Sony Beberkan Daftar game Terlaris PlayStation di 2021

Meskipun menjadi tahun yang berat, 2021 tetap menjadi tahun yang cukup menguntungkan bagi Sony. Dengan PlayStation 5 mereka yang terus dicari hingga berhasil melakukan ekspansi game-game ekslusif mereka ke PC.

Dengan banyaknya game-game yang dirilis untuk konsol mereka pada tahun lalu, Sony akhirnya merilis daftar game-game PlayStation terlaris di 2021. Sony membagi daftarnya menurut ke dua region saja, yaitu Amerika Serikat/Kanada dan Eropa.

Daftar tersebut memperlihatkan game-game yang paling banyak diunduh di setiap platform game aktif yang dimiliki oleh Sony. Antara lain PlayStation 5, PlayStation 4, dan juga PS VR. Ditambah dengan game free-to-play terlaris yang ada di kedua konsol.

Image Credit: 2K Sport

Dimulai dari PlayStation 5, game olahraga ternyata cukup mengejutkan menjadi primadona. Baik di Amerika maupun Eropa, game olahraga populer di masing-masing region berhasil menempati peringkat pertama.

Di Amerika, NBA 2K22 berhasil mengungguli game-game populer lainnya. Sedangkan di Eropa FIFA 22 menjadi raja game yang paling laris untuk PS5.

Yang unik adalah posisis runner-up dari kedua region tersebut sama-sama ditempati oleh Call of Duty: Vanguard. Kelihatannya genre shooter masih tetap menjadi genre yang populer di kedua region.

Image Credit: Rockstar

Berlanjut ke platform PlayStation 4 yang masih eksis, terjadi sedikit perbedaan antara kedua region. Grand Theft Auto V masih merajai region Amerika, sedangkan FIFA 22 ternyata mendominasi pasar Eropa.

Untuk PS VR, baik Amerika ataupun Eropa ternyata menunjukkan selera yang sama. Bahkan empat dari lima game yang berada di lima besar daftar game terlarsi PS VR ini identik di kedua region.

Beat Saber pada akhirnya menjadi game PS VR paling laris selama 2021 baik di Amerika Serikat maupun di Eropa. Diikuti dengan Job Simulator di posisi kedua dan SUPERHOT VR di posisi ketiga.

Posisi keempat mengalami perbedaan, dengan GORN untuk region Amerika, dan Creed: Rise to Glory untuk region Eropa. Sedangkan di posisi lima keduanya kembali sama dengan Swordsman VR.

Image Credit: Epic Games

Terakhir, untuk kategori Free-to-play, lagi-lagi kedua region ini memiliki juara yang sama yaitu Fortnite. Namun posisi kedua dan ketiga pada dua region ini saling bertukar tempat.

Di region Amerika, Call of Duty: Warzone berhasil mengungguli Rocket League untuk merebut posisi kedua. Sedangkan di Eropa sebaliknya. Untuk daftar lengkapnya, Anda bisa melihat postingan blog resmi dari PlayStation yang bisa dilihat di sini.

Fnatic Resmi Umumkan Kerja Sama dengan L’Oréal Men Expert

Kerja sama eksklusif datang dari tim esports yang berpusat di kota London, Inggris yaitu Fnatic. Tim berlogo oranye tersebut mengmumukan kerja sama dengan brand perawatan diri yaitu L’Oréal Men Expert.

Sebagai hasil dari kerja sama, kedua pihak akan membuat konten dan aktivasi produk yang berpusat pada tema #PrepToPlay. Selain konten, nama L’Oréal Men Expert juga akan terpampang di jersey Fnatic tepatnya di bagian belakang.

Berdasarkan rilis resmi Fnatic, tema #PrepToPlay yang dicanangkan merupakan inisiatif kedua belah pihak. Inti dari tema ini adalah meningkatkan performa para pemain dan kualitasnya tanpa melupakan hal-hal lain di luar aspek game seperti perawatan diri.

