Review Gears Tactics: Visualisasi Grafis yang Fantastis dengan Gameplay Bombastis

Di penghujung bulan April 2020 lalu, saya cukup terkejut melihat game yang satu ini dirilis. Pasalnya, Gears Tactics adalah bentuk iterasi Turn-Based Tactics dari franchise Gears (of Wars) yang biasanya bergenre 3rd Person Shooter. Gears Tactics ini juga dibanderol dengan harga yang cukup murah, Rp250 ribu. Namun apakah pertanyaannya game ini layak dibeli meski harganya lebih murah ketimbang harga game-game AAA?

Seperti biasanya, sebelum kita masuk ke review Gears Tactics kali ini, saya harus menjabarkan beberapa hal terlebih dahulu. Pertama, bagaimanapun juga review game itu sepenuhnya subjektif alias bergantung pengalaman, selera, pengetahuan sang reviewer-nya. Kedua, karena alasan tadi, saya harus menjelaskan sedikit latar belakang saya. Saya pribadi memang lebih menyukai game-game singleplayer AAA. Karena itu, sampai hari ini, setidaknya sudah ada 2000 judul game PC yang saya selesaikan Singleplayer Campaign-nya sepanjang saya bermain game di PC sejak tahun 2003 — sebelum itu, saya menganut ‘agama’ gamer console.

Ketiga, terakhir, saya membeli Gears Tactics dari Steam (karena game ini bisa dibeli dari Steam, Microsoft Store, dan Epic Game Store) dan memainkannya di PC saya dengan spek sebagai berikut:

CPU: AMD Ryzen 5 3600
Motherboard: GIGABYTE AB-350 Gaming 3
Kartu Grafis: Palit GeForce RTX 2070 Super JS
Memory: G Skill 16GB 3200MHz.
Storage: ADATA SX8200 PCIe SSD 1TB
Monitor: ASUS VG258QR (@144Hz)

 

Visualisasi Grafis dan Performa: 87/100

Screenshot: Gears Tactics
Screenshot: Gears Tactics. Via: PC Gamer

Satu hal yang sangat menarik, Gears Tactics (dirilis tanggal 28 April 2020) dirilis dalam waktu yang berdekatan dengan XCOM: Chimera Squad (rilis tanggal 24 April 2020). Keduanya juga sama-sama bergenre Turn-Based Tactics/Strategy. Dengan begitu, Gears of Tactics memang mau tidak mau akan dibandingkan dengan Chimera Squad. Apalagi mengingat seri XCOM memang boleh dibilang game Turn-Based Tactics yang paling populer akhir-akhir ini.

Aspek pertama yang ingin saya  bahas adalah soal grafis dan performa dari Gears Tactics. Jika dibandingkan dengan Chimera Squad, yang kebetulan juga saya review bulan Juni 2020 kemarin, Gears Tactics menang telak dalam hal visualisasi grafis. Bahkan, menurut saya, Gears Tactics bisa dibilang sebagai salah satu game Turn-Based Tactics dengan visualisasi paling cantik yang pernah saya mainkan.

Ketika Anda melakukan Execute atau beberapa Skill (seperti Chainsaw Attack atau Bayonet Charge), kamera pun bergerak untuk mendekati karakter Anda untuk memperlihatkan animasi yang buas dan terasa begitu memuaskan. Meski saya berkali-kali melihatnya, saya belum bosan dengan animasi Skill tersebut karena ada beberapa variasinya.

Efek-efek ledakan, tembakan, atau apapun yang ada di sini juga jauh lebih fantastis dibanding yang saya lihat di Chimera Squad ataupun semua seri XCOM modern (mulai dari XCOM: Enemy Unknown, XCOM 2, ataupun Chimera Squad). Sungguh, saya sangat mengagumi jerih payah The Coalition dan Splash Damage (developer Gears Tactics) dalam usahanya menerjemahkan visualisasi fantastis dari Gears 5 ke Gears Tactics ini.

Biasanya, game-game Turn-Based Tactics memang tidak menyuguhkan visualisasi yang secantik genre Action, RPG, ataupun FPS. Namun, berhubung saya juga sudah menamatkan Gears 5, saya bisa merasakan atmosfir dan visualisasi fantastis yang tak jauh berbeda saat bermain Gears Tactics.

