Contuerpoint: Pangsa Pasar Apple iPad Terus Tumbuh di Q1 2021 & Diikuti Samsung

Your next computer is not a computer, begitulah Apple mendeskripsikan iPad pada video iklan terbarunya di YouTube. Ya, seperti yang kita ketahui iPad semakin powerful dengan chip M1 yang menghadirkan lompatan performa yang benar-benar signifikan.

Saat dipadukan dengan aksesori Magic Keyboard dan Apple Pencil, saya setuju dengan Apple dan sangat tertarik bekerja dengan iPad selayaknya komputer tetapi bagi saya jelas bukan komputer utama atau satu-satunya. Apple jelas menahan diri dalam mengembangkan iPadOS dan masih mempertahankan keterbatasan iPad untuk melindungi MacOS atau sistem operasi komputer yang sebenarnya dari Apple. Lalu, bagaimana pangsa pasar iPad saat ini?

Menurut laporan terbaru dari Counterpoint memperlihatkan bahwa pangsa pasar tablet secara global iPad telah tumbuh sebesar 53% dari tahun ke tahun di Q1 2021 dengan total pangsa pasar 37%. Pada kuartal yang sama tahun sebelumnya iPad menguasai 30% dari pangsa pasar.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Apple dan Samsung sama-sama diuntungkan pada tahun 2020 dari penurunan persaingan pasar tablet. Keduanya secara agresif merilis dan mempromosikan model-model baru, sementara produsen lain tidak lagi merilis tablet baru. Tablet Samsung yakni Galaxy Tab S7 dan S7+ juga menjadi lawan tangguh bagi iPad Pro.

Apple menjual 33% lebih banyak unit iPad di seluruh dunia pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 dan terus memimpin pasar, memperluas pangsanya menjadi 37% pada Q1 2021. Apple tumbuh di semua wilayah utama, terutama di Jepang, di mana penjualannya terus mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

Bagan di atas menunjukkan bahwa pangsa pasar Samsung, Lenovo, dan Samsung semuanya tumbuh dari Q1 2020. Pangsa Huawei turun dari 11% di Q1 2020 menjadi hanya 5% di Q1 2021. Merek lainnya pangsa pasar gabungan turun 10%.

Meskipun model dasar iPad merupakan sebagian besar penjualan tablet Apple, Analis Senior Counterpoint Liz Lee menjelaskan bahwa semua model di seluruh jajaran iPad berkinerja baik. Model dasar iPad terdiri 56% dari seluruh penjualan iPad di Q1 2021, sementara iPad Air 4 dan model Pro masing-masing terdiri dari 19% dan 18%. Hasilnya iPad 8 menjadi model terlaris sedangkan iPad Air 4 peringkat kedua.

Sumber: GSMArena

Apple Ungkap Generasi Baru iMac dan iPad Pro yang Dibekali Chip M1

November lalu, Apple menyingkap MacBook Air, MacBook Pro, dan Mac Mini yang dibekali prosesor bikinannya sendiri. Hampir setengah tahun berselang, giliran iMac yang menyusul membawa chip bernama M1 tersebut. Namun tidak seperti tiga perangkat sebelumnya yang sebatas mengusung jeroan baru, iMac versi M1 ini benar-benar didesain ulang dari nol.

Sebagai sebuah system-on-a-chip (SoC), premis yang ditawarkan M1 adalah bagaimana komponen-komponen seperti prosesor, GPU, maupun RAM dapat disatukan, sehingga pada akhirnya perangkat bisa dibuat jadi lebih ringkas. Demikianlah filosofi di balik desain baru iMac. Seperti yang bisa kita lihat, bagian belakangnya tidak lagi cembung seperti sebelumnya.

Tebalnya tercatat cuma 11,5 mm, dan secara keseluruhan volumenya menyusut hingga 50% dibanding generasi sebelumnya. Keseluruhan logic board-nya diposisikan di bawah layar, dan sistem pendinginnya disederhanakan menjadi sepasang kipas berukuran kecil saja. Alhasil, iMac versi baru ini jadi punya lebih banyak ruang untuk komponen-komponen lainnya, speaker contohnya.

Secara total, iMac generasi baru ini mengemas enam buah speaker. Empat di antaranya adalah woofer yang ditempatkan bersebelahan agar dapat menghasilkan dentuman bass yang mantap dan tanpa distorsi. Lalu seperti yang bisa kita lihat juga, ukuran layarnya pun ikut bertambah besar menjadi 24 inci meski secara keseluruhan dimensinya tidak banyak berubah dibanding iMac 21,5 inci. Resolusinya tidak main-main: 4480 x 2520 pixel.

Di atas layarnya, Apple menyematkan webcam 1080p, lengkap beserta tiga buah mikrofon untuk memenuhi kebutuhan konsumen bertatap muka secara virtual selagi pandemi masih berlanjut. Urusan konektivitas, iMac baru ini mengemas sepasang port Thunderbolt 3, plus dua port USB-C ekstra pada varian yang lebih mahal.

Headphone jack (untungnya) masih bisa kita temui di sisi kiri perangkat. iMac baru ini juga mengemas colokan daya baru yang magnetis (seperti MagSafe zaman lawas tapi dengan bentuk membulat). Yang cukup menarik, adaptor dayanya turut dilengkapi port Ethernet demi meminimalkan jumlah kabel yang terdapat di atas meja.

