Go-Play Video Streaming Service Begins the Beta Version

Gojek is to announce the launch of Go-Play. The video streaming service is currently being offered gradually to users while collecting feedback.

The access for Go-Play beta version will be available for selected users through Gojek notification. In addition to the new features, users will be given free streaming and download of all movies and series in the platform during the trial.

“Go-Play is now available in beta version for some users, as a stepping stone for further development. In this phase, we invite users to share feedback on helping us complete the service,” Gojek’s VP Corporate Communication, Kristy Nelwan said.

Gojek’s plan to enter the content industry has been long initiated by Gojek’s SVP of Acquisition and Development, Michy Gustavia in the Asia-Pacific Video Operators’ Summit last year. Go-Play is said to be supported by a special unit called “Go-Studio” in terms of content.

Not only on-demand content of Indonesian movies, but they are also to produce documenter movies related to Gojek activities. She sets an example of a documenter movie about cancellation ratio and women.

In terms of innovation, Go-Play is to be part of Gojek’s effort in becoming a “super app”. The closest competitor in Southeast Asia, Grab, also has a similar service. They partnered up with Hooq as the on-demand content provider to be attached in its app.

This year, Gojek is quite “racing” to add on some new feature in its app. After Go-News, Go-Comics, and Go-Give, Go-Play might also be launched this year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Layanan Streaming Video Milik Gojek “Go-Play” Masuki Fase Beta

Gojek akhirnya mengumumkan akan segera menghadirkan Go-Play. Saat ini layanan video streaming tersebut ditawarkan secara bertahap untuk seluruh pengguna sambil terus menanti masukan.

Akses Go-Play versi beta akan diberikan kepada pengguna terpilih melalui notifikasi di aplikasi Gojek. Selain mendapat kesempatan menikmati fitur-fitur baru, dalam masa percobaan ini pengguna juga akan dibebaskan streaming dan download semua konten film atau serial yang ada.

“Saat ini Go-Play hadir dalam versi beta yang tersedia untuk sejumlah pengguna, menandai awal peluncuran yang dilakukan secara bertahap. Di fase ini kami juga mengajak pengguna untuk memberikan masukan yang akan membantu kami terus menyempurnakan layanan kami,” terang VP Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan.

Rencana Gojek memasuki bisnis konten sebenarnya sudah dikemukakan SVP of Acquisition and Development Gojek Michy Gustavia dalam acara Asia-Pacific Video Operators’ Summit tahun lalu. Go-Play bahkan disebut-sebut akan didukung oleh unit yang dinamai “Go-Studio” dalam hal produksi konten.

Selain menghadirkan konten on-demand film Indonesia, mereka juga akan memproduksi film dokumenter yang terkait dengan kegiatan Gojek. Yang dicontohkan Michy tahun lalu adalah film dokumenter soal tingkat pembatalan pesanan dan perempuan.

Secara inovasi, Go-Play menjadi bagian dalam upaya Gojek menjadi “super app”. Pesaing terdekat mereka untuk kawasan Asia Tenggara, Grab juga memiliki layanan serupa. Bedanya, Grab menggandeng Hooq sebagai penyedia konten video on demand untuk bisa “disematkan” di dalam aplikasinya.

Tahun ini Gojek cukup “ngebut” untuk menambah jumlah layanan yang ada di aplikasi mereka. Setelah Go-News, Go-Comics, dan Go-Give bukan tidak mungkin Go-Play juga “diresmikan” tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Video di Twitter dan Vine Sekarang Bisa Sampai 140 Detik

Menanggapi tingginya popularitas konten video di Twitter – jumlahnya meningkat lebih dari 50 persen sejak awal 2016 – jejaring sosial berlambang burung tersebut baru-baru ini meluncurkan update yang akan memberikan pengalaman baru bagi pengguna dalam mengonsumsi konten video.

Pembaruan yang paling utama adalah mengenai durasi maksimum dari video yang dapat diunggah. Sebelum ini, durasi maksimumnya cuma dibatasi 30 detik saja. Sekarang, pengguna dapat mengunggah video hingga 140 detik lamanya. Update ini berlaku untuk Twitter versi iOS, Android dan web, serta akan segera menyusul ke versi Mac dan Windows.

Pembaruan yang kedua menurut saya sedikit terinspirasi dari apa yang telah dilakukan Facebook, yakni video full-screen yang diikuti oleh video-video terkait di bawahnya. Jadi ketika suatu video atau Vine Anda sentuh, tampilannya akan berubah menjadi full-screen, dan Anda bisa scroll ke bawah untuk menyimak video-video lain yang relevan. Lebih jelasnya bisa Anda lihat sendiri dalam video berikut.

Selain video di Twitter, Vine juga kedapatan update serupa yaitu peningkatan durasi maksimum hingga 140 detik. Pun demikian, Twitter memastikan bahwa video berdurasi 6 detik yang sudah menjadi ciri khas Vine sejak awal tetap akan menjadi fokus utama.

Pengguna bisa menekan tombol "Watch more" untuk menonton versi panjang suatu video / Vine
Pengguna bisa menekan tombol “Watch more” untuk menonton versi panjang suatu video / Vine

Lewat update baru ini, pada dasarnya video 6 detik di Vine akan diperlakukan layaknya trailer untuk sebuah film pendek. Yang muncul di timeline pengguna masih merupakan video looping berdurasi 6 detik seperti biasa, akan tetapi pengguna juga bisa menekan tombol “Watch more” untuk menyaksikan versi lengkapnya yang ditampilkan secara full-screen.

Fitur baru Vine ini akan diluncurkan secara bertahap, diawali dengan sejumlah kreator terpilih, kemudian baru menyebar ke semua pengguna.

Sumber: Twitter Blog dan Vine Blog. Gambar header: Twitter via freestocks.org.