Lalu bagaimana dengan performanya? Meski grafisnya fantastis, Gears Tactics bisa dimainkan di PC murah meriah sekalipun. Berikut ini adalah System Requirements yang saya ambil dari Steam.

Sumber: Steam
Spesifikasi yang dibutuhkan Gears Tactics. Sumber: Steam

Bandingkan spek di atas dengan spek yang dibutuhkan untuk Gears 5 yang juga saya ambil dari Steam di gambar berikut ini.

Sumber: Steam
Spesifikasi yang dibutuhkan Gears 5. Sumber: Steam

Dengan spek PC saya, berikut ini adalah hasil benchmark (built-in) yang saya dapatkan:

Screenshot: Gears Tactics
Screenshot: Gears Tactics

Jika hanya melihat dari sisi grafis dan performa, saya percaya Gears Tactics harusnya bisa jadi standar baru untuk game-game Turn-Based lainnya di masa mendatang.

 

Gameplay: 81/100

Jika di aspek grafis Gears Tactics mungkin bisa dibilang revolusioner, saya tidak bisa mengatakan hal yang sama untuk aspek gameplay-nya.

Banyak mekanisme gameplay yang ada di sini mengambil komponen-komponen yang sudah ada di seri XCOM modern. Meski begitu Gears Tactics mengimplementasikan semua komponen-komponen tadi dengan sangat baik dan menambahkan beberapa komponen baru di dalamnya.

Tiga komponen gameplay yang diimplementasikan dengan baik di Gears Tactics adalah soal Loot System, Skill Tree, dan Action Point (AP).

Berbicara soal Loot System, Gears Tactics mengizinkan karakter-karakter Anda menggunakan Equipment yang bisa didapatkan dari pertempuran. Equipment yang ada di sini memiliki tingkat Rarity (dari Common sampai Legendary) dan didapatkan secara acak alias random.

Simulasi Skill Tree Gears Tactics. Sumber: Gears of War
Simulasi Skill Tree Gears Tactics. Sumber: Gears Tactics

Di Gears Tactics, ada juga 5 class berbeda (Support, Vanguard, Heavy, Scout, dan Sniper) untuk karakter-karakter Anda. Skill Tree dari masing-masing class di sini cukup menarik dan kompleks. Oh iya, asyiknya lagi, Anda bisa mengakses simulasi Skill Tree yang bisa digunakan dari situs resmi Gears Tactics (Anda juga bisa membukanya untuk melihat bagaimana Skill Tree yang ada di game ini).

Komponen gameplay terakhir yang membuat Gears Tactics jadi lebih menarik, setidaknya dibanding Chimera Squad, adalah sistem Action Point yang lebih fleksibel. Action Point ini digunakan untuk melakukan pergerakan ataupun aksi. Namun, setiap class memiliki satu skill atau lebih untuk menambahkan Action Point saat giliran mereka. Dengan begitu, jika Anda bermain cukup cerdik dan memanfaatkan skill-skill tadi, Anda bisa mendapatkan sejumlah AP untuk melakukan begitu banyak hal dalam satu kali giliran.

Misalnya saja jika kita melihat dari class yang paling saya sukai di sini, Sniper. Sniper memiliki Skill bernama Chain Shot. Di level 2, jika Chain Shot Anda mengenai lawan, Anda akan mendapatkan 2 AP. Sniper juga punya Skill bernama Fast Fingers. Fast Fingers level 2 akan membuat karakter Anda mendapatkan 1 AP sekaligus Reload gratis jika Skill tersebut berhasil membuat musuh Downed atau mati. Ada lagi Skill yang bernama Ultimate Shot (Max AP saat membunuh musuh dengan Skill ini) dan Spree (25% kesempatan untuk mendapatkan 2 AP jika membunuh musuh dengan Critical Hit).

Screenshot: Gears Tactics
Screenshot: Gears Tactics.

Itu tadi baru Skill dari satu class saja. Jika digabungkan dengan Skill yang dimiliki Support, Sniper bisa jadi menggila di medan pertempuran dan menghabisi banyak musuh hanya dalam satu turn.

