BOOM Esports Diundang DPC SEA 2021, Tim Baru IYD dan Dreamocel.

Selamat tahun baru semuanya! Semoga tahun 2021 ini menjadi tahun yang lebih bagi kita semua dan tentunya bagi industri esports Indonesia. Mengawali tahun 2021 ini, ekosistem esports Indonesia harus menerima berita duka berupa meninggalnya sosok shoutcaster Frans Volva. Namun selain itu, ada juga beberapa kabar gembira yang akan membuat para penggemar esports lebih semangat mengahadapi tahun yang baru ini. Berikut rekap berita esports awal tahun 2021.

BOOM Esports diundang DPC SEA 2021 dan umumkan Drew Sebagai Pengganti Dreamocel

Sumber: BOOM Esports Official
Sumber: BOOM Esports Official

Seiring dengan pengumuman Dota 2 Pro Circuit 2021 pada tanggal 31 Desember 2020 kemarin, turut diumumkan juga bahwa BOOM Esports diundang langsung untuk mengisi Upper Division untuk region SEA. Selain itu, BOOM Esports juga mengumumkan pengganti Dreamocel untuk divisi Dota 2. Sosok tersebut adalah Drew, talenta muda yang sebelumnya bermain untuk Alter Ego dan juga Reality Rift.

Tim baru InYourDream dan Dreamocel

Sumber: Instagram @cingdoto
Sumber: Instagram @cingdoto

Pasca meninggalkan BOOM Esports, Dreamocel kini bermain bersama InYourDream untuk menghadapi open qualifier DPC 2021. Dalam tim yang diberinama sebagai Team Cow, Dreamocel bermain bersama sosok-sosok pemain Asia Tenggara seperti ChYuan, Poloson, dan Seri Peri. Mampukah tim ini bisa menembus Lower Division DPC SEA 2021 lewat open qualifier?

Kuku dan Whitemon Gabung Divisi Dota T1

Sumber: clutchpoints.com
Sumber: clutchpoints.com

Selain kabar Febby yang turun menjadi pemain, ada kabar lain dari tim T1 asal Korea Selatan. Baru-baru ini dikabarkan bahwa T1 merekrut Carlo “Kuku” Palad dan Matthew “Whitemon” Filemon untuk memenuhi roster mereka dalam menghadapi DPC SEA 2021. Untuk sementara waktu kabar tersebut baru bisa dikonfirmasi berdasarkan dari pendaftaran roster di laman resmi Dota 2. Melihat akun resmi T1 yang belum mengumumkan perekrutan tersebut, bisa jadi dua sosok tersebut masih dalam masa percobaan sampai pada masa waktu tertentu.

Frans Volva Meninggal Dunia

Komunitas esports Indonesia menerima kabar duka di akhir tahun 2020 kemarin. Frans Volva, sosok shoutcaster yang bertugas di MPL Indonesia Season 1 meninggal dunia pada 31 Desember 2020 kemarin. Kabar mengatakan penyebab meninggalnya Volva adalah karena virus COVID-19 yang memang sudah menjadi pandemi di Indonesia sejak sekitar bulan Maret 2020 lalu. Mari kita doakan agar Volva tenang di alam sana dan kita teruskan perjuangannya terhadap esports Indonesia.

Star8 Esports Vakum Sementara

Sumber: Star8 Official
Sumber: Star8 Official

Star8 Esports mengumumkan bahwa organisasi mereka akan vakum untuk sementara waktu sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Kabar tersebut bermula dari sebuah postingan sosial media akun resmi Star8 esports yang mengudara tanggal 28 Desember 2020 lalu. Postingan tersebut hanya berisikan gambar hitam dengan tulisan “Signing Out Star8 Esports”. Walau demikian, akun instagram Star8 Esports sendiri terlihat sedang mempersiapkan sesuatu yang mana dari salah satu postingan mengatakan bahwa Star8 Esports akan beralih menjadi esports organizer.

