Inilah Jadwal Lengkap Babak Group Stage M3 World Championship 2021

Turnamen M3 World Championship 2021 akan memulai babak group stagenya pada hari ini 6 Desember hingga 9 Desember 2021 mendatang. Sebelumya, sebanyak 16 tim peserta dibagi menjadi 4 grup dengan masing-masing 4 tim di dalamnya.

Berikut ini jadwal lengkap babak group stage M3 World Championship 2021:

Grup A – 6 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 Blacklist International vs Red Canids 13.00
2 Malvinas Gaming vs Bedel 14.00
3 Blacklist International vs Bedel 15.00
4 Red Canids vs Malvinas Gaming 16.00
5 Blacklist International vs Malvinas Gaming 17.00
6 Red Canids vs Bedel 18.00

 

Grup B – 7 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 ONIC Esports vs ONIC PH 13.00
2 Todak vs Vivo Keyd 14.00
3 ONIC Esports vs Vivo Keyd 15.00
4 ONIC PH vs Todak 16.00
5 ONIC Esports vs Todak 17.00
6 ONIC PH vs Vivo Keyd 18.00

 

Grup C – 8 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 EVOS  SG vs SeeYouSoon 13.00
2  NAVI  vs BTK 14.00
3 EVOS SG vs BTK 15.00
4 SeeYouSoon vs NAVI 16.00
5 EVOS SG vs NAVI 17.00
6 SeeYouSoon vs BTK 18.00

 

Grup D – 9 Desember 2021
No Pertandingan Jam
1 Team SMG vs RRQ Hoshi 13.00
2 GX Squad vs RSG SG 14.00
3 Team SMG vs RSG SG 15.00
4 RRQ Hoshi vs GX Squad 16.00
5 Team SMG vs GX Squad 17.00
6 RRQ Hoshi vs RSG SG 18.00

 

Pertandingan babak group stage nantinya akan menggunakan format best of 1 dengan masing-masing tim di tiap grupnya akan bertarung satu sama lainnya. Babak group stage ini tidak akan mengeliminasi tim peserta, namun akan menentukan posisi mereka di babak playoff nantinya. 2 tim teratas di tiap grup akan lolos ke babak playoff upper bracket. Sementara 2 tim terbawah akan lolos ke babak playoff lower bracket.

Meskipun babak group stage ini tidak akan mengeliminasi tim, namun pertandingannya tidak boleh disepelekan. Karena babak ini dapat menjadi ajang pemanasan dan mengukur kekuatan strategi tim dan musuhnya.

Babak playoff nantinya akan menggunakan sistem double elimination. Oleh karena itu, tim yang berada di posisi upper bracket masih mempunyai kesempatan untuk bertanding dan berjuang apabila kalah. Sementara itu tim yang berada di lower bracket akan tereliminasi jika mengalami kekalahan.

Pertandingan babak group stage M3 World Championship 2021 ini dapat disaksikan secara langsung melalui channel YouTube ataupun Facebook Official dari Mobile Legends: Bang-Bang.

Call of Duty Untung Besar Selama 2020, Namun Activision Blizzard Tetap Merugi

Dua tahun ini memang menjadi tahun yang cukup unik bagi industri video game. Karena, beberapa perusahaan dapat mendulang banyak keuntungan dari orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, namun beberapa perusahaan juga harus merugi karena berbagai hal.

Seri game first person shooter (FPS) Call of Duty bisa dibilang salah satu yang berhasil mendapat keuntungan selama pandemi berlangsung ini. Karena seri game battle royale mereka, CoD: Warzone berhasil mendulang keuntungan hingga $3 miliar atau sekitar Rp43 triliun selama 2020 lalu.

Dengan keuntungan yang cukup besar tersebut, banyak yang menganggap bahwa Activision Blizzard masih dapat duduk tenang meskipun masih terus menghadapi berabagai permasalahan internalnya. Sayangnya, kenyataaannya tidak seperti itu. Kenyataannya Activision Blizzard masih menderita kerugian yang bahkan telah terjadi cukup lama.

Sumber: Google Finance

Dalam sebuah diskusi di Reddit, pengguna UsualInitial mengungkapkan bahwa Selama 6 bulan ke belakang harga saham Actvision Blizzard anjlok hingga 40%. Disebutkan bahwa harga saham yang awalnya berada pada $96 (Rp1,4 juta) merosot ke angka $57 (Rp820 ribu). Hal ini bahkan membuat saham Activision berada di titik terburuknya selama 13 tahun berada di bursa saham.

