DreamHack Halo Series Tawarkan Hadiah Rp696 Juta

DreamHack mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen Halo: Reach sebagai bagian dari festival yang mereka adakan di Anaheim, California, Amerika Serikat pada 21 sampai 23 Februari 2020. Turnamen bernama DreamHack Halo Series ini diselenggarakan di Anaheim Convention Center dan menawarkan total hadiah sebsear US$50 ribu (sekitar Rp696 juta). Untuk mengadakan turnamen tersebut, DreamHack bekerja sama dengan Halo Championship Series (HCS).

DreamHack Halo Series akan menjadi turnamen pertama yang didukung oleh Microsoft pada 2020. Satu hal lain yang menarik dari turnamen ini adalah kompetisi tersebut akan menjadi turnamen Halo pertama yang menggunakan PC. Selama ini, turnamen Halo selalu dimainkan di Xbox secara eksklusif. Namun, DreamHack Halo Series akan menggunakan PC, meski pengaturan PC yang akan digunakan masih belum diketahui. Dengan begitu, para peserta boleh memilih untuk menggunakan controller atau kombinasi keyboard dan mouse. Mengingat ini adalah pertama kalinya turnamen esports Halo diadakan di PC, Esports Insider mengatakan bahwa DreamHack harus dapat menjamin integritas turnamen.

Pada awal Desember 2019, Halo Master Chief Collection dirilis di Steam untuk para gamer PC. Ini memunculkan perdebatan tentang fitur aim assistance untuk membantu pemain yang menggunakan controller. Selama ini, memang ada perdebatan tentang penggunaan controller dan keyboard serta mouse. Bermain menggunakan keyboard dan mouse atau controller memiliki kelebihan masing-masing. Biasanya, keyboard dan mouse dianggap menawarkan akurasi yang lebih tinggi daripada controller.

Meskipun tidak diumumkan secara resmi, kemungkinan, DreamHack dapat menyelenggarakan turnamen Halo ini berkat inisiatif HCS Grassroots, program dari Microsoft yang bertujuan untuk mendukung penyelenggara turnamen dan kreator konten dari esports Halo. Sekarang, Halo mungkin tak lagi menjadi game esports paling populer. Turnamen Halo: Reach profesional terakhir kali diadakan pada 2012 oleh penyelenggara turnamen asal Amerika Serikat, Arena Gaming League. Namun, tetap ada fans yang menunggu untuk melihat perkembangan ekosistem game Halo di PC.

Age of Empires IV, Microsoft Flight Simulator dan Game-Game Baru di Inside Xbox X019

Hampir semua publisher dan pemilik platform kini punya acara gaming-nya sendiri; Blizzard, Nintendo, PlayStation – beberapa bahkan melangsungkan lebih dari satu event dalam setahun. Dan kemarin, Microsoft baru saja menggelar Inside Xbox X019 secara live dari kota London. Acara ini cukup istimewa karena dimeriahkan pula oleh game-game third-party serta merangkul ekosistem gaming Xbox dan juga Windows.

Menariknya, Microsoft malah memutuskan untuk tidak membahas Xbox Scarlett. Sang publisher lebih mencurahkan perhatian pada pengumuman permainan baru, update Xbox Game Pass serta Project xCloud. Di kesempatan ini, Microsoft mengungkap kreasi anyar studio first-party-nya (Obsidian, Ninja Theory dan Rare), lalu memamerkan trailer terkini Star Wars Jedi: Fallen Order dan Wasteland 3 kreasi tim inXile. Oh, gameplay trailer Age of Empires IV yang begitu dinanti-nanti turut disingkap di sana.

Ini dia seluruh trailer baru dari Inside Xbox X019:

 

Microsoft Flight Simulator

Di trailer anyar permainan simulasi penerbangan mutakhir ini, developer mencoba memperlihatkan tingkat realisme dunia permainan, pilihan-pilihan pesawat autentik, serta sistem cuaca real-time yang dinamis. Microsoft Flight Simulator dikerjakan secara kolaboratif oleh Xbox Game Studios dan Asobo Studio asal Perancis, memanfaatkan engine buatan Asobo, ditopang oleh data Bing Maps serta teknologi Azure AI.