Liga LoL Korea Umumkan Branding baru

Seiring dengan perubahan model menjadi franchise, Liga LoL Korea juga menyambut musim baru dengan tampilan yang lebih segar. Akun twitter resmi LCK menunjukkan seperangkat penampilan dari LCK, termasuk logo baru dan aset-aset untuk tayangan langsung LCK yang juga diperbaharui.-

Febby Jadi Pemain Utama TNC

Sumber: clutchpoints.com
Sumber: clutchpoints.com

Selain BOOM Esports, tim lain juga terlihat sedang sibuk mempersiapkan diri menghadapi DPC 2021. Salah satunya ada tim asal Filipina yang baru saja mengumumkan sosok roster terbarunya, Kim “Febby” Yong-min. Febby merupakan pemain Dota 2 asal Korea Selatan yang membela Mineski pada 2019 lalu dan merupakan head coach untuk tim TNC sepanjang tahun 2020 lalu.

Newbee Terkena Banned Dari Valve dan Perfect World

Sumber Gambar - Liquidpedia Dota 2
Sumber Gambar – Liquidpedia Dota 2.

Kasus ini merupakan lanjutan dari bulan Mei 2020 lalu. Newbee sempat tersandung kasus matchfixing yang berakhir dengan banned dari Imba TV dan asosiasi Dota 2 Tiongkok (CDA). Kemarin, Valve pun menindaklanjuti hal tersebut sehingga kini Newbee terkena banned permanen dari Valve sendiri dan Perfect World. Karena banned tersebut, maka Newbee pun jadi tidak bisa mengikuti berbagai pertandingan Dota 2 yang resmi dari Valve dan Perfect World yang merupakan publisher resmi Dota 2 di Tiongkok.

Kolaborasi Free Fire dengan One Punch Man

Sumber Gambar - Garena Official
Sumber Gambar – Garena Official

Setelah kolaborasi dengan Christiano Ronaldo, kini Free Fire kembali memberi teaser untuk kolaborasi terbaru mereka. Sekarang giliran anime One-Punch Man yang akan menjadi bagian dari konten di dalam game Free Fire. Mengingat Saitama sang karakter utama yang begitu kuat, kira-kira akan bagaimana bentuk kolaborasi Free Fire dengan One-Punch Man nantinya?

Fall Guys Ungkap skin G2 Esports

Beberapa pekan lalu pengembang Fall Guys menunjukkan skin bertemakan sosok selebriti gamers, Ninja. Kini giliran skin G2 Esports yang diunjukkan oleh sang pengembang. Sekumpulan skin untuk sosok-sosok tersebut dibuat berdasarkan dari lelang yang dilakukan oleh Mediatonic sebelumnya. Dalam lelang tersebut, Mediatonic membuka kesempatan bagi penawar tertinggi untuk mendapatkan skin di dalam game Fall Guys.

Mengukur Peta Pertempuran MPL ID S4 dan Dampaknya untuk Ekosistem Esports MLBB

MPL (Mobile Legends: Bang Bang Professional League) Indonesia Season 4 akhirnya mulai berjalan akhir pekan kemarin (23-25 Agustus 2019). Menariknya, ada beberapa kejutan yang terjadi di Week 1 MPL ID S4 kemarin.

Selain ONIC Esports yang langsung menduduki puncak klasemen sementara, yang memang sudah diprediksi banyak orang, ada 2 tim yang berisikan banyak pemain baru yang ada di papan atas. Kedua tim tersebut adalah Aura Esports dan Bigetron Esports.

EVOS Esports juga sebenarnya punya poin yang sama dengan Aura dan Bigetron namun tim berlogo singa putih itu sekarang masih berisikan sejumlah pemain yang pernah merasakan megahnya panggung MPL sebelumnya, seperti Four (Afrindo), Donkey (Yurino), Oura (Eko), ataupun Rekt (Gustian).

RRQ.O2 saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB
RRQ.O2 saat jadi juara MPL ID S2. Sumber: MLBB

Sedangkan Bigetron, tim ini memang selalu mengikuti MPL dari Season 1 (kala itu namanya Bigetron Player Kill) namun roster mereka sekarang sudah berbeda jauh dari musim-musim sebelumnya. Dari formasi mereka saat ini, hanya ada Arya “Hexazor” Hans yang senior di dunia persilatan MLBB Indonesia. Di sisi satunya, Aura juga turut meramaikan MPL ID di Season 3. Namun musim kemarin mereka tak mampu berbicara banyak dan hanya bisa berakhir di peringkat 9 klasemen akhir Regular Season (dari total 12 tim). Nama pemain senior yang ada di Aura saat ini adalah YAM yang di Season 1 bermain untuk Bigetron PK.

