Thunder Predator Disbands Its Entire Dota 2 Roster Shorty after TI10

The conclusion of The International 10 marks a new era in the Dota 2 competitive esports scene. With that, we should also see some major roster shuffles in the upcoming weeks. However, Thunder Predator shook the whole community with the swift announcement of its roster disband just after the event came to a close. Fortunately enough, the players (Mnz, Leostyle-, Frank, MoOz and Mjz) plans to stick together for the time being. “By mutual agreement, our players will remain together as a team, but not with us” the South American esports organization wrote on Twitter. “Without a doubt, their talents and efforts will continue to be rewarded. We wish them the best in their professional future.

Many speculate that the team’s unsatisfying 18th place finish in TI was the catalyst behind the loss of Thunder Predator’s support. Whether or not this is true is up for debate, but it is needless to say that their TI results left fans incredibly disappointed. Thunder Predator looked exceptionally solid throughout DPC, beating the likes of VP and PSG.LGD on several occasions. However, their TI journey was short-lived, placing last and only managing to rack up $100 000 USD out of the $40 million USD prize pool. For that, Joel Mori “MoOz” Ozambela also made an apology on Twitter.

Avid fans of the ex-Thunder Predator roster do have one encouraging piece of news to look upon as MoOz and the rest of the squad still wish to continue to compete in Dota 2. MoOz also addressed the team’s plans for the near future, announcing that they are currently looking for any organization that is willing to accept them in open arms.

With a new sponsor, we can only hope that they could come back to the Dota 2 scene better, stronger, and live up to their initial expectations.

Garena resmi Umumkan AOV International Championship (AIC) 2021: 5th Anniversary, Rebutkan Hadiah Hingga 14 Miliar Rupiah

Garena bersama Tencent Games baru saja mengumumkan turnamen bertajuk AOV International Championship (AIC) 2021: 5th Anniversary. Turnamen Arena of Valor tingkat internasional ini direncanakan akan digelar pada tanggal 27 November – 19 Desember 2021.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Garena AOV Indonesia (@garenaaovid)

Pagelaran AIC 2021 ini akan memperebutkan total hadiah sebesar US$1 juta atau setara dengan 14 miliar Rupiah. Jumlah tersebut merupakan 2 kali lipat dari total hadiah yang diperebutkan pada AIC edisi sebelumnya yakni AIC 2020 yang digelar akhir tahun 2020 kemarin.

Sebanyak 14 tim dari 8 kawasan Arena of Valor yang ada akan berpartisipasi dalam turnamen AIC 2021 mendatang. Kedelapan region tersebut adalah Taiwan, Thailand, Vietnam, Indonesia, China, Jepang, Korea, dan MSP (Malaysia, Singapura, Filipina).

Berikut rincian ini pembagian slot peserta AIC 2021:

• Garena Challenger Series (Taiwan): 3 Slot
• Arena of Glory (Vietnam): 3 slot
• RoV Pro League (Thailand): 3 slot
• AOV Star League (Indonesia): 1 slot
• MSP (Malaysia, Singapura, Filipina): 1 slot
• China: 1 Slot
• Korea: 1 Slot
• Japan: 1 Slot

Indonesia sendiri akan mengirimkan 1 wakilnya ke ajang AIC 2021 mendatang. Wakil Indonesia yang akan mengikuti AIC 2021 nantinya adalah juara dari AOV Star League (ASL) Winter 2021. ASL Winter 2021 saat ini sedang berlangsung dan diikuti oleh 6 tim AOV terbaik di Indonesia.

Turnamen AIC 2021: 5th Anniversary ini akan dilangsungkan secara online, untuk memastikan para penggemar dapat menikmati salah satu turnamen yang paling ditunggu-tunggu secara aman dan tetap menarik. Melanjutkan kesuksesan Arena of Valor World Cup (AWC) 2021 kemarin, turnamen kali ini juga akan menggunakan konsep virtual dan format siaran digital yang imersif.

Turnamen AWC 2021 sukses diselenggarakan secara online meskipun terkendala oleh pandemi COVID-19. Turnamen ini diikuti oleh 16 tim AOV terbaik dari seluruh dunia dan memperebutkan total hadiah sebesar US$500.000 atau sekitar Rp7 miliar. Tim asal Thailand yakni dtac Talon Esports berhasil memenangi AWC 2021 ini.