Untuk mendampingi iMac versi M1, Apple turut memperkenalkan sejumlah aksesori dengan tujuh pilihan warna yang selaras. Satu yang paling menarik adalah Magic Keyboard, yang di versi terbarunya dilengkapi tombol khusus Touch ID untuk membaca sidik jari, dan meneruskan informasinya ke iMac secara wireless.

Di Amerika Serikat, iMac generasi terbaru ini akan segera dijual dengan banderol mulai $1.299. Varian tersebut dibekali RAM 8 GB dan SSD 256 GB. Kalau budget bukan masalah, iMac versi M1 ini juga dapat dikonfigurasikan dengan RAM 16 GB dan SSD 2 TB.

iPad Pro versi M1

Namun iMac rupanya bukan satu-satunya perangkat baru yang ditenagai chip M1. Apple juga memperkenalkan iPad Pro generasi baru yang ditenagai oleh chip yang sama, menghadirkan lompatan performa yang benar-benar signifikan tanpa mengurangi portabilitas perangkat. Pada kenyataannya, Apple sama sekali tidak mengubah desainnya.

Perangkat masih ditawarkan dalam dua ukuran layar yang berbeda: 11 inci atau 12,9 inci. Namun sekarang ada alasan kuat untuk memilih model 12,9 inci di samping sebatas mendapatkan ‘kanvas digital’ yang lebih luas. Khusus pada versi 12,9 inci, layarnya sudah menggunakan teknologi Mini LED.

Mini LED memungkinkan layar iPad Pro 12,9 inci untuk menyala sangat terang, persisnya sampai 1.600 nit (peak brightness) dengan rasio kontras 1.000.000:1. Menurut Apple, keberadaan teknologi Mini LED memungkinkan iPad Pro untuk mencapai kualitas display yang mendekati level monitor Pro Display XDR yang super-mahal.

Bagian lain yang juga ikut dirombak pada iPad Pro generasi terbaru ini adalah kamera depannya. Kini dengan sensor 12 megapixel dan lensa ultra-wide 122°, kamera depannya ini turut dilengkapi fitur auto-panning yang akan memastikan subjek tetap berada di tengah frame selagi sesi video call berlangsung.

Namun tidak bisa dipungkiri, peningkatan performa bakal menjadi alasan utama konsumen menggaet iPad Pro generasi baru ini. Keberadaan chip M1 pada dasarnya membuat performanya jadi setara MacBook Air, sehingga tidak heran apabila Apple juga menyematkan RAM dan storage yang melimpah.

Pada varian dengan RAM 8 GB, iPad Pro dapat dikonfigurasikan dengan storage 128 GB, 256 GB, atau 512 GB. Pada varian dengan RAM 16 GB, pilihan storage yang tersedia malah 1 TB atau 2 TB. Ya, penyimpanan sebesar 2 TB pada tablet dengan tebal tidak lebih dari 6,4 mm. Juga sangat menarik adalah port USB-C yang telah berevolusi menjadi Thunderbolt 3 di iPad Pro generasi baru ini.

Untuk harganya, iPad Pro 11 inci akan dijual dengan harga mulai $799, sedangkan iPad Pro 12,9 inci mulai $1.099 (gap-nya semakin jauh karena teknologi Mini LED tadi). Pada varian Wi-Fi + Cellular, semua model iPad Pro generasi baru ini telah mendukung jaringan 5G.

Apple TV 4K generasi baru

Dalam kesempatan yang sama, Apple turut memperkenalkan Apple TV 4K generasi baru yang mendapatkan sejumlah upgrade menarik. Utamanya, perangkat kini ditenagai chipset A12 Bionic seperti yang terdapat pada seri iPhone XS, sehingga kinerjanya pun jadi semakin bisa diandalkan.

Video HDR dengan frame rate tinggi kini dapat diputar dengan lancar di Apple TV 4K, demikian pula yang menggunakan format Dolby Vision. Kalau perlu, pengguna iPhone 12 Pro bahkan juga bisa meneruskan video Dolby Vision yang direkamnya ke Apple TV 4K via AirPlay.

Satu hal yang sangat menarik adalah fitur Color Balance, di mana pengguna bisa memanfaatkan iPhone-nya sebagai alat bantu kalibrasi warna layar TV. Prosesnya berjalan otomatis; pengguna hanya perlu mengaktifkan fiturnya, lalu mendekatkan layar iPhone ke layar TV dan menunggu hingga prosesnya selesai.

Di Amerika Serikat, Apple TV 4K baru ini dijual dengan harga $179. Apple juga bakal memasarkan Siri Remote baru yang keseluruhan rangkanya terbuat dari aluminium seharga $59.

AirTag

Terakhir, Apple juga mengungkap Bluetooth tracker bernama AirTag. Seperti halnya Bluetooth tracker lain, AirTag dirancang untuk disandingkan bersama benda-benda penting seperti kunci, tas, dompet, dan lain sebagainya, memancarkan informasi lokasinya di saat benda-benda tersebut sirna dari pandangan pengguna.

Cara menggunakannya terkesan mudah. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi Find My di iPhone, maka semua unit AirTag yang dimilikinya dapat langsung dilacak dengan membunyikan suara. Khusus untuk iPhone 11 ke atas, keberadaan chip U1 dan teknologi Ultra Wideband juga memungkinkan pencarian AirTag yang lebih presisi, lengkap dengan petunjuk arah menuju ke masing-masing unit AirTag.