Lalu pertanyaannya, apakah para pemain-pemain muda ini nanti yang akan menguasai dunia persilatan MPL ID S4?

Jika melihat klasemen sementara di pekan pertama, RRQ, yang jadi juara MPL ID S2, justru berada di papan bawah. Dari 2x bertanding, RRQ harus pulang dengan tangan hampa meski memang lawan mereka di pekan pertama ini adalah EVOS dan ONIC. Padahal, di atas kertas, formasi tim RRQ musim ini sangat menarik karena semuanya punya pengalaman berharga. Ada para pemain juara MPL ID S1 (LJ, Billy, dan Rave) dan juara MPL ID S2 (AyamJago, Lemon, Tuturu, dan Liam). Ada pemain yang sebelumnya jadi andalan tim Star8 di MPL ID S3, Yesaya “Xin” Yehuda. Ada juga VYN (Calvin) yang mengawali petualangannya di MPL ID sejak S2, bersama BOOM Jr. Plus, ada Rivaldi “R7” Fatah yang bahkan bisa dibilang salah satu bintang di esports Dota 2 Indonesia, yang pindah ke MLBB.

Frans “Volva” Riyando, salah satu shoutcaster kawakan di MLBB, sempat memberikan komentarnya kepada saya mengenai roster RRQ musim ini beberapa waktu silam. “Mantan trio Aerowolf (LJ, Billy, dan Rave) ini memang terbilang cukup kuat dan memiliki performa yang luar biasa pada saat Playoff MPL ID S3 walau hasilnya kurang memuaskan.” Ujar Volva.

Meski memiliki formasi tim yang kuat, Volva juga beranggapan bahwa tim ini masih jauh di bawah para pemain ONIC. “ONIC memiliki draft yang bisa dibilang gak berbeda jauh dengan RRQ tapi mekanik dan skill individu ONIC sungguh di atas rata-rata pemain Indonesia.”

KB dan Volva yang sudah jadi shoutcaster sejak MPL ID S1
KB dan Volva yang sudah jadi shoutcaster langganan sejak MPL ID S1. Sumber: RevivalTV

Menurut Volva, formasi ini mungkin bisa mengejar level para pemain ex-Louvre yang sekarang di Genflix Aerowolf asalkan chemistry di tim ini bisa dibangun. Selain berbincang dengan Volva, saya juga mengajak Afrindo “Four” Valentino untuk menyuarakan pendapatnya. Afrindo adalah salah satu pemain MLBB senior yang jadi juara MPL ID S1. Saat ini, selain jadi Assistant Coach untuk Pelatnas SEA Games 2019 cabang Mobile Legends, ia juga masuk dalam formasi tim EVOS Esports MPL ID S4.

Afrindo menyebutkan 4 tim yang menurutnya layak diperhatikan di Season 4 kali ini. 4 tim tersebut adalah ONIC, EVOS, RRQ, dan Aerowolf. “ONIC karena merupakan tim paling stabil dibanding yang lain sampai hari ini. EVOS karena kekompakan para pemainnya di dalam dan di luar game yang sudah sangat solid. RRQ juga menarik karena roster barunya sangat menakutkan dan susah ditebak berkat bisa rotasi pemainnya setiap saat. Terakhir, ada Aerowolf dengan permainan yang agresif dan draft-pick tak terduga yang akan membuat musuhnya kesulitan menebak arah permainan.”

Penting dicatat, pendapat tadi memang saya tanyakan ke Afrindo sebelum Week 1 berjalan. Jadi, pengamatannya memang masih sebatas di atas kertas, alias belum menilainya langsung dari semua pertandingan di minggu pertama. Satu pertanyaan terakhir yang saya tanyakan ke Afrindo adalah, apakah ONIC mampu jadi juara lagi di Season 4? Apalagi mengingat juara MPL ID selalu berganti setiap musim.

“Kalo dari saya, selama ONIC tidak ada masalah internal, mereka pasti bisa jadi juara lagi . Walaupun sepanjang sejarah MPL ID belum ada yang bisa juara berturut-turut tapi mereka membuktikan bisa juara 3 kali berturut-turut di turnamen besar berbeda. Tapi, pesaing terberat dari ONIC untuk musim ini adalah EVOS.” Tutup Afrindo.