Sementara gelaran AIC 2021 mendatang merupakan edisi yang kelima turnamen internasional AOV akhir tahun digelar. Turnamen ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 silam dan dimenangkan oleh tim Still Moving Under Gunfire dari Taiwan. Sementara gelaran terakhir pada tahun 2020 kemarin juga berhasil dimenangi oleh wakil dari Taiwan yakni MAD Team.

DC Fandome 2021 Berikan Info Baru untuk 2 Gotham Knights dan Suicide Squad

DC Comics dan Warner Bros akhirnya mengadakan kembali gelaran DC Fandome kedua mereka tahun ini. Selain mengumumkan berbagai film dan serial baru dari berbagai superhero favorit, DC juga memberikan update untuk deretan game-game yang tengah mereka kerjakan.

Yang pertama adalah Gotham Knights. Game Batman terbaru tanpa kehadiran Batman ini menghadirkan trailer terbaru yang berfokus kepada ceritanya. Terutama pada Court of Owls yang akan menjadi musuh utama dalam game-nya nanti.

Masih sama seperti sebelumnya, game buatan WB Games Montreal ini menampilkan Nightwing, RedHood, Robin, dan Batgirl yang tengah menginvestigasi keberadaan Court of Owls yang ternyata telah menguasai kota Gotham sejak lama. Court of Owls sendiri ditampilkan menjadi sebuah organisasi misterius yang cukup berbahaya dan harus dihentikan.

Meskipun membawa musuh yang benar-benar baru, namun kelihatannya wajah-wajah lama dari game Batman akan muncul kembali dalam game ini. Seperti Penguin yang dalam trailer-nya terlihat memberikan informasi terhadap Court of Owls ini kepada Nightwing.

Kedua adalah Suicide Squad: Kill the Justice League yang sama-sama mengeluarkan trailer untuk ceritanya. Bisa dibilang game ini terasa lebih megah dan wah ketimbang Gotham Knight. Bagaimana tidak, dalam game ini pemain akan menjadi Suicide Squad atau Task Force X dengan misi yang cukup gila yaitu membunuh para anggota Justice League.

Mirip dengan Gotham Knight, tim protagonis dalam game ini juga terdiri dari empat karakter yaitu Harley Quinn, Deadshot, King Shark, dan Captain Boomerang. Keempat karakter ini terlihat memiliki misi untuk mengalahkan invasi alien yang menyerang kota Metropolis, namun misi tersebut berubah ketika ditampilkan bahwa para anggota Justice League kini menjadi jahat (kemungkinan karena pengaruh para alien) dan harus dibunuh.

Para fans tentunya akan gembira melihat karakter-karakter superhero favorit mereka akhirnya dapat masuk ke dalam game buatan Rocksteady ini secara bersamaan. Dalam trailer-nya, terlihat keberadaan Superman, Green Lantern, Wonder Woman, Flash, dan bahkan Batman lewat Batmobile-nya.

Kedua game ini akan dirilis pada 2022 mendatang meskipun masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti. Dan mengingat kita masih memiliki cukup waktu hingga tahun depan, kelihatannya kedua game ini akan memperlihatkan lebih banyak informasi ke depannya.

Detail dan Spesifikasi PC untuk GTA Trilogy Remaster Akhirnya Bocor

Diharapkan atau tidak oleh para fans, namun Rockstar telah resmi mengumumkan datangnya GTA Trilogy: The Definitive Edition. Sayangnya Rockstar tidak memberikan banyak informasi saat pengumumannya minggu lalu, namun mereka memang berjanji akan membagikan lebih banyak detail beberapa minggu ke depan.

Di lain pihak, para fans ternyata sudah tidak sabar dan mulai mencari bocoran apapun yang disembunyikan oleh Rockstar di dunia maya. Dan usaha tersebut ternyata membuahkan hasil, karena para fans berhasil menggali banyak informasi dari kompilasi remaster ini. Para fans berhasil mendapatkan informasi rating, detail improvisasi grafis, hingga yang terakhir spesifikasi yang dibutuhkan untuk memainkan versi PC-nya nanti.

Anggota GTAForums bernama allo8cr adalah salah satu orang yang berhasil mendapatkan berbagai informasi yang belum dirilis tersebut dari server milik Rockstar. Salah satu bocoran yang menarik adalah deskripsi improvisasi grafis yang akan diimplementasikan ke dalam tiga GTA remaster tersebut.

