Lewat Aplikasi Game Driver, Performa Gaming Smartphone Samsung Meningkat

Kualitas game-game mobile di smartphone terus meningkat, dari sisi grafis maupun gameplay-nya. Begitu pula dengan teknologi chipset yang mana kemampuan CPU dan GPU-nya semakin powerful, didukung AI dan juga konektivitas 5G.

Belum lama ini, Qualcomm telah mengumumkan chipset flagship Snapdragon 888 yang memiliki fitur updateable GPU driver. Serta, siap menyuguhkan pengalaman bermain game premium dengan frame rate mencapai 144fps di smartphone flagship tahun depan.

aplikasi-game-driver-samsung-2

Driver GPU yang dapat diperbarui ini sebetulnya hal yang umum di dunia PC. Setelah inovasi Qualcomm, Samsung juga memperkenalkan solusi software yang memungkinkan mendapatkan ‘pengalaman bermain game terbaik di smartphone‘ yaitu lewat sebuah aplikasi Android bernama Game Driver.

Aplikasi Game Driver ini hanya untuk smartphone flagship terbaru Samsung, yaitu Galaxy S20 series dan Galaxy Note20 series. Dua judul game yang dipastikan mendapat peningkatan kinerja ialah Call of Duty: Mobile dan Fortnite.

Optimalisasi GPU dilakukan setelah kolaborasi dengan Google dan vendor GPU utama seperti ARM dan Qualcomm. Samsung berjanji, meski saat ini jumlah perangkat yang mendukung Game Driver masih sangat terbatas, tetapi akan tersedia lebih luas segera ke depannya.

Karena smartphone flagship Samsung menggunakan dua dapur pacu yang berbeda, Samsung juga menyediakan dua versi aplikasi Game Driver. Ada untuk GPU Adreno untuk yang menggunakan chipset Snapdragon 865 dan Game Driver untuk GPU Mali yang menggunakan Exynos 990.

Sumber: GSMArena

Samsung Galaxy S20+ Adalah Flagship dengan Keunggulan yang Berlimpah

Semakin mahal suatu smartphone, semakin tinggi pula ekspektasi kita terhadapnya. Hal ini sangat bisa dimaklumi, terutama jika kita sudah menghabiskan belasan juta rupiah demi mendapatkan smartphone flagship yang paling baru.

Salah satu flagship di tahun 2020 adalah Samsung Galaxy S20+. Dengan banderol Rp 16.999.000, wajar apabila konsumen mengharapkan banyak darinya. Kabar baiknya, sesuai peribahasa “ada harga, ada rupa”, keunggulan yang bisa kita dapatkan dari S20+ pun juga berlimpah. Mari kita bahas satu per satu.

Desain

Galaxy S20+

 

Simpel tapi sangat elegan, dengan build quality amat premium. Itulah kesan pertama saya melihat dan menggenggam Galaxy S20+. Hampir seluruh wajahnya diselimuti layar, dan lubang kamera depannya juga kecil sehingga tidak mengganggu. Meski layarnya besar, fisik S20+ tergolong ringkas dengan tebal 7,8 mm dan bobot 186 gram.

Satu hal yang saya amat suka dari desainnya adalah, lengkungan di sisi kiri dan kanan layarnya tidak berlebihan. Cukup melengkung sehingga sangat nyaman ketika harus mengusap layar dari pinggir, tapi tidak kelewat melengkung sampai-sampai layarnya jadi sering tidak sengaja tersentuh.

Layar

Galaxy S20+

Sudah bukan rahasia apabila Samsung merupakan pemasok panel display untuk sejumlah pabrikan smartphone. Jadi tak perlu terkejut kalau mereka menyematkan display berkualitas terbaik dan tanpa kompromi pada perangkat bikinannya sendiri.

