan ada 2 tim terbaik yang akan jadi bagian dari tim First Raiders. Pada prosesnya, dari 1500 peserta yang diharapkan, para pemain akan disaring sampai tersisa menjadi 48 pemain saja.

Dari 48 pemain disaring lagi menjadi 8 orang pemain yang jadi anggota tim First Raider. Proses penyaringan ini jadi menarik, yang mana mereka akan melewati proses karantina serta pelatihan selama 16 hari, dan prosesnya akan dibuat menjadi sebuah 13 episode reality show.

Esports dan Reality Show

Esports reality show ini adalah suatu konsep yang baru di Indonesia. Bahkan, First Warrior bisa dibilang adalah yang pertama membuat sebuah esports reality show. Mengingat dunia esports yang punya irisan dengan dunia entertainment akankah konsep ini bisa berhasil dan menjadi satu tontonan yang menarik bagi para gamers?

Mempertanyakan hal tersebut, ternyata konsep seperti ini sudah sempat coba dijalankan di beberapa negara. Sejauh ini, tercatat ada tiga negara yang mencoba melakukan strategi serupa, membuat konten esports reality show.

Ada The Next Gamer, esports reality show yang berceritakan tentang pencarian bakat pemain League of Legends di wilaya Australia dan Oseania. Berikutnya ada juga Gamerz sebuah esports reality show berasal dari Swedia yang berceritakan tentang pencarian bakat pemain CS:GO.

Terakhir ada God of Overwatch, satu program esports reality show yang digagas KBS, salah satu jaringan televisi besar di Korea Selatan, pada Maret 2019 lalu. Program ini bercerita tentang pencarian bakat pemain Overwatch di Korea Selatan, yang mana para pemain tersebut nantinya akan dipertandingkan dalam kompetisi profesional.

Menariknya Victor Indajang, Deputy CEO PT Link Net Tbk, mengatakan bahwa First Warriors justru lebih terinspirasi dari ajang pencarian bakat lokal yang berdasar dari dunia entertainment.

“Dalam penggarapan acara ini kita terinspirasi dari talent show di Indonesia seperti The Voice atau Indonesian Idol. Jadi ini kita berembuk bersama-sama dengan Yamisok, kenapa kita nggak coba bikin seperti ini, tapi untuk esports?” ujar Victor kepada Hybrid saat diwawancara pada gelaran konfrensi pers.

Akankah Esports Reality Show Menjadi Tren Konten di Industri Esports?

Kembali belajar dari apa yang sudah dilakukan di negara lain, ternyata ada satu kenyataan pahit yang harus diterima dari percobaan pembuatan esports reality show ini. Mengutip DotEsports, kedua reality show tersebut (Gamerz dan The Next Gamer) ternyata malah bermasalah.

Dikabarkan, pemain yang jadi peserta Gamerz tidak dibayar selama dia tampil di acara, sementara The Next Gamer hanya bertahan selama satu musim saja. Jika Anda mencoba melihat ke Youtube channel resmi Gamerz, GAMERZglobal, jenis konten seperti ini ternyata tidak terlalu menarik perhatian; hanya bisa mencatatkan 10ribuan penonton setiap episodenya.

Nantinya, konten reality show dari proses karantina First Warriors ini akan tayang pada channel khusus esports yang bisa dinikmati para pengguna internet dan televisi kabel First Media. “Kami juga akan menghadirkan in-house channel khusus esports di layanan tv First Media di channel #999 yang mulai tayang pada Oktober 2019.” ujar Victor.

Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Untungnya, reality show dalam First Warriors hanya menjadi satu bagian dari seluruh ekosistem ajang yang dibuat oleh First Media yang satu ini. Seburuk-buruknya, jika tayangan reality show tersebut tidak sepenuhnya berhasil, para pemain bisa mengejar prestasi mereka ketika sudah membawa bendera tim First Raiders.

Ultimately, yang paling utama kita kejar adalah prestasinya. Entertainment sendiri bisa dibilang sebagai tambahannya, karena kita sendiri adalah perusahaan yang menyajikan entertainment. Visi utama kami lewat gelaran ini tetaplah membina pemain yang bisa berprestasi di tingkat nasional dan hopefully, internasional.” Victor menjabarkan soal visi gelaran First Warriors.

Ajang ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,3 miliar, dengan pendaftaran dibuka mulai hari ini. Jika Anda adalah pemain Free Fire yang ingin unjuk bakat dalam gelaran ini, Anda dapat langsung mendaftar lewat laman firstmedia.com/firstwarriors.id.

Walau kesuksesan konsep esports reality show belum bisa dibuktikan, namun ini tetap menjadi suatu hal yang menarik untuk disimak. Apalagi mengingat hal ini juga belum pernah diterapkan sebelumnya di Indonesia.

Seperti saat MPL S4 mencoba menerapkan sistem liga franchise, satu hal yang saya setuju adalah ekosistem esports Indonesia butuh terus melakukan inovasi. Agar ekosistemnya bisa terus belajar dan berkembang nantinya.