Feiyu Pocket Adalah Alternatif yang Lebih Terjangkau dari DJI Osmo Pocket

Bukan, gambar di atas bukanlah DJI Osmo Pocket, kamera 4K imut-imut yang duduk di atas gimbal 3-axis. Yang terpampang di atas adalah Feiyu Pocket, jiplakan Osmo Pocket yang berharga lebih terjangkau garapan FeiyuTech.

FeiyuTech bukanlah nama yang asing di industri teknologi, terutama bagi yang pernah berburu stabilizer atau gimbal kamera/smartphone. Terlepas dari itu, tidak bisa dipungkiri perangkat ini memang kelihatan seperti kembaran DJI Osmo Pocket.

Meski demikian, ada dua perbedaan fisik yang langsung kelihatan. Feiyu Pocket tidak dilengkapi konektor USB yang dapat dipakai untuk menyambungkan smartphone secara langsung. Layar milik Feiyu Pocket juga sedikit lebih besar ketimbang milik Osmo Pocket, 1,3 inci dibanding 1 inci.

Feiyu Pocket

Perbedaan antara keduanya semakin kentara saat membahas spesifikasinya. Feiyu Pocket menggunakan sensor CMOS yang berukuran lebih kecil (1/2,5 inci), sedangkan lensanya punya sudut pandang yang lebih luas (120°) meski bukaannya lebih kecil (f/2.8). Seperti Osmo Pocket, Feiyu Pocket siap merekam video dalam resolusi maksimum 4K 60 fps, akan tetapi foto yang dapat dihasilkan cuma beresolusi 8,5 megapixel.

Kamera tersebut terpasang pada gimbal 3-axis, yang akan bekerja secara tandem dengan sistem electronic stabilization demi meredam guncangan secara lebih efektif lagi. Dalam sekali charge, baterai Feiyu Pocket sanggup bertahan selama 3,5 jam ketika dipakai untuk merekam video 4K 30 fps, atau sampai 4,5 jam untuk video 1080p 60 fps.

Feiyu Pocket bukanlah rival langsung DJI Osmo Pocket, tapi lebih pantas dilihat sebagai alternatif serupa yang lebih murah. Perangkat ini sekarang sudah dipasarkan seharga $249, sekitar $120 lebih terjangkau daripada DJI Osmo Pocket.

Sumber: DPReview.

DJI Ronin-SC Diciptakan untuk Memaksimalkan Peran Kamera Mirrorless dalam Videografi

Selain dikenal sebagai produsen drone nomor satu, DJI juga memiliki reputasi bagus di bidang handheld gimbal alias stabilizer untuk kamera. Lini produk mereka mencakup seri Ronin di segmen profesional, lalu seri Osmo di segmen mobile. Untuk seri Ronin, DJI punya persembahan baru dalam wujud Ronin-SC.

Ronin-SC pada dasarnya merupakan versi lebih ringkas dari Ronin-S. Kalau Ronin-S dirancang untuk menggotong kamera DSLR atau mirrorless, Ronin-SC hanya bisa mengakomodasi kamera mirrorless saja. Namun sebagai gantinya, bobot perangkat dapat disusutkan hingga mencapai 1,1 kg, atau sekitar 41% lebih ringan ketimbang Ronin-S.

DJI Ronin-SC

Ronin-SC terbuat dari perpaduan material magnesium, baja, aluminium, dan plastik komposit. Gimbal 3-axis-nya siap menampung sejumlah kamera mirrorless populer dari Sony, Nikon, Canon, Panasonic maupun Fujifilm, dengan bobot maksimum hingga 2 kg. Saat sedang tidak digunakan, gimbal-nya dapat dilepas dari gagangnya agar memudahkan penyimpanannya di dalam tas berukuran normal.