Tanpa harus terkejut, dimensi AirTag sangatlah mungil, dengan diameter hanya 31,9 mm, tebal 8 mm, dan berat 11 gram. Ia tahan air dan debu dengan sertifikasi IP67, dan baterai kancingnya dapat diganti dengan mudah ketika dayanya habis setelah sekitar satu tahun pemakaian.

Perangkat akan dijual seharga $29 per unit, atau dalam bentuk bundel berisi 4 unit seharga $99. Apple juga akan menjual sejumlah aksesori gantungan untuk AirTag, termasuk yang dibuat oleh brand fashion Hermes.

Sumber: Apple 1, 2, 3, 4.

Bahas iPad Pro Generasi Ke-4 Vs MacBook Air M1, Pilih Mana?

Berkat sistem operasi iPadOS 14 dan aksesori Magic Keyboard mengubah tablet Apple iPad Pro generasi ke-4 menjadi ‘pengganti laptop’. Di sisi lain, kehadiran MacBook Air yang dengan chip baru Apple M1 berbasis ARM juga mendapat upgrade performa signifikan.

Di Indonesia, model dasar iPad Pro generasi ke-4 dengan penyimpanan 128GB WiFi only dibanderol Rp15.499.000 (belum termasuk Magic Keyboard). Sementara MacBook Air dengan chip M1 saat ini belum tersedia di Indonesia, tetapi di luar model dasarnya dibanderol US$999 atau sekitar Rp14 jutaan (biasanya lebih mahal di iBox).

Dengan rentang harga yang mirip sekitar Rp15-20 jutaan, tahun 2021 nanti mending pilih iPad Pro generasi ke-4 atau MacBook Air dengan chip M1? Mari cari tahu lebih banyak.

Form Factor

apple_ipad-pro-keyboard_now-available_04152020_big

Sebagai tablet, iPad Pro generasi ke-4 tentu lebih portabel. Apalagi tersedia dalam dua ukuran layar yaitu 11 inci dan 12,9 inci yang mendekati MacBook Air dengan 13,3 inci.

Saat terpasang dengan Magic Keyboard yang menempel secara magnetis dan melayang dan Apple Pencil generasi ke-2 yang juga menempel secara magnetis di atasnya, jelas dari sisi tampilan iPad Pro juga terlihat jauh lebih modern. Hamparan papan ketik berukuran penuh, lengkap dengan trackpad memberikan pengalaman mengetik dan mengoperasikan layaknya laptop dengan nyaman.

Apple_new-macbookair-wallpaper-screen_11102020_big

Sementara MacBook Air merupakan laptop tradisional, tanpa dukungan layar sentuh dan engselnya pun tidak bisa diputar 180 derajat. Meski kecantikan desain dan build quality premiumnya tak diragukan lagi, bodinya tipis dan juga cukup ringan.

Layar

apple_ipados14_widgets_062220_big

Kualitas layar Liquid Retina iPad Pro memang sangat mengesankan. Kedua versi baik itu 11 inci dan 12,9 inci sama-sama menggunakan panel IPS beresolusi tinggi dengan kepadatan piksel 264 ppi dan memiliki refresh rate 120Hz ProMotion. Layarnya ini mengusung teknologi True Tone dengan refektivitas rendah. Memiliki rentang warna luas P3, akurasi warna tinggi, dan tingkat kecerahan sampai 600 nit.

Apple_new-macbookair-gold-imovie-screen_11102020_big_carousel
Foto: Apple

Sedangkan, MacBook Air mengemas layar Retina 13,3 inci dengan resolusi 2560×1600 piksel yang juga dilengkapi teknologi True Tone yang secara otomatis menyesuaikan diri dengan cahaya di lingkungan dan tingkat kecerahan 400 nit. Walaupun spesifikasi tidak se-wah, kualitas layar MacBook Air juga sangat bagus di kelasnya.

Untuk mekanisme biometrik, iPad Pro generasi ke-4 sudah mengandalkan Face ID menggunakan kamera TrueDepth. Sementara, MacBook Air masih menggunakan sensor sidik jari alias Touch ID. Salah satu kelemahan MacBook Air ialah masih mengandalkan webcam dengan kualitas sebatas 720p saja. Sedangkan, iPad Pro kamera depannya TrueDepth 7MP dan belakangnya 12MP + 10MP.

Chipset

Foto: Apple
Foto: Apple

iPad Pro generasi ke-4 ditenagai chipset Apple A12Z Bionic, chip berbasis ARM 64-bit ini dibangun pada proses fabrikasi 7nm dan terdiri dari prosesor 8-core, GPU 8-core, dan Neural Engine 8-core. Berpadu RAM 6GB dan opsi kapasitas penyimpanan internal mulai dari 128GB, 256GB, 512GB, dan hingga paling besar 1TB.

MacBook Air generasi terbaru tak kalah menarik, karena sudah menggunakan chip M1 yang juga berarsitektur ARM atau Apple Silicon. Yang tertanam di M1 bukan hanya prosesor, melainkan termasuk GPU dan RAM sekaligus.

