Emass Messenger Tawarkan Layanan Pesan Instan dengan Jaminan Keamanan

PT. Data Aksara Sangkuriang tak ingin ketinggalan meramaikan sektor aplikasi pesan instan dengan meluncurkan aplikasi pesan instan bernama Emass yang saat ini tersedia untuk Android dan iOS meski pada situsnya hanya terdapat tautan untuk Play Store. Emass juga dapat dijalankan pada komputer atau laptop dari web browser. Pembuatnya sendiri baru saja diakuisisi oleh Bosowa Kapital.

Continue reading Emass Messenger Tawarkan Layanan Pesan Instan dengan Jaminan Keamanan

Aplikasi ChatOn Milik Samsung Tembus 100 Juta Pengguna

Raksasa produsen perangkat elektronik asal Korea, Samsung, rupanya tidak hanya sukses di bidang perangkat keras. Selain mengembangkan sistem operasi mobile sendiri seperti Bada dan Tizen, Samsung juga memiliki aplikasi instant messenger dengan nama ChatOn.

Baru-baru ini Samsung melalui blog resminya, Samsung Tomorrow, merilis siaran pers yang menyatakan bahwa ChatOn kini sudah memiliki jumlah pengguna terdaftar sebanyak 100 juta pengguna. Layanan yang pertama kali dirilis pada Oktober 2011 diklaim mengalami grafik pertumbuhan yang pesat dalam beberapa waktu belakangan. Mencapai angka 50 juta pengguna terdaftar pada Mei 2013, ChatOn berhasil melipatgandakan angka tersebut dalam waktu hanya sekitar empat bulan saja.

Pertumbuhan pesat ChatOn, menurut Samsung Tomorrow, merupakan buah dari strategi Samsung untuk menempatkan layanan tersebut pada berbagai sistem operasi mobile yang ada, mulai dari Bada, Android, BlackBerry, hingga Windows Phone. Saat ini ChatOn sudah memiliki pengguna dari 237 negara yang berkomunikasi dalam 63 bahasa yang berbeda.

Samsung sendiri sudah sejak lama dikabarkan sedang berusaha melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap Google, pemilik sistem operasi Android yang notabene merupakan sistem operasi yang digunakan oleh mayoritas perangkat Samsung yang laku di pasaran. Dengan roadmap Samsung mengembangkan Tizen dan mulai kokohnya pengguna aplikasi dari ekosistem buatannya sendiri, bukan tidak mungkin di masa depan Samsung berhasil mencapai misinya tersebut.

 

Sumber: Samsung Tomorrow.

Jumlah Pesan Melalui Aplikasi Instant Messenger Kini Sudah Lampaui SMS

Persaingan berbagai aplikasi instant messenger seperti WhatsApp, Line, KakaoTalk, atau WeChat memang terlihat semakin memanas. Di Indonesia saja setidaknya tiga nama terakhir dari daftar tadi sudah merilis iklan televisi untuk mempromosikan produknya. Dengan berbagai upayanya, sejauh apa keberhasilan berbagai aplikasi instant messenger menggeser kedudukan layanan pesan teks SMS?

Menurut sebuah laporan dari lembaga analisis Informa, seperti dilansir oleh situs GigaOm, pada tahun 2012 lalu akhirnya jumlah pesan yang dikirimkan melalui layanan instant messenger telah berhasil melampaui jumlah pesan yang dikirimkan melalui SMS. Dengan angka 19 miliar pesan, untuk pertama kalinya jumlah pesan SMS yang berjumlah 17,6 miliar berhasil dilampaui oleh berbagai aplikasi instant messenger.

Angka-angka ini dihasilkan Informa melalui studi terhadap enam aplikasi pesan: WhatsApp, BlackBerry Messenger, Viber, Nimbuzz, iMessage, dan KakaoTalk. Pada akhir 2012 lalu, diperkirakan terdapat total 586,3 juta pengguna dari keenam aplikasi tersebut dengan rata-rata pengguna mengirimkan 32,6 pesan per hari. Secara kontras, pengguna SMS justru diperkirakan mencapai angka 3,5 miliar pengguna, namun rata-rata hanya mengirimkan 5 pesan per hari.

