Fitbit Luxe Resmi Diluncurkan, Sangat Modis dengan Layar AMOLED

Fitbit meluncurkan hardware pertamanya di tahun 2021 yang tidak ditujukan untuk konsumen anak-anak. Dinamai Fitbit Luxe, fokus utamanya adalah tampil menawan, dan jika kita lihat sepintas, wujudnya tampak seperti versi lebih modis dari Inspire 2.

Fitbit pada dasarnya ingin memperlakukan Luxe layaknya sebuah perhiasan yang kebetulan menawarkan fitur tracking yang komprehensif. Rangka stainless steel-nya dibentuk menggunakan proses metal injection molding, teknik yang umum dipakai dalam pembuatan perhiasan, yang pada akhirnya dapat menghasilkan rangka dengan satu permukaan yang seamless.

Rangka tersebut ditawarkan dalam tiga pilihan warna yang berbeda: Graphite, Platinum, dan Soft Gold. Varian Platinum dan Soft Gold hadir dengan finish yang mengkilat, sedangkan varian Graphite memiliki tekstur matte yang tampak elegan. Tanpa perlu terkejut, Luxe hadir bersama strap yang mudah dilepas-pasang.

Pilihan strap-nya pun sangat beragam, mulai dari yang berbahan silikon yang dapat dibeli secara terpisah seharga $30, berbahan kain tenun seharga $35, berbahan kulit seharga $50, sampai yang berbahan stainless steel mesh seharga $80. Fitbit bahkan mengambil langkah ekstra dengan bekerja sama dengan brand perhiasan Gorjana dan menyediakan link bracelet berbahan stainless steel seharga $100.

Dengan tebal rangka 10,1 mm, Luxe adalah fitness tracker paling tipis milik Fitbit yang dilengkapi touchscreen, cukup tipis untuk bisa tetap terasa nyaman selagi dipakai tidur. Ia juga merupakan tracker pertama Fitbit yang mengemas panel layar AMOLED. Fitbit tidak merincikan ukuran maupun resolusinya, tapi yang pasti layar sentuh ini adalah satu-satunya metode input yang Luxe tawarkan mengingat ia sama sekali tidak dilengkapi tombol lain.

Kalau berdasarkan informasi yang didapat Wareable, layarnya memiliki ukuran 0,76 inci dengan resolusi 124 x 206 pixel, cukup kecil jika dibandingkan dengan kebanyakan tracker yang umumnya mengemas layar berukuran di atas 1 inci. Tingkat kecerahan layarnya bisa sampai dua kali lipat lebih terang daripada layar milik Inspire 2 atau Charge 4 kalau menurut Fitbit.

Melihat ukuran layarnya, bisa kita simpulkan bahwa Luxe merupakan tracker yang sangat ringkas, dan kita tahu aksesori pergelangan tangan dengan dimensi ringkas biasanya lebih cocok untuk kaum hawa. Itulah mengapa siklus menstruasi menjadi salah satu dari banyak paremeter yang bisa dimonitor oleh Luxe, yang mencakup pola pernafasan, pola tidur, variabilitas laju jantung, suhu kulit, dan nantinya kadar oksigen dalam darah alias SpO2.

Tracking kegiatan berenang pun juga dapat dilakukan mengingat fisik Luxe tahan air hingga kedalaman 50 meter. Total ada 20 profil latihan fisik yang tersedia, yang akan aktif secara otomatis ketika aktivitas dimulai.

Menariknya, Luxe juga dapat memonitor tingkat stres pengguna walaupun ia tidak dilengkapi sensor EDA (electrodermal activity) seperti yang diunggulkan smartwatch Fitbit Sense. Pada kenyataannya, Fitbit memanfaatkan peluncuran Luxe ini untuk mengumumkan bahwa Stress Management Score bakal menjadi metrik baru yang dapat dipantau oleh produk-produk mereka lainnya.