Afrindo saat masih bermain untuk Aerowolf. Sumber: MPL
Afrindo saat masih bermain untuk Aerowolf. Sumber: MPL

Setelah ke Afrindo, saya pun menghubungi Ryan “KB” Batistuta yang juga seorang shoutcaster langganan untuk MPL ataupun turnamen MLBB lainnya. Menariknya, KB juga memberikan pendapat yang tak jauh berbeda dengan Afrindo. Ia bahkan berani memprediksi bahwa Grand Final MPL ID S4 adalah antara ONIC melawan EVOS.

Selain itu, KB juga menyebut dua pemain dari RRQ. “Vyn dan Xin dari RRQ akan mendapatkan spotlight yg luar biasa pada MPL S4 ini.” Kata KB. “Darkness, Tanker Aura Esports, juga akan jadi salah satu pemain yang akan diperhitungkan.” Seperti Afrindo tadi, saya juga sebenarnya bertanya pada KB sebelum Week 1 dimulai namun, hebatnya, ada 2 prediksinya yang tepat.

“Jika sebelumnya EVOS selama 3 Season belum pernah mendapatkan kemenangan 1x pun melawan RRQ, mereka bisa melepaskan kutukan El Classico mereka di Week 1 MPL mendatang.” Tutur KB. Selain itu, KB juga memprediksi bahwa Bigetron akan jadi tim kuda hitam yang akan menyulitkan 7 tim lainnya di MPL ID S4. Kedua prediksi tadi terbukti karena EVOS memang berhasil mengalahkan RRQ di hari ketiga pekan pertama. Sedangkan Bigetron berhasil memenangkan semua pertandingan mereka di pekan pertama. Mereka menang lawan Alter Ego (2-0) dan Geek Fam (2-1).

MPL ID S3. Dokumentasi: Hybrid
MPL ID S3. Dokumentasi: Hybrid

Dari perbincangan saya dengan ketiga kawan saya tadi, ada beberapa hal menarik yang bisa dibahas dari dunia persilatan MLBB kasta tertinggi alias MPL. Pertama, sampai musim keempat ini, dunia persilatan MPL memang sangat dinamis. EVOS Esports memang berhasil menjadi Runner-Up berturut-turut di S1 dan S2. Namun mereka harus pulang di hari pertama Grand Final MPL ID S3. RRQ memang berhasil jadi juara di Season 2 namun performa mereka di Season 1 dan 3 kurang maksimal. Apakah ONIC mampu mempertahankan gelarnya dan menjadi tim pertama yang meraih gelar tim terhebat lebih dari 1 musim?

Dunia persilatan yang dinamis ini mungkin memang bagus untuk para pecinta esports MLBB seperti saya. Namun hal ini bisa jadi mengkhawatirkan untuk para pemainnya. Jika pengalaman bermain yang lebih lama tak mampu menunjang performa dan bahkan mudah tergantikan oleh para pemain baru, usia produktif para pemain MLBB bisa jadi lebih singkat ketimbang game esports lainnya.

Selain itu, dinamika MLBB yang tinggi berarti menuntut proses belajar yang lebih intensif untuk para pro player-nya. Hal ini juga bisa dilihat positif ataupun negatif. Positif karena memang sudah seharusnya kasta tertinggi dari scene esports sebuah game menuntut komitmen dan keseriusan untuk terus berkembang. Namun, hal ini juga bisa mengakibatkan lebih banyak pro player yang memutuskan untuk menjadi streamer ataupun content creator seperti JessNoLimit ataupun Emperor.

Klasemen sementara MPL ID S4. Sumber: MET Indonesia
Klasemen sementara MPL ID S4. Sumber: MET Indonesia

Untuk yang tertarik menonton semua pertandingan MPL ID S4, Anda bisa menyaksikannya langsung di Facebook Fanpage Mobile Legends: Bang Bang. Jika Anda juga tertarik melihat statistik, hasil pertandingan lengkap, ataupun detail lainnya dari MPL ID S4, Anda bisa mengunjungi website resmi MLP ID S4 di id-mpl.com.