Tentunya, angka-angka ini sangat mungkin berbeda dengan kenyataan di lapangan. Hal ini utamanya mengingat beberapa aplikasi instant messenger yang  cukup populer seperti Facebook Messenger, Line, atau TenCent (aplikasi lokal yang sangat populer di Cina) belum termasuk dalam perhitungan studi Informa tersebut.

Di umurnya yang sudah menginjak 20 tahun pada 2012 lalu, nampaknya semakin nyata terlihat bahwa SMS terus tergerus oleh berbagai aplikasi instant messenger yang kebanyakan bahkan belum mencapai usia 5 tahun. Ditambah dengan faktor penetrasi smartphone yang semakin cepat, tentunya menarik kita amati bagaimana perkembangan SMS di tahun-tahun mendatang. Apakah masih akan sesuai dengan salah satu prediksi ini? Kita simak saja perkembangannya.

 

Sumber: GigaOm.

Apakah Facebook Camera Akan Bernasib Sama dengan Facebook Messenger?

Ketika Facebook memilih untuk meluncurkan Messenger sebagai aplikasi terpisah, itu bukan keputusan yang sulit. Facebook telah lama merencanakan untuk membuat layanan pesan mereka sendiri untuk menggantikan SMS, email, dan instant messaging. Menggunakan banyak layanan pesan, menjadi tidak praktis di era konektivitas saat ini dan karena hampir semua orang yang berada di Internet terkoneksi melalui Facebook, ini menjadi solusi yang cukup jelas. Sebuah keputusan yang mudah dan brilian. Sayangnya aplikasi ini tidak populer.

Pada versi terbaru Facebook Messenger, kita bisa mengetahui tidak hanya ketika pesan yang kita kirimkan itu sudah terbaca, namun, jika kita mengirimkan pesan ke grup, kita juga bisa tahu siapa saja yang sudah membaca pesan kita. Aplikasi Messenger dari Facebook lebih fungsional, lebih berguna, dan lebih bisa diakses dari BlackBerry Messenger atau aplikasi pesan lain yang ada di pasaran, tapi bisa dibilang hampir tidak ada orang yang menggunakannya.

Orang masih terikat kepada saluran komunikasi yang mereka sukai. Pengguna fanatik BlackBerry terikat dengan BlackBerry Messenger, menyebutkan BBM Group, privasi, serta koneksi antar teman sebagai alasan utama untuk tetap menggunakannya. Pengguna lain, yang tidak menggunakan BlackBerry, memilih untuk menggunakan iMessage, WhatsApp, atau Line untuk pesan teks. Dan tentu saja ada SMS, yang kuno, tidak semenyenangkan maupun sefungsional Messenger, namun tersedia untuk setiap perangkat bergerak yang ada di bumi.

Continue reading Apakah Facebook Camera Akan Bernasib Sama dengan Facebook Messenger?

Will Facebook Camera Suffer the Same Fate As Facebook Messenger?

When Facebook spun off Messenger as a separate app, it was a no-brainer. Facebook had long planned to make itself the default messaging service for people to use in place of SMS, email, and instant messaging. Having multiple messaging solutions seems pretty clumsy in the age of connectivity and with Facebook being the one network that almost everybody online is connected on, it seems like an obvious solution. It was a no-brainer and a brilliant idea. Unfortunately it hasn’t caught on.

The latest update to Facebook Messenger app features notices to let people know not only whether the message has been read but also, if it’s a group message, which of the group members have actually seen or read the message. The Messenger app is more functional, more ubiquitous, and more accessible than BlackBerry Messenger or any other messaging app out there yet hardly anybody uses it.

Continue reading Will Facebook Camera Suffer the Same Fate As Facebook Messenger?

Aplikasi eBuddy Capai 100 Juta Unduhan

Aplikasi eBuddy kini telah mencapai jumlah unduhan sebanyak 100 juta unduhan yang dilakukan oleh pengguna mereka atas aplikasi mobile eBuddy.

Bagi pengguna ponsel di Indonesia, eBuddy adalah salah satu aplikasi perangkat bergerak yang cukup populer yang digunakan sebagai sarana chatting, eBuddy menyediakan sarana percakapan dari berbagai layanan seperti MSN, Yahoo! Messenger, AIM, GTalk, Facebook Chat, ICQ, MySpace serta fasilitas percakapan dengan menggunakan eBuddy iD.

Continue reading Aplikasi eBuddy Capai 100 Juta Unduhan