Terinspirasi Pokemon Go, White House Luncurkan Aplikasi Augmented Reality

White House, atau yang kita kenal juga dengan nama Gedung Putih, merupakan salah satu tempat yang cukup misterius. Bukan dari segi mistis, tapi memang ada banyak rahasia yang tersimpan dalam tempat itu demi keamanan presiden sekaligus negara Amerika Serikat sendiri.

Di bawah kepemimpinan Barack Obama, secara perlahan publik mulai mengetahui seluk-beluk White House melalui perkembangan teknologi, salah satunya lewat tur interaktif di Google Street View. Sekarang, ada cara baru lagi untuk mengeskplorasi White House dengan memanfaatkan teknologi yang sama yang diterapkan pada game Pokemon Go, yakni augmented reality.

Dinamai 1600, aplikasi ini merupakan hasil kolaborasi tim humas White House dengan White House Historical Association dan developer nexus Studios. Namanya diambil dari nama jalan tempat White House terletak, yaitu 1600 Pennsylvania Avenue.

Tujuan utama 1600 adalah mengajarkan peran White House dalam sistem demokrasi di AS / White House
Tujuan utama 1600 adalah mengajarkan peran White House dalam sistem demokrasi di AS / White House

Untuk menggunakannya, pengguna hanya memerlukan sebuah ponsel dan selembar uang satu dolar. Arahkan kamera wajah George Washington pada uang tersebut, maka akan muncul animasi 3D tepat di atasnya, dengan narasi dari Josh Earnest selaku Sekretaris Pers White House.

1600 akan mencoba memberikan gambaran mengenai apa saja yang terjadi di rumah sekaligus kantor presiden AS tersebut selama setahun penuh. Meski kesannya hanya sebagai hiburan, tujuan utamanya adalah mengajarkan peran White House sebagai tonggak utama sistem demokrasi di Amerika Serikat.

Aplikasinya sekarang sudah bisa diunduh secara cuma-cuma untuk perangkat Android maupun iOS. Dalam deskripsinya, disebutkan bahwa ada kejutan menarik saat pengguna menyentuh bagian Oval Office.

Sumber: White House.

Presiden Barack Obama Berikan Pandangannya Mengenai Kecerdasan Buatan

Setelah VR dan IoT, tidak sulit menebak hal apa selanjutnya yang menjadi perhatian para raksasa di ranah teknologi: Microsft belum lama mendirikan AI and Research Group, AI Google kini bisa belajar dari memori secara independen, Samsung mengakuisisi Viv (dibangun oleh pencipta Siri), bahkan Gedung Putih baru-baru ini merilis laporan soal masa depan kecerdasan buatan.

Di sana, Executive Office of the President menjabarkan beragam analisis mengenai AI; dari mulai bagaimana ia bisa menjadi solusi masalah tenaga kerja, bagaimana kita tahu bahwa zaman kecerdasan buatan telah dimulai, ancaman keamanan cyber dan penanggulangannya, sampai etika penggunaannya. Dan dalam wawancara bersama Wired, Presiden Barack Obama juga memberikan pandangannya mengenai artificial intelligence.

Menurut sang presiden Amerika Serikat ke-44 ini, gambaran khalayak umum terhadap kecerdasan buatan banyak diwarnai oleh kisah-kisah fiksi ilmiah populer: komputer menjadi lebih pintar dari manusia, membuat kita ‘gemuk dan bahagia’ atau mengekang kita seperti dalam The Matrix. Ini merupakan pandangan mengenai AI secara umum. Dari diskusi Obama bersama tim penasihat sains, era tersebut masih berada jauh di depan.

Imajinasi memang penting, memicu kita berpikir serta berdiskusi soal pilihan dan kehendak bebas. Tapi buat sekarang, kecerdasan buatan yang berkembang merupakan AI-AO terspesialisasi, dibangun dengan menggunakan algoritma-algoritma kompleks buat mengerjakan tugas-tugas rumit. Dan faktanya, artificial intelligence sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari – dari mulai di bidang pengobatan, transportasi, pabrikasi, sampai sistem distribusi listrik.

