Telkom Indonesia Bekerjasama dengan ZTE Tingkatkan Jaringan Backbone di Jawa

ZTE Corporation berkomitmen memberikan dukungan kepada Telkom Indonesia untuk meningkatkan jaringan backbone di jawa. Solusi dense wavelength division multiplexing/optical transport (DWDM/OTN) dari ZTE akan diterapkan untuk memperbarui jaringan backbone Jawa dengan teknologi generasi terbaru. Pembaruan ini diklaim akan memberikan kapasitas jaringan hingga 10 kali lipat.

Solusi pemusatan DWDM/OTN  saat ini sedang dalam proses penerapan ke dalam jaringan backbone Jawa. Solusi ini akan meningkatkan kapasitas jaringan yang pada awalnya 10 gigabits per detik (10G) menjadi 100G. Kedua sistem teknologi tersebut, 100G dan 10G, akan bekerja secara bersamaan di dalam satu jaringan fiber optik. Hal ini dapat dilakukan berkat Guard Band dari ZTE yang memungkinkan kedua sistem dapat bekerja secara simultan.

“Backbone Jawa memiliki peranan yang sangat strategis, oleh karena itu jaringan tersebut membutuhkan infrastruktur dengan daya tahan serta stabilitas yang tinggi,” jelas Gong Ming, Chief Technology PT ZTE Indonesia pada siaran pers. “Kami merasa bangga karena diberikan kesempatan oleh Telkom Indonesia untuk menyediakan teknologi dan solusi unggulan dari ZTE, dalam memperbarui jaringan yang sudah ada dengan teknologi terbaru yaitu 100G.”

Jaringan backbone Jawa yang terbentang dari provinsi Jawa Barat hingga Jawa Timur merupakan jaringan tersibuk di Indonesia, dengan kapasitas total pertukaran data terbesar, serta tingkat pertumbuhan data tertinggi. Dengan pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna serta perkembangan teknologi yang sangat cepat, peningkatan jaringan ke teknologi 100G akan memungkinkan Telkom Indonesia untuk lebih leluasa mengembangkan layanan bisnis broadbandnya dan meningkatkan kepuasan pelanggan mereka.

Dalam modernisasi jaringan backbone Jawa, ZTE menyediakan sistem ZXWM M920 DWDM. Sistem ini bermanfaat untuk membantu Telkom Indonesia membangun Bearer Network (DWDM/OTN) yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Selain itu, bersama dengan ZTE NetNumenTM U31 NMS, kedua sistem ini akan memungkinkan pembangunan jaringan yang fleksibel, berdaya tahan tinggi, efisien, dan dapat dikelola dengan mudah untuk menerapkan berbagai layanan terbaru yang memanfaatkan teknologi 100G.

Dengan menggunakan solusi-solusi dari ZTE, Telkom Indonesia akan mampu memaksimalkan nilai investasi mereka. Hal ini mungkin terjadi karena solusi-solusi dari ZTE dapat meningkatkan keandalan serta keamanan, memberikan kemudahan dalam perawatan, meningkatkan efisiensi operasional jaringan serta administrasi dan pengelolaan (OA&M), memungkinkan transmisisuper-long-haul, dan memiliki kemampuan transmisi data dengan kecepatan 100G yang sempurna. Selain itu, solusi ini juga dapat mengurangi total biaya kepemilikan, serta menyediakan beberapa keunggulan, seperti fleksibilitas, kemampuan untuk dapat diperluas, dan kemampuan untuk dapat diukur yang tinggi.

 

[Gambar: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Randi Eka Yonida.

Here’s the app to help you learn Indonesian dialects through your Android

Have you ever feel alienated when visiting areas where local people choose to speak in local languages like Javanese or Sudanese? This was my experience when visiting Bandung, where some colleagues there prefer to use Sundanese when talking with their colleagues, and I felt alienated.

Some time ago, I found three applications on Google Play which at least can help me understand all three languages. I’m talking about Ngomong Sunda (Speaking Sundanese), Ngomong Jawa (Speaking Javanese) and Ngomong Padang (Speaking Padangnese). Actually, I prefer all package bundled in one application, making it easier for users when downloading those applications.

These three applications were developed by Plugie and now it’s only available for Android. Through its bio on Twitter, Plugie claims that it’s an independent Android developer and of all the applications it has, the ones that interest me are Ngomong Sunda, Ngomong Jawa and Ngomong Padang. As the title suggests, those applications help users to understand a little about Sundanese, Javanese and Padangnese.

Continue reading Here’s the app to help you learn Indonesian dialects through your Android

Ini Dia Aplikasi Yang Membantu Belajar Bahasa Daerah Melalui Perangkat Android Anda

Pernahkah anda merasa terasingkan ketika berkunjung ke daerah dimana orang lokal memilih untuk berbicara dalam bahasa lokal seperti Jawa atau Sunda? Hal ini saya alami ketika berkunjung di Bandung, dimana beberapa rekan-rekan disana memilih untuk menggunakan bahasa sunda ketika berbicara dengan rekan mereka, dan saya merasa terasingkan.

Beberapa waktu yang lalu, saya menemukan 3 aplikasi di Google Play yang paling tidak bisa membantu saya memahami ketiga bahasa tersebut. Aplikasi yang saya maksud adalah Ngomong Sunda, Ngomong Jawa, dan Ngomong Padang. Sebenarnya saya lebih memilih semua paket tersebut di-bundle dalam satu aplikasi saja, sehingga lebih memudahkan pengguna ketika mengunduh aplikasi tersebut.

Ketiga aplikasi tersebut dikembangkan oleh Plugie dan untuk sekarang baru tersedia untuk platform Android. Melalui bio twitternya, Plugie sendiri mengklaim bahwa mereka adalah independent Android developer dan dari semua aplikasinya, yang membuat saya tertarik adalah aplikasi Ngomong Sunda, Ngomong Jawa, dan Ngomong Padang. Seperti judulnya, aplikasi tersebut membantu pengguna mengerti sedikit tentang bahasa Sunda, Jawa, dan Padang. Continue reading Ini Dia Aplikasi Yang Membantu Belajar Bahasa Daerah Melalui Perangkat Android Anda