Selama 6 bulan terakhir, Activision Blizzard disebut kehilangan hingga $30 miliar atau sekitar Rp435 triliun. Angka yang tentu sangat masif untuk ditanggulangi Activision Blizzard selama tahun 2021 ini.

Bahkan hal ini juga berdampak pada salah satu developer Activision, yaitu Raven Software. Studio yang berada di balik kesuksesan Call of Duty: Warzone dan Call of Duty: Black Ops Cold War ini dikabarkan harus memecat sepertiga dari QA Tester mereka. Dan pemecatan tersebut disebut bukanlah yang terakhir karena ada kemungkinan ada gelombang pemecatan lagi.

Lebih buruknya, Kotaku melaporkan bahwa beberapa orang yang diberhentikan tersebut mengetahui statusnya dari info mulut ke mulut dan bukan dari pengumuman resmi perusahaan. Aliansi Pekerja Activision Blizzard atau A Better ABK bahkan mengatakan bahwa banyak karyawan yang pekerjaannya dipindahkan begitu saja ke Wisconsin tanpa pendampingan dari Activision Blizzard.

Sayangnya, pemberhentian masal karyawan ini merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh Activision Blizzard sejak bertahun-tahun lalu. Dan hal tersebut tidak hanya tergantung pada kondisi finansial perusahaan. Pasalnya, pada 2019 lalu 8% karyawan mereka dipecat meskipun sang CEO, Bobby Kotick mengumumkan bahwa laporan keuangan mereka merupakan yang terbaik yang pernah didapat perusahaan.

Secretlab Umumkan Kursi Gaming Spesial Hasil Kolaborasi dengan Lamborghini

Menjadi salah satu brand kursi gaming terbaik di dunia, Secretlab tentunya sering diajak kolaborasi dengan beberapa tim esports seperti Team Liquid dan Astralis. Kali ini, Secretlab mengungkap kolaborasi terbarunya dengan suatu brand besar. Namun, bukan tim esports, Secretlab dikabarkan akan bekerja sama dengan pabrikan mobil sport asal Italia, Lamborghini.

Kolaborasi Secretlab bersama Lamborghini ini akan menghasilkan dua kursi gaming edisi spesial yang disebut-sebut akan datang pada tahun 2022 mendatang. Dua kursi gaming ini bernama “Automobili Lamborghini Pinnacle Edition” dan “Automobili Lamborghini Edition”.

Image Credit: Secretlab

Dari desainnya, kedua kursi gaming ini memiliki bentuk khas dari Secretlab dengan aksen warna kental dari Lamborghini. Keduanya memiliki warna dominan hitam dengan aksen jahitan hijau di Automobili Lamborghini Pinnacle Edition dan aksen jahitan putih di Automobili Lamborghini Edition. Meskipun desainnya serupa, kedua kursi hasil kolaborasi ini memiliki beberapa perbedaan.

Menurut Secretlab, versi Automobili Lamborghini Pinnacle Edition dibuat menggunakan material carbon fiber dan dilapisi kain Alcantara. Sedangkan versi Automobili Lamborghini Edition menggunakan kain suede sebagai pelapisnya. Semua material yang dipakai oleh kedua kursi gaming ini identik dengan jok mobil Lamborghini sungguhan. Jadi, Anda dapat merasakan duduk di jok Lamborghini meskipun tidak memiliki mobilnya.

Image Credit: Secretlab

Namun, Lamborghini bukanlah pabrikan mobil pertama yang terjun ke dunia kursi gaming. Di tahun 2019 lalu, Nissan pernah mengumumkan tiga konsep kursi gaming yang benar-benar diambil dari mobil produksi mereka.

Menariknya, kursi-kursi dari Nissan ini dilengkapi dengan fitur-fitur unik yang tidak terdapat di kursi besutan Secretlab dan Lamborghini seperti USB charging port, climate control, dan banyak lagi. Meskipun begitu, tetap saja kursi dari Lamborghini ini lebih memiliki desain yang menurut saya lebih menarik di mata.