Galaxy S20+ mengemas panel Dynamic AMOLED 2X dengan bentang diagonal 6,7 inci dan resolusi 3200 x 1440 pixel. Layar ini siap memutar konten berformat HDR10 dengan warna yang memukau, namun yang lebih penting, ia menawarkan refresh rate sebesar 120 Hz demi menyajikan pengalaman menggunakan yang paling mulus.

Performa

Galaxy S20+

S20+ mengusung chipset Exynos 990 dengan prosesor octa-core dan RAM sebesar 8 GB. Namun yang lebih menarik untuk disoroti adalah chip neural processing unit (NPU) berinti ganda yang berperan vital dalam mewujudkan fitur-fitur berbasis AI, semisal fitur Single Take yang akan saya jelaskan lebih lanjut nanti.

Urusan storage, S20+ punya kapasitas penyimpanan sebesar 128 GB, akan tetapi pengguna bisa memperluasnya menggunakan kartu microSD dengan kapasitas maksimum 1 TB.

Baterai

Apa yang Anda harapkan dari baterai smartphone? Tentu saja kapasitas besar dan dukungan pengisian secara cepat. Well, kedua parameter itu bisa Anda centang pada S20+ berkat baterai berkapasitas 4.500 mAh dan dukungan fast charging 25 W.

Kamera

S20+4

S20+ datang membawa empat kamera belakang: kamera utama 12 megapixel f/1.8 dengan ukuran sensor 1/1,76 inci yang sangat bisa diandalkan di kondisi cahaya yang minim, kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2 dengan sudut pandang seluas 120°, kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan hybrid optical zoom 3x, dan kamera DepthVision yang berfungsi untuk menyempurnakan kualitas foto subjek dengan latar yang blur.

Beralih ke depan, jangan tertipu oleh lubang kameranya yang kecil, sebab kamera ini sangatlah kapabel: 10 megapixel f/2.2, lengkap dengan teknologi Dual Pixel AF yang diwariskan dari kamera utamanya, yang memungkinkan kamera untuk mengunci fokus dengan lebih cepat.

Perekaman video 8K

Samsung Galaxy S20+

S20+ adalah satu dari segelintir smartphone yang sanggup merekam dalam resolusi maksimum 7680 x 4320 pixel alias 8K 24 fps. Momennya lebih pas diabadikan dalam bentuk foto? Ambil saja foto 33 megapixel dari videonya.

Selain 8K, perangkat juga menawarkan opsi perekaman 4K 60 fps, dan kamera depannya pun juga mampu merekam dalam resolusi 4K. Melengkapi semua itu adalah fitur Super Steady yang akan membantu menghasilkan video yang mulus meski pengambilannya dilakukan selagi berlari.

Single Take

Samsung Galaxy S20

Fitur berbasis AI ini istimewa karena cukup dengan satu klik tombol shutter, pengguna dapat mengambil hingga 14 foto dan video sekaligus (10 foto dan 4 video). Selama prosesnya berlangsung, pengguna dipersilakan berpindah posisi untuk mengambil gambar dari angle yang berbeda.

Hasil pengambilan gambarnya sangatlah bervariasi; ada yang diambil menggunakan kamera ultra-wide, ada yang di-zoom, ada yang diberi filter, ada video slow-motion, dan ada pula video dengan efek ala Boomerang. Semua itu berlangsung secara otomatis berkat kemampuan AI menyesuaikan dengan kondisi di sekitar.

One UI

Galaxy S20+

Tampilan minimalis dan navigasi yang mudah merupakan keunggulan utama sistem operasi One UI pada S20+. Namun satu yang paling saya suka adalah bagaimana One UI dirancang untuk memudahkan pengoperasian dengan satu tangan walaupun perangkat memiliki layar yang besar; sebagian besar tombol diposisikan di area bawah layar sehingga mudah dijangkau menggunakan ibu jari.