“Tiga kota ikonik, tiga cerita epik. Mainkan trilogi original klasik Grand Theft Auto: Grand Theft Auto III, Grand Theft Auto: Vice City, dan Grand Theft Auto: San Andreas yang diperbarui untuk generasi modern. Sekarang dengan peningkatan menyeluruh termasuk pencahayaan baru yang indah dan juga peningkatan untuk dunianya, tekstur resolusi tinggi, peningkatan jarak pandang, mekanisme kontrol ala GTA V, dan banyak lagi.”

Meskipun tidak ada bocoran screenshot yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas, namun setidaknya kita dapat membayangkan perubahan apa saja yang akan diimplementasikan ke dalam game-nya nanti. Namun perlu dipahami bahwa ketiga game ini tetaplah remaster dan bukan remake sehingga basis game originalnya masih tidak akan banyak berubah.

Selain detail mengenai improvisasi, spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk GTA Trilogy ini juga ikut bocor. Bisa dibilang semua improvisasi grafis yang ditawarkan membuat ukuran ketiga game ini membengkak hingga enam kali lipat dari ukuran GTA Trilogy original. Dan berikut detail dari spesifikasi PC lengkapnya.

Image credit: Rockstar

Minimum:

  • Intel Core i5-2700K / AMD FX-6300
  • Nvidia GeForce GTX 760 2GB / AMD Radeon R9 280 3GB
  • 8 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Recommended:

  • Intel Core i7-6600K / AMD Ryzen 5 2600
  • Nvidia GeForce GTX 970 4GB / AMD Radeon RX 570 4GB
  • 16 GB RAM
  • 45 GB Storage Space
  • Windows 10

Dapat terlihat bahwa spesifikasi yang dibutuhkan meningkat drastis hampir di segala aspek. Perlu diingat juga bahwa semua informasi ini tidak datang secara resmi sehingga masih ada kemungkinan ada detail-detail yang mungkin berubah saat Rockstar memberikan detailnya secara resmi nanti.

Pearl Abyss Tunjukkan Proses Pembuatan DokeV

DokeV milik Pearl Abyss memang menjadi salah satu kejutan yang tidak terduga dalam gelaran Gamescom pada Agustus lalu. Dengan konsep yang terasa fresh dan menyenangkan, DokeV memang berpotensi besar untuk menjadi game pesaing Pokemon nantinya.

Setelah dua bulan tanpa kabar, akhirnya Pearl Abyss memperlihatkan beberapa hal baru dari pengembangan Dokev ini. Lewat akun Twitternya, DokeV menceritakan bahwa mereka tampil di dalam acara “OMG_Electronics” milik Subusu News.

Dalam acara tersebut Pearl Abyss menunjukkan tur belakang layar atau behind-the-scenes dalam pembuatan DokeV dan juga menampilkan beberapa gameplay baru.

Acara OMG-Electronics tersebut sudah dapat ditonton di Youtube, dan bahkan telah menyediakan subtitle Bahasa Inggris untuk memudahkan penonton non-Korea untuk memahami percakapannya.

Dalam turnya tersebut, diperlihatkan bagaimana developer Pearl Abyss membangun proyek baru ambisiusnya ini. Yang pertama ditunjukkan adalah proses 3D scan yang ternyata dilakukan oleh Pearl Abyss ke banyak obyek di dalam game-nya.

Diperlihatkan juga bagaimana proses pemindaian yang dilakukan oleh Pearl Abyss terhadap benda nyata di dalam sebuah ruangan khusus yang berisi banyak kamera, yang biasanya digunakan dalam film dan juga game-game AAA.

Tidak berhenti untuk obyek-obyek kecil saja, Pearl Abyss ternyata juga melakukan pemindaian 3D untuk bangunan dan bahkan berbagai tekstur lingkungan yang nantinya akan digunakan di dalam game-nya.

Selain obyek dan detail lingkungan yang dibuat serealistis mungkin, Pearl Abyss juga memberikan perhatian khusus terhadap gerakan animasi karakter-karakter dalam DokeV.

Untuk hal tersebut, Pearl Abyss juga memiliki ruangan khusus motion capture yang digunakan untuk merekam animasi para karakter ketika bergerak, menaiki kendaraan, hingga bertarung.

Source: Pearl Abyss

Terakhir ditampilkan juga bagaimana semua elemen yang telah dibuat sebelumnya diimplementasikan ke dalam game. Dalam videonya, ditunjukkan juga secara perdana gameplay DokeV ini yang masih dalam tahap developer build.

Developer Pearl Abyss juga sempat menjawab beberapa pertanyaan dari para fans, seperti inspirasi game-nya yang ternyata datang dari film seperti Ghostbuster dan serial animasi klasik di Korea Selatan. Begitu juga latar pulaunya yang ternyata merupakan gabungan memori masa kecil dan juga imajinasi dari developer.