Sayangnya, Secretlab belum mengungkap harga resmi dari kedua kursi gaming hasil kolaborasinya dengan Lamborghini ini. Namun, karena dijual dengan jumlah yang terbatas, kedua kursi hasil kolaborasi ini kemungkinan akan menjadi salah satu kursi gaming termahal di dunia. Jika Anda tertarik dengan kursi gaming edisi spesial ini, Secretlab menyediakan pendaftaran di website resmi mereka.

Featured image credit: Carscoops – Secretlab

Game Adaptasi Film The Matrix Terbaru Bocor, Akan Gunakan Unreal Engine 5

Dengan akan dirilisnya film terbaru dari seri The Matrix pada akhir Desember mendatang, bukan hal yang aneh bila Warner Bros juga membuat game adaptasi dari film tersebut. Namun bila mayoritas game adaptasi dirilis setelah film layar lebar dirilis, game yang satu ini kelihatannya akan dirilis sebelum filmnya keluar.

Menurut bocoran dari seorang pengguna Reddit bernama the_andshrew, dirinya menemukan gambar poster The Matrix Awakens tersebut dari backend website PlayStation Network. Sayangnya tidak ada informasi lain mengenai penjelasan gambar ini selain bahwa game tersebut akan tersedia eksklusif untuk PlayStation 5.

Bocoran tersebut juga diperkuat leaker terpercaya. ShinnaBR menuliskan dalam cuitannya bahwa game tersebut akan menggunakan Unreal Engine 5 dan akan jadi bagian kolaborasi promosi dari filmnya.

Lebih lanjut, Shiina juga percaya bahwa game baru ini akan diluncurkan bersamaan dengan event crossover yang akan dilakukan oleh Fortnite dengan film The Matrix Resurrections. Keberadaan event kolaborasi ini juga telah banyak dirumorkan oleh para fans sebelumnya.

Hingga berita ini diangkat, tidak ada informasi apapun mengenai apa gameplay dari The Matrix Awaken ini. Namun melihat pada tagline “An Unreal Engine 5 Experience”, ada kemungkinan besar game-nya akan lebih condong ke pengalaman visual dengan tema yang mengarahkan ke film terbaru The Matrix: Resurrection.

Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa The Matrix Awakens ini tetap menjadi game penuh — bukan hanya sekadar untuk promosi filmnya saja. Sebelumnya, Warner Bros Entertainment telah mengeluarkan tiga game The Matrix yang berkaitan dengan filmnya, antara lain Enter the Matrix pada 2003, The Matrix: Path of Neo pada 2005, dan yang terakhir adalah game MMO (Massive Multiplayer Online) The Matrix Online pada 2005.

Di samping itu, banyak fans yang meyakini bahwa The Matrix Awakens ini akan diumumkan pada gelaran The Game Awards 2021 yang akan dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Namun sekali lagi, semuanya tadi masih sebatas rumor dan prediksi. Fans kini hanya dapat berharap bahwa game tersebut benar-benar menjadi satu di antara puluhan game yang akan diumumkan pada The Game Awards mendatang.

Qualcomm dan Razer Dikabarkan Tengah Kembangkan Handheld

Konsol genggam alias handheld kelihatannya masih menjadi tren baru bagi para raksasa elektronik. Termasuk bagi pabrikan perangkat gaming Razer dan pabrikan chip mobile Qualcomm. Kedua perusahaan ini dikabarkan tengah bekerja sama dalam pengembangan konsol genggam baru.

Videocardz.com mengabarkan bahwa mereka menerima kiriman bocoran beberapa slide presentasi milik Qualcomm. Presentasi tersebut kelihatannya diambil dari presentasi untuk produk-produk Qualcomm yang akan dirilis pada 2022 mendatang.

Salah satu yang paling menarik adalah keberadaan chipset Snapdragon G3x. Dalam deskripsinya chipset ini disebut memang didesain khusus untuk konsol genggam. Selain menampilkan beberapa kelebihan performa dan fitur dari chipset-nya, Qualcomm juga memperlihatkan tampilan Developer Kit atau dev-kit yang mereka kembangkan dengan Razer.

Image credit: Videocardz.com

Konsol dev-kit ini tampil cukup masif terutama karena area kontroler di sisi kanan dan kirinya yang cukup luas, serta adanya lengkungan tambahan di bagian atasnya untuk mengakomodir apa yang terlihat seperti kamera depan 1080p. Layarnya cenderung memanjang dengan rasio mirip dengan smartphone.