Samsung DeX

Terakhir, S20+ turut mendukung Samsung DeX, yang berarti ia dapat kita sambungkan ke monitor dan dioperasikan layaknya sebuah komputer. Video-video 8K yang diambil tadi jadi bisa diedit secara lebih leluasa berkat layar monitor yang besar. Kalau memang lebih sreg menggunakan aplikasi edit video di PC, pindahkan saja file videonya dengan cepat.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

3 Fitur Pilihan di Samsung Galaxy S20+

Apa kriteria Anda dalam memilih sebuah smartphone flagship? Apakah layar menjadi prioritas yang utama? Apakah kamera, atau malah performa yang diutamakan? Mencari smartphone yang bisa memenuhi seluruh kriteria, alias yang benar-benar sempurna, jelas mustahil karena setiap orang mempunyai selera yang berbeda.

Kendati demikian, smartphone flagship biasanya dapat memenuhi sebagian besar kriteria smartphone idaman konsumen secara umum. Samsung Galaxy S20+ adalah salah satunya, dan di artikel ini saya akan menjelaskan kenapa.

Layar paling superior di industri

Galaxy S20+

Galaxy S20+ mengemas layar AMOLED 6,7 inci dengan resolusi 3200 x 1440 pixel. Di resolusi setinggi itu, gambar tentu akan terlihat sangat tajam, dan ini turut didukung oleh reproduksi warnanya yang begitu akurat, tidak ketinggalan pula tingkat kecerahan maksimum hingga 1.200 nit.

Namun resolusi, akurasi warna, dan tingkat kecerahan baru sebagian dari cerita utuh mengenai layar Galaxy S20+. Kita juga tak boleh lupa bahwa panel layarnya turut menawarkan refresh rate 120 Hz, dua kali lipat refresh rate layar smartphone pada umumnya.

Ini bukan masalah besar-besaran angka, namun 120 Hz benar-benar bisa menyajikan pengalaman yang berbeda dibanding 60 Hz. Kegiatan sesimpel scrolling artikel di browser saja bisa terasa lebih mulus di layar 120 Hz ketimbang 60 Hz. Dipadukan dengan performa Galaxy S20+ yang memang sesuai standar flagship, layar 120 Hz ini bakal semakin menimbulkan kesan perangkat yang sangat responsif.

Gaming juga bakal sangat terbantu oleh refresh rate tinggi, apalagi mengingat layar Galaxy S20+ juga memiliki touch sensitivity sebesar 240 Hz. Jadi bukan cuma menampilkan animasi secara lebih mulus, layarnya juga sanggup merespon sentuhan secara lebih gegas. Kalau ditanya apa gunanya, jawabannya bisa Anda temukan sendiri saat memainkan game kompetitif macam Mobile Legends atau PUBG.

Masih soal layar, refresh rate tinggi biasanya harus dibayar dengan konsumsi baterai yang lebih boros. Kabar baiknya, ini bukan perkara sulit buat Galaxy S20+ yang ditenagai baterai berkapasitas 4.500 mAh, dan lagi pengguna tetap bisa mengubah pengaturan refresh rate layar seandainya mereka sedang tidak membutuhkan 120 Hz atau ketika baterainya kritis.

Kamera sangat mumpuni

Galaxy S20+

 

Galaxy S20+ dilengkapi empat kamera belakang. Kita mulai dari kamera utamanya: 12 megapixel f/1.8, dengan penampang sensor sebesar 1/1,76 inci dan dukungan teknologi Dual Pixel PDAF. Ukuran fisik sensornya lebih besar dibanding milik pendahulunya, dan itu merupakan jaminan bahwa S20+ dapat menghasilkan foto yang lebih baik lagi di kondisi low-light.

Selanjutnya, ada kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2 dengan sudut pandang 120°, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0. Kamera telephoto-nya ini menawarkan hybrid optical zoom 3x, atau digital zoom 30x. Kapan Anda perlu memperbesar gambar sampai sejauh itu? Saat sedang menonton konser misalnya, atau saat berhadapan dengan papan pengumuman yang teksnya terlampau kecil.