M1 juga sudah dibuat menggunakan proses pabrikasi 5nm, dengan total jumlah transistor yang mencapai 16 miliar. Chip ini terdiri dari prosesor 8-core, GPU 8-core, dan Neural Engine 16-core. Dukungan RAM 8GB atau 16GB, serta penyimpanan SSD 256GB hingga 2TB.

Tak hanya menawarkan performa yang lebih kencang, tetapi juga menawarkan efisiensi daya yang lebih tinggi. Fakta yang juga sangat menarik ialah semua aplikasi iPhone dan iPad kini kompatibel dengan macOS.

Verdict

Foto: Apple
Foto: Apple

Tablet yang bisa bertransofmrasi menjadi pengganti laptop, itulah iPad Pro generasi ke-4. Meski tidak benar-benar sepenuhnya dapat menggantikan laptop. Sebagai tablet, iPad Pro sangat menyenangkan saat digunakan. Dengan aksesori Magic Keyboard dan Pencil, bekerja dengan iPad Pro juga sangat nyaman.

Chipset Apple A12Z Bionic juga terbukti menyuguhkan performa yang sangat powerful. Sistem operasi iPadOS 14 dan ekosistem aplikasinya juga matang. Satu hal yang pasti, sebagai pengganti laptop batasan terbesar iPad Pro generasi ke-4 ini ialah kompatibilitas menjalankan software desktop.

Sementara, MacBook Air sekali lagi saya bilang laptop tradisional yang cantik yang ditujukan sebagai komputer untuk mengerjakan tugas sehari-hari. Di mana sampai di titik tertentu, sebetulnya iPad Pro generasi ke-4 juga bisa mengatasinya.

Bagian menarik MacBook Air yang baru ini ialah penggunaan chipset Apple M1 yang memiliki arsitektur yang sama dengan iPhone dan iPad sehingga membuatnya dapat menjalankan aplikasi iOS secara native. Saya harap kebalikannya juga, semoga iPadOS juga di masa mendatang bisa menjalankan software desktop Mac.

Jadi, bagaimana menurut Anda? Apakah siap melengkah maju dengan iPad Pro generasi ke-4? Atau tak mau kompromi dan memilih MacBook Air untuk penunjang kerja? Komputer Anda berikutnya mungkin bukan komputer.

Apple Luncurkan iPad Pro Generasi Keempat, Kini Dilengkapi Kamera Ganda dan Sensor LiDAR

Tanpa mengadakan event seperti biasanya, Apple meluncurkan iPad Pro generasi terbaru. Sepintas fisiknya tampak identik seperti iPad Pro generasi ketiga yang dirilis di tahun 2018, akan tetapi Apple tentu sudah menerapkan cukup banyak penyempurnaan yang tidak kelihatan secara kasat mata.

Kita mulai dari performanya. iPad Pro generasi keempat ditenagai oleh chipset A12Z Bionic yang terdiri dari prosesor 8-core dan GPU 8-core. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya (A12X), A12Z unggul perihal performa grafis berkat jumlah inti GPU yang lebih banyak serta arsitektur thermal yang lebih baik.

Seperti sebelumnya, iPad Pro edisi 2020 hadir dalam dua ukuran layar yang berbeda: 11 inci dan 12,9 inci. Keduanya sama-sama dibekali layar IPS beresolusi tinggi dengan kepadatan pixel 264 ppi dan refresh rate 120 Hz. Layarnya tetap tidak dilengkapi sensor sidik jari, dan mekanisme biometriknya tetap mengandalkan sistem face unlock.

iPad Pro 4th generation

Perubahan lain yang tidak terlihat – tapi bakal terdengar – adalah lima buah mikrofon yang tertanam. Apple yakin konfigurasi seperti ini mampu menangkap audio yang jernih dan mendetail, dan alhasil iPad Pro generasi keempat dapat difungsikan sebagai ‘studio berjalan’ untuk para podcaster, videografer maupun kreator konten lainnya.

Namun perubahan terbesar yang dihadirkan mungkin adalah di sektor kamera. Seperti yang bisa kita lihat, iPad Pro generasi keempat mengemas dua kamera belakang: standar 12 megapixel, ultra-wide 10 megapixel. Kenapa tidak tiga sekalian? Karena ruang untuk kamera ketiganya telah dihuni oleh sensor LiDAR.

Ya, LiDAR seperti yang banyak digunakan di mobil kemudi otomatis. Kegunaannya di sini adalah untuk mendongkrak kinerja augmented reality (AR) dari iPad Pro secara dramatis. Kehadiran LiDAR diyakini bakal merealisasikan kalkulasi yang lebih cepat sekaligus lebih akurat pada aplikasi-aplikasi AR di iPad Pro.

iPad Pro 4th generation

Urusan aksesori, iPad Pro generasi keempat datang bersama keyboard cover yang dilengkapi trackpad, persis seperti yang dirumorkan belum lama ini. Itu berarti versi anyar iPadOS sudah mendukung trackpad secara default, dan uniknya pointer mouse di iPadOS tidak berbentuk anak panah seperti yang kita kenal, melainkan lingkaran kecil yang hanya akan muncul ketika diperlukan.