Sumber: Fnatic

Sebagai tambahan, brand L’Oréal Men Expert juga akan tampil di konten media sosial milik Fnatic.

CEO Fnatic, Sam Mathews turut mengomentari kerja sama yang baru disepakati tersebut. “Pemain kami tahu bahwa untuk menjadi yang terbaik kami harus mempersiapkan segala hal di luar aspek game, seperti halnya perawatan diri yang memberikan rasa percaya diri untuk bermain lebih baik.

Kami tidak dapat memikirkan brand yang lebih baik untuk bekerjasama dibandingkan L’Oréal Men Expert untuk menggambarkan komitmen untuk mendukung pemain kami di segala aspek dari permainan mereka,” tutup Sam.

Kerja sama yang dibuat juga memberikan akses bagi para pemain, staf kepelatihan, dan para talent Fnatic untuk menggunakan produk L’Oréal Men Expert’s Hydra Energetic dan Carbon Protect secara gratis.

Sumber: sportsmintmedia.com

L’Oréal Men Expert Global Marketing Director, Christine Nguyen juga memberikan alasannya memilih Fnatic sebagai tim untuk bekerjasama.

“Dengan perkembangan industri game yang meningkat, kami sangat senang dengan kerja sama L’Oréal Men Expert dengan Fnatic. Masuk ke dunia yang baru dengan cara unik untuk brand perawatan kulit dan tubuh terbaik. Dan tentunya untuk mengenalkan produk L’Oréal Men Expert kepada para gamers kalangan Gen Z dan millenial,” jelasnya.

“Kerja sama ini akan mendorong para pria untuk merasakan kekuatan yang datang dari perawatan diri, memberikan rasa percaya diri untuk melihat, merasakan, dan bermain lebih baik. Karena kalian semua sangat berarti!” Tambahnya.

God of War PC Siap Rilis, Apa PC Anda Kuat?

Setelah sekitar 4 tahun sejak rilis di konsol PlayStation, platform PC akhirnya berkesempatan untuk mencicipi God of War pada 15 Januari besok. Melihat tanggal rilisnya yang sudah di depan mata, Sony, selaku penerbit dari game petualangan ini telah mengungkap spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjalankan God of War.

Image Credit: Sony

Meski grafisnya yang rupawan, ternyata Anda tidak memerlukan PC gaming super canggih untuk menemani Kratos baku hantam. Lantas, seperti apakah spesifikasi yang diperlukan God of War?

Berikut adalah spesifikasi lengkap yang direkomendasikan oleh Sony berdasarkan target FPS serta resolusi monitor yang ingin dicapai untuk memainkan God of War.

Minimum (720p, 30FPS)

Pengaturan grafis: Low
CPU: Intel Core i5 2500k atau AMD Ryzen 3 1200
GPU: Nvidia GTX 960 (4GB) atau AMD R9 290X (4GB)
RAM: 8GB
Storage: 70GB HDD

Direkomendasikan (1080p, 30FPS)

Pengaturan grafis: Original
GPU: Nvidia GTX 1060 (6GB) atau AMD RX 570 (4GB)
CPU: Intel Core i5 6600k atau AMD Ryzen 5 2400G
RAM: 8GB
Storage: 70GB SSD

High (1080p, 60FPS)

Pengaturan grafis: Original
GPU: Nvidia GTX 1070 (8GB) atau AMD RX 5600XT (6GB)
CPU: Intel Core i7 4770k atau AMD Ryzen 7 2700
RAM: 8GB
Storage: 70GB SSD

Performance (1440p, 60FPS)

Pengaturan grafis: High
GPU: Nvidia GTX 2070 (8GB) atau AMD RX 5700XT (8GB)
CPU: Intel Core i7 7700K atau AMD Ryzen 7 3700X
RAM: 16GB
Storage: 70GB SSD

Ultra (4K, 60FPS)

Pengaturan grafis: Ultra
GPU: Nvidia GTX 3080 (10GB) atau AMD RX 6800XT (16GB)
CPU: Intel Core i9 9900K atau AMD Ryzen 9 3950X
RAM: 16GB
Storage: 70GB SSD