Sangat disayangkan ada satu komponen esensial yang absen dari Luxe, yaitu GPS, yang berarti pengguna Luxe masih harus membawa ponselnya untuk memonitor kegiatan seperti berlari atau bersepeda. Jadi kalau memang yang dicari adalah tracker dengan GPS di ekosistem Fitbit, sejauh ini tidak ada pilihan lain selain Charge 4, meski memang desainnya jauh lebih membosankan ketimbang Luxe.

Berhubung tidak ada GPS, otomatis baterainya pasti akan selalu awet. Dalam sekali pengisian, Luxe diyakini mampu beroperasi sampai sekitar lima hari pemakaian. Charging-nya sendiri membutuhkan waktu sekitar dua jam dari 0-100%.

Rencananya, Fitbit Luxe akan dipasarkan mulai musim semi tahun ini, yang berarti tidak akan terlalu lama dari sekarang. Di Amerika Serikat, Luxe dijual dengan harga $150. Alternatifnya, Fitbit juga akan menghadirkan Luxe Special Edition dengan link bracelet Gorjana tadi seharga $200 di bulan Juni mendatang. Setiap unit Luxe datang bersama akses gratis Fitbit Premium selama enam bulan, yang normalnya dihargai $10 per bulan.

Sumber: Fitbit dan The Verge.

Withings Pulse HR Siap Tandingi Fitbit Charge 3

Baru dua bulan yang lalu, Withings memulai kembali debutnya di ranah wearable lewat smartwatch analog Steel HR Sport. Tanpa harus menunggu lama, mereka langsung tancap gas merilis produk baru lagi, yaitu Withings Pulse HR.

Pulse, bagi yang masih ingat, adalah fitness tracker pertama Withings yang diluncurkan di tahun 2013. Bentuknya mirip iPod Shuffle yang ditarik sisi kiri dan kanannya, akan tetapi suksesornya kini telah berevolusi menjadi sebuah gelang pintar macam Fitbit Charge 3.

Melihat namanya, heart-rate monitoring memang menjadi salah satu fitur unggulannya. Laju jantung akan terus dimonitor selagi pengguna aktif berolahraga, tapi selebihnya perangkat hanya akan memonitor dalam interval 10 menit, demi menjaga ketahanan baterai tentu saja.

Withings Pulse HR

Bicara soal baterai, Pulse HR diklaim mampu beroperasi sampai 20 hari dalam satu kali pengisian. Masih kalah awet ketimbang Steel HR Sport, dan Pulse HR juga tidak bisa dipakai untuk memonitor VO2 Max seperti sepupu smartwatch-nya tersebut.

Kendati demikian, Pulse HR masih menawarkan sebagian besar fitur yang terdapat pada Steel HR Sport. Ada lebih dari 30 jenis aktivitas fisik yang dapat dikenali, mulai dari berlari, bermain bola voli, sampai yoga. Sayangnya untuk tracking GPS, Pulse HR masih harus nebeng ke smartphone. Sleep tracking pun juga tersedia bagi yang membutuhkan.

Withings Pulse HR

Meski desainnya tidak secantik Steel HR Sport, Pulse HR masih mengandalkan material premium seperti casing stainless steel, dan secara keseluruhan ia siap pengguna ajak menyelam sampai kedalaman 50 meter. Layarnya menggunakan panel OLED, namun Withings enggan menyebutkan resolusinya.

Saat ini Withings telah memasarkan Pulse HR seharga $130, sedikit lebih murah daripada banderol Fitbit Charge 3 yang merupakan kompetitor terdekatnya.

Sumber: Wareable.

Withings Luncurkan Smartwatch Analog Baru, Steel HR Sport

April 2016, Withings resmi dibeli oleh Nokia. Di bawah Nokia, produk perdana mereka adalah Withings Steel HR, yang dirilis pada bulan September 2016. Lompat ke Juni 2018, Nokia resmi menjual Withings ke pemilik aslinya. Produk pertamanya semenjak kembali berdiri sendiri lagi adalah Withings Steel HR Sport.