Sayangnya aksesori bernama Magic Keyboard ini luar biasa mahal: $299 untuk model 11 inci, atau $349 untuk model 12,9 inci, seharga sebuah iPad 10,2 inci. Kabar baiknya, iPad 10,2 inci juga akan kedatangan iPadOS versi baru dengan dukungan trackpad yang sama, dan untuk memanfaatkannya kita bisa menggunakan keyboard cover serupa dari Logitech yang dihargai cuma separuhnya.

Apple saat ini telah memasarkan iPad Pro generasi keempat dengan harga mulai $799 untuk model 11 inci, atau $999 untuk model 12,9 inci. Selain varian Wi-Fi only, iPad Pro juga tersedia dalam varian yang mendukung jaringan LTE. Pilihan kapasitas storage-nya sendiri mencakup 128 GB, 256 GB, 512 GB, dan 1 TB.

Sumber: Apple.

Apple Kabarnya Akan Merilis Keyboard Eksternal untuk iPad yang Dilengkapi Trackpad

Salah satu pertanyaan yang umum dilontarkan saat berbicara mengenai iPad adalah, bisakah tablet bikinan Apple itu menggantikan laptop? Kalau menurut saya, jawabannya tergantung siapa yang menggunakannya, sebab kebutuhan tiap konsumen pasti berbeda-beda.

Buat saya yang kerjanya hanya mengetik artikel misalnya, iPad bisa saja menggantikan laptop sepenuhnya. Namun untuk seorang video editor, mereka mungkin tetap harus bergantung pada laptop karena software yang digunakannya, Adobe Premiere atau Final Cut Pro, tidak tersedia di iPad.

Bagi sebagian lain, faktor pertimbangannya mungkin hanya sesimpel masalah input; mereka merasa lebih produktif menggunakan kombinasi keyboard dan trackpad (atau mouse), dan ini tidak bisa mereka dapatkan dari sebuah iPad. Well, ke depannya mungkin ini bisa berubah.

Dilaporkan oleh The Information, Apple sedang menyiapkan aksesori baru untuk iPad Pro, yakni sebuah keyboard eksternal yang dilengkapi trackpad layaknya milik laptop. Aksesori ini kabarnya akan segera diproduksi massal, dan Apple berniat meluncurkannya bersamaan dengan iPad Pro generasi baru.

Kabar lain yang memperkuat rumor ini adalah, iPad sebenarnya sudah bisa dioperasikan dengan mouse maupun trackpad eksternal. Dukungan atas mouse eksternal ini tersembunyi sebagai salah satu fitur di menu Accessibility, dan sejauh ini belum bisa dibilang proper karena bentuk kursornya bukan berupa anak panah seperti yang sudah familier dengan kita.

Apple pada dasarnya hanya perlu menyempurnakan fitur ini di iPadOS, sehingga pada akhirnya mouse atau trackpad eksternal bisa langsung digunakan layaknya keyboard eksternal iPad sekarang. Idealnya, fitur baru ini akan datang bersama hardware besutan Apple sendiri, sebelum akhirnya produsen periferal lain ikut menyusul.

Sumber: The Information dan The Verge.

10 Fitur Revolusioner iPad Selama 10 Tahun Usianya

Tepat tanggal 27 Januari kemarin, iPad merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh. Total ada 19 jenis iPad yang pernah dirilis dalam satu dekade ini, mencakup iPad Mini, iPad Air maupun iPad Pro (jujur saya pusing melihat penamaannya dari generasi ke generasi).

Sebagai tablet terpopuler sekaligus terlaris sejagat, iPad tentunya punya banyak keunggulan yang membuatnya bisa bertahan selama ini. Berikut adalah 10 fitur revolusioner iPad selama 10 tahun usianya.

1. Layar multi-touch

iPad 1st generation

Dunia mengenal iPhone sebagai perangkat consumer pertama dengan layar multi-touch, akan tetapi sejarah mencatat yang berbeda. Steve Jobs sendiri mengaku ide mengenai iPad datang lebih dulu ketimbang iPhone. Usai melihat prototipe iPad yang mengemas layar multi-touch, barulah ia sadar bahwa teknologi tersebut juga dapat diterapkan di ponsel.

Dari situ proyek pengembangan iPad pun ditunda, dan Apple memutuskan untuk merealisasikan iPhone terlebih dulu. Cerita ini terdengar semakin lucu setelah mengetahui reaksi publik yang menilai iPad generasi pertama tidak lebih dari sebatas iPhone versi besar.

2. Layar tanpa orientasi native

Apple iPad

Jauh sebelum iPad generasi pertama dirilis, iPhone sudah lebih dulu mengemas layar yang dapat berubah orientasinya sesuai cara pengguna menggenggamnya. Kendati demikian, iPad tetap lebih unik karena layarnya tak punya orientasi native.

Singkat cerita, tidak ada istilah kita menggenggam iPad secara terbalik. Entah posisi tombol Home-nya di bawah, di atas, di kiri ataupun di kanan, orientasi layarnya bakal menyesuaikan sendiri (selama tidak dikunci). iPhone tidak demikian; Anda tak bisa menggunakannya dalam posisi tombol Home-nya di atas.

3. Aplikasi sama tapi lebih fungsional

iPad Pro

Saat pertama dirilis, iPad mengemas hampir semua aplikasi yang sama seperti iPhone. Meski sama, versi iPad-nya lebih fungsional karena tampilannya sudah dioptimalkan untuk layar besar (bukan sekadar dimelarkan begitu saja).