Dalam presentasinya, selain menggunakan Snapdragon G3x konsol dev-kit ini juga akan menggunakan layar OLED HDR 120hz. Dengan baterai yang cukup masif yaitu 6000 mAh. Selain itu perangkat ini disebut juga dapat digunakan sebagai perangkat game streaming, membuatnya memiliki dukungan terhadap Xbox Game Cloud.

Image credit: Videocardz.com

Dengan semua informasi tersebut, bisa dibilang konsol dev-kit ini merupakan konsol hybrid yang akan menjadi batas baru bagi game mobile sekaligus menjadi konsol gaming AAA via cloud. Sayangnya tidak ada informasi apapun apakah konsol dev-kit ini nantinya juga akan diproduksi secara masal atau tidak.

Namun bila Qualcomm nantinya menghendaki konsol genggam ini akan berfokus pada game mobile next-gen, maka produk ini akan menjadi awal baru untuk game mobile yang akhirnya memiliki sebuah perangkat yang didedikasikan penuh untuk gaming. Karena, hingga sekarang, game mobile masih menggunakan smartphone dan tablet sebagai platform mereka.

Image credit: Videocardz.com

Selain menjelaskan tentang keberadaan konsol genggam, beberapa slide juga menjelaskan tentang chipset khusus untuk mobile mereka yang diberi kode Snapdragon 8 Gen1. Chipset ini disebut akan menawarkan perform 20% lebih kencang dan 30% lebih hemat daya dibanding chipset flagship yang sekarang ada, yaitu SD888.

Kemampuan olah grafis dari chipset terbaru tersebut juga disebut meningkat 20% dan lebih hemat daya 30%. Semua peningkatan tersebut berhasil didapatkan Qualcomm lewat arstitektur baru 4nm.

Bocoran Spesifikasi dan Tanggal Rilis GeForce RTX 3090 Ti, Pemimpin Baru di Dunia GPU?

Meskipun sudah berumur lebih dari satu tahun, NVIDIA GeForce RTX 3090 masih menjadi GPU dengan performa terkuat untuk saat ini. GPU flagship dari NVIDIA ini memiliki VRAM sebesar 24GB GDDR6X dengan memory bandwidth sekitar 936GB/s.

GPU super gaib… (Image Credit: Nvidia)

Menariknya, NVIDIA disebut-sebut akan meluncurkan varian Ti dari GPU monster mereka ini dengan spesifikasi yang lebih buas. Namun, hal ini tidak disampaikan langsung oleh NVIDIA, melainkan masih sekadar rumor-rumor yang beredar di internet.


Menurut Uniko’s Hardware, NVIDIA GeForce RTX 3090 Ti akan mengusung chip memori baru dari Micron berkode “MT61K512M32KPA-21U”. Bagian akhir dari kode chip tersebut mengartikan bahwa RTX 3090 Ti akan memiliki bandwitdh sebesar 21Gbps per modul. Jika dikombinasikan dengan bus 384-bit, GPU monster ini akan memiliki total bandwitdh memory sebesar 1008GB/s. Dengan ini, RTX 3090 Ti merupakan GPU pertama NVIDIA yang menembus angka 1TB/s untuk bandwidth memori.

Image Credit: VideoCardz

Untuk jumlah VRAM, RTX 3090 Ti identik dengan varian non-Ti-nya yang berjumlah 24GB GDDR6X. Bedanya, untuk mencapai jumlah VRAM hingga 24GB, RTX 3090 memerlukan 24 modul sebesar 1GB per modul. Di sisi lain, RTX 3090 Ti mengusung chip 2GB per modul terbaru yang membuatnya hanya menggunakan 12 modul. Hal ini membuat RTX 3090 Ti harusnya lebih ringkas secara fisik. Suhu yang dihasilkan juga diprediksi lebih rendah berkat berkurangnya modul VRAM.

RTX 3090 Ti juga disebut-sebut merupakan GPU GeForce pertama yang bisa memanfaatkan kapasitas penuh dari chip GA102 milik NVIDIA. Chip GA102-350-A1 yang dirumorkan akan disematkan pada RTX 3090 Ti memiliki 10752 CUDA cores (lebih banyak 256 CUDA cores dari RTX 3090).