Image Credit: Sony

Kerennya, God of War versi PC juga akan menerapkan sejumlah teknologi penambah FPS milik AMD dan NVIDIA. Saat menjalankan God of War, GPU NVIDIA RTX 20-series dan 30-series dapat menyalakan NVIDIA DLSS (Deep Learning Super Sampling) untuk mendorong performa God of War. Tidak hanya itu, Sony juga menyematkan NVIDIA Reflex untuk Anda yang memiliki GPU NVIDIA lawas seperti GTX 900-series ke atas.

Di sisi lain, AMD Radeon RX 6000-series juga bisa memanfaatkan FidelityFX Super Resolution untuk membuat perjalanan Kratos semakin mulus (secara FPS). Menariknya, teknologi FSR dari AMD ini disebut-sebut juga bisa digunakan oleh kartu grafis dari tim hijau yang non-RTX di God of War.

God of War di PC akan rilis tanggal 15 Januari besok dan sudah bisa dibeli dengan harga Rp729 ribu (Steam).

Lalu bagaimana perbandingan performanya antara di PC dan PS5? Anda bisa melihatnya di video di bawah ini.

Selain rilisnya God of War di PC, Sony juga akan merilis sekuel terbarunya berjudul God of War: Ragnarok. Game yang akan melanjutkan perjalanan Kratos ini disebut-sebut akan hadir pada tahun 2022 ini.

PUBG Mobile Catatkan Pendapatan Lebih dari Rp3 Triliun di Desember 2021

PUBG Mobile merupakan salah satu game battle royale besutan Tencent yang sangat populer di tingkat global. Bahkan, popularitas dari PUBG Mobile membuatnya sebagai game mobile dengan pendapatan kotor (gross) tertinggi di bulan Desember 2021.

Dilansir dari Sensor Tower, PUBG Mobile meraup pendapatan yang sangat besar yaitu senilai US$244 juta atau kurang lebih Rp3,4 triliun. Bahkan, angka ini meningkat 36,7% dibandingkan pendapatan PUBG Mobile di bulan Desember 2020 silam.

Sumber: Tencent

Uniknya, sebesar 68,3% pendapatan yang didapatkan berasal dari pemain Tiongkok. Sebutan PUBG Mobile di negara Tiongkok sendiri berubah menjadi Peacekeeper Elite atau Game for Peace.

Bukan hal yang mengejutkan mengingat beberapa game juga mengubah namanya di pasar Tiongkok seperti Arena of Valor yang menjadi Honor of Kings.

Lalu pendapatan di posisi kedua datang dari pemain asal Amerika Serikat yang menyumbang 6,8%, dan Turki di posisi ketiga dengan angka sebesar 5,5%.

Meski demikian, Sensor Tower menyebutkan bahwa potensi pendapatan PUBG Mobile bisa saja lebih besar. Metode penarikan data sendiri diambil dari Google Play Store dan Apple App Store, namun pemain Tiongkok tidak dapat mengakses Google Play.

Dengan kata lain para pemain PUBG Mobile asal Tiongkok menggunakan bantuan aplikasi pihak ketiga untuk menggunakan dan bertransaksi melalui Google Play Store.

Pasar game mobile dunia sendiri menghasilkan estimasi transaksi sebesar US$7,4 miliar pada platform App Store dan Google Play Store di bulan Desember 2021.

Urutan pertama pengeluaran terbesar dipegang oleh para pemain Amerika Serikat dengan nilai transaksi sebesar US$2,2 miliar atau sekitar 29,6% dari total pemain dunia. Lagi-lagi angka ini sebenarnya bisa saja bergeser mengingat pemain Tiongkok tidak memiliki akses langsung untuk Google Play Store.

Pesaing PUBG Mobile dari Segi Pendapatan Versi Sensor Tower

Sumber: Tencent

Selain PUBG Mobile, tentu menarik membahas game lain yang meraih pendapatan tertinggi. Dari hasil yang didapat Sensor Tower, Genshin Impact sukses menempati urutan kedua.