Sayangnya terlepas dari beberapa informasi mengenai pembuatannya, Pearl Abyss masih belum mengumumkan kapan DokeV ini akan dirilis nantinya.

Lepas Hiatus, Turnamen Red Bull Kumite 2021 Siap Digelar di Las Vegas!

Salah satu brand minuman berenergi, Red Bull kembali mengumumkan ajang esports rutinnya di tahun 2021 untuk Fighting Games yaitu Red Bull Kumite.

Sempat hiatus di tahun 2020 karena kasus pandemi, pihak Red Bull kembali di tahun 2021 dan memilih format tatap muka.

Benar, turnamen esports Fighting Games satu ini akan digelar secara langsung di Amerika Serikat, tepatnya di Caesars Palace, Las Vegas pada 13 dan 14 November mendatang.

Turnamen esports yang berlangsung selama dua hari tersebut akan memainkan 3 judul game sekaligus yaitu Street Fighter V: Champion Edition, TEKKEN 7, dan Guilty Gear Strive.

Sumber: Red Bull

Nantinya para pemain dan tim esports akan memeriahkan gelaran Red Bull Kumite 2021, namun pihak penyelenggara belum menjelaskan total hadiah yang akan diperebutkan.

Beberapa informasi yang baru diumumkan oleh pihak Red Bull adalah kehadiran sponsor yang setia menghiasi ranah esports Fighting Games.

Salah satunya adalah ASTRO Gaming, headset resmi yang berkolaborasi dengan MixAmp untuk memanjakan kualitas suara bagi para peserta di Red Bull Kumite.

Selain perlengkapan pertandingan, ASTRO Gaming juga menyiapkan ASTRO A10 headset bagi para peserta yang mendaftar untuk Last Chance Qualifiers di lokasi langsung.

Lalu ada brand monitor yaitu AOC serta sponsor yang cukup unik yaitu KMC Wheels, perusahaan manufaktur roda kendaraan.

Las Vegas Sebagai Tuan Rumah Red Bull Kumite 2021

Sumber: Red Bull

Terpilihnya Las Vegas merupakan hal yang cukup mengejutkan, khususnya untuk gelaran Red Bull Kumite. Sejak digelar tahun 2015, baru kali ini Red Bull memilih Las Vegas.

Sebelumnya, Red Bull Kumite digelar di Perancis untuk tahun 2015 sampai 2018. Lalu pada tahun 2019, Red Bull memilih Jepang sebagai tuan rumah.

Baru tahun ini benua Amerika akhirnya dipilih sebagai lokasi gelaran esports Red Bull Kumite. Memang nama Amerika Serikat sangat populer untuk Fighting Games, sebut saja gelaran EVO 2019 di Las Vegas.

Belum ada pengumuman resmi untuk jajaran formasi caster, pemain, hingga tim yang akan bertanding di turnamen tersebut.

Red Bull Kumite sendiri akan disiarkan secara langsung melalui Red Bull TV, serta di kanal Twitch dan YouTube resminya.

Isu EA Lepas Nama FIFA Disebabkan oleh Masalah Biaya Lisensi yang Terlalu Tinggi

Belum selesai terkejut dengan keputusan Konami untuk mengubah nama legendaris Pro Evolution Soccer (PES) menjadi eFootball, kini para pecinta game sepak bola dikejutkan dengan keinginan EA untuk ikut mengganti nama game mereka yaitu FIFA menjadi EA Sports FC.

Padahal EA telah menggunakan nama FIFA sebagai game sepak bolanya tersebut sejak tahun 1993. Kerja sama keduanya telah menghasilkan 38 buah game di berbagai platform hingga tahun ini. Namun sayangnya  kerja sama jangka panjang tersebut sepertinya akan segera berakhir setelah EA mendaftarkan nama EA Sports FC.

Banyak fans yang bertanya-tanya mengenai alasan rebranding tersebut dan akhirnya laporan terbaru dari New York Times memberikan penjelasan bahwa hal tersebut dilakukan karena masalah lisensi. Dalam perjanjian barunya FIFA disebut meminta $1 miliar untuk lisensi namanya setiap empat tahun.

sumber: FIFA

Ditambah lagi, FIFA juga disebut membatasi monetisasi yang dapat dilakukan EA dari game-nya. Padahal EA Sports yang menangani game FIFA merasa bahwa mereka seharusnya diizinkan untuk mengeksplorasi pendapatan mereka dari ekosistem game-nya seperti highlight dari game, turnamen offline, hingga ke produk-produk digital termasuk NFT.