Seiring berjalannya waktu, ekosistem aplikasi iPad terus bertumbuh, dan sekarang bahkan jumlah aplikasi eksklusifnya semakin banyak, Adobe Photoshop contohnya.

4. Baterai tahan lama

iPad Mini

Salah satu kekurangan iPhone selama ini (terkecuali varian Plus atau Max) adalah baterainya boros. iPad tidak demikian. Sejak generasi pertamanya, iPad selalu konsisten menyajikan daya tahan baterai setara 10 jam pemakaian. Cukup mengesankan mengingat layarnya begitu besar dan performanya juga selalu jempolan.

5. Performa superior

iPad Pro

Bicara soal performa, iPad sangatlah mumpuni sampai-sampai banyak yang menyayangkan sistem operasinya bukan Windows (atau macOS). Ya, tidak sedikit yang berargumen potensi asli iPad terhambat oleh OS-nya yang kelewat simpel. Di sisi lain, Apple memang tidak pernah berniat menggantikan lini Mac-nya dengan iPad.

6. Serba tipis

iPad Pro

iPad Pro generasi ketiga yang tak lagi mengemas tombol Home memegang titel iPad paling tipis (5,9 mm) sejauh ini, padahal performanya adalah yang paling mengesankan. Begitu tipisnya, tonjolan kameranya sampai kelihatan berlebihan.

Selain bodi yang tipis, bezel iPad juga telah menipis drastis semenjak iPad Mini yang pertama. Menariknya, Apple turut mengoptimalkan software-nya supaya layar tidak tertekan secara tak sengaja oleh sebagian jempol pengguna yang beristirahat di sisi layar.

7. Apple Pencil

Apple Pencil

Saat memperkenalkan iPhone maupun iPad, Steve Jobs bersikeras konsumen tidak memerlukan stylus untuk mengoperasikannya. Namun saat iPad Pro generasi pertama dirilis, publik terkejut melihat salah satu fitur unggulannya adalah sebuah stylus yang harus dibeli secara terpisah.

Untungnya Apple Pencil bukan sembarang stylus, melainkan yang dilengkapi fitur pressure sensitivity dan angle detection sehingga penggunaannya terkesan begitu alami. Generasi kedua Apple Pencil malah semakin menyempurnakan desain sekaligus kinerjanya.

8. Palm rejection

iPad Pro and Apple Pencil

Satu hal yang membuat kombinasi iPad Pro dan Apple Pencil menarik adalah fitur palm rejection. Sederhananya, saat kita menulis atau menggambar menggunakan Pencil, tangan kita tidak perlu melayang di atas layar, sebab iPad cukup cerdik mengabaikan sentuhan yang tidak disengaja.

9. ProMotion Display

iPad Pro

Generasi kedua iPad Pro hadir dengan layar yang cukup istimewa. Istimewa karena layar yang disebut dengan istilah ProMotion Display ini mengemas refresh rate maksimum 120 Hz, dua kali lipat layar perangkat mobile pada umumnya.

Istimewanya, refresh rate-nya bisa berubah-ubah sendiri tergantung jenis konten yang sedang ditampilkan – kalau cuma gambar statis, refresh rate-nya akan turun demi menghemat konsumsi baterai. Seperti yang kita tahu, layar dengan refresh rate tinggi belakangan menjadi salah satu aspek yang dilombakan di segmen smartphone flagship.

10. USB-C

iPad Pro USB-C

iPad Pro generasi ketiga mengemas satu komponen yang tidak akan kita temukan di iPhone: port USB-C. Kehadiran satu port ini langsung meningkatkan fungsionalitasnya secara drastis; pengguna jadi bisa menyambungkan iPad Pro dan kamera secara langsung, memindahkan foto-foto yang diambil dan langsung menyuntingnya di iPad Pro.

Menyambungkan iPad Pro ke layar eksternal juga jauh lebih mudah dan tak lagi membutuhkan adaptor. Saat darurat, iPad Pro bahkan juga dapat dijadikan power bank dadakan berkat port USB-C ini.

Logitech Luncurkan Keyboard Case untuk iPad Pro Generasi Ketiga

Sudah menjadi tradisi bagi Logitech untuk meluncurkan keyboard case anyar setiap kali Apple merilis iPad baru. Walau sedikit terlambat, Logitech akhirnya menyingkap keyboard case Slim Folio Pro yang dirancang khusus untuk iPad Pro generasi ketiga alias “iPad Home-less”.

Case bertipe folio sudah pasti memiliki bagian untuk melindungi layar. Logitech Slim Folio Pro juga demikian, tapi tentu saja di baliknya sudah ada keyboard yang menanti jari-jari pengguna. Keyboard-nya pun cukup istimewa; selain berukuran penuh dan taktil, tiap-tiap tombolnya turut dibekali backlight LED dengan tingkat kecerahan yang bisa disesuaikan.

Namun yang membuatnya sangat spesial buat iPad Pro generasi ketiga adalah bagaimana pengguna masih bisa menempelkan Apple Pencil di sisi iPad Pro meski dalam kondisi case yang terpasang. Saat perangkat sedang tidak digunakan, Pencil (atau stylus lain) juga dapat diselipkan ke pengait magnetik yang digunakan untuk menutup case dengan rapat.