Apakah ini sekadar kebetulan? Mungkin saja, tapi yang pasti seri Steel HR selalu menjadi bagian penting dalam kiprah Withings. Lalu apa yang membuat Steel HR Sport ini berbeda dibanding sebelumnya, selain statusnya sebagai produk perdana Withings pasca kembali ke pemilik aslinya? Sebenarnya tidak banyak, tapi akan saya coba jelaskan.

Withings Steel HR Sport

Masih berupa smartwatch analog, desain Steel HR Sport hanya berbeda sedikit dibanding Steel HR. Yang paling kelihatan adalah case yang kini berwarna gunmetal (abu-abu gelap). Bahannya masih stainless steel, dan ketahanan airnya masih sampai 50 meter, akan tetapi varian yang tersedia sekarang cuma yang berdiameter 40 mm saja (Steel HR biasa punya varian 36 mm).

Wajah Steel HR Sport diisi sejumlah angka dibanding Steel HR yang mulus. Kalau benar-benar diamati, tampak bahwa logo Withings juga sudah berubah, dan saya pribadi suka dengan jarum dua warnanya (baik pada latar putih maupun hitam), plus jarum kecil di bawah yang berwarna merah yang menjadi indikator progress beraktivitas.

Withings Steel HR Sport

Guna menambah kesan sporty, Steel HR Sport datang bersama strap berbahan silikon dengan motif lubang-lubang. Buat saya, desain Steel HR lebih cantik digandengkan dengan strap kulit (untungnya masih bisa dibeli secara terpisah), tapi toh itu semua hanya masalah selera, dan lebih banyak pilihan adalah kabar baik buat konsumen.

Dari segi fungsionalitas, Steel HR Sport juga mirip seperti Steel HR, dengan sejumlah pengecualian, utamanya kemampuan nebeng GPS milik smartphone – sayang belum dedicated sehingga perangkat bisa digunakan secara mandiri. Fitur ini absen pada Steel HR, dan secara langsung menambah ragam aktivitas yang dapat dimonitor oleh Steel HR Sport, mulai dari berlari sampai bersepeda.

Withings Steel HR Sport

Memonitor laju jantung maupun VO2 Max masih bisa dilakukan, dan seperti sebelumnya, informasinya akan ditampilkan pada layar OLED kecil yang ada di antara penunjuk angka 11 dan 1. Yang baru adalah fitur notifikasi yang lebih kapabel; bukan lagi terbatas pada panggilan telepon, pesan teks dan kalender saja, tapi Steel HR Sport juga bisa meneruskan notifikasi dari >100 aplikasi.

Satu yang tidak berubah namun sama sekali bukanlah hal buruk adalah ketahanan baterainya. Steel HR Sport masih bisa beroperasi selama 25 hari (dan bisa ditambah lagi hingga 20 hari sebagai jam tangan biasa). Withings sekarang sudah memasarkannya seharga $200, namun konsumen harus menambah $50 untuk strap kulitnya.

Sumber: PR Newswire.

Smartwatch Hybrid Misfit Path Mengemas Fitur yang Lengkap Terlepas dari Tampang Minimalnya

Dalam dua tahun terakhir, Misfit telah menelurkan dua smartwatch hybrid bertampang menawan: Phase dan Command. Tahun ini, anak perusahaan Fossil Group itu kembali meluncurkan smartwatch hybrid baru bernama Misfit Path, yang sempat mereka pamerkan sewaktu event CES Januari lalu.

Path merupakan yang terkecil dalam lini smartwatch hybrid Misfit. Diameter case berbahan stainless steel-nya cuma 36 mm, sedangkan lebar strap interchangeable-nya 16 mm. Ini membuatnya sangat pas di tangan kaum hawa, dan tiga dari empat kombinasi warna yang ditawarkan memang terkesan chic.

Misfit Path

Tidak seperti Command, Path mengadopsi desain minimalis ala Phase. Kendati demikian, wajah minimalnya tidak bisa menjadi indikasi bahwa fiturnya juga sedikit. Aktivitas fisik maupun pola tidur pengguna dapat ia monitor secara otomatis, dan pengguna pun juga bisa membawanya berenang, mengingat bodi perangkat tahan air hingga kedalaman 50 meter – Misfit bilang bahwa ke depannya Path bakal bisa memonitor aktivitas berenang.