Genshin Impact memang menarik dengan sistem open world miliknya. MiHoYo meraup pendapatan sebesar US$134 juta atau sekitar Rp1,9 triliun di bulan Desember 2021.

Dari total pendapatan Genshin Impact, sebesar 28% datang dari Tiongkok dan 23,4% datang dari Amerika Serikat. Beberapa game populer lainnya yang mengikuti adalah Roblox, Coin Master, hingga Honor of Kings.

Secara mengejutkan game Free Fire yang menjadi pesaing PUBG Mobile berada di urutan ketujuh. Meski demikian, Free Fire tercatat menjadi game mobile kedua dengan pendapatan tertinggi di Google Play Store edisi bulan Desember 2021.

Inilah Format, Jadwal, dan Tim Peserta FFML Season V Divisi 2

Garena selaku publisher Free Fire baru saja mengumumkan turnamen Free Fire Master League (FFML) Season V Divisi 2. Turnamen kasta kedua Free Fire di Indonesia ini nantinya akan dimulai pada 14 Januari hingga 6 Februari 2022 mendatang.

Sebanyak 18 tim akan mengikuti gelaran FFML Season V Divisi 2 kali ini. 18 tim tersebut antara lain; RRQ Kazu, MBR Epsilon, BONAFIDE Esports, SES GOBOBA, EVOS Immortal, AURA Ignis, G Arsy Aphrodite, Bigetron Rasengan, RANS Esports, DG Esports, Dewa United, Dragon Phoenix, First Raiders Storm, ZOOM Esports, UNB Esports, ECHO Brielle, VOIN 69, dan FE Keycoa.

Kedelapan belas tim tersebut merupakan gabungan dari peserta FFML Season IV Divisi 1, FFML Season IV Divisi 2, serta beberapa nama tim baru. Kedelapan belas tim tersebut nantinya akan dibagi menjadi 3 grup dengan masing-masing 6 tim. 3 tim peringkat teratas akan lolos otomatis menuju FFML Season VI Divisi 1 mendatang.

Di musim yang baru ini nantinya juga dihapuskan babak playoff. Perolehan poin akhir di klasemen akan menentukan nasib tim peserta FFML Season V Divisi 2. 3 tim teratas FFML Season V Divisi 2 akan promosi ke FFML Season VI Divisi 1 nantinya.

Perbedaan dari musim lalu lainnya adalah divisi 1 dan divisi 2 sekarang mempunyai jadwal yang terpisah. Jika pada musim lalu gelaran divisi 1 dan divisi 2 bersamaan, kini divisi 2 akan digelar lebih dahulu baru kemudian setelahnya divisi 1.

Pertandingan yang sebelumnya diadakan pada hari rabu dan kamis kini diubah menjadi jumat hingga minggu. Setiap minggunya akan ada 3 matchday dengan mempertandingkan 6 round. 3 map yang akan digunakan dalam turnamen FFML Season V Divisi 2 ini adalah Bermuda Remastered, Purgatorty, dan Kalahari.

Musim lalu, tim yang berhasil menjuarai turnamen FFML Season IV Divisi 2 adalah West Bandits Esports, The Pillars Gladius, dan ECHO Esports. Kini ketiga tim tersebut akan berlaga dalam FFML Season V Divisi 1 mendatang.

Kita lihat saja siapakah nantinya yang akan menjadi juara di kasta kedua liga Free Fire di Indonesia ini. Dengan adanya format yang baru, tentunya persaingan untuk memperebutkan gelar juara serta tiket menuju Free Fire Mater League Divisi 1 musim selanjutnya juga akan semakin sengit dan seru untuk ditonton.

PUBG Mobile Rekrut Content Creator Lewat Program The Next Star

Tencent Games menginvestasikan US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun ke dalam program terbarunya untuk content creator PUBG Mobile. Program bernama The Next Star saat ini telah memulai proses rekrutmennya yang nantinya akan memberikan para kreator akses eksklusif, paket kompensasi, dan banyak lagi keuntungan lainnya.