Terakhir, S20+ turut mengemas kamera DepthVision yang akan membantu menyempurnakan hasil foto Portrait Mode dengan latar belakang yang blur. Di depan, konsumen bisa memanfaatkan kamera 10 megapixel f/2.2 untuk selfie. Kamera depannya ini pun cukup istimewa karena turut mengadopsi teknologi Dual Pixel PDAF seperti kamera utamanya.

Bagi yang hobi merekam video, S20+ siap dipakai untuk mengabadikan momen dalam resolusi 8K 24 fps atau 4K 60 fps – kamera depannya pun mampu merekam video 4K. Andai lebih cocok dijadikan foto, tinggal comot saja foto 33 megapixel dari rekaman video 8K-nya. Semuanya tanpa melupakan fitur Super Steady yang akan mengompensasi guncangan selama perekaman secara efektif.

Audio tak kalah penting

Galaxy S20+

Visual yang superior sering kali membuat kita lupa terhadap audio. Padahal, audio merupakan elemen esensial dalam suatu konten multimedia. Sepasang stereo yang terdapat di bagian bawah dan bagian depan S20+ merupakan komponen wajib untuk mendampingi layar berkualitasnya, sebab apalah arti video yang menarik kalau audionya hanya terdengar lirih.

Gaming lagi-lagi menjadi bidang yang diuntungkan. Perpaduan layar 120 Hz dan speaker stereo pastinya mampu menyuguhkan pengalaman gaming yang memuaskan. Selain itu, kegiatan seperti video call juga akan sangat terbantu oleh kehadiran speaker stereo, terutama saat konsumen tidak memiliki akses ke headphone atau earphone.

Singkat cerita, kalau kita bisa menilai TV dari segi kualitas gambar sekaligus kualitas suaranya, kenapa smartphone tidak demikian? Audio itu penting, dan sudah semestinya smartphone flagship menyajikan pengalaman audio yang sama maksimalnya seperti video.

Samsung Galaxy S20+ saat ini sudah bisa dibeli seharga Rp 16.999.000. Spesifikasinya secara umum meliputi prosesor octa-core Exynos 990, RAM sebesar 8 GB, dan storage internal berkapasitas 128 GB. Ekspansi penyimpanan juga dimungkinkan berkat slot kartu microSD yang mendukung hingga kapasitas 1 TB. Baterainya mempunyai kapasitas 4.500 mAh dan telah mendukung fast charging 25 W.

Galaxy S20+ menjalankan sistem operasi One UI 2 yang sudah berbasiskan Android 10. Dukungan software Samsung DeX juga tersedia, yang berarti ia bisa disambungkan ke monitor, TV atau komputer demi memaksimalkan multitasking. Di masa-masa seperti ini, Samsung DeX bakal sangat membantu kegiatan WFH, terutama yang melibatkan smartphone dan membutuhkan layar yang lebih besar.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Galaxy S20+ Mudahkan Pengguna Berkreasi Lewat Fitur Single Take

Duduk di kelas smartphone flagship, Samsung Galaxy S20+ mengemas sistem kamera yang sangat mumpuni: kamera utama 12 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 12 megapixel dengan sudut pandang seluas 120°, kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 dengan 3x hybrid optical zoom, kamera DepthVision, serta kamera selfie 10 megapixel f/2.2.

Itu baru terkait fotografi. Untuk videografi, Galaxy S20+ menawarkan opsi perekaman dalam resolusi maksimum 8K. Lalu yang mungkin menjadi pertanyaan konsumen adalah, kapan saya harus menggunakan kamera yang ini, dan kapan yang itu?

Daripada bingung, konsumen sebenarnya bisa memanfaatkan fitur inovatif milik seri S20 bernama Single Take. Single Take memungkinkan pengguna untuk mengambil hingga 14 foto dan video (10 foto dan 4 video) sekaligus, dengan durasi antara 3 sampai 10 detik.