Perihal notifikasi, Path tentu saja cukup terbatas mengingat tidak ada secuil pun layar di wajahnya. Meski begitu, lewat aplikasi pendampingnya pengguna bisa merancang pola getaran unik yang mewakili masing-masing jenis notifikasi (alarm, telepon dan teks, serta email dan app).

Misfit Path

Path turut mengemas tombol multi-fungsi yang dapat dipakai untuk mengontrol jalannya musik, menjadi remote control kamera ponsel maupun mengaktifkan fitur find my phone. Soal baterai, pengguna hanya perlu menggantinya setiap enam bulan sekali.

Misfit Path saat ini sudah bisa dibeli seharga Rp 2.055.500. Strap ekstranya dapat dibeli secara terpisah seharga Rp 273.900 (bahan silikon) atau Rp 548.000 (kulit).

Sumber: Misfit.

Misfit Kembali Luncurkan Smartwatch Berwajah Analog, Misfit Command

Produsen smartwatch Misfit kembali merilis produk baru, kali ini yang berwujud hybrid alias analog ketimbang yang menjalankan sistem operasi Android Wear 2.0. Dinamai Misfit Command, desainnya tampak minimalis sekaligus menumbuhkan nuansa klasik, tapi sebagai smartwatch tentunya ia juga mengemas sejumlah fitur pintar.

Ini bukan pertama kalinya Misfit merilis smartwatch hybrid. Baru tahun lalu, mereka memperkenalkan Misfit Phase yang wujudnya bahkan lebih minimalis lagi, tapi di saat yang sama masih menawarkan kepintaran yang setara, yang mencakup fungsi activity dan sleep tracking, serta untuk meneruskan notifikasi dari smartphone.

Misfit Command

Fitur yang ditawarkan Command kali ini sebenarnya hampir tidak berbeda. Pengguna masih bisa memonitor parameter sederhana seperti jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar, atau jarak tempuh. Yang berbeda adalah cara penyajian notifikasinya: kalau Phase mengandalkan indikator LED dengan warna yang berbeda, Command memanfaatkan iconicon mungil yang akan menyala guna mewakili tipe notifikasi yang diterima.

Mana yang lebih baik menurut saya tergantung pada selera masing-masing konsumen. Juga mirip dengan Phase adalah sebuah tombol multi-fungsi yang dapat diprogram untuk mengontrol jalannya musik di ponsel, mengambil foto menggunakan smartphone dari kejauhan, atau mencari lokasi ponsel yang hilang.

Misfit Command

Kalau memperhatikan desainnya, saya pribadi melihat Misfit Phase sebagai smartwatch hybrid yang ditujukan untuk konsumen wanita, lalu Command ini untuk kaum adam. Dimensi rangka stainless steel Command cukup besar dengan diameter 44 mm dan tebal 15 mm. Perangkat tahan air hingga kedalaman 50 meter, sedangkan strap 20 mm-nya dapat dilepas-pasang dengan mudah.

Satu hal yang selalu membuat smartwatch hybrid lebih superior ketimbang smartwatch digital adalah daya tahan baterai. Baterai kancing milik Command diklaim bisa bertahan sampai satu tahun sebelum perlu diganti dengan yang baru.

Konsumen yang tertarik saat ini sudah bisa membeli Misfit Command dari situs resminya. Di sana harganya dipatok Rp 1.634.900 untuk varian dengan strap silikon, atau Rp 1.852.900 untuk varian berwarna silver yang mengemas strap stainless steel.

Sumber: Digital Trends.

Activity Tracker Khusus Anak Garmin Vivofit Jr. 2 Datang Bersama Karakter dari Franchise Disney

Setahun yang lalu, Garmin memperkenalkan sebuah activity tracker yang dirancang khusus untuk anak-anak bernama Vivofit Jr.. Tahun ini, Garmin sudah siap dengan suksesornya. Dalam pengembangan Vivofit Jr. 2, Garmin rupanya meminta bantuan nama yang sudah sangat dikenal oleh anak-anak, yaitu Disney.