Sistem AP yang fleksibel itu jadi mengubah mindset bermain Anda. Jika di Chimera Squad, mindset-nya adalah bagaimana memanfaatkan kesempatan Anda yang sangat terbatas. Mindset bermain di Gears Tactics adalah bagaimana memperpanjang turn dengan berbagai skillset yang Anda miliki.

Sayangnya, meski didukung oleh beberapa komponen gameplay yang solid tadi, Gears Tactics tidak memiliki ragam misi ataupun musuh yang membuatnya tidak membosankan untuk dimainkan berkali-kali.

 

Plot Cerita dan Karakter: 63/100

Berhubung franchise Gears of War memang sudah cukup berumur karena pertama kali dirilis tahun 2006 dan dibuat untuk 3rd Person Shooter, lore-nya memang sudah cukup panjang. Advantage ini tidak dimiliki oleh seri XCOM modern. Setidaknya, saya tak terlalu tertarik untuk mempelajari lore seri XCOM modern seperti saya mempelajari lore Gears of Wars.

Dengan begitu, Gears Tactics sebenarnya memiliki banyak materi yang bisa dikembangkan dalam aspek plot cerita dan karakter-karakternya. Di Gears Tactics, tokoh utamanya adalah Gabe Diaz — bapaknya (atau ayahanda tercinta, kalau mau flamboyan) Kate Diaz yang jadi karakter utama di Gears 5. Buat Anda yang mengikuti cerita Gears of War, tema perjuangan (sekaligus korupnya) COG melawan monster (Swarm, Locust, dkk.) juga masih kental Anda temukan di sini.

Sayangnya, mungkin karena memang dianggap sebagai spin-off, tidak banyak hal-hal baru dari cerita besar lore Gears of War yang bisa Anda temukan di sini. Karakter dan percakapan yang ada di sini juga tidak begitu menarik untuk diperhatikan. Setidaknya beberapa karakter dan percakapan dari Chimera Squad beberapa kali berhasil membuat saya tersenyum sendirian di depan layar monitor.

Sumber:
Sumber: Microsoft

Jika dibandingkan dengan Chimera Squad, satu-satunya keunggulan Gears Tactics dari aspek ini adalah soal penyajian ceritanya. Setidaknya Gears Tactics menyuguhkan ceritanya lewat cutscenes, tidak seperti Chimera Squad yang menggunakan slideshow gambar semata. Meski memang hal ini juga bisa dimasukkan dalam kategori penilaian visualisasi grafis. Namun, saya sungguh bingung mencari apa kelebihannya dari aspek ini — apalagi mengingat Gears Tactics tidak berhasil memanfaatkan lore panjang dari seri Gears of War dengan baik.

 

Fitur Tambahan dan Durasi Permainan: 30/100

Seperti yang saya tuliskan tadi di bagian gameplay, variasi misi dan musuh yang ada di sini membuat saya tidak betah berlama-lama memainkannya.

Setelah saya menyelesaikan playthrough satu kali, saya sebenarnya sempat mencoba memainkannya kembali di tingkat kesulitan tertinggi dan Ironman Mode. Sayangnya, saya mati dan gagal menyelesaikan campaign tersebut di Act 1 Chapter 5 (Gears Tactics memiliki 3 Act dengan total 22 Chapters).

Jika dibandingkan dengan Chimera Squad yang saya mainkan selama 49 jam, saya hanya mencatatkan waktu bermain selama 24 jam di Gears Tactics.

Sebenarnya, Chimera Squad juga tidak sebagus itu namun game tersebut memiliki akses modding yang sangat baik. Anda bahkan bisa mengunduh SDK nya gratis dari Steam jika Anda membeli game-nya.

Salah satu mod yang tak bisa saya gunakan. Sumber: Nexus Gears Tactics
Salah satu mod yang tak bisa saya gunakan. Sumber: NexusMods

Sebaliknya, akses modding Gears Tactics terbilang aneh… Kita memang bisa memodifikasi beberapa file game dengan mudah. Hanya dengan menggunakan Notepad, Anda bisa mengedit file .csv untuk memodifikasi Gears Tactics. Sayangnya, cara ini sangat tidak konsisten.