Fitur ini banyak melibatkan kinerja kecerdasan buatan (AI), yang berarti pengguna hanya perlu mengklik tombol shutter satu kali, dan sisanya akan berjalan secara otomatis. Selama proses pengambilan Single Take berlangsung, pengguna bisa berpindah posisi seandainya ingin mengambil gambar dari angle yang berbeda.

Galaxy S20+ Single Take

 

Setelahnya, hasil tangkapan Single Take akan langsung disajikan di aplikasi Gallery bawaan. Hasil tangkapannya pun bervariasi; ada foto yang diambil menggunakan kamera ultra-wide, ada foto yang di-zoom, ada foto yang diberi filter, ada video yang diambil dengan efek slow-motion, dan ada pula video yang diberi efek looping ala Boomerang.

Semua itu hanya dengan menekan tombol shutter satu kali. Single Take sejatinya sangat berguna ketika ada banyak hal yang terjadi di sekitar pengguna. Di pesta ulang tahun misalnya, Single Take bisa dipakai untuk mengabadikan momen meniup lilin dari beragam angle secara menarik, dan pengguna tak perlu lagi bingung antara harus mengambil foto atau merekam video.

Kamera dan Single Take tentu baru sebagian dari keunggulan yang ditawarkan Galaxy S20+. Ponsel seharga Rp 14.499.000 ini turut mengemas layar 6,7 inci beresolusi 3200 x 1440 pixel yang amat superior perihal tingkat kecerahan, akurasi warna, maupun refresh rate (120 Hz).

Performanya juga tidak perlu diragukan lagi. Chipset Exynos 990 yang diusungnya mencakup neural processing unit (NPU) berinti ganda, dan ini sangat krusial dalam menyajikan fitur-fitur berbasis AI secara optimal, contohnya Single Take itu tadi. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM sebesar 8 GB, serta baterai berkapasitas 4.500 mAh.

Galaxy S20+ Single Take

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Mengenal Lebih Dekat Kamera Samsung Galaxy S20+

Duduk di kategori flagship, Samsung Galaxy S20+ tentu menawarkan banyak keunggulan. Layar adalah salah satunya, disusul oleh kamera. Bicara soal kamera, mungkin kita langsung teringat pada model termahal di seri S20, yakni S20 Ultra. Namun sejujurnya kamera S20 dan S20+ juga tak kalah menarik untuk disoroti.

Dari kacamata sederhana, perbedaan paling menonjol di antara kamera milik S20+ dan S20 Ultra adalah kemampuan memperbesar gambarnya (zoom). S20 Ultra dengan lensa periskopnya menawarkan hybrid optical zoom hingga sejauh 10x, sedangkan S20+ sejauh 3x. Angka-angka tersebut dapat ditingkatkan lagi menjadi 100x pada S20 Ultra, dan 30x pada S20+ dengan bantuan teknik digital zoom.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, kapan konsumen perlu memperbesar gambar sampai sejauh itu? Apa kegunaan praktisnya? Cukup banyak sebenarnya, terutama jika konsumen gemar traveling, atau ketika tidak mendapat kursi yang dekat saat sedang menyaksikan konser maupun pertandingan olahraga.

Apakah kemampuan zoom suatu kamera smartphone bisa dibilang wajib? Semuanya tergantung kebutuhan masing-masing konsumen. Seperti yang saya bilang, buat yang rutin bertamasya, kemampuan zoom jelas merupakan fitur esensial mengingat tidak setiap saat kita bisa melakukan ‘zooming dengan kaki’ alias mendekat ke subjek foto.