Program ini terbuka untuk semua orang dengan lebih dari 50.000 pengikut di YouTube, TikTok, Twitch, atau akun media sosial lainnya. Selain itu, situs web resmi untuk The Next Star ini menyatakan bahwa pembuat konten harus memenuhi beberapa persyaratan lainnya seperti aktif di sosial media, mempunyai jiwa profesional, pekerja keras, dan memiliki semangat yang tinggi di dunia video game khususnya PUBG Mobile.

Siapapun yang merasa telah memenuhi berbagai persyaratan tersebut bisa langsung mendaftarkan diri melalui Google Forms. Nantinya, Anda perlu menyertakan informasi seperti platform media sosial yang digunakan, region asal, hingga bahasa yang dipakai.

Lebih lanjut lagi, para content creator yang terpilih dalam program ini akan dapat menikmati beberapa keuntungan. Keuntungannya termasuk “pelatihan khusus” untuk pengembangan pembuat konten, paket kompensasi, dan akses awal ke versi baru (beta test) dari PUBG Mobile. Selain itu, para content creator juga akan mendapatkan akses ke item dalam game berbayar.

Tencent juga berjanji untuk memberikan eksposur tingkat tinggi kepada para content creator melalui akun resmi PUBG Mobile dan juga menyediakan akses ke berbagai turnamen dan event offline tingkat internasional. Content creator juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti turnamen eksklusif dengan pemain profesional.

Tencent sendiri belum mengungkapkan bagaimana investasi hadiah yang mencapai US$100 juta tersebut nantinya akan didistribusikan secara tepat. Halaman FAQ (pertanyaan umum) untuk program tersebut mengatakan bahwa pembuat konten akan menerima detail tentang dana hadiah setelah mereka diterima dalam program.

Langkah Tencent dalam membuat program The Next Star ini dirasa tepat untuk memajukan komunitas game PUBG Mobile mereka. Saat ini dengan persaingan industri yang semakin ketat, para developer game juga harus dapat untuk merangkul komunitas mereka.

Valve Resmi Batalkan Turnamen Major DPC Pertama di Tahun 2022

Kabar buruk datang dari ranah esports Dota 2 akibat peningkatan kasus COVID-19 varian Omicron. Valve memutuskan secara resmi untuk membatalkan turnamen Major pertama pada tahun 2022.

Benar, Valve tidak menunda melainkan langsung membatalkan turnamen tersebut. Dilansir dari website resminya, alasan utama dibatalkannya turnamen Major tersebut karena virus COVID-19 dengan tingginya penyebaran varian Omicron.

DPC Regional League 2021-2022 yang berlangsung di berbagai benua sudah menemui akhir dari rangkaian pertandingan. Tentu keputusan ini sangat mengecewakan, apalagi bagi tim-tim yang susah payah menempati posisi 3 besar klasemen.

Sumber: Dota 2

Namun Valve menjelaskan bahwa poin dari Major pertama akan ditambahkan di ajang Major kedua dan ketiga mendatang.

“Karena Major pertama tidak jadi digelar, maka kami memutuskan untuk mendistribusikan poin ke Major kedua dan ketiga. Dengan begini, keseimbangan poin antara regional dan lintas regional masih tetap sama,” jelas Valve di website miliknya.

Memang tidak ada yang menyangka bahwa keputusan untuk membatalkan bisa langsung diambil oleh Valve. Gelaran Major sendiri menjadi impian beberapa tim Dota 2, salah satunya BOOM Esports yang sedang naik daun.

BOOM Esports Gagal Debut di Major Pertamanya

Sumber: BOOM Esports

Kabar ini memang mengecewakan banyak tim, tapi BOOM Esports bisa dibilang yang paling merasakan dampaknya. Perjalanan tim yang sebelumnya bernama BOOM ID tersebut bisa dibilang kurang mulus di tingkat internasional, sebelum mengganti roster secara total.