Pasalnya, ada beberapa file yang sebenarnya bisa diedit dan memodifikasi game-nya namun ada juga yang akan di-overwrite begitu Anda menjalankan game tersebut. Hal ini menyebabkan modifikasi Gears Tactics jadi sangat terbatas. Di Nexus, Gears Tactics memiliki 12 mods namun parahnya kebanyakan mod tersebut tidak bisa berjalan jika Anda membeli game tersebut.

Sebagian besar mod juga hanya bisa aktif saat Anda memulai campaign baru. Hal ini semakin menyebalkan mengingat Anda tidak bisa skip tutorial mission layaknya Chimera Squad.

Tidak bisa skip tutorial ini sungguh menyebalkan di game yang menawarkan fitur Ironman Mode. Itu sebabnya juga saya malas menyelesaikan game ini untuk yang kedua kalinya. Chimera Squad mengizinkan Anda melewatkan misi tutorial setelah sekali menjalankannya.

 

Average Score: 65.25

Sumber: Microsoft
Sumber: Microsoft

Dengan harga Rp250 ribu, Gears Tactics sebenarnya sangat layak untuk dimainkan. Apalagi jika Anda ingin merasakan game Turn-Based Tactics dengan grafis yang menawan dan gameplay yang cukup solid. Sayangnya, meski seharusnya mereka bisa memanfaatkan lore Gears of War, Gears Tactics tak mampu menggunakannya dengan baik. Jika Anda tidak tertarik dengan hal-hal berbau modding, Gears Tactics juga sebenarnya akan memberikan pengalaman bermain yang sangat berkesan — asal jangan memilih Ironman Mode sebelum mereka mengimplementasi skipping tutorial mission.

Gears 5 Bisa Dinikmati Gratis Sampai Tanggal 12 April

Lupakan PS Plus atau Xbox Live Gold, PC ialah platform terbaik untuk mendapatkan rentetan game gratis tanpa perlu jadi pelanggan suatu layanan premium. Sebagai pengakuan, kurang lebih 75 persen permainan orisinal yang ada di koleksi (totalnya sekitar 250 judul) saya dapatkan tanpa membayar. Menemukan mereka pun sebetulnya tidak sulit. Kita hanya perlu membuka mata karena beberapa platform distribusi kadang membagikannya secara mendadak.

Kali ini kabar baik datang dari Microsoft – lebih tepatnya Xbox Game Studios. Mereka mengumumkan bahwa Gears 5 versi PC dapat dinikmati secara cuma-cuma hingga tanggal 12 April. Game dapat diakses baik lewat Windows Store ataupun Steam. Menariknya lagi, yang publisher tawarkan di sini adalah versi ‘penuh’ dari permainan dan tak ada pemangkasan konten. Anda dipersilakan menikmati seluruh modenya, dari mulai campaign single-player, multiplayer PvP dan co-op, hingga fitur map builder.

Jika Anda sama sekali belum memainkan Gears 5, ini merupakan kesempatan emas. Gears 5 merupakan salah satu permainan non-eksklusif pertama Microsoft di generasi ini, dan bisa dibeli di storefront pihak ketiga seperti Steam. Dirilis di bulan September 2019, game memperoleh respons positif dari gamer serta media. Hanya dalam beberapa hari setelah tersedia, Gears 5 sukses menghimpun lebih dari tiga juta pemain.

Berita baiknya tidak berhenti sampai di sana. Ketika Gears 5 dijajakan seharga US$ 60 untuk konsumen di Amerika Serikat dan negara-negara barat, permainan cuma dijual seharga Rp 250 ribu di Indonesia (efek dari penyesuaian harga, dan saya rasa Xbox Game Studios patut diacungi jempol atas kedermawanan mereka). Dengan membelinya, achievement yang Anda peroleh di periode gratis ini akan terus tersimpan dan petualangan bisa terus dilanjutkan.

Gears 5 ialah satu dari sejumput permainan action kelas blockbuster yang siap menghidangkan pengalaman multiplayer kooperatif split screen di PC. Split screen memperkenankan dua pemain (atau lebih) menikmati game secara lokal di satu layar. Fitur ini cukup berkesan bagi saya, membuat Gears 5 jadi game PC yang paling sering saya mainkan berdua adik ketika hanya ada satu komputer tersedia.