“Jika dimanfaatkan dengan benar, AI dapat mendatangkan kesejahteraan serta peluang baru,” tutur Presiden Obama. “Namun hal tersebut juga akan mendatangkan dampak negatif dan kita harus menemukan cara untuk menanggulanginya; misalnya saja kehadiran AI bisa menghilangkan lapangan pekerjaan, menciptakan ketidaksetaraan, sampai pengurangan gaji.”

Tentu saja, implementasi AI melahirkan kendala yang tidak kalah pelik: moral. Andaikan AI dibubuhkan pada kendaraan self-driving, lalu terjadi kecelakaan yang tidak bisa dihindari, apakah kecerdasan buatan akan memilih untuk mengorbankan penumpang dan menyelamatkan pejalan kaki, atau sebaliknya? Respons spontan dan rasa terkejut ialah beberapa contoh aspek pembeda antara kita dengan mesin, membuat manusia jadi dinamis.

Presiden Obama menjelaskan bahwa ketika teknologi mulai matang, tantangan terberatnya adalah menciptakan struktur peraturan. Menurutnya, pemerintah harus punya peran di sana. Bukan hanya untuk ‘memaksa’, namun juga menerapkan regulasi agar merata. Karena jika tidak, AI berpotensi merugikan pihak atau individu tertentu.

Tambahan: ZDNet. Gambar: Flickr, The White House.

Flickr Hapus Akun Penentang Obama

Shepherd Johnson, seorang pengguna Flickr (Pro) beberapa waktu lalu memprotes tindakan Flickr yang menghapus akun Flickrnya secara sepihak, lengkap dengan 1200 foto yang telah diunggahnya. Johnson beberapa waktu sebelumnya meninggalkan komentar di beberapa foto di akun Flickr milik Gedung Putih, memprotes kebijakan Obama yang mengijinkan pemerintah AS untuk menekan penyebaran foto-foto penyiksaan. Johnson bahkan menyisipkan beberapa foto penyiksaan di dalam komentarnya tersebut (image embedding).

Tidak lama kemudian Flickr langsung menghapus akun Flickr Pro Shepherd Johnson dengan alasan Johnson melanggar ketentuan yang berlaku di Flickr. Berikut pernyataan lengkap dari pihak Flickr (sumber)

In accordance with Flickr’s policy, we cannot disclose information to third parties concerning a member’s account. However, in joining Flickr, all of our members agree to abide by our Community Guidelines. These guidelines require that all of our members be respectful of the community and flag content that may not be suitable for “safe” viewing. Our members have always done a great job of identifying inappropriate and offensive content on Flickr and bringing it to our attention. We encourage all members to continue to make Flickr a safe place to share photos and videos.

Flickr is a very large community made up of many types of members from all over the world, and we respect the viewpoints and expressions of all of our members. In crafting the Community Guidelines, Flickr weighed the rights of the individual vs. the rights of the overall community, and built a system that would enable members to choose what they want to view. As with any community, online or off, there are members who may disregard the Community Guidelines. When this happens, Flickr may have to take action accordingly towards building a respectful community. For more information: http://www.flickr.com/guidelines.gne

Flickr ini memang sudah terkenal sangat sensitif dan tegas dalam mensensor bahkan menghapus foto-foto yang melanggar syaray dan ketentuan mereka, dan rupanya mereka juga tidak segan-segan untuk langsung menghapus akun pengguna, apalagi pengguna Pro (berbayar). Di satu sisi sangat disayangkan karena lagi-lagi kebebasan berpendapat justru ditekan, namun di sisi lain memang sudah ada batasan-batasan yang dibuat oleh Flickr dan ketegasan Flickr dalam hal ini memang mempertaruhkan reputasinya.