 

Samsung Galaxy S20+

Secara teknis, Galaxy S20+ dibekali empat buah kamera. Kamera utamanya terdiri dari sensor 12 megapixel dan lensa f/1.8 dengan sudut pandang 79°. Di angka 1/1,76 inci, ukuran fisik sensornya lebih besar ketimbang milik S10, dan itu berarti hasil fotonya di kondisi minim cahaya juga lebih baik daripada S10.

Mendampingi kamera utamanya adalah kamera ultra-wide 12 megapixel dengan lensa f/2.2 dan sudut pandang seluas 120°, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 yang menawarkan hybrid optical zoom 3x itu tadi. Baik S20+ maupun S20 Ultra juga sama-sama mengemas kamera DepthVision untuk membantu meningkatkan kualitas Portrait Mode.

Kamera DepthVision pada dasarnya merupakan sensor Time of Flight (ToF) yang berfungsi untuk mengukur jarak sekaligus merekam informasi kedalaman (depth). Selain untuk menyempurnakan kualitas foto subjek dengan latar yang blur, kamera DepthVision juga berperan penting dalam merealisasikan fitur-fitur seperti Live Focus Video, Quick Measure, dan 3D Scanner.

Untuk kamera selfie-nya, Galaxy S20+ hadir membawa modul 10 megapixel dan lensa f/2.2. Seperti kamera utamanya, kamera depannya turut dibekali teknologi Dual Pixel AF untuk membantu mengunci fokus pada subjek secara cepat.

 

Samsung Galaxy S20+

Video juga merupakan satu parameter kamera yang S20+ unggulkan. Seperti S20 Ultra, S20+ siap merekam dalam resolusi maksimum 8K (7680 x 4320 pixel) 24 fps, dan dari video tersebut konsumen bisa mengesktrak foto beresolusi 33 megapixel. Kalau 8K dinilai terlalu ekstrem, masih ada opsi perekaman dalam resolusi 4K 60 fps.

Super Steady lagi-lagi menjadi fitur pelengkap kapabilitas video flagship Samsung ini. Pengguna pada dasarnya tidak perlu khawatir video yang diambil selagi berlari bakal tampak seperti terguncang-guncang. Untuk kamera depannya, resolusi maksimum yang didukung adalah 4K.

Perekaman video dalam resolusi 8K ini tak mungkin bisa diwujudkan tanpa dukungan prosesor yang bertenaga, demikian pula sederet fitur yang ditawarkan aplikasi kamera bawaannya, macam Pro Mode, Night Hyperlapse, maupun fitur penyuntingan yang komplet.

Saat semua itu digabungkan, hasilnya adalah perangkat yang mungkin lebih terkesan seperti kamera ketimbang smartphone. Galaxy S20+ pada dasarnya dirancang untuk menjadi medium hiburan yang spektakuler berkat layar memukaunya, tapi di saat yang sama perangkat juga sanggup menghasilkan konten yang tak kalah berkualitasnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Samsung Galaxy S20+ Adalah Sebuah Flagship Tanpa Kompromi

Samsung Galaxy S20 Ultra adalah pengejawantahan konsep smartphone flagship dengan angka-angka spesifikasi yang tinggi. Mulai dari resolusi kamera, kemampuan zoom, sampai spesifikasinya, semuanya fantastis. Demikian pula harganya, perangkat ini ada di kisaran angka untuk perangkat highend yaitu di angka Rp 18.499.000.

Pesona fantastis Galaxy S20 Ultra ini terkadang membuat kita lupa bahwa ia memiliki dua saudara kandung yang berharga lebih terjangkau tapi tidak kalah menarik: Galaxy S20 yang dibanderol seharga Rp 12.999.000, dan Galaxy S20+ seharga Rp 14.499.000.

Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah, apa yang menjustifikasi selisih harga antara Galaxy S20+ dan S20 Ultra yang setara dengan harga smartphone kelas menengah itu? Yang paling kentara adalah di sektor kamera, tapi itu bukan berarti Galaxy S20+ jauh lebih inferior begitu saja.