Logitech Slim Folio Pro

Juga menarik adalah klaim Logitech bahwa keyboard bisa langsung digunakan begitu case dibuka dan iPad diposisikan pada mode mengetik (berdiri paling tegak). Pairing Bluetooth hanya perlu dilakukan satu kali saja di awal, dan selanjutnya perangkat akan langsung terhubung secara otomatis.

Berhubung iPad Pro generasi ketiga hadir dalam dua ukuran (11 dan 12,9 inci), Logitech Slim Folio Pro pun juga demikian. Di Amerika Serikat, aksesori ini sekarang sudah dipasarkan seharga $120 (11 inci) dan $130 (12 inci).

Sumber: Logitech.

Versi Baru Firefox for iPad Semakin Kaya Fitur

Bagi sebagian besar orang, iPad kerap dianggap sebagai iPhone versi besar. Namun iPad Pro generasi ketiga membuktikan bahwa fungsinya sudah semakin mendekati sebuah laptop, dan itu memicu developer untuk menciptakan aplikasi yang bisa memaksimalkan layar masif sekaligus performa perkasanya.

Salah satu developer yang dimaksud adalah Mozilla. Mereka baru saja meluncurkan Firefox for iPad, dan dari namanya bisa kita lihat bahwa ini bukan sebatas versi besar dari browser-nya untuk platform iOS selama ini.

Dari segi tampilan, Firefox for iPad cukup mirip dengan versi desktop-nya. Kalau di desktop kita sudah terbiasa membuka Firefox bersebelahan dengan jendela aplikasi lain, di sini pun juga bisa, sebab Firefox for iPad sudah mendukung fitur Split Screen bawaan iOS.

Firefox for iPad

Manajemen tab pada Firefox for iPad juga dapat dilakukan dengan mudah, sehingga pengguna tak perlu bingung ketika jumlah tab yang dibuka terus melipat ganda. Dari tampilan manajemen tab, pengguna juga dapat mengakses fitur Private Browsing dengan satu kali klik pada icon-nya di ujung kiri bawah.

Buat pengguna yang kerap memakai keyboard eksternal, Firefox for iPad telah mendukung fitur keyboard shortcut. Juga menarik adalah fitur Send Tab; memanfaatkan akun Firefox, pengguna dapat mengirim tautan ke berbagai perangkatnya tanpa perlu dipusingkan dengan proses copypaste.

Terakhir, Firefox for iPad rupanya juga dapat dijadikan sebagai default browser pada aplikasi email Outlook for iOS. Tentunya semua fitur yang sudah tersedia di versi mobile Firefox selama ini juga ada. Kalau Anda merupakan pengguna setia Firefox dan memiliki iPad, silakan langsung unduh versi terbaru Firefox for iPad di App Store.

Sumber: Engadget dan Mozilla.

Brydge Ungkap Teaser Keyboard untuk iPad Pro Generasi Terbaru

Bukan layar penuh, bukan juga Face ID yang menjadi kejutan terbesar dari iPad Pro generasi terbaru. Yang paling mengagetkan adalah keputusan Apple untuk mengganti port Lightning dengan USB-C, membuka peluang kompatibilitas aksesori yang lebih luas, sekaligus menjadikan iPad Pro semakin mirip dengan laptop.

Dibandingkan laptop, yang kurang dari iPad Pro tentu saja adalah keyboard fisik. Apple menawarkan keyboard sekaligus cover yang dijual terpisah, tapi kalau melihat tombol-tombolnya yang setipis itu, sepertinya mengetik di atas keyboard tersebut bakal terasa kurang nyaman.

Alternatif yang lebih menarik datang dari Brydge. Selama ini Brydge cukup populer di kalangan pengguna iPad Pro karena keyboard-nya mampu memberikan feel mengetik yang lebih nyaman. Sebagai bonus, iPad jadi semakin mirip MacBook ketika terpasang pada keyboard bersasis aluminium tersebut.

Formula tersebut kembali dipakai dan kian dimatangkan oleh Brydge untuk keyboard barunya yang ditujukan buat ‘iPad Pro Homeless’. Dari gambar teaser-nya di atas, tampak bahwa kemiripannya dengan MacBook makin kental, bahkan ada ceruk kecil di bagian bawah untuk memudahkan pengguna membuka-tutup perangkat.

Sayangnya Brydge belum menyingkap detail yang lebih merinci. Mereka masih enggan menjelaskan apakah aksesori ini masih menggunakan konektivitas Bluetooth, atau sudah mendapat sertifikasi dari Apple sehingga dapat memanfaatkan konektor khusus milik iPad Pro.

Rencananya, Brydge bakal merilis keyboard untuk iPad Pro baru ini pada awal 2019. Tentu saja bakal ada varian untuk iPad Pro 11 inci maupun 12,9 inci.

Sumber: 9to5Mac.

Apple Ungkap iPad Pro Generasi Ketiga dengan Desain Baru Tanpa Tombol Home

Setelah trio iPhone berponi pada bulan September lalu, suguhan hardware terbaru dari Apple untuk tahun ini turut mencakup iPad Pro generasi ketiga. Tidak seperti sebelumnya yang sebatas mengusung spesifikasi baru, iPad Pro generasi ketiga mengemas desain baru yang sangat menarik.

