Smash World Tour Championships Digelar Offline Pada 17-19 Desember 2021, FACEIT Kerja Sama dengan Gucci

Minggu lalu, muncul dua berita baru terkait skena esports Super Smash Bros. Pertama, Smash World Tour Championships akan diadakan secara offline pada Desember 2021. Kedua, FURIA asal Brasil baru saja menandatangani kontrak dengan pemain Super Smash. Sementara itu, Riot Games mengungkap bahwa mereka telah mengakuisisi Kanga. Selain itu, mereka juga memberikan informasi tentang perubahan pada League of Legends European Regional Leagues (ERL).

Smash World Tour Championships Diadakan Pada 17-19 Desember 2021

Smash World Tour Championships akan digelar pada 17-19 Desember di Orlando, Amerika Serikat. Kompetisi itu akan diadakan secara offline. Jadi, semua pemain yang telah lolos kualifikasi setelah bertanding di turnamen-turnamen regional Smash World Tour harus datang ke Orlando untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$150 ribu. Setengah dari total hadiah tersebut akan menjadi total hadiah untuk kompetisi Ultimate, dan setengahnya lagi untuk Melee, seperti yang disebutkan oleh Dot Esports.

Selain para pemain yang telah lolos kualifikasi, para pemain Super Smash Bros. masih punya satu kesempatan terakhir untuk bertanding di SWT Championships. Last Chance Qualifier akan diadakan pada akhir pekan yang sama dengan SWT Championships. Pemain yang memenangkan LCQ akan bisa maju ke kompetisi utama.

Riot Games Akuisisi Kanga Demi Berikan Pengalaman yang Lebih Baik untuk Fans

Riot Games baru saja mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi startup teknologi, Kanga. Dengan ini, Kanga akan masuk ke divisi Global Digital Esports milik Riot. Tugas mereka adalah untuk membuat pengalaman dan fitur baru bagi para fans dari game-game Riot. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai akuisisi ini.

Didirikan pada 2018, Kanga fokus untuk membuat “fan-hubs” yang menampilkan konten eksklusif, menjual merchandise, dan menjadi situs agregasi untuk video-video dari para streamers game. Semua konten yang ditampilkan oleh Kanga akan disesuaikan dengan selera pengguna, berdasarkan tim esports dan streamers game favoritnya, menurut laporan Esports Insider.

FURIA Rekrut Pemain Smash Ultimate, Griffin “Fatality” Miller

Organisasi esports asal Brasil, FURIA, punya pemain baru. Ialah Griffin “Fatality” Miller, pemain Smash Ultimate. Di kalangan komunitas Smash Ultimate, Miller dianggap sebagai salah satu pemain terbaik. Dia dikenal sebagai main Captain Falcon, lapor Clutch Points.

Griffin “Fatality” Miller baru saja menandatangani kontrak dengan FURIA. | Sumber: ClutchPoints

Keputusan FURIA untuk menggandeng Miller menunjukkan keseriusan mereka di skena esports Smash Bros. Tak hanya itu, kontrak FURIA dengan Miller menunjukkan keinginan organisasi esports asal Brasil itu untuk melebarkan sayap mereka ke pasar esports di Amerika Utara. Sebelum ini, FURIA dikenal sebagai organisasi esports yang fokus pada game-game FPS, seperti Countr-Strike: Global Offensive dan Rainbow Six Siege.

FACEIT dan Gucci Berkolaborasi untuk Kembangkan Ekosistem Esports

Penyelenggara turnamen esports FACEIT mengumumkan kerja sama mereka dengan merek luxury fashion Gucci. Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan akan fokus untuk mengembangkan komunitas esports di tingkat grassroot. Karena itu, FACEIT dan Gucci akan memusatkan perhatian mereka untuk menumbuhkan komunitas esports serta pengembangan diri para pemain esports.

Kerja sama ini bukan pertama kalinya Gucci menjajaki dunia esports. Pada 2020, Gucci bekerja sama dengan Fnatic untuk membuat jam tangan khusus. Selain itu, mereka juga pernah berkolaborasi dengan 100 Thieves untuk membuat pakaian, menurut laporan Esports Insider.

