Survei DailySocial: Iklan Facebook dan Instagram Berperan Besar dalam Mendorong Keputusan Berbelanja Online di Indonesia

Survei DailySocial dengan tajuk Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 yang terbit pada Agustus 2016 lalu adalah survei yang menyoroti perubahan perilaku konsumen di berbagai sektor bisnis digital. Ada banyak hal menarik yang ditemukan, salah satunya terkait dengan dampak iklan terhadap pengambilan keputusan untuk berbelanja online. Berdasarkan data survei ditemukan bahwa iklan Facebook, Instagram, dan Google adalah iklan yang paling berperan dalam mendorong keputusan masyarakat untuk berbelanja online.

Iklan Facebook memiliki persentase paling tinggi di antara pilihan-pilihan lain yang dengan persentase mencapai 38 persen. Iklan Instagram mengikuti di posisi kedua dengan 24 persen dan iklan Google di posisi ketiga dengan 15 persen. Media iklan tradisional seperti billboard hanya dipilih oleh 11 persen responden dan Twitter ada di posisi buncit dengan hanya satu persen responden yang memilihnya.

Dampak dari iklan digital terhadap pengambilan keputusan berbelanja online masyarakat / Survei DailSocial
Dampak dari iklan digital terhadap pengambilan keputusan berbelanja online masyarakat / Survei DailSocial

Bertenggernya Facebook di posisi pertama sebenarnya merupakan hal yang wajar mengingat Indonesia adalah salah satu negara dengan basis pengguna Facebook yang besar. Hal yang sama juga berlaku untuk Instagram yang ada di posisi kedua dengan mayoritas penggunanya adalah generasi milenial. Ini diperkuat oleh temuan dari survei JakPat terbaru tentang tren media sosial yang menyebutkan Facebook hingga kini masih mendominasi sebagai media sosial populer di Indonesia.

Dengan popularitas media sosial seperti Facebook dan Instagram, para pemasar digital harusnya mulai memikirkan strategi terbaik mereka untuk berkampanye di dua saluran tersebut. Selain untuk mendatangkan trafik, besar kemungkinan kedua saluran itu bisa mendatangkan pengguna baru untuk bisnis seperti para generasi milenial. Pun begitu, pelaku e-commerce juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor lain bila ingin memaksimalkan potensi saluran iklan Facebook, Instagram, ataupun Google.

Berdasarkan data survei, harga adalah faktor utama yang jadi pertimbangan 42 persen responden sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi jual beli online. Hal tersebut berbanding lurus dengan 40 responden menganggap diskon adalah kampanye promo paling atraktif bila ingin berbelanja online. Sedangkan kampanye free shipping mengikuti setelahnya dengan persentase mencapai 32 persen.

Kampanye dan promo favorit pebelanja online bila ingin belanja / Survei DailySocial
Kampanye dan promo favorit pebelanja online bila ingin belanja / Survei DailySocial

Dunia e-commerce memang tengah menjadi sektor paling bergairah di bisnis digital Indonesia dengan potensinya yang masih besar. Meski masih ada banyak tantangan untuk diselesaikan, namun e-commerce Indonesi juga tidak perlu dicemaskan pertumbuhannya.

Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 yang diterbitkan oleh DailySocial ini merupakan hasil kerja sama Dailysocial dengan JakPat. Harapannya, melalui laporan ini para pelaku bisnis bisa mendapaktan gambaran makro mengenai kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan digital dewasa ini.

Anda yang tertarik untuk menggali lebih jauh dapat mengunduh laporan lengkapnya setelah menjadi member DailySocial melalui tautan ini.

Survei DailySocial: Konversi Transaksi E-Commerce Melalui Perangkat Mobile Masih Rendah

Agustus 2016 silam DailySocial menerbitkan Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 yang menyoroti perubahan perilaku konsumen di berbagai segmen. Salah satu hal menarik yang ditemukan di antara responden adalah 65% aktivitas belanja online melalui perangkat mobile di Indonesia saat ini adalah browsing. Hanya 22% responden yang menyebutkan bahwa mereka melakukan aktivitas belanja hingga membayar melalui perangkat mobile-nya.

Indonesia adalah negara berkembang yang kerap mendapat julukan mobile first. Salah satu alasannya didasari pada active mobile subscription yang jumlahnya 13 persen lebih banyak dari populasi. Bila disandingkan dengan pengguna internet yang kini mencapai 100 juta, adalah hal yang masuk akal jika seseorang berasumsi bahwa pengguna mobile internet di Indonesia tidak sedikit.

Faktanya, data yang diungkap oleh Nielsen pada tahun 2011 menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara dengan jumlah pengakses internet via handphone yang tinggi di Asia Tenggara. Angkanya mencapai 48%. Hal tersebut pun menjadi salah satu faktor dalam perubahan perilaku masyarakat terhadap dunia digital yang kini bergeser dari desktop ke mobile.