Dukungan spesifikasi kamera

Samsung Galaxy S20

Pada kenyataannya, Galaxy S20+ tetap mengusung kamera utama yang sangat mumpuni: 12 megapixel f/1.8, lengkap dengan OIS dan Dual Pixel PDAF.

Tiga kamera lainnya mencakup kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2 yang mendukung fitur Super Steady Video, kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 yang dilengkapi OIS dan menawarkan 3x hybrid optical zoom, serta kamera depth-sensing untuk menyempurnakan hasil Portrait Mode.

Di sini bisa kita lihat bahwa zoom sejauh 100x merupakan fitur eksklusif milik S20 Ultra, tapi Galaxy S20+ juga bisa memperbesar gambar secara digital sampai 30x. Kendati demikian, adanya fitur digital zoom bukan berarti kita harus selalu menggunakannya setiap saat.

Ada kalanya kita perlu melakukan zooming sampai sejauh 30x atau 100x, tapi kalau dalam konteks sehari-hari, zoom sejauh 3x atau 10x saja sebenarnya sudah lebih dari cukup.

Untuk urusan video, Galaxy S20+ memiliki kemampuan yang sama dengan Galaxy S20 Ultra yaitu mampu merekam dalam resolusi maksimum 8K. Kamera selfie milik Galaxy S20+ mempunyai resolusi 10 megapixel, dan lagi-lagi turut dibekali Dual Pixel PDAF demi kelancaran dan kecepatan mengunci fokus.

Sisi layar dan prosesor

Samsung Galaxy S20
Dari kiri ke kanan: Galaxy S20, S20+, dan S20 Ultra

Di luar kamera, sejatinya antara Galaxy S20+ dan S20 Ultra memiliki kesamaan yang cukup banyak. Galaxy S20+ punya dimensi yang sedikit lebih ringkas dengan bentang diagonal layar 6,7 inci, akan tetapi kualitas panel AMOLED yang digunakan sama ‘kakaknya’, dengan resolusi 3200 x 1440 pixel dan refresh rate 120 Hz.

Dukungan refresh rate tinggi ini akan bisa dinikmati untuk konten gaming, serta menikmati antarmuka One UI terbaru untuk beralih aplikasi atau menjelajah konten di internet.

Samsung Galaxy S20+ tentunya juga lebih ringan sekaligus tipis, dengan bobot hanya 186 gram dan tebal 7,8 mm. Kendati demikian, performanya nyaris identik dengan Galaxy S20 Ultra karena memang memakai chipset Exynos 990 yang sama. Saya bilang “nyaris” karena ada perbedaan kapasitas RAM: S20+ dengan RAM 8 GB, sedangkan S20 Ultra dengan RAM 12 GB.

Dukungan spesifikasi lain

Baterai yang tertanam di Galaxy S20+ juga cukup besar dan mumpuni di angka 4.500 mAh. Cukup untuk menemani pengguna seharian meski layarnya berjalan di refresh rate 120 Hz sepanjang waktu. Fitur fast charging mendukung untuk pengisian daya yang lebih cepat, menjadikan kombinasi untuk urusan baterai perangkat Samsung Galaxy S20+ bisa diandalkan.

Singkat cerita, Samsung Galaxy S20+ tetap bisa menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen yang tengah mencari smartphone flagship baru. Dengan modal yang kurang lebih sama, konsumen pada dasarnya bisa memilih antara membeli S20 Ultra, atau membeli S20+ ditambah satu smartphone kelas menengah seperti Galaxy A51.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Tips Memotret dengan Samsung Galaxy S20 Series oleh Fotografer Tommy Siahaan

Samsung telah meluncurkan smartphone flagship Galaxy S20 series di Indonesia. Meliputi Galaxy S20 original, versi Plus dan Ultra, serta smartphone foldable Galaxy Z Flip.