Kolaborasinya dengan Disney memungkinkan Garmin untuk menempatkan beragam karakter populer dari sejumlah franchise milik Disney ke Vivofit Jr. 2, mulai dari Minnie Mouse sampai karakter dari Star Wars maupun Marvel. Berbeda dari pendahulunya, Vivofit Jr. 2 tidak hanya datang dengan strap yang bisa melar, tapi juga varian yang dilengkapi gesper standar untuk anak yang lebih tua.

Perubahan terbesar yang dibawa Vivofit Jr. 2 adalah layar yang kini penuh warna ketimbang monokrom. Supaya lebih atraktif lagi di mata anak-anak, karakter yang menjadi motif strap juga akan muncul di layar sekaligus aplikasi pendamping smartphone yang tersambung.

Aplikasi pendampingnya ini juga masih mengemas sejumlah mini game, tapi kali ini yang mengadopsi tema menarik seperti petualangan robot BB-8 dari Star Wars maupun kisah balas dendam Ultron terhadap tim superhero Avengers dari Marvel. Seperti pendahulunya, setiap kali anak-anak menyelesaikan target aktivitas harian selama 60 menit, mereka akan mendapat achievement berupa icon karakter baru.

Mengenai fungsi, Garmin ternyata tidak menyentuhnya sama sekali di sini. Vivofit Jr. 2 masih bisa memonitor jumlah langkah kaki, pola tidur dan waktu aktif mereka. Perangkat siap diajak berbasah-basahan atau bahkan berenang, sedangkan baterainya diperkirakan bisa bertahan selama satu tahun.

Garmin Vivofit Jr. 2 rencananya akan dipasarkan seharga $100, lebih mahal $20 dari versi terdahulunya. Strap ekstra dapat dibeli seharga $30.

Sumber: Business Wire.

Fitbit Resmikan Smartwatch Kedua Mereka, Ionic

Setelah lama dirumorkan, Fitbit akhirnya resmi mengungkap smartwatch terbarunya. Bukan, ini memang bukan smartwatch perdana Fitbit, tapi yang pertama sejak mereka mengakuisisi Pebble dan Vector Watch, sehingga wajar apabila ekspektasi konsumen terbilang tinggi.

Jam tangan bernama Fitbit Ionic ini perlu melakukan banyak pembuktian, terutama dari segi desain, mengingat Blaze bukanlah smartwatch teranggun yang ada di pasaran. Ionic mencoba menjawab keraguan kita tersebut dengan desain unibody berbahan aluminium yang tak hanya kelihatan elegan, tapi juga fungsional dengan merangkap sebagai antena Bluetooth dan GPS, yang pada akhirnya berdampak pada penerimaan sinyal yang lebih baik.

Fitbit Ionic

Fitbit juga telah merancang Ionic agar tahan air sampai kedalaman 50 meter, yang berarti ia siap memonitor aktivitas berenang pengguna. Di belakang, sensor laju jantungnya tertanam rapi tanpa ada tonjolan sama sekali, membuatnya jauh lebih nyaman untuk dikenakan berlama-lama – krusial mengingat daya tahan baterainya bisa mencapai 4 hari, atau 10 jam saja kalau GPS-nya diaktifkan terus.

Masih seputar desain, Ionic turut dibekali layar sentuh yang cukup istimewa. Layar berukuran 1,42 inci dengan resolusi 348 x 250 pixel ini punya permukaan yang sedikit melengkung, akan tetapi bagian terbaiknya adalah, tingkat kecerahannya mencapai angka 1.000 nit. Ini penting mengingat ia bakal sering dipakai di luar ruangan, dimana terik matahari seringkali membuat layar jadi sulit terbaca.