Hasil mengejutkan tersebut sebenarnya tidak diambil dalam waktu singkat, bahkan pihak EA menyebutkan bahwa mereka telah melakukan negosiasi dengan FIFA selama 2 tahun ke belakang. Namun sayangnya permintaan FIFA yang meningkat lebih dari dua kali lipat dianggap terlalu mahal.

Sumber: FIFA

Meskipun harus mengubah nama salah satu franchise paling ikoniknya namun EA mengatakan tidak terlalu khawatir dengan hal tersebut. EA merasa dominasi mereka di pasar game sepak bola tidak akan terganggu oleh para kompetitor meskipun harus berganti nama.

Pasalnya, meskipun tidak akan lagi menggunakan lisensi nama FIFA, EA tetap memiliki lebih dari 300 lisensi serupa ke berbagai organisasi dan liga sepak bola dari seluruh dunia seperti UEFA, Premier League, Serie A TIM, dll. Apalagi meskipun tanpa lisensi FIFA, EA tetap dapat menggunakan nama dan wajah dari para pemain, nama tim, nama stadion, dan berbagai lisensi yang telah dimiliki oleh EA.

UCI akan Selenggarakan Kejuaraan Esports Balap Sepeda Tingkat Dunia Tahun Depan

The International Cycling Union (UCI) baru saja mengkonfirmasi penyelenggaraan 2022 UCI Cycling Esports World Championships. Kompetisi tersebut akan berlangsung pada tanggal 26 Februari 2022.

Tahun depan merupakan tahun kedua dari turnamen online bersepeda ini. Nantinya 2022 UCI Cycling Esports World Championships akan diadakan di Zwift, sebuah platform balap sepeda indoor virtual.

Yang membedakan kontestasi ini dengan kebanyakan event esports lain adalah, para peserta akan benar-benar bersepeda, ketimbang bermain video game. Hal yang berbeda saat seseorang bermain video game olahraga, seperti FIFA atau Efootball, yang tidak melakukan aktiftas fisik yang berat saat bertanding.

sumber: Zwift

The Olympic Virtual Series yang diadakan di awal tahun ini menunjukkan bahwa esports bersepeda memiliki potensi untuk mendorong partisipasi global di dunia bersepeda,” kata David Lappartient, selaku presiden UCI. “Maka dari itu, kami senang sekali membuka kesempatan baru untuk kemunculan event esports bersepeda lain, dan memungkinkan mereka untuk berkompetisi dengan nama-nama tersohor dari UCI WorldTour.”

Nantinya akan ada lima babak kualifikasi, yang terbuka untuk kompetitor esports terbaik di seluruh dunia. Peserta dengan peringkat lima teratas akan berkesempatan untuk berkompetisi mewakilkan negara mereka.

Nantinya penyelenggara juga akan diberikan hak untuk memilih langsung peserta dari 23 negara, berdasarkan ukuran komunitas esports mereka dan dari peringkat di UCI.

sumber: Zwift

“Esports bersepeda dilahirkan dari komunitas balap, yang tidak jauh berbeda dengan bentuk kompetisi esports yang lain, dan di dalamnya ada banyak talenta,” tambah Chief Executive dan Co-founder Zwift, Eric Min. “Esports bersepeda adalah sebuah disiplin baru ketika skill, taktik, dan pengalaman akan memegang peran penting. Saya benar-benar percaya bahwa kami sedang membuat salah satu dari sebuah bentuk kompetisi yang paling mudah diakses.”

Untuk 2022, UCI Cycling Esports World Championships, Zwift telah memilih peta New York sebagai pilihan lokasi virtual. Para pengendara sepeda akan saling berkompetisi pada dua setengah putaran di rute Knickerbocker. Seluruh pengendara akan melalui rute yang sama, dengan total jarak sepanjang 54,9 kilometer dan 944 meter. Sedangkan satu putaran Knickerbocker berjarak sekitar 22,5 kilometer.

MPL Indonesia Season 8 Playoffs set to Start

Following the conclusion of the group stage on August 13 – October 3, MPL Indonesia Season 8 will now enter its playoff phase, during which six of Indonesia’s highest-ranked Mobile Legends: Bang Bang squads will compete for a total prize pool of US$300,000 and two direct entries to the M3 World Championship.