Di samping lebih ringkas, Ronin-SC juga mengemas mekanisme penguncian pada ketiga poros gimbal-nya, sehingga proses menyeimbangkan kamera di awal dapat dijalani dengan lebih mudah ketimbang menggunakan Ronin-S. Pengoperasiannya sendiri masih mengandalkan sejumlah tombol dan joystick pada bagian gagang, dan baterainya diklaim bisa bertahan sampai 11 jam dalam satu kali pengisian.

DJI Ronin-SC

Ronin-SC boleh lebih terbatas soal kargo, tapi ia menyimpan dua fitur pintar yang absen pada kakaknya yang berukuran lebih besar. Yang pertama adalah fitur ActiveTrack 3.0, yang memungkinkan pengguna untuk menetapkan subjek yang harus diikuti pergerakannya oleh sang gimbal melalui smartphone yang tersambung.

Fitur yang kedua adalah Force Mobile, di mana pengguna dapat mengendalikan pergerakan gimbal hanya dengan menggerakkan smartphone-nya. Ini sangat berguna ketika pengguna harus mengoperasikan Ronin-SC dari kejauhan, dan jarak maksimum yang didukung adalah 25 meter dengan memanfaatkan koneksi Bluetooth 5.0.

DJI Ronin-SC rencananya bakal segera dipasarkan dengan harga $439. Bundel dengan embel-embel “Pro” juga akan tersedia seharga $539, yang mencakup aksesori seperti focus wheel, external focus motor, beserta Remote Start Stop (RSS) Splitter.

Sumber: DJI.

DJI Ungkap Osmo+, Suksesor Kamera Handheld-nya yang Dilengkapi Lensa Zoom

DJI baru-baru ini mengungkap Osmo+, suksesor dari kamera handheld perdanananya yang diperkenalkan tahun lalu. Kehadiran Osmo+ ini semakin memperkuat posisi DJI sebagai salah satu pemimpin di bidang videografi dan fotografi, bukan cuma drone saja.

Secara desain Osmo+ sangat mirip seperti pendahulunya. Perangkat masih terdiri dari sebuah handle, gimbal dan kamera. Dimensinya kurang lebih sama, dengan tinggi sekitar 16 cm dan bobot 201 gram. Kemampuannya menstabilkan gambar juga terus dipertahankan, malahan DJI telah mengoptimalkan Osmo+ supaya jauh lebih stabil ketika mengambil foto still.

Video dapat direkam dalam resolusi 4K 30 fps atau 1080p 100 fps, sedangkan foto still dalam resolusi 12 megapixel dan bisa juga dalam format RAW. Lantas apa yang membedakan Osmo+ dari pendahulunya? Jawabannya adalah lensa.

Berbekal optical zoom, DJI Osmo+ bisa menjangkau jarak yang lebih jauh tanpa penurunan kualitas gambar / DJI
Berbekal optical zoom, DJI Osmo+ bisa menjangkau jarak yang lebih jauh tanpa penurunan kualitas gambar / DJI

Tidak seperti Osmo yang memakai lensa fixed, kamera milik Osmo+ didampingi oleh lensa zoom, dengan jangkauan terjauh sebanyak 7x – 3,5x optical dan 2x digital “lossless” (hanya tersedia untuk mode perekaman 1080p saja). Panjang focal-nya sendiri berkisar 22 – 77 mm. Meski sepintas terdengar sangat mirip dengan kamera Zenmuse Z3, DJI menegaskan bahwa keduanya bukan merupakan kamera yang sama.

Fitur lain yang cukup menarik dari Osmo+ adalah kemudahan untuk menciptakan video timelapse bergerak. Tanpa memerlukan peralatan tambahan seperti slider, pengguna hanya perlu menetapkan ke mana arah kamera bergerak dari awal hingga akhir sebelum memulai perekaman.

$650 adalah banderol harga resmi untuk DJI Osmo+. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama sekitar 100 menit perekaman, dan ia juga kompatibel dengan aplikasi DJI GO di smartphone dan tablet.

Sumber: DJI.