Kopi Kenangan Receives Funding Worth of 282 Billion Rupiah from Sequoia India

Kopi Kenangan today (7/25) announced funding in the closing of “growth round” from Sequoia India. It’s worth $20 million or around 282 billion Rupiah. This is the follow-on funding of the previous $8 million from Alpha JWC Venture in October 2018.

Post funding, the startup founded by Edward Tirtanata and James Prananto is to focus on making the more personalized experience and efficient production process. The realization is on the app development and IoT implementation in outlets.

This app will be developed further to be “private barista” for consumers. They can have information on the coffee recipe or taste – as if they asking the real barista at the cafe.

Founded in 2017, Kopi Kenangan has opened 80 outlets in 8 cities. Based on the data, the average order has reached 1 million per month. Aside from perfecting the app, the fresh fund will also be used for expansion to more cities, opening 150 new outlets by the end of this year.

We’ve been informed that the startup is at a “profitable” stage. It boosts their confidence to the level of Southeast Asia expansion in the next few years.

Since the debut, Kopi Kenangan has been offering “new retail” concept, by elaborating online technology but keep the offline shop experience. Consumers can order coffee through the app and pick it up from the selected outlet – or using a delivery service like Grab or Gojek.

There is a competitor, with a similar business model and concept, named Fore Coffee. The new retail concept is there with business support and funding from East Ventures. In addition, Anomali Coffee has offered a similar online-offline model for coffee orders.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Kopi Kenangan Umumkan Perolehan Pendanaan 282 Miliar Rupiah dari Sequoia India

Kopi Kenangan hari ini (25/7) mengumumkan perolehan pendanaan dalam penutupan “growth round” dari Sequoia India. Nilainya mencapai $20 juta atau setara dengan 282 miliar Rupiah. Pendanaan ini menjadi lanjutan putaran sebelumnya senilai $8 juta dari Alpha JWC Venture pada Oktober 2018 lalu.

Pasca penambahan modal, startup yang didirikan oleh Edward Tirtanata dan James Prananto tersebut akan fokus membuat pengalaman yang makin dipersonalisasi dan efisiensi proses produksi. Realisasinya pada pengembangan aplikasi dan penerapan teknologi IoT di gerai.

Aplikasi akan dikembangkan sedemikian rupa hingga berasa menjadi “barista pribadi” para konsumen. Melalui aplikasi, konsumen bisa mendapatkan informasi mengenai takaran atau rasa dari kopi yang dipesan — layaknya mereka bertanya kepada barista di cafe.

Sejak berdiri pada tahun 2017, Kopi Kenangan telah memiliki 80 gerai di 8 kota. Dari data yang dikirimkan, rata-rata pemesanan kopi hampir mencapai 1 juta cangkir per bulannya. Selain menyempurnakan aplikasi, dengan pendanaan ini Kopi Kenangan juga akan menggencarkan ekspansi ke berbagai kota dengan membuka 150 gerai baru hingga akhir tahun.

Diinformasikan saat ini startup juga sudah dalam kondisi “profitable“. Capaian tersebut membuat Kopi Kenangan percaya diri untuk segera melakukan ekspansi ke Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.

Sejak debutnya, Kopi Kenangan menawarkan konsep “new retail”, yakni dengan mengelaborasikan kapabilitas teknologi online dengan tetap menyediakan pengalaman berbelanja offline. Konsumen dapat memesan kopi melakukan aplikasi, untuk selanjutnya diambil dari kedai yang dipilih — atau meminta untuk diantarkan melalui jasa Grab atau Gojek.

Dengan konsep dan model bisnis yang nyaris sama, ada juga pemain lain yakni Fore Coffe. Konsep new retail turut ditawarkan dengan dukungan bisnis dan pendanaan dari East Ventures. Selain itu ada juga Anomali Coffee yang menawarkan model online-offline serupa untuk pemesanan produk kopi.

Application Information Will Show Up Here