Prestasi terbaik BOOM Esports sebelum mengubah jajaran pemainnya adalah posisi keempat di StarLadder ImbaTV Dota 2 Minor Season 3 setelah dikalahkan Alliance dengan skor 2-0.

Hasil positif langsung terasa setelah mendatangkan Mushi sebagai pelatih dan merekrut para pemain asal Filipina. BOOM Esports hanya menyisakan Fbz sebagai pemain Indonesia di roster tim aktif.

Secara instan, BOOM Esports meraih gelar perdananya dengan roster baru dalam rentang waktu 1 bulan saja. Mereka menjuarai BTS Pro Series Season 8 lalu kembali menjadi juara di Season 9, dan juga menjuarai Mineski Masters.

Pada DPC SEA 21/22, BOOM Esports belum terkalahkan dengan 5 kemenangan dan 0 kekalahan. Secara kalkulasi BOOM pasti akan melaju ke Major baik dari kualifikasi maupun kesempatan di Wildcard.

Tentu dengan keputusan ini, BOOM akan melewakan ajang Major Dota 2 perdananya sejak dibentuk pada tahun 2016 silam.

Hingga saat ini, Valve terus memantau situasi penyebaran virus varian Omicron untuk memastikan terselenggaranya Major kedua pada beberapa bulan mendatang.

Abaikan Perampokan Untuk Main Pokemon Go, Dua Polisi Ini Dipecat

Game AR atau augmented reality di HP memang sangat berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini bermulai dari munculnya Pokemon Go yang menjadi salah satu game AR yang booming di tahun 2017 lalu. Namun, siapa sangka game Pokemon Go bisa menjadi penyebab kejadian yang lumayan absurd.

Dua petugas kepolisian di Los Angeles, Amerika Serikat, berakhir dipecat karena mengabaikan perampokan demi bermain Pokemon Go. Kejadian ini berlangsung pada bulan April 2017 lalu. Namun, pemecatan kedua polisi ini baru dilakukan pada tahun 2022 ini. Lantas, kok bisa kedua petugas ini baru dipecat setelah 5 tahun?

Image Credit: Nintendo

Sedikit backstory, dua petugas kepolisian LAPD (Los Angeles Police Department) bernama Louis Lozano dan Eric Mitchell saat itu sedang melakukan patroli santai di dekat mal. Saat patroli, Louis dan Eric menerima panggilan untuk membantu mengatasi perampokan yang sedang terjadi di dalam mal tersebut. Alih-alih membantu, mereka malah meninggalkan lokasi patroli mereka.

Menurut USA Today, saat ditanya mengapa mereka tidak membantu situasi perampokan itu, kedua petugas kepolisian ini beralasan tidak mendengar panggilan tersebut karena “musik di tempat itu terlalu kencang” serta “situasi di taman sangat bising”. Atasan mereka awalnya percaya dengan alibi itu. Namun, kepercayaannya langsung berubah menjadi kecurigaan.

Dengan penuh kecurigaan, sang atasan memutuskan untuk memeriksa kamera (dash-cam) yang terpasang di mobil patroli mereka. Rekaman dari kamera itu menunjukkan bahwa Louis dan Eric ternyata mendengar panggilan tersebut. Parahnya lagi, mereka bahkan mendiskusikan apakah mereka harus menjawab panggilan itu atau tidak. “Ah bodo amat,” ucap Lozano menanggapi panggilan tersebut, menurut catatan persidangan.

Kasus ini akhirnya diserahkan kepada detektif untuk ditelusuri lebih lanjut. Menurut detektif yang menginvestigasi, beberapa menit setelah menghiraukan panggilan, kedua polisi ini malah berkeliling kota Los Angeles sambil berbincang mengenai Pokemon Go.

Image Credit: Nintendo

Mereka juga disebut sedang mengejar Snorlax dan Togetic, dua Pokemon yang lumayan jarang ditemukan. Setelah menangkap kedua Pokemon tersebut, Eric Mitchell bahkan merasa bangga. “Teman-teman pasti akan sangat iri,” ucap Eric.