Six playoff teams have been determined after the conclusion of 56 head-to-head matches involving all teams during the group stage phase. RRQ Hoshi and ONIC Esports will enter the playoffs contention with an upper-bracket advantage based on their group stage finishes of first and second, respectively.

EVOS Legends, Alter Ego, Aura Fire, and Bigetron Alpha will start their journey from the lower bracket before facing the upper bracket teams later on. Geek Fam ID and Rebellion Genflix have been eliminated after finishing seventh and eighth, respectively, in the group stage.

MPL ID Season 8 new formats, venues

Together with the announcement of the playoff, Moonton has revealed a new playoff structure, which includes a new best-of-five (BO5) format for all matches except the grand final, which will be increased to a best-of-seven configuration.

Moonton has also announced that the playoffs will take place in Bali, marking the first time in the MPL ID’s history that the tournament will be hosted outside of Java island. However, the event was restricted to the public owing to safety concerns about the ongoing COVID-19 outbreak in Indonesia.

Six teams will kick off the action in Bali, where they will battle it out from October 21-24 for their share of the tournament’s US$300,000 prize pool and direct entries to the US$800,000 M3 World Championship, scheduled to take place in December.

MPL ID Season 8 first-round matchups

(Photo courtesy of MPL ID)

Alter Ego and Bigetron Alpha will open up the action, with AURA Fire then taking on the M2 champions EVOS Legends.

The first and second-round matchups can be found below:

Thursday, October 21
12.45 WIB – Alter Ego vs. Bigetron Alpha | BO5
17.30 WIB – EVOS Legends vs. AURA Fire | BO5

Friday, October 22
12.45 WIB – RRQ Hoshi vs. AE/Bigetron | BO5
17.30 WIB – ONIC Esports vs. EVOS/AURA | BO5

Photo cover courtesy of MPL ID

Fortnite akan Gelar Turnamen ‘Grand Royale’ Berhadiah Rp70 Miliar

Pandemi yang masih terus berlanjut memang mempersulit berlangsungnya berbagai gelaran esport di seluruh dunia. Seperti yang menimpa The International 10 Dota 2 yang harus membatalkan kehadiran penonton hanya beberapa hari sebelum turnamennya berlangsung.

Tidak mengherankan bila beberapa publisher lebih memilih meniadakan gelaran turnamen offline-nya tahun ini. Hal ini juga dilakukan oleh Epic Games yang meniadakan turnamen terbesar Fortnite, yaitu Fortnite World Cup.

Namun, Epic menggantikan turnamen tersebut dengan turnamen berformat liga yang diberi nama Fortnite Competitive Series (FNCS). Epic juga mempersiapkan penutup turnamen bernama FNCS Grand Royale.

Seperti kebanyakan turnamen internasional, FNCS Grand Royale juga akan memperebutkan hadiah dengan jumlah yang masif yaitu $5 juta atau sekitar Rp70 miliar. Namun hadiah besar tersebut akan dibagikan ke beberapa wilayah di seluruh dunia.

Fortnite Grand Royale ini akan dilaksanakan selama 2 minggu setiap akhir pekan yaitu tahapan kualifikasi yang akan diadakan pada 11-14 November mendatang. Kemudian turnamen akan dilanjutkan pada minggu kedua yaitu 19-21 November yang jadi babak final.

Sistem kualifikasi yang digunakan oleh FNCS juga cukup unik. Pasalnya, tim peserta yang masuk akan diberikan waktu 3 jam untuk bermain hingga maksimal 10 pertandingan dan memperoleh poin sebanyak mungkin. Semakin tinggi posisi tim tersebut saat mengakhiri permainan, semakin tinggi pula poin yang akan diperoleh.

Setelah kualifikasi 33 tim dengan poin tertinggi akan masuk ke dalam Victory Path‘. Sedangkan tim-tim yang gagal masuk akan mendapat kesempatan kedua lewat jalur Reload Path. Sistem ini kemungkinan besar mirip dengan sistem Upper Bracket dan Lower Bracket yang diterapkan di beberapa turnamen esport.

Ada 4 sesi dari Victory Path yang akan diadakan nantinya dan 8 tim pemenang dari setiap sesi akan berkesempatan untuk masuk ke dalam Grand Royale Finals. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat melihat detail dari turnamen FNCS Grand Royale ini di website resminya.

Epic kelihatannya telah menemukan event pengganti dari Fortnite World Cup yang harus absen tahun ini. Bagusnya event ini dapat menarik lebih banyak peserta dari berbagai negara, sekaligus memberikan tontonan yang berbeda bagi para penonton selama di rumah.