Control dengan Ray-Tracing (Image Credit: Nvidia – 505 Games)

Dengan spesifikasi tersebut, RTX 3090 Ti dipastikan dapat melibas game-game dengan ray-tracing dalam resolusi 4K dengan mudah. Segi produktivitas seperti 3D rendering, video encoding, machine learning, dan lainnya juga pastinya dapat dibantai oleh si RTX 3090 Ti ini. Namun, RTX 3090 Ti bukanlah GPU yang ramah listrik. GPU monster ini dirumorkan memiliki TDP sebesar 450W yang artinya naik 100W dari varian non-Ti.

Dengan kelangkaan chip yang sedang terjadi, NVIDIA RTX 3090 Ti diperkirakan akan membawa label harga US$2500 atau sekitar Rp36 juta (atau bahkan lebih kalau harga riilnya di Indonesia). NVIDIA GeForce RTX 3090 Ti dirumorkan akan meluncur pada bulan Januari tahun 2022 mendatang. Perlu diingat, semua yang tertulis di sini hanya sebatas rumor yang beredar di internet dan belum ada konfirmasi langsung oleh pihak NVIDIA.

Featured image credit: NVIDIA

Valve Buat Investasi Besar pada Headset VR, Swarovski Keluarkan Perhiasan Bertema Halo

Industri game memang masih tengah disibukkan dengan topik metaverse yang akhir-akhir ini semakin populer. Salah satu perusahaan yang diam-diam memberikan perhatian terhadap topik ini ternyata adalah Valve.

Meskipun tidak pernah secara terbuka mengelu-elukan masalah metaverse, namun Valve ternyata telah membuat investasi besar terhadap headset dan game VR. Hal tersebut terungkap bahkan jauh sebelum istilah metaverse meledak seperti sekarang.

Image credit: Sancta Maria College

Dikutip dari Roadtovr, co-founder Valve Gabe Newell ternyata sempat berbicara masalah tersebut pada diskusi publik saat berada di New Zealand sekitar bulan Mei 2021 lalu. Pria yang akrab disapa Gaben tersebut mengutarakan pandangannya mengenai masa depan gaming dan teknologi.

Gaben berpikir bahwa transisi menuju Brain-Computer Interface atau BCI akan menjadi sangat diruptif nantinya. Dan Gaben melihat hal tersebut sangat berharga. Karena itu, mereka tetap memberikan investasi besar pada headset dan game baru pada kategori tersebut (Virtual Reality dan Augmented Reality).

Namun Gaben juga mewanti-wanti bahwa dirinya tetap mengawasi akan seperti apa perkembangan metaverse ini nantinya. Mengingat Valve juga telah cukup lama memasuki ranah virtual reality, namun belum juga menunjukkan peningkatan minat yang signifikan dari para gamer.

Swarovski rilis perhiasan kristal berbentuk helm Master Chief dan Energy Sword

Image Credit: Xbox

Video game dan perhiasan mungkin bukan kombinasi yang umum terdengar, namun Swarovski sepertinya ingin menggebrak hal tersebut dengan koleksi perhiasan kristal baru mereka yang bertema Halo.

Kerja sama antara Swarovski dan Xbox tersebut merupakan bagian dari peringatan 20 tahun keberadaan franchise Halo. Sekaligus menandai perilisan game terbaru serinya, yaitu Halo Infinite yang akan segera dirilis.

Dalam koleksi terbatas tersebut, hanya akan ada 117 buah (yang merupakan referensi kepada nama asli Master Chief, yaitu John-117). Setiap paketnya akan berisikan dua buah perhiasan dengan bentuk helm Master Chief yang ikonik dan juga senjata melee khas Halo yaitu Energy Sword.

Setiap paket perhiasan ini disebut bernilai lebih dari $2.000 atau sekitar Rp28 juta. Dan 117 buah perhiasaan tersebut tidak akan dapat dibeli, melainkan hanya bisa didapatkan dengan mengikuti event giveaway yang diadakan.

Banding Diterima, Omega Esports Bisa Kembali Bertanding di Turnamen DPC

Salah satu tim esports asal Filipina, Omega Esports baru saja tertimpa kabar buruk yaitu isu match-fixing atau pengaturan skor. Kasus ini fatal bagi tim yang bermain di Upper Division – DPC SEA Regional League.

Pelanggaran tersebut tercium oleh pihak penyelenggara yaitu Beyond the Summit. Pihak penyelenggara lalu mengabarkan Valve. Alhasil tim Omega Esports mendapatkan larangan bertanding di turnamen resmi Valve selamanya.