Kini smartphone flagship dari Samsung sudah bisa didapatkan secara langsung oleh masyarakat Indonesia dalam rangakaian Consumer Launch. Pada kesempatan tersebut, Samsung juga mengadakan photography sharing session bersama fotografer profesional Tommy Siahaan.

Membahas lebih lanjut tentang penggunaan fitur-fitur kamera pada Galaxy S20 series untuk mengoptimasi cara kita mengabadikan momen dan bercerita lebih lengkap lagi. Salah satu tipsnya adalah hasil jepretan tidak harus sama persis dengan apa yang dilihat oleh mata.

PSX_20200309_070105

Menurut Tommy, tak masalah membuat foto yang agak underexposure untuk mendapatkan detail atau menonjolkan objek agar terlihat lebih menarik. Caranya dengan memilih objek di layar, kemudian turunkan exposure-nya.

Selain itu, fitur zoom juga menjadi salah satu fitur yang patut diperhatikan dalam membuat gambar yang menarik. Terkhusus Galaxy S20 Ultra, smartphone ini bisa memperbesar gambar hingga 100x.

Meski begitu, sebaiknya memang tidak perlu menggunakan fitur zoom ini terlalu ekstrem. Cukup sebanyak 10x untuk hasil optimal, untuk zoom 30x hingga 100x akan butuh bantuan tripod dan memotret dalam kondisi pencahayaan yang baik.

Lebih lanjut, sensor yang digunakan oleh Galaxy S20 Ultra adalah ISOCELL Bright HM1 beresolusi 108MP yang ideal untuk menangkap foto landscape dengan pencahayaan cukup. Menggunakan teknologi NonaCell, di mana sembilan piksel bekerja menjadi satu sehingga tiap piksel punya ukuran 2,4um, kamera ini juga dipastikan dapat diandalkan dalam pencahayaan rendah.

Tentu saja, komposisi foto dan sudut pengambilan gambar juga penting. Namun, ia menekankan pastikan mengenali fitur-fitur kamera yang ditawarkan oleh Galaxy S20 series dan terus explore.

Samsung Tak Sengaja Unggah Gambar Galaxy S20 ke Situsnya

Berbagai rumor dan bocoran terkait smartphone flagship terbaru Samsung sudah cukup lama beredar. Namun baru-baru ini akhirnya ada bocoran langsung dari Samsung sendiri. Gambar di atas adalah screenshot dari Galaxy S20 yang terbungkus casing bertabur LED, diambil oleh WinFuture melalui situs resmi Samsung.

Galaxy S20? Ya, gambar ini mengonfirmasi rumor bahwa Samsung bakal menamainya demikian, bukan Galaxy S11. Namun tentu saja yang paling banyak disoroti adalah penampilannya. Seperti yang bisa kita lihat, layarnya lagi-lagi mengadopsi gaya punch-hole ala Galaxy Note 10, sedangkan tonjolan kameranya yang memanjang kini juga melebar.

Pastinya gambar ini sekarang sudah ditarik dari situsnya oleh Samsung, apalagi mengingat jadwal peluncurannya hanya tinggal pekan depan, tepatnya di event Unpacked yang Samsung tetapkan pada tanggal 11 Februari.

Samsung Galaxy S20 official leak

Ini juga bukan pertama kalinya Samsung secara tidak sengaja membocorkan gambar perangkat yang belum mereka ungkap secara resmi. Tahun lalu, bocoran gambar Galaxy Note 10 dan Note 10+ terungkap hanya sehari sebelum event pengumumannya digelar.

Satu rumor yang paling menarik menurut saya adalah, Galaxy S20 disebut bakal hadir dalam tiga varian yang berbeda: Galaxy S20, Galaxy S20 Plus, dan Galaxy S20 Ultra, dengan varian Ultra yang disebut-sebut mengemas spesifikasi paling superior. Benar atau tidaknya akan terjawab dalam beberapa hari mendatang.

Sumber: WinFuture via The Verge.