Perilaku belanja online via mobile masih banyak didominasi kegiatan browsing dan pembandingan harga / DailySocial
Perilaku belanja online via mobile masih banyak didominasi kegiatan browsing dan pembandingan harga / DailySocial

Dari Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 yang kami terbitkan, ditemukan hal yang menarik. Perilaku belanja online via mobile saat ini masih didominasi kegiatan browsing dan pembandingan harga. 65% responden menyebutkan bahwa mereka hanya melakukan kegiatan browsing saja ketika mengunjungi layanan e-commerce dan 51% memilih untuk membandingkan harga. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi hingga membeli melalui perangkat mobile di Indonesia saat ini masih rendah. Hanya 22% responden yang melakukan pembelian melalui perangkat mobile-nya.

Data menarik lain adalah tentang alasan online shopper berbelanja dan kampanye yang membuat mereka tertarik melakukan aktivitas belanja online. Kami menemukan bahwa bagi 42% responden harga yang terjangkau adalah alasan utama mereka berbelanja. Di sisi lain, kampanye potongan harga (40%) dan pengiriman gratis (32%) merupakan dua program yang paling menarik bagi responden jika ingin berbelanja online.

Faktor harga adalah alasan utama pebelanja online untuk belanja / DailySocial
Faktor harga adalah alasan utama pebelanja online untuk belanja / DailySocial

Di satu sisi, konversi konsumen hingga melakukan aktivitas pembayaran melalui perangkat mobile saat ini memang masih rendah. Namun di sisi lain, ruang tumbuh untuk aktivitas transaksi belanja melalui perangkat mobile masih besar.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Telekomuniasi, pembelian barang secara daring yang dilakukan melalui perangkat mobile mengalami pertumbuhan hingga 164% dari 2014 hingga 2015. Sedangkan pembelian melalui website atau desktop hanya mengalami peningkatan sebesar 32%.

Di samping itu,  survei Criteo di tahun 2015 juga menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara penyumbang tren m-commerce tertinggi di Asia Tenggara. Angkanya mencapai 34% yang diikuti oleh Taiwan di posisi kedua dengan 31% dan Singapura di posisi ketiga dengan 29%.

E-Commerce sendiri saat ini memang tengah menjadi salah satu sektor bisnis digital paling menarik di Indonesia, baik bagi para pelaku bisnis lokal maupun luar negeri. Meski memiliki tantangan yang tidak sedikit, namun dengan ruang untuk tumbuh yang masih besar, sudah sewajarnya industri e-commerce di Indonesia tak perlu dicemaskan.

Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 di Indonesia merupakan kolaborasi DailySocial dan JakPat untuk mengumpulkan informasi perilaku konsumen digital di Indonesia dan memberikan perspektif makro mengenai kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan digital.

Anda bisa mengunduh laporan lengkapnya setelah menjadi member DailySocial melalui tautan ini.

DailySocial.id Luncurkan Laporan Perilaku Konsumen Digital Indonesia 2016

Setelah di tahun 2014 lalu kami menginisiasi DS10 dan di awal tahun ini meluncurkan Laporan Startup 2015, kini kami memperluas kembali cakupan laporan melalui “Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 di Indonesia”.  Di sini, kami coba mengungkap seperti apa perilaku masyarakat ketika menggunakan layanan Social Media, Streaming Services, Online Transportation, Online Shopping, hingga Smartphone Buying Decision.

Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 di Indonesia merupakan kolaborasi DailySocial dan JakPat untuk mengumpulkan informasi perilaku konsumen digital di Indonesia dan memberikan perspektif makro mengenai kebiasaan masyarakat dalam menggunakan layanan digital.

Beberapa hal menarik yang bisa ditemukan dalam laporan 48 halaman ini di antaranya adalah:

  • Jam selepas bekerja (18.00 ke atas) menjadi waktu favorit responden untuk mengakses media sosial dan sebagian besar mengunakannya untuk browsing topik yang menghibur.
  • Skema pembayaran menjadi tantangan bagi penyedia layanan streaming di Indonesia, meski lebih dari setengah responden sudah menikmati layanan streaming
  • Go-Jek adalah raja di layanan on-demand app untuk transportasi, khususnya di layanan transportasi, pengiriman barang, dan pesan antar makanan.
  • Harga dan ukuran layar menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli smartphone
  • Perilaku belanja online via mobile masih banyak didominasi kegiatan browsing dan pembandingan harga

Laporan Perilaku Konsumen Digital 2016 di Indonesia secara lengkap dapat diakses cuma-cuma (menjadi member DailySocial terlebih dahulu) melalui tautan ini.