Activity Tracker Terbaru Garmin Dibekali Heart-Rate Monitor, GPS dan Fitur Tracking Otomatis

Garmin terus membentangkan sayapnya di ranah perangkat wearable. Setelah memperkenalkan Vivomove, jam tangan analog dengan kemampuan activity tracking, kini Garmin kembali merilis versi anyar dari tracker andalannya, Vivosmart.

Versi baru ini dijuluki Vivosmart HR+. Bentuk dan desainnya hampir identik dengan Vivosmart HR yang diumumkan tahun kemarin. Perbedaannya ada ada jeroannya, dimana Vivosmart HR+ kini tak cuma dibekali sensor laju jantung saja, tetapi juga GPS dan kemampuan memonitor sejumlah aktivitas secara otomatis (Garmin Move IQ), mulai dari berjalan, berlari, bersepeda, berenang sampai latihan elliptical.

Kehadiran GPS juga berarti data yang dikumpulkan untuk aktivitas berbasis jarak akan jauh lebih akurat. Meski sepintas pembaruannya terdengar biasa-biasa saja, penambahan GPS dan fitur Move IQ tadi saja sudah bisa memberikan pengalaman yang lebih signifikan ketimbang pendahulunya.

Sama seperti perangkat wearable Garmin lainnya, data yang dikumpulkan Vivosmart HR+ akan disinkronisasikan secara otomatis dengan aplikasi Garmin Connect di smartphone. Pengguna juga bisa memanfaatkan Vivosmart HR+ untuk meneruskan notifikasi, mengontrol jalannya musik maupun melacak lokasi ponsel yang terselip entah ke mana.

Soal baterai, Vivosmart HR+ diklaim mampu beroperasi hingga lima hari nonstop meski tengah memonitor laju jantung secara konstan. Namun perlu dicatat, daya tahan baterainya akan menurun drastis menjadi 8 jam saja ketika GPS diaktifkan.

Garmin Vivosmart HR+ saat ini sudah mulai dipasarkan dengan banderol harga $220. Ia datang dalam tiga pilihan warna dan dua ukuran strap.

Sumber: Garmin.

Garmin Rilis Dua Perangkat Wearable Anyar, Vivofit 3 dan Vivoactive HR

Kemeriahan event Mobile World Congress 2016 di Barcelona dimanfaatkan Garmin untuk memperkenalkan dua perangkat wearable terbarunya: Garmin Vivofit 3 dan Garmin Vivoactive HR. Keduanya merupakan suksesor yang membawa sejumlah peningkatan, baik dari segi fitur maupun estetika.

Garmin Vivofit 3

Garmin Vivofit 3

Sejak generasi pertamanya, Vivofit secara spesifik ditujukan buat konsumen yang sekadar memerlukan fitness tracker sederhana yang bisa diandalkan setiap harinya. Vivofit 3 masih mempertahankan esensi tersebut, namun desainnya kini telah diperbarui sehingga tampak lebih fashionable.

Layarnya kini mengecil, tapi tidak masalah karena pengguna sekarang bisa mengganti strap-nya dengan gaya yang bermacam-macam. Semua fitur tracking-nya masih tersedia, mulai dari memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan fitur sleep tracking secara otomatis.

Namun perubahan yang paling menonjol adalah kehadiran fitur bernama Move IQ. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan Vivofit 3 untuk mengenali berbagai macam aktivitas fisik, termasuk berlari, bersepeda atau berenang, lalu memulai proses tracking dengan sendirinya. Kedengarannya tidak asing? Ya, cara kerjanya memang mirip seperti fitur SmartTrack milik Fitbit.

Atribut penting pendahulunya turut dipertahankan oleh Vivofit 3, yakni daya tahan baterai selama satu tahun penuh. Ia mengemas baterai kancing standar seperti yang biasa dipakai oleh jam tangan, jadi Anda tak perlu dipusingkan dengan charging sama sekali.

Vivofit 3 akan dipasarkan mulai kuartal kedua tahun ini seharga $100. Garmin juga akan menawarkan bundle berisi dua strap ekstra karya desainer ternama seharga $40. Contohnya bisa Anda lihat sendiri pada gambar di atas.

Garmin Vivoactive HR

Garmin Vivoactive HR

Selain Vivofit 3, Garmin turut memperkenalkan suksesor dari smartwatch Vivoactive. Didapuk Vivoactive HR, desainnya kini jauh lebih modis daripada pendahulunya. Layarnya masih menggunakan panel sentuh berwarna yang selalu menyala, serta dapat dibaca dengan mudah meski berada di bawah terik matahari.

Penambahan label “HR” menandakan bahwa smartwatch ini sekarang punya kemampuan memonitor laju jantung pengguna secara konstan. Garmin memakai teknologi rancangannya sendiri, sama seperti yang tersematkan dalam Garmin Forerunner 235. Tidak ketinggalan pula kehadiran barometric altimeter yang memungkinkannya untuk memonitor tingkat elevasi.

Smartwatch ini masih ditenagai oleh software Garmin Connect IQ yang memberikan kebebasan bagi pengguna untuk mengunduh aplikasi maupun watch face ekstra dengan mudah. Bersamaan dengan itu, hadir pula fitur Move IQ seperti yang dimiliki Vivofit 3 tadi.

Soal daya tahan baterai, Garmin mengklaim Vivoactive HR bisa bertahan selama 8 hari meski digunakan untuk memonitor aktivitas maupun laju jantung secara terus-menerus. Hanya saja kalau pengguna turut mengaktifkan fungsi GPS, daya tahan baterainnya akan menurun drastis menjadi 13 jam saja.

Sama seperti Vivofit 3, Vivoactive HR bakal meluncur ke pasaran mulai kuartal kedua tahun ini seharga $250. Konsumen juga bisa membeli strap ekstra dalam berbagai pilihan warna, masing-masing dihargai $30.

Sumber: Garmin 1, 2 via Wareable 1, 2.