Menarik karena wajahnya kini hanya dihuni oleh sebuah layar dari ujung ke ujung. Masih ada bezel yang mengitarinya, tapi ukurannya sangat tipis jika dibandingkan generasi sebelumnya. Saking tipisnya, tidak ada lagi ruang yang cukup untuk ditempati tombol Home.

Apple iPad Pro

Ya, iPhone sekarang bukan lagi satu-satunya perangkat iOS yang tak dilengkapi tombol usang tersebut. Semua pengoperasian berbasis gesture-nya telah diwariskan ke iPad Pro, demikian pula sistem Face ID untuk mengenali wajah pengguna. Yang sedikit berbeda, Face ID di iPad Pro dapat bekerja dalam orientasi portrait maupun landscape.

Penghapusan tombol Home demi memaksimalkan ukuran layar dalam dimensi yang lebih ringkas merupakan kabar baik. Yang menyebalkan adalah, jack headphone turut dieliminasi pada iPad Pro generasi baru ini. Beruntung kabar buruk ini masih bisa ditutupi oleh kehadiran port USB-C yang sepenuhnya menggantikan port Lightning.

Penggunaan USB-C berarti iPad Pro bisa kompatibel dengan lebih banyak aksesori. Menyambungkannya ke display eksternal kini semudah memasangkan satu kabel USB-C saja (tanpa dongle), dan display yang didukung bisa sampai yang beresolusi 5K. Bukan cuma itu, iPad Pro generasi baru ini ternyata juga bisa dijadikan power bank dadakan untuk iPhone.

Apple iPad Pro

Semua ini disajikan melalui dimensi yang lebih ringkas dari sebelumnya. Varian 12,9 inci misalnya, diklaim punya volume 25 persen lebih kecil berkat desain layar penuhnya, sedangkan varian 11 inci memiliki ukuran yang sama persis seperti varian 10,5 inci sebelumnya.

Tebal kedua varian sama-sama cuma 5,9 mm, tapi ini berarti tonjolan kamera belakangnya jadi semakin besar. Soal bobot, varian 11 inci berada di kisaran 468 gram, sedangkan varian 12,9 inci di kisaran 633 gram. Terlepas dari itu, kedua varian masih dibekali empat buah speaker dan baterai berkapasitas besar; 29,37 Wh pada varian 11 inci, 36,71 Wh pada varian 12,9 inci.

Kamera belakangnya sendiri terbentuk dari sensor 12 megapixel dan lensa f/1.8. Smart HDR menjadi salah satu fitur yang ditawarkan, tapi saya tidak melihat ada Portrait Mode tercantum. Untuk video, 4K 60 fps adalah resolusi maksimum yang didukung. Beralih ke depan, ada kamera 7 megapixel yang mendukung Portrait Mode seperti di iPhone.

Apple iPad Pro

Terkait layar, iPad Pro generasi ketiga masih menggunakan panel LCD seperti sebelumnya, dengan resolusi 2388 x 1668 pixel pada varian 11 inci, dan 2732 x 2048 pixel pada varian 12,9 inci. Teknologi ProMotion dengan refresh rate 120 Hz yang menjadi terobosan generasi sebelumnya juga masih digunakan di sini.

Di balik layar tersebut, bernaung spesifikasi yang luar biasa mumpuni. Chipset A12X Bionic yang digunakan mengemas prosesor 8-core dan GPU 7-core, dan untuk pertama kalinya di iPad, ada Neural Engine yang didedikasikan untuk menangani fitur berbasis machine learning. Menurut klaim Apple, performa grafis iPad Pro bisa disetarakan dengan Xbox One S, dan ini krusial demi realisasi Adobe Photoshop CC untuk iPad tahun depan.

Seperti biasa, Apple tidak mengungkap kapasitas RAM yang tersedia pada iPad Pro. Namun yang cukup sinting adalah kapasitas penyimpanannya, yang berkisar antara 64 GB sampai 1 TB. Dengan bekal port USB-C dan storage 1 TB, tidak berlebihan apabila iPad Pro diperlakukan sebagai pengganti laptop.

Apple iPad Pro

Lalu sampailah kita pada bagian yang menjadikan iPad Pro itu pro, yakni aksesori. Apple telah merancang Apple Pencil generasi baru yang dapat di-charge secara wireless dengan ditempelkan secara magnetik ke sisi samping iPad Pro. Bukan cuma itu, Pencil baru ini juga mengemas sensor sentuh sehingga pengguna dapat mengaktifkan sejumlah fungsi dengan menyentuh bagian sampingnya.

Untuk keyboard, Apple menyediakan Smart Keyboard Folio yang memproteksi bagian depan sekaligus belakang iPad Pro. Selagi terpasang, aksesori ini juga bisa menjadi dudukan dua posisi buat iPad Pro. Charging sama sekali tidak diperlukan, sebab aksesori ini menyambung melalui konektor khusus pada sisi samping iPad Pro.

Apple iPad Pro

7 November adalah tanggal yang ditetapkan Apple sebagai awal pemasaran iPad Pro generasi ketiga. Varian 11 incinya dibanderol mulai $799, sedangkan varian 12,9 inci mulai $999. Apple Pencil dijual terpisah seharga $129, sedangkan Smart Keyboard Folio seharga $179 untuk varian 11 inci dan $199 untuk varian 12,9 inci.

Sumber: Apple.