Selain tim, para pemain yang sedang memperkuat Omega Esports (Smart Omega) juga mendapatkan hukuman yang sama. Kasus ini rupanya juga ditelusuri oleh pihak internal Omega Esports dan memutuskan untuk mengajukan banding ke Valve.

Rupanya hasil yang diraih cukup memuaskan. Karena, Omega Esports diizinkan kembali bertanding di turnamen resmi dari Valve. Apakah mereka bisa kembali bertanding di Upper Division?

Hukuman dan Hasil Banding Omega Esports

Omega Esports yang mengajukan banding kepada Valve secara mengejutkan diterima. Pihak organisasi mengatakan bahwa timnya tidak terlibat sama sekali dengan match-fixing.

Pihak Omega mengatakan bahwa nama timnya merupakan korban dalam kasus ini. Keuntungan sepenuhnya diambil oleh beberapa pemain yang terbukti bertanggung jawab pada kasus match-fixing, antara lain:

  • Chris “CTY” Maldo
  • Prince “Prince” Daculan
  • Ryniel “Zenki” Calves

Tiga nama di atas diberikan hukuman oleh pihak Omega yaitu pemutusan kontrak kerja. Selain itu, untuk mengantisipasi di masa depan pihak internal Omega juga akan melakukan pengetatan pada proses perekrutan pemain.

Pada pengumuman melalui akun Twitter resminya, Omega Esports akan kembali bertanding di DPC Spring Season yang berarti pada pertengahan tahun 2022. Dengan kata lain, mereka tidak akan bertanding di DPC Winter Season dan harus merelakan slotnya untuk BOOM Esports.

Nasib Rekrutan Anyar Omega Esports

https://assets.skor.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/11/24/4019209173.jpeg

Dengan selesainya banding, Omega Esports masih memiliki secercah harapan untuk kembali berkompetisi di ranah kompetitif Dota 2 Asia Tenggara.

Namun bagaimana dengan nasib para pemain atau rekrutan baru di tim Omega Esports?

Pihak Omega Esports belum mengumumkan secara resmi mengenai susunan pemain divisi Dota 2-nya. Dengan pemutusan kontrak beberapa pemain seperti CTY, Zenki, dan Prince, maka Omega Esports hanya memiliki 3 pemain yaitu Ramz, Forev, dan Eren.

Meski begitu, Forev sempat mengumumkan mencari tim baru melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Di sisi lain, wakil Indonesia yaitu Ramzi “Ramz” Bayhaki belum memberikan informasi mengenai langkah yang akan diambilnya.

Kemendikbudristek Luruskan Isu Hadirnya Esports ke Kurikulum Nasional

Esports memang menjadi topik yang sangat hangat diperbincangkan seiring perkembangan zaman dan teknologi, salah satunya di lingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Memang, pasca diakui sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di PON, esports kian sering dibicarakan. Selain sebagai wujud menerima kemajuan era teknologi, esports juga memiliki badan pemerintahan resmi yaitu Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI).

Namun apakah benar esports akan masuk ke kurikulum nasional?

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan di Kemendikbudristek yaitu Anindito Aditomo meluruskan isu tersebut. Menurutnya, kehadiran materi esports sifatnya opsional dengan kata lain diperbolehkan namun tidak diwajibkan.

“Esports tidak masuk kurikulum nasional. Sekolah boleh saja memasukkan konten tersebut jika dipandang relevan untuk kebutuhan dan konteksnya,” ujar Anindito, dikutip dari CNN.

Melengkapi pernyataannya, Anindito menilai bahwa kurikulum nasional harus mencerminkan standar pendidikan minimal. Dengan kata lain, materi yang dibawa setidaknya harus esensial dan relevan bagi perkembangan para siswa.

Sumber: PBESI

Namun Anindito menambahkan bahwa yang bisa menilai relevansi sebuah materi atau tidak adalah dari pihak sekolah. Karena faktanya operasional kurikulum dibuat oleh pihak sekolah, bukan dari Kemendikbudristek.

“Sebenarnya yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek bukanlah kurikulum sekolah, melainkan kerangka dan struktur dasar kurikulum. Sekolah-lah yang berwenang mengembangkan kurikulum operasional yang menjadi panduan bagi guru untuk melakukan pembelajaran di kelas,” ujarnya.