Fitbit Ionic

Soal performa, Ionic mengemas segala kebaikan fitness tracker Fitbit – termasuk kemampuan untuk mendeteksi aktivitas seperti berlari secara otomatis – plus sejumlah kapabilitas baru. Yang pertama adalah sensor SpO2 relatif untuk mengestimasikan kadar oksigen dalam darah, yang ke depannya bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kondisi macam sleep apnea, alias gangguan tidur akibat kesulitan bernafas.

Kedua, Ionic merupakan perangkat pertama yang terintegrasi oleh layanan contactless payment Fitbit Pay, yang diinisiasikan setelah Fitbit mengakuisisi Coin tahun lalu. Terakhir, mengingat Ionic menjalankan sistem operasi baru, ia juga menjadi yang pertama mengusung Fitbit App Gallery, yang tidak lain dari app store untuk aplikasi pihak ketiga.

Fitbit Ionic

Fitbit Ionic dijadwalkan tersedia di pasaran mulai Oktober mendatang seharga $300. Strap tambahan bisa dibeli seharga $30, atau $60 untuk varian kulit. Di samping itu, Fitbit juga berniat memasarkan edisi khusus Ionic hasil kolaborasinya dengan Adidas mulai tahun depan.

Sumber: Fitbit.

Activity Tracker Polar A370 Dilengkapi Fitur Heart-Rate Monitoring Secara Konstan

Polar belum lama ini kembali meluncurkan activity tracker yang cukup menarik. Polar A370 merupakan suksesor A360 yang dirilis hampir dua tahun silam. Perubahan yang dibawa memang tidak banyak, akan tetapi cukup signifikan dan esensial.

Secara desain A370 cukup identik dengan pendahulunya: tebal bodinya masih 13,5 mm, dengan bobot berkisar 31 – 37 gram, tergantung ukuran yang dipilih konsumen (M/L). Layar sentuhnya sendiri juga tidak berubah, masih berukuran 13 x 27 mm, dengan resolusi 80 x 160 pixel, dan secara keseluruhan perangkat tahan air hingga kedalaman 30 meter. Na

Yang berubah adalah kapabilitas A370 dalam memonitor laju jantung pengguna. Kali ini fitur heart-rate monitoring tersebut akan bekerja secara konstan selama 24 jam, tidak seperti dulu yang hanya akan aktif saat pengguna beraktivitas. Hasilnya tentu saja adalah data yang lebih komprehensif.

Tidak seperti pendahulunya, Polar A370 bisa memanfaatkan GPS milik ponsel untuk memonitor kecepatan, jarak dan rute / Polar
Tidak seperti pendahulunya, Polar A370 bisa memanfaatkan GPS milik ponsel untuk memonitor kecepatan, jarak dan rute / Polar

Masih seputar tracking, A370 juga siap memanfaatkan GPS milik ponsel untuk memonitor kecepatan, jarak sekaligus rute – A360 sama sekali tak bisa melakukan ini. Baru juga untuk A370 adalah fitur Polar Sleep Plus yang akan memonitor timing, jumlah dan kualitas tidur pengguna, sekaligus mendeteksi secara otomatis ketika kegiatan tidurnya terganggu.

Selebihnya, A370 sama persis seperti A360. Jelas sekali ia ditujukan buat konsumen baru, bukan sebagai opsi upgrade untuk pengguna A360. Mengenai daya tahan baterai, A370 bisa beroperasi sampai 4 hari dalam posisi heart-rate monitoring konstannya aktif.

Pre-order untuk A370 saat ini sudah dibuka di situs Polar dengan harga mulai $179.

Sumber: Polar.

Huawei Luncurkan Honor Band A2, Tetap Murah Meski Peningkatannya Signifikan

Anak perusahaan Huawei, Honor, kembali memperkenalkan fitness tracker yang sangat menarik. Menarik karena fiturnya begitu lengkap meski harganya sangatlah terjangkau – cuma 199 yuan, tidak sampai 400 ribu rupiah.

Dijuluki Honor Band A2, ia merupakan suksesor Honor Band A1 yang dirilis tahun lalu. Desainnya kurang lebih sama, dengan pilihan strap dalam berbagai warna dan motif, serta ketahanan air dengan sertifikasi IP67.