 

Age of Empires IV

Setelah penantian selama satu dekade, Microsoft akhirnya resmi mengumumkan eksistensi dari sekuel salah satu seri permainan strategi paling legendaris, namun kita harus menunggu dua tahun lagi hingga bisa mengintip seperti apa gameplay Age of Empires IV. Menggantikan peran Ensemble Studios yang sudah tutup, game dikembangkan oleh tim veteran RTS pencipta seri Company of Heroes dan Dawn of War, Relic Entertainment.

 

Everwild

Sejauh ini belum banyak yang diketahui mengenai Everwild, yaitu IP orisinal buatan Rare. Developer mendeskripsikannya sebagai dunia baru tempat hal-hal unik dan pengalaman tak terlupakan terjadi. Berdasarkan trailer-nya, pemain akan bertualang di alam terbuka yang dipenuhi flora dan fauna magis. Eksplorasi dapat dilakukan bersama-sama dan stealth tampaknya menjadi elemen penting di sana.

 

Grounded

Setelah sukses dengan The Outer Worlds, maestro RPG Obsidian kali ini mencoba sesuatu yang berbeda. Grounded merupakan permainan survival kooperatif yang menempatkan Anda sebagai manusia liliput untuk bertualang di halaman belakang rumah ala film Honey, I Shrunk the Kids. Tapi mengingat Grounded ialah game Obsidian, developer tentu tidak melupakan aspek narasi serta role-playing.

 

Wasteland 3

Tak banyak gamer tahu, Wasteland adalah game yang mencetus rangkaian permainan post-apocalypse sekaligus ‘ayah’ dari seri Fallout. Wasteland 3 rencananya akan dirilis di 2020, 32 tahun setelah debut permainan pertamanya. Pengembangannya kembali dinahkodai oleh sang desainer Brian Fargo, kali ini di bawah studio miliknya, inXile. Game membawa Anda ke Kolorado di masa depan yang telah membeku dan terbengkalai.

 

Tell Me Why

Tell Me Why ialah kreasi selanjutnya dari talenta di belakang seri Life is Strange. Seperti pendahulunya itu, game menitikberatkan penyampaian cerita yang personal, membawa Anda ke Alaska, fokus pada upaya saudara kembar Alyson dan Tyler Ronan dalam menguak misteri masa lalu mereka. Game juga kembali disajikan secara episodik, dan developer Dontnod menjanjikan waktu rilis yang jelas serta terprediksi.

 

Bleeding Edge

Setelah dilangsungkannya masa pengujian hampir setengah tahun, Bleeding Edge siap untuk dirilis di bulan Maret tahun depan. Bleeding Edge adalah permainan multiplayer kompetitif berbasis kelas garapan studio pencipta Hellblade. Anda dapat memilih peran antara assassin, support atau tank. Bleeding Edge merupakan game pertama Ninja Theory setelah studio asal Inggris ini resmi berada di bawah payung Microsoft.

 

Halo: Reach – Halo: The Master Chief Collection

The Master Chief Collection adalah bundel seri game Halo yang diracik khusus untuk platform current-gen. Setelah tersedia di Xbox One, ia dipoles lagi agar siap meluncur di PC. Enam game yang ada di sana sengaja diintegrasikan agar menyuguhkan satu pengalaman utuh. Dan di awal Desember nanti, bagian ‘pertama’ The Master Chief Collection sudah bisa dinikmati, dimulai dengan prekuel Combat Evolved, Halo: Reach.

 

Minecraft Dungeons

Tak ada crafting, bangun-membangun dan kegiatan menghancurkan balok di spin-off Minecraft ini. Dungeons malah mencoba menyuguhkan pengalaman ala Diablo lewat gameplay action-RPG, mempersilakan Anda menjelajahi ruang-ruang dalam tanah, menjinakkan perangkap serta menemukan harga karun. Game bisa dimainkan bersama oleh empat pemain, rencananya akan meluncur pada bulan April 2020.