“Karena itu Kemendikbudristek tidak berencana memasukkan esports sebagai materi wajib di tingkat nasional,” tambah Anindito.

Kurikulum Esports Seberapa Penting?

Sumber: PON Papua

Tentu Anindito paham bahwa banyak pihak yang antusias mengenai kehadiran esports ke kurikulum nasional. Namun ruang dari kurikulum memang sangat terbatas dan harus menilai seberapa pentingnya esports sebelum dimasukan ke kurikulum oleh Kemendikbudristek.

Selain itu, kehadiran esports di kurikulum nasional akan menggeser beberapa pelajaran penting lainnya karena padatnya kurikulum.

“Jika semua materi yang dianggap penting oleh sebagian orang harus masuk kurikulum, yang menjadi korban adalah siswa,” ucapnya.

Kurikulum yang padat akan mendorong guru untuk mengajar ala kadarnya. Dengan kata lain, guru akan dipaksa mengajar secara verbal dan cepat tanpa sempat mengajak siswa berdiskusi.

“Tugas yang diberikan juga akan bertumpuk-tumpuk, namun tanpa umpan balik yang bermakna,” tutup Anindito.

Sejauh ini, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) baru melakukan upaya agar esports setidaknya masuk ke kegiatan ekstrakurikuler untuk tingkat SMP dan SMA/sederajat.

GOG Alami Kerugian Meskipun Penjualan CD Projekt Meningkat

CD Projekt memang tengah pulih dari berbagai masalah yang mereka alami pada perilisan Cyberpunk 2077 tahun lalu. Dalam laporan finansialnya pun CD Projekt juga mengumumkan bahwa mereka mengalami peningkatan pada sisi pengembangan bisnis, namun terhambat pada sisi ritel.

Sisi ritel yang dimaksud adalah platform distribusi game digital milik mereka yaitu GOG.com. CD Projekt mengumumkan bahwa GOG mengalami kerugian hingga sekitar $2,21 juta atau sekitar Rp31,6 miliar. Hal ini membuat CD Projekt membuat ubahan besar-besaran pada GOG.

“Yang pertama dan terpenting, kami telah memutuskan bahwa GOG harus lebih fokus pada aktivitas bisnis intinya, yang berarti menawarkan pilihan game yang dipilih khusus dengan filosofi unik bebas DRM. Sejalan dengan pendekatan tersebut, juga akan perubahan pada struktur tim.” Ungkap CFO CD Projekt, Piotr Nielubowicz kepada para investor.

Image credit: GOG

Perubahan struktur tim GOG yang dimaksud adalah menarik kembali beberapa developer CDPR yang bekerja pada GOG online solution ke proyek CD Projekt yang lain. Sebaliknya, GOG juga akan meninggalkan pengembangan lanjutan game kartu dari The Witcher, yaitu Gwent. Sebelumnya, CD Projekt memang menyebut bahwa Gwent adalah proyek terpenting bagi GOG.

GOG pada awalnya diluncurkan pada 2008 sebagai akronim dari Good Old Games, platform yang memang dibangun untuk menjual game-game klasik yang bebas DRM. Tidak lama kemudian, CD Projekt mengakuisisi GOG karena melihat adanya potensi pada platform ini.

Setelah akuisisi tersebut, GOG memang terus berkembang dari sekedar toko digital game-game klasik, yang kini juga menjual game baru pihak ketiga. GOG juga menjadi toko digital utama bagi game-game andalan milik CD Projekt Red seperti The Witcher 3 dan Cyberpunk 2077.

Image credit: CD Projekt Red

Namun, ketatnya persaingan platform game digital seperti Steam dan Epic Games Store membuat GOG terus merugi dan bahkan harus mengurangi hingga 10 persen karyawannya pada 2019 silam. Selain itu, kegagalan peluncuran Cyberpunk 2077 pada 2020 lalu juga ikut andil dalam kerugian yang dialami oleh GOG dan CD Projekt.

Ke depannya, GOG akan bertransformasi kembali untuk berusaha bangkit. Namun sayangnya CD Projekt tidak menjelaskan bagaimana strategi yang akan diterapkan pada GOG tersebut akan mengubah fitur atau katalog yang dimiliki oleh GOG nantinya.

Sumber: gameindustry.biz, The Verge