Honor Band A2 mengemas layar sentuh OLED dan sensor laju jantung, tapi harganya cuma naik dua kali lipat dibanding pendahulunya / Huawei
Honor Band A2 mengemas layar sentuh OLED dan sensor laju jantung, tapi harganya cuma naik dua kali lipat dibanding pendahulunya / Huawei

Perubahan terbesarnya, A2 kini mengemas sebuah layar sentuh OLED berukuran 0,96 inci. Kehadiran layar ini tentu saja bakal mempermudah pengguna memantau data yang dimonitor secara real-time.

Namun Huawei rupanya masih belum cukup puas. Mereka juga menyematkan sensor laju jantung pada A2 yang dapat bekerja secara konstan. Secara keseluruhan, perangkat menawarkan fungsi fitness tracking dan sleep tracking, dan yang spesifik seperti untuk memonitor aktivitas bersepeda pun juga tersedia.

Honor Band A2 tahan air dengan sertifikasi IP67 – pendahulunya cuma IP57 / Huawei
Honor Band A2 tahan air dengan sertifikasi IP67 – pendahulunya cuma IP57 / Huawei

Berbekal Bluetooth 4.2, A2 kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS, serta bisa dijadikan penerus notifikasi panggilan telpon maupun pesan masuk. Baterai berkapasitas 95 mAh miliknya diyakini sanggup bertahan hingga 9 hari pemakaian.

Jadi, Rp 400 ribu untuk semua fitur di atas tentu saja terdengar sangat menggiurkan. Sayang Anda harus mampir ke Tiongkok untuk bisa membelinya, dan sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei berencana memboyongnya ke negara lain.

Sumber: FoneArena.

Garmin Perkenalkan Vivosmart 3, Activity Tracker Berfitur Lengkap Seharga $140

Baru saja memperkenalkan Fenix 5 untuk pasar Indonesia, Garmin sudah tancap gas dan mengungkap activity tracker baru, yakni Vivosmart 3. Dibanding Vivosmart HR+ yang dirilis tahun lalu, Vivosmart 3 lebih terjangkau selagi mengusung fitur yang cukup komplet, terkecuali GPS.

Desainnya sendiri tidak jauh-jauh dari lini Garmin Vivo sebelum-sebelumnya, dengan bodi yang lebih tipis dan material yang tetap elastis, yang secara keseluruhan tahan air hingga kedalaman 50 meter. Unik untuk Vivosmart 3 adalah yang Garmin sebut dengan istilah “hidden display“, dimana layarnya hanya akan menyala saat diaktifkan via gesture atau ketika ada notifikasi masuk.

Seperti halnya mayoritas activity tracker di pasaran, Garmin Vivosmart 3 siap memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar, jarak tempuh dan pola tidur pengguna. Vivosmart 3 kini juga telah mengemas sensor laju jantung, dan semua penghitungan ini akan berjalan secara otomatis tanpa perlu Anda aktifkan secara manual.

Namun yang baru dari Vivosmart 3 adalah kemampuan untuk mengestimasikan konsumsi oksigen selama latihan, atau yang lebih dikenal dengan istilah VO2 max. Buat yang gemar latihan otot, Vivosmart 3 juga sudah bisa merekam dan menghitung gerakan repetitif.

Saat pengguna tidak sedang beraktivitas, Vivosmart 3 akan memonitor variabilitas laju jantung guna mengalkulasi kadar stresnya. Kalau ternyata kadar stresnya cukup tinggi, perangkat bakal menganjurkan pengguna untuk melakukan latihan pernafasan supaya ia bisa lebih rileks.

Selebihnya, selain bisa dipakai untuk meneruskan notifikasi, Vivosmart 3 juga dapat digunakan untuk mengontrol jalannya musik pada ponsel atau bahkan mengendalikan action cam Garmin Virb. Perangkat ini sekarang sudah dipasarkan seharga $140, dan tersedia dalam warna hitam atau ungu.

Sumber: Business Wire.