 

Star Wars Jedi: Fallen Order

Jedi: Fallen Order resmi dirilis beberapa saat lalu. Sebelum momen itu tiba, Microsoft memperkenankan Electronic Arts untuk memublikasikan trailer live action yang mengedepankan tema imajinasi. Saya rasa, iklan ini sengaja dirancang buat meluluhkan hati orang tua agar mereka menghadiahkan game pada buah hatinya. Tak ada yang salah dengan itu. Lagi pula, kita tahu hari Natal akan segera tiba…

Microsoft Update Daftar Game di Fitur Backward Compatibility Xbox One

Disajikan melalui update New Xbox One Experience bulan November lalu, kapabilitas backward compatibility di console anyar Microsoft direspons dengan sangat positif oleh khalayak. Semenjak tersedia, gamer menghabiskan lebih dari sembilan juta jam menikmati permainan Xbox 360 di Xbox One. Dan sesuai janji sang produsen, mereka terus memperbanyak jumlahnya.

Pada tanggal 17 Desember silam, Microsoft mengabarkan bahwa perbendaharaan game backward compatibility Xbox One telah di-update. Sebelumnya ada lebih dari 100 judul sudah dikonfirmasi, namun pengumuman ini terbilang spesial karena bersamanya, Microsoft membawa sejumlah game andalan Xbox 360 ke platform new-gen. Microsoft juga mengingatkan kita untuk mengecek daftar lengkapnya, siapa tahu Anda melewatkan permainan yang dinanti-nanti.

Terdapat 16 judul lagi yang masuk dalam list, mereka adalah:

  • Braid
  • Deus Ex: Human Revolution
  • Doritos Crash Course
  • Fable III
  • Halo: Reach
  • Hydro Thunder
  • Iron Brigade
  • Kane & Lynch 2
  • Motocross Madness
  • MS.PAC-MAN
  • Peggle
  • Portal: Still Alive
  • Spelunky
  • Splosion Man
  • Ticket to Ride
  • Zuma’s Revenge!

Kemunculan Halo: Reach memang disengaja. Halo 5: Guardians belum lama dirilis lalu babak kualifikasi live turnamen Halo World Championship segera dimulai tanggal 19 Desember besok sampai akhir Januari 2016. Fans yang ingin mendalami jagat Halo lebih dalam pasti sangat mengapresiasinya. Permainan-permainan lain yang menarik meliputi Braid, Deus Ex: Human Revolution, Fable III, Portal, dan Spelunky.

Bagi gamer Xbox One yang berniat membeli Deux Ex: Mankind Divided, Human Revolution sangat pas buat mengisi waktu hingga sekuelnya dilepas. Kemudian khusus para penggemar permainan puzzle dan platformer; Portal, Braid dan Spelunky harus dicoba (Braid ialah salah satu permainan indie terbaik di Xbox 360).

Microsoft turut menyingkap beberapa game backward compatibility Xbox One terpopuler berdasarkan jumlah pemain, yaitu: Fallout 3 (kemungkinan besar karena Fallout 4 juga baru diluncurkan), Gears of War 3, Just Cause 2, Assassin’s Creed II dan DiRT 3. Jika menginginkan judul spesifik hadir di daftar itu, Anda dipersilakan melakukan voting di Xbox User Voice.

“Ini hanyalah permulaan,” kata tim Xbox. “Kami akan terus bekerja dengan para rekan publisher untuk memperluas koleksi backward compatibility. Kami akan menambahkan jumlahnya secara berkala, jadi jangan lupa kembali mengunjungi Xbox Wire buat memperoleh informasi terkini mengenai game-game Xbox 360 apa saja yang dapat dimainkan di Xbox One.”

Sumber: Xbox Wire.