Dan ‘Gears 5 gratis’ bukanlah satu-satunya kabar mengenai franchise Gears of War yang diungkap minggu ini. Tim The Coalition juga menginformasikan bahwa proses pengembangan Gears Tactics versi PC sudah rampung. Gears Tactics adalah spin-off seri Gears yang menyajikan formula strategi turn-based ala XCOM, di-setting 12 tahun sebelum permainan pertamanya berlangsung. Edisi Xbox One-nya juga akan hadir, tapi developer belum mengonfirmasi waktu peluncurannya.

Via DualShockers.

Xbox One X Edisi Gears 5 Sajikan Desain Bertema Salju dan Case Semi-Transparan

Mungkin dalam waktu kurang dari setahun, kita akan berkenalan dengan  penerus Xbox One dan PlayStation 4. Proses pengembangannya telah dikonfirmasi baik oleh pihak Microsoft maupun Sony, dan dalam prosesnya, para produsen juga mulai mempersiapkan diri menghadapi datangnya era cloud gaming – yang mulai naik daun berkat pertisipasi Google lewat Stadia.

Namun betapa pun menariknya kemudahan akses dan teknologi-teknologi mutakhir itu, sejumlah gamer tetap lebih memilih menikmati permainan secara tradisional, berbekal hardware dedicated semisal home console. Dan bagi penggemar berat judul-judul tertentu, mereka bahkan tidak ragu untuk membeli edisi berbeda dari produk serupa. Dan khusus bagi kalangan inilah Xbox One X Gears 5 Limited Edition sengaja Microsoft siapkan.

Edisi Gears 5 dari Xbox One X diramu untuk memeriahkan pelepasan permainan third-person shooter terbaru di seri Gears of War itu. Seperti penawaran produk edisi terbatas sebelumnya, tema game Gears 5 diterapkan pada unit console dan controller, menyuguhkan kombinasi antara warna es/salju yang tidak rata serta ilustrasi super-stylish. Desainnya digarap secara kolaboratif oleh developer The Coalition dan Xbox Industrial Design Team.

Xbox One X Gears 5 Limited Edition 2

Khusus pada console, Microsoft memanfaatkan case berjenis semi-transparan di area berwarna gelap. Di sana Anda juga bisa segera menjumpai ilustrasi tengkorak di tengah-tengah bingkai roda gigi yang jadi simbol seri Gears. Anda lihat retakan-retakan yang seolah-olah terdapat di permukaan es? Xbox Industrial Design Team membuatnya dengan memanfaatkan metode ukiran laser.

Unit controller-nya juga tidak kalah istimewa. Periferal bertajuk Xbox Wireless Controller Gears 5 Kait Diaz Limited Edition itu mengusung warna salju serupa console, tetapi Microsoft menggunakan decal yang membuatnya terlihat seperti lempengan-lempengan armor milik sang protagonis Kait Diaz. Microsoft turut membubuhkan emblem elang di bagian depan serta simbol Locust Horde di sisi punggung. Selanjutnya, produsen menerapkan warna biru di sisi dalam thumb stick serta trigger button.

Masih belum puas? Anda dipersilakan untuk membeli Xbox Pro Charging Stand edisi spesial Kait Diaz yang mempunyai skema warna dan decal serupa controller, headset Razer Thresher Xbox One Gears 5 Edition, Seagate Game Drive Gears 5 Special Edition, serta satu set keyboard dan mouse wireless Razer Turret – jika Anda menginginkan kecepatan dan keakuratan tinggi saat bermain.

Bundel Xbox One X Gears 5 Limited Edition sudah bisa Anda pre-order sekarang, dijajakan seharga US$ 500 dan akan tersedia berbarengan dengan perilisan game pada tanggal 9 September 2019. Di luar paket penjualan, controller (US$ 75), charging stand (US$50), headset Thresher, Seagate Game Drive dan Razer Turret (US$ 300) versi Gears 5 dapat dibeli terpisah.

Xbox One X Gears 5 Limited Edition

Sumber: Xbox Wire.