Riot Games Ungkap Perubahan untuk Liga League of Legends di Eropa

Selain akuisisi Kanga, minggu lalu, Riot Games juga mengungkap tentang perubahan yang mereka buat pada sistem League of Legends European Regional League (ERL). Mereka menyebutkan, mulai musim 2022, ERL akan terdiri dari lima liga regional yang terakreditasi. Kelima liga tersebut adalah Superliga di Spanyol, LFL di Prancis, NLC untuk kawasan Inggris, Irlandia, dan Nordik, Ultraliga yang mencakup Polandia, Latvia, Lithuania, dan Estonia, serta Prime League yang mengadu tim-tim dari Jerman, Austria, dan Swiss.

Hal itu berarti, beberapa liga nasional LOL di negara-negara Eropa — seperti PG Nationals di Italia, LPLOL di Portugis, dan liga di Belgia serta Belanda — masuk dalam kategori liga Non-Akreditasi. Menurut laporan Esports Insider, liga terakreditasi dan non-akreditasi akan punya format dan jadwal yang berbeda.

Nike Teken Kontrak Kerja Sama dengan FURIA, Organisasi Esports asal Brazil

Organisasi esports asal Brazil, FURIA, mengumumkan kerja sama jangka panjang bersama Nike. Seragam baru hasil kerja sama antar keduanya ini dikenakan pada tanggal 2 Juli 2019, pada gelaran esports CS:GO, ESL One Cologne.

Kolaborasi ini sangat menarik karena 2 hal. Pertama, Nike adalah brand pakaian olahraga (sportswear) terbesar di dunia. Kedua, ini kali pertama Nike kerja sama dengan tim esports. Meski begitu, hal ini bukanlah pertama kalinya Nike melirik ke esports.

Mereka sudah memberikan dukungan kepada pemain legendaris League of Legends (LoL) dari Tiongkok, Jian “Uzi” Zihao di 2018. Selain itu, Nike juga sudah menandatangani kesepakatan rekanan selama 4 tahun dengan TJ Sports untuk liga LoL Tiongkok (LPL).

Dalam artikel yang dirilis di situs mereka sendiriJaime Pádua F. Filho, CEO dari FURIA Esports mengatakan, “kontrak dengan Nike ini bisa dibilang sebagai pionir tersendiri dan menambahkan kredibilitas sekaligus kesinambungan dari proyek kami. Dengan dukungan Nike, kami akan melanjutkan pekerjaan kami mewujudkan banyak impian dan membentuk atlet-atlet hebat dengan kerja keras, talenta, dan daya juang. Kami sudah berhasil menjalankan ini di CS:GO dan kami berharap bisa mengaplikasikannya ke aspek lainnya.”

Selain CS:GO, FURIA sendiri memang punya beberapa divisi game sseperti PUBG dan Dota 2. Selain itu, mereka juga punya FURIATV yang diklaim sebagai kanal streaming terbesar di dunia yang dimiliki oleh tim esports.

Sumber: Dexerto
Sumber: Dexerto

FURIA sendiri memang bisa dibilang tim CS:GO yang cukup besar dari Amerika Latin. Namun demikian, tim yang dibentuk pada bulan Agustus 2017 ini belum pernah menorehkan sejarah sebagai juara Major (karena baru Cloud9, tim di luar Eropa, yang pernah menjadi juara Major CS:GO).

Menurut statistik sendiri, pada saat artikel ini ditulis, FURIA berada di peringkat 7 dunia, menurut versi HLTV.

Lalu, kira-kira bagaimana dengan di Indonesia ya? Sampai hari ini, mungkin peluang terbesar kerja sama antara brand industri olahraga dan esports di Indonesia ada di Bali United, tim sepakbola yang punya IOG Esports. Pasalnya, mereka harusnya sudah punya kedekatan dengan brand-brand olahraga besar yang ada di Indonesia.