Singkat cerita, Louis Lozano dan Eric Mitchell akhirnya dinyatakan bersalah karena bermain Pokemon Go saat bertugas dan mengabaikan panggilan. Namun, mereka masih saja tidak mengakui bahwa mereka bermain Pokemon Go saat bertugas. Tetapi, bukti video dari kamera mobil mereka itu terlalu kuat. Akhirnya, mereka dipecat dari kepolisian Los Angeles.

Demikian kisah absurd ini, yang jika dipikir-pikir sebenarnya sedikit mengenaskan dan lucu. Ternyata Snorlax lebih menggiurkan untuk ditangkap dari perampok…

Seperti dua polisi di atas, kecanduan game memang menjadi salah satu masalah di era digital ini. Oleh karena itu, Tiongkok dikabarkan akan batasi waktu bermain game untuk anak di bawah umur. Semoga saja dengan aksi Tiongkok ini, tidak ada polisi yang menangkap Snorlax saat bertugas.

Feat image credit: Nintendo

Genshin Impact Jadi Game yang Paling Populer di Twitter Selama 2021

Dengan masih berlanjutnya pandemi COVID-19 selama 2021 silam, tidak heran bila banyak orang di seluruh dunia menjadikan media sosial sebagai platform interaksi utamanya.

Twitter merupakan salah satu platform media sosial utama yang sering dipilih oleh banyak orang termasuk para gamer untuk membicarakan berbagai topik seputar game favoritnya.

Dalam laporan tahunannya, Twitter mengatakan bahwa ada 2,4 miliar cuitan tentang gaming — meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya.

Image credit: Shutterstock

Tiga bulan terakhir 2021 juga menjadi bulan-bulan paling ramai bagi para pengguna Twitter untuk berbicara tentang game.

Bahkan karena banyaknya komunitas gaming yang aktif di Twitter, media sosial berlogo burung biru tersebut sampai merilis laporan tahunan yang memperlihatkan game-game yang paling banyak dibicarakan.

Hasilnya, Genshin Impact ternyata menduduki peringkat teratas sebagai game yang paling banyak dibicarakan selama tahun 2021. Sayangnya, Twitter tidak memberikan detail jumlah pembicaraan pada tiap game-nya.

Image credit: Twitter
  1. Genshin Impact (@GenshinImpact)
  2. Apex Legends (@PlayApex)
  3. Ensemble Stars! (@ensemble_stars)
  4. Final Fantasy (@FinalFantasy)
  5. Fate/Grand Order (@fgoproject)
  6. Animal Crossing: New Horizons (@animalcrossing)
  7. Knives Out (@game_knives_out)
  8. Minecraft (@minecraft)
  9. Project Sekai (@pj_sekai)
  10. Fortnite (@fortnitegame)

Selain game yang dibicarakan, Twitter ternyata juga telah mendata asal negara para penggunanya yang membicarakan video game.

Dan ternyata hasilnya pengguna dari Jepang merupakan yang paling aktif dalam membicarakan video game selama 2021. Netizen Indonesia ternyata juga menjadi yang paling aktif membicarakan video game di posisi 7 mengalahkan Inggris, Perancis, dan India.

Berikut daftar lengkapnya:

Image credit: Twitter
  1. Japan 🇯🇵
  2. United States 🇺🇸
  3. South Korea 🇰🇷
  4. Thailand 🇹🇭
  5. Brazil 🇧🇷
  6. Philippines 🇵🇭
  7. Indonesia 🇮🇩
  8. United Kingdom 🇬🇧
  9. France 🇫🇷
  10. India 🇮🇳

Data lain yang diungkap oleh Twitter adalah event game yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama 2021. Dan sudah dapat ditebak, E3 2021 yang berubah menjadi event digital menjadi yang paling ramai.

Image credit: Twitter
  1. E3 2021 (@E3)
  2. The Game Awards (@TheGameAwards)
  3. Xbox Games Showcase (@Xbox)
  4. Gamescom 2021 (@Gamescom)
  5. Summer Game Fest 2021 (@SummerGameFest)

Selain video game secara umum, esports merupakan topik yang paling banyak dibicarakan di Twitter. Namun uniknya event esports yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama tahun lalu adalah CBLOL yang merupakan turnamen League of Legends Brazil.

Image credit: Twitter
  1. CBLOL (@CBLOL)
  2. Call of Duty League (@CODLeague)
  3. Valorant Champions Tour (@ValorantEsports)
  4. Overwatch League (@OverwatchLeague)
  5. League of Legends Championship Series (@LCSOfficial)

Twitter sebenarnya juga menampilkan banyak data mengenai gaming creator. Namun karena Twitter tidak mengkategorikannya berdasarkan region, maka para kreator yang masuk ke dalamnya bercampur aduk. Untuk daftar lengkapnya, Anda bisa melihatnya di sini.

Take-Two Interactive Resmi Akuisisi Zynga

Take-Two Interactive, Induk perusahaan dari beberapa developer game terkenal seperti Rockstar (GTA V, Red Dead Redemption 2), 2K Games (Bioshock, Mafia), Private Division (The Outer World) dan masih banyak lainnya kini resmi menambahkan Zynga ke dalam daftar anak perusahaannya.

Zynga tentunya dikenal oleh para gamer terutama yang dahulu sempat aktif memainkan game-game-nya di Facebook seperti FarmVilled dan Mafia Wars, hingga game mobile CSR Racing yang cukup populer.

Akuisisi inipun bisa dibilang masif karena nilai akuisisi Zynga mencapai $12,7 miliar atau sekitar Rp181 triliun. Angka tersebut terhitung masif untuk kelas developer mobile. Apalagi nilai tersebut mampu mengalahkan nilai akuisisi beberapa perusahaan video game AAA lainnya.

Image Credit: Zynga

Sebagai perbandingan, developer Candy Crush, Kings diakuisisi oleh Activision Blizzard pada 2015 dengan nilai $5,9 miliar. Developer Clash of Clans, Supercell diakuisisi oleh Tencent pada 2016 dengan nilai $8,6 miliar. Dan bahkan pengembang Skyrim dan Fallout, Bethesda diakuisisi oleh Microsoft pada 2021 lalu dengan nilai $7,5 miliar.

Namun Take-Two kelihatannya memang memiliki visi yang besar untuk ke depannya terhadap Zynga. Zynga nantinya akan menjadi perwakilan Take-Two di pasar mobile untuk mengembangkan game mobile free-to-play milik mereka sendiri.

CEO Zynga, Frank Gibeau akan mengemban posisi sebagai pimpinan dari tim gabungan dari Zynga dan T2 Mobile Games. Hal ini mengindikasikan bahwa Take-Two akan mempercayakan masa depan perkembangan game mobile-nya kepada Zynga.

Take-Two memiliki target untuk meningkatkan penjualan serta pendapatannya dari pasar mobile lebih dari 50% untuk tahun fiskal 2023 sebagai hasil dari merger. Hal tersebut naik empat kali lipat dari tahun kemarin yang hanya mencapai 12%.

“Kombinasi strategis ini menyatukan franchise terbaik kami di PC dan konsol, dengan platform penerbitan mobile terbaik di industri, yang memiliki sejarah inovasi dan kreativitas yang kaya.” Ungkap CEO dan chairman Take-Two, Strauss Zelnick.

Take-Two terlihat memiliki target yang sangat besar bagi Zynga untuk membawa divisi mobile mereka berkembang pesat dalam satu tahun ke depan. Namun sayangnya, belum ada informasi game perdana yang akan dilahirkan Zynga setelah di bawah bendera Take Two Interactive ini.

Namun melihat bahwa Take-Two memberi kendali penuh kepada Zynga, kelihatannya game tersebut akan menggunakan model free-to-play dengan microtransaction yang didapat dari update konten berkala layaknya